• Tidak ada hasil yang ditemukan

KK. BELUR MELINTANG

E. Analisis Hasil Wawancara

Setelah melakukan wawancara secara mendalam terhadap tokoh masyarakat, ketua lembaga adat, pelaku nikah tahlil atau muhalil dan para Ulama yang berada didesa ini maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Bahwa praktek nikah tahlil yang dilakukan di desa Suka Jaya ini hukumnya adalah boleh, karena melakukan sesuatu untuk niat kebaikan terhadap orang lain.

11

Wawancara dengan tokoh adat.desa Suka Jaya Pada tanggal 5 februari 2014 di kediamannya.

Kemudian praktek nikah tahlil ini juga tidak fasid atau batal pernikahannya, walaupun pernikahan ini diniatkan untuk menghalalkan perempuan yang telah ditalak tiga oleh suaminya untuk kembali rujuk dengan suaminya tersebut, karena yang membatalkan suatu pernikahan bukanlah hal-hal yang diniatkan, tetapi sesuatu yang disyaratkan tidak penuhi maka batal suatu akad pernikahan.

Hal ini sesuai dengan pendapat imam As-SyafiI sebagimana yang dikutip oleh Amir Syarifuddin Dalam bukunya yang berjudul Hukum Perkwinan Islam di Indonesia, bahwa jika didalam akad tidak tidak syarat untuk menceraikan perempuan tersebut setelah dukhul atau selainnya tetapi hanya diniatkan saja, maka hukum pernikahan tahlil tersebut adalah sah karena dalam akad perkawinan itu tidak terdapat adanya persyaratan.12

Akan tetapi sebuah akad perkawinan hanya batal dengan apa yang disyaratkan bukan dengan apa yang diniatkan.13dengan demikian pernikahan tahlil yang dilakukan di desa Suka Jaya, hukumnya sah karena dalam prakteknya akad yang dilangsung tidak ada syarat apapun.14

Pernikahan tahlil ini tidak jauh berbeda dengan pernikahan biasa baik dari segi rukunnya maupun syaratnya, hanya saja yang ada perbedaan adalah pada syarat calon mempelai perempuan yaitu harus sudah di jatuhi talak tiga oleh suaminya.

12

Amir Syarifuddin, hukum perkawinan Islam di Indonesia (jakarta: kencana, 2007) hal. 106 13

Amir Syarifuddin, hukum perkawinan Islam di Indonesia (jakarta: kencana, 2007) hal. 107 14

Wawancara dengan salah satu ulama di dusun Suka Jaya. Pada tanggal 14 januari 2014 di kediamannya.

Jika dilihat dari segi akadnya, akad yang dilakukan seperti pernikahan biasa tanpa ada disyaratkan untuk menceraikannya setelah dukhul. Jika ada pensyaratan seperti akan cerai setelah mereka melakukan hubungan badan maka hukumnya adalah haram. Hal ini berdasarkan beberapa pendapat ulama di antaranya:

1. Imam Syafi’I

Beliau mengatakan muhallil yang merusak hukum sahnya pernikahan adalah mereka yang menikahi perempuan dengan mensyaratkan tahlil, kemudian menceraikannya. Tetapi jika orang yang melakukan nikah tidak mensyaratkan atau menyebutkannya di dalam akad nikah, maka akad nikah yang dilakukan adalah sah.15

2. Imam Abu Yusuf

Menurut beliau, nikah tahlil ini hukumnya tidak sah karena hanya bertujuan untuk menghalalkan nikah lagi atau rujuk dengan suami sebelumnya.

3. Imam Abu Hanifah

Jika laki-laki itu mensyaratkan tahlil ketika melakukan akad dengan menyebutkan tujuan pernikahannya untuk menghalalkan perempuan tersebut agar dia bisa menikah lagi dengan suami sebelumnya, maka perempuan yang dinikahinya boleh menikah kembali dengan suami sebelumnya tapi dibenci sebab nikah tidak dapat dibatalkan dengan syarat yang batil. Dengan demikian, perempuan yang ditahlil itu diperbolehkan menikah kembali

15

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah yang diterjemahkan oleh Abdurrahim dan Masrukhin. (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011). hal. 261

dengan suami sebelumnya, manakala dia sudah bercerai atau suami yang menikahinya secara tahlil meninggal dunia dan dia sudah melewati masa iddahnya.16

Jika dilihat dari aspek peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkawinan di indonesia, menjelaskan tentang tujuan utama dari suatu pernikahan yaitu untuk membentuk suatu keluarga atau rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah, sebagaimana yang tertera dalam pasal Pasal 3 “Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah”.17

hal ini memang bertentangan karena nikah tahlil ini tidak mempunyai tujuan untuk membentuk suatu keluarga sebagaimana yang di dalam aturan perundang-undangan. Akan tetapi pernikahan tahlil yang dilakukan didesa ini bertujuan untuk menghalalkan kembali wanita yang telah ditalak tiga oleh suaminya untuk kembali rujuk dengan suaminya tersebut. Artinya bertujuan untuk menmbantu suami istri tersebut melanjutkan rumah tangganya.

Walaupun tidak untuk membentuk suatu keluarga, akan tetapi nikah tahlil juga sebagai antisipasi dari perbuatan zina jika suami istri itu pergi ke suatu tempat dan mereka menikah kembali tanpa ada pentahlilan terhadap perempuan itu terlebih dahulu. Perbuatan yang seperti ini merupakan suatu perbuatan yang sangat menentang hukum Allah SWT dan merupakan suatu dosa besar.

16

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah yang diterjemahkan oleh Abdurrahim dan Masrukhin. (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011). hal. 261

17

51

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan secara panjang lebar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan nikah tahlil dalam bab-bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis menarik kesimpulan bahwa:

1. Praktek nikah tahlil di desa Suka Jaya ini dilakukan oleh beberapa orang yang ingin rujuk kembali dengan setelah bercerai sampai tiga kali, pernikahan ini dilakukan seperti pernikahan biasa namun umur pernikahannya tidak berlangsung lama hanya berkisar tiga hari sampai satu minggu

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi dilakukannya nikah tahlil ini adalah untuk menghalalkan kembali istri yang telah ditalak tiga oleh suaminya untuk kembali rujuk dengan suaminya tersebut.

Kemudian pernikahan tahlil ini dibolehkan karena menurut hukum adat yang berlaku di Desa ini bahwa salah satu yang harus dan wajib disgerakan adalah orang yang bercerai kemudian mereka ingin rujuk kembali.

Faktor yang dominan adalah keinginan muhallil untuk membantu suami istri yang telah bercerai sampai tiga kali untuk kembali rujuk dan melanjutkan kehidupan rumah tangga mereka.

3. pernikahan tahlil menurut hukum Islam hukumnya adalah haram jika ada suatu syarat di dalam akadnya, namun jika tidak ada syarat didalam akadnya dan bertujuan untuk membentu orang tersebut tanpa ada rekayasa sedikitpun dalam akadnya maka nikah ini adalah sah, karena yang membatalkan suatu akad itu adalah syaratyang diucapkan dalam sebuah akad dan syarat itu tidak dapat dipenuhi.

Memang pernikahan tahlil ini bertentangan dengan hukum positif yang menjelaskan tujuan dari sebuah perkawinan, namun disisi lain pernikahan ini juga bertujuan untuk membantu orang yang telah talak sampai tiga kali untuk kembali melanjutkan rumah tangganya juga sebagai antisipasi jika suami istri tersebut menikah ditempat lain tanpa adanya pentahlilan terlebih dahulu. Jadi menurut hukum positif tetap dilarang karena bertentangan dengan prinsip perkawinan yaitu akad yang mitsaqan ghalidzan, dan tujuan darip perkawinan yang tercantum dalam pasal 2 ayat 3 dan 3

B. Saran

Mengingat bahwa perkawinan merupakan peristiwa sakral yang terjadi sekali dalam seumur hidup tanpa terkecuali karena satu dan lain hal yang membuat suatu perkawinan itu berakhir, dan mengingat bahwa perkawinan itu sendiri harus terjaga keabsahannya oleh karena itu menanggapi praktek nikah tahlil ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang insya allah bermanfaat. Walaupun keputusan terakhir ada pada masing-masing individu yang menjalaninya karena ini berkaitan dengan pemahaman sesorang.

Adapun saran-saran yang ingin penulis ungkapkan adalah sebagai berikut: 1. Perlu adanya penyuluhan tentang hukum pernikahan khususnya mengenai

nikah tahlil dan segala masalah yang ada didalamnya. Karena motivasi sebagian kecil pelaku nikah tahlil ini hanya uang dan syahwat saja.

2. Bagi pelaku nikah tahlil diharapkan mengerti tentang tujuan dari pernikahan yang sesungguhnya dan jangan menikah tahlil hanya mengharapkan sejumlah uang.

3. Bagi pemerintah kabupaten bungo khususnya desa Suka Jaya dari segi pendidikan dan pengetahuan tentang Islam dan hukum perkawinan hendaknya harus lebih ditingkatkan terlebih lagi dalam masalah perkawinan

4. Diharapkan bagi kepala desa atau Datuk Rio desa Suka Jaya membuat sebuah program kajian terhadap kitab-kitab fikih khususnya mengenai hukum-hukum pernikahan dengan mendatangkan Ulama atau orang yang berkompeten dibidang itu.

5. Diharapkan bagi para Ulama tokoh adat hendaknya menggali ilmu tentang Undang-undang perkawinan di Indonesia supaya bisa memahami mekanisme pernikahan dan perceraian sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.

