BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.6 Analisis Jalur ( Path Analysis )
Analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh mediasi dari suatu model penelitian melalui variabel intervening. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah motivasi. Berikut ini adalah hasil analisis jalur dalam penelitian ini.
Tabel 4.13
Hasil Uji Analisis Jalur Komitmen Organisasi Persamaan (1)
Coefficientsa Model R Square Standardized Coefficients Beta t Sig. Komitmen Organisasi .709 .842 9.227 .000
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Tabel 4.14
Hasil Uji Analisis Jalur Komitmen Organisasi Persamaan (2)
Coefficientsa Model R Square Standardized Coefficients Beta t Sig. Komitmen Organisasi .749 .419 2.634 .013 Motivasi .483 3.033 .005
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.13 dan 4.14, nilai standardized beta Komitmen Organisasi pada persamaan (1) sebesar 0.842 dan nilai signifikan sebesar 0.000 yang berarti Komitmen Organisasi mempengaruhi Motivasi. Nilai koefisien standardized beta 0.842 merupakan nilai path atau jalur p2. pada output SPSS persamaan (2) nilai standardized beta untuk Komitmen Organisasi sebesar 0.419 dan Motivasi sebesar 0.483 yang signifikan. nilai standardized beta Komitmen Organisasi sebesar 0.419 merupakan nilai path atau jalur p1 dan nilai
standardized beta Motivasi sebesar 0.483 merupakan nilai path atau jalur p3. Besarnya nilai e1= = 0.539 dan besarnya nilai e2= = 0.501
Gambar 4.4
Hasil Hubungan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
Hasil analisis jalur menunjukkan besarnya pengaruh langsung adalah 0.419 (41.9%) sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.842 x 0.483 = 0.407 (40.7%). Pengaruh tidak langsung komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial lebih kecil dari pengaruh langsungnya. Dengan demikian hipotesis:
H6 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan
motivasi sebagai variabel intervening ditolak.
Tabel 4.15
Hasil Uji Analisis Jalur Partisipasi Anggaran Persamaan (1)
Model R Square Standardized Coefficients Beta t Sig. Partisipasi Anggaran .257 .507 3.478 .001
Tabel 4.16
Hasil Uji Analisis Jalur Partisipasi Anggaran Persamaan (2)
Model R Square Standardized Coefficients Beta t Sig. Partisipasi Anggaran .507 .268 2.703 .011 Motivasi .700 7.053 .000
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.15 dan 4.16, nilai standardized beta partisipasi anggaran pada persamaan (1) sebesar 0.507 dan nilai signifikan sebesar 0.001 yang berarti partisipasi anggaran mempengaruhi motivasi. Nilai koefisien standardized beta 0.507 merupakan nilai path atau jalur p2. pada output SPSS persamaan (2) nilai standardized beta untuk partisipasi anggaran sebesar 0.268 dan motivasi sebesar 0.700 yang signifikan. nilai standardized beta partisipasi anggaran sebesar 0.268 merupakan nilai path atau jalur p1 dan nilai standardized beta motivasi sebesar 0.700 merupakan nilai path atau jalur p3. Besarnya nilai e1= = 0.862 dan besarnya nilai e2= = 0.499
Gambar 4.5
Hasil Hubungan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
Hasil analisis jalur menunjukkan besarnya pengaruh langsung adalah 0.268 (26.8%) sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.507 x 0.700 = 0.355 (35.5%). Pengaruh tidak langsung partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial lebih besar dari pengaruh langsungnya. Dengan demikian hipotesis:
H7 : Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan
motivasi sebagai variabel intervening diterima.
Tabel 4.17
Hasil Uji Analisis Jalur Kepuasan Kerja Persamaan (1)
Model R Square Standardized Coefficients Beta t Sig. Kepuasan Kerja .506 .711 5.986 .000
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Tabel 4.18
Hasil Uji Analisis Jalur Kepuasan Kerja Persamaan (2)
Model R Square Standardized Coefficients Beta t Sig. Kepuasan Kerja .761 .356 2.979 .005 Motivasi .583 4.879 .000
Sumber : Hasil Olah Data SPSS vs.17
Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.17 dan 4.18, nilai standardized beta kepuasan kerja pada persamaan (1) sebesar 0.711 dan nilai signifikan sebesar 0.000 yang berarti kepuasan kerja mempengaruhi motivasi. Nilai koefisien standardized beta 0.711 merupakan nilai path atau jalur p2. pada output SPSS persamaan (2) nilai standardized beta untuk kepuasan kerja sebesar 0.356 dan motivasi sebesar 0.583 yang signifikan. nilai standardized beta kepuasan kerja sebesar 0.356 merupakan nilai path atau jalur p1 dan nilai standardized beta
motivasi sebesar 0.583 merupakan nilai path atau jalur p3. Besarnya nilai e1= = 0.703 dan besarnya nilai e2= = 0.489
Gambar 4.6
Hasil Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa besarnya pengaruh langsung adalah 0.356 (35.6%) sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0.711 x 0.583 = 0.415 (41.5%). Pengaruh tidak langsung kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial lebih besar dari pengaruh langsungnya. Dengan demikian hipotesis:
H8 : Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan
motivasi sebagai variabel intervening diterima. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel hipotesis berikut:
Tabel 4.19 Tabel Hipotesis
No Hipotesis Hasil Keterangan
1 Komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja manajerial
nilai thitung 2.406 >
2.026 ttabel
diterima
2 Partisipasi anggaran
berpengaruh terhadap kinerja manajerial
nilai thitung 1.393 <
2.026 ttabel
ditolak
3 kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial
nilai thitung 2.908 >
2.026 ttabel diterima
4
Komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerja
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial
nilai fhitung 35.164
> 2.89 ttabel diterima
5 Motivasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial
nilai thitung 1.454 <
2.026 ttabel ditolak
6
Komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan motivasi sebagai variabel intervening
Pengaruh tidak langsung 0.407 < pengaruh langsung 0.419 ditolak 7 Partisipasi anggaran
berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan motivasi sebagai variabel intervening
Pengaruh tidak langsung 0.355 > pengaruh langsung 0.268 diterima 8
Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan motivasi sebagai variabel intervening Pengaruh tidak langsung 0.415 > pengaruh langsung 0.356 diterima
Dari tabel 4.19 diatas dapat dilihat bahwa komitmen organisasi dan kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan partisipasi anggaran dan motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Motivasi bukan merupakan variabel yang memediasi hubungan antara komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial, sedangkan hubungan partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial dapat di mediasi oleh motivasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial baik secara parsial maupun simultan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi merupakan variabel intervening antara komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Komitmen organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu (2009) dan Oktavia (2009) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial. 2. Partisipasi anggaran secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pramesthiningtyas (2011) dan Sinaga (2009) yang menyatakan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
3. Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tunti (2008) yang menyatakan bahwa Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
4. Komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
5. Motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuhri (2015) yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
6. Motivasi bukan merupakan variabel intervening antara hubungan variabel komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.
7. Motivasi merupakan variabel intervening antara hubungan variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
8. Motivasi merupakan variabel intervening antara hubungan variabel kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial.
5.2 Saran
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu berikut adalah beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama.
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel tambahan lainnya sehingga hasil penelitian lebih mampu untuk mendeskripsikan kinerja manajerial seperti gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan job relevant information.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti kembali motivasi sebagai variabel intervening, karena dapat dijadikan sebagai pembanding dan pendukung hasil yang diperoleh.
5.3 Implikasi Penelitian
1. Berdasarkan hasil penelitian, komitmen organisasi dan kepuasan kerja merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial. Sehingga dengan meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi serta memastikan karyawan puas terhadap pekerjaannya, diharapkan mampu meningkatkan kinerja manajerial.
2. Berdasarkan hasil penelitian, Motivasi merupakan faktor yang dapat memediasi hubungan antara keikutsertaan karyawan dalam menyusun anggaran dan menjadi media bagi karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaannya dan diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja manajerial. Sehingga motivasi pada setiap karyawan perlu ditanamkan agar tujuan organisasi dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Adrianto, Yogi. 2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.
Ahmadi dan Supriyono. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Azizah, Nurul. 2012. Pengaruh Komitmen Organisasional, Peran Manajer dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus pada DPPKAD Kabupaten Sukoharjo). Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Brownell, Peter. 1981. Participation in Budgeting, Locus of Control and
Organizational Effectiveness. The Accounting Review, October, 844-860 Djuitaningsih, Tita dan Aulia Rahman. 2011. Pengaruh Kecakapan Manajerial
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jakarta Selatan.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian. USU Press, Medan.
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hafiz, Frisilia Wihasfina. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada PT Cakra Compact Alumunium Industries. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Hasibuan, Malayu SP. 1993. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara, Jakarta. Hansen & Mowen, 2004. Manajemen Biaya Edisi Bahasa Indonesia. Buku
Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan, Arfan, Muhammad Ishak, 2005, Akuntansi Keperilakuan, Salemba Empat, Jakarta.
Mahoney, et al. 1963. Development of Managerial Performance. A Research Approach Cincinnati. South Western Publishing.
Meyer, J.P. and Allen, N.J. 1991. A three component conceptualisation of organizational commitment, Human Resource Management Review, 1, 1, pp.61-89.
Milani, K. 1975. The Relationship of Participation in Budget-Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitude: A Field Study. The Accounting Review. pp. 274-284.
