• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Analisis Indeks Sharpe

Perhitungan kinerja portofolio saham, obligasi dan sukuk dengan menggunakan metode Sharpe (Indeks Sharpe) dilakukan dari Januari sampai Desember tahun 2013. Indeks Sharpe

portofolio saham, obligasi dan sukuk dihitung setiap bulan dengan berdasarkan selisih antara return portofolio saham, obligasi dan sukuk dengan rata-rata tingkat perolehan SBI (Risk Free) dibagi dengan standar deviasi (risiko total). Return portofolio saham, obligasi dan sukuk diperoleh dari selisih harga pasar akhir dengan harga pasar awal dibagi dengan harga pasar awal, sedangkan tingkat perolehan suku bunga SBI setahun diperoleh dari total data bulanan tingkat perolehan suku bunga SBI dibagi dua belas.

Berikut ini akan ditampilkan hasil perhitungan indeks Sharpe

pada portofolio saham, portofolio obligasi dan portofolio sukuk yang dapat dilihat pada tabel 4.4.

60 Tabel 4.4

Indeks Sharpe untuk Portofolio Saham, Portofolio Obligasi, Portofolio Sukuk Periode Januari sampai Desember 2013

No. Periode Sharpe

Saham Obligasi Sukuk

1 Januari 0,1605 -0,4494 -0,6285 2 Februari 1,2643 -0,4520 -0,0384 3 Maret 0,4077 -0,4525 -0,6353 4 April -0,3489 -0,4505 -0,0487 5 Mei 0,8147 -2,1872 -0,6473 6 Juni -0,3860 -0,0393 -0,6585 7 Juli -0,7966 -0,0227 -0,6907 8 Agustus -1,0509 -0,0298 -0,6497 9 September 0,3908 -0,4524 -1,2576 10 Oktober -0,0007 -0,8843 -0,6687 11 November -0,7096 -0,4547 -0,0582 12 Desember -0,920 -0,0347 -0,6531

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis (Agustus 2015)

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat 5(lima) nilai indeks Sharpe saham yang bernilai positif dan 7 dengan nilai negatif. Pada bulan Februari nilai indeks Sharpe saham sebesar 1,2643 yang berarti bahwa return yang akan diperoleh akan melebihi dari return pada bulan lain selama tahun 2013 dan jika dibandingkan dengan obligasi dan sukuk masih tetap yang paling tinggi.memiliki Pada portofolio obligasi dan sukuk tidak terdapat nilai positif pada indeks Sharpe-nya. Berdasarkan hasil perhitungan indeks Sharpe pada tabel tersebut diatas, maka dapat dilihat bahwa kinerja portofolio saham lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja portofolio obligasi dan sukuk.

61 4.2.2 Analisis Indeks Treynor

Perhitungan kinerja portofolio saham, obligasi dan sukuk dengan menggunakan metode Treynor (Indeks Treynor) dilakukan dari Januari sampai Desember tahun 2013. Pengukuran Treynor

dalam rumusnya melibatkan beta yang merupakan parameter yang mennjukan volatilitas relatif dari return portofolio terhadap return

pasar. Jika return sekuritas bergerak lebih cepat daripada return

pasar, maka return sekuritas dikatakan memiliki volatilitas (fluktuasi) yang lebih besar dari pada pasar. Portofolio yang mempunyai beta tinggi dikatakan memiliki risiko sitematis tinggi, begitu juga sebaliknya. Dari pengukuran Treynor dapat dilihat semakin tinggi angka indeksnya maka reksa dana tersebut semakin baik kinerjanya.

Indeks Treynor portofolio saham, obligasi dan sukuk dihitung setiap bulan dengan berdasarkan selisih antara return portofolio saham, obligasi dan sukuk dengan rata-rata tingkat perolehan SBI (Risk Free) dibagi dengan beta pasar (risiko sistematis). Return

portofolio saham, obligasi dan sukuk diperoleh dari selisih harga pasar akhir dengan harga pasar awal dibagi dengan harga pasar awal, sedangkan tingkat perolehan suku bunga SBI setahun diperoleh dari total data bulanan tingkat perolehan suku bunga SBI dibagi dua belas.

62 Berikut ini akan ditampilkan hasil perhitungan indeks

Treynor pada portofolio saham, portofolio obligasi dan portofolio sukuk yang dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Indeks Treynor untuk Portofolio Saham, Portofolio Obligasi, Portofolio Sukuk

Periode Januari sampai Desember 2013

No. Periode Treynor

Saham Obligasi Sukuk

1 Januari 0,0139 -0,0737 -0,2975 2 Februari 0,1092 -0,0741 -0,0182 3 Maret 0,0352 -0,0742 -0,3007 4 April -0,0301 -0,0738 -0,0231 5 Mei 0,0704 -0,3584 -0,3064 6 Juni -0,0334 -0,0064 -0,3117 7 Juli -0,0688 -0,0037 -0,3176 8 Agustus -0,0908 -0,0049 -0,3075 9 September 0,0338 -0,0741 -0,5953 10 Oktober -0,0001 -0,1449 -0,3165 11 November -0,0613 -0,0745 -0,0276 12 Desember -0,0079 -0,0057 -0,3091

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis (Agustus 2015)

Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa terdapat 5(lima) nilai indeks Treynor saham yang bernilai positif dan 7 dengan nilai negatif. Pada portofolio obligasi dan sukuk tidak terdapat nilai positif pada indeks Treynor-nya. Berdasarkan hasil perhitungan indeks Treynorpada tabel tersebut diatas, maka dapat dilihat bahwa kinerja portofolio saham lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja portofolio obligasi dan sukuk.

63 4.2.3 Analisis Indeks Jensen

Indeks Jensen menunjukkan seberapa besar return reksa dana di atas atau di bawah ekspektasi berdasarkan risiko sistematis yang dimilikinya. Nilai Jensen positif artinya return portofolio di atas ekspektasi dan jika negatif berarti return portofolio dibawah ekpektasi. Perhitungan kinerja portofolio saham, obligasi dan sukuk dengan menggunakan metode Jensen (Indeks Jensen) dilakukan dari Januari sampai Desember tahun 2013.

Indeks Jensen portofolio saham, obligasi dan sukuk dihitung setiap bulan dengan rumus :

ap= Rp-[Rf+bp(Rm-Rf)] Keterangan:

- ap = indeks Jensen

- Rp = return portofolio pada periode t

- Rf = return pada investasi bebas resiko pada periode t - Rm = bp = koefisien beta pasar.

Berikut ini akan ditampilkan hasil perhitungan indeks

Jensen pada portofolio saham, portofolio obligasi dan portofolio sukuk yang dapat dilihat pada tabel 4.6.

64 Tabel 4.6

Indeks Jensen untuk Portofolio Saham, Portofolio Obligasi, Portofolio Sukuk Periode Januari sampai Desember 2013

No. Periode Treynor

Saham Obligasi Sukuk

1 Januari 0,4044 -1,0361 -1,0273 2 Februari 0,9124 -1,0271 -0,0564 3 Maret 0,6349 0,0257 -0,7783 4 April 0,0902 -0,2241 0,1212 5 Mei 1,1040 -3,6871 -0,7171 6 Juni 0,8598 0,4427 -0,9493 7 Juli 0,3268 0,3039 -1,0128 8 Agustus 0,5775 1,4868 -0,6861 9 September 0,6344 -0,4287 -1,9089 10 Oktober 0,1293 -1,4709 -0,9522 11 November 0,5348 -0,5485 0,0292 12 Desember 0,4625 0,5497 -0,9170

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis (Agustus 2015)

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa selama tahun 2013 nilai indeks Jensen pada portofolio saham bernilai positif, sementara pada portofolio obligasi terdapat terdapat 5(lima) nilai indeks

Jensen yang bernilai positif dan 7 dengan nilai negatif. Pada portofolio dan sukuk hanya terdapat 2(dua) nilai positif pada indeks

Jensen-nya. Jika diperhatikan tidak ada nilai indeks yang positif pada bulan yang sama. Berdasarkan hasil perhitungan indeks

Jensen pada tabel tersebut diatas, maka dapat dilihat bahwa kinerja portofolio saham lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja portofolio obligasi dan sukuk. Sementara kinerja portofolio obligasi lebih baik jika dibandingkan dengan portofolio sukuk.