54

A Rahman, Bakri dan Ahmad Sukarja, Hukum Perkawinan dan Hukum Perdata.

Jakarta: PT Hidayakarya Agung, 1998.

Alhamdani, Risalah Nikah. Jakarta: Pustaka Amani, 1985.

Ali, Daud. Hukum Islam dan Peradilan Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Asmawi, Mohammad. Nikah Dalam Perbincangan dan Perbedaan. Yogyakarta: Darussalam, 2004.

Asmin, Status Perkawinan Antar Agama. Jakarta: PT. Dian Rakyat, 1986.

Aziz Muhammad Azzam, Abdul. Al-Usroh Wa Ahkamiha Fi Al-Tasyri’al-Islam. Diterjemahkan oleh Abdul majid Khon. Fikih munakahat. Jakarta: Amzah, 2009.

Buku peraturan dusun No. 7 Tahun 2010

Ghazaly, Rahman. fiqh munakahat, Bogor: Kencana, 2003.

http://bungokab.bps.go.id/data /publikasi/files/search/searchtext.xml. diunduh pada pada hari kamis 6 maret 2014 pukul 21.13

J moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Kompilasi Hukum Islam

Ma’ani, Al-Adzim dan Ahmad Al-Ghundur, hukum-hukum dari Al-Quran dan Hadits. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2003.

Mahmud Marzuki, Peter. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Muhammad Fuad Syakir, Perkawinan Terlarang. Jakarta: CV, Cendekia Sentra Muslil, 1997.

Nazar Bakri, Sidi. Kunci Keutuhan Rumah Tangga. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1993.

Ni’am Sholeh, Asrorun. Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan Dan Keluarga. Jakarta: Garaha Pramuda, 2008.

Nuruddin, Amiur. dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia.

Jakarta: Prenada Media, 2006.

Rahman Al-Ghazali, Abdul. Fiqih Munakahat. Jakarta: Kencana, 2003.

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah yang diterjemahkan oleh Abdurrahim dan Masrukhin.

Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011.

Shidiq, Sapiudin. Ushul Fiqh. Jakarta: kencana, 2011.

Sopyan, Yayan. Islam Negara Transformasi Hukum Perkawinan Islam Dalam Hukum Nasional. Jakarta: RMBooks, 2012.

Sudirman Abbas, Ahmad. Pengantar Pernikahan. Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006.

Sunan Ibnu Majjah Hadits No 1936, bab muhallil wa muhallalahu. Di kutip dari maktabah Syamilah

Syarifuddin, Amir. Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: Kencana, 2004.

Syarifuddin, Amir. hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2007. Tim Penulis Fakultas Syari’ah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta:

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.

Apa pendidikan terakhir anda? Jawaban:

Tamat kelas tujuh pondok pesantren As’ad jambi Pertanyaan:

Bagaimana menurut anda praktek tentang praktek nikah tahlil Jawaban:

Praktek nikah tahlil ini sebenarnya sudah dijelaskan dalam hadits rasulullah di mana Allah melaknat muhallil dan muhalla lahu, namun jika tidak dilaksanakan ini dikhawatirkan akan terjadi beberapa kemungkinan buruk salah satunya adalah bagaimana jika suami istri yang telah talak tiga kemudian mereka pergi ketempat lain dan menikah di sana tanpa harus ditahlil terlebih dahulu istrinya itu, bukankah itu merupakan suatu perbuatan dosa besar. Nah pernikahan tahlil ini juga merupakan sesuatu antisipasi agar mereka terhindar dari perbuatan dosa tersebut.

Pertanyaan:

Bagaimana cara pernikahannya apakah seperti nikah biasa atau ada yang direkayasa Jawaban:

Pernikahannya seperti pernikahan biasa seperti adanya saksi, wali, mahar dll. Namun pernikahan ini tidak disaksikan atau tidak ada walimahnya, terus didalam akadnya juga seperti pernikahan biasa tanpa ada yang direkayasa

Pertanyaan:

Pernikahan tahlil ini kan hanya untuk waktu tertentu, apakah dalam akadnya ada disebutkan batas waktunya

Jawaban:

Dalam akadnya tidak ada disyaratkan sesuatupun, dan tidak pula disebutkan batas waktunya, namun ini sudah menjadi tradisi adat di desa ini

Bagaimana menurut adat yang berlaku tentang hukum pernikahan tahlil Jawaban:

Nikah tahlil ini diperbolehkan karena wanita yang telah ditalak tiga, jika tidak di tahlilkan secepatnya merupakan aib bagi dusun, maka harus cepat-cepat ditahlilkan

Pertanyaan:

bagaimana tatacara dan akad dalam pelaksanaan pernikahan ini jawaban:

pernikahan ini seperti pernikahan biasa, dan didalam akadnyapun tidak ada yang berbeda pertanyaan:

bagaimana tentang umur pernikahan yang hanya sebentar jawaban:

mengenai umur pernikahan yang relatif singkat ini sama sekali tidak ada rekayasa, dari segi akadpun juga tidak ada sesuatupun yang disyaratkan. Namun sudah menjadi kebiasaan sejak zaman dahulu bahwa mereka menikah hanya bertujuan untuk mentahlil agar perempuan tersebut bisa kembali melanjutkan rumah tangga mereka.

