• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.2 Analisis Hasil Penelitian

Data pengukuran perubahan kekerasan permukaan resin komposit hybrid

setelah dilakukan perendaman dalam minuman beralkohol dengan kadar etanol 0-5% dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA satu arah dengan tingkat kemaknaan (p = 0,05).

Dari hasil uji ANOVA satu arah dengan Post Hoc LSD (Tabel 3) terlihat bahwa pada kelompok perendaman dalam aquades selama 5 menit diperoleh signifikasi sebesar 0,785 (p > 0,05), pada perendaman dalam aquades selama 10 menit diperoleh signifikasi sebesar 0,729 (p > 0,05) dan pada perendaman dalam aquades selama 15 menit diperoleh signifikasi sebesar 0,583 (p > 0,05). Sementara pada kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 5 menit diperoleh signifikasi sebesar 0,367 (p > 0,05), pada perendaman dalam minuman beralkohol selama 10 menit diperoleh signifikasi sebesar 0,221 (p > 0,05) dan pada perendaman dalam minuman beralkohol selama 15 menit diperoleh signifikasi sebesar 0,003 (p ≤ 0,05).

Pada perbandingan antara kelompok perendaman dalam aquades selama 5 menit dengan kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 5 menit diperoleh signifikasi sebesar 0,528 (p > 0,05), antara kelompok perendaman dalam aquades selama 10 menit dengan kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 10 menit diperoleh signifikasi sebesar 0,377 (p > 0,05), dan antara kelompok perendaman dalam aquades selama 15 menit dengan kelompok perendaman dalam

minuman beralkohol selama 15 menit diperoleh signifikasi sebesar 0,013 (p ≤ 0,05). Hasil uji statistik ini selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. NILAI SIGNIFIKASI ANTAR KELOMPOK PERLAKUAN Perbandingan Antar Kelompok

Perlakuan Mean Difference p

I - II 0,29800 0,785 I - III 0,37800 0,729 I - IV 0,60000 0,583 I - V 0,98800 0,367 I - VI 1,34500 0,221 I - VII 3,36700* 0,003 II - V 0,69000 0,528 III - VI 0,96700 0,377 IV - VII 2,76700* 0,013

Perbedaan rata-rata hasil pengukuran kekerasan permukaan pada resin komposit hybrid pada masing-masing waktu yang berbeda dapat dilihat pada Grafik 1.

Keterangan :

* : perubahan signifikan pada uji ANOVA satu arah (p ≤ 0,05) I : kelompok kontrol (tanpa perendaman)

II : kelompok perendaman dalam aquades selama 5 menit III : kelompok perendaman dalam aquades selama 10 menit IV : kelompok perendaman dalam aquades selama 15 menit

V : kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 5 menit VI : kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 10 menit VII : kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 15 menit

Grafik 1. RATA-RATA KEKERASAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT

BAB 6 PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian ini diperoleh perbedaan rata-rata hasil pengukuran kekerasan permukaan pada sampel resin komposit hybrid (Tabel 2), yaitu 24,77 ± 1,93391 VHN pada 0 menit sebagai kontrol, 24,47 ± 1,60714 VHN pada perendaman 5 menit dalam aquades, 24,39 ± 2,81986 VHN pada perendaman 10 menit dalam aquades, 24,17 ± 2,20166 VHN pada perendaman 15 menit dalam aquades, 23,78 ± 2,73999 VHN pada perendaman 5 menit dalam minuman beralkohol, 23,43 ± 1,83718 VHN pada perendaman 10 menit dalam minuman beralkohol, dan 21,41 ± 3,36862 VHN pada perendaman 15 menit dalam minuman beralkohol. Terlihat bahwa terdapat penurunan rata-rata nilai kekerasan permukaan pada setiap perlakuan perendaman dalam aquades dan minuman beralkohol jika dibandingkan dengan grup kontrol (tanpa perendaman). Dari hasil tersebut nilai perubahan yang terbesar yaitu pada sampel resin komposit hybrid yang direndam selama 15 menit dalam minuman beralkohol dan yang terkecil pada sampel resin komposit hybrid yang dilakukan perendaman selama 5 menit dalam aquades.

Data tersebut menunjukkan bahwa lama perendaman sampel resin komposit

hybrid mempengaruhi nilai kekerasan permukaan resin komposit hybrid. Dari data terlihat bahwa makin lama waktu perendaman sampel resin komposit hybrid maka nilai kekerasan permukaannya semakin menurun. Terlihat pula bahwa penurunan nilai kekerasan permukaan pada kelompok sampel resin komposit hybrid yang

direndam dalam minuman beralkohol lebih besar daripada kelompok sampel yang direndam dalam aquades pada lama waktu perendaman yang sama (Grafik 1).

