• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Model logit untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap produk susu kambing dengan variabel tak bebas (Y) yang terbagi menjadi dua yaitu Y=0 (persepsi buruk) dan Y=1 (persepsi baik). Sedangkan variabel bebas terbagi menjadi enam variabel yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, tingkat pengeluaran, kategori tempat tinggal, dan pengalaman mengkonsumsi susu kambing.

Berdasarkan hasil penelitian, dari 60 responden sebanyak 26 (43,33 persen) orang mempunyai persepsi yang baik terhadap susu kambing dan 34 orang (56,67 persen) mempunyai persepsi yang buruk. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden belum pernah mengkonsumsi produk susu kambing.

Produk susu kambing merupakan produk susu yang belum terlalu familiar di masyarakat. Selain itu, sulitnya mencari lokasi penjualan dan masih minimnya

44 promosi produk susu kambing menyebabkan responden memiliki persepsi buruk terhadap produk susu kambing.

Hasil dugaan model logistik menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 85 persen didapatkan nilai signifikansi Hosmer dan Lemeshow Test sebesar 0,552. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan nilai alpha 0,15. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan model tersebut cukup baik, artinya paling sedikit terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh nyata (nilai koefisien tidak sama dengan nol) terhadap tingkat persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing di Kota Depok.

Persentase kebenaran model menduga persepsi terhadap produk susu kambing adalah sebesar 56,7 persen (Lampiran 3). Hal ini berarti bahwa terdapat kesalahan sebesar 44,3 persen dalam menduga tingkat persepsi responden terhadap produk susu kambing dengan menggunakan variabel-variabel bebas (variabel X) yang telah disebutkan di atas. Adapun variabel yang berpengaruh nyata terhadap persepsi Ibu rumah tangga adalah variabel yang memiliki nilai signifikansi di bawah nilai alpa 15 persen (0,15). Nilai signiikansi dari masing-masing kategori variabel dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Estimasi Regresi Logistik Terhadap Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Responden Untuk Memiliki Persepsi Baik Terhadap Produk Susu Kambing

45 Berdasarkan Tabel 11, maka dapat dilihat bahwa hanya variabel pengalaman yang memiliki pengaruh nyata terhadap persepsi Ibu rumah tangga.

Hal ini dikarenakan variabel tersebut memiliki P-value (Sig.) lebih kecil dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,15. Pengaruh dari masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Usia

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari 0,15 sehingga usia tidak memiliki pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Hal ini dikarenakan susu kambing dapat dikonsumsi oleh semua usia. Sehingga variabel usia tidak berpengaruh terhadap persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing.

2. Pendidikan

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari 0,15 sehingga pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Hasil wawancara menunjukkan, walaupun memiliki tingkatan pendidikan yang berbeda pengetahuan terhadap produk susu kambing relatif sama. Sehingga tingkat pendidikan tidak membedakan secara nyata persepsi mereka terhadap produk susu kambing.

3. Pekerjaan

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari 0,15 sehingga pekerjaan tidak memiliki pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Hal ini dikarenakan citra produk susu kambing yang selama ini lebih banyak dijadikan sebagai obat, sehingga pemahaman Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing relatif sama dan tidak terpengaruh jenis pekerjaan tertentu.

4. Pengeluaran

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari 0,15 sehingga pengeluaran tidak memiliki pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Bagi kalangan tertentu susu kambing memang relatif mahal, tetapi bagi sebagian kalangan lainnya

46 harga susu kambing tidak jauh berbeda dengan harga susu formula yang biasa mereka berikan selama ini kepada anak balitanya. Hal ini menyebabkan tingkat pengeluaran tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing

5. Pengalaman Mengkonsumsi Susu Kambing

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih kecil dari 0,15 sehingga pengalaman mengkonsumsi susu kambing memiliki pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Nilai koefisiennya positif dan odd ratio-nya 3,424. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang pernah mengkonsumsi susu kambing memiliki peluang 3,424 kali lebih besar untuk memiliki persepsi baik terhadap produk susu kambing dibandingkan dengan responden yang belum pernah mengkonsumsi susu kambing. Hal ini sesuai dengan dugaan sebelumnya, responden yang pernah mengkonsumsi susu kambing memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan responden yang belum pernah mengkonsumsi susu kambing. Sehingga mereka memiliki persepsi yang lebih baik terhadap susu kambing.

