• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

D. Analisis dan Evaluasi

Komunikasi yang dilaksanakan di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care sudah cukup baik dan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian tugas tugas yang diberikan kepada para pegawai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka produktivitas kerja karyawan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care tersebut dapat meningkat. Peningkatan produktivitas kerja pegawai ini dapat menghemat biaya, waktu, dan metode kerja (tenaga dan pikiran).

Penulis menilai bahwa hambatan–hambatan komunikasi yang terjadi di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care masih dalam taraf wajar, misalnya kesalahpahaman yang terjadi akibat perbedaan pendapat antara para karyawan, para SM Telkom dan GM Telkom di Divisi Customer Care. Dan ini merupakan hal yang biasanya karena dapat diatasi setelah adanya saling pengertian antara kedua belah pihak atas pesan atau informasi yang disampaikan. Selain itu, penulis juga menilai bahwa proses komunikasi yang terjadi di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care juga tetap berjalan dengan lancar. Para karyawan di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran maupun ide – ide mereka kepada atasan dengan komunikasi yang baik dan sopan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bagian akhir dari penelitian ini akan menguraikan kesimpulan yang berdasarkan atas rumusan masalah yang dibahas pada bab–bab terdahulu tentang peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra _ Divisi Customer Care, kesimpulan – kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sistem komunikasi yang digunakan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra _ Divisi Customer Care yaitu sistem komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi meliputi vertikal dan horizontal.

2. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra _ Divisi Customer Care. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh EGM Divisi Telkom, DEPUTY EGM, SM Telkom, GM Telkom, Kandatel dan karyawan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka tujuan dari PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra _ Divisi Customer Care dapat tercapai secara efektif dan efisien.

3. Komunikasi yang terjadi di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra _ Divisi Customer Care sudah berjalan dengan baik. Karena

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk menyediakan sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/ PTT).

Pada tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965 pemerintah memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional dan Internasional.

Pada tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No.3/ 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya tentang peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. Pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25/ 1991 sampai sekarang.

Perubahan di lingkungan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari perusahan jawatan sampai perusahaan public. Perubahan-perubahan besar terjadi pada tahun 1995 meliputi (1) Restrukturisasi Internal; (2) Kerjasama Internal; (3) Intial Publik Offering (IPO). Jenis usaha PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk adalah penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti jasa sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu.

Pada tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk berhasil menrekstruktur jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu divisi network yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi regional sebagai pengganti struktur WITEL yang memiliki daerah teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa SLJJ dan SLI. Divisi network menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh.

Unit-unit bisnis PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu:

1. Divisi Long Distance

2. Carrier dan Interconnection Service

3. Divisi Multimedia

4. Divisi Fixed Wireless Network

5. Enterprise Service

6. Divisi Regional I – Sumatera 7. Divisi Regional II – Jakarta 8. Divisi Regional III – Jawa Barat

9. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta 10.Divisi Regional V- Jawa Timur

11.Divisi Regional VI - Kalimantan

12.Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia 13.Maintenance Service Centre

14.Training Centre

15.Carrier Development Support Centre

16.Management Consulting Centre

17.Construction Centre

18.I/ S Centre

19.R and D Centre

Adapun yayasan yang dimiliki PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu : 1. Dana Pensiun (Dapentel)

2. Yayasan Pendidikan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk. 3. Yayasan Kesehatan

4. Yayasan Sandhykara Putra TELKOM (YSPT)

Adapun anak perusahaan yang dimiliki PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu:

Kepemilikan > 50%

1. PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) : Telekomunikasi (Seluler GSM) (baru)

2. PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan)

3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru)

4. PT. AriWest International (AriaWest) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-III Jawa Barat dan Banten)

5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatera)

6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, pay special TV

7. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point

8. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru)

Kepemilikan 20% - 50%

1. PT. Patra Komunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT

2. PT. Cita Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan Telekomunikasi lainnya 3. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi

Kepemilikan < 20%

1. PT. Mandara Seluler Indonesia (MSI) : Layanan NMT – Seluler dan CDMA

2. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di Batam dan Pulau Bintan

3. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telekomunikasi

Divisi Multimedia dan Divisi Pembangunan ditetapkan 31 Dsember 1996 berdasarkan keputusan direksi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk. Seiring dengan diberlakukannya pasar bebas maka PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk membentuk kerja sama dengan para investor dan operator kelas dunia yang disebut dengan Pola Kerja Sama Operasi (KSO).

Tujuan dibentuknya KSO adalah :

1. Mempercepat pembangunan Telekomunikasi untuk kurun waktu IV, karena pendanaan disediakan oleh mitra KSO.

2. Memperoleh ahli teknologi kelas dunia yang bergabung dalam mitra KSO. 3. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dalam era pasar beb

Visi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk

Adapun Visi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu:

“ To become a leading InfoCom player in the region”, maksudya adalah:

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk berusaha untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

Misi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk mempunyai misi memberikan layanan “ One Stop InfoCom” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

Dari misi diatas maka dapat dinyatakan bahwa :

a) Menjadi perusahaan yang terunggul dalam menyediakan jasa dan jaringan informasi dan komunikasi berskala regional.

c) Memberikan garansi yang terbaik bagi pelayanan dan harga yang kompetitif.

d) Menggunakan teknologi tepat guna dan partnership.

Sejarah Ringkas PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care

Sumatra adalah pulau utama di bagian barat Indonesia dengan total luas permukaan sekitar 473,5 ribu kilometer persegi, dengan jumlah penduduk sekitar 42.494.250 jiwa atau 20 persen dari jumlah penduduk Indonesia (data tahun 1997). Sumatra memiliki 9 (sembilan) propinsi dengan 86 kabupaten / kotamadya, 829 kecamatan dan 21.642 desa. Sumatra memiliki potensi sumber alam dan sumber daya manusia yang cukup besar. Pulau ini diharapkan mampu memberi kontribusi yang besar dalam pembangunan nasional.

Sektor telekomunikasi adalah bahagian penting dari infrastruktur yang harus dibangun untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, baik dalam skala regional maupun nasional.

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk. Sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri untuk menghadapi persaingan global telah melakukan restrukturisasi organisasi dengan melakukan merger tiga Kantor Wilayah Usaha Telekomunikasi (Witel) di Sumatera, yakni Witel I Sumut dan Aceh, Witel II Sumbar dan Riau serta Witel III Sumbagel ( Lampung, Bengkulu, Jambi dan Sumsel). Alih kelola operasi tiga Witel di Sumatera itu berlangsung pada Juli 1995. Guntur Siregar dipercayakan menjadi Kepala Divisi Regional I

yang pertama sedangkan Agus Utoyo dipercaya sebagai Diputy Kadivre. Duet Guntur Siregar dan Agus Utoyo hanya berlangsung beberapa bulan saja. Kemudian duet itu berganti Atoyo dan Didi Wargaprawira yang berlangsung lima tahun dan kemudian duet itu berganti dengan deut Ermady Dahlan dan Didi Wargaprawira mulai bulan Februari tahun 2001.

Pembentukan organisasi Kantor Divisi Regional I Sumatera ini berdasarkan surat keputusan Direksi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia Nomor KD.56/PS150/PRORES/1994, tanggal 15 September 1994. Struktur organisasi terdiri dari Kantor Divre I, Unit KSO dan Kantor Daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel). Pada awal restrukturisasi itu, di seluruh Sumatera ada 24 Kandatel. Kemudian restrukturisasi di lingkungan Kandatel pun berlangsung. Dari 24 Kandatel yang ada dilakukan marger. Pada tahun 1996 jumlah Kandatel tinggal 22 setelah Kandatel Meulaboh bergabung dengan Kandatel Banda Aceh, kemudian Kandatel Lahat bergabung dengan Kandatel Baturaja.

Restrukturisasi kantor daerah itu terus bergulir hingga tahun 1998. Dari 22 Kandatel akhirnya hingga 8 Kandatel lagi, masing-masing Kandatel Aceh (merger Kandatel Meulaboh, Kandatel Banda Aceh dan Kandatel Lhokseumawe). Kemudian di Provinsi Sumatera Utara ada dua Kandatel, yakni Kandatel Medan dan Kandatel Sumut. Kandatel Sumut merupakan merger dari Kandatel Kabanjahe, Kandatel Pematang Siantar, Kandatel Rantau Prapat dan Kandatel Sibolga.

