• Tidak ada hasil yang ditemukan

Semua hasil yang didapat dari pelaksanaan penelitian akan ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik hubungan serta penjelasan-penjelasan yang didapat dari : 1. Hasil yang didapat dari pengujian sampel tanah asli ( 0 % ) ditampilkan

dalam bentuk tabel dan digolongkan berdasarkan sistem klasifikasi tanah AASHTO dan Unified System.

2. Dari hasil pengujian terhadap masing-masing campuran dengan kadar kapur + abu sekam padi ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik hasil pengujian.

3. Pencampuran kapur dan abu sekam padi pada sampel tanah lempung dan hasil pengujian setelah pemeraman 14 hari pada perubahan nilai dari

parameter pengujian batas – batas atterberg dan pengujian berat jenis sebagai berikut:

a. Dari hasil pengujian berat jenis didapatkan hasil pengujian yang di tampilkan dalam bentuk tabel dan grafik, dengan cara membandingkan nilai berat jenis sampel pada masing-masing perilaku. Dari tabel dan grafik nilai berat jenis tersebut maka akan didapatkan penjelasan perbandingan antara pengaruh masing-masing sampel yang komposisi berbeda terhadap nilai berat jenisnya.

b. Dari hasil pengujian batas cair dan batas plastis (batas atterberg) didapatkan hasil pengujian yang di tampilkan dalam bentuk tabel dan grafik, dengan cara membandingkan nilai batas cair dan batas plastis sampel pada masing-masing prilaku. Dari tabel dan grafik nilai batas cair dan batas plastis tersebut.

c. Dari hasil perendaman untuk mengetahui daya serap air paving block

didapatkan hasil yang ditampilkan dalam bentuk tabel.

d. Dari hasil pengujian kuat tekan didapatkan hasil pengujian yang ditampilkan bentuk tabel dan grafik kuat tekan rata-rata paving block

dari komposisi masing-masing.

4. Dari seluruh analisis hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan tabel dan grafik yang telah ada terhadap hasil penelitian yang didapat.

52

Gambar 4. Bagan Alir Penelitian Mulai

Pengambilan tanah asli

Pengujian Tanah Asli : a. Uji Kadar Air b. Uji Berat Volume c. Uji Berat Jenis d. Uji Analisa Saringan e. Uji Batas Atterberg f. Uji Pemadatan

Memenuhi Syarat

Pemadatan Tanah Campuran Sampel I 94% tanah 3% kapur 3% Abu Sekam Sampel II 92% tanah 4% kapur 4% Abu Sekam Sampel III 90% tanah 5% kapur 5% Abu Sekam Ya Didiamkan 2-3 hari Ya Tidak Memenuhi Syarat Tidak Uji Porositas Paving Block

Uji Kuat Tekan Paving Block

Hasil Penelitian & Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai Pencetakan Sampel I 20 sampel Sampel II 20 sampel Sampel III 20 sampel

Pengeringan Paving Block

Pemeraman Paving Block 14 hari

Pembakaran Paving Block

Pencampuran

Uji Kuat Tekan Paving Block

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap

paving block pasca pembakaran dengan menggunakan campuran tanah dan kapur serta abu sekam padi untuk jalan lingkungan, maka diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Berdasarkan sistem klasifikasi AASTHO sampel tanah yang digunakan dalam pembuatan paving block termasuk dalam golongan A-7-6 yang berarti termasuk dalam golongan tanah berlempung. Sedangkan berdasarkan sistem klasifikasi USCS dikategorikan sebagai tanah berbutir halus dan masuk dalam kelompok CL yaitu tanah lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai sedang seperti lempung berkerikil, lempung berpasir, lempung berlanau dan lempung kurus. 2. Peningkatan nilai kuat tekan paving block berbanding lurus dengan

peningkatan persentase kapur dan abu sekam padi dalam campuran. Nilai kuat tekan tertinggi dihasilkan oleh paving block pasca pembakaran pada sampel 3 yaitu sebesar 34,83 kg/cm² dan terendah pada sampel 1 yaitu sebesar 10,19 kg/cm². Hal ini disebabkan oleh kapur sebagai bahan

84

pozzolan dan abu sekam padi yang mengandung silica sehingga bersifat saling mengikat.

3. Daya serap air yang dihasilkan oleh paving block adalah sebesar 25,33% - 34,90%. Tingginya kemampuan paving block dalam menyerap air disebabkan oleh volume pori yang dominan akibat dari kepadatan yang rendah ditambah lagi kandungan kapur dan abu sekam padi yang bersifat menyerap air.

4. Paving block ini memiliki karakteristik, antara lain; kuat tekan yang rendah, daya serap air yang tinggi serta berat jenis yang rendah sehingga dari segi fisik terlihat lebih rapuh, ringan dan memiliki banyak pori serta permukaan yang tidak rata.

5. Berdasarkan SNI 03-0691-1996, Paving block ini tidak dapat dijadikan alternatif untuk jalan lingkungan karena kuat tekan terbesar yang dihasilkan masih jauh untuk memenuhi spesifikasi untuk jalan lingkungan yaitu sebesar 170 kg/cm2 – 200 kg/cm2 dan belum mampu mencapai kuat tekan minimal standar paving block yang disyaratkan yaitu sebesar 85 kg/cm2 serta daya serap air yang melebihi standar untuk

paving block yaitu antara 3% - 10%.

B. Saran

Berdasarkan pelaksanaan dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian paving block campuran tanah, kapur dan abu sekam padi, di bawah ini terdapat beberapa saran yang perlu dipertimbangkan untuk penelitian sejenis selanjutnya, antara lain :

antara kapur dan abu sekam padi dengan variasi yang lebih beragam untuk mengetahui sejauh mana kuat tekan yang dihasilkan paving block

ini.

2. Perlu dilakukan pengkajian terhadap jumlah air yang akan digunakan dalam pembuatan paving block dari tanah agar lebih tepat dan sesuai fungsinya. Serta penyesuaian alat pencetak terhadap adukan yang akan di cetak baik menggunakan mesin ataupun secara manual.

3. Perlunya perhatian pada saat pencampuran dan pembakaran. Saat proses pencampuran harus dipastikan bahwa semua bahan telah tercampur merata dan sebelum dibakar paving block harus dipastikan benar-benar kering sempurna dan sudah mengalami normalisasi suhu sehingga tidak akan mudah pecah pada saat proses pembakaran. Serta suhu pembakaran haruslah tetap terjaga dengan baik.

4. Sebaiknya sebelum menggunakan alat dan melakukan pengujian di Laboratorium perlu dilakukan pembersihan alat serta mesin yang akan digunakan terlebih dahulu agar hasil yang didapat lebih optimal.

5. Penelitian yang lebih luas dan komprehensif masih diperlukan khususnya, untuk mendapatkan alternatif lain yang lebih beragam dan memenuhi standar sebagai penutup permukaan tanah selain dari paving block campuran semen dan pasir.

Dokumen terkait