• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divre-I Sumatra – Divisi Customer Care

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divre-I Sumatra – Divisi Customer Care"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2002. Public Relations PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK

Anonim. 2013. Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

/ Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI

INDONESIA, TBK)

Cangara, Hafied. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Mashum, Abdullah. 2010. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori Praktek. Malang : UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga

(2)

BAB III PEMBAHASAN

A. Peranan Komunikasi

Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi.

Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

Menurut Cangara (2000:3), Jadi komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik dengan individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperluakan untuk mengatur tatakrama pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi dengan baik akan memberi pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang dokter, dosen, manajer, pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan pramuniaga dan lain sebagainya.

(3)

kemampuannya berkomunikasi. Menurut Cangara (2007:4), komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak Adam dan Hawa.

1.1 Pola Komunikasi di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk

Pola komunikasi di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk merupakan suatu proses yang mendasari terjadinya hubungan antara manusia, bahkan dalam keadaan paradaban yang primitif sekalipun. Dalam masyarakat yang tinggi peradabannya dan lebih kompleks, masalah komunikasi maupun kegunaannya turut berkembang. Perkembangan teknologi dalam hal ini mengirimkan, memproses, menyimpan, dan menerima informasi mengharuskan pesan-pesan disampaikan sederhana, jelas, dan tepat, sehingga makna yang sebenarnya dapat terwujud.

(4)

Semakin kompleks sifat dari suatu organisasi semakin tinggi pula tingkat kemajemukan sistem komunikasi. Analisis sistem komunikasi yang paling sederhana sifatnya memperlihatkan adanya tiga jalur (three way flow).

Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi vertical yang terdiri dari komunikasi ke bawah (downwards communication) dan komunikasi ke atas

(bottom-up atau upwards communication) dankomunikasi horizontal (horizontals communication). Selanjutnya akan dibahas mengenai komunikasi formal (Montana, 1993; Greene 1985) dalam Purwanto (2006:40).

1. Komunikasi ke bawah ( Downwards Communication )

Bentuk komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang berbentuk instruksi atau informasi. Instruksi disampaikan dalam bentuk perintah, dapat pula beragam saran atau usul dengan ungkapan yang halus. Dibanding dengan perintah, arus informasi lebih umum sifatnya.

(5)

2. Komunikasi Ke Atas (Bottom-Up atau Upwards Communication)

Komunikasi ke atas adalah arus komunikasi dari bawahan ke atasan (pimpinan) yang lebih menekankan segi pertanggungjawaban antara pimpinan dengan bawahan. Bentuknya adalah surat pertanggungjawaban, saran, pengaduan dan permintaan untuk diberikan keputusan. Komunikasi ke atas paling sering berbentuk konsultasi antara karyawan dan pimpinan, dengan memberi kesempatan kepada pihak karyawan untuk mengajukan pendapat serta membahas masalah dengan pihak kesekretariatan dekan.

Komunikasi ke atas di EGM DIVISI Telkom dengan DEPUTY EGM, GM Telkom, Kandatel dan karyawan, misalnya komunikasi antara karyawan, Kandatel, GM Telkom, SM Telkom, DEPUTY EGM dan EGM DIVISI Telkom.

3. Komunikasi Horizontal (Horizontals Communication)

Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua karyawan atau dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau sederajat. Komunikasi horizontal ini perlu ditingkatkan perannya. Dengan bertambahnya penggunaan bidang jasa spesialisasi keharusan itu jelas tergambar. Pada jenjang dewan Direksi arus horizontal terwujud dengan diadakanya rapat senat. Pada jenjang kebawah manfaat rapat dapat digunakan untuk tujuan yang sama.

(6)

Menurut Masmuh (2010:10), ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis, komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara :

a. Komunikasi Secara Lisan

Komunikasi secara lisan ini dipergunakan komunikasi berhadapan muka atau komunikasi tatap muka (face to face). Hal ini dikecualikan kalau dilakukan komunikasi dengan menggunakan telepon, pidato, briefing dan media komunikasi lainnya.

Proses komunikasi secara lisan antara EGM DIVISI Telkom dengan DEPUTY EGM, SM Telkom, GM Kandatel, Kandatel dan karyawan di PT. TELKOM PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care.

b. Komunikasi Secara Tertulis

Komunikasi secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan manajemen, karena kata-kata atau pesan-pesan dari pimpinan dibuat secara tertulis agar otentik, yang dicatat dalam suatu dokumen agar dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan kembali.

(7)

Suatu organisasi yang baik, dalam menyampaikan suatu warta akan mempergunakan segala macam saluran yang mungkin terutama saluran perintah dan tanggung jawab yang resmi. Disamping tidak mengabaikan saluran hubungan informal diantara para anggotanya juga mempertimbangkan cara dan alat untuk mengadakan hubungan. Dengan demikian warta yang dikehendaki dapat mencapai tujuannya dengan efektif.

Komunikasi secara tulisan antara EGM DIVISI Telkom dengan DEPUTY EGM, SM Telkom, GM Telkom, Kandatel dan karyawan di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care misalnya berupa surat keputusan, memo, nota dinas dan wewenang, surat pengumuman, surat balasan/tangga2pan, dan sebagainya.

Sedangkan media komunikasi yang selalu digunakan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care misalnya berupa jaringan internet seperti Portal Internet, Email,

Teeconference,Video Conference, pertemuan Forum Feedback.

1.2 Peranan Dari Komunikasi di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care Care

Komunikasi merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan produktivitas di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk. Maka peranan dari komunikasi itu sendiri ialah :

(8)

mengimplementasikannya secara efektif dan efisien dalam mendukung pencapaian sasaran-sasaran unit (unit bisnis)

e) Memastikan tujuan unit komunikasi regional dikembangkan dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan/staf unit kerja untuk mengintegrasikan RKA, aktivitas-aktivitas fungsi dan Indikator-indikator kinerja fungsi secara komprehensif

f) Memastikan Kebijakan Komunikasi, Regulasi, Penanaman Modal yang Berwawasan, Pernyataan / Opini/ Konten Media, Opini Masyarakat & Suara dari Karyawan digunakan sebagai sumber informasi dalam penyusunan program-program komunikasi.

1.3 Peranan Komunikasi yang Paling Mendominan di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care Care

Peranan Komunikasi yang paling mendominan di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care yaitu sebagai mediator yang mengkomunikasikan segala bentuk informasi baik untuk internal PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk maupun eksternal (informasi ke masyarakat melalui Press Release atau Press Conference agar di publikasikan oleh media masa).

Hubungan komunikasi terbagi dalam dua bentuk yaitu : 1) Komunikasi Internal

(9)

sebagian besar kegiatan kantor terdiri dari adanya hubungan-hubungan didalam lingkungan sendiri.

Komunikasi Internal di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care misalnya komunikasi antara EGM DDIVRE-IVDIVRE-ISDIVRE-I Telkom dan DEPUTY EGM dengan SM Telkom dan GM Telkom, komunikasi antar sesama Kandatel dan karyawan.

2) Komunikasi External

Komunikasi External bertujuan menjalin hubungan yang baik antara pihak perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Komunikasi ini dapat diwujudkan dengan telepon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi external yaitu komunikasi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan. Jika hubungan-hubungan keluar itu dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, pastilah perusahaan yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif pengaruhnya dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan.

Komunikasi external yang dilakukan oleh PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care seperti komunikasi dengan Divisi lain yang ada di Divisi Customer Care, DIVRE lain yang ada pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk, luar . PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk, Divisi-divisi lain dan mitra bisnis.

(10)

1.4 Kendala Komunikasi di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care

Kendala komunikasi yang dihadapi oleh PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA khususnya Divisi Customer Care masih dalam taraf wajar, misalnya kesalahpahaman yang terjadi akibat perbedaan pendapat antara para karyawan, para SM Telkom dan GM Telkom di Divisi Customer Care. Dan ini merupakan hal yang biasanya karena dapat diatasi setelah adanya saling pengertian antara kedua belah pihak atas pesan atau informasi yang disampaikan. Selain itu, penulis juga menilai bahwa proses komunikasi yang terjadi di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care juga tetap berjalan dengan lancar. Para karyawan di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran maupun ide – ide mereka kepada atasan dengan komunikasi yang baik dan sopan.

Menurut Vardiansyah (2004:97), ilmu komunikasi umumnya mengelompokkan dua gangguan utama, yaitu:

(11)

b. Gangguan semantik, gangguan terjadi pada akal budi manusia ketika menjalankan fungsi penyandian (encoder), penyandian balik (decoder), dan penginterpretasian (interpreter).

Kendala komunikasi penyampaian informasi yang terjadi di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA khususnya Divisi Customer Care terbilang sangat minimal. Karena banyak media komunikasi yang digunakan oleh PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA khususnya Divisi Customer Care agar meminimalisir terjadinya keterlambatan mendapatkan informasi. Media komunikasi yang selalu digunakan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk, yaitu :

a. Portal Internet, yang menyajikan pesan dan kebijakan manajemen PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk, kegiatan sales dan sosialisasi produk dalam bentuk berita tulis dan video seperti

Youtobe.

(12)

berita duka cita, undangan untuk upacara rutin tiap bulan atau kegiatan 17 agustus, dsb.

c. Teleconference dan Video Conference, yang sering digunakan untuk level pimpinan, baik untuk rapat antar kota sehingga efisien dan efektif, juga sebagai media untuk evaluasi performansi kinerja perusahaan. Teleconference digunakan seminggu sekali, misalnya laporan performansi sales dan kinerja per minggu, sosialisasi program promo, sosialisasi posko lebaran, dsb. Sedangkan Video Conference dilakukan jika dibutuhkan sesuai dengan event, misalnya seleksi MTQ Al-Quran tingkat regional Sumatera, seleksi haji, seleksi karyawan terbaik, dsb.

d. Pertemuan Forum Feedback antara General Manager dengan karyawan untuk silaturrahim dan mendengar masukan dan keluhan secara langsung dari karyawan. Pertemuan Forum Feedback

biasanya dilakukan satu tahun sekali untuk mendapatkan umpan balik terhadap performansi kinerja Witel, untuk mendengarkan keluhan karyawan terhadap layanan internal seperti kesehatan dan

Human Resources secara langsung dari karyawan.

B. Peranan Produktivitas

2.1Produktivitas di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk

(13)

diberi target yang menantang dan saling berkompetisi dengan Witel lainnya agar terus meningkatkan dan menghasilkan revenue (pendapatan) bagi perusahaan.

Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai “ratio outputdibandingkan dengan input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan dengan industri-industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam suatu perekonomian.

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja karyawan.

(14)

dipromosikan, didemosikan, dikembangkan atau balas jasa (kompensasi) nya dinaikkan.

Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi karyawan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care dilakukan dalam waktu setahun sekali yakni pada akhir tahun, dimana yang melakukan pengukuran atau penilaian langsung terhadap karyawan adalah DEPUTY EGM dan EGM Divisi Telkom.

Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat mendorong produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan seperti kesetiaan atau loyalitas karyawan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan didalam perusahaan.

(15)

2.2Kendala Produktivitas di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain : a. Bersumber dari pekerjaan

Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja menjadi rendah. Oleh karena itu, agar gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Motion Study”. Dengan dua studi tersebut dapat tercipta gerakan - gerakan yang efektif dan dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan karyawan.

Pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care pekerjaan yang paling sibuk adalah pekerjaan DEPUTY EGM. DEPUTY EGM dituntut untuk bekerja dengan kondisi fisik yang kuat tetapi dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan maka terkadang ketahanan fisik DEPUTY EGM tersebut menjadi menurun sehingga produktivitas kerjanya menjadi berkurang.

b. Bersumber dari karyawan itu sendiri

(16)

1. Gaji yang memadai

2. Kebutuhan karyawan perlu diperhatikan 3. Penempatan karyawan pada posisi yang tepat

Pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care, unsur-unsur ini juga diperhatikan oleh EGM Divisi. Sebab apabila unsur ini tidak deperhatikan akan membuat semangat kerja menjadi rendah dan menyebabkan produktivitas juga menjadi rendah.

Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:

1) Pendidikan

Tingkat produktivitas kerja karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya . Semakin tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan.

Menurut pengamatan, pendidikan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care karena pendidikan juga membedakan posisi staf dan pegawai atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

2) Kesehatan jasmani dan rohani

(17)

mendirikan poliklinik sehingga dapat menciptakan kegiatan kerja para karyawan. Karyawan yang sehat juga pasti akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.

Pada PT PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care, kesehatan jasmani dan rohani para karyawan juga selalu diperhatikan, sebab karyawan yang sehat akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Staf dan karyawan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care berhak untuk berobat di rumah sakit yang telah di sarankan oleh PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care.

3) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas. Lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih giat.

Lingkungan kerja ini juga diatur sebaik mungkin, sehingga membuat suasana kerja di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care menjadi lebih nyaman yang dapat membuat para karyawan menjadi lebih semangat bekerja, sehingga produktivitas kerja juga akan meningkat.

4) Faktor Manajerial

(18)

Di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care karena struktur organisasinya hanya terdiri dari EGM DIVISI Telkom, DEPUTY EGM, SM Telkom, GM Telkom, Kandatel dan karyawan yang terdiri dari enam orang, maka faktor manajerial dilakukan EGM DIVISI Telkom dan DEPUTY EGM. Mereka adalah pimpinan yang memotivasi, mangarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.

5) Motivasi

Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.

Motivasi juga merupakan faktor utama pendukung tingginya produktivitas kerja karyawan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat.

6) Peralatan yang digunakan

(19)

memerlukan keterangan organisator dan teknik sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah.

Metode-metode yang ada untuk meningkatkan produktivitas kerja PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care adalah dengan pemotivasian staf dan pegawai dengan memberikan berbagai dorongan. Adapun dorongan itu yaitu memberikan upah/gaji yang memadai, kenyamanan dan keamanan pekerja saat bekerja lembur dan adanya jaminan sosial.

C. Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas

Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap pertukaran informasi. Seorang pimpinan harus selalu mempertimbangkan biaya dan akibat agar tercapainya suatu tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan penggunaan saluran organisasi, dimana ini juga merupakan usahanya untuk mengembangkan dan memperbaiki komunikasi formal dalam organisasi. Dengan mengetahui peranannya dan saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan perubahan-perubahan dalam organisasi, sehingga rintangan-rintangan dalam komunikasi dapat dikurangi.

(20)

menggunakan bahasa yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan dengan menggunakan media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.