65 4.3 Hasil Uji Kruskal-Wallis pada indeks Sharpe

Berikut tabel hasil pengujian Kruskal-Wallis atas portofolio saham, obligasi dan sukuk dengan metode Sharpe :

Tabel 4.7

Hasil Uji Kruskal-Wallis Indeks SharpePortofolio Saham, Obligasi dan Sukuk

Periode Januari sampai Desember 2013 Ranks

Instrumen_investasi N Mean Rank Indeks_Sharpe dimension1 Saham 12 23,42 Obligasi 12 18,58 Sukuk 12 13,50 Total 36

Test Statisticsa,b Indeks_Sharpe Chi-square 5,317

Df 2

Asymp. Sig. ,070 a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Instrumen_investasi

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis (Agustus 2015)

Berdasarkan data yang dikumpulkan selama 12 (dua belas) bulan pada tahun 2013, dapat dilihat pada tabel tersebut diatas bahwa kinerja portofoilio saham lebih baik dibandingkan dengan obligasi dan sukuk. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai mean saham sebesar 23,42 lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi dan sukuk sebesar 18,58 dan 13,50. Nilai

chi-square tabel dengan mengacu pada tabel chi-square dengan nilai α

sebesar 5% (0,05) dan jumlah df yaitu 2, maka didapatkan nilai chi-square

tabel sebesar 5,991. Hal itu menunjukkan bahwa perhitungan nilai chi-square statistik lebih kecil daripada nilai chi-square tabel, yakni 5,317 < 5,991.

66 Dengan tingkat kesalahan sebesar 5%, dapat dilihat pada tabel diatas didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,070. Hal ini menunjukkan bahwa

sig > α (0,70 > 0,05) yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja portofolio saham, obligasi dan sukuk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa kinerja saham lebih baik dibandingkan dengan kinerja obligasi dan sukuk, dikarenakan pasar Indonesia dan masyarakat pada umumnya masih menyukai saham dibandingkan dengan obligasi dan sukuk. Berdasarkan hasil uji Kruskall-Wallis terhadap indeks Sharpe dapat juga disimpulkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja protofolio saham, obligasi, dan sukuk, akan tetapi kinerja portofolio saham lah yang paling baik diantara ketiganya.

Hasil penelitian ini apabila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra (2012) menunjukkan hasil yang berbeda, di mana pada penelitian yang dilakukan oleh Putra (2012) menunjukkan hasil bahwa jenis instrumen investasi yang paling baik kinerjanya pada tahun 2011 adalah emas, kemudian obligasi, dan terakhir saham, sedangkan penelitian kali ini menunjukkan bahwa saham adalah instrumen investasi yang lebih baik dibanding obligasi.

67 4.4 Hasil Uji Kruskal-Wallis pada indeks Treynor

Berikut tabel hasil pengujian Kruskal-Wallis atas portofolio saham, obligasi dan sukuk dengan metode Treynor :

Tabel 4.8

Hasil Uji Kruskal-Wallis Indeks Treynor Portofolio Saham, Obligasi dan Sukuk

Periode Januari sampai Desember 2013 Ranks

Instrumen_investasi2 N Mean Rank Indeks_Treynor dimension1 Saham 12 26,75 Obligasi 12 18,33 Sukuk 12 10,42 Total 36

Test Statisticsa,b Indeks_Treynor Chi-square 14,427

Df 2

Asymp. Sig. ,001 a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Instrumen_investasi2

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis (Agustus 2015)

