• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efektivitas Pelaksanaan Restrukturisasi Kredit Pemilikan Rumah Di Bank Tabungan Negara KC Makassar

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di BTN KC Makassar, Bahwa pelaksanaan restrukturisasi kredit kepemilikan rumah yang dilakukan oleh pihak bank dilakuakn secara persuasif dan kekeluargaan kepada nasabah, sampai dengan melakukan penyelamatan kredit yang bermasalah melalui jalur hukum. Adanya pelaksanaan restrukturisasi kredit kepemilikan rumah adalah strategi untuk menurunkan kredit yang bermasalah sesuai standar dan kebijakan BTN KC Makassar yang berlaku diharapkan mampu mencapai tujuan perusahan. Pola langkah untuk mengeksekusi Restrukturisasi kredit kepemilikan rumah dengan cara, yaitu

Reschedulling (Penjadwalan Kembali), Reconditioning (Persyaratan Kembali), dan Restructuring (Penataan Ulang), Kombinasi antara ketiganya, dan mngeksekusi pula jaminannya.

Dalam menilai apakah efektif pelaksanaan restrukturisasi kredit kepemilikan rumah yang dilakukan oleh BTN KC Makassar diperlukan sebuah tolak ukur efektivitas. dimana efektivitasnya dapat diukur melalui pencapain hasil yang dicapai pada suatu perusahaan.

Apabila perusahaan berhasil untuk mencapai tujuannya dengan hasil yang baik maka dapat dikatakan efektif karena efektivitas dapat dilihat dan dinilai dari keberhasilan dari jalannya suatu proses program.

Pelaksanaan restrukturisasi kredit yang dilakukan bank dikatakan efektif karena telah memenuhi beberapa penilaian atau indikator yang menyatakan keefektifan dari pelaksanaan restrukturisasi kredit sebagai tombak strategi penurunan kredit yang bermasalah, yaitu :

a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, ini dibuktikan dengan data bahwa dengan tercapainya tujuan bank dalam menyelamatkan kredit bermasalah pada bulan Maret tahun 2020 sampai bulan September tahun 2021 sebanyak 11.000 debitur.

b. Kejelasan strategi pada pencapaian tujuan, yaitu pihak BTN KC Makassar menggunakan strategi restrukturisasi kredit kepemilikan rumah dengan teknik yang persuasif serta jalur hukum untuk menurunkan tingkat kredit yang bermasalah.

56

c. Menganalisis suatu proses kebijaksanaan yang baik, BTN KC Makassar berlandaskan pada prinsip 5C dan 7P daluntuk menerapkan restrukturisasi kredit kepemilikan rumah.

d. Perencanaan yang baik dan didukung oleh semua pihak, BTN KC Makasar dapat memutuskan dan mengimplementasikan penyelamatan kredit yang bermasalah.

Efektivitas mengarah pada berhasilnya suatu kegiatan yang yang diukur melalui hasil yang dicapai. Jika makin banyak rencana yang ingin dicapai, maka semakin pula dikatakan efektif, sehingga efektivitas dapat artikan sebagai suatu tingkat keberhasilan kegiatan operasional yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

Penjelasan ini diperoleh langsung dari hasil wawancara antara peneliti bersama pegawai BTN KC Makassar bagian manajemen keuangan (Bidang Restrukturisasi) bahwa pelaksanaan restrukturisasi kredit pemilikan rumah adalah strategi untuk menurunkan kredit bermasalah yang dilakukan oleh pihak bank BTN KC Makassar telah efektif karena sudah mengikuti prosedur dan prinsip yang ditetapkan dalam peraturan internal bank dan perbankan. Pihak bank tidak lepas dari upaya melakukan pengawasan leboh lanjut kepada nasabahnya, dan setelah itu akan dilakukan evaluasi dan peninjauan kembali agar mengetahui kendala ataupun masalah yang dialami oleh nasabah yang mengalami penunggakan pinjaman, setelah hal itu dilakukan, maka diperoleh informasi yang relevan yang bertujuan agar pihak bank

mengetahui bagaimana menerapkan penyelamatan pinjaman nasabah.