6.4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Ibu Rumah Tangga untuk Memberikan Produk Susu Kambing kepada Anak Balitanya

Variabel bebas dalam model logit untuk menentukan sikap responden untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya berbeda dengan model logit pada tingkat persepsi. Dimana dalam model logit untuk sikap responden untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya ditambahkan satu varibel bebas yaitu tingkat persepsi responden terhadap produk susu kambing. Sehingga variabel bebas yang digunakan dalam model logit ini menjadi usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran, kategori tempat tinggal, pengalaman mengkonsumsi susu kambing, dan tingkat persepsi respond terhadap produk susu kambing.

Dari 60 responden yang diwawancarai, sebanyak 28 responden (46,67 persen) tertarik untuk memberikan konsumsi susu kambing kepada anak balitanya, dan sebanyak 32 responden (53,33 persen) mengaku tidak tertarik

47 memberikan susu kambing kepada anak balitanya. Berdasarkan keterangan responden, sikap melakukan pemberian susu kambing bagi anak lebih banyak dipengaruhi oleh faktor kandungan gizi produk susu kambing yang tinggi dan meyakini hal tersebut bermanfaat bagi pertumbuhan anak balitanya

Hasil dugaan model logistik menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 85 persen didapatkan nilai signifikansi Hosmer dan Lemeshow Test sebesar 0,478. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan nilai alpha 0,15. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan model tersebut cukup baik, artinya paling sedikit terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh nyata (nilai koefisien tidak sama dengan nol) terhadap sikap responden di Kota Depok untuk memberikan konsumsi susu kambing kepada anak balitanya.

Persentase kebenaran model menduga persepsi terhadap produk susu kambing adalah sebesar 53,3 persen (Lampiran 4). Hal ini berarti bahwa terdapat kesalahan sebesar 46,7 persen dalam menduga sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya dengan menggunakan variabel-variabel bebas (variabel X) yang telah disebutkan di atas.

Adapun variabel yang berpengaruh nyata terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya adalah variabel yang memiliki nilai signifikansi di bawah nilai alpa 15 persen (0,15). Nilai signiikansi dari masing-masing kategori variabel dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Hasil Estimasi Regresi Logistik Terhadap Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Sikap Responden untuk Memberikan Produk Susu Kambing kepada Anak Balitanya

48 Berdasarkan Tabel, maka dapat dilihat variabel kategori tempat tinggal, pengalaman, dan persepsi memiliki pengaruh nyata terhadap persepsi Ibu rumah tangga. Hal ini dikarenakan variabel tersebut memiliki P-value (Sig.) lebih kecil dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,15. Pengaruh dari masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Usia

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari 0,15 sehingga usia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya. Hal ini dikarenakan responden memiliki rentang usia yang berdekatan dan berada dalam klasifikasi usia yang sama yaitu usia produktif. Sehingga variabel usia tidak berpengaruh terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya.

2. Pendidikan

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari 0,15 sehingga pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya. Hasil wawancara menunjukkan, walaupun memiliki tingkatan pendidikan yang berbeda pengetahuan terhadap produk susu kambing relatif sama. Sehingga tingkat pendidikan tidak membedakan secara nyata sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya

3. Pekerjaan

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari 0,15 sehingga pekerjaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya. Walaupun responden memiliki jenis pekerjaan yang berbeda pemahaman Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing relatif sama dan tidak terpengaruh jenis pekerjaan tertentu. Sehingga jenis pekerjaan tidak membedakan secara nyata sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya

49 4. Pengeluaran

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari 0,15 sehingga pengeluaran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya. Pengeluaran yang akan dikeluarkan apabila memberikan susu kambing dianggap tidak jauh berbeda dibandingkan pengeluaran yang selama ini dikeluarkan untuk memberikan susu kepada anak.