Kandatel Sumbar di Provinsi Sumatera Barat, merupakan merger dari Kandatel Padang, Kandatel Bukit Tinggi dan Kandatel Solok. Di Provinsi Riau

ada dua Kandatel masing-masing Kandatel Riau Daratan dan Kandatel Riau Kepulauan. Kendatel Riau Daratan merupakan merger dari Kandatel Pekanbaru dengan Kandatel Dumai, sedangkan Kandatel Riau Kepulauan merupakan marger dari Kandatel Batam dengan Kandatel Tanjung Pinang.

Di kawasan Sumbagel (Sumatera Bagian Selatan) ada dua Kandatel, yakni Kandatel Sumbagsel dan Kandatel Lampung. Kandatel Sumbagsel yang berpusat di Palembang merupakan merger dari Kandatel Bengkulu, Kandatel Palembang, Kandatel Jambi dan Kandatel Pangkal Pinang, sedangkan di Lampung satu Kandatel, yakni Kandatel Lampung.

Dengan restrukturisasi itu diharapkan akan menjadikan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk sebagai badan usaha yang lincah dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan dan iklim kompetisi yang semakin terbuka. Dinamika kehidupan ekonomi yang cenderung meningkat dengan dibentuknya beberapa kawasan pertumbuhan ekonomi menjadikan infrastruktur telekomunikasi menjadi amat penting. Misalnya, terbentuknya pertumbuhan segitiga utara antara kawasan Sumut, Aceh, Riau dengan Malaysia dan Thailand via IST-GT (Indonesia – Malaysia – Singapore Growth Triangle), pengembangan tiga pelabuhan internasional Batam, Belawan dan Sabang. Demikian juga dengan pengembangan kawasan segitiga pertumbuhan antara Singapore – Johor dan Riau melalui proyek SIJORI.

Visi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care

“ To bethe most reliable and profitable infocom services and network provider company in Sumatera”

Menjadi perusahaan penyedia layanan dan jaringan infocom yang paling handal dan menguntungkan di Sumatera.

Misi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care

Menyediakan solusi multi service dan akses infokom yang berkualitas tinggi yang dapat memuaskan pelanggan.

a) Memberikan imbal investasikepada share holder.

b) Mensejahterakan karyawan serta bermanfaat bagi masyarakat.

B. Struktur Oganisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan

ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan memncakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care dapat dilihat pada Gambar 1.1

C. Job Description

DEPARTEMEN KORPORASI KOMUNIKASI & URUSAN VP HUMAS

Tanggung Jawab Pekerjaan 1) Pengelolaan Hasil & Proses

a) Memastikan program Humas (Unit Bisnis /Subdit terlapor) dijabarkan untuk merumuskan strategi operasional komunikasi daerah dan mengimplementasikannya secara efektif dan efisien dalam mendukung pencapaian sasaran-sasaran unit (unit bisnis)

b) Memastikan tujuan unit komunikasi regional dikembangkan dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan/staf unit kerja untuk mengintegrasikan RKA, aktivitas-aktivitas fungsi dan Indikator-indikator kinerja fungsi secara komprehensif

c) Memastikan Kebijakan Komunikasi, Regulasi, Penanaman Modal yang Berwawasan, Pernyataan / Opini/ Konten Media, Opini Masyarakat & Suara dari Karyawan digunakan sebagai sumber informasi dalam penyusunan program-program komunikasi

2) Orang Menginspirasi 3) Jaringan & Kemitraan

TELKOM SUMUT BARAT (MEDAN) OM KOMUNIKASI DAERAH SUMATERA

Tanggung Jawab Pekerjaan 1) Pengelolaan Hasil & Proses

a) Memastikan Kebijakan Gambaran Korporasi/ Nama Baik, Gambaran Promosi Program Perusahaan & CoE sebagai pedoman dukungan fungsi komunikasi di wilayah daerah Telkom dan hasilnya untuk informasi dalam penyusunan pelaporan dan izin masuk ke database

b) Memastikan sumber informasi, CoE & penanaman modal yang berwawasan digunakan sebagai bahan pembuatan database media yang terkait dengan berita & Inormasi Managemen di wilayah Regional Telkom c) Memastikan Kebijakan Interelasi dengan media provider, CoE & GCG

digunakan sebagai pedoman dalam mewujudkan pembinaan hubungan dengan komunitas media di wilayah Regional Telkom secara win-win solution

