• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hasil Penelitian Response Time Pada DAS, RAID 1 RAID 0 Dari hasil pengujian response time pada DAS, RAID 1, RAID 0 yang telah diperoleh

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Hasil Penelitian Response Time Pada DAS, RAID 1 RAID 0 Dari hasil pengujian response time pada DAS, RAID 1, RAID 0 yang telah diperoleh

maka selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap 7 jenis bentuk query yang telah diujikan.

1. Analisis Hasil Penelitian Response Time Pada Simple Query

Dari hasil penelitian pada tabel 4.1 dan gambar 4.1, dapat disimpulkan bahwa RAID-1 lebih cepat menggunakan desain ER 3 daripada DAS dan RAID 0.Hal tersebut dapat dilihat dari nilai response time RAID-1 menggunakan desain ER-3 lebih kecil daripada DAS dan RAID 0. Padahal pada RAID-1 pengaksesan disk untuk membaca block data menjadi lebih besar karena permintaan dapat dilakukan pada kedua disk, akan tetapi untuk kasus ini hal tersebut tidak berpengaruh sehingga RAID-1 tetap lebih unggul.

Berdasarkan hasil explain plan pada simple query (Lampiran 3) terlihat bahwa saat query tersebut dieksekusi, block data yang tersimpan dalam hardisk akan

men-scan index unique key atau primary key dari table material doc untuk memperoleh 1 RowId yaitu 4900005190 dan mengakses block data berdasarkan nilai tersebut yang kemudian diletakan pada memori (buffer cache). Ketika terjadi proses scan tersebut, desain ER-3 jauh lebih cepat dikarenakan jumlah block data yang diakses pada tabel material_doc_ambil tidak terlalu besar dibandingkan pada ER-1 dan ER-2.

2. Analisis Hasil Penelitian Response Time Pada Agregate Query

Dari hasil penelitian pada tabel 4.2 dan gambar 4.2, dapat disimpulkan bahwa RAID 0 lebih cepat menggunakan desain ER 3 daripada DAS dan RAID 1 hal tersebut dikarenakan saat komputer membaca sebuah fragmen di satu harddisk, komputer juga dapat membaca fragmen lain di harddisk lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai time proses rata-ratanya RAID 0 menggunakan desain ER-3 lebih kecil daripada DAS dan RAID 1.

Berdasarkan hasil explain plan pada agregat query (Lampiran 3) menggunakan desain ER-3 terlihat bahwa setelah query tersebut dieksekusi,data yang tersimpan dalam hardisk akan me-scan index mulai dari block data pertama sampai block data terakhir tanpa memperhatikan index key yang ada untuk memperoleh nilai jumlah baris pada block data, sehingga tidak perlu men-scan block data secara keseluruhan yang kemudian diletakan pada memori (buffer cache), sehingga desain ER-3 jauh lebih cepat dan disebabkan juga oleh jumlah data yang diakses pada tabel material_doc_terima tidak terlalu besar dibandingkan pada ER-1 dan ER-2. Berbeda dengan hasil explain plan pada desain ER-1 dan ER-2, saat query dieksekusi data yang tersimpan dalam hardisk akan melakukan scan secara keseluruhan terhadap block data yang dibaca, walaupun block yang berisi data tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak ada data sama sekali karena tidak ada index yang digunakan pada saat eksekusi.

Dengan adanya Full Table Scan pada agregat query menyebabkan block data yang dibaca semakin besar, sehingga pengaksesan disk untuk membaca data

pada RAID-1 menjadi lebih besar karena permintaan dilakukan pada kedua disk, sehingga DAS lebih unggul daripada RAID 1.

