Saran - KESIMPULAN DAN SARAN - Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 dan Gliserin Terhadap Sifat Fi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan uji aktivitas antibakteri pada sediaan gel hand sanitizer yang telah dibuat untuk mengetahui aktivitas antibakteri gel hand sanitizer setelah dilakukan formulasi.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L.V., 2002, The Art Science and Technology of Pharmaceutical Compounding, 2nd Ed, American Pharmaceutical Association, Washington D.C, pp. 301-324.

Aviany, H. B. dan Pujiyanto, S., 2020. Analisis Efektivitas Probiotik di dalam Produk Kecantikan sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. Berkala Bioteknologi, 3(2), 24–31.

Angnes, Y., 2016.Pengaruh carbopol 940 dan Gliserin dalam formulasi gel Hand Sanitizer minyak daun sirih hijau (piper betle Linn) terhadap sifat fisik, stabilitas fisik dan aktivitas antibakteri terhadap Esherichia coli. Skripsi.

Universitas Sanata Dharma

Ardana, M., Aeyni, V., dan Ibrahim, A., 2015. Formula dan Optimasi Basis Gel HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose) dengan Berbagai Variasi Konsentrasi. J. Trop. Pharm. Chem., 3(2), 1-9.

Astuti, I. Y., Hartanti, D., Aminiati, A., 2010. Peningkatan Aktivitas Antijamur Candida albicans Salep Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper bettle Linn.) Melalui Pembentukan Kompleks Inklusi Dengan β-Siklodekstrin.

Majalah Obat Tradisional. 15(3), 94 – 99.

Asngad. A., Bagas. A., Nopitasari., 2018. Kualitas Gel Pembersih Tangan (Hand Sanitizer) dari Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan Alkohol, Triklosan dan Gliserin yang Berbeda Dosisnya, Jurnal Bioeksperimen.

Vol. 4 (2)

Bolton, S., 1990, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Application, 3rd ed, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 308-313.

Fauztihana, I., Khudayani, R., Qomarkan, M. W., Ariska, E., Widyastuti, P. S., Supriyanto, T. 2020. Keefektifan penggunaan hand sanitizer sebagai pengganti sabun dan air dalam cuci tangan selama pandemi covid-19.

Fathoni, D.S., Fadhila,I., Kaavessina,M., 2019. Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Sebagai Bahan Aktif Antibakteri Dalam Gel Hand Sanitizer Non-Alkohol, Equilibrium, 3

Farahim, A.N., Asngad, A., 2017. Hand Sanitizer dalam bentuk gel daun salam dengan penambahan alkohol dan triloksan.Surakarta Indonesia.

Fatisa, Y., 2013. Daya Antibakteri Ekstrak Kulit dan Biji Buah Pulasan (Nephelium mutabile) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara In Vitro. Jurnal Peternakan, 10(1), 31–38.

Fujiastuti T., Sugihartini. N., 2015. Sifat fisik dan daya iritasi gel ekstrak etanol herba pegagan (Centella asitica L.) dengan variasi jenis gelling agent.

Pharmacy. Vol 12 No.1

Forestryana, D., Surur Fahmi, M. and Novyra Putri, A., 2020. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Gelling Agent pada Karakteristik Formula Gel Antiseptik Ekstrak Etanol 70% Kulit Buah Pisang Ambon. Lumbung Farmasi:

Jurnal Ilmu Kefarmasian, 1(2), p. 45.

Harismah K., Chusniatun, 2016. Pemanfaatan daun salam (Eugenia polyantha) sebagai obat herbal dan rempah penyedap makanan. Surakarta Indonesia,

Hidayanti, U. W., Fadraersada, J. and Ibrahim, A., 2015. Formulasi Dan Optimasi Basis Gel Carbopol 940 Dengan Berbagai Variasi Konsentrasi. June, pp.

68–75.

Kozlowska,A., and Wegierek,D.S.,2014. Flavonoids-food Sources and Helath Benefits. Rocz Panstw. 65,79-85.

Kurniawan, D. W., Sulaiman, T. N., 2009, Teknologi Sediaan Farmasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 97-99.

Lintang, R. A., Prasetyorini dan Noorlaela, E., 2018. Formulasi dan Uji Sediaan Hand Sanitizer Minyak Atsiri Kayu Manis (Cinnamomum Burmani Ness Ex BI.Cortex) sebagai Antibakteri Staphylococus aureus. farmasi FMIPA.

Martin, A., Swarbrick, J., and Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, 3rd ed., Lea&Febriger, Philadelphia, pp. 522-523.