Berdasarkan data yang dikumpulkam selama 12 (dua belas) bulan pada tahun 2013, dapat dilihat pada tabel tersebut diatas bahwa kinerja portofoilio saham lebih baik dibandingkan dengan obligasi dan sukuk. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai mean saham sebesar 26,75 lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi dan sukuk sebesar 18,33 dan 10,42. Nilai

chi-square tabel dengan mengacu pada tabel chi-square dengan nilai α

sebesar 5% (0,05) dan jumlah df yaitu 2, maka didapatkan nilai chi-square

tabel sebesar 5,991. Hal itu menunjukkan bahwa perhitungan nilai chi-square statistik lebih besar daripada nilai chi-square tabel, yakni 14,427 > 5,991.

68 Dengan tingkat kesalahan sebesar 5%, dapat dilihat pada tabel diatas didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa

sig < α (0,01< 0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan kinerja

portofolio saham, obligasi dan sukuk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa padatahun 2013, kinerja portofolio saham memiliki hasil yang paling baik diantara kinerja portofolio obligasi dan sukuk. Berdasarkan hasil uji Kruskall-Wallis terhadap Indeks Teynor pada portofolio saham, obligasi, dan sukuk, dapat disimpulkan terjadinya perbedaan yang signifikan antara saham, obligasi, dan sukuk. Perbedaan yang signifikan ini terjadi dikarenakan bahwa saham masih merupakan instrumen yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia, sehingga pergerakan, kenaikan, penurunan, dan hal-hal terkait dengan portofolio tersebut sangat diperhatikan.

69 4.5 Hasil Uji Kruskal-Wallis pada indeks Jensen

Berikut tabel hasil pengujian Kruskal-Wallis atas portofolio saham, obligasi dan sukuk dengan metode Jensen :

Tabel 4.9

Hasil Uji Kruskal-Wallis Indeks Jensen Portofolio Saham, Obligasi dan Sukuk

Periode Januari sampai Desember 2013 Ranks

Instrumen_investasi3 N Mean Rank Indeks_Jensen 1 Saham 12 28,42 Obligasi 12 15,92 Sukuk 12 11,17 Total 36

Test Statisticsa,b Indeks_Jensen Chi-square 17,167

Df 2

Asymp. Sig. ,000 a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Instrumen_investasi3

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis (Agustus 2015)

Berdasarkan data yang dikumpulkam selama 12 (dua belas) bulan pada tahun 2013, dapat dilihat pada tabel tersebut diatas bahwa kinerja portofoilio saham lebih baik dibandingkan dengan obligasi dan sukuk. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai mean saham sebesar 28,42 lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi dan sukuk sebesar 15,92 dan 11,17. Nilai

chi-square tabel dengan mengacu pada tabel chi-square dengan nilai α

sebesar 5% (0,05) dan jumlah df yaitu 2, maka didapatkan nilai chi-square

tabel sebesar 5,991. Hal itu menunjukkan bahwa perhitungan nilai chi-square statistik lebih besar daripada nilai chi-square tabel, yakni 17,167 > 5,991.

70 Dengan tingkat kesalahan sebesar 5%, dapat dilihat pada tabel diatas didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa

sig < α (0,01 < 0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan kinerja

portofolio saham, obligasi dan sukuk.Senada dengan penjelasan pada bagian sebelumnya, bahwa asil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2013, kinerja portofolio saham memiliki hasil yang paling baik diantara kinerja portofolio obligasi dan sukuk. Berdasarkan hasil uji Kruskall-Wallis terhadap Indeks jensen pada portofolio saham, obligasi, dan sukuk, dapat disimpulkan terjadinya perbedaan yang signifikan antara saham, obligasi, dan sukuk. Perbedaan yang signifikan ini terjadi dikarenakan bahwa saham masih merupakan instrumen yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia, sehingga pergerakan, kenaikan, penurunan, dan hal-hal terkait dengan portofolio tersebut sangat diperhatikan.

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait