• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis jurnal kekerasan seksual terhadap anak

Dalam dokumen KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK USIA DIN (Halaman 58-65)

BAB II KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK USIA DIN

D. Analisis jurnal kekerasan seksual terhadap anak

Berikut di paparkan beberapa analisis jurnal ilmiah yang berkaitan dengan kekerasan seksual terhadap anak usia dini, untuk jurnal lengkapnya terlampir.

1. Judul jurnal: The Prevention of Childhood Sexual Abuse

Penulis : David Finkelhor

Penerbit : The Future of Children is a collaboration of the Woodrow Wilson School of Public and

International Affairs at Princeton University and the Brookings Institution.

http://futureofchildren.org

Tahun : 2009

Vol : VOL. 19 / NO. 2 / FALL 2009 Jumlah Halaman : 169-194 / 26 Lembar

Dasar pemikiran

seksual terhadap anak, yang memusatkan perhatian pada dua strategi utama yaitu pelaku dan program pendidikan melalui manajemen berbasis sekolah. Melalui strategi ini, pelaku utama diperiksa, memberitahu masyarakat tentang kehadiran mereka, melakukan pemeriksaan lapangan kerja, latar belakang, kehidupan, dan memberikan hukuman. Pada kenyataannya penduduk jauh lebih beragam. Pelaku seksual bukan hanya orang asing atau pedophilia, orang-orang sekitar juga banyak. Oleh karenanya, Finkelhor menyarankan menggunakan penegakan hukum sumber daya untuk menangkap pelaku secara lebih intensif dan memusatkan perhatian pada upaya manajemen risiko tertinggi pada korban yang lain dan selanjutnya.

Finkelhor menjelaskan bahwa manajemen berbasis sekolah program pendidikan agar mengajar anak keterampilan seperti cara untuk mengidentifikasi situasi berbahaya, menolak pendekatan yang abuser, memutuskan sebuah interaksi, dan meminta bantuan. Program ini juga bertujuan untuk mempromosikan keterbukaan, memobilisasi diri anak.

Finkelhor mendesak penelitian lebih lanjut dan pengembangan pendekatan ini, khususnya dalam upaya untuk mengintegrasikan ke komprehensif promosi kesehatan dan keselamatan kurikulum untuk mengurangi korban, untuk mencegah sikap negatif dan kesehatan mental.

Metode

Dalam hal ini, Finkelhor melakukan evaluasi program pendidikan sebagai bentuk identifikasi situasi berbahaya dan mengenalkan pendidikan seks.

Landasan Teori.

Banyak peneliti yang telah dilakukan studi ini dari program pendidikan, tetapi beberapa telah menjawab pertanyaan, apakah anak-anak belajar konsep-konsep? Banyak penelitian dirangkum dalam berbagai kajian menemukan bahwa anak dari segala umur

memperoleh konsep kunci yang diajarkan. Dalam kenyataan, anak yang lebih muda menunjukkan lebih banyak belajar dari anak yang lebih tua.

Hal-hal yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Pencegahan pelecehan seksual pada anak. 2. Program pendidikan.

3. Pemberitahuan kepada masyarakat.

Kesimpulan

Pelecehan Seksual adalah sebuah tantangan khusus, berbeda dalam banyak dimensi dari jenis lain dari anak pelayanan buruk, kejahatan, dan masalah kesejahteraan anak. Tetapi langkah besar telah dibuat untuk memahami masalah, mendidik masyarakat, dan memobilisasi sumber daya. Dengan tambahan penelitian dan pengembangan program, ada banyak alasan untuk percaya jauh lebih dapat diselesaikan.

2. Judul Jurnal: Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini

Penulis : Moh. Roqib

Penerbit : Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan P3M STAIN Purwokerto

Tahun : 2008

Vol : Vol.13, No. 2/mei-Agustus 2008/271-286 ISSN/DOI : 271-286

Jumlah Halaman : 12 Lembar

Hasil Analisis

Tulisan ini dibuat untuk menjawab keresahan orangtua sebagai dampak dari berbagai kasus dan peristiwa berbau free seks yang banyak terjadi di masyarakat. Berkembangnya tehologi yang masih minim pengawasan memungkinkan tereksposnya berbagai hal, termasuk didalam hal yang berbau pornografi, secara bebas tanpa memikirnya dampak negatif yang mungkin akan muncul.

Jurnal yang ditulis ini merupakan deskripsi pentingnya pendidikan seks sedini mungkin, mengingat makin maraknya kasus yang berkaitan dengan atau disebabkan oleh kurangnya pemahaman

tentang seks itu sendiri. Pendidikan seks perlu dikenalkan dan ditanamkan sedini mingkin pada anak mengingat anak adalah amanah yang perlu dijaga dan diperhatikan perkembangannya. Fokus utama pendidikan seks bagi anak adalah bagaimana membantu anak mengetahui dan memahami berbagai topik biologis seperti pertumbuhan, masa puber dan kemahamilan serta bagaimana memahami dan menjaga dirinya sendiri.

Strategi pendidikan seks bagi anak harus disesuaikan dengan tujuan, usia anak, tingkat pengetahuan kedewasaan anak serta kebudayaan setempat. Tugas mendidik anak pada dasarnya adalah tugas orangtua, tapi karena berbagai kendala dan keterbatasana maka tugas itu di bagi dengan lingkungan seperti: kerabat dekat, guru, pemuka agama dan sebagainya. Namun bukan berarti orang tua melepaskan sama sekali tentang pendidikan seks tersebut. Kedekatan orang tua dan anak akan sangat membantu proses pengenalan. Misalnya anak perempun pada umumnya dekat dengan ibu, saat itulah pendidikan seks dapat dilakukan.

