• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ekosistem Mangrove di Pantai Lhut 1, Pantai Lhut 2 dan

4 KERUSAKAN EKOSISTEM

4.2 Analisis Ekosistem Mangrove di Pantai Lhut 1, Pantai Lhut 2 dan

Ekosistem Mangrove di Pantai Lhut 1 hanya memiliki kategori semai dengan 2 jenis spesies yaitu Rhizophora apiculata dan Xylocarpus granatum.

Rhizophora apiculata nilai komposisi 99 % dan Xylocarpus granatum nilai komposisi 1 % (Gambar 24). Hal ini disebabkan di lokasi tersebut terkena tsunami yang dahysat mengakibatkan pancang dan pohon tumbang, tercabut dari akarnya dan patah (Gambar 25). Ekosistem Pantai Lhut 1 didominasi kategori semai jenis Rhizophora apiculata dimungkinkan tumbuhnya tunas baru pasca tsunami. Rhizophora apiculata memiliki akar tunjang dan akar gantung berada pada daerah pasang surut dengan tipe pasang surut harian berada di zonasi pinggir pantai dan umumnya memiliki salinitas 10-30 ppt (Kusmana 2005).

Gambar 24. Komposisi jenis berdasarkan kerapatan mangrove kategori semai di Pantai Lhut 1.

Gambar 25.Kondisi ekosistem mangrove akibat tsunami di Pantai Lhut 1. a. mangrove patah, tersapu tsunami, tampak yang tumbuh kategori

semai spesies Rhizophora apiculata

b. Kondisi rehabilitasi ekosistem mangrove kategori semai spesies

Rhizophora apiculata

Selanjutnya ke arah Tenggara dari Pantai Lhut 1 yaitu Pantai Lhut 2 terdiri atas komposisi jenis berdasarkan kerapatan mangrove kategori semai, pancang dan pohon (Gambar 26). Kategori semai didominasi oleh Rhizophora stylosa

dengan nilai komposisi jenis kerapatan mangrove 100 %. Sifat karakteristik

Rhizophora stylosa memiliki akar tunjang dan akar gantung dapat hidup pada daerah pasang surut dengan tipe pasang surut harian di lingkungan pesisir atau berada pada zonasi pinggir pantai dengan substrat dasar pasir berlempung dan lempung berpasir dengan salinitas 10-30 ppt (Kusmana 2005).

Kategori Pancang terdapat 2 spesies yaitu Rhizophora stylosa dan Xylcarpus granatum. Spesies Rhizophora stylosa nilai komposisi jenis kerapatan mangrove 98 % dan Xylocarpus granatum dengan nilai komposisi jenis kerapatan mangrove 2 %. Karakteristik Xylocarpus granatum tumbuh di sepanjang pinggiran sungai pasang surut, pinggir daratan dari mangrove dan lingkungan payau yang tidak terlalu asin dengan salinitas 10-30 ppt, sering tumbuh berkelompok, jenis akarnya adalah akar papan. Kategori pancang berada pada zonasi pinggir pantai dan tengah. Zonasi pinggir ditandai dengan Rhizophora stylosa sedangkan zonasi tengah dicirikan dengan Xylocarpus granatum.

Kategori pohon terdiri dari 2 spesies yaitu Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata dan Xylocarpus granatum. Spesies Rhizophora stylosa dengan nilai komposisi jenis kerapatan mangrove 94 %, Rhizophora mucronata nilai komposisi jenis kerapatan mangrove 3 % dan spesies Xylocarpus granatum nilai

komposisi jenis kerapatan mangrove 3%. Karakteristik Rhizophora mucronata

toleran terhadap substrat yang lebih keras seperti pasir, jarang tumbuh pada daerah yang jauh dari air pasang surut. Pertumbuhan optimal pada daerah yang tergenang dan pada tanah yang kaya akan humus, jenis akar tunjang dan akar gantung, berada pada zonasi tengah. Karakteristik Xylocarpus granatum berada pada zonasi tengah dengan lingkungan payau yang tidak terlalu asin, seringkali tumbuh mengelompok. Kondisi mangrove pasca tsunami di Pantai Lhut 2 tertera pada (Gambar 27).