2) Orang Menginspirasi

a) Mendistribusikan pekerjaan-pekerjaan kepada staf secara proposional, dengan menginduksi/ mendesiminasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam pekerjaan, dan memberikan coaching pekerjaan

b) Memelihara spirit /culture anggota tim kerja, dengan mempublikasikan core values perusahaan kepada tim, menjelaskan perilaku (key behaviour) kepada tim, mengimplementasikan pengenalan aktivitas-aktivitas budaya, mengkampanyekan praktek-praktek dan perilaku yang sesuai budaya perusahaan, serta memberikan penghargaan.

c) Mengembangkan kompetensi staf / tim kerja, dengan mendiagnosis kebutuhan pembelajaran staf /tim, mengimplementasikan budaya pembelajaran staf /tim, menggerakan program panutan pemimpin sebagai guru, memberikan pengakuan kepada staf /anggota tim yang memiliki keunggulan belajar

3) Jaringan & Kemitraan

a) Membangun kemitraan internal dalam lingkup pengelolaan , dengan mengidentifikasi sasaran proyek bekerja sama antar unit kerja, menginisiasi pembentukan proyek bekerja sama antar unit kerja, memimpin proyek bekerja sama antar unit kerja, dan meng-energize bekerja sama untuk isyu-isyu organisasi

b) Meningkatkan kemitraan eksternal dalam lingkup pengelolaan , dengan mengidentifikasi peluang-peluang untuk berkolaborasi, mengembangkan kemitraan eksternal, dan berpartisipasi dalam aktivitas eksternal (jabatan eksternal).

4) Penambahan Nilai Diri / Organisasi

a) Menjadi role model dalam pengimplementasian nilai-nilai /budaya dengan mengidentifikasi nilai-nilai yang dipersyaratakan, menunjukan komitmen, mempelajari perilaku untuk mendukung niliai-nilai /budaya perusahaan, memberikan penghargaan kepada staf yang berprilaku sesuai dengan nilai-nilai /budaya perusahaan.

b) Meningkatkan kapabilitas dalam berpikir & pemecahan masalah, dengan mengidentifikasi kesenjangan kapabilitas berpikir & pemecahan masalah, mengikuti program-program pengembangan berpikir & pemecahan masalah, menerapkan ketrampilan berpikir dan pemecahan masalah, dan memberikan pembinaan kepada anggota tim / staf unit kerja

(CCA) - REG KOMUNIKASI SUMATERA OFF 1 HUMAS

Tanggung Jawab Pekerjaan 1) Pengelolaan Hasil & Proses

a) Memastikan pencapaian sasaran kinerja individu yang selaras dengan pekerjaan, dengan menyusun program kerja dan indikatornya, memahami perannya, mengumpulkan data /informasi, menjadwalkan dan menata prioritas kegiatan, melaksanakan program kerja-program kerja, dan melaporkan hasil kerja kepada atasan secara periodik

b) Memastikan program internal & eksternal dievaluasi yang hasilnya sebagai bahan operasional untuk penyusunan program-program komunikasi dan reporting/ pemberitaan

c) Memastikan program-program humas & kebijakan pengungkapan dievaluasi yang hasilnya sebagai bahan untuk pembuatan konsep materi penyerahan & pidato konten terkait dengan kegiatan penyelenggaraan humas dan proses komunikasi masyarakat

2) Orang Menginspirasi

a) Memelihara spirit dan budaya organisasi dalam melaksanakan pekerjaan, dengan memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai 5C dan 3S (Solid Speed Smart)

b) Menyajikan hasil pencapaian kinerja individu, dengan mengumpulkan eviden-eviden kinerja, menghitung kinerja, mendiskusikan dengan penilai, dan memfinalisasi penilaian

c) Mengembangkan kompetensi individual (self competencies), dengan memetakan kebutuhan area pengembangan, merancang dan mengkonsultasikan program-program pengembangan individual dengan atasan, dan mengikuti program-program pengembangan kompetensi yang diselenggarakan perusahaan.