Pendidikan seks untuk anak usia 0-5 tahun adalah dengan teknik atau strategi sebagai berikut:

1. Membantu anak agar ia merasa nyaman dengan tubuhnya.

2. Memberikan sentuhan dan pelukan kepada anak agar mereka merasakan kasih sayang dari orangtuanya secara tulus

3. Membantu anak memahami perbedaan perilaku yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan di depan umum seperti anak selesai mandi harus mengenakan baju kembali di dalam kamar mandi atau di dalam kamar. Anak diberi tahu tentang hal-hal pribadi, tidak boleh disentuh, dan dilihat orang lain.

4. Mengajar anak untuk mengetahui perbedaan anatomi tubuh laki-laki dan perempuan

5. Memberikan penjelasan tentang proses perkembangan tubuh seperti hamil dan melahirkan dalam kalimat yang sederhana,

bagaimana bayi bisa dalam kandungan ibu sesuai tingkat kognitif anak.

3. Judul Jurnal: Applying Threat Sanction Which Maximal To Perpetrator Hardness Child

Penulis : Zulmar Adhy Surya, Said Karim & Syukri Akub

Penerbit : Jurnal Penelitian Hukum e-journal PPS Universitas Hasanudin

Tahun : 2012

Vol : Vol.1/1 Juni 2012 ISSN/DOI : 271-286

Jumlah Halaman : 8 Lembar

Hasil Analisis

Penelitian ini di latarbelakangi oleh ketidak adilan dalam penuntutan pelaku kekerasan terhadap anak. Apakah telah menerapkan UUPA No. 23 tahun 2003 dalam mempidana pelaku kekerasan terhadap anak. Seharusnya pelaku kekerasan seksual terhadap anak di tuntut dengan UUPA karena disamping memuat tentang ancaman pidana badan juga tentang denda bagi pelaku.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami penerapan ancaman sanksi maksimal terhadap pelaku kekerasan anak dan juga menganalisis hakikat penerapan sanksi menurut undang-undang No. 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak.

Penelitian ini adalah penelitian normatif yaitu penelitian yang menitik beratkan pada penelitan pustaka di mana mengkaji teori-teori serta peraturan perundang-undangan yang ada kaitannya dengan penerapan sanksi terhadap pelaku kekerasan pada anak. Subjek penelitian adalah adalah para jaksa di kejaksaan Negeri Makasar, sampel sebanyak 4 jaksa.

Metode pengumpulan data dalam penelitian normatif ini adalah bahan hukum, terdiri bahan hukum primer dan sekunder yang dikelompokan agar lebih mudah dianalisis, serta dilengkapi dengan hasil wawancara dengan jaksa yang menjadi subjek penelitian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar aparat hukum di kejaksaan negeri Makasar menggunakan UUPA no. 23 Tahun 2002, untuk kasus kekerasan pada anak dan jarang menggunakan KUHP tanpa memperhatikan berat ringannya ancaman sanksi di kedua peraturan perundang-undangan tersebut, yang seharusnya dipakai aturan yang ancaman sanksinya lebih berat, utamanya untuk kasus kekerasan pada anak yang dilakukan secara sadis.

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa antara Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan KUHP ancaman sanksi terhadap pelaku kekerasan ada yang lebih berat dan ada yang lebih ringan, tetapi pada UUPA disamping ancaman fisik (kurungan) juga ada ancaman denda dan ancaman sanksi minimum.

4. Judul Jurnal: Intention, Behavior, and Sex Education in Early Childhood (Intensi dan Perilaku Orang Tua Dalam Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini) Penulis : Umi Kulsum

Penerbit : Developmental and Clinical Psychology Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/dcp Tahun : 2013

Vol : Vo1. 1 Oktober 2013 ISSN/DOI : ISSN 2252-6358

Jumlah Halaman : 19-25 / 7 Lembar

Hasil Analisis

Latar belakang penelitian ini adalah pemahaman orang tua yang sangat kurang tentang kesadaran bahwa anak memiliki hak untuk mendapatkan akses informasi yang benar tentang seksualitas sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan usianya dengan menggunakan bahasa dan metodologi yang tepat untuk anak usia dini. Anak juga berhak untuk dilindungi dari resiko pelecehan dan kekerasan seksual. Data dari Biro Pusat Statistik tahun 2006, berdasarkan kasus yang dilaporkan terdapat 99.377 kasus kekerasan

seksual yang korbannya anak di bawah usia 19 tahun. Terdapat 51.676 (51%) dari total jumlah tersebut adalah anak usia dibawah 9 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak termasuk anak usia balita belum terlindungi sehingga sangat rentan terhadap resiko kekerasan seksual.

Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran deskriptif intensi dan perilaku orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia dini di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melibatkan 108 ibu di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang sebagai subjek penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah one stage cluster random sampling. Intensi dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia dini diukur dengan menggunakan skala intensi. Skala intensi mempunyai 47 item, kemudian dianalisis menggunakan teknik product moment dan dinyatakan 6 item tidak valid sehingga didapatkan 41 item yang valid. Skala intensi mempunyai nilai reliabilitas sebesar 0,887. Sedangkan perilaku orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia dini diukur dengan angket perilaku. Angket perilaku mempunyai 39 item, kemudian dianalisis menggunakan teknik product moment

dan dinyatakan 6 item tidak valid sehingga didapatkan 33 item yang valid. Angket perilaku mempunyai nilai reliabilitas sebesar 0,924. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia dini di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang tergolong pada kriteria intensi yang cukup kuat. Sedangkan perilaku orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia dini di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang tergolong pada kriteria perilaku yang cukup cenderung kuat.

BAB III

Dalam dokumen KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK USIA DIN (Halaman 58-65)

Dokumen terkait