Gambar 26. Komposisi jenis berdasarkan kerapatan mangrove kategori semai, pancang dan pohon di Pantai Lhut 2.

Secara garis besar ekosistem Pantai Lhut 2 sebagian besar berada pada zonasi pinggir pantai dan minor berada pada zonasi tengah. Berdasarkan hasil Nilai Penting Jenis untuk kategori pohon terdapat 2 specsies yaitu Rhizophora stylosa 231 individu/ha, Rhizophora mucrona 32 individu/ha dan Xylocarpus granatum 37 individu/ha. Nilai Penting Jenis didominasi oleh Rhizophora stylosa. Hasil pengukuran tingkat kelangsungan hidup (survival rate/sr) dari pancang ke pohon menunjukkan bahwa Rhizophora stylosa 9,1935 % dan

Xylocarpus granatum 15,8333 % (Tabel 18) (Lampiran 8).

Gambar 27. Ekosistem mangrove lokasi Pantai Lhut 2. a. Kategori semai spesies Rhizophora stylosa

b. Kategori pancang dan pohon didominasi oleh spesies Rhizophora stylosa

Nilai penting jenis Rhizophora stylosa lebih tinggi dari Xylocarpus granatum, namun tingkat kelangsungan hidup (survival rate/sr) lebih rendah dari

Xylocarpus granatum. Dari hasil nilai kelangsungan hidup maka untuk rehabilitasi mangrove di lokasi tersebut menggunakan 2 spesies yaitu Rhizophora stylosa untuk zona pinggir pantai dan Xylocarpus granatum pada zonasi tengah.

Tabel 18. Hasil pengukuran NPJ kategori pohon dari ekosistem Pantai Lhut 2 dan SR

No Jenis NPJ SR (%)

1 Rhizophora stylosa 231 9,1935

2 Xylocarpus granatum 37 15,8333

3 Rhizophora mucronata 32 -

Lokasi berkutnya ekosistem di Pantai TWA Alur Paneh yang berada di Timur Laut Pulau Weh dijumpai kategori semai, pancang dan pohon (Gambar 28). Kategori semai didominasi oleh Rhizophora apiculata dan Rhizophora stylosa. Komposisi jenis kerapatan mangrove dari masing-masing spesies sebagai berikut

Rhizophora stylosa 83 % dan Rhizophora apiculata 17 %. Karakteristik

Rhizophora apiculata tumbuh pada tanah berlumpur halus dan tergenang pada saat pasang normal. Tidak menyukai substrat yang lebih keras yang bercampur dengan pasir. Menyukai perairan pasang surut yang memiliki pengaruh masukan air tawar yang kuat secara permanen, memiliki salinitas 10-30 ppt.

Gambar 28. Komposisi jenis berdasarkan kerapatan mangrove kategori semai, pancang dan pohon di Pantai TWA Alur Paneh.

Kategori pancang terdapat 3 jenis spesies yaitu spesies Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorhiza dan

Xylocarpus granatum. Komposisi jenis kerapatan mangrove dari setiap spesies untuk Rhizophora stylosa adalah 37 %, Rhizophora mucronata adalah 6 %,

Rhizophora apiculata adalah 19 %, Bruguiera gymnorrhiza adalah 19 % dan

Xylocarpus granatum adalah 19 %. Karakteristik Bruguiera gymnorrhiza

merupakan jenis mangrove sebagai ciri dari perkembangan tahap akhir dari vegetasi pantai, serta tahap awal dalam transisi menjadi vegetasi daratan. Tumbuh di daerah dengan salinitas rendah dan kering, jenis ini toleran terhadap daerah terlindung maupun sinar matahari langsung, dan memiliki jenis akar lutut. Dari hasil pengamatan lapangan kategori pancang berada pada zonasi pinggir pantai ditandai dengan adanya Rhizophora stylosa dan Rhizophora apiculata, dan juga berada di zonasi tengah ditandai oleh Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza dan Xylocarpus granatum, yang memiliki tipe pasang surut harian, ketiga spesies berada pada substrat dasar pasir berlempung.