Salah satunya yaitu dilakukan fasilitas restrukturisasi kredit dengan cara persuasif ataupun jalur hukum sehinnga dapat mengatasi nasabah yang mengalami kredit macet. Selain itu, Keterbukaan nasabah dalam memberikan informasi dapat sebagai faktor penunjang pada pelaksanaan restrukturisasi kredit yang efektif di bank BTN KC Makassar. Sehingga pada penelitian ini, dapat dikatakan bahwa pihak bank sudah melakukan penyelamatan kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah yang diatur pada Peraturan Bank Indonesia No.

2/15/PBI/2000 yang dimana telah menerapkan bahwa restrukturisasi kredit dilakukan dengan beberapa metode antara lain yaitu, menurunkan tingakt suku bunga, mengurangi tunggakan pada pokok dan bunga kredit, memperpanjang jangka waktu pemberian kredit, dan pengambilan asset nasabah sesuai pada ketentuan yang berlaku.

Restrukturisasi KPR dari bank BTN KC Makassar memberikan ruang dan membantu nasabah di tengah pandemi Covid-19 dan jumlah nasabah yang melakukan resktrukturisasi kredit kepemilikan rumah kurang lebih sebesar 11.000 debitur (Periode Maret 2020 - September 2021). Sehingga dilihat dari data dan wawancara yang dilakukan tersebut bahwa pelaksanan restrukturisasi kredit kepemilikan rumah yang dilakukan oleh bank BTN KC Makassar kepada para nasabahnya dapat dikatakan efektif karena telah berhasil mencapai tujuan dan hasil

58

dari bank dan juga tidak lepas dari tujuan dari pemerintah dalam program pemulihan nasional di masa pandemic Covid-19.

58 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pemaparan yang dijelaskan diatas, maka didapatlah kesimpulan pada penelitian ini bahwa bank BTN KC Makassar telah melakukan restrukturisasi kredit kepemilikan rumah sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada peraturan internal bank. Dalam pelaksanaan restrukturisasi kredit kepemilikan rumah di BTN KC Makassar mampu memberikan ruang dan membantu para debitur ditengah masa pandemic Covid-19 dan jumlah debitur yang melakukan resktrukturisasi kredit kepemilikan rumah kurang lebih sebesar 11.000 debitur. Jumlah ini sangat besar dalam penyaluran restrukturisasi yang dilakukan oleh BTN KC Makassar kepada para nasabah dan dapat dikatakan efektif karena telah berhasil dalam memberikan peluang untuk menyelamatkan kredit dari nasabah dan juga tidak lepas dari program pemulihan nasional di masa pandemic Covid-19.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagi pihak bank BTN KC Makassar harus mengevaluasi kembali kelayakan para nasabahnya dari segi finansial maupun karakternya, sehingga dapat meminimalisir potensi terjadinya penunggakan pembayaran pada angsuran debitur pada saat awal permohonan

59

kredit, kemudian pada saat terjadinya restrukturisasi kredit yang harus dilakukan oleh pihak bank adalah mempersiapkan profesionalisme dan kualitas petugas kredit yang baik dan memahami restrukturisasi kredit yang dipersiapkan untuk membantu dan membimbing serta memberikan alternatif dan masukan kepada debitur, agar debitur memiliki opsi dalam mengatasi kredit bermasalah sebelum kualitas kreditnya semakin buruk. Adapun setelah dilakukannya restrukturisasi kredit bank harus semakin meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam manajemen risiko bank, sehingga diharapkan dengan peningkatan kualitas manajemen risiko internal bank, bank akan mendukung efektivitas pelaksanaan restrukturisasi kredit kepemilikan rumah, dan serta untuk mengurangi kredit macet yang masuk ke Daftar Hitam.

2. Bagi pihak nasabah selaku debitur, nasabah harus memprioritaskan rencana lebih matang dalam mempersiapkan segalanya sebelum mengajukan kredit ke bank terkait, baik dari segi mental, kemampuan finansial, jaminan yang diserahkan dan juga memperhatikan pengolahan dana dalam usahanya agar tidak terjadi wanprestasi pada debitur. Selain itu, debitur juga harus memiliki kesiapan diri untuk menghadapi kredit bermasalah jika dialami, dengan iktikad baik untuk menyelesaikan tunggakannya dan

terbuka kepada pihak bank akan permasalahan sehingga dapat memberikan solusi yang tepat.

61

Dokumen terkait