Pertanyaan:

Jika orang yang talak tiga ini ingin rujuk kemudian tidak disegerakan, bagaimana menurut hukum adat di desa ini

Jawaban:

Ada empat perkara yang harus disegerakan 1. Menuntut akan kawin

2. Cerai akan rujuk 3. Kafir masuk islam 4. Orang meninggal dunia

Yang empat hal diatas ini harus disegerakan jika tidak akan dikenakan sumpah biso kawi yaitu sumpah adat.

Apa pendidikan terakhir anda Jawaban:

Tamat SD Pertanyaan: Berapa umur anda Jawaban:

41 tahun

Tidak tamat sekolah dasar Pertanyaan:

Apa pekerjaan anda Jawaban:

Jadi buruh tani karet Pertanyaan:

Berapa rata-rata penghasilan anda perbulan Jawaban:

Hanya bekisar 800 ribu perbulan Pertanyaan:

Apa motivasi anda mau menjadi seorang muhallil Jawaban:

Sebenarnya motivasi saya mau menjadi seorang muhallil adalah ya untuk mendapatkan sejumlah uang, biar bisa untuk membantu perekonomian. Maklum sekrang karet lagi turun harganya Cuma 7000 per kilo,

Pertanyaan:

pertanyaan:

sudah berpa kali anda menjadi muhallil dan berapa uang yang anda peroleh dari setiap anda menikah

jawaban:

lebih dari tujuh kali, uang yang saya peroleh dari setiap pernikahan tersebut berkisar tiga ratus ribu

pertanyaan:

dari daerah mana saja wanita yang akan ditahlil tersebut jawaban:

wanita yang datang dari beberapa daerah, ada yang dari kecamatan bungo dani yang jelas masih dalam daerah kabupaten bungo

Apa pendidikan terakhir anda Jawaban:

Tidak tamat sekolah dasar Pertanyaan:

Berapa umur anda Jawaban:

45 tahun

Apa pekerjaan anda Jawaban:

Ngambil pasir di sungai Pertanyaan:

Berapa rata-rata penghasilan anda perbulan Jawaban:

Hanya bekisar 1.000.000 perbulan Pertanyaaan:

Apa motivasi anda mau menjadi seorang muhallil Jawaban:

Sebenarnya motivasi saya mau menjadi seorang muhallil adalah ya untuk mendapatkan sejumlah uang, biar bisa untuk membantu perekonomian.

Pertanyaan:

Siapa yang memberi uang tersebut Jawaban

jawaban:

udah tiga kali, uang yang saya peroleh dari setiap pernikahan tersebut berkisar tiga ratus ribu

pertanyaan:

dari daerah mana saja wanita yang akan ditahlil tersebut jawaban:

wanita yang datang dari beberapa daerah, ada yang dari kecamatan sebelah yang jelas masih dalam daerah kabupaten bungo.

Apa pendidikan terakhir anda Jawaban:

Hanya tamat SD Pertanyaan:

Apa pekerjaan anda Jawaban:

Jadi buruh tani karet Pertanyaan:

Berapa rata-rata penghasilan anda perbulan Jawaban:

Hanya bekisar 1.200.000 ribu perbulan Pertanyaan:

Apa motivasi anda mau menjadi seorang muhallil Jawaban:

Sebenarnya motivasi saya mau menjadi seorang muhallil adalah hanya ingin membantu orang yang telah bercerai sampai tiga kali agar mereka kembali melanjutkan rumah tangga mereka kan kasian anak-anak mereka.

Pertanyaan:

Tapi apakah anda juga memperoleh uang dari pernikahan tersebut Jawaban:

Ya kalau dikasih uang ya diterima tapi bukan sebagai upah menjadi muhallil Pertanyaan:

Siapa yang memberi uang tersebut Jawaban

sudah berpa kali anda menjadi muhallil dan berapa uang yang anda peroleh dari setiap anda menikah

jawaban:

sudah dua kali, uang yang saya peroleh dari setiap pernikahan tersebut berkisar dua ratus ribu pertanyaan:

dari daerah mana saja wanita yang akan ditahlil tersebut jawaban:

wanita yang datang dari beberapa daerah, ada yang dari kecamatan bungo dani yang jelas masih dalam daerah kabupaten bungo

Dokumen terkait