3. Analisis Hasil Penelitian Response Time Pada Iner Join Query

Berdasarkan hasilpenelitian pada tabel 4.3 dan gambar 4.3, explain plan pada inner join query (Lampiran 3) menggunakan desain ER-3 lebih cepat dari desain ER-1 dan ER-2 ketika proses pengambilan data. Hal tersebut dikarenakan jumlah block data pada table transaksi dan table material doc pada desain ER-3 lebih sedikit daripada block data pada ER-1 dan ER-2. Akan tetapi desain ER-1 lebih baik daripada ER-2. Hal ini dikarenakan pada desain ER-2 ketika terjadi proses pengambilan data pada tabel child (material_doc_ambil), harus dibandingkan kembali dengan tabel induk (material_doc), sehingga memakan waktu yang lebih lama untuk proses pengambilan data.

Proses yang terjadi saat query tersebut dieksekusi menggunakan desain ER-3, data yang tersimpan dalam hardisk akan men-scan index unique key atau primary key dari tabel karyawan untuk memperoleh 1 RowId yaitu 1000055074 dan mengakses block data berdasarkan nilai tersebut. Setelah RowId tersebut ditemukan, selanjutnya akan dilakukan proses join dengan tabel material_doc_ambil secara full table scan yaitu dengan men-scan secara keseluruhan dari hasil RowId yang telah ditemukan tersebut terhadap blok data material_doc_ambil. Setelah block data berada di memori (Buffer Cache) dari hasil join tersebut, akan dilakukan join kembali terhadap tabel transaksi_1.

Dengan dilakukan Full Table Scan sebanyak dua kali pada proses inner join tersebut menyebabkan block data yang dibaca semakin besar, sehingga pengaksesan disk untuk membaca data pada RAID-1 menjadi lebih besar karena permintaan dilakukan pada kedua disk, sehingga DAS lebih unggul daripada RAID 1. Akan tetapi, apabila DAS dibandingkan dengan RAID 0, RAID 0 lebih cepat dikarenakan saat komputer mengakses sebuah block data di satu harddisk, komputer juga dapat mengakses block data di harddisk

lainnya. Sehingga RAID 0 lebih cepat dari pada DAS maupun RAID 1, dimana hal ini dapat dibuktikan dari response timenya.

4. Analisis Hasil Penelitian Response Time Pada Outer Join Query

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 dan gambar 4.4, explain plan pada outer join query (Lampiran 3) menunjukan hasil yang sama dengan inner join query, sehingga proses yang terjadi saat query tersebut dieksekusi sama dengan proses inner join. Maka dapat disimpulkan bahwa RAID 0 lebih cepat menggunakan desain ER 3 daripada DAS dan RAID 1, hal ini dapat dibuktikan dari response timenya.

5. Analisis Hasil Penelitian Response Time Pada SubQuery

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 dan gambar 4.5, explain plan pada subquery (Lampiran 3) menggunakan desain ER-1, ER-2, dan ER-3 adalah sama karena sama-sama mengakses tabel yang sama yaitu tabel pasok dan jumlah block data yang diakses sama. Akan tetapi dari hasil pengujian, desain ER-3 lebih unggul daripada desain lainnya.

Proses yang terjadi saat query tersebut dieksekusi, data yang tersimpan dalam hardisk akan melakukan scan secara keseluruhan terhadap block data yang dibaca, walaupun block yang berisi data tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak ada data sama sekali. Setelah block data berada di memori (Buffer Cache) dari hasil full table scan, block data tersebut akan dilakukan proses pengelompokan berdasarkan Group By.

Dengan adanya Full Table Scan pada subquery menyebabkan data yang dibaca semakin besar, sehingga pengaksesan disk untuk membaca data pada RAID-1 menjadi lebih besar karena permintaan dilakukan pada kedua disk, sehingga DAS lebih unggul daripada RAID 1. Akan tetapi, apabila DAS dibandingkan dengan RAID 0, RAID 0 lebih cepat dikarenakan saat komputer mengakses sebuah block data di satu harddisk, komputer juga dapat mengakses block data di harddisk lainnya. Sehingga RAID 0 lebih cepat dari pada DAS maupun RAID 1, dimana hal ini dapat dibuktikan dari response timenya.