Sehingga jenis pengeluaran tidak membedakan secara nyata sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanyaPengalaman Mengkonsumsi Susu Kambing

5. Pengalaman

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih kecil dari 0,15 sehingga pengalaman mengkonsumsi susu kambing memiliki pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Nilai koefisiennya positif dan odd ratio-nya 3,531. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang pernah mengkonsumsi susu kambing memiliki peluang 3,531 kali lebih besar untuk memiliki sikap positif untuk memberikan susu kambing kepada anaknya dibandingkan dengan responden yang belum pernah mengkonsumsi susu kambing. Hal ini sesuai dengan dugaan sebelumnya, responden yang pernah mengkonsumsi susu kambing memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan responden yang belum pernah mengkonsumsi susu kambing. Sehingga mereka memiliki persepsi yang lebih baik terhadap produk susu kambing.

6. Persepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Produk Susu Kambing

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih kecil dari 0,15 sehingga pengalaman mengkonsumsi susu kambing memiliki pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Nilai koefisiennya negatif dan odd ratio-nya 9,651. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi baik terhadap produk susu kambing memiliki peluang 9,651 kali lebih besar untuk memiliki sikap positif untuk memberikan susu kambing kepada anaknya dibandingkan dengan responden yang memiliki persepsi buruk. Dengan

50 demikian responden yang memiliki persepsi baik akan memiliki kecenderungan untuk tertarik memberikan susu kambing kepada anaknya.

Hal ini sesuai dengan dugaan awal, bahwa semakin baik persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing maka akan berpengaruh positif terhadap sikap untuk memberikan produk susu kambing kepada anaknya.

Dari hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh nyata terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anaknya adalah pengalaman mengkonsumsi susu kambing, dan persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing.

sedangkan variabel usia, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran tidak berpengaruh nyata terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anaknya.

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin diperoleh serta hasil analisis pada pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing dapat diketahui bahwa sebanyak 56,67 persen responden memiliki skor persepsi yang rendah terhadap produk susu kambing, sedangkan 43,33 persen responden memiliki skor persepsi yang tinggi terhadap produk susu kambing.

2. Berdasarkan hasil analisis sikap ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya dapat diketahui 46,67 persen responden tertarik untuk memberikan konsumsi susu kambing kepada anak balitanya, sedangkan 53,33 persen responden tidak tertarik memberikan konsumsi produk susu kambing kepada anak balitanya.

3. Berdasarkan hasil analisis logistik faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing adalah pengalaman mengkonsumsi susu kambing dan berdasarkan hasil analisis logistik juga dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya adalah pengalaman mengkonsumsi susu kambing dan tingkat persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing.

7.2. Saran

1. Produk susu kambing memiliki citra yang kurang baik berdasarkan persepsi ibu rumah tangga. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pengusaha susu kambing yang ingin memasarkan produknya kepada para ibu yang memiliki anak balita melalui usaha meminimalkan atau bahkan menghilangkan aroma kurang sedap dari produk susu kambing, dan memperbaiki pengemasan produk

52 2. Untuk penelitian selanjutnya beberapa saran yang dapat diberikan adalah penambahan variabel bebas pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan ketertarikan konsumen terhadap produk susu kambing, seperti variabel pengetahuan terhadap produk susu kambing. Hal ini disebabkan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini masih sangat terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad NF. 2002. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Kambing Perah dan Pemasaran Susu Kambing : Kasus di Pusat Pelatihan dan Pedesaan Swadaya (P4S) Cita Rasa, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Astarina EPA. 2007. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Perilaku Pembelian Produk House Brand Hero Kategori Bahan Pangan. [skripsi]. Bogor:

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Perkembangan Persentase Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Tahun 2006 - 2009. Jakarta: Badan Pusat Statistik DKI

Edisi keenam. Bina Rupa Akasara. Jakarta

Fauzah RS. 2009. Persepsi Santri dalam Keputusan Mengkonsumsi Susu Kambing (Studi Kasus di Pondok Pesantren Modern Sahid Desa Gunung Menyang Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor). Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Hidayat M. 2009. Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Susu Kambing di Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Juanda B. 2009. Ekonometrika: Permodelan dan Pendugaan. Bogor: IPB Press.

Julaeha. 2010. Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Produk Oreo Setelah Adanya Isu Melamin (Kasus: Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor). Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Kotler P, Amstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1. Terjemahan. Bob Sabran, M.M. Principles Of Marketing. Erlangga. Jakarta.

Kotler P, Amstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 2. Terjemahan. Bob Sabran, M.M. Principles Of Marketing. Erlangga. Jakarta.

Moeljanto RD, Wiryanta, BTW. 2002. Khasiat & Manfaat Susu Kambing. Jakarta : Agromedia Pustaka.

54 Nasution IA. 2009. Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Keamanan Pangan Susu Formula dengan Adanya Isu Bakteri Enterobacter sakazakii di Kecamatan Tanah Sareal Bogor. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Octavia I. 2010. Analisis Kelayakan Finansial dan Strategi Pemasaran Susu Kambing (Studi Kasus : CV Ettawa Dairy Farm, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Sarwono B. 2002. Beternak Kambing Unggul. Jakarta: Penebar Wadaya.

Septiana I. 2010. Analisis persepsi Konsumen Cokelat Stick pada Perusahaan Alia Chocolate Kabupate Bogor, Jawa Barat. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Setiadi JN. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana

Setiawan T, Tanius, A. 2003. Beternak Kambing Perah Peranakan Ettawa.

Jakarta: Penebar Swadaya.

Simamora B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Umar H. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Walpole RE. 1997. Pengantar Statistika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

55 Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan

ASI

Komposisi Susu Sapi Susu Kambing ASI

Protein (Gr) 3,30 3,60 1,00

Lemak (Gr) 3,30 4,20 4,40

Karbohidrat (Gr) 4,70 4,50 6,90

Kalori (Cat) 61,00 69,00 70,00

Fosfor (Gr) 93,00 111,00 14,00

Kalsium (Gr) 19,00 134,00 32,00

Magnesium (Gr) 13,00 14,00 3,00

Besi (Gr) 0,05 0,05 0,03

Natrium (Gr) 49,00 50,00 17,00

Kalium (Gr) 152,00 204,00 51,00

Vitamin A (IU) 126,00 185,00 271,00

Vitamin B1 (Mg) 0,04 0,05 0,014

Vitamin B2 (Mg) 0,16 0,14 0,04

Vitamin B6 (Mg) 0,08 0,28 0,18

Niasin (Mg) 0,04 0,05 0,01

Sumber: United State Department of Agriculture (1976) dalam Setiawan & Tanius (2003)

56 Lampiran 2. Perkembangan Penduduk Kota Depok Tahun 2004-2008

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

LPP

2004 2005 2006 2007 2008

1 Sawangan 75,454 77,364 79,117 82,180 82,953 1.99 2 Bojongsari 64,324 67,011 68,458 70,870 71,939 2.37 3 Pancoran

Mas 135,948 138,112 140,158 142,597 162,585 3.92 4 Cipayung 70,704 72,725 74,458 75,093 84,492 3.9 5 Sukmajaya 148,195 150,441 152,270 211,253 227,486 10.7 6 Cilodong 49,361 51,668 52,539 72,888 77,240 11.3 7 Cimanggis 181,334 183,006 185,199 188,555 196,694 0.79 8 Tapos 137,861 141,226 144,718 153,567 168,663 4.47 9 Beji 93,945 97,072 100,525 113,838 116,327 4.77

10 Limo 47,697 49,582 50,444 53,008 56,381 3.64

11 Cinere 60,394 61,563 62,408 64,083 68,067 2.54 KOTA DEPOK 1,065,217 1,089,771 1,110,294 1,227,932 1,312,827 4.65 Sumber: Kecamatan Dalam Angka

55 Lampiran 3. Output untuk Analisis Regresi Logistik Persepsi terhadap produk

Susu Kambing

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 60 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 60 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 60 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

56

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

a. Variable(s) entered on step 1: Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pengeluaran, Pengalaman.

57 Lampiran 4. Output untuk Analisis Regresi Logistik Sikap Responden untuk

memberikan konsumsi susu kambing kepada anak balitanya

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 60 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 60 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 60 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 82.911

c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001. Step 0 Keputusan Tidak Tertarik Memberikan

Susu Kambing Ke Anak 32 0 100.0

Tertarik Memberikan Susu

kambing Ke Anak 28 0 .0

Overall Percentage 53.3

a. Constant is included in the model.

58 Step 0 Keputusan Tidak Tertarik Memberikan

Susu Kambing Ke Anak 32 0 100.0

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 7.552 8 .478

Classification Tablea

59 Step 1 Keputusan Tidak Tertarik Memberikan

Susu Kambing Ke Anak 28 4 87.5

a. Variable(s) entered on step 1: Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pengeluaran, Pengalaman, Persepsi.

Dokumen terkait