BAB IV HASIL PENELITIAN DAN KESIMPULAN
4.3. Analisis Hasil Penelitian
Hipotesis yang pertama Leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tambang memiliki rasio leverage yang rendah karena dengan memiliki rasio leverage yang rendah maka kewajiban untuk melakukan ungkapan tidak terlalu luas. Pendapat lain mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi
64
dibandingkan laba di masa depan. Jadi tingkat Leverage perusahaan tidak berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial suatu perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chow dan Wong Boren (1987), yang menemukan bahwa Leverage ratio tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap luas ungkapan sukarela.
Hipotesis yang kedua Ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan tambang yang memiliki aktivitas ekonomi memodifikasi lingkungan, lebih mungkin mengungkapkan informasi mengenai dampak lingkungan dibandingkan industri yang lain. Dan hal ini juga pasti akan disorot Pemerintah, jadi mau tidak mau perusahaan tambang akan memberikan informasi mengenai pertanggungjawaban sosial karena hal ini akan meningkatkan image perusahaan dan perlindungan dari pemerintah. Artinya Ukuran perusahaan (Size) perusahaan berpengaruh secara positif terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial suatu perusahaan, dengan demikian pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan tidak terkait dengan besar dan kecilnya Size dari perusahaan yang tercermin dalam total Aktiva suatu perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Cooke (1989), Cerf (1961), Singhvi dan Desai (1971), Susanto (1992) yang menyatakan bahwa variabel Size perusahaan yang tercermin dalam total
65
4.6. Implikasi Penelitian
Penelitian ini memberikan implikasi bagi perusahaan tambang yang go public di Bursa Efek Indonesia untuk memperhatikan pengungkapan biaya sosial, perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor- faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.
4.7. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada: Tabel 4.14 : Rangkuman Penelitian Ter dahulu
Nama Peneliti
J udul Var iabel Peneliti
Kesimpulan Eddy Rismanda Sembiring (2005) Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial:
(Studi Empiris
padaPerusahaan yang
tercatat di Bursa Efek Jakarta Size (X1), profitabilitas(X2),profile( X3), ukuran dewan komisaris(X4),leverage( X5), terhadap pengung kapan tanggung jawab social perusahaan (Y)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sizeperusahaan,profile, dan jumlah dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab social perusahaan Rivi Hamdani Wakidi1 dan Hasan Sakti Siregar (2011)
Pengaruh Sisi Internal Dan Eksternal Perusahaan terhadap tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia
Sisi Internal
Perusahaan(X1),Sisi Eksternal
Perusahaan(X2),
pengungkapan tanggung jawab social perusahaan (Y)
Hasil penelitian menunjukkan Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa secara simultan, variabel ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham publik dan kepemilikan institusional secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial. Marulak Eliang (2013) Karakteristik perusahaan dan pengungkapan
tanggung jawab social (studi empiris Perusahaan manufaktur di bidang otomotif yang Go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2012)
Size(X1), profitabilitas(X2), profile(X3), ukuran dewan komisaris(X4),leverage( X5), pengungkapan tanggung jawab social perusahaan (Y)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Leverage tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya Sosial pada
perusahaan tambang. Ukuran
Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya Sosial pada perusahaan tambang. Profitability berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya Sosial pada perusahaan tambang.
66
Perbedaan peneliti dengan penelitian terdahulu dapat memberikan saran dalam penelitian yang akan datang menggunakan obyek penelitian berbeda dan menambah variable yang dapat mempengaruhi pelaporan biaya pertanggungjawaban sosial.
4.7.Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan, antara lain:
1. Sampel penelitian yang digunakan hanya menggunakan 8 perusahaan tambang yang memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh peneliti. Dimana jumlah tersebut dirasa masih kurang untuk dapat mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia.
2. Sampel yang digunakan hanya perusahaan tambang, sehingga hasil dari penelitian ini kurang dapat digeneralisasikan untuk jenis-jenis perusahaan yang lain karena adanya perbedaan faktor-faktor pada masing-masing jenis bidang usaha.
3. Pada penelitian ini masih rendahnya pengaruh secara simultan faktor Leverage, Ukuran Perusahaan dan profitabilitas terhadap Pengungkapan Biaya Sosial. Dengan demikian diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menambah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya Sosial, seperti : devidend payout, liquidity, dan
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian pada bab terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan dari penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Leverage tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya Sosial pada perusahaan tambang.
2. Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya Sosial pada perusahaan tambang.
3. Profitability berpengaruh terhadap Pengungkapan Biaya Sosial pada perusahaan tambang.
5.2. Sar an
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maupun kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Lebih mengembangkan penelitian dengan melakukan penambahan variabel-variabel baru seperti devidend payout, liquidity, dan earning
variability yang mempengaruhi pengungkapan biaya social seperti
68
2. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai tidak berpengaruh, disarankan pada penelitian yang akan datang dapat menambah jumlah amatan dengan cara menambah periode pengamatan serta jenis perusahaan yang diteliti dan variable diluar penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Buku / Teks :
Alhusin, Sahri. 2003. Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS. 10 for Windows. Edisi Revisi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Beets, S. Douglas and Christopher C. Souther. 1999. Corporate Environmental Reprots: The Need for Standards and an Environmental Assurance Service.
Accounting Horizons. Vol 13, No. 2, p. 129-145.
Belkaoui, Ahmed and Philip G. Karpik. 1989. Determinants of the Corporate Decision to Disclose Sosial Information. Accounting, Auditing and
Accountability Journal. Vol. 2, No. 1, p. 36- 51
Burritt, Roger L and Stephen Welch. 1997. Accountability for Environmental Performance of the Australian Commonwealth Public Sector. Accounting,
Auditing and Accountability Journal. Vol. 10, No. 4, p. 532-562.
Chwastiak, Michele. 1999. Deconstructing the Pincipal-Agent Model: A View From the Bottom. Critical Perspectives on Accounting. Vol. 10, p. 425-441
Owen, David. 2005. CSR After Enron: A Role for the Academic Accounting Profession?. Working Paper. Sosial Science Research Network.
Scott, William R. 1997. Financial Accounting Theory. New Jersey: Prentice Hall. J ur nal :
Darwin, Ali. 2004. Penerapan Sustainability Reporting di Indonesia. Konvensi
Nasional Akuntansi V, Program Profesi Lanjutan. Yogyakarta, 13-15
Desember.
Deegan, Craig and Michaela Rankin. 1997. The Materiality of Environmental Information to Users of Annual Reports. Accounting, Auditing and
Accountability Journal. Vol. 10, No. 4, p. 562-584.
Ema. 2004. Penerapan Sustainability Reporting di Indonesia. Konvensi Nasional
Eipstein, Marc J. and Martin Freedman. 1994. Sosial Disclosure and the Individual Investor. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 7, No. 4, p. 94-108
Finch, Nigel. 2005. The Motivations for Adopting Sustainability Disclosure. Macquaarie Graduate School of Management. Social Science Research
Network .
Fitriany. 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus.
Gallhover, Sonja and Jim Haslam. 1997. The Direction of Green Accounting Policy: Critical Reflections. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 10, No. 2, p. 148-174.
Gray, Rob; Colin Dey; Dave Owen; Richard Evans and Simon Zadek. 1997. Struggling with the Praxis of Social Accounting: Stakeholders,
Accountability, Audits and Procedures. Accounting, Auditing and
Accountability Journal. Vol. 10, No. 3, p. 325-364.
Gray, Rob; Dave Owen and Keith Maunders. 1988. Corporate Social Reporting: Emerging Trends in Accountability and the Social Contract. Accounting,
Auditing and Accountability Journal. Vol. 1, No. 1, p. 6- 20
Gray, Rob; Reza Kouhy and Simon Lavers. 1995. Corporate Social and Environmental Reporting: A Review of Literature and a Longitudinal Study of UK Disclosure. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 8, No. 2, p. 47-77
Hackston, David and Markus J. Milne. 1996. Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies. Accounting, Auditing
and Accountability Journal. Vol. 9, No. 1, p. 77-108
Hair, Joseph H., Rolph Anderson, Ronald L. Tatham dan William C. Black. 1998.
Multivariate Data Analysis. Edisi 5. New ersey: Prentice Hall.
Hill, Charles W.L. and Thomas M. Jones. 1992. Stakeholder-Agency Theory.
Hughes II, K.E. 2000. The Value Relevance of NonFinancial Mesures of Air Pollution in the Electric Utility Industry. The Accounting Review. Vol. 75, No. 2, p. 209-228.
Jensen, M.C. and Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, dan Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol 3, p. 305-360.
Jorgensen, Bjorn N. and Michael T. Kischenheiter. 2003. Discretionary Risk Disclosure. The Accounting Review. Vol. 78, No. 2, p. 449-469.
Joshi, Satish; Ranjani Krishnan, and Lester Lave. 2001. Estimating the Hidden Cost of Environmental Regulation. The Accounting Review. Vo. 76, No. 2, Aapril, p. 171-198.
Komar, Seful. 2004. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility Accounting) dan Korelasinya dengan Akuntansi Islam. Media Akuntansi. Edisi 42/Tahun XI, hal. 54-58.
Lehman, Glen. 1999. Disclosing New Worlds: A Role for Social and Environmental Accounting and Auditing. Accounting, organizations and Society. Vol. 24, p. 217-241
Lewis, Linda and Jeffrey Unerman. 1999. Ethical Relativism: A Reason for Differences in Corporate Social Reporting. Critical Perspectives on
Accounting. Vol. 10, p. 521-547
Mangos, Nicholas C. and Neil R. Lewis. 1995. A Socio-Economic Paradigm for Analysing Managers’Accounting Choice Behaviour. Accounting, Auditing
and Accountability Journal. Vol. 8, No. 1, p. 38-62
Mardiyah, Aida Ainul. 2002. Pengaruh Informasi Asimetri dan Disclosure terhadap Cost of Capital. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 5 No. 2, Mei, hal. 229-256.
Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas Ungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia.
Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung. 30-31 Agustus.
Mathews, M.R. 1997. Twenty-Five Years of Social and Environmental Accounting Research: Is there a Silver Jubilee to Celebrate? Accounting, Auditing and
Simanjuntak, Binsar H. dan Lusi Widiastuti. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. J urnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7, No. 3, September, hal. 251-366.
Suharto, Harry. 2004. Standar Akuntansi Lingkungan: Kebutuhan Mendesak. Media