Dari hasil uji ANOVA satu arah terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perendaman aquades selama 5, 10, dan 15 menit serta pada kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 5 dan 10 menit, kecuali pada kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 15 menit (p ≤ 0,05).

Penurunan nilai kekerasan permukaan yang signifikan pada kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 15 menit ini mungkin dipengaruhi oleh kandungan etanol yang terdapat dalam minuman beralkohol. Diketahui bahwa bila etanol berkontak dengan resin komposit hybrid dapat menyebabkan dekomposisi matriks resin dan longgarnya ikatan antar partikel bahan pengisi. Lebih lanjut akan menyebabkan terjadinya degradasi permukaan yang berupa celah sehingga memungkinkan cairan dapat masuk di antara bahan pengisi resin. Hal ini menyebabkan resin komposit mengalami keausan, perubahan warna, dan penurunan tingkat kekerasan.7

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indrani DJ dkk (2009), Penugonda B dkk (1994), Ateyah NZ (2005), Mc Kinney JE (1985), dan Sarret D.C dkk (1998) dimana etanol yang terdapat dalam minuman beralkohol menyebabkan penurunan nilai kekerasan permukaan resin komposit.

Dinyatakan bahwa etanol yang terdapat dalam minuman beralkohol mengakibatkan penurunan tingkat kekerasan permukaan resin komposit yang

signifikan. Gugus OH- dalam etanol akan menyerap molekul air lebih banyak dan akan berdifusi ke dalam matriks resin yang bersifat polar. Sehingga menyebabkan molekul resin terpisah akibatnya matriks resin mengalami swelling. Swelling pada resin komposit ini dapat menimbulkan tekanan disekitar bahan pengisi resin komposit, menyebabkan degradasi struktur, dan lebih lanjut dapat menyebabkan putusnya jembatan molekul Si-O-Si yang mengikat partikel dengan silane (coupling agent). Rusaknya jembatan Si-O-Si ini akan menghasilkan perpindahan proton yang akan membentuk jembatan Si-O, dimana atom Si- yang tersisa akan berpasangan dengan grup hidroksi dari etanol. Pada waktu kontak yang lebih lama, degradasi lebih jauh oleh ion OH- dapat menyebabkan pelunakan (plastifikasi) permukaan matriks resin.25-27

Pada perbandingan antara kelompok perendaman dalam aquades selama 5, 10 dan 15 menit dengan kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 5, 10 dan 15 menit tidak didapat perubahan yang signifikan (p ≤ 0,05), kecuali antara kelompok perendaman dalam aquades selama 15 menit dengan kelompok perendaman dalam minuman beralkohol selama 15 menit (Tabel 3). Hal ini diasumsikan karena adanya perbedaan derajat kelarutan antara aquades ataupun alkohol (etanol) dengan resin komposit.

Dinyatakan bahwa kemampuan material untuk menyerap cairan diukur dari perbedaan derajat kelarutan (δ) yang terdapat antara polimer dengan larutan. Semakin kecil perbedaan derajat kelarutan yang terdapat di antara keduanya maka semakin besar efek yang ditimbulkan oleh larutan tersebut terhadap suatu polimer.27

Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Mc Kinney JE dan Wu W (1985) yang melakukan perendaman restorasi resin komposit (δ = 3 x 104 J/m3) dalam aquades (δ = 4,79 x 104 J/m3) dan beberapa larutan dengan kadar etanol yang berbeda yaitu 25% (δ = 4,24 x 104

J/m3), 50% (δ = 3,70 x 104

J/m3) dan 75% (δ = 3,15 x 104 J/m3). Penurunan kekerasan permukaan signifikan yang paling cepat terjadi adalah pada sampel resin komposit yang direndam dalam larutan etanol 75% yang memiliki derajat kelarutan (δ) yang paling mendekati resin komposit. Besarnya kerusakan yang terjadi juga dipengaruhi oleh tingkat difusi suatu larutan yang hal ini bergantung kepada berat molekul larutan tersebut.28

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarret D.C dkk (1998), diketahui bahwa resin komposit yang berkontak dengan minuman beralkohol dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus dapat mengurangi kekerasan permukaan enamel dan restorasi resin komposit. Penugonda B dkk (1994) dan Ateyah NZ (2005) menyimpulkan bahwa penurunan kekerasan permukaan resin komposit hybrid

BAB 7

Dokumen terkait