• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Internal dan Eksternal Lingkungan SMK Dewi Sartika

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

HASIL PENELITIAN

B. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Lingkungan SMK Dewi Sartika

1. Analisis Faktor Internal Lingkungan SMK Dewi Sartika

a. Kesiswaan

Menurut pernyataan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi SartikaLa Uji, S.Pd:

Kesiswaan mulanya dari Penerimaan Siswa Baru. Kami bentuk panitia Penerimaan Siswa Baru, kami sebar brosur Penerimaan Siswa Baru ke SMP dan memanfaatkan minat masyarakat sekitar, karena itu juga merupakan peluang bagus, setelah itu orientasi. Kalau tidak orientasi, siswa tidak mengenal sekolahnya sendiri. Setelah itu strategi Renstra pada bidang kurikulum, tentunya disamping manajemen sekolah yang baik.31

Sedangkan menurut Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang Sumiran, M.Si:

Untuk menunjang peningkatan prestasi akademis siswa, kami sudah memiliki berbagai kegiatan tambahan. Diantaranya pelaksanaan do’a mingguan (sesuai keyakinan) yang dilaksanakan setiap hari jum’at pagi, 30 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Kegiatan lainnya adalah senam sehat setiap hari minggu. Kedua kegiatan tersebut dilaksanakan guna membina kesehatan jasmani dan rohani siswa siswi dan staf SMK Dewi Sartika. Adapula kegiatan ekstrakurikuler dan OSIS.32

Lain halnya dengan pemaparan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Dewi Sartika H. Eddy Yusuf, S.Pd. MM: Dukungan dari sekolah, rancangan kurikulum dan jenis kegiatan seperti ekstrakurikuler sangat menentukan. Kami memiliki banyak ekstrakurikuler ada paskib, basket, futsal putra putri, pramuka.33

Dari berbagai pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat berbagai jenis pembinaan kesiswaan yang ada di SMK Dewi Sartika.Diantaranya pembinaan kesiswaan dalam bentuk Penerimaan

31

Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

32

Opcit., Kepala SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014. 33

Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

43

Siswa Baru yang dimulai dari pembentukan panitia Penerimaan Siswa Baru, penyebaran brosur Penerimaan Siswa Baru ke SMP, dan orientasi siswa.

Selain itu terdapat pembinaan kesiswaan melalui manajemen sekolah yang baik, Renstra kurikulum, kegiatan tambahan yakni pelaksanaan do’a mingguan (sesuai keyakinan) yang dilaksanakan setiap hari jum’at pagi, 30 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, senam sehat setiap hari minggu, dan kegiatan ekstrakurikuler dan OSIS.

b. Kurikulum

Menurut Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang Sumiran, M.Si mengenai kurikulum 2013: SMK Dewi Sartika cuma dapat sosialisasi saja. Padahal kita kan harusnya dapat sosialisasi sekaligus diklat supaya siap menerapkan. Ya sudahlah hal itu kita atasi saja dengan bertukar pikiran sama guru-guru dan sesuai pemahaman kita. Sekarang siswa juga sering merasa lelah dan bosan mengikuti KBM.34

Sedangkan menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi SartikaLa Uji, S.Pd mengenai kurikulum 2013: Pengaruhnya hanya ke guru saja, guru jadi lebih banyak memegang tugas dan menghabiskan waktu. Ya maklumlah format nilai kurikulum sekarang kan lebih banyak.35

Pernyataan yang hampir senada mengenai kurikulum 2013 juga dilontarkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Dewi Sartika H. Eddy Yusuf, S.Pd. MM menurutnya: Lancar saja, kurikulum yang baru kan hanya banyak dalam penilaian. Kita berusaha agar kurikulum maupun program bisa menjawab kebutuhan pendidikan maupun DU/DI.Dengan

34

Opcit., Kepala SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

35

begitu siswa setelah lulus, kerja bisa lanjut kuliah juga bisa. Maka dari itu kita mengadakan kerjasama dengan DU/DI.36 Rincian daftar kerjasama DU/DI dengan SMK Dewi SartikaTahun 2013-2014 dapat dilihat pada tabel di lampiran 5. yang terlampir. Sedangkan renstra bidang kurikulumuntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada renstra bidang kurikulum SMK Dewi Sartika Tahun 2013-2014 yang terlampir pada lampiran 6.

