• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERHITUNGAN

3.1 Analisis Gaya Kesetimbangan Pada Kondisi Idle

Kondisi idle reachstacker merupakan kondisi dimana lengan pengangkat tidak mengangkat beban dan posisi lengan sejajar dengan permukaan tanah. Analisis pada kondisi idle sangat diperlukan agar dapat dijadikan landasan perhitungan pada kondisi kondisi selanjutnya. Gambar 3.1 menunjukkan gaya gaya luar yang terjadi pada reachstacker dalam kondisi idle.

Keterangan :

Frear gaya gesek pada permukaan tanah dengan ban belakang Nr gaya normal roda belakang

Nf gaya normal roda depan W1 berat mobil reachstacker W2 berat counter balance W3 berat lengan pengangkat W4 berat spreader + trolley

Dari gambar 3.1 analisa gaya yang terjadi pada reachstacker dapat pecah menjadi beberapa bagian. Bagian tersebut dapat dipisahkan menjadi tiga bagian besar yaitu

1 Bagian mobil reachstacker

Bagian mobil reachstacker merupakan bagian yang menopang seluruh komponen yang ada. Pada mobil reachstacker terdapat gaya gaya yang secara langsung mempengaruhi kestabilan dari seluruh komponen pada reachstacker. Gaya gaya yang terjadi meliputi gaya normal yang ada pada bagian roda. Bila gaya normal yang terjadi pada masing masing roda bernilai negatif itu berarti terjadi jungkir atau tidak seimbang pada reachstacker. Pada gambar 3.2 ditunjukkan gaya yang terjadi pada mobil reachstacker.

2 Bagian penyangga hidrolik

Bagian penyangga hidrolik merupakan batang dua gaya. Gaya yang terjadi sama besar dan berlawanan arah. Sudut yang terjadi pada lengan

penyangga hidrolik dengan permukaan tanah disebut sudut β. Gambar 3.3

menunjukkan diagram gaya yang terjadi pada lengan penyangga hidrolik

Gambar 3.3 diagram gaya lengan penyangga hidrolik

3 Bagian lengan/ boom

Bagian lengan pengangkat memiliki dua posisi tumpuan yaitu titik a dan titik c. adapun gaya lain yang terjadi berupa gaya yang berasal dari berat lengan penyangga itu sendiri maupun yang berasal dari berat peti kemas dan komponen pengangkat spreader dan trolley. Gambar 3.4 menunjukkan gaya yang terjadi pada lengan/ boom pengangkat

Analisa gaya pada lengan pengangkat

Dengan menggunakan persamaan 2.4 maka dapat dihitung kesetimbangan pada reachstacker. analisa dibagi menjadi dua bagian besar yaitu pada bagian lengan lalu analisa kesetimbangan pada bagian mobil reachstacker.

Analisa gaya pada mobil reachstacker

Adapun gaya gaya pada lengan pengangkat berpengaruh terhadap mobil reachstacker secara keseluruhan. Oleh karena itu penggunaan gaya yang ada pada lengan pengangkat tidak lagi secara keseluruhan dibahas, tetapi diambil gaya gaya yang berhubungan langsung seperti pada join dan tumpuan dengan mobil reachstacker.

Dengan metode persamaan kesetimbangan, keseimbangan mobil reachstacker tanpa lengan dapat diketahui pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 gaya pada mobil reachstacker

Dimana :

a = jarak y pada titik berat pemberat dari permukaan tanah = 1,7m b = jarak y titik tumpu lengan dari permukaan tanah = 3,9m d = jarak x titik berat pemberat dari roda belakang = 0,05m c = jarak x titik tumpu lengan dari roda belakang = 0,1m e = jarak x titik berat mobil dari roda belakang = 2,9m

f = jarak y titik berat mobil dari permukaan tanah = 0,9m g = jarak y titik tumpu lengan hidrolik dari permukaan tanah = 0,8m h = jarak x titik tumpu dari roda depan = 0,85m i = jarak x titik berat mobil dari roda depan = 3,1m w1 = berat dari counter balance (pemberat) = 8000 kg = 78480 N w2 = berat mobil reachstacker = 40400 kg = 396324 N Fcb = -Fbc tanda minus yaitu arah yang berlawanan. = 535,3 kN

Fbx = Fbc cos 56 = 299,34 kN

Fby = Fbc sin 56 = 443,79 kN

[sumber : survey dilapangan]

Analisa gaya pada lengan pengangkat. Dari data survey didapat :

° =60 maks

α

N

G=98100 (berat trolley dan komponen pengait spreader)

W = m . g (3.1)

W = 40000 kg x 9,8 = 392000 kN dimana :

α, yaitu sudut lengan pengangkat maksimum terhadap garis horizontal G, yaitu berat trolley dan spreader (komponen pengait peti kemas) W, yaitu berat peti kemas dengan kapasitas maksimum 40 ton

Dengan menggambarkan gaya gaya yang bekerja pada lengan pengangkat, maka didapat diagram benda bebas pada gambar 3.6.