3) Jaringan & Kemitraan

a) Memastikan berpartisipasi aktif dalam tim kerja/satgas, dengan mengidentifikasi tujuan tim, memberikan pendapat /saran-saran konstruktif dalam diskusi tim/satgas, dan berkomitmen mencapai sasaran tim/satgas secara konsisten

4) Penambahan Nilai Diri / Organisasi

a) Meningkatkan kapabilitas thinking & problem solving dalam pekerjaan, dengan mengidentifikasi kebutuhan kapabilitas, mengikuti program-program pengembangan dan menerapkan ketrampilan thinking & problem solving.

b) Meningkatkan kreativitas dan inovasi individual dalam pekerjaan, dengan mengidentifikasi kebutuhan kreativitas & inovasi, mengembangkan dan mengaplikasikan kreativitas & inovasi, serta berbagi kreativitas dengan orang lain

D. Jenis usaha/ Kegiatan

Jasa telekomunikasi yang disediakan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1989 dibagi dalam dua kelompok : jasa telekomunikasi dasar dan bukan dasar. Pengelompokan ini pun belum dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi telekomunikasi dan informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utama layanan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yang dikenal masyarakat adalah

menyediakan PSTN (Public Switch Telephone Network) dan untuk masa mendatang akan beralih ke bisnis informasi dan telekomunikasi.

Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroperasi sampai 1995 meliputi Jasa telepon dalam negeri, jasa interkoneksi dengan penyelenggara lain, jasa telepon bergerak selular, jasa satelit dan jasa lainnya.

Jasa Telepon Dalam Negeri merupakan kegiatan usaha PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yang memberikan pendapatan terbesar. Komposisi pendapatan jasa ini meliputi, biaya pasang, biaya abonemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh. Kontribusipendapatan terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon dalam negeri ini juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun coin. Di samping memperoleh pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga menerima pendapatan interkoneksi dari penyelenggaraan telekomunikasi lainnya, yakni dari penyelenggaraan telekomunikasi internasional dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Selular).

Pendapatan interkoneksi si antaranya diperoleh dari Indosat dan Satelindo. Selain pendapatan Interkoneksi, Telkom juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan STBS, melalui usaha patungan ataupun dengan pola bagi hasil. Sementara itu penyewaan transponder Satelit Palapa, mulai tahun 1996 akan beralih kepada Satelindo. Namun PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk harus melanjutkan jasa penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom-1 dan pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui system satelit komunikasi.

Jasa telekomunikasi lainnya adalah VSAT, e-mail, calling cards, teleks dan telegram. Jasa teleks dan telegram dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan bergeser dengan penggunaan faksimilie. Mulai tahun 2001 kegiatan usaha memasuki bisnis informasi dan komunikasi atau dikenal dengan produk jasa infocom untuk menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang informasi dan komunikasi. Produk ini dikenal pula dengan sebutan PMVIS yaitu kelompok produk Phone-Net, Mobile-Net, View-Net, Inter-Net dan Service Net.

Phone (P) net untuk layanan berbasis telephony yang meliputi : layanan dasar telephony, jasa tambah, (value added service (VAS)). Mobile (M) Net untuk layanan komunikasi bergerak yang meliputi : seluler, cordless dan Global Mobile Personal Communication Service by Satellite (GMPCS). View (V) Net untuk layanan visual yang memiliki vasilitas konten, seperti : Video on Demand (VoD), Direct Broadcasting System (DBS), Cable TV dan TV Broadcast. Internet (I) Net untuk layanan data dan layanan yang berbasis Internet protocol, meliputi : akses (conection), communication, layanan on-line berbasis internet (connectionless) serta layanan data baik yang bersifat permanen (dedicated) maupun berbasis switch (PSDN : Packet Switch Data Network). Service (S) Net untuk service yang bersifat pelayanan ke pelanggan, meliputi : bisnis korporasi, overseas, call center, billing, customer care dan excess capacity (workforce, circuit, transponder).

Menyadari makin besarnya tuntutan masyarakat akan penyediaan fasilitas telekomunikasi yang handal dan memiliki ragam layanan yan berbeda untuk konsumen yang berbeda, maka upaya peningkatan pelayanan yang semakin

handal, efektif, efisien dan mampu memberikan solusi tuntas (total solusi) harus terus digalakkan. Hal ini telah menjadi komitmen manajemen untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan dan pengguna jasa.

Dokumen terkait