Mamay., Mutmaina G.N., Sopinah S., 2018. Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum) Dataran Tinggi dan Rendah terhadap Pertumbuhan Salmonella sp. Jurnal Penelitian Kesehatan, 6 (2), 214.

Mitsui T., 1997, New Cosmetic Science. Elseveir Science, B.V. Amsterdam, Netherlands

Novira P. P., Febriana E., 2018. Tinjauan aktivitas farmakologi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp). Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Vol.16 No.2

Oktaviasari, L. dan Zulkarnain, A. K., 2017. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Lotion O/W Pati Kentang (Solanum Tuberosum L.) serta Aktivitasnya Sebagai Tabir Surya. Majalah Farmaseutik, 13(1), 9–27.

Panche, A.N., Diwan A.D., and Chandra, S.R., 2016. Flavonoid: an overview.

Journal of Nutritional Science (JNS), 5 (47), 1-15.

Putra, I. A., Erly, E. dan Masri, M., 2015. Uji Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Salam {Syzigium polyanthum (Wight) Walp} terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara Invitro. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(2), 497

Putri, E.L., 2017. Penentuan Konsentrasi Senyawa Berwarna KMnO4 dengan Metode Spektroskopi UV Visible. Natural Science Journal. 3 (1), 393.

Permatasari, V.S., 2014. Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Hand Sanitizer Minyak Daun Mint (Oleum Mentha Piperita). Skripsi. Universitas Sanata Dharma Prabasari, P. I., Sumarya, I. M. dan Juliasih, N. K. A., 2019. Daya Hambat

Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Barbadensis Miller) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus secara In Vitro. Jurnal Widya Biologi, 10(01), 23–32.

Rahmawati, D. A. dan Setiawan, I., 2019. The Formulation and Physical Stability Test of Gel Fruit Strawberry Extract (Fragaria x ananassa Duch.).

Journal of Nutraceuticals and Herbal Medicine, 2(1), 38–46.

Rizki M. I., Hariandja E. M. 2015. Aktivitas Farmakologis, Senyawa Aktif, dan Mekanisme Kerja Daun Salam (Syzygium polyanthum). Perkembangan Terkini Sains Farmasi & Klinik 5. Banjar Baru.

Rohmani, S., dan Kuncoro, M.A.A., 2019. Uji Stabilitas dan Aktivitas gel Hand Santizer Ekstrak Daun Kemangi. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 4(1), 16-28.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., and Quinn, M. E., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient. USA. Pharmaceutical Press.

Saraung, V., Yamlean, P. V., Citraningtyas, G., 2018. Pengaruh Variasi Basis Carbopol 940 940 dan HPMC pada Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Tapak Kuda (Ipomoea Pes-Caprae (L.) R. Br. dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi. 7 (3), 220-229.

Sayuti, N. A., 2015. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.). Jurnal Kefarmasian Indonesia, 5(2), 74–82.

Sukmawati, A., Laeha, N. A., Suprapto, 2017. Efek Gliserin Sebagai Humektan Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Vitamin C dalam Sabun Padat.

Pharmacon : Jurnal Farmasi Indonesia, 14(2), 41.

Taufiqurrohman., 2015. Indonesian bay leaves as antidiabetic for type 2 diabetes mellitus. Faculty of Medicine, university of Lampung. Journal Majority.

Vol.4 No.4

Tammi A., Apriliana. E., Sholeha. U. T., Ramadhian. R. M., 2016. Potensi Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus secara In Vitro. 5(2). 562-565.

Tsabitah, A.F., Zulkarnain, A.K., Wahyuningsi, M.S.H., Nugrahaningsi, A.A., 2020. Optimasi Carbomer, Propilen Glikol, dan Trietanolamin dalam Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia). Majalah Farmaseutik, 16(2), 111-1181.

Utami, P. and Puspaningtyas, D. E. (2013) The Miracle Of Herbs. Jakarta:

AgroMedia Pustaka.

Van Steenis, C.G.G.J., 2003, Flora, hal 233-236, P.T. Pradya Paramita, Jakarta.

Verma, M.L., and Chandel, A.K., 2020. Biotechnological Production of Bioactive Compounds. Susan Dennis, Netherland.

Wahyuddin M., Kurniati. A., Aridewi G. A. P., 2018. Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 Terhadap Stabilitas fisik sediaan masker ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai anti jerawat. JF FIK UINAM Vol.6 No.1

Wanja, D. W. dkk., 2020. Antibiotic and Disinfectant Susceptibility Patterns of Bacteria Isolated from Farmed Fish in Kirinyaga County, Kenya.

