• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

4.8 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut :

4.8.1 Pembuatan Sampel Dengan Menggunakan Master Model Sebagai Cetakan :

1. Master model 24 dari stainless steel dengan mould berbentuk lingkaran berdiameter 5 mm dan ketebalan 2 mm yang dibuat oleh Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan. Setelah master model selesai dibuat kemudian master model dibersihkan dan dihaluskan permukaannya dengan menggunakan kertas pasir. Master model siap digunakan (Gambar 4b).

2. Buka master model kemudian letakkan cellophan strip pada bagian dasarnya tepat di bagian bawah mould. Satukan master model kembali, kemudian ambil resin komposit hybrid dengan menggunakan instrumen plastis, masukkan pada

mould berukuran diameter 5 mm dan tebal 2 mm. Letakkan cellophan strip lain dan object glass dengan ketebalan 1 mm di atas mould yang telah terisi kemudian padatkan resin komposit hybrid dengan memberikan beban seberat 1 kg yang terbuat dari besi padat selama 30 detik.22

3. Resin komposit hybrid kemudian disinari dengan menggunakan light cure

selama 20 detik sesuai petunjuk pabrik (intensitas sinar ≥ 800 mW/cm2 untuk ketebalan resin komposit 2 mm). Alat sinar diletakkan tegak lurus di atas object glass yang diletakkan di atas mould yang telah terisi resin komposit hybrid

sehingga jarak penyinaran adalah 1 mm (sesuai dengan ketebalan object glass). 4. Setelah sampel mengeras, mould dibuka dan sampel diambil.

5. Tandai bagian bawah sampel yang tidak disinari dengan perekat berwarna. 6. Diperoleh 10 sampel resin komposit hybrid untuk setiap perlakuan.

4.8.2 Perendaman dan Pengukuran Sampel

1. Kelompok I : 10 buah sampel resin komposit hybrid yang tidak dilakukan perendaman (kontrol) dibuat 3 titik pengukuran. Titik pengukuran terletak segaris pada garis diameter sampel yaitu pada titik sentral sampel, dan pada 1 mm dari masing-masing tepi sampel pada permukaan sampel yang disinari. Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test dengan memberikan tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Begitu seterusnya sampai semua sampel selesai dan hasilnya didapatkan.

2. Kelompok II : 10 buah sampel resin komposit hybrid direndam selama 5 menit dalam wadah perendaman yang berisi aquades sebanyak 5 ml dengan bagian yang disinari menghadap ke atas. Kemudian setelah stopwatch menunjukkan angka 5 menit sampel diambil dengan menggunakan pinset dan dikeringkan dengan kertas tissue . Setiap sampel dibuat 3 titik pengukuran. Titik pengukuran terletak segaris pada garis diameter sampel yaitu pada titik sentral sampel, dan pada 1 mm dari masing-masing tepi sampel pada permukaan sampel yang disinari. Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test

dengan memberikan tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Begitu seterusnya sampai semua sampel selesai dan hasilnya didapatkan.

3. Kelompok III : 10 buah sampel resin komposit hybrid direndam selama 10 menit dalam wadah perendaman yang berisi aquades sebanyak 5 ml dengan bagian yang disinari menghadap ke atas. Kemudian setelah stopwatch menunjukkan angka 10 menit sampel diambil dengan menggunakan pinset dan dikeringkan dengan kertas tissue . Setiap sampel dibuat 3 titik pengukuran. Titik pengukuran terletak segaris pada garis diameter sampel yaitu pada titik sentral sampel, dan pada 1 mm dari masing-masing tepi sampel pada permukaan sampel yang disinari. Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test

dengan memberikan tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Begitu seterusnya sampai semua sampel selesai dan hasilnya didapatkan.

4. Kelompok IV : 10 buah sampel resin komposit hybrid direndam selama 15 menit dalam wadah perendaman yang berisi aquades sebanyak 5 ml dengan bagian yang disinari menghadap ke atas. Kemudian setelah stopwatch menunjukkan angka 15 menit sampel diambil dengan menggunakan pinset dan dikeringkan dengan kertas tissue . Setiap sampel dibuat 3 titik pengukuran. Titik pengukuran terletak segaris pada titik sentral sampel, dan pada 1 mm dari masing-masing tepi sampel pada permukaan sampel yang disinari. Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test dengan memberikan tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Begitu seterusnya sampai semua sampel selesai dan hasilnya didapatkan.

5. Kelompok V : 10 buah sampel resin komposit hybrid direndam selama 5 menit dalam wadah perendaman yang berisi minuman beralkohol golongan A (kadar

etanol 0-5%) sebanyak 5 ml dengan bagian yang disinari menghadap ke atas. Kemudian setelah stopwatch menunjukkan angka 5 menit sampel diambil dengan menggunakan pinset dan dikeringkan dengan kertas tissue . Setiap sampel dibuat 3 titik pengukuran. Titik pengukuran terletak segaris pada garis diameter sampel yaitu pada titik sentral sampel, dan pada 1 mm dari masing-masing tepi sampel pada permukaan sampel yang disinari. Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test dengan memberikan tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Begitu seterusnya sampai semua sampel selesai dan hasilnya didapatkan.

6. Kelompok VI : 10 buah sampel resin komposit hybrid direndam selama 10 menit dalam wadah perendaman yang berisi minuman beralkohol golongan A dengan kadar etanol 0-5% sebanyak 5 ml, kemudian setelah stopwatch menunjukkan angka 10 menit sampel dikeringkan dengan kertas tissue. Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test dengan memberikan tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Setiap sampel dibuat 3 titik pengukuran pada garis diameter sampel dan begitu seterusnya sampai semua sampel selesai dan hasilnya didapatkan.

7. Kelompok VII : 10 buah sampel resin komposit hybrid direndam selama 15 menit dalam wadah perendaman yang berisi minuman beralkohol golongan A (kadar etanol 0-5%) sebanyak 5 ml dengan bagian yang disinari menghadap ke atas. Kemudian setelah stopwatch menunjukkan angka 15 menit sampel diambil dengan menggunakan pinset dan dikeringkan dengan kertas tissue . Setiap

sampel dibuat 3 titik pengukuran. Titik pengukuran terletak segaris pada garis diameter sampel yaitu pada titik sentral sampel, dan pada 1 mm dari masing-masing tepi sampel pada permukaan sampel yang disinari. Pengukuran dilakukan dengan alat uji kekerasan Vickers Hardness Test dengan memberikan tekanan sebesar 100 gf selama 15 detik. Begitu seterusnya sampai semua sampel selesai dan hasilnya didapatkan.

(a) (b)

Gambar 11. (a) Skematik Letak Titik Jejasan Pada Sampel (b) Bentuk Jejasan Vickers Hardness Test Pada Sampel

Dokumen terkait