Dimana :

W4, adalah berat beban petikemas dengan paralatan trolley dan spreader Berat maksimum petikemas 40000 kg = 392000 N

Berat trolley + spreader 10000 kg = 98100 N

karena pada saat kondisi idle reachstacker tidak dalam keadaan mengangkat beban maka W4 = 98100 N

W3, adalah berat lengan pengangkat sebesar 10000 kg = 98100 N Fcb, adalah gaya tekan hidrolik untuk mengangkat beban

R1, adalah panjang lengan pengangkat yaitu 9,5-15,5 m

R2, adalah koordinat x titik berat lengan pengangkat yaitu R1/2 m R3, adalah jarak lengan penyangga hidrolik ke tumpuan yaitu 3,15 m

Panjang lengan penyangga hidrolik maksimum yaitu 6,5 meter dan minimum yaitu 3,5 m. Untuk sudut antara penyangga hidrolik dengan sumbu x dapat ditentukan melalui verifikasi berdasarkan panjang lengan penyangga hidrolik. Hasil verifikasi sudut pada lengan Fcb terlihat pada gambar 3.7.

Tabel 3.1 verifikasi sudut antara lengan dan hidrolik Lengan (°) Hidrolik(°) min 0 56 angkat 1 10 60 angkat 2 20 62 angkat 3 30 62 angkat 4 40 62 Max 60 59

Dari gambar 3.6 terlihat sudut cb dengan garis horizontal membentuk sudut. Sudut yang terjadi tidak banyak mengalami perubahan. Panjang lengan hidrolik yaitu 3,5 m dan panjang maksimum lengan penyangga hidrolik yaitu 6,5 m.

Maka persamaan kesetimbangan pada boom pengangkat dapat dilihat pada gambar 3.5, maka diperoleh :

0 = ∑Fx Fax – Fcb cos 56 = 0 (1) 0 = ∑Fy -Fay + Fcb sin 56 –W3 – W4 = 0 -Fay + Fcb sin 56 = 196200 N (2) 0 = ∑Ma -W4 • r1 – W3 • r2 + Fcb sin56 • R3 + Fcb cos56 • R4 = 0 (3) Dimana : R1 yaitu panjang lengan sebesar 9,5 m

R2 yaitu jarak titik tumpu ke titik berat lengan sebesar 4,8 m R3 yaitu jarak titik tumpu ke titik penyangga hidrolik 3,15 m R4 yaitu jarak proyeksi y titik tumpu ke titik penyangga 3,15 sin α

maka didapat : Fcb = 535,3 kN

Dengan mensubstitusikan persamaan 3 ke 1 didapat nilai Fax = 299,34 kN

Dengan mensubstitusikan persamaan 3 ke 2 didapat nilai Fay = 247,59 kN 6,35 P = 299,34 (0,996) + 247,59 (3,15) P

=

P

=

P = 169,77 kN

Tegangan yang terjadi :

Dimana :

Luas penampang luar Al :

Al = b.h dimana : b = 996 mm h = 805 mm maka :

Al = ( 996 )( 805 ) Al = 801780 mm2

Luas penampang dalam Ad :

Ad = (b-2t).(h-2t) dimana : t = 16 mm Maka : Ad = (996-2.16)(805-2.16) Ad = (996-32)(805-32) Ad = 964 . 773 Ad = 745172 mm2

Jadi luas penampang A adalah : A = Al – Ad A= 801780 – 745172 A = 56608 mm2 Maka :

τ = 0,0029 kN/mm

2

τ = 2,9 Mpa

tegangan geser :

τ = 0,0025 kN/mm

2

τ = 2,5 Mpa

3.2Analisa distribusi tegangan pada posisi panjang lengan maksimum,

Dokumen terkait