• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keberhasilan dan Kegagalan Pencapaian Kinerja Tahun 2020

AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUMPULAN DATA KINERJA

B. Capaian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai dan menentukan keberhasilan

3. Analisis Keberhasilan dan Kegagalan Pencapaian Kinerja Tahun 2020

Evaluasi dan analisis pencapaian kinerja dilakukan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, kendala atau hambatan apa saja yang timbul dalam pelaksanaannya dan langkah antisipatif serta strategi apa saja yang diambil atau dilakukan untuk mengatasi segala kendala/hambatan tersebut.

Berikut adalah hasil evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran berikut keberhasilan dan kegagalannya melalui kegiatan yang dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat selama tahun 2020.

a. Sasaran Pertama : Laju Penegakan Perda dan Perkada

SASARAN IDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Kreteria

2 3 4 5 6

1) Jumlah penanganan kasus pelanggaran Perda yang terlaksana.

Target: 28 kasus, Realisasi: 43 Kasus, capaian kinerja 111% (BAIK SEKALI).

Keberhasilan pencapaian kinerja dikarenakan adanya komitmen pimpinan dalam merespon serta menindaklanjuti setiap laporan tentang adanya indikasi pelanggaran perda, serta hasil dari patroli yang dilaksanakan oleh

anggota Satpol PP dilapangan sehingga, sehingga indicator kinerja sasaran tersebut memperoleh predikat Baik Sekali. namun dari keberhasilan capaian kinerