• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divre-I Sumatra – Divisi Customer Care

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divre-I Sumatra – Divisi Customer Care"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk menyediakan sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/ PTT).

(2)

Pada tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No.3/ 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya tentang peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. Pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25/ 1991 sampai sekarang.

Perubahan di lingkungan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari perusahan jawatan sampai perusahaan public. Perubahan-perubahan besar terjadi pada tahun 1995 meliputi (1) Restrukturisasi Internal; (2) Kerjasama Internal; (3) Intial Publik Offering (IPO). Jenis usaha PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk adalah penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti jasa sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu.

(3)

Unit-unit bisnis PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu:

1. Divisi Long Distance

2. Carrier dan Interconnection Service 3. Divisi Multimedia

4. Divisi Fixed Wireless Network 5. Enterprise Service

6. Divisi Regional I – Sumatera 7. Divisi Regional II – Jakarta 8. Divisi Regional III – Jawa Barat

9. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta 10.Divisi Regional V- Jawa Timur

11.Divisi Regional VI - Kalimantan

12.Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia 13. Maintenance Service Centre

14. Training Centre

15. Carrier Development Support Centre 16. Management Consulting Centre 17. Construction Centre

18. I/ S Centre 19. R and D Centre

(4)

Adapun yayasan yang dimiliki PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu : 1. Dana Pensiun (Dapentel)

2. Yayasan Pendidikan PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk. 3. Yayasan Kesehatan

4. Yayasan Sandhykara Putra TELKOM (YSPT)

Adapun anak perusahaan yang dimiliki PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu:

Kepemilikan > 50%

1. PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) : Telekomunikasi (Seluler GSM) (baru)

2. PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan)

3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru)

4. PT. AriWest International (AriaWest) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-III Jawa Barat dan Banten)

5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatera)

6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, pay special TV

7. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point 8. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru)

(5)

Kepemilikan 20% - 50%

1. PT. Patra Komunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT

2. PT. Cita Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan Telekomunikasi lainnya 3. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi

Kepemilikan < 20%

1. PT. Mandara Seluler Indonesia (MSI) : Layanan NMT – Seluler dan CDMA

2. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di Batam dan Pulau Bintan

3. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telekomunikasi

Divisi Multimedia dan Divisi Pembangunan ditetapkan 31 Dsember 1996 berdasarkan keputusan direksi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk. Seiring dengan diberlakukannya pasar bebas maka PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk membentuk kerja sama dengan para investor dan operator kelas dunia yang disebut dengan Pola Kerja Sama Operasi (KSO).

Tujuan dibentuknya KSO adalah :

1. Mempercepat pembangunan Telekomunikasi untuk kurun waktu IV, karena pendanaan disediakan oleh mitra KSO.

(6)

Visi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk

Adapun Visi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yaitu:

“ To become a leading InfoCom player in the region”, maksudya adalah:

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk berusaha untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

Misi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk

PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk mempunyai misi memberikan layanan “ One Stop InfoCom” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

Dari misi diatas maka dapat dinyatakan bahwa :

a) Menjadi perusahaan yang terunggul dalam menyediakan jasa dan jaringan informasi dan komunikasi berskala regional.

(7)

c) Memberikan garansi yang terbaik bagi pelayanan dan harga yang kompetitif.

d) Menggunakan teknologi tepat guna dan partnership.

Sejarah Ringkas PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I

SUMATRA - Divisi Customer Care

Sumatra adalah pulau utama di bagian barat Indonesia dengan total luas permukaan sekitar 473,5 ribu kilometer persegi, dengan jumlah penduduk sekitar 42.494.250 jiwa atau 20 persen dari jumlah penduduk Indonesia (data tahun 1997). Sumatra memiliki 9 (sembilan) propinsi dengan 86 kabupaten / kotamadya, 829 kecamatan dan 21.642 desa. Sumatra memiliki potensi sumber alam dan sumber daya manusia yang cukup besar. Pulau ini diharapkan mampu memberi kontribusi yang besar dalam pembangunan nasional.

Sektor telekomunikasi adalah bahagian penting dari infrastruktur yang harus dibangun untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, baik dalam skala regional maupun nasional.

(8)

yang pertama sedangkan Agus Utoyo dipercaya sebagai Diputy Kadivre. Duet Guntur Siregar dan Agus Utoyo hanya berlangsung beberapa bulan saja. Kemudian duet itu berganti Atoyo dan Didi Wargaprawira yang berlangsung lima tahun dan kemudian duet itu berganti dengan deut Ermady Dahlan dan Didi Wargaprawira mulai bulan Februari tahun 2001.

Pembentukan organisasi Kantor Divisi Regional I Sumatera ini berdasarkan surat keputusan Direksi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia Nomor KD.56/PS150/PRORES/1994, tanggal 15 September 1994. Struktur organisasi terdiri dari Kantor Divre I, Unit KSO dan Kantor Daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel). Pada awal restrukturisasi itu, di seluruh Sumatera ada 24 Kandatel. Kemudian restrukturisasi di lingkungan Kandatel pun berlangsung. Dari 24 Kandatel yang ada dilakukan marger. Pada tahun 1996 jumlah Kandatel tinggal 22 setelah Kandatel Meulaboh bergabung dengan Kandatel Banda Aceh, kemudian Kandatel Lahat bergabung dengan Kandatel Baturaja.

Restrukturisasi kantor daerah itu terus bergulir hingga tahun 1998. Dari 22 Kandatel akhirnya hingga 8 Kandatel lagi, masing-masing Kandatel Aceh (merger Kandatel Meulaboh, Kandatel Banda Aceh dan Kandatel Lhokseumawe). Kemudian di Provinsi Sumatera Utara ada dua Kandatel, yakni Kandatel Medan dan Kandatel Sumut. Kandatel Sumut merupakan merger dari Kandatel Kabanjahe, Kandatel Pematang Siantar, Kandatel Rantau Prapat dan Kandatel Sibolga.

(9)

ada dua Kandatel masing-masing Kandatel Riau Daratan dan Kandatel Riau Kepulauan. Kendatel Riau Daratan merupakan merger dari Kandatel Pekanbaru dengan Kandatel Dumai, sedangkan Kandatel Riau Kepulauan merupakan marger dari Kandatel Batam dengan Kandatel Tanjung Pinang.

Di kawasan Sumbagel (Sumatera Bagian Selatan) ada dua Kandatel, yakni Kandatel Sumbagsel dan Kandatel Lampung. Kandatel Sumbagsel yang berpusat di Palembang merupakan merger dari Kandatel Bengkulu, Kandatel Palembang, Kandatel Jambi dan Kandatel Pangkal Pinang, sedangkan di Lampung satu Kandatel, yakni Kandatel Lampung.

(10)

Visi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi

Customer Care

“ To bethe most reliable and profitable infocom services and network provider company in Sumatera”

Menjadi perusahaan penyedia layanan dan jaringan infocom yang paling handal dan menguntungkan di Sumatera.

Misi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi

Customer Care

Menyediakan solusi multi service dan akses infokom yang berkualitas tinggi yang dapat memuaskan pelanggan.

a) Memberikan imbal investasikepada share holder.

b) Mensejahterakan karyawan serta bermanfaat bagi masyarakat.

B. Struktur Oganisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(11)

ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan memncakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk

(12)
(13)

C. Job Description

DEPARTEMEN KORPORASI KOMUNIKASI & URUSAN VP HUMAS

Tanggung Jawab Pekerjaan 1) Pengelolaan Hasil & Proses

a) Memastikan program Humas (Unit Bisnis /Subdit terlapor) dijabarkan untuk merumuskan strategi operasional komunikasi daerah dan mengimplementasikannya secara efektif dan efisien dalam mendukung pencapaian sasaran-sasaran unit (unit bisnis)

b) Memastikan tujuan unit komunikasi regional dikembangkan dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan/staf unit kerja untuk mengintegrasikan RKA, aktivitas-aktivitas fungsi dan Indikator-indikator kinerja fungsi secara komprehensif

c) Memastikan Kebijakan Komunikasi, Regulasi, Penanaman Modal yang Berwawasan, Pernyataan / Opini/ Konten Media, Opini Masyarakat & Suara dari Karyawan digunakan sebagai sumber informasi dalam penyusunan program-program komunikasi

2) Orang Menginspirasi 3) Jaringan & Kemitraan

(14)