Mowday, R.T. et al. (1982). Employee-Organization Linkages : The Psychology of Commitment, Absenteeism, and Turnover. San Diego, CA: Academic Press
Nasution, M.N, 2005. Manajemen Mutu Terpadu : Total Quality Management. Edisi Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.
Munandar. 2001. Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, dan Pengawasan Kerja. BPFE, Yogyakarta.
Narmodo, Hernowo dan M. Farid Wajdi. 2007. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri. http: eprints.ums.ac.id/790/2/jurnal daya saing.1.1 pdf.
Nelson, D.L dan J.C. Quick. 2006. Organizatonal Behavior Foundations Realities and Challenges. Thompson South Western, United States ofAmerica.
Nor, Wahyudin, 2007. “Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial”. Simposium Nasional Akuntansi X Makassar, 26-28 Juli 2007.
Nurcahyani, Kunwaviyah. 2010. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.
Octavia, Diyah. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Pos Indonesia (Persero) Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pasaribu, Hiras. 2009. Pengaruh Komitmen, Persepsi dan Penerapan Pilar Dasar
Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada BUMN Manufaktur di Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomi UPN “Veteran”.
Porter. L. W., R. M. Steers, R. T. Mowday, dan P. V. Boulian. 1974.
Organizational Committment, Job Sattisfacttion, and Turn Over Among Psyatric Tehnicians. Journal of Applied Psychology 59. pp. 603-609.
Pramesthiningtyas, A.H. 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial, Melalui Komitmen Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada 15 Perusahaan di Kota Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business : A Skill Building Approach 2nd Edition, John Wiley and Son. New York.
Sembiring, Samuel A.T. 2008. ”Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Kejelasan
Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Kawasan Industri Medan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
Siegel, G & Marconi, H.R, 1989. Behavioral Accounting. South Western Publishing Co.
Sinaga, Ekha Yunora. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Perkebunan Nusantara III Sei Sikambing Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Siswanto, 2008. Manajemen Personalia. Jilid I, PT Erlangga, Jakarta.
Stoner, Freeman dan Gilbert, 1995. Pengantar Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh, CV. Alfabeta,
Bandung.
Suhartono, Ehrmann Dan Mochammad Solichin, 2006. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.
Sularso, Sri. 2004. Metode Penelitian Akuntansi Sebuah Pendekatan Replikasi. BPFE, Yogyakarta.
Sulianti, Diana. 2009. ”Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III di Sumatera
Utara”
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta
Swenny, A, Rachlin. 1987. Handbook of Budgetting. Second Edition. John Wiley & Sons.
Tunti, Maria Elerina Douk. 2008. “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah”. Tesis. S2 Ilmu Akuntansi Universitas Gadjah Mada.
Umar, Husen, 2008. Metode Riset Bisnis.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba.
Buku dua. Salemba Empat. Jakarta.
Yahya, M. Nor, Nik Nazli Nik Ahmad and Abdul Fatima. 2008. “Budgetary Participation and Performance: some Malaysian Evidence”. International Journal of Public Sector Management, Vol.21, No. 6, pp. 658-673.
Zuhri, A.S. 2015. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kejelasan Sasaran Anggaran, Partisipasi Anggaran dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Manajerial di Bappeda Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Utara.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal yaitu penelitian yang dimasukkan untuk mengungkapkan hubungan sebab dan akibat antara variabel terkait (Sularso, 2004). Tujuan dari penelitian kausal adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peniliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) pada bagian akuntansi dan bagian keuangan kantor pusat Langsa yang keseluruhannya berjumlah 49 orang dengan rincian sebagai berikut :
Karyawan pimpinan akuntansi 5 orang Karyawan pimpinan keuangan 9 orang Karyawan pelaksana akuntansi 17 orang Karyawan pelaksana keuangan 18 orang
3.2.2 Sampel Penelitian
Menurut Erlina (2011) sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus karena seluruh karyawan pada bagian akuntansi dan keuangan dijadikan sebagai sampel dikarenakan bagian akuntansi dan keuangan adalah manajer dan staf yang dianggap terlibat dalam penyusunan anggaran termasuk manajer middle dan manajer lower dengan pertimbangan relatif sedikitnya populasi dan tersebar di satu perusahaan yang berada di satu kantor Direksi.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sugiyono (2007) mendefinisikan data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket atau kuesioner. Teknik ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya (Suliyanto, 2006).
3.5 Batasan Operasional
Batasan operasional adalah penentuan batasan yang lebih menjelaskan ciri- ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuan dari batasan operasional adalah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur dengan hakikat variabel yang sudah didefiniskan konsepnya (Erlina, 2011). Oleh karena itu, batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
1.Perusahaan yang diteliti adalah PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Kota Langsa, Aceh
2.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Manajerial.
