• Tidak ada hasil yang ditemukan

hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi

D. Analisis Hip< tesis

Untuk mengetahui pengaruh pendisiplinan belajar anak di rumah terhadap presi asi belajar siswa, maka kedua variabel (X dan Y) tersebut harus diuji korelasionalnya dengan rumus product moment yang dikenalkan oleh Pearson "Lxy Axy

7

Keterangan : ^ - ( X - X ) 2 / = ( Y - Y) 2

l"xy = jumlah hasil dari x dan y.

(Suharsimi Arikunto, 2002:243). Untuk mencari nilai korelasi kedua variabel tersebut, penulis sajikan terlebih dahulu tabel koefisien korelasi antara pendisiplinan belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajaran 2009-2010.

Koefisien Korelasi Antara Pendisiplinan Belajar di Rumah (X) dengan Prestasi Belaj ir Siswa (Y).

Diketahui:

Tabel 17.

Koefisien korelasi antara variabel x dan y.

Informan X Y X2 Y2 XY

87 3102 6381 112994 469921 228339

Su Tiber: Data diolah

Dari tibel di atas, penulis mencari nilai Ixy, Zx 2 dan Xy 2 sebagai berikut:

= 228339-(3102) (6381) 87 - 228339 - 19793862 87 1228339-227515,65 = 823,35 = Ix

2

-(Ix

)2

~~N = 112994-(3102) 2 87 112994 - 9622404 87 112994- 110602,34 2391,66

Sy2-(S y )2

“ N

469921 -(6381) 2 87 469921 -(40717161)2 87 469921 - 41705764 87 469921 -468013,34

60

Dari liitungan di atas diketahui bahwa nilai £xy 2391,66 dan 2y 2= 1907,66. Langkah selanjutnya adalah nilai di atas ki dalam rumus Pearson :

= 823,35, Ex 2 " memasukkan nilai-823,35 \ f (2391,66X1907,66) 823,35 \ J 4562474,116 = 823,35 :2135,99 = 0,385465287.

Dari lasil di atas, diketahui bahwa nilai koefisien kedua variabel penelitian sebesar 0,385465287.

Setelal diketahui nilai xxy (nilai koefisien korelasi), maka dapat diketahui pula nilai indeks koefisien korelasi determinasi r2ry = 0,148583488 = 0,15. Angka 0,15 menunjukkan bahwa 15 % keberhasilan prestasi belajar siswa ditentukan oleh pendisiplinan belajar yang diterapkan orang tua di rumah, adapui 85 % lainnya ditentukan oleh faktor lain.

E. Pengujian sig Untuk mengkonsulta 1 % atau pada 1. Apabila hi signifikan

nifikan dan tidaknya korelasi.

menguji apakah harga rxy signifikan atau tidak, maka penulis ikan harga rxy tersebut dengan harga t tabel (rt) baik pada taraf taraf 5 % dengan asumsi sebagai berikut :

2. Apabila harga rxy<n dalam taraf 1 % atau 5 %, maka korelasi kedua variabel tersebut tidak signifikan.

Hasil uji korelasi menyebutkan bahwa rxy sebesar 0,385465287 disederhanak m menjadi 0,385. Langkah selanjutnya adalah menyesuaikan jumlah informan sebanyak 87 dengan N (jumlah pasangan yang digunakan untuk mengh tung r) dalam r tabel yang mendekati angka 87. Dari harga kritik r tabel dikefcihui bahwa angka 87 mendekati N sebesar 85 dengan tingkat kepercayaan 35% diperoleh nilai 0,213 sedangkan tingkat kepercayaan 99% nilainya sebesar 0,278. Dari hasil konsultasi r hitung dengan r tabel di atas, maka bisa dinyatakan bahwa rxy>rt = 0,385 > 0,213 pada tingkat kepercayaan 95 % sedangkan 0,385 > 0,278 pada tingkat kepercayaan 99 %.

Dari 1 asil konsultasi r hitung dengan r tabel di atas, maka hipotesis penelitian diterima dengan pernyataan “ada hubungan yang signifikan antara pendisiplinan belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2009-2010”.

F. Pembahasan Sebag; menyatakan memiliki rata- Adapufi telah mencap sebesar 65,78

dan temuan-temuan lain

limana diketahui dalam analisis dan uji hipotesis di atas yang aahwa pendisiplinan belajar di rumah sebagai variabel X rata skor 35,65 dengan kategori cukup/sedang.

hasil perhitungan rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 73,34 ii nilai KKM SMP Muhammadiyah Salatiga dengan rata-rata

62

Dari variabel X dan y di atas, diketahui pula tingkat signifikasi pengaruh X terhadap Y sebesar 15% sebagaimana disebutkan korelasi determinasi tr y sebesar 0,148583488 yang disederhanakan menjadi 0,15.

Di sanping hasil korelasional di atas, penulis juga mendapatkan beberapa temuan lain yang menurut hemat penulis turut mempengaruhi variabel pend siplinan belajar di rumah atau prestasi belajar siswa Berikut ini plus minus ya tig penulis sadurkan sebagai bahan penyampaian temuan.

Pengaruh positif Pengaruh negatif

y 24,14% perekon y 49,42% ibu rum y 26,44% orang tu y 34,48% orang tu y 28,74% dan ting v' 28,73% 45 tahun y 59,77% -56 tahu

dari ayah siswa dalam imian mampu bu berprofesi sebagai ih tangga nodel pendisiplinan i adalah outhoritative nodel pendisiplinan i adalah democratic

ulusan pendidikan atas

i

usia orang tua di bawah

jsia orang tua antara 45 »

y 66,67% profesi ayah berada pada kelompok ekonomi ke bawah

y 45,98% ibu turut membantu perekonomian keluarga

y 12,64% model pendidiplinan orang tua adalah permissive-indifferent

y 26,44% model pendisiplinan orang tua permissive-indulgent y 60,34% orang tua siswa lulusan

pendidikan dasar (SD - SMP)

y 1,15% usia orang tua di atas 56 tahun

y 2,30% ayah siswa meninggal dunia

y 4,60% orang tua siswa merantau

y 4,60% orang tua siswa melakukan perceraian

Dari hasil olah data penelitian, disebutkan bahwa status perekonomian orang tua see ira mayoritas berada pada kelompok perekonomian ke bawah. Berdasarkan angka 66,67% yang menyatakan bahwa profesi ayah siswa adalah karyawan, buruh, kuli, ojek, sopir dan lain-lain. Kenyataan ini didukung olei peran ibu yang turut membantu perekonomian keluarga sejumlah 45,98% dengan profesi sebagai karyawan, wirausaha dan pekerja swasta.

Mengenai status ekonomi dan pekerjaan, Jerome S. Arcaro menyatakan, Tcondisi ekonomi sering menjadi penentu tingkat dukungan orang tua Para orang tua sering menjadi korban kondisi ekonomi yang menghalanginya lebih berperan aktif dalam pendidikan”. Pernyataan ini bisa dibenarkan, mjlihat frekuensi pendisiplinan belajar yang mereka terapkan di rumah cenderung pada aspek teoretis semata, data penelitian menyebutkan bahwa aspek nanajemen waktu dan pengawasan belajar lebih besar daripada pendisiplinan ivaktu belajar dengan nilai masing-masing (3,05), (2,95) dan (2,89).

Penegasan pendisiplinan yang cenderung pada aspek teoretis di atas merupakn langkah yang tepat bagi orang tua siswa, mengingat waktu yang mereka milili jangatlah minim. Dengan melihat situasi inilah, orang tua siswa mencoba mererapkan praktek manajemen dan pengawasan pendidikan anaknya berdesarkan kemampuan yang dimiliki. Dengan situasi ini pula, orang tua bela ar untuk memahami diri dan pendidikan anaknya Crow dan Crow menyata can, ’’sesungguhnya berhasilnya pendidikan orang tua terhadap

64

anaknya ialah mendidik diri Berkei tidak semua o pendidikan te menerapkan menerapakn p< Menurut pengalaman d adalah lulusan pada pendapa pengatahuan y; Adapui pendisiplian b beberapa istilai pendisiplinan outhoritative, Setelah pendisiplinan aouthoritarian Muhammadiya i. otoriter mutlak.

bila ia sendiri yang terdidik, berarti bahwa pendidik itu juga sendiri”.

aan dengan perihal di atas, hasil olah data menyebutkan bahwa rang tua siswa bisa menyadari dan memahami urgensi perhatian ladap anaknya Data menyebutkan bahwa 11,49% orang tua pendisiplinan yang sangat rendah dan 26,44% dari mereka

sndisiplinan dalam frekuensi yang rendah.

hemat penulis, realita di atas juga disebabkan minimnya un pendidikan orang tua, karena 59,75%.dari orang tua siswa pendidikan tingkat dasar (SD-SMP). Pernyataan ini didasarkan Ary Ginanjar yakni ’’kegagalan proses diakibatkan oleh mg terbatas, sehingga teijadi kesalahan-kesalahan teknis”.

temuan lain yang bisa penulis formulasikan adalah gaya jlajar yang orang tua terapkan di rumah. Dengan menyadur dan pemahaman beberapa tokoh, penulis menklasifikasi gaya urang tua menjadi lima macam yakni model aouthoritarian, cemocratic, permissive-indulgent dan permissive-indifferent.

diketahui hasil olah data yang menyatakan 0 pada interval elajar 47 - 52, maka penulis nyatakan bahwa tidak ada gaya yang diterapkan orang tua siswa kelas VIII SMP Gaya authoritarian

adalah model orang tua yang keras atau

Dari hasil olah data juga disebutkan bahwa sebanyak 17 informan berada dalam interval 4 1 - 4 6 yang bermakna di bawah pendisiplinan gaya

outhoritative yang berarti gaya pendisiplinan yang memperlihatkan

pengawasan elstra ketat terhadap kegiatan belajar anak-anak, tetapi mereka juga bersikap lesponsif, menghargai dan menghormati pemikiran, perasaan, serta mengikutsertakan anak dalam pengambilan kebijakan* (*poin ini terungkap pada item kuesioner nomor 1 2)

Gaya democratic yakni suatu pendekatan yang dilakukan orang tua dalam mendisip inkan belajar anak dengan beberapa pertimbangan sehingga menghasilkan keputusan yang demokratis. Adapun model ini berada pada interval 35 - 40 yang berjumlah 37 informan dan sekaligus menjadi gaya yang paling banyak dijjunakan orang tua siswa

Ada 23 ir forman yang termasuk pada gaya permissive-indulgent yaitu suatu gaya pendi siplinan dimana orang tua kurang terlibat dalam pendidiakn anak. Tipikal orang tua semacam ini menetapkan sedikit batas atau kendali terhadap anak-amknya dan cenderuang membiarkan anak-anak melakukan apa saja yang mereka inginkan, akibatnya anak mengendalikan perilaku mereka sendiri dan selalu mengharapkan agar semua kemauannya dituruti.

Pada interval 23 - 28, terdapat 10 informan yang masuk dalam kategori permissi ve-indifferent yaitu suatu gaya pendisiplinan dimana orang tua tidak terlibat dalam pendidikan anak Mereka cenderung acuh pada kegiatan belajar anak di ramai dan lebih disibukkan dengan kegiatan mereka sendiri, mungkin karena minimnya pendidikan mereka, keadaan lingkungan sekitar ataupun juga karena faktor-faktor ain yang tidak bisa disebutkan oleh penulis.

BABY

Dokumen terkait