International Journal of Microbiology, 2020, 1–8.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Certificate of Analysis (CoA) Ekstrak Kental Daun Salam

Lampiran 2. Uji Aktivitas Antibakteri Staphylococcus aureus

Lampiran 3. Dokumentasi Ekstrak Kental Daun Salam

Lampiran 4. Hasil Nilai Kekeruhan Suspensi Bakteri dengan Nephelometer

Lampiran 5. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri

Perlakuan Zona Hambat (mm)

Replikasi 1 Konsentrasi 10% = 9,5 Konsentrasi 15% = 9,8 Konsentrasi 20% = 10,9 Konsentrasi 25% = 11,3

Replikasi 2 Konsentrasi 10% = 9,3 Konsentrasi 15% = 10 Konsentrasi 20% = 10,8 Konsentrasi 25% = 11,2

Replikasi 3 Konsentrasi 10% = 8,8 Konsentrasi 15% = 9,9 Konsentrasi 20% = 10,5 Konsentrasi 25% = 11,3

Kontrol - dan + Kontrol positif = 12 Kontrol negatif = 0

Kontrol pertumbuhan

Tidak terdapat pertumbahan bakteri yang merata

Kontrol kontaminasi

Tidak terdapat kontaminasi bakteri

Rata- rata Kontrol positif = 12 Kontrol negatif = 0

Konsentrasi 10% = 9,2 (sedang) Konsentrasi 15% = 9,9 (sedang) Konsentrasi 20% = 10,7 (kuat) Konsentrasi 25% = 11,26 (kuat)

Regresi Linear

a = 7,693 b = 0,1456 r = 0,996 y = bx + a 10 = 0,1456 (x) + 7,692

x = 15,9

Nb : Y adalah batas bawah zona hambat kuat X ( Konsentrasi ) Y ( Zona Hambat )

10 9,1

15 9,9

20 10,7

25 11,26

Lampiran 6. Hasil Uji Sifat Fisik Produk di pasaran 1. Viskositas Produk Pasaran

Merek

Viskositas

Rata-Rata SD

R1 R2 R3

Produk A 0,386 0,353 0,304 0,347 0,041

0,387 0,355 0,303

0,386 0,352 0,303

Rata-Rata 0,386 0,353 0,303

Produk B 0,704 0,648 0,640 0,663 0,036

0,706 0,639 0,648

0,705 0,632 0,650

Rata-Rata 0,705 0,639 0,646

Produk C 0,448 0,457 0,460 0,452 0,058

0,455 0,455 0,456

0,447 0,454 0,457

Rata-Rata 0,446 0,455 0,457

Produk D 0,437 0,429 0,403 0,419 0,016

0,425 0,428 0,402

0,431 0,424 0,400

Rata-Rata 0,431 0,427 0,401

Produk E 0,298 0,235 0,295 0,276 0,036

0,297 0,236 0,299

0,299 0,233 0,301

Rata-Rata 0,298 0,234 0,298

Produk F 0,273 0,271 0,254 0,266 0,010

0,274 0,272 0,256

0,275 0,270 0,257

Rata-Rata 0,274 0,271 0,255

Produk G 0,493 0,531 0,547 0,521 0,029

0,486 0,532 0,543

0,485 0,539 0,541

Rata-Rata 0,488 0,534 0,543

Rata-Rata keseluruhan 0,420

Range 0,266 - 0,663

2. Daya Sebar Produk Pasaran

Merek

Daya Sebar (cm)

Rata-Rata

(cm) SD

R1 R2 R3

Produk A 7,44 7,73 7,95 7,70 0,25

Produk B 6,42 6,08 5,15 5,88 0,65

Produk C 7,50 7,00 7,47 7,32 0,28

Produk D 6,96 7,56 7,65 7,39 0,37

Produk E 8,32 8,16 8,60 8,36 0,22

Produk F 7,26 7,81 7,20 7,42 0,33

Produk G 5,93 5,97 6,33 6,07 0,22

Rata-Rata keseluruhan 0,420

Range 5,88-8,33

Lampiran 7. Hasil Orientasi Level Carbopol 940 dan Gliserin 1. Uji Sifat Fisik Sediaan Terhadap variasi gliserin

Formula (%)

Viskositas (Pa.s) Rata-Rata

(cm) SD

R1 R2 R3

2,5 0,679 0,661 0,552 0,68 0,002

5 0,661 0,660 0,662 0,66 0,001

7,5 0,552 0,554 0,543 0,55 0,006

10 0,356 0,349 0,350 0,35 0,004

12,5 0,213 0,216 0,223 0,22 0,005

15 0,152 0,154 1,149 0,49 0,575

Formula (%)

Daya Sebar (cm) Rata-Rata

(cm) SD

R1 R2 R3

2,5 5,5 5,6 5,7 5,6 0,100

5 6 6,1 6,2 6,1 0,100

7,5 7,3 7,2 7,4 7,3 0,100

10 8,1 8,2 8,2 8,17 0,058

12,5 8,3 8,3 8,3 8,3 0

15 9,1 9,2 9,2 9,17 0,058

2. Uji sifat fisik sediaan terhadap variasi carbopol 940

Formula (%)

Viskositas (Pa.s) Rata-Rata

(cm) SD

R1 R2 R3

0,15 0,165 0,167 0,173 0,168 0,004

0,3 0,205 0,215 0,209 0,210 0,005

0,45 0,230 0,220 0,225 0,225 0,005

0,6 0,324 0,319 0,328 0,324 0,005

0,75 0,435 0,440 0,438 0,438 0,658

0,9 0,660 0,658 0,657 0,658 0,002

Formula (%)

Daya Sebar (cm) Rata-Rata

(cm) SD

R1 R2 R3

0,15 9 9,1 9 0,168 0,004

0,3 8,3 8,3 8,2 0,210 0,005

0,45 7,9 7,8 7,8 0,225 0,005

0,6 6,4 6,5 6,5 0,324 0,005

0,75 6 6,1 6,2 6,100 0,100

0,9 6 6 5,9 5,967 0,058

Lampiran 8. Hasil Uji Daya Sebar, Viskositas, dan pH 1. Hasil Uji Viskositas (Pa.s)

48 Jam Setelah Pembuatan

F1 Fa Fb Fab

Replikasi 1 0,144 0,322 0,147 0,265

Replikasi 2 0,156 0,333 0,147 0,220

Replikasi 3 0,151 0,329 0,130 0,216

rata-rata ± SD

0,150 ± 0,006 0,328 ± 0,006 0,141 ± 0 0,233 ± 0,027

28 Hari Setelah Pembuatan

F1 Fa Fb Fab

Replikasi 1 0,142 0,310 0,143 0,225

Replikasi 2 0,154 0,320 0,143 0,212

Replikasi 3 0,149 0,317 0,143 0,208

rata-rata ± SD

0,148 ± 0,006 0,316 ± 0,005 0,143 ± 0 0,225 ± 0,026

2. Hasil Uji Daya Sebar (cm)

48 Jam Setelah Pembuatan

F1 Fa Fb Fab

Replikasi 1 7,30 6,22 7,40 7,20

Replikasi 2 7,17 6,10 7,57 7,10

Replikasi 3 7,15 5,95 7,72 7,35

rata-rata ± SD

7,21 ± 0,081 6,09 ± 0,135 7,56 ± 0,160 7,22 ± 0,126

28 Hari Setelah Pembuatan

F1 Fa Fb Fab

Replikasi 1 7,34 6,30 7,50 7,38

Replikasi 2 7,20 6,18 7,67 7,28

Replikasi 3 7,17 6,01 7,83 7,53

rata-rata ± SD

7,24 ± 0,091 6,16 ± 0,146 7,67 ± 0,165 7,40 ± 0,126

3. Hasil uji pH

48 Jam Setelah Pembuatan

F1 Fa Fb Fab

Replikasi 1 5,0 5,0 4,9 4,9

Replikasi 2 5,0 5,0 4,9 4,9

Replikasi 3 5,0 5,0 4,9 4,9

rata-rata ± SD

5,0 ± 0 5,0 ± 0 4,9 ± 0 4,9 ± 0

28 Hari Setelah Pembuatan

F1 Fa Fb Fab

Replikasi 1 5,0 5,0 4,9 4,9

Replikasi 2 5,0 5,0 4,9 4,9

Replikasi 3 5,0 5,0 4,9 4,9

rata-rata ± SD

5,0 ± 0 5,0 ± 0 4,9 ± 0 4,9 ± 0

Lampiran 9. Faktor terhadap respon Viskositas

Lampiran 10. Faktor terhadap respon daya sebar

Lampiran 11. Faktor terhadap pergeseran respon Viskositas

Lampiran 12. Faktor terhadap pergeseran respon daya sebar

Lampiran 13. Dokumentasi 1. Orientasi Gel

2. Gel Hand Sanitizer

Viskometer Rhyosis

3. Uji pH

4. Daya Sebar

5. Uji Homogenitas

Dalam dokumen Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 dan Gliserin Terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Hand Sanitizer Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) (Halaman 58-79)