BAB IV : ANALISIS DATA
B. Analisis hasil dari proses konseling spiritual dalam mengatasi kenakalan
Bangkalan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa klien mengalami motivasi belajar sangat rendah yang dipengaruhi oleh faktor internal yaitu keinginan yang timbul dari dirinya sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun untuk melakukan penyimpangan disekolah dan faktor eksternalnya berupa salah pergaulan dengan teman sepermainannya yang mengakibatkan klien memiliki kebiasaan yang buruk. Setelah konselor memberikan bantuan dalam memecahkan masalah klien dengan menggunakan pendekatan konseling spiritual. Klien yang semula sering bolos sekolah, sering terlambat datang ke sekolah dan sering tidur ketika jam pelajaran berlangsung karena sering begadang bersama teman-temannya sampai malam. Klien menyadari perbuatannya dan klien berusaha untuk merubah perilakunya yang negatif menjadi prilaku yang positif, ini terbukti setelah dilakukannya proses konseling maka dapat dilihat perubahannya klien lebih rajin sekolah dan sudah bisa untuk bangun pagi selain itu klien sudah mengurangi begadang malamnya bersama dengan teman-temannya.
Dari hasil proses konseling yang terjadi dilapangan dapat diketahui bahwa klien yang semula sering tidur dikelas saat ini sudah bisa mengatasi permasalahannya dengan berwudhu karena dengan air wudhu klien yang semua mengantuk akan menjadi sehat dan tidak akan mengantuk. Selain itu klien juga mulai rajin masuk sekolah karena memang menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis proses pelaksanaan konseling spiritual dalam mengatasi kenakalan seorang remaja di SMK Agung Mulia Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan dapat disimpulkan bahwa: 1. Proses konseling spiritual dalam mengatasi kenakalan seorang remaja di SMK Agung Mulia dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu identifkasi masalah yakni konselor menggali data dari klien mengenai identitas klien dan gejala-gejala masalah yang dialami klien, kemudian langkah kedua yakni diagnosis untuk menetapkan masalah klien. Selanjutnya prognosis dengan menetapkan jenis bantuan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah klien. Selanjutnya konselor memberikan treatment konseling spiritual dengan memberikan pengajaran tentang nilai-nilai Al-Qur’an. Dengan langkah-langkah :1) motivasi melalui Al-Qur’an 2) berwudhu untuk mensucikan diri 3) bertaubat (klien mau mengakui kesalahannya) 4) mengaji Al-Qur’an Proses konseling ini berlangsung selama 2 minggu 6 kali pertemuan. Minggu pertama 4 kali pertemuan minggu kedua 2 kali pertemuan. 2. Hasil dari proses konseling spiritual dalam mengatasi kenakalan
108
meskipun tidak 100%. Hal ini dapat dilihat dari perubahan klien yang lebih rajin masuk sekolah, klien mulai menyadari bahwa perilaku bolos sekolah hanya akan merugikan dirinya sendiri dampaknya juga akan ketinggalan pelajaran. Selain itu klien juga sudah bisa mengatasi rasa mengantuknya dengan berwudhu.
B. Saran
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti
mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih
menyempurnakan hasil dari penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi konselor
Pelaksanaan konseling spiritual dalam mengatasi kenakalan seorang remaja di SMK Agung Mulia Bangkalan, hendaknya dipertahankan dan alangkah baiknya jika konselor lebih banyak menambah ilmu pengetahuan dengan banyak membaca buku sehingga dalam melakukan proses konseling mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.
2. Bagi klien
Belajar dengan bersungguh-sungguh sangat penting untuk dibiasakan. Serta mengurangi untuk bergaul dengan teman-
109
teman yang membawa dampak buruk baginya sangat penting. Sehingga hasilnya bisa fokus terhadap sekolah, bangun tepat pada waktunya, tidak sering bolos dan terlambat datang ke sekolah.