3.Variabel independen dalam penelitian ini adalah Komitmen Organisai, Partisipasi Anggaran, Kepuasan Kerja.
4.Variabel Intervening dalam penelitian ini adalah Motivasi.
3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen- elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian (Erlina, 2011).
3.6.1 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau variabel bebas (Erlina, 2011). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial. Kinerja manajerial
adalah keberhasilan manajer dalam mecapai tujuan perusahaan yang diukur dengan menggunakan skala interval 1 s.d 5 dimana jika memilih 1 berarti sangat tidak setuju, memilih 3 berarti netral, dan jika memilih 5 berarti sangat setuju.
3.6.2 Variabel Independen
Menurut Erlina (2011) variabel independen atau sering juga disebut dengan variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen, atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel terikat. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a.Komitmen Organisasi
didefinisikan sebagai tingkat keterikatan perasaan dan kepercayaan terhadap organisasi tempat mereka bekerja (Ahmad dan Fatima, 2008) b.Partisipasi Anggaran.
Partisipasi anggaran adalah tahap partisipasi pengurus dalam menyusun anggaran dan pengaruh anggaran tersebut terhadap pusat pertanggungjawaban.
c.Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja oleh Suhartono dan Solichin (2006) merupakan bentuk emosional positif yang mencerminkan respon terhadap pengaruh situasi kerja, penilaian kerja, atau pengalaman kerja.
Pada penelitian ini pengukuran Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran dan Kepuasan Kerja dilakukan dengan menggunakan skala interval 1 s.d 5 dimana jika memilih 1 berarti sangat tidak setuju, memilih 3 berarti netral, dan jika memilih 5 berarti sangat setuju.
3.6.3 Variabel Intervening
Variabel intervening merupakan variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga menjadi hubungan yang tidak langsung (Erlina, 2011). Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi dengan pengukuran menggunakan skala interval 1 s.d 5 dimana jika memilih 1 berarti sangat tidak setuju, memilih 3 berarti netral, dan jika memilih 5 berarti sangat setuju.
3.7Skala Pengukuran Variabel
Tabel 3.1 Indikator Penelitian
No Variabel Indikator Skala
1. Komitmen Organisasi a. Affective commitment b. Continuance commitment c. Normative commitment Interval 2. Partisipasi anggaran a. Kontribusi dalam penyusunan anggaran b. Keterlibatan dalam penyusunan anggaran c. Alasan ketika melakukan revisi anggaran d. Usulan kepada atasan tanpa diminta e. Penyelesaian akhir f. Memberikan pendapat Interval 3. Kepuasan kerja a. Gaji b. Promosi c. Supervisor Interval
Lanjutan tabel 3.1
No Variabel Indikator Skala
d. Rekan kerja e. Pekerjaan itu Sendiri 4. Kinerja Manajerial a. Perencanaan b. Investigasi c. Koordinasi d. Evaluasi e. Supervisi f. Staffing g. Negosiasi h. Representasi Interval
5. Motivasi a. Prestasi kerja b. Pengaruh c. Pengendalian d. Ketergantungan e. Perluasan f. Afiliasi Interval
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian. Analisis statistik deskriptif meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari semua variabel (Ghozali, 2011).
3.8.2 Uji Kualitas Data
Menurut Ghozali (2011) Pengujian terhadap kualitas data dilakukan dengan metode construct validity. Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan setiap instrumen pertanyaan menggambarkan variabel. Pengukuran reliabilitas dan validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot. Pengukuran
variabel tersebut dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
3.8.2.1 Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan (Umar, 2008). Kuesioner riset dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang di teliti (Suliyanto, 2006).
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid.
Penelitian ini menggunakan jumlah sampel uji validitas berjumlah 37 orang yang diambil dari luar sampel, sehingga nilai r tabel adalah (df) 37-2=35 sebesar 0,325.
3.8.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama (Umar, 2008). Tujuan pengujian ini untuk melihat masing-masing instrumen yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach's Alpha > 0,6.
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
3.8.3.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2011). Untuk
menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal maka digunakan pengujian menggunakan analisis statistik yaitu Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap masing- masing variabel. Suatu data
dikategorikan sebagai distribusi normal jika data tersebut tingkat signifikasi (α)
> 0.05. Hasil pengujian didukung oleh analisis grafik dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal P-Plot atau dengan melihat grafik histogram.
3.8.3.2 Uji Multikolineritias
Menurut Ghozali (2011) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik antar variabel independen seharusnya tidak terjadi kolerasi. Pendekatan yang digunakan ada dua yaitu dengan melihat nilai tolerance
dan lawannya dengan uji tes Variance Inflation Factor (VIF), dengan analisis sebagai berikut:
1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
2. Sebaliknya, jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terdapat multikoliniearitas.
3.8.3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi