KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEKERASAN ANAK
4.3. Analisis dan Interpretasi Data
Memaparkan perlakuan data atau fenomena dalam tahapan-tahapan analisis dengan tata cara (metode/teknik) tertentu, yang selanjutnya diinterpretasikan (ditafsirkan) sesuai dengan konsepsi dan teori yang dipakai dalam rangka pencapaian tujuan penelitian. Pembahasan analisis dan interpretasi adalah pemberian makna dan alasan, dimana ulasan dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan yang penting untuk diperhatikan pembahasan harus komprehensif dan tidak keluar dari konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian dan alur bahasan sesuai dengan judul.
Tabel 3. Skor dan Hasil
Skor Nilai Interval Hasil
1 1 - 1,5 Tidak Tahu
2 1,6 - 2 Tahu
Sumber: Olahan Peneliti 2015
Tabel 4. Hasil dan Analisis Grand Mean
No DimensiVariabel JawabanResponden Jumlah Mean Hasil Ya Tidak Indikator Item F % F % F % 1 Tahu Mengetahuibentuk-bentukkekerasananak 33 82,5 7 17,5 40 100 1,83 T Mengetahuibahwaterdapatpe raturan yang mengaturtentangkekerasanan ak 29 72,5 11 27,5 40 100 1,73 T
2 Memahami Mampumenyebutkancontoh kekerasananak 37 92,5 3 7,5 40 100 1,93 T Mampumenjelaskanperatura n yang mengaturtentangkekerasanan ak 14 35,0 26 65,0 40 100 1,35 TT 3 Aplikasi
Mampumenjelaskanciri-cirianak yang mengalami tindakan kekerasan
33 82,5 7 17,5 40 100 1,83 T
4 Analisis Mampumembedakanantarati
ndakankekerasananakdengan caramendidik yang keras
36 90,0 4 10,0 40 100 1,90 T
5 Sintesis Mampumenjelaskanhubunga
nkeharmonisankeluargadeng ankekerasananak
36 90,0 4 10,0 40 100 1,90 T
6 Evaluasi Mampumenjelaskan factor
penyebabterjadinyakekerasa nanak
33 82,5 7 17,5 40 100 1,83 T
Jumlah 251 627,5 69 172,5 320 800
Grand Mean 1,79 T
Sumber: Olahan Peneliti, 2015
Berdasarkan angket yang telah analisis dengan menggunakan Grand Mean, dapat peneliti simpulkan:
1. Sebagian besar guru dan orang tua di seluruh SD di Kelurahan Dinoyo mengetahui bentuk-bentuk kekerasan anak. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator dari ketercapaian pengetahuan yaitu tahu.
2. Sebagian besar guru dan orang tua di seluruh SD di Kelurahan Dinoyo mengetahui bahwa terdapat peraturan yang mengatur tentang kekerasan anak. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator dari ketercapaian pengetahuan yaitu tahu.
3. Sebagian besar guru dan orang tua di seluruh SD di Kelurahan Dinoyo mengetahui contoh dari kekerasan anak. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator dari ketercapaian pengetahuan yaitu memahami.
4. Sebagian besar guru dan orang tua di seluruh SD di Kelurahan Dinoyo tidak mengetahui peraturan yang mengatur tentang kekerasan anak. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator dari ketercapaian pengetahuan yaitu memahami. 5. Sebagian besar guru dan orang tua di seluruh SD di Kelurahan Dinoyo
mengetahui ciri-ciri anak yang mengalami tindakan kekerasan. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator dari ketercapaian pengetahuan yaitu aplikasi. 6. Sebagian besar guru dan orang tua di seluruh SD di Kelurahan Dinoyo
mengetahui perbedaan antara tindakan kekerasan anak dengan cara mengajar yang keras. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator dari ketercapaian pengetahuan yaitu analisis.
7. Sebagian besar guru dan orang tua di seluruh SD di Kelurahan Dinoyo mengetahui hubungan keharmonisan dengan kekerasan anak. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator dari ketercapaian pengetahuan yaitu sintesis. 8. Sebagian besar guru dan orang tua di seluruh SD di Kelurahan Dinoyo
mengetahui faktor penyebab terjadinya kekerasan anak. Hal ini sesuai dengan salah satu indikator dari ketercapaian pengetahuan yaitu evaluasi.
Tingkat pengetahuan guru dan orang tua dinyatakan TAHU berdasarkan kriteria atau ukuran mengenai pengetahuan guru dan orang tua. Sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003). Hasil yang didapat dari pengukuran indikator pengetahuan tersebut adalah sebesar 1,79. Hal ini dilihat dari tingkat pengetahuan guru dan orang tua diseluruh SD di Kelurahan Dinoyo. Berdasarkan analisis data diatas, guru dan orang tua sudah mencapai tingkat pengetahuan. Tingkat pengetahuan tersebut terlihat pada pernyatan guru dan orang tua yang sudah tahu terkait dengan bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak. Selain itu guru dan orang tua sudah mengetahui adanya peraturan yang mengatur tentang kekerasan anak.
Berkaitan dengan pemahaman guru dan orang tua, diketahui dari analisis yang menyatakan bahwa sebagian besar guru dan orang tua tahu dengan bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak. Hal tersebut berarti bahwa pemahaman guru dan orangtua dalam menjelaskan secara benar tentang kekerasan terhadap anak yang sudah
diketahui telah memenuhi tingkat pengetahuan. Melalui pemahaman tersebut diharapkan guru dan orangtua dapat mengupayakan agar tidak terjadi tindak kekerasan baik di sekolah maupun di rumah. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan tayangan edukasi kepada anak bahwa tindak kekerasan itu tidak dibenarkan. Sebagian besar guru dan orangtua telah memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuannya tentang kekerasan anak dalam kondisi yang nyata. Hal ini terlihat pada pernyataan guru dan orang tua yang mampu menjelaskan ciri-ciri anak yang mengalami tindakan kekerasan.
Selanjutnya kemampuan menganalisis tindakan kekerasan anak telah mencapai tingkat pengetahuan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dapat diketahui bahwa guru dan orang tua telah mampu menganalisis tindakan kekerasan anak. Hal ini terlihat pada pernyataan guru dan orang tua yang mampu membedakan antara tindakan kekerasan anak dengan cara mendidik yang keras. Berikutnya mengenai indikator sintesis, sesuai dengan teori pengetahuan yang menyatakan bahwa sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru (Notoatmodjo, 2003). Jika dilihat dari analisis data yang dilakukan, dapat diketahui bahwa guru dan orang tua telah mampu menjelaskan hubungan keharmonisan keluarga dengan kekerasan anak. Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap tindakan kekerasan anak telah dimiliki oleh guru dan orang tua. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dapat diketahui bahwa guru dan orang tua mampu menjelaskan faktor penyebab terjadinya kekerasan anak.
Tingkat pengetahuan guru dan orang tua dinyatakan TAHU berdasarkan pada kriteria atau ukuran mengenai pengetahuan guru dan orang tua. Sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003), terdapat enam tingkatan pengetahuan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis sintetis, dan evaluasi. Hasil yang didapat dari pengukuran indikator pengetahuan tesebut sebesar 1,79 hal ini berarti tingkat tingkat pengetahuan guru dan orang tua sudah mencapai kriteria yang ditentukan. Berdasarkan analisis diatas, guru dan orang tua telah memenuhi indikator tahu. Hal
ini terlihat pada pernyataan guru dan orang tua yang sudah tahu terkait dengan bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak dan juga telah mengetahui adanya peraturan yang mengatur tentang kekerasan anak.
Berkaitan dengan pemahaman guru dan orang tua, diketahui dari analisis yang menyatakan bahwa sebagian besar guru dan orang tua tahu terhadap bentuk-bentuk kekerasan anak. Hal tersebut berarti pemahaman guru dan orang tua dalam menjelaskan secara benar tentang contoh kekerasan terhadap anak yang sudah diketahui telah memenuhi tingkat pengetahuan. Melalui pemahaman tersebut diharapkan guru dan orang tua dapat mengupayakan agar tidak terjadi tindak kekerasan baik di sekolah maupun di rumah. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada anak bahwa tindak kekerasan itu tidak dibenarkan. Namun sebagian besar guru dan orang tua masih belum memahami tentang peraturan yang mengatur tentang kekerasan anak. Hal tersebut terlihat pada pernyataan guru dan orang tua yang tidak mampu menjelaskan peraturan yang mengatur tentang kekerasan anak.
Kemampuan guru dan orang tua dalam mengaplikasikan pengetahuannya tentang kekerasan anak dalam kondisi yang nyata, telah memenuhi kriteria tingkat pengetahuan yaitu aplikasi. Hal tersebut dapat dilihat pada pernyataan guru dan orang tua yang mampu menjelaskan ciri-ciri anak yang mengalami tindakan kekerasan. Selanjutnya kamampuan menganalisis tindakan kekerasan anak oleh guru dan orang tua juga telah mencapai tingkat pengetahuan yaitu analisis. Hal ini terlihat pada pernyataan guru dan orang tua yang mampu membedakan antara tindakan kekerasan anak dengan cara mendidik yang keras. Mengenai indikator sistesis, sesuai dengan teori pengetahuan yang menyatakan bahwa sisntesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru (Notoatmodjo, 2003). Jika dilhat dari analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa guru dan orang tua telah mampu menjelaskan hubungan keharmonisan keluarga dengan kekerasan anak. Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap tindakan kekerasan anak telah dimiliki guru
dan orang tua. Hal tersebut berdasarkan pada analisis data yang dilakukan, diketahui bahwa guru dan orang tua mampu menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindakan kekerasan anak. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru dan orang tua sebagian besar telah memenuhi tingkat pengetahuan pada indikator tahu, aplikasi analisis, sintetis dan evaluasi. Namun pada indikator memahami guru dan orang tua masih belum dapat memenuhi kriteria tingkat pengetahuan yang ditentukan.
BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru dan orang tua terhadap kekerasan anak di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan guru dan orang tua terhadap kekerasan anak di sekolah telah cukup memenuhi kriteria.
Hal ini mengacu pada hasil analisis Grand Mean dari delapan item yang digunakan terdapat tujuh item (mengetahui bentuk-bentuk kekerasan anak, mengetahui adanya peraturan yang mengatur tentang kekerasan anak, mampu menyebutkan contoh-contoh kekerasan anak, mampu menjelaskan ciri-ciri anak yang mengalami tindakan kekerasan, mampu membedakan antara tindakan kekerasan anak dengan cara mengajar yang keras, mampu menjelaskan hubungan keharmonisan keluarga terhadap kekerasan anak serta mampu menjelaskan faktor penyebab terjadinya kekerasan anak) yang menyatakan bahwa sebagian besar guru dan orang tua menjawab ya, sehingga dapat dikatakan guru dan orang tua telah memenuhi kriteria tingkat pengetahuan. Sementara, untuk satu item yaitu menjelaskan peraturan yang mengatur tentang kekerasan anak sebagian besar guru dan orang tua menjawab tidak yang artinya guru dan orang tua pemahamannya kurang sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan mengenai item tersebut.
5.2.Saran
Adapun saran-saran yang dapat diajukan oleh peneliti dari penelitian yang telah dilakukan antara lain :
1. Untuk guru dan orang tua diharapkan mencegah tindakan kekerasan terhadap anak-anak dan dapat diminimalisir atau memperkecil terjadinya kekerasan anak dengan pengetahuan yang mereka miliki.
2. Selanjutnya, diharapkan kepada pemerintah daerah Kota Malang memberikan sosialisasi kepada guru dan orang tua tentang kekerasan anak,
dengan begitu orang tua dan guru bisa mengetahui dampak yang bisa terjadi jika anak-anak mengalami kekerasan.