• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENYAJIAN DATA

B. Analisis Hasil Bimbingan Konseling Islam dengan Terap

TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan terapi rasional emotif terapi dalam mengatasi kecemasan pada pemuda yang gagal tes TNI di desa Sambibulu Taman Sidoarjo terlihat memeberikan dampak yang lebih baik pada klien. Berdasarkan proses konseling yang dilakukan, ada beberapa perubahan pada diri klien pada saat sebelum dan juga sesudah pelaksanaan proses bimbingan dan konseling. Adapun tingkat keberhasilan dijelaskan melalui tabel berikut:

Tabel 4.2

Kondisi klien sebelum dan sesudah proses konseling

No Kondisi klien

Sebelum Sesudah

ya tidak ya tidak Kadang-kadang

1. Panik, karena takut pekerjaan yang di inginkan tidak di dapatkan

2. Sedih saat melihat foto keberhasilan teman seperjuangan tes TNI di jejaring sosial

3. Sering murung

90

5. Resah akan usianya yang semakin bertambah 6. Kurang semangat menjalani hidup 7. Sering merasakan kepalanya pusing 8. Tidak tenang menjalani hidup (Suka membodoh- bodohkan dirinya sendiri)

Berdasarkan tabel diatas, konselor dapat melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan penggunaan terapi rasional emotif dalam proses konseling. Untuk melihat tingkat keberhasilan atau kegagalan tersebut, konselor berpedoman pada prosentase perubahan perilaku dengan standart uji sebagai berikut:

1. >75% sampai dengan 100% : Berhasil

2. 60% sampai dengan 70% : Cukup Berhasil

3. <60% : Tidak Berhasil

Dari tabel diatas, dari delapan gejala kecemasan yang dialami oleh klien sebelum dilakukan bimbingan dan konseling islam dengan terapi rasional emotif yang dianalisis berdasarkan standart uji dalam tabel diatas dengan melihat perubahan sesudah proses konseling dilakukan. Dan dapat diketahui bahwa:

91

1. Gejala yang sudah tidak dilakukan : 5 poin 2. Gejala yang kadang-kadang dilakukan : 2 poin

3. Gejala yang masih dilakukan : 1 poin

Dengan perhitungan sebagai berikut: 5 : 8 x 100% = 62%

2 : 8 x 100% = 25% 1 : 8 x 100% = 12%

Berdasarkan prosentase, dapat diketahui: “hasil dari proses Bimbingan

dan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emoif mengatasi Kecemasan pada pemuda yang gagal tes TNI di desa Sambibulu Taman Sidoarjo” termasuk dalam kategori Cukup Berhasil.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian bimbingan dan konseling dengan terapi rasional emotif dikatakan cukup berhasil, sebab dari delapan gejala yang nampak pada sebelum dilakukan proses konseling beserta pemberian terapinya, lima dari delapan tidak lagi dilakukan oleh klien. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel diatas tentang kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukan proses konseling beserta terapinya.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kecemasan pada pemuda yang gagal tes TNI di wilayah Sambibulu Taman Sidoarjo, maka disimpulkan sebaagai berikut sesuai dengan rumusan masalah yang peneliti angkat sebagai berikut:

1. Proses pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan terapi Rasional Emotif dalam menangani kecemasan pada seorang pemuda yang gagal tes TNI AL di desa Smabibulu Taman Sidoarjo. Terdapat kesamaan antara teori dan praktek di lapangan, adapun langkah-langkahnya yaitu identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, terapi/treatment. Selain itu, diantara tehnik terapi rasional emotif yang ada, konselor memakai sebagian tehnik, diantaranya yaitu tehnik self control,

bibliografi, diskusi. namun tetap tidak mengurangi maksud dan tujuan dalam terapi rasional emotif yang diantaranya yaitu mengubah cara berfikirnya yang irasional menjadi rasional 2. Hasil pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan terapi

Rasional Emotif dalam menangani kecemasan pada seorang pemuda yang gagal tes TNI AL di desa Sambibulu Taman Sidoarjo.

93

hasil dari proses bimbingan konseling Islam dengan terapi rasional emotif dalam mengatasi kecemasanpada pemuda yang gagal tes TNI termasuk dalam kategori cukup berhasil. Berdasarkan prosentase dapat diketahui 62% gejala yang tidak nampak, 25% gejala yang kadang-kadang nampak, dan 12% gejala yang masih nampak. dari tingkat keberhasilan dari proses serta terapi yang telah digunakan.

B. Saran

Dalam penelitian ini, penulis atau peneliti menyadari masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih menyempurnakan hasil penelitian yang tentunya akan merujuk pada penelitian yang sudah ada. Dan dengan harapan agar peneliti yang di hasilkan nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Dan kiranya penulis atau peneliti ini untuk memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Bagi peneliti selalu berusaha dan belajar untuk menggali lebih mendalam lagi tentang bagaimana mengatasi kecemasan saat mengalami gagal tes dalam mencari sebuah pekerjaan 2. Bagi subyek penelitian

Pekerjaan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan, sebab dari bekerja itulah manusia dapat mencukupi kebutuhannya. Namun, yang harus di sadari adalah pekerjaan

94

yang baik bukanlah yang hanya terlihat gagah dan berwibawaa dipandang masyarakat, namun pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang mampu membawa keberkahan dalam hidup. 3. Bagi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam

Bagi para mahasiswa, masih perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam dan mendetail tentang mengatasi kecemasan saat gagal tes TNI (pekerjaan).

95

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga Panji, 2014. Psikologi Kerja. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arifin H.M. 1979. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Aswadi. 2009. Iyadah dan Ta’ziyah, Prespektif Bimbingan Konseling Islam. Surabaya: Dakwah digital press

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif Dan Kualitatif . Surabaya: Universitas Airlangga.

Corey, Gerald.2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Danim, Sudarwan.2002. Menjadi Peneliti Kualitatif . Bandung : CV. Pustaka Setia.

Departemen Agama RI. 2014. Al-Qur’an Terjemah. Semarang: CV Asy Syifa’

Djumhur I. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah Bandung: CV. Ilmu. Faqih, Ainur Rahim. 2004. Bimbingan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII

Press.

Farid Iman Sayuti. 1997. Pokok-Pokok Bahasan Tentang Bimbingan Penyuluhan AgamaSebagai Tehnik Dakwah. Surabaya: bagian penerbitan Fakultas dakwah IAIN Sunan Ampel

Ghufron M Nur dan Rini Risnawita S. 2010.Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar- ruzz Media

Gunarsa Singgih D. 2000.Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia Indrawan, Rully dan Poppy Yaniawati. 2014. Metode Penelitian. Bandung: Refika

Aditama.

Kartini Kartono, Gangguan-gangguan Jiwa. Bandung: Sinar Baru. Latipun.2003. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press

Lubis, Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

96

Mahmud M Dimyati. 1990. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta: BPFE

Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung PT. Remaja Rosdakarya.

Muis Saludin. 2009. Kenali Kepribadian Anda dan Permasalahannya dari sudut pandang teori psikoanalisa.Yogyakarta: Graha Ilmu

Munir, Samsul.2010. Bimbingan Dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah. Nefid Jeffrey S dkk. 2003. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga Sobur Alex, Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Subagyo, Joko. 2004. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta.

Sukardi Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Suparmoko M. 1995. Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: BPFE

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Walgito Bimo. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teaching

Yusuf Syamsu dan Juntika Nurihsan.2010. Landasan Bimbingan dan

Konseling.Bandung: Alfabeta

Willis Sofyan S. 2010. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta

Wiramihardja Sutardjo A. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Refika Aditama

Dokumen terkait