• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA DAN ANALISIS

EXPONENTIAL LINIER LOGARITHMIC POLYNOMIAL POWER

2. Analisis Frekuensi Keberangkatan Kapal

4.2.8 Analisis Jumlah Kebutuhan kapal

Perhitungan jumlah kapal yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan Analisis Perhitungan Kebutuhan Kapal Yang Ideal

Baik dari sisi Pelabuhan Merak Frekuensi keberangkatan Kapal adalah 100 trip/hari, sehingga kebutuhan kapal yang ideal yaitu :

� ℎ � =100 trip/hari 4 trip/kapal

= 25 Kapal

b. Berdasarkan Analisis Perhitungan Prediksi pada Tahun Produksi 2015 sampai dengan 2019

1) Prediksi pada Tahun Produksi 2015 � ℎ � =115 trip/hari

4 trip/kapal

Pada tahun 2015 diprediksikan bahwa kapal yang beroperasi berjumlah 29 kapal per harinya dengan jadwal 115 trip/ hari, apabila dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya menurut pihak operator di pelabuhan Merak bahwa kapal yang beroperasi berjumlah 28 kapal itupun jika terjadi kepadatan penyeberangan di lintas Merak – Bakauheni. Oleh karena hasil dari analisis ini dapat terlihat bahwa kapal di pelabuhan Merak perlu ditambahkan untuk kebutuhan kapalnya.

2) Prediksi pada tahun produksi 2016 � ℎ � =208 trip/hari

8 trip/kapal

= 26 kapal

Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa prediksi di tahun 2016 di penyeberangan lintas Merak – Bakauheni untuk kapal yang beroperasi mengalami peningkatan pada jadwal trip yaitu dengan jumlah 208 trip/hari. Namun apabila setiap kapal idealnya melakukan 4 trip/ hari maka pada tahun 2017 memerlukan banyak kapal yang beroperasi. Oleh sebab itu dari hasil analisis ini didapatkan bahwa trip untuk setiap kapal ditingkatkan menjadi 8 trip/hari dengan jumlah kapal yang beroperasi bejumlah 26 kapal. 3) Prediksi pada tahun produksi 2017

� ℎ � =238 trip/hari 8 trip/kapal

= 30 kapal

Untuk prediksi pada tahun 2017 bahwa di pelabuhan penyeberangan di lintas Merak – Bakauheni memerlukan 30 kapal yang beroperasi

IV-55

tiap harinya dengan jadwal trip 8 trip setiap kapal dan dalam satu hari jadwal trip sebesar 238 trip/hari.

4) Prediksi pada tahun produksi 2018 � ℎ � =273 trip/hari

8 trip/kapal

= 34 kapal

Untuk prediksi pada tahun 2018 bahwa di pelabuhan penyeberangan di lintas Merak – Bakauheni memerlukan 34 kapal yang beroperasi tiap harinya, dengan jadwal trip 8 trip setiap kapal dan dalam satu hari jadwal trip sebesar 273 trip/hari.

5) Prediksi pada tahun produksi 2019 � ℎ � =312 trip/hari

8 trip/kapal

= 39 kapal

Dari analisis peramalan yang didapat bahwa setiap tahunnya terjadi penambahan kapal di pelabuhan penyeberangan lintas Merak- Bakauheni. Apabila penambahan kapal terjadi pada setiap tahunnya, maka diperkirakan untuk beberapa tahun ke depannya pelabuhan penyeberangan Merak harus diperluas.

V-1

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dan saran dari hasil analisis yang disajikan dalam bab ini merupakan ringkasan yang diperoleh dari bab – bab sebelumnya. Adapun kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya adalah :

1. Hasil dari analisis kebutuhan dan lalu lintas kapal, Jumlah Angkutan Penyeberangan yang ada untuk melayani penyeberangan lintasan Merak – Bakauheni saat ini yaitu 52 kapal dan yang beroperasi setiap harinya berjumlah 24 kapal dengan frekuensi keberangkatan kapal 100 trip/hari. Namun setelah dilakukannya analisis kebutuhan kapal untuk melayani angkutan penumpang dan kendaraan di lintas Merak – Bakauheni yaitu seharusnya 29 kapal setiap harinya dengan frekuensi keberangkatan kapal 115 trip/hari dan berdasarkan analisa peramalan maka setiap tahunnya pelabuhan penyeberangan lintas Merak – Bakauheni memerlukan tambahan kapal untuk memenuhi setiap trip/hari sehingga dapat mengurangi antrean kendaraan yang terjadi di pelabuhan penyeberangan Merak.