American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh Effendy (2005:27) telah menyusun sejumlah prinsip komunikasi yang disebut dengan

“The Commandements Of good Communication” (sepuluh pedoman komunikasi yang baik ), yaitu :

1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan.

2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.

3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.

4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi.

5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama dikomunikasikan.

6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan balik.

7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.

(21)

9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.

10.Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti.

Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para pimpinan untuk meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi, apabila para pimpinan mampu melaksanakan tugas kepemimpinan yang baik maka akan dapat mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan seperti kelancaran tugas-tugas dapat terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tersebut tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dimulai dengan komunikasi yang efektif.

Meningkatkan produktivitas manusia dalam organisasi tidak hanya menyangkut penjadwalan pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja.

Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara memperbaiki komunikasi dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus.

(22)

yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam organisasi tersebut tidak efektif.

D. Analisis dan Evaluasi

Komunikasi yang dilaksanakan di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care sudah cukup baik dan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian tugas tugas yang diberikan kepada para pegawai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka produktivitas kerja karyawan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care tersebut dapat meningkat. Peningkatan produktivitas kerja pegawai ini dapat menghemat biaya, waktu, dan metode kerja (tenaga dan pikiran).

(23)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bagian akhir dari penelitian ini akan menguraikan kesimpulan yang berdasarkan atas rumusan masalah yang dibahas pada bab–bab terdahulu tentang peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra _ Divisi Customer Care, kesimpulan – kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sistem komunikasi yang digunakan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra _ Divisi Customer Care yaitu sistem komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi meliputi vertikal dan horizontal.

2. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra _ Divisi Customer Care. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh EGM Divisi Telkom, DEPUTY EGM, SM Telkom, GM Telkom, Kandatel dan karyawan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka tujuan dari PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra _ Divisi Customer Care dapat tercapai secara efektif dan efisien.

(24)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk menyediakan sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/ PTT).

(25)

Pada tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No.3/ 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya tentang peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. Pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25/ 1991 sampai sekarang.

Perubahan di lingkungan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari perusahan jawatan sampai perusahaan public. Perubahan-perubahan besar terjadi pada tahun 1995 meliputi (1) Restrukturisasi Internal; (2) Kerjasama Internal; (3) Intial Publik Offering (IPO). Jenis usaha PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk adalah penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti jasa sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu.

(26)

Unit-unit bisnis PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu:

1. Divisi Long Distance

2. Carrier dan Interconnection Service

3. Divisi Multimedia

4. Divisi Fixed Wireless Network

5. Enterprise Service

6. Divisi Regional I – Sumatera 7. Divisi Regional II – Jakarta 8. Divisi Regional III – Jawa Barat

9. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta 10.Divisi Regional V- Jawa Timur

11.Divisi Regional VI - Kalimantan

12.Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia 13.Maintenance Service Centre

14.Training Centre

15.Carrier Development Support Centre

16.Management Consulting Centre

17.Construction Centre

18.I/ S Centre

19.R and D Centre

(27)

Adapun yayasan yang dimiliki PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu : 1. Dana Pensiun (Dapentel)

2. Yayasan Pendidikan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk. 3. Yayasan Kesehatan

4. Yayasan Sandhykara Putra TELKOM (YSPT)

Adapun anak perusahaan yang dimiliki PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu:

Kepemilikan > 50%

1. PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) : Telekomunikasi (Seluler GSM) (baru)

2. PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan)

3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru)

4. PT. AriWest International (AriaWest) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-III Jawa Barat dan Banten)

5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatera)

6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, pay special TV

7. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point

8. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru)

(28)

Kepemilikan 20% - 50%

1. PT. Patra Komunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT

2. PT. Cita Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan Telekomunikasi lainnya 3. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi

Kepemilikan < 20%

1. PT. Mandara Seluler Indonesia (MSI) : Layanan NMT – Seluler dan CDMA

2. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di Batam dan Pulau Bintan

3. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telekomunikasi

Divisi Multimedia dan Divisi Pembangunan ditetapkan 31 Dsember 1996 berdasarkan keputusan direksi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk. Seiring dengan diberlakukannya pasar bebas maka PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk membentuk kerja sama dengan para investor dan operator kelas dunia yang disebut dengan Pola Kerja Sama Operasi (KSO).

Tujuan dibentuknya KSO adalah :

1. Mempercepat pembangunan Telekomunikasi untuk kurun waktu IV, karena pendanaan disediakan oleh mitra KSO.

(29)

Visi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk

Adapun Visi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu:

“ To become a leading InfoCom player in the region”, maksudya adalah:

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk berusaha untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

Misi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk mempunyai misi memberikan layanan “ One Stop InfoCom” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

Dari misi diatas maka dapat dinyatakan bahwa :

a) Menjadi perusahaan yang terunggul dalam menyediakan jasa dan jaringan informasi dan komunikasi berskala regional.

(30)

c) Memberikan garansi yang terbaik bagi pelayanan dan harga yang kompetitif.

d) Menggunakan teknologi tepat guna dan partnership.

Sejarah Ringkas PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care

Sumatra adalah pulau utama di bagian barat Indonesia dengan total luas permukaan sekitar 473,5 ribu kilometer persegi, dengan jumlah penduduk sekitar 42.494.250 jiwa atau 20 persen dari jumlah penduduk Indonesia (data tahun 1997). Sumatra memiliki 9 (sembilan) propinsi dengan 86 kabupaten / kotamadya, 829 kecamatan dan 21.642 desa. Sumatra memiliki potensi sumber alam dan sumber daya manusia yang cukup besar. Pulau ini diharapkan mampu memberi kontribusi yang besar dalam pembangunan nasional.

Sektor telekomunikasi adalah bahagian penting dari infrastruktur yang harus dibangun untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, baik dalam skala regional maupun nasional.

(31)

yang pertama sedangkan Agus Utoyo dipercaya sebagai Diputy Kadivre. Duet Guntur Siregar dan Agus Utoyo hanya berlangsung beberapa bulan saja. Kemudian duet itu berganti Atoyo dan Didi Wargaprawira yang berlangsung lima tahun dan kemudian duet itu berganti dengan deut Ermady Dahlan dan Didi Wargaprawira mulai bulan Februari tahun 2001.

Pembentukan organisasi Kantor Divisi Regional I Sumatera ini berdasarkan surat keputusan Direksi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia Nomor KD.56/PS150/PRORES/1994, tanggal 15 September 1994. Struktur organisasi terdiri dari Kantor Divre I, Unit KSO dan Kantor Daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel). Pada awal restrukturisasi itu, di seluruh Sumatera ada 24 Kandatel. Kemudian restrukturisasi di lingkungan Kandatel pun berlangsung. Dari 24 Kandatel yang ada dilakukan marger. Pada tahun 1996 jumlah Kandatel tinggal 22 setelah Kandatel Meulaboh bergabung dengan Kandatel Banda Aceh, kemudian Kandatel Lahat bergabung dengan Kandatel Baturaja.

Restrukturisasi kantor daerah itu terus bergulir hingga tahun 1998. Dari 22 Kandatel akhirnya hingga 8 Kandatel lagi, masing-masing Kandatel Aceh (merger Kandatel Meulaboh, Kandatel Banda Aceh dan Kandatel Lhokseumawe). Kemudian di Provinsi Sumatera Utara ada dua Kandatel, yakni Kandatel Medan dan Kandatel Sumut. Kandatel Sumut merupakan merger dari Kandatel Kabanjahe, Kandatel Pematang Siantar, Kandatel Rantau Prapat dan Kandatel Sibolga.

(32)

ada dua Kandatel masing-masing Kandatel Riau Daratan dan Kandatel Riau Kepulauan. Kendatel Riau Daratan merupakan merger dari Kandatel Pekanbaru dengan Kandatel Dumai, sedangkan Kandatel Riau Kepulauan merupakan marger dari Kandatel Batam dengan Kandatel Tanjung Pinang.

Di kawasan Sumbagel (Sumatera Bagian Selatan) ada dua Kandatel, yakni Kandatel Sumbagsel dan Kandatel Lampung. Kandatel Sumbagsel yang berpusat di Palembang merupakan merger dari Kandatel Bengkulu, Kandatel Palembang, Kandatel Jambi dan Kandatel Pangkal Pinang, sedangkan di Lampung satu Kandatel, yakni Kandatel Lampung.

(33)

Visi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care

“ To bethe most reliable and profitable infocom services and network provider company in Sumatera”

Menjadi perusahaan penyedia layanan dan jaringan infocom yang paling handal dan menguntungkan di Sumatera.

Misi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care

Menyediakan solusi multi service dan akses infokom yang berkualitas tinggi yang dapat memuaskan pelanggan.

a) Memberikan imbal investasikepada share holder.

b) Mensejahterakan karyawan serta bermanfaat bagi masyarakat.

B. Struktur Oganisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(34)

ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

(35)
(36)

C. Job Description

DEPARTEMEN KORPORASI KOMUNIKASI & URUSAN VP HUMAS

Tanggung Jawab Pekerjaan 1) Pengelolaan Hasil & Proses

a) Memastikan program Humas (Unit Bisnis /Subdit terlapor) dijabarkan untuk merumuskan strategi operasional komunikasi daerah dan mengimplementasikannya secara efektif dan efisien dalam mendukung pencapaian sasaran-sasaran unit (unit bisnis)

b) Memastikan tujuan unit komunikasi regional dikembangkan dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan/staf unit kerja untuk mengintegrasikan RKA, aktivitas-aktivitas fungsi dan Indikator-indikator kinerja fungsi secara komprehensif

c) Memastikan Kebijakan Komunikasi, Regulasi, Penanaman Modal yang Berwawasan, Pernyataan / Opini/ Konten Media, Opini Masyarakat & Suara dari Karyawan digunakan sebagai sumber informasi dalam penyusunan program-program komunikasi

