• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

7. Seksi Penunjang Operasional (SDM, Logistik dan TI)

4.4. Analisis Faktor Individu

Faktor individu merupakan faktor yang dapat memengaruhi produktivitas pegawai karena berasal dari diri pegawai sendiri. Berikut ini adalah hasil dari penilaian pegawai terhadap faktor individu yang memengaruhi produktivitas pegawai dalam bekerja (Tabel 3).

Tabel 3. Penilaian pegawai terhadap faktor individu

No Peubah Bobot Nilai Skor

Rataan Ket. 5 4 3 2 1 1 Komitmen 46 11 0 0 0 4,81* Sangat Setuju 2 Loyalitas 5 31 21 0 0 3,72 Setuju 3 Motivasi 10 39 7 1 0 4,02 Setuju Keterangan : *) = 4,81, dan perhitungan seterusnya diperoleh dengan cara yang serupa.

Lanjutan Tabel 3.

No Peubah Bobot Nilai Skor

Rataan Ket.

5 4 3 2 1

4 Disiplin 6 42 9 0 0 3,95 Setuju 5 Pendidikan 11 28 17 1 0 3,86 Setuju 6 Kemampuan 21 35 1 0 0 4,35 Sangat Setuju 7 Kepribadian 15 39 3 0 0 4,21 Setuju

Skor Rataan 4,13 Setuju Berdasarkan penilaian responden terhadap faktor individu yang berpotensi memengaruhi produktivitas pegawai, diperoleh hasil berikut : a. Dari total skor rataan 7 (tujuh) peubah lalu dibagi dengan banyaknya

jumlah peubah tersebut, maka diperoleh hasil rataan akhir (4,13) yang artinya responden setuju apabila faktor individu menjadi faktor yang berkontribusi nyata terhadap produktivitas pegawai.

b. Komitmen menjadi peubah paling bernilai besar terhadap produktivitas pegawai dengan perolehan skor rataan 4,81.

c. Loyalitas menjadi peubah paling bernilai kecil terhadap produktivitas pegawai dengan perolehan skor rataan 3,72.

4.4.1 Kaiser Meyer Olkin (KMO)

Nilai KMO berfungsi sebagai indikator kelayakan pengujian dengan kisaran nilai yang terbentuk antara 0,5 hingga 1,0. Penelitian ini dikatakan layak apabila nilai KMO lebih dari 0,5 dan proses analisis dapat dilanjutkan. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap 57 pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor yang diolah menggunakan analisis faktor, diperoleh nilai KMO faktor individu dari 7 peubah adalah 0,741 yang artinya dengan nilai ini analisis faktor layak digunakan dalam penelitian. Nilai KMO dapat dilihat pada Lampiran 5.

4.4.2 Anti-image Matrices

Anti-image Matrices merupakan tahap selanjutnya setelah

pengujian nilai KMO. Tujuannya untuk menguji korelasi parsial antar peubah, dilihat dari Tabel Anti Image Correlation (Lampiran 6). Pada tabel ini nilai yang dilihat adalah yang membentuk garis diagonal dan

memiliki simbol “a”. Nilai yang memiliki simbol tersebut merupakan nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA). Nilai MSA dari 7 peubah dapat dilihat dari pada Tabel 4. Jika nilai MSA kurang dari 0,5, maka pernyataan tersebut akan direduksi/dikeluarkan.

Tabel 4. Nilai MSA untuk 7 peubah dalam faktor individu

No Peubah Nilai MSA

1. Disiplin 0,819 2. Komitmen 0,773 3. Motivasi 0,758 4. Pendidikan 0,751 5. Kemampuan 0,708 6. Loyalitas 0,705 7. Kepribadian 0,704

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa semua peubah telah memiliki nilai MSA lebih dari 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa semua peubah dalam faktor individu tersebut mempunyai pengaruh terhadap produktivitas pegawai.

4.4.3 Communalities

Tabel Communallities merupakan tabel yang bertujuan untuk memperlihatkan nilai hasil ekstraksi dari 7 peubah faktor individu (Lampiran 7). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Communalities faktor individu

No Peubah Initial Extraction

1. Kepribadian 1,000 0.811 2. Motivasi 1,000 0.754 3. Loyalitas 1,000 0.685 4. Kemampuan 1,000 0.609 5. Komitmen 1,000 0.556 6. Disiplin 1,000 0.537 7. Pendidikan 1,000 0.373 Pada faktor ini nilai ekstraksi yang paling besar adalah motivasi 81,1%, artinya kepribadian dinilai mampu memengaruhi produktivitas kerja pegawai. Sama halnya dengan 6 (enam) peubah lain, semakin besar nilai communalities yang dihasilkan, maka menunjukan semakin kuat hubungan peubah dengan faktor yang akan terbentuk.

4.4.4 Total Variance Explained

Setelah mengetahui nilai ekstraksi masing-masing peubah pada Tabel Communalities, maka proses analisis dilanjutkan dengan melihat hasil dari Tabel Total Variance Explained (Lampiran 8) untuk mengetahui berapa jumlah faktor yang terbentuk dari ekstraksi pernyataan-pernyataan tersebut. Dalam penelitian ini terbentuk 2 (dua) faktor melalui pengelompokkan 7 peubah yang digunakan saat penyebaran kuesioner.

Faktor yang terbentuk ini dapat dilihat pada nilai kepentingan relatif masing-masing faktor (eigenvalues) yang terdapat pada kolom

Total Variance Explained, nilai eigenvalues lebih besar daripada 1

(satu) maka faktor tersebut dianggap layak untuk dijadikan faktor yang memengaruhi produktivitas pegawai di PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor. Setiap faktor mewakili pernyataan yang dianalisis dengan kekuatan setiap faktor yang ditunjukkan dengan besarnya nilai ragam yang dijelaskan dengan eigenvalues.

Tabel Total Variance Explained berisi nilai faktor loading atau nilai korelasi antar suatu peubah dengan 2 (dua) faktor yang terbentuk. Tabel Rotated Component Matrix (Lampiran 9) menunjukkan 7 peubah yang digunakan dalam penelitian ini telah membentuk faktor-faktor baru yang dikelompokkan berdasarkan nilai faktor loading terbesar. Hal tersebut menandakan hubungan terbesar antar pernyataan dengan faktor baru yang terbentuk. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Faktor individu yang terbentuk Komponen Utama Eigenvalues Ragam (%) Peubah Nilai Loading Motivasi 3,21 45,91 Motivasi 0,843 Loyalitas 0,828 Disiplin 0,591 Pendidikan 0,535 Kepribadian 1,11 15,89 Kepribadian 0,863 Komitmen 0,744 Kemampuan 0,736

4.4.5 Faktor dominan yang terbentuk

Berdasarkan hasil tabel di atas diketahui bahwa terdapat 2 (dua) faktor individu yang berpengaruh terhadap produktivitas pegawai dengan total kumulatif variasi data 61,8% (Lampiran 7). Hal ini berarti bahwa 2 (dua) faktor tersebut memiliki pengaruh yang kuat sebagai sumber produktivitas pegawai. Faktor individu yang paling memengaruhi produktivitas pegawai dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya adalah faktor motivasi dengan perolehan eigenvalues paling besar 3,21 dengan keragaman data 45,91%.

Alasan faktor ini dinamakan motivasi, karena selain memiliki nilai loading terbesar, semakin tinggi motivasi pegawai untuk melakukan pekerjaan, maka semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya dengan anggapan bahwa kemampuan pegawai tersebut tidak berubah (Sirait, 2006). Dimana salah satu hal yang dapat memotivasi pegawai adalah dengan cara memberikan pujian dan penghargaan atas prestasi kerja yang terbentuk.

Selain didominasi oleh motivasi, dalam faktor ini juga terdapat peubah loyalitas, disiplin dan pendidikan. Dimana masing-masing peubah memengaruhi produktivitas pegawai. Loyalitas pegawai dapat dilihat dari kesetiaannya terhadap perusahaan dengan tidak berpikir untuk pindah tempat kerja dan tidak menganggap kompensasi finansial sebagai aspek yang utama dalam bekerja. Kedisiplinan pegawai adalah sifat seorang pegawai yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan perusahaan tertentu dan disiplin dipandang sebagai bentuk latihan bagi pegawai dalam melaksanakan peraturan perusahaan. Semakin disiplin, maka akan semakin tinggi produktivitas kerja pegawai. Bentuk kedisiplinan, khususnya bersifat hukuman fisik tidak otomatis berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas (Mangkuprawira dan Hubeis, 2007). Sedangkan pendidikan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat. Sedangkan

latihan membentuk dan meningkatkan keterampilan kerja. Semakin tinggi tingkat diklat seseorang, semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya (Sirait, 2006).

4.4.6 Faktor pendukung yang terbentuk

Faktor lain yang terbentuk yaitu faktor kepribadian dengan nilai eigenvalues 1,11 dan memiliki keragaman data 15,89%. Alasan faktor ini dinamakan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat/karakter yang muncul sebagai cermin dari pribadi seseorang. Selain itu, dalam menjalankan tugasnya, seorang pegawai dituntut untuk memiliki kepribadian mantap dan mampu menunjukkan moralitas baik. Oleh karena itu, faktor kepribadian turut andil dalam peningkatan produktivitas pegawai dalam bekerja (Yuniarsih dan Suwatno, 2009).

Selain didominasi oleh kepribadian, dalam faktor ini juga terdapat peubah komitmen dan kemampuan. Dimana masing-masing peubah memengaruhi produktivitas pegawai. Komitmen bagi seluruh pegawai PT BRI (Persero) Tbk. Kanca Pajajaran Bogor adalah suatu kesepakatan yang telah dibuat bersama dengan tujuan agar seluruh pegawai memiliki keterlibatan langsung dalam penetapan komitmen selanjutnya, agar tidak ada pegawai yang merasa tidak setuju dengan hasil keputusan komitmen yang baru dan komitmen ini selalu diperbaharui setiap 1 (satu) tahun sekali. Komitmen tersebut menjaga mutu layanan prima sebagai budaya kerja, meningkatkan integritas kerja sebagai wujud Good Corporate Governance, meningkatkan kebersamaan dan kepedulian sesama rekan kerja.

Dokumen terkait