• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.2. Diskusi Hasil Penelitian

6.2.2. Analisis Fungsi Pengawasan Biaya Operasional

Dimuka telah disinggung, bahwa penekanan varian biaya operasional bisa ditekan jika pengawasan terhadap fungsi pengawasan dapat dipantau dengan baik. Hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan ditemukan bahwa:

1. Fungsi pengawasan dan pelaksana yang berada pada KTU.

Jika dilihat dari struktur organisasi jelas terlihat bahwa KTU memiliki fungsi sebagai administrasi keuangan. Adapun job description dari KTU antara lain adalah:

- Melakukan pencatatan terhadap semua kegiatan keuangan perusahaan - Melakukan persetujuan untuk pengeluaran biaya operasional

perusahaan

- Mengontrol pelaksanaan keuangan perusahaan

Dari penggalan job description diatas, jelas terlihat bahwa KTU memiliki wewenang dalam hal pencatatan pembiayaan, persetujuan pembiayaan dan fungsi pengawasan (kontrol), seharusnya tugas KTU dipisah dari fungsi keuangan dan fungsi akunting, hal ini agar fungsi pengawasan dapat berjalan dengan baik.

Pada saat penulis melakukan analisa lebih mendalam terhadap manajemen, hal ini terjadi karena Dewan Direksi menganggap bahwa PKS Tg Seumantoh, hanyalah bagian dari PTPN I NAD, sehingga fungsi pengawasan masih bisa dilakukan oleh PTPN I, PKS hanya melaporkan keuangan perusahaan dan kemudian PTPN I yang melakukan penjurnalan keuangan perusahaan.

2. Adanya tekanan dari Manajer PKS Tg Seumantoh dalam hal pengeluaran biaya operasional. KTU sebagai bagian dari Manajer PKS terkadang harus menyetujui untuk realisasi biaya yang terkadang melebihi dari penganggaran. Ketika penulis melakukan analisa lebih dalam mengapa hal ini bisa terjadi, Manajer PKS melakukan hal ini dikarenakan keadaan yang pada saat itu memang mengharuskan PKS mengeluarkan biaya lebih dari yang dianggarkan sebelumnya.

6.2.3. Tindakan Manajemen

Terhadap adanya varian yang terjadi di PKS Tg Seumantoh pada tahun fiscal 2010, manajemen sudah mengambil beberapa tindakan agar kesalahan yang

sama tidak terulang dikemudian hari. Adapun tindakan yang diambil manajemen perusahaan adalah :

1. Meninjau kembali perkembangan perekonomian Naggroe Aceh Darussalam secara lebih baik, seperti perhitungan inflasi yang lebih cermat. Pada penggaran tahun 2010, manajemen tidak cermat dalam menetapkan inflasi yang sebesar 4%, namun pada kenyataannya inflasi yang terjadi justru sebesar 5,86%

2. Menganalisa dan mengamati situasi perpolitikan, hal ini dikarenakan beberapa tahun ini NAD akan mengalami pemilukada, sehingga suhu politik di NAD diperkirakan akan memanas, hal ini tentu saja berdampak pada perkembangan ekonomi di NAD.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan permasalahan yang dikemukakan maka diperoleh kesimpulan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Prosedural penyusunan anggaran perusahaan mengikuti Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang ditetapkan oleh Menneg BUMN. 2. Faktor-faktor pada perencanaan yang berpengaruh terhadap biaya

operasional perusahaan:

- Faktor tujuan perusahaan bukan penyebab terjadinya in-accuration anggaran pada PKS Tg Seumantoh

- Faktor lingkungan turut mengakibatkan terjadinya in-accuration anggaran pada PKS Tg Seumantoh.

- Faktor sumber daya turut mengakibatkan terjadinya in-accuration anggaran pada PKS Tg Seumantoh

- Faktor kontinuitas bukan penyebab terjadinya in-accuration anggaran pada PKS Tg Seumantoh.

3. Faktor-faktor pada pengawasan yang berpengaruh terhadap biaya operasional perusahaan:

- Faktor alat pengukur (standar) bukan penyebab terjadinya in-accuration anggaran

- Faktor evaluasi turut mengakibatkan terjadinya in-accuration anggaran pada PKS Tg Seumantoh

- Faktor tindakan perbaikan bukan penyebab terjadinya in-accuration anggaran

4. Terjadi in-accuration biaya operasional, hal ini dikarenakan realisasi anggaran sebesar 19,7% jauh melebihi batas toleransi sebesar 5%. Hal ini disebabkan oleh:

- Sulitnya mengontrol biaya operasional, karena realisasi di lapangan yang sering berbeda

- Penetapan inflasi yang melesat, yakni hanya 4%, sedangkan inflasi pada tahun 2010 sebesar 5,86%

5. Dari 4 elemen biaya operasional perusahaan, 2 yang mengalami varian yang signifikan, yaitu:

- Biaya pegawai, dimana realisasinya mengalami varian sebesar 52,5%, jauh dari batas maksimal sebesar 5%.

- Biaya pemeliharaan, dimana realisasinya mengalami varian sebesar 237,8%, jauh dari batas maksimal sebesar 5%.

Sedangkan biaya administrasi dan umum dan biaya penyusutan dan amortisasi perusahaan mengalami varian yang favorable

6. Fungsi pelaksana dan pengawasan pada satu jabatan KTU, hal ini disebabkan bahwa PKS Tg Seumantoh sebagai cabang dari PTPN I, NAD berperan melaporkan neraca keuangan perusahaan saja, PTPN I, NAD

akan melakukan penjurnalan keuangan perusahaan, sehingga hal ini sudah bersifat kebijakan dari PTPN I, NAD.

7.2. Saran

Adapun saran yang ;penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Pihak manajemen perlu untuk mempelajari perkembangan ekonomi NAD, terlebih pengaruh situasi perpolitikan (menjelang pemilukada) yang sedikit banyaknya juga mempengaruhi perkembangan ekonomi NAD.

2. KTU harus memiliki staf yang khusus mengurusi permasalahan keuangan perusahaan dan staff lainnya yang berperan sebagai pencatatan, sedangkan fungsi pengawasan bisa dilakukan sepenuhnya oleh KTU

DAFTAR PUSTAKA

Bako, S.P.N. (2009). Pengawasan Biaya Produksi Kelapa Sawit pada PTPN II

Tanjung Morawa. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara (tidak

diterbitkan)

Gudono. (1993). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka

Halim, A. (1996). Dasar-dasar Akuntansi Biaya, Edisi IV, Cetakan III. Yogyakarta:

Bagian Penerbit Fakultas Ekonomi – Universitas Gajah Mada.

Hansen, D.R. dan Mowen, M.M. (2002). Manajemen Biaya, Edisi I, Buku II. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat

Harujitu, M.Y. (2001). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Munandar, M. (2001). Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkordinasian Kerja,

Pengawasan Kerja, Edisi I, Cetakan II. Yogyakarta: BPFE - UGM

Nafarin, M. (2010). Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Rosmawaty. (2011). Pengaruh Perencanaan dan Pengawasan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada SKPD Kabupaten Aceh Utara dengan Partisipasi

Anggaran Sebagai Variabel Moderating. Tesis. Medan: Univerisitas Sumatera

Utara (tidak diterbitkan)

Suharman, H. (2009). Metode Studi Kasus Dalam Penelitian Akuntansi Manajemen.

WorkingPaper. Bandung: Universitas Padjadjaran (tidak diterbitkan).

Supriono (2000). Sistem Pengendalian Manajemen – Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka

Syafri, H.S. (2001). Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan I. Jakarta: Penerbit PT

Lampiran penelitian:

01.Guideline Wawancara

Lampiran 01

GUIDELINE INTERVIEW:

Berikut merupakan guideline bagi penulis dalam melakukan interview kepada manajemen PKS Tg Seumantoh berkaitan dengan analisis perencanaan dan pengawasan biaya operasional perusahaan.

1. Penganggaran

- Bagaimana mekanisme penganggaran di PKS Tg Seumantoh?

- Apa saja hambatan dalam menyusun anggaran?

- Mengapa ada hambatan?

- Apa penyebab utama hambatan?

- Kapan manajemen menyadari bahwa hambatan ini menjadi permasalahan bagi perusahaan? (Mencoba menggali dinamikanya)

- Apa saja langkah yang diambil manajemen dalam mengatasi hambatan yang ada?

2. Pelaksanaan

- Bagaimana mekanisme pelaksanaan anggaran di PKS Tg Seumantoh?

- Apa saja hambatan dalam pelaksanaan anggaran?

- Mengapa ada hambatan?

- Apa penyebab utama hambatan?

- Kapan manajemen menyadari bahwa hambatan ini menjadi permasalahan bagi perusahaan? (Mencoba menggali dinamikanya)

- Apa saja langkah yang diambil manajemen dalam mengatasi hambatan yang ada?

- Siapakah yang berwenang dalam pelaksanaan anggaran?

- Apakah ini sudah termasuk ke dalam SOP atau Job Desc dari yang bersangkutan?

3. Pengawasan

- Apa saja hambatan dalam pengawasan anggaran?

- Mengapa ada hambatan?

- Apa penyebab utama hambatan?

- Kapan manajemen menyadari bahwa hambatan ini menjadi permasalahan bagi perusahaan? (Mencoba menggali dinamikanya)

- Apa saja langkah yang diambil manajemen dalam mengatasi hambatan yang ada?

- Siapakah yang berwenang dalam pengawasan anggaran?

- Apakah ini sudah termasuk ke dalam SOP atau Job Desc dari yang bersangkutan?

4. Fungsi, Peran dan Tanggung Jawab KTU

- Secara garis besar, apa saja tugas dari KTU?

- Apakah fungsi pelaksana dan pengawasan berada pada satu posisi, yakni KTU?

- Jika YA: Secara teoritis hal ini tidak diperkenankan, dimana fungsi pelaksana harusnya dipegang oleh Finance Department sedangkan fungsi pengawasan adalah wewenang dari accounting. Mengapa hal demikian terjadi? Bagaimana manajemen PTPN I sebagai induk dari PKS Tg Seumantoh menanggapi hal ini?

- Jika TIDAK: Mengapa hal ini tetap saja terjadi? Dan siapakah yang pelaksana anggaran? Dan siapa pula yang mengawasi pelaksana penganggaran?

5. Biaya Operasional

- Bisa Anda jelaskan apa saja yang termasuk ke dalam biaya operasional?

- Bagaimana prosedur pembiayaan biaya operasional di PKS Tg Seumantoh?

- Berdasarkan data yang kami miliki ada beberapa pembiayaan yang melebihi anggaran, bisa Anda jelaskan mengapa terjadi? (Rinci satu persatu dari pembiayaan yang melebihi anggaran)

Dokumen terkait