2) Orang Menginspirasi 3) Jaringan & Kemitraan

(37)

TELKOM SUMUT BARAT (MEDAN) OM KOMUNIKASI DAERAH SUMATERA

Tanggung Jawab Pekerjaan 1) Pengelolaan Hasil & Proses

a) Memastikan Kebijakan Gambaran Korporasi/ Nama Baik, Gambaran Promosi Program Perusahaan & CoE sebagai pedoman dukungan fungsi komunikasi di wilayah daerah Telkom dan hasilnya untuk informasi dalam penyusunan pelaporan dan izin masuk ke database

b) Memastikan sumber informasi, CoE & penanaman modal yang berwawasan digunakan sebagai bahan pembuatan database media yang terkait dengan berita & Inormasi Managemen di wilayah Regional Telkom c) Memastikan Kebijakan Interelasi dengan media provider, CoE & GCG

digunakan sebagai pedoman dalam mewujudkan pembinaan hubungan dengan komunitas media di wilayah Regional Telkom secara win-win solution

2) Orang Menginspirasi

(38)

b) Memelihara spirit /culture anggota tim kerja, dengan mempublikasikan core values perusahaan kepada tim, menjelaskan perilaku (key behaviour) kepada tim, mengimplementasikan pengenalan aktivitas-aktivitas budaya, mengkampanyekan praktek-praktek dan perilaku yang sesuai budaya perusahaan, serta memberikan penghargaan.

c) Mengembangkan kompetensi staf / tim kerja, dengan mendiagnosis kebutuhan pembelajaran staf /tim, mengimplementasikan budaya pembelajaran staf /tim, menggerakan program panutan pemimpin sebagai guru, memberikan pengakuan kepada staf /anggota tim yang memiliki keunggulan belajar

3) Jaringan & Kemitraan

a) Membangun kemitraan internal dalam lingkup pengelolaan , dengan mengidentifikasi sasaran proyek bekerja sama antar unit kerja, menginisiasi pembentukan proyek bekerja sama antar unit kerja, memimpin proyek bekerja sama antar unit kerja, dan meng-energize bekerja sama untuk isyu-isyu organisasi

(39)

4) Penambahan Nilai Diri / Organisasi

a) Menjadi role model dalam pengimplementasian nilai-nilai /budaya dengan mengidentifikasi nilai-nilai yang dipersyaratakan, menunjukan komitmen, mempelajari perilaku untuk mendukung niliai-nilai /budaya perusahaan, memberikan penghargaan kepada staf yang berprilaku sesuai dengan nilai-nilai /budaya perusahaan.

b) Meningkatkan kapabilitas dalam berpikir & pemecahan masalah, dengan mengidentifikasi kesenjangan kapabilitas berpikir & pemecahan masalah, mengikuti program-program pengembangan berpikir & pemecahan masalah, menerapkan ketrampilan berpikir dan pemecahan masalah, dan memberikan pembinaan kepada anggota tim / staf unit kerja

(CCA) - REG KOMUNIKASI SUMATERA OFF 1 HUMAS

Tanggung Jawab Pekerjaan 1) Pengelolaan Hasil & Proses

(40)

b) Memastikan program internal & eksternal dievaluasi yang hasilnya sebagai bahan operasional untuk penyusunan program-program komunikasi dan reporting/ pemberitaan

c) Memastikan program-program humas & kebijakan pengungkapan dievaluasi yang hasilnya sebagai bahan untuk pembuatan konsep materi penyerahan & pidato konten terkait dengan kegiatan penyelenggaraan humas dan proses komunikasi masyarakat

2) Orang Menginspirasi

a) Memelihara spirit dan budaya organisasi dalam melaksanakan pekerjaan, dengan memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai 5C dan 3S (Solid Speed Smart)

b) Menyajikan hasil pencapaian kinerja individu, dengan mengumpulkan eviden-eviden kinerja, menghitung kinerja, mendiskusikan dengan penilai, dan memfinalisasi penilaian

(41)

3) Jaringan & Kemitraan

a) Memastikan berpartisipasi aktif dalam tim kerja/satgas, dengan mengidentifikasi tujuan tim, memberikan pendapat /saran-saran konstruktif dalam diskusi tim/satgas, dan berkomitmen mencapai sasaran tim/satgas secara konsisten

4) Penambahan Nilai Diri / Organisasi

a) Meningkatkan kapabilitas thinking & problem solving dalam pekerjaan, dengan mengidentifikasi kebutuhan kapabilitas, mengikuti program-program pengembangan dan menerapkan ketrampilan thinking & problem solving.

b) Meningkatkan kreativitas dan inovasi individual dalam pekerjaan, dengan mengidentifikasi kebutuhan kreativitas & inovasi, mengembangkan dan mengaplikasikan kreativitas & inovasi, serta berbagi kreativitas dengan orang lain

D. Jenis usaha/ Kegiatan

(42)

menyediakan PSTN (Public Switch Telephone Network) dan untuk masa mendatang akan beralih ke bisnis informasi dan telekomunikasi.

Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroperasi sampai 1995 meliputi Jasa telepon dalam negeri, jasa interkoneksi dengan penyelenggara lain, jasa telepon bergerak selular, jasa satelit dan jasa lainnya.

Jasa Telepon Dalam Negeri merupakan kegiatan usaha PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yang memberikan pendapatan terbesar. Komposisi pendapatan jasa ini meliputi, biaya pasang, biaya abonemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh. Kontribusipendapatan terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon dalam negeri ini juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun coin. Di samping memperoleh pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga menerima pendapatan interkoneksi dari penyelenggaraan telekomunikasi lainnya, yakni dari penyelenggaraan telekomunikasi internasional dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Selular).

(43)

Jasa telekomunikasi lainnya adalah VSAT, e-mail, calling cards, teleks dan telegram. Jasa teleks dan telegram dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan bergeser dengan penggunaan faksimilie. Mulai tahun 2001 kegiatan usaha memasuki bisnis informasi dan komunikasi atau dikenal dengan produk jasa infocom untuk menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang informasi dan komunikasi. Produk ini dikenal pula dengan sebutan PMVIS yaitu kelompok produk Phone-Net, Mobile-Net, View-Net, Inter-Net dan Service Net.

Phone (P) net untuk layanan berbasis telephony yang meliputi : layanan dasar telephony, jasa tambah, (value added service (VAS)). Mobile (M) Net untuk layanan komunikasi bergerak yang meliputi : seluler, cordless dan Global Mobile Personal Communication Service by Satellite (GMPCS). View (V) Net untuk layanan visual yang memiliki vasilitas konten, seperti : Video on Demand (VoD), Direct Broadcasting System (DBS), Cable TV dan TV Broadcast. Internet (I) Net untuk layanan data dan layanan yang berbasis Internet protocol, meliputi : akses (conection), communication, layanan on-line berbasis internet (connectionless) serta layanan data baik yang bersifat permanen (dedicated) maupun berbasis switch (PSDN : Packet Switch Data Network). Service (S) Net untuk service yang bersifat pelayanan ke pelanggan, meliputi : bisnis korporasi, overseas, call center, billing, customer care dan excess capacity (workforce, circuit, transponder).

(44)

handal, efektif, efisien dan mampu memberikan solusi tuntas (total solusi) harus terus digalakkan. Hal ini telah menjadi komitmen manajemen untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan dan pengguna jasa.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care. Divisi Customer Care terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Divisi Customer Care dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah perjuangan mengejar keunggulan, menghasilkan keunggulan produk dan layanan, perbaikan terus menerus, menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang informasi dan komunikasi.

Divisi Customer Care juga terus melakukan pembinaan terhadap karyawan agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas yang baik.

(45)

1. Speedy Raih Best of Service Excellence Award 2012 (Des 2012)

2. IndiSchool Award ke-5000 Kepada Perguruan Panca Budi Medan (Maret 2013)

3. GM Witel Sumut Barat sebagai Medan Marketeers Champion 2013 (Mei 2013)

F. Rencana Kegiatan

Untuk mencapai program kerja PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut :

a) Menjadi perusahaan yang terunggul dalam menyediakan jasa dan jaringan informasi dan komunikasi berskala regional.

b) Menyediakan pelayanan satu atap(one-stop-service)

c) Memberikan garansi yang terbaik bagi pelayanan dan harga yang kompetitif.

d) Menggunakan teknologi tepat guna dan partnership.

e) Menjadi penyedia layanan infocom yang paling dominant di Sumatera dan menjadi atau penyampai brand di bidang jasa Telekomunikasi.

(46)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik perusahaan swasta maupun pemerintahan. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja sama antara manusia yang terlibat dalam organisasi dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Komunikasi akan memungkinkan setiap anggota organisasi untuk saling membantu, saling mengadakan interaksi.

Tujuan dari pada komunikasi menciptakan dan saling memberi pengertian

(understanding) antara sesama komunikator (pengirim) dan komunikannya (penerimanya), mengandung kebenaran, lengkap, mencakup keseluruhan menarik dan nyata. Tetapi hal ini tidak bisa dicapai begitu saja, karena ada banyak hambatan dalam komunikasi, misalnya: banyaknya perantara dalam proses penyampaian informasi yang disampaikan tidak lagi akurat, dan jika hal ini terjadi akan mengakibatkan salah pengertian (missunderstanding) yang akan berdampak kesalahan pelaksanaan aktifitas kantor yang kemudian akan menghambat produktivitas karyawan, oleh karena itu komunikasi adalah hal yang sulit dan berbelit-belit serta memerlukan pemahaman yang baik.

(47)

hakekatnya memegang peranan penting tidak hanya diperusahaan saja, tetapi juga dilembaga-lembaga lainnya, dalam pergaulan dengan masyarakat dan sebagainya. Komunikasi memberikan keterangan-keterangan tugas yang berubah dan kemajuan serta suksesnya organisasi digunakan untuk penukaran informasi dan pendapat. Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka akan sulit mengadakan koordinasi. Karena itu perwujudan komunikasi ini memiliki peran yang sangat penting.

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care merupakan salah sat oleh York, dan Investor dalam Negeri yang ada di Indonesia. Memiliki karyawan yang produktif bukanlah impian perusahaan ini saja tetapi juga merupakan impian manajemen perusahaan yang lain. Namun untuk mendorong karyawan agar produktif tidaklah mudah. Produktivitas karyawan tidak hanya menyangkut dalam penjadwalan kerja, tetapi keterampilan berkomunikasi juga diperlukan. Oleh karena itu menjalin hubungan komunikasi yang terbuka, jujur, adil, antara pimpinan dan karyawan akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan senang hati sehingga produktivitas pun dapat ditingkatkan. Baik buruknya suatu komunikasi akan berpengaruh terhadap hasil kerja dan tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.

(48)

Karyawan Pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra - Divisi Customer Care.”

B. Perumusan Masalah

Sistem komunikasi yang dilaksanakan perusahaan akan mempengaruhi kelancaran para karyawan. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan bagaimana cara-cara berkomunikasi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan yaitu:

Bagaimana peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra - Divisi Customer Care?

C. Tujuan Penelitian

a) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan komunikasi pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care.

b) Untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan khususnya pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care.

(49)

Asisten Manager , Asisten Manager dengan karyawan staff divisi, Manager dengan Manager sub-divisi, dan manager sub-divisi dengan karyawan staff sub-divisi yang menggunanakan metode komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal sehingga meningkatkan produktivitas dalam meningkatkan rasa tangung jawab terhadap semua pegawai dan menimbulkan adanya saling pengertian diantara pegawai juga saling menghargai dalam melaksanakan tugasnya masing masing khususnya pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah : 1. Bagi Penulis:

a) Dapat menambah wawasan penulis tentang komunikasi sehingga bisa membandingkan antara praktek dengan teori yang didapat selama mengikuti perkuliahan

b) Dapat memperkaya wawasan ilmiah dan non ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni dan dapat menerapkannya.

2. Bagi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care:

(50)

pada Divisi Customer Care, memgenai masalah yang di hadapi dibidang komunikasi.

3. Bagi Pihak Lain:

(51)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA – Divisi

Customer Care

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

FARAH BEBY FAHMIL L

102101090

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(52)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : FARAH BEBY FAHMIL LUBIS

NIM : 102101090

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI DALAM

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.

TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK DIVRE-I SUMATRA – DIVISI CUSTOMER CARE

Tanggal : Agustus 2013 DOSEN PEMBIMBING

Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M. Si NIP: 19760214 200501 1 002

Tanggal : Agustus 2013 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M. Si NIP: 19741123 200012 2 001

Tanggal : Agustus 2013 DEKAN FAKULTAS EKONOMI

(53)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Adapun judul tugas akhir ini adalah “PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra - Divisi Customer Care”.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, Penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada semua pihak yang turut membantu dan mendukung Penulis baik langsung maupun tidak langsung.

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M, Si selaku Ketua Program Studi D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi SItumorang, SE, M. Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada Penulis dalam penulisan tugas akhir ini.

4. Staf, Pegawai dan seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan Penulis Ilmu Pengetahuan selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(54)

6. perlukan Penulis di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I Sumatra - Divisi Customer Care guna untuk menyiapkan tugas akhir Penulis.

7. Teristimewa untuk kedua Orang Tua yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan dukungan moril dan meteril serta limpahan kasih sayang dan doa yang tidak ternilai mulai dari Penulis belajar hingga dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Buat Adik-adikku yang tersayang Afini Roza Lubis dan Farhan Azmi Lubis jangan lupa belajar dan selalu semangat untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi.

8. Untuk Haby Emastyo Pratama yang telah memberikan dukungan moril dan selalu memberikan semangat dan membantu penyelesaian Tugas Akhir ini. Tanpa Aby semua ini mungkin tidak berjalan dengan lancar. Buat teman-teman magangku kelompok 23 Erwin Saputra, Agnes Carona, Cintya Rangkuti dan Rani Emalia. Teman-temanku satu angkatan di Program Studi Diploma III Keuangan Stambuk 2010.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

(55)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk ... 6

B. Struktur Oganisasi ... 15

C. Job Description ... 18

D. Jenis usaha/ Kegiatan ... 23

E. Kinerja Usaha Terkini ... 26

F. Rencana Kegiatan... 27

BAB III PEMBAHASAN A. Peranan Komunikasi ... 28

B. Peranan Produktivitas... 38

C. Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas ... 45

(56)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 49 B. Saran ... 51 DAFTAR PUSTAKA

(57)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Referensi

Dokumen terkait