Kategori pohon memiliki spesies yang sama dengan kategori pancang yaitu terdiri dari 3 spesies yaitu Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Rhizophora

mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, dan Xylocarpus granatum. Komposisi jenis kerapatan mangrove dari Rhizophora stylosa 32 %, Rhizophora apiculata 27 %,

Rhizophora mucronata 2 %, Xylocarpus granatum 21 % dan Bruguiera gymnorrhiza 18 %. Kategori pohon mempunyai komposisi jenis yang sama dengan kategori pancang, menunjukkan bahwa kategori pohon merupakan hasil perkembangan alami dari kategori pancang. Kategori pohon berada pada zonasi pinggir dan juga zonasi tengah, untuk zonasi pinggir diindikasikan dengan terdapatnya Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata, sedangkan pada zonasi tengah terdapat Rhizophora mucronata, Bruguierra gymnorrhiza dan Xylocarpus granatum, ketiga spesies tumbuh pada substrat dasar pasir berlempung. Kondisi mangrove pasca tsunami di Pantai TWA Alur Paneh tertera pada Gambar 29

Gambar 29. Kondisi ekosistem mangrove di Pantai TWA Alur Paneh. a. kategori pancang dominan spesies Rhizophora stylosa

b. kategori pohon dominan spesies Rhizophora stylosa jenis akar tunjang

Hasil analisis Nilai Penting Jenis kategori pohon di ekosistem Pantai TWA Alur Paneh terdapat 2 spesies yaitu Rhizophora stylosa 77,1693 individu/ha dan

Rhizophora apiculata 38,3982 individu/ha yang tumbuh di zonasi pinggir pantai. Zonasi tengah didominasi oleh Xylocarpus granatum dengan Nilai Penting Jenis 88,7539 individu/ha dan Bruguiera gymnorrhiza 80,7598 individu/ha.

Hasil pengukuran tingkat kelangsungan (survival rate/sr) pancang ke pohon untuk spesies Xylocarpus granatum 75 %, Rhizophora stylosa 58,3333 %,

Rhizophora mucronata 25 %, Bruguiera gymnorrhiza 66,67 % dan Rhizophora apiculata 100 % (Tabel 19) (Lampiran 9). Hasil analisis menunjukkan nilai Tingkat Kelangsungan (survival rate/sr) yang tertinggi adalah Rhizophora

apiculata dan Xylocarpus granatum. Dengan demikian untuk rehabilitasi di Pantai TWA Alur Paneh yang sesuai untuk lokasi tersebut adalah menggunakan 2 spesies yaitu Rhizophora apiculata untuk zona pinggir pantai dan Xylocarpus granatum pada zonasi tengah. Lokasi berikutnya Pantai Teluk Boih yang berada di selatan Pantai TWA Alur Paneh. Hasil pengukuran tingkat kelangsungan (survival rate/sr) pancang ke pohon untuk spesies Xylocarpus granatum 75 %,

Rhizophora stylosa 58,3333 %, Rhizophora mucronata 25 %, Bruguiera gymnorrhiza 66,67 % dan Rhizophora apiculata 100 %. Hasil analisis menunjukkan nilai Tingkat Kelangsungan (survival rate/sr) yang tertinggi adalah

Rhizophora apiculata dan Xylocarpus granatum. Rehabilitasi di Pantai Teluk Boih menggunakan 2 spesies yaitu Rhizophora apiculata untuk zona pinggir pantai dan Xylocarpus granatum pada zonasi tengah (Lampiran 10).

Tabel 19. Hasil pengukuran NPJ kategori pohon dari ekosistem Pantai TWA Alur Paneh dan SR No Jenis NPJ SR (%) 1 Xylocarpus granatum 88,7539 75 2 Rhizophora stylosa 77,1693 58,3333 3 Bruguiera gymnorrhiza 80,7598 66,6667 4 Rhizophora mucronata 14,9188 25 5 Rhizophoraapiculata 38,3982 100

Jenis tekstur substrat dasar di Pantai Lhut 2 dan Pantai TWA Alur Paneh adalah pasir berlempung dan lempung berpasir (Tabel 20) hasil analisis menggunakan segitiga Milar (Lampiran 1). Substrat dasar tersebut sesuai untuk spesies Rhizophora stylosa, Xylocarpus granatum, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza danRhizophora apiculata.

4.3 Analisis Ekosistem Mangrove di Pantai Lhok Weng 1/Lam Nibong, Lhok

Dokumen terkait