2. Hasil dari analisis sistem pola operasional dan kinerja Angkutan Penyeberangan lintasan Merak – Bakauheni belum dapat mencapai standar trip masing – masing kapal yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam penyelenggarannya dilakukan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Merak.

3. Dari hasil analisis tentang kinerja pengunaan dermaga di Pelabuhan Merak persentase penggunaan dermaga tertinggi di pelabuhan merak yaitu di dermaga 2 dengan persentase 82,07 % dan terendah pada dermaga 4 dengan persentase 53,53 %. Dan dari persentase tersebut dapat dilihat bahwa untuk penggunaan dermaga 1 dan dermaga 2 termasuk dermaga yang sering digunakan angkutan penyeberangan lintas Merak – Bakauheni.

V-2

4. Berdasarkan hasil dari analisis permintaan angkutan penyeberangan lintasan Merak – Bakauheni mengalami naik turun permintaan dari setiap tahunnya. Produksi tertinggi penumpang pada tahun 2010 - 2014 yaitu terjadi pada tahun 2014 dengan jumlah produksi 1,652,565 orang. Sedangkan produksi penumpang terendah terjadi pada tahun 2011 dengan jumlah produksi 1,347,335 orang. Produksi Kendaraan tertinggi terjadi pada tahun 2012 dengan produksi 2,045,952 unit dan terendah pada tahun 2010 dengan produksi 1,773,665 unit. Dari hasil analisis dapat dilihat dari grafik bahwa peningkatan Produksi pada saat padat (peak) terjadi pada saat angkutan lebaran dan terjadi pada saat shift malam hari. Sedangkan kondisi produksi pada saat tidak padat (low) terjadi pada shift siang.

5. Hasil dari analisis peramalan produktivitas angkutan diperoleh pada tahun 2015 untuk produksi penumpang 2,020,525 orang, dapat dilihat pada (Tabel 4.36) dan produksi kendaraan pada tahun 2015 sebesar 2,009,933 dapat dilihat pada (Tabel 4.36).

5.2 Saran

1. Perlu adanya peningkatan pelayanan angkutan dan pelabuhan penyeberangan dengan memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik agar pelayanan terhadap pengguna jasa dapat optimal.

2. Perlu adanya penertiban kembali mengenai jadwal keberangkatan kapal sehingga trip yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang dalam penyelenggarannya dilakukan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Merak dapat tercapai yaitu 100 trip dengan demikian tidak akan ada lagi antrian kendaraan akibat keterlambatan jadwal kapal penyeberangan.

3. Untuk mengatasi permintaan akan angkutan penyeberangan di pelabuhan penyeberangan lintasan Merak – Bakauheni yang relative tinggi terjadi keadaan pada saat padat (Peak) pada shift malam maka pemerintah yang dalam penyelenggarannya dilakukan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Merak dan operator penyelenggara yang dalam hal ini

dikelola oleh PT. Indonesia Ferry Persero (ASDP) mengatur agar kendaraan langsung masuk ke kapal penyeberangan yang beroperasi di pelabuhan sehingga waktu pelayanan kapal di pelabuhan dapat diterapkan dan tidak terjadi antrian kendaraan di pelabuhan penyeberangan lintasan Merak – Bakauheni.

4. Berdasakan hasil evaluasi angkutan penyeberangan lintas Merak – Bakauheni jika kebutuhan kapal sudah memenuhi permintaan tetapi masih terjadi antrian di Pelabuhan Merak mungkin perlu ditingkatkan lagi dalam segi pelayanannya dari loket tiket sampai angkutan kendaraan yang masuk ke area parkir atau masuk ke kapal.

SKRIPSI

Dokumen terkait