Kurikulum adalah pedoman yang digunakan dalam penyelenggaraan suatu pendidikan.Kurikulum yang digunakan di SMK Dewi Sartika adalah kurikulum 2013 yang berasal dari kebijakan pemerintah khususnya Kemendikbud. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa SMK Dewi Sartika adalah salah satu sekolah yang hanya mendapat sosialisasi kurikulum 2013.

Sebagaimana diketahui guru adalah salah satu komponen utama dalam pendidikan, seharusnya pemerintah dapat merencanakan penyelenggaraan diklat kurikulum 2013 secara merata, baik kepada sekolah swasta maupun sekolah negeri sehingga diperoleh kesiapan menyeluruh dalam penerapannya. Guru-guru SMK Dewi Sartika yang hanya berbekal sosialisasi berusaha untuk memahamikurikulum 2013 lewat pemahaman pribadi dan bertukar pikiran antar guru. Kurikulum 2013 cukup menyita waktu dalam hal pengolahan nilai. Hal itu dikarenakan kurikulum 2013 memiliki lebih banyak aspek penilaian dibanding kurikulum sebelumnya. Sementara itu, agar bisa menjawab kebutuhan pendidikan maupun DU/DI,SMK Dewi Sartika mengadakan kerjasama dengan DU/DI. Dengan begitu, setelah lulus siswa dapat bekerja ataupun melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

36

45

Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa siswi banyak yang lelah dan bosan. Penerapan kurikulum 2013 mengakibatkan jam pulang siswa menjadi lebih lama daripada sebelumnya. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil wawancara penulis dengan siswa siswi SMK Dewi Sartika. Menurut Lia Lisnawati terkait penerapan kurikulum 2013: Cukup pengaruh, karena pulang jadi lebih lama. Saya jadi cepat bosan.37 Pemaparan yang hampir serupa juga dikemukakan oleh Dodi Adistira Kurnia, menurutnya: Belajar cepat jenuh dan selalu inginn cepat pulang.38

c. Sarana dan Prasarana

Menurut pemaparan Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang SumiranM.Si: Karena kami adalah sekolah swasta yang terbatas masalah dana, maka kami tidak dapat mengadakan perawatan dan pengadaan sarana dan prasarana secara optimal. Kami juga tidak mendapat bantuan berbentuk dana maupun sarana prasarana sumbangan dari pemerintah. Semua dana berasal dari pribadi yayasan dan SPP siswa.39

Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana dan prasarana SMK Dewi Sartika Brahim S.Pd. MM menambahkan: Sarana dan prasarana ya seperti sekolah pada umumnya ya. Sudah sesuai.Mampu walau beberapa ada kerusakan ringan.40 Sedangkan menurut Staf Keuangan SMK Dewi Sartika Sari Neviandra Dewi: Karena keuangan terbatas, maka kami belum bisa memenuhi semua kebutuhan sekolah. Terutama dalam memenuhi kualitas sarana dan prasarana.41

37

Hasil wawancara Lia Lisnawati, Siswi XI Pemasaran SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

38

Hasil wawancara Dodi Adistira Kurnia, Siswa X Administrasi Perkantoran SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

39

Opcit., Kepala SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014. 40

Hasil wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

41

Menurut Kalina Pujianti siswi XII Akuntansi SMK Dewi Sartika: Sarana dan prasarana kurang perawatan saja. Sarannya sering ada perawatan sarana dan prasarana sekolah yang rusak. Sarana dan prasarana tidak layak pakai sebaiknya ganti dengan yang baru.42 kemudian menurut Lia Lisnawati: Sarana dan prasana beberapa ada yang rusak, jadi saat belajar terpaksa saling pinjam.43

Maka, kesimpulan dari beberapa pemaparan diatas adalah sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Dewi Sartika sudah digunakan sesuai fungsinya walaupun kualitasnya belum dapat terpenuhi karenaketerbatasan dana. Keterbatasan dana menyebabkan perawatan dan pengadaan sarana dan prasarana kurang optimal. Pernyataan tersebut turut didukung oleh hasil studi dokumentasi data sarana dan prasarana SMK Dewi Sartika. Penulis menemukan bahwa sarana dan prasarana mengalami rusak ringan dan rusak sedang, terutama dalam ruang kelas, ruang praktek kejuruan, lab.komputer, serta ruang ekstrakurikuler dan OSIS.

2. Analisis Faktor Eksternal Lingkungan SMK Dewi Sartika

a. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan TEKnologi)

Menurut Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang Sumiran M.Si: Lebih banyak dampak positif yang didapat dari perkembangan internet dibanding dampak negatif. Siswa siswi jadi lebih cepat dalam mengumpulkan tugas. Tidak seperti sebelum ada perkembangan internet, mereka lebih lama mengumpulkan tugas dan cenderung menunda-nunda.44

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi SartikaLa Uji, S.Pd menambahkan: Bahwa internet tidak terlalu mempengaruhi KBM.

42

Hasil wawancara Kalina Pujianti, Siswi XII Akuntansi SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

43

Opcit.,Lia Lisnawati, Siswi XI Pemasaran SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014. 44

47

Kembali lagi kepada siswanya, dapat memanfaatkan dengan baik atau tidak. Kalau dari saya sebagai guru, perkembangan internet lebih banyak negatifnya dibanding positifnya. Apalagi sekarang sudah banyak media sosial, mereka sepertinya lebih fokus ke media sosial dibanding dengan belajar.45

Sedangkan menurut siswa siswi SMK Dewi Sartika, perkembangan internet dapat mempengaruhi dengan cara mempermudah KBM siswa. Hal tersebut dibenarkan salah satu siswa SMK Dewi Sartika yakni Dodi Adistira Kurnia yang mengatakan: Mengumpulkan tugas jadi tidak serepot dahulu, sekarang lebih mudah dan cepat karena lebih banyak guru yang menginstruksikan pengumpulan tugas lewat e-mail.46

Dari pemaparan diatas dapat diberi kesimpulan bahwa Perkembangan IPTEK dapat dimanfaatkan untuk mempermudah KBM. Pemanfaatan IPTEK bagi siswa siswi SMK Dewi Sartika berupa kemudahan mengumpulkan tugas melalui e-mail (elektronic mail/surat elektronik). Namun Perkembangan IPTEK akan memberi dampak negatif jika siswa lebih fokus kepada media sosial dibanding dengan KBM.

b. Pemerintahan

SMK Dewi Sartika adalah sekolah swasta yang berdiri atas nama yayasan Dewi Sartika. Seperti yang kita ketahui sekolah swasta tidak mendapat bantuan dari Pemerintah, sehingga untuk pembiayaan operasional sekolah keseluruhan dibebankan kepada siswa dan yayasan. Di luar dari masalah pembiayaan, sekolah merasa telah dianak tirikan Pemerintah, dikarenakan guru-guru belum diberikan diklat kurikulum 2013, melainkan hanya diberi sosialisasi saja. Sudah barang tentu hal

45

Opcit.,Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

46

Opcit.,Dodi Adistira Kurnia, Siswa X Administrasi Perkantoran SMK Dewi Sartika. Senin, 10

tersebut menjadi kendala dalam pemahaman guru mengenai penerapan kurikulum 2013.

Pernyataan tersebut didukung oleh pemaparan Staf Keuangan SMK Dewi Sartika, Sari Neviandra Dewi: RAPBS adalah tindak lanjut dari APBS. APBS kami berasal dari yayasan, orang tua siswa(SPP), dan partisipasi Du/Di (Dunia usaha/Dunia industri).47

Serta pemaparan Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang Sumiran, M.Si mengenai kurikulum 2013: SMK Dewi Sartika cuma dapat sosialisasi saja. Padahal kita kan harusnya dapat sosialisasi sekaligus diklat supaya siap menerapkan.48

c. Du/Di (Dunia Usaha/Dunia Industri)

Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang Sumiran, M.Si mengatakan: Dunia usaha dan dunia industri mau menjalin kerja sama dengan pelaksanaan praktek kerja lapangan. Itu adalah bentuk dukungan yang baik bagi kami, karena dengan begitu siswa siswi kami dapat memiliki pengalaman kerja yang luas dan memahami arti profesionalitas.49 Sedangkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi SartikaLa Uji, S.Pd menambahkan bahwa: Dukungan Du/Di lebih kepada pembinaan professional agar siswa siap kerja. Terkadang juga jika kami ada kegiatan disponsori.50

Idealnya Sekolah Menengah Kejuruan dan Du/Di adalah satu kesatuan yang saling menguntungkan, artinya kualitas lulusan SMK akan mempengaruhi kualitas Du/Di. Maka dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa SMK Dewi Sartika memiliki kerjasama dengandunia

47

Opcit., Staf Keuangan SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014. 48

Opcit., Kepala SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

49

Opcit., Kepala SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

50

49

usaha dan dunia industri dalam bentuk pelaksanaan praktek kerja lapangan dan dukungan (sponsor) terhadap kegiatan sekolah. Kerjasama tersebut akan memberikan pengalaman kerja yang luas dan pengetahuan mengenai profesionalitas kepada siswa.

C. Proses Manajemen Strategik Dalam Meningkatkan Prestasi Akademis

Siswa

Menurut Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang Sumiran, M.Si proses manajemen strategik di bidang kesiswaan dalam meningkatkan prestasi akademis siswa adalah: Dimulai dengan perumusan bersama tujuan sekolah, kemudian dirangkai dengan analisis SWOT.51 Sedang menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi SartikaLa Uji, S.Pd: Analisis SWOT terlebih dahulu kemudian hasil analisis digunakan untuk penerapan strateginya.52

Maka dapat ditarik kesimpulan setelah menganalisis lingkungan internal dan eksternal SMK Dewi Sartika, proses manajemen strategik di bidang kesiswaan baru dapat dilakukan. Prosesnya dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT akan menghasilkan strategi berupa kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats). Hasil analisis SWOT berikutnya akan digabungkan sehingga menjadi strategi O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Dewi Sartika H. Eddy Yusuf, S.Pd. MM menurutnya: Pakai SWOT, kemudian hasilnya berupa strategi yang digabungkan sehingga menjadi strategi S-O, strategi O, strategi S-T, dan strategi

51

Opcit., Kepala SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014. 52

T.53 Berikut ini adalah deskripsi analisis SWOT berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal sekolah yang ditemukan penulis melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terkait implementasi manajemen strategik di bidang kesiswaan.

a. Lingkungan Internal SMK Dewi Sartika

1.Kekuatan (Strengths)

Kekuatan (Strengths) yang dimiliki SMK Dewi Sartika diantaranya terletak pada bidang:

a. Kurikulum

Dalam aspek kurikulum yang tertuang dalam Renstra kurikulum merupakan kekuatan bagi SMK Dewi Sartika. Karena kurikulum di program untuk menjawab kebutuhan pendidikan maupunDU/DI. Sesuai dengan pernyataan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Dewi Sartika H. Eddy Yusuf, S.Pd. MM: Kita berusaha agar kurikulum maupun program bisa menjawab kebutuhan pendidikan maupun DU/DI. Dengan begitu siswa setelah lulus, kerja bisa lanjut kuliah juga bisa. Maka dari itu kita mengadakan kerjasama dengan DU/DI.54 Rincian daftar kerjasama DU/DI dengan SMK Dewi SartikaTahun 2013-2014 dapat dilihat pada tabel 3. yang terlampir. Sedangkan renstra bidang kurikulum untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada renstra bidang kurikulum SMK Dewi Sartika Tahun 2013-2014 yang terlampir pada lampiran 4 .

2. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan (Weaknesess) yang dimiliki SMK Dewi Sartika diantaranya terletak pada bidang:

53

Opcit.,Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014. 54

51

a. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Dewi Sartika sudah digunakan sesuai fungsinya walaupun kualitasnya belum dapat terpenuhi karena keterbatasan dana. Keterbatasan dana menyebabkan perawatan dan pengadaan sarana dan prasarana kurang optimal.

Hal tersebut sesuai dengan pemaparan Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang SumiranM.Si: Karena kami adalah sekolah swasta yang terbatas masalah dana, maka kami tidak dapat mengadakan perawatan dan pengadaan sarana dan prasarana secara optimal. Kami juga tidak mendapat bantuan berbentuk dana maupun sarana prasarana sumbangan dari pemerintah. Semua dana berasal dari pribadi yayasan dan SPP siswa.55

Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana dan prasarana SMK Dewi Sartika Brahim S.Pd. MM menambahkan: Sarana dan prasarana ya seperti sekolah pada umumnya ya. Sudah sesuai.Mampu walau beberapa ada kerusakan ringan.56 Sedangkan menurut Staf Keuangan SMK Dewi Sartika Sari Neviandra Dewi: Karena keuangan terbatas, maka kami belum bisa memenuhi semua kebutuhan sekolah. Terutama dalam memenuhi kualitas sarana dan prasarana.57

Menurut Kalina Pujianti siswi XII Akuntansi SMK Dewi Sartika: Sarana dan prasarana kurang perawatan saja. Sarannya sering ada perawatan sarana dan prasarana sekolah yang rusak. Sarana dan prasarana tidak layak pakai sebaiknya ganti dengan yang baru.58 kemudian menurut

55

Opcit., Kepala SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014. 56

Opcit.,Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

57

Opcit., Staf Keuangan SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014. 58

Lia Lisnawati: Sarana dan prasana beberapa ada yang rusak, jadi saat belajar terpaksa saling pinjam.59

3. Peluang (Opportunities)

Peluang (Opportunities) yang dimiliki SMK Dewi Sartika diantaranya terletak pada bidang:

a. Kesiswaan

Terdapat berbagai jenis pembinaan kesiswaan yang ada di SMK Dewi Sartika. Diantaranya pembinaan kesiswaan dalam bentuk Penerimaan Siswa Baru yang dimulai dari pembentukan panitia Penerimaan Siswa Baru, penyebaran brosur Penerimaan Siswa Baru ke SMP, dan orientasi siswa. Selain itu terdapat pembinaan kesiswaan melalui manajemen sekolah yang baik, Renstra kurikulum, kegiatan tambahan yakni pelaksanaan do’a mingguan (sesuai keyakinan) yang dilaksanakan setiap

hari jum’at pagi, 30 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai,

senam sehat setiap hari minggu, dan kegiatan ekstrakurikuler dan OSIS.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman (Threats) yang dimiliki SMK Dewi Sartika diantaranya terletak pada bidang:

a. Kesiswaan

Menurut pernyataan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi Sartika La Uji, S.Pd: Kesiswaan mulanya dari Penerimaan Siswa Baru. Kami bentuk panitia Penerimaan Siswa Baru, kami sebar brosur Penerimaan Siswa Baru ke SMP dan memanfaatkan minat masyarakat

59

53

sekitar.60 Pendaftaran siswa baru yang hanya mengandalkan system manual berbentuk penyebaran brosur maupun dengan mengadakan promosi ke Sekolah-sekolah Menengah Pertama, merupakan ancaman yang harus ditangani dengan segera. Jika hal tersebut terus berlangsung, calon siswa tidak akan berminat mendaftarkan diri ke SMK Dewi Sartika karena tidak tertarik dengan system promosinya.

b. Lingkungan Eksternal SMK Dewi Sartika

1.Kekuatan (Strengths)

Kekuatan (Strengths) yang dimiliki SMK Dewi Sartika diantaranya terletak pada bidang:

a. Perkembangan IPTEK

Perkembangan IPTEK dapat dimanfaatkan untuk mempermudah KBM. Pemanfaatan IPTEK bagi siswa siswi SMK Dewi Sartika berupa kemudahan mengumpulkan tugas melalui e-mail (elektronic mail/surat elektronik). Berdasarkan pernyataan Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang Sumiran M.Si: “Lebih banyak dampak positif yang didapat dari perkembangan internet dibanding dampak negatif. Siswa siswi jadi lebih cepat dalam mengumpulkan tugas. Tidak seperti sebelum ada perkembangan internet, mereka lebih lama mengumpulkan tugas dan cenderung menunda-nunda”.61

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi Sartika La Uji, S.Pd menambahkan: “Bahwa internet tidak terlalu mempengaruhi KBM. Kembali lagi kepada siswanya, dapat memanfaatkan dengan baik atau tidak. Kalau dari saya sebagai guru, perkembangan internet lebih banyak negatifnya dibanding positifnya. Apalagi sekarang sudah banyak media

60

Opcit.,Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014. 61

sosial, mereka sepertinya lebih fokus ke media sosial dibanding dengan belajar”.62

Pernyataan tersebut turut dibenarkan salah satu siswa SMK Dewi Sartikayakni Dodi Adistira Kurnia yang mengatakan: “Mengumpulkan tugas jadi tidak serepot dahulu, sekarang lebih mudah dan cepat karena lebih banyak guru yang menginstruksikan pengumpulan tugas lewat e-mail”.63

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan (Weakness) yang dimiliki SMK Dewi Sartika diantaranya terletak pada bidang:

a. Pemerintahan

Kurangnya dukungan pemerintah kepada sekolah dibuktikan dengan tidak adanya peran pemerintah dalam bentuk pendanaan. Menurut staf keuangan SMK Dewi Sartika, sumber keuangan sekolah hanya berasal dari yayasan, orang tua siswa (SPP), dan partisipasi Du/Di (Dunia usaha/Dunia industri). Dalam implementasi kurikulum 2013, pemerintahjuga tidak memberi diklat terkait implementasi kurikulum 2013. SMK Dewi Sartika hanya mendapat sosialisasi saja. Maka hingga kini implementasi kurikulum 2013 di sekolah hanya sebatas pemahaman pribadi dan bertukar pikiran antar sesama guru.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang Sumiran, M.Si mengenai kurikulum 2013: SMK Dewi Sartika cuma dapat sosialisasi saja. Padahal kita kan harusnya dapat sosialisasi sekaligus diklat supaya siap menerapkan. Ya sudahlah hal itu

62

Opcit.,Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

63

Opcit.,Dodi Adistira Kurnia, Siswa X Administrasi Perkantoran SMK Dewi Sartika. Senin, 10

55

kita atasi saja dengan bertukar pikiran sama guru-guru dan sesuai pemahaman kita. Sekarang siswa juga sering merasa lelah dan bosan mengikuti KBM.64

3. Peluang (Opportunities)

Peluang (Opportunities) yang dimiliki SMK Dewi Sartika diantaranya terletak pada bidang:

a. Du/Di

Du/Di memberi pembinaan dan pengembangan potensi siswa siswi dalam pembentukan keterampilan dan sikap professional kerja. Hal tersebut dapat dijadikan peluang bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi akademis maupun non akademis siswa. Sesuai pemaparan Kepala SMK Dewi Sartika Drs. H. Bambang Sumiran, M.Si yang mengatakan: “Dunia usaha dan dunia industri mau menjalin kerja sama dengan pelaksanaan praktek kerja lapangan. Itu adalah bentuk dukungan yang baik bagi kami, karena dengan begitu siswa siswi kami dapat memiliki pengalaman kerja yang luas dan memahami arti profesionalitas”.65

4. Ancaman (Threat)

Ancaman (Threat) yang dimiliki SMK Dewi Sartika diantaranya terletak pada bidang:

a. Perkembangan IPTEK

Perkembangan IPTEK dan kehadiran berbagai media sosial dengan menyajikan berbagai kemudahan ternyata tidak serta merta membawa

64

Opcit., Kepala SMK Dewi Sartika. Senin, 10 November 2014.

65

dampak positif ke seluruh aspek. Pemanfaatan perkembangan IPTEK yang salah justru dapat membawa dampak negatif bagi pemakainya. Berdasarkan hasil observasi penulis, Siswa SMK Dewi Sartika terlalu sering menggunakan media sosial bahkan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal tersebut menyebabkan kurangnya konsentrasi belajar siswa, menurunkan minat belajar siswa, dan dapat menurunkan prestasi akademis siswa.

C. Penggabungan Analisis SWOT

Dari hasil penggabungan analisis SWOT dapat dikembangkan menjadi strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T, yakni:

1. Strategi S-O

Strategi S-O merupakan strategi yang digunakan untuk memanfaatkan peluang dengan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki sekolah. Berikut strateginya:

a. Aspek kurikulum yang tertuang dalam Renstra kurikulum

Dokumen terkait