3. Bagi orangtua
Keluarga adalah pilar yang sangat menentukan pribadi dan perkembangan anak terutama ayah dan ibu, sesibuk apapun pekerjaan seberapa pentingnya pekerjaan sebaiknya agar orangtua menyempatkan berinteraksi dan komunikasi tetap dijaga agar anak tidak larut dalam dunianya sendiri.
4. Bagi pembaca
Jadikanlah fenomena kenakalan remaja ini sebagai proses belajar dalam menambah keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
Asasmita Atm Romli, Problema Kenakalan Anak-Anak/Remaja Yuridis Sosio- Kriminologis, Bandung: Armico, 1983
Amin Munir Samsul, Bimbingan Dan Konseling Islam, Jakarta: Amzah, 2010 A Hallen, Bimbingan Dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching, 2005
Arikunto. Suharsimi, Prosedur Penelitian : Studi Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka cipta, 2002
Bungin Burhan, Metode Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif, Surabaya: Unair, 2013
Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Social & Ekonomi (format-format Kuantitatif dan kualitatif untuk studi sosiologi, kebijakan publik, Komunikasi, Manajemen dan pemasaran, Jakarta: PT Grafindo persada, 2013
Bungin Burhan, Metode Penelitian kualitatif, Jakarta: PT Grafindo persada, 2001 Broto Suryo Samadi, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Rake Saran, 1993 Daradjat Zakiyah, Kesehatan Mental, Jakarta: Bulan Bintang, 1989
Denzin, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010
El Qussy Abdul Aziz, Pokok – Pokok Kesehatan Mental, Jakarta: Bulan Bintang, 1947
F. J. Monks, dan Knoers, Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006
Gunarsa Singgih, Psikologi Remaja, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2003
Gunarsa Singgih, Gunarsa Yulia Singgih, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2003
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012
Kartono Kartini, Psikologi Sosial Jilid I, Jakarta: Rajawali, 1992
Kartono Kartini, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998
Kasiran Moh, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Malang: UIN Maliki Press, 2010
Kawakib Nurul, Dahsyatnya Terapi Spiritual sebagai pendekatan holistik penyembuhan, Lamongan: Pustaka Al-Ma’ruf, 2012
L Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003 L.N, Yusuf Syamsu, Konseling spiritual teistik: Bandung: Rizki Press, 2009
Mohammad Asrori dan Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik, Jakarta: Bumi aksara, 2004
Mappiare Andi, Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional, 1990
Melly Sri Sulastri Rifa’I, Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta: Bina Aksara
Remaja, 1987
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka cipta, 2006
Moleong J Lexi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001
Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: BPFE, 2002
Panuju Panut, Ida Umami, Psikologi Remaja, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1999
Purwanto Yadi, Pendektan Psikoprofetik dalam Penanganan Masalah Kejiwaan, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), 2008
Rifa Hidayah dan Elfi Mu’awanah, Bimbingan Konseling Islami di Sekolah
Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2009
Simanjuntak B, Latar Belakang Kenakalan Anak, Bandung: Alumni, 1979
Sukanto, Kenakalan Remaja, Paper Diskusi Ilmiah, Yogyakarta: Dosen IAIN Sunan Kalijaga, 2001
Singgih D Gunarsa dan Y. Singgih Gunarsa, Psikologi Remaja, Jakarta: Mulia, 1990
Sarwono Wirawan Sarlito, Psikologi Remaja I, Jakarta: Rajawali Press, 1991 Sari Eka, Efektifitas Program Konseling Spiritual Teistik Untuk Meningkatkan
Sifat-sifat Kerasulan Pada Siswa SMAN 1 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2001
Sobur Alex., Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2009 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2012
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010
Sarwono, Wirawan Sarlito, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2002
Ulya Azimatul, Strategi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik Di SRI Hidayatullah semarang. Semarang, IAIN Walisongo, 2010
Winkel, Bimbingan Dan Konseling Di Instusi Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1991
Widiyanti Ninik, Kejahatan Dalam Masyarakat Dan Pencegahannya, Jakarta: Bina Aksara, 1987
Walgito Bimo, Kenakalan Remaja, Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1982