6. Analisis Hasil Penelitian Response Time Pada Corelated Query

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6 dan gambar 4.6, explain plan pada correlated query (Lampiran 3) menggunakan desain ER-3 lebih cepat dari desain ER-1 dan ER-2 ketika proses pengambilan data. Hal tersebut dikarenakan jumlah block data yang diakses pada ER-3 lebih sedikit daripada block data pada ER-1 dan ER-2.

Proses yang terjadi saat query tersebut dieksekusi menggunakan desain ER-3, data yang tersimpan dalam hardisk akan men-scan index unique key atau primary key dari tabel barang untuk memperoleh 1 RowId yaitu 5200007713 dan mengakses block data berdasarkan nilai tersebut. Setelah RowId tersebut ditemukan, selanjutnya akan dilakukan proses pemfilteran pada kondisi where dengan men-scan secara keseluruhan terhadap block data transaksi, walaupun block yang berisi data tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak ada data sama sekali, kemudian hasilnya akan diletakan pada memori (buffer cache).

Dengan adanya Full Table Scan pada correlated query menyebabkan data yang dibaca semakin besar, sehingga pengaksesan disk untuk membaca block data pada RAID-1 menjadi lebih besar karena permintaan dilakukan pada kedua disk, sehingga DAS lebih unggul daripada RAID 1. Akan tetapi, apabila DAS dibandingkan dengan RAID 0, RAID 0 lebih cepat dikarenakan saat komputer mengakses sebuah block data di satu harddisk, komputer juga dapat mengakses block data di harddisk lainnya. Sehingga RAID 0 lebih cepat dari pada DAS maupun RAID 1, dimana hal ini dapat dibuktikan dari response timenya.

7. Analisis Hasil Penelitian Response Time Pada Kompleks Query

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 dan gambar 4.7, explain plan pada kompleks query (Lampiran 3) menggunakan desain ER-3 lebih cepat dari desain ER-1 dan ER-2 ketika proses pengambilan data. Hal tersebut dikarenakan jumlah block data pada tabel transaksi dan tabel material doc pada desain ER-3 lebih sedikit daripada block data pada ER-1 dan ER-2. Akan tetapi desain ER-1 lebih baik daripada ER-2. Hal ini dikarenakan pada desain

ER-2 ketika terjadi proses pengambilan data pada tabel child (material_doc_ambil), harus dibandingkan kembali dengan tabel induk (material_doc), sehingga memakan waktu yang lebih lama untuk proses pengambilan data.

Proses yang terjadi saat query tersebut dieksekusi menggunakan desain ER-3, data yang tersimpan dalam hardisk akan men-scan index unique key atau primary key dari tabel karyawan (id_pegawai = 1000011448) dan tabel barang (id_barang = 5100000401) untuk memperoleh 1 RowId dan mengakses block data berdasarkan nilai tersebut. Setelah RowId tabel barang tersebut ditemukan, selanjutnya akan dilakukan proses pemfilteran block data secara full table scan yaitu dengan men-scan secara keseluruhan dari hasil RowId yang telah ditemukan tersebut terhadap blok data pasok dan transaksi_1. Hasil dari block data yang diproses diletakan ke memori (Buffer Cache). Selanjutnya akan dilakukan proses men-scan index unique key atau primary key dari tabel material_doc_ambil dengan block data yang berada di memori (buffer cache) untuk memperoleh 1 RowId dan mengakses block data berdasarkan nilai tersebut.

Dengan dilakukan Full Table Scan sebanyak dua kali pada proses tersebut menyebabkan block data yang dibaca semakin besar, sehingga pengaksesan disk untuk membaca block data pada RAID-1 menjadi lebih besar karena permintaan dilakukan pada kedua disk, sehingga DAS lebih unggul daripada RAID 1. Akan tetapi, apabila DAS dibandingkan dengan RAID 0, RAID 0 lebih cepat dikarenakan saat komputer mengakses sebuah block data di satu harddisk, komputer juga dapat mengakses block data di harddisk lainnya. Sehingga RAID 0 lebih cepat dari pada DAS maupun RAID 1, dimana hal ini dapat dibuktikan dari response timenya.

Dokumen terkait