TELKOM SUMUT BARAT (MEDAN) OM KOMUNIKASI DAERAH SUMATERA

Tanggung Jawab Pekerjaan 1) Pengelolaan Hasil & Proses

a) Memastikan Kebijakan Gambaran Korporasi/ Nama Baik, Gambaran Promosi Program Perusahaan & CoE sebagai pedoman dukungan fungsi komunikasi di wilayah daerah Telkom dan hasilnya untuk informasi dalam penyusunan pelaporan dan izin masuk ke database

b) Memastikan sumber informasi, CoE & penanaman modal yang berwawasan digunakan sebagai bahan pembuatan database media yang terkait dengan berita & Inormasi Managemen di wilayah Regional Telkom c) Memastikan Kebijakan Interelasi dengan media provider, CoE & GCG

digunakan sebagai pedoman dalam mewujudkan pembinaan hubungan dengan komunitas media di wilayah Regional Telkom secara win-win solution

2) Orang Menginspirasi

(15)

b) Memelihara spirit /culture anggota tim kerja, dengan mempublikasikan core values perusahaan kepada tim, menjelaskan perilaku (key behaviour) kepada tim, mengimplementasikan pengenalan aktivitas-aktivitas budaya, mengkampanyekan praktek-praktek dan perilaku yang sesuai budaya perusahaan, serta memberikan penghargaan.

c) Mengembangkan kompetensi staf / tim kerja, dengan mendiagnosis kebutuhan pembelajaran staf /tim, mengimplementasikan budaya pembelajaran staf /tim, menggerakan program panutan pemimpin sebagai guru, memberikan pengakuan kepada staf /anggota tim yang memiliki keunggulan belajar

3) Jaringan & Kemitraan

a) Membangun kemitraan internal dalam lingkup pengelolaan , dengan mengidentifikasi sasaran proyek bekerja sama antar unit kerja, menginisiasi pembentukan proyek bekerja sama antar unit kerja, memimpin proyek bekerja sama antar unit kerja, dan meng-energize bekerja sama untuk isyu-isyu organisasi

(16)

4) Penambahan Nilai Diri / Organisasi

a) Menjadi role model dalam pengimplementasian nilai-nilai /budaya dengan mengidentifikasi nilai-nilai yang dipersyaratakan, menunjukan komitmen, mempelajari perilaku untuk mendukung niliai-nilai /budaya perusahaan, memberikan penghargaan kepada staf yang berprilaku sesuai dengan nilai-nilai /budaya perusahaan.

b) Meningkatkan kapabilitas dalam berpikir & pemecahan masalah, dengan mengidentifikasi kesenjangan kapabilitas berpikir & pemecahan masalah, mengikuti program-program pengembangan berpikir & pemecahan masalah, menerapkan ketrampilan berpikir dan pemecahan masalah, dan memberikan pembinaan kepada anggota tim / staf unit kerja

(CCA) - REG KOMUNIKASI SUMATERA OFF 1 HUMAS

Tanggung Jawab Pekerjaan 1) Pengelolaan Hasil & Proses

(17)

b) Memastikan program internal & eksternal dievaluasi yang hasilnya sebagai bahan operasional untuk penyusunan program-program komunikasi dan reporting/ pemberitaan

c) Memastikan program-program humas & kebijakan pengungkapan dievaluasi yang hasilnya sebagai bahan untuk pembuatan konsep materi penyerahan & pidato konten terkait dengan kegiatan penyelenggaraan humas dan proses komunikasi masyarakat

2) Orang Menginspirasi

a) Memelihara spirit dan budaya organisasi dalam melaksanakan pekerjaan, dengan memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai 5C dan 3S (Solid Speed Smart)

b) Menyajikan hasil pencapaian kinerja individu, dengan mengumpulkan eviden-eviden kinerja, menghitung kinerja, mendiskusikan dengan penilai, dan memfinalisasi penilaian

(18)

3) Jaringan & Kemitraan

a) Memastikan berpartisipasi aktif dalam tim kerja/satgas, dengan mengidentifikasi tujuan tim, memberikan pendapat /saran-saran konstruktif dalam diskusi tim/satgas, dan berkomitmen mencapai sasaran tim/satgas secara konsisten

4) Penambahan Nilai Diri / Organisasi

a) Meningkatkan kapabilitas thinking & problem solving dalam pekerjaan, dengan mengidentifikasi kebutuhan kapabilitas, mengikuti program-program pengembangan dan menerapkan ketrampilan thinking & problem solving.

b) Meningkatkan kreativitas dan inovasi individual dalam pekerjaan, dengan mengidentifikasi kebutuhan kreativitas & inovasi, mengembangkan dan mengaplikasikan kreativitas & inovasi, serta berbagi kreativitas dengan orang lain

D. Jenis usaha/ Kegiatan

(19)

menyediakan PSTN (Public Switch Telephone Network) dan untuk masa mendatang akan beralih ke bisnis informasi dan telekomunikasi.

Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroperasi sampai 1995 meliputi Jasa telepon dalam negeri, jasa interkoneksi dengan penyelenggara lain, jasa telepon bergerak selular, jasa satelit dan jasa lainnya.

Jasa Telepon Dalam Negeri merupakan kegiatan usaha PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk yang memberikan pendapatan terbesar. Komposisi pendapatan jasa ini meliputi, biaya pasang, biaya abonemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh. Kontribusipendapatan terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon dalam negeri ini juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun coin. Di samping memperoleh pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga menerima pendapatan interkoneksi dari penyelenggaraan telekomunikasi lainnya, yakni dari penyelenggaraan telekomunikasi internasional dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Selular).

(20)

Jasa telekomunikasi lainnya adalah VSAT, e-mail, calling cards, teleks dan telegram. Jasa teleks dan telegram dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan bergeser dengan penggunaan faksimilie. Mulai tahun 2001 kegiatan usaha memasuki bisnis informasi dan komunikasi atau dikenal dengan produk jasa infocom untuk menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang informasi dan komunikasi. Produk ini dikenal pula dengan sebutan PMVIS yaitu kelompok produk Phone-Net, Mobile-Net, View-Net, Inter-Net dan Service Net.

Phone (P) net untuk layanan berbasis telephony yang meliputi : layanan dasar telephony, jasa tambah, (value added service (VAS)). Mobile (M) Net untuk layanan komunikasi bergerak yang meliputi : seluler, cordless dan Global Mobile Personal Communication Service by Satellite (GMPCS). View (V) Net untuk layanan visual yang memiliki vasilitas konten, seperti : Video on Demand (VoD), Direct Broadcasting System (DBS), Cable TV dan TV Broadcast. Internet (I) Net untuk layanan data dan layanan yang berbasis Internet protocol, meliputi : akses (conection), communication, layanan on-line berbasis internet (connectionless) serta layanan data baik yang bersifat permanen (dedicated) maupun berbasis switch (PSDN : Packet Switch Data Network). Service (S) Net untuk service yang bersifat pelayanan ke pelanggan, meliputi : bisnis korporasi, overseas, call center, billing, customer care dan excess capacity (workforce, circuit, transponder).

(21)

handal, efektif, efisien dan mampu memberikan solusi tuntas (total solusi) harus terus digalakkan. Hal ini telah menjadi komitmen manajemen untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan dan pengguna jasa.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care. Divisi Customer Care terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Divisi Customer Care dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan adalah perjuangan mengejar keunggulan, menghasilkan keunggulan produk dan layanan, perbaikan terus menerus, menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang informasi dan komunikasi.

Divisi Customer Care juga terus melakukan pembinaan terhadap karyawan agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas yang baik.

(22)

1. Speedy Raih Best of Service Excellence Award 2012 (Des 2012)

2. IndiSchool Award ke-5000 Kepada Perguruan Panca Budi Medan (Maret 2013)

3. GM Witel Sumut Barat sebagai Medan Marketeers Champion 2013 (Mei 2013)

F. Rencana Kegiatan

Untuk mencapai program kerja PT. TELEKOMUNIKASI Indonesia, Tbk DIVRE-I SUMATRA - Divisi Customer Care menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut :

a) Menjadi perusahaan yang terunggul dalam menyediakan jasa dan jaringan informasi dan komunikasi berskala regional.

b) Menyediakan pelayanan satu atap(one-stop-service)

c) Memberikan garansi yang terbaik bagi pelayanan dan harga yang kompetitif.

d) Menggunakan teknologi tepat guna dan partnership.

e) Menjadi penyedia layanan infocom yang paling dominant di Sumatera dan menjadi atau penyampai brand di bidang jasa Telekomunikasi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Kesiapan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 ditinjau dari kinerja memiliki ketercapaian sebagai berikut: a)

Bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempuyai atau tidak mempunyai nilai gizi,

Berdasarkan hasil statistik deskriptif didapatkan dari 95 siswa yang mengalami penurunan visus terdapat 73 siswa yang mengalami kelainan refraksi dan yang lebih mendominasi

Teknik Kerja Bengkel dan Gambar Teknik 144 2.. Teknik Dasar Listrik dan Elektronika

[r]

[r]

Di dalam pelaksanaannya, penerapan metode demonstrasi dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan praktek vokal ibu-ibu PKK RW V Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal ini

Eksperimen Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Asessment For Learning (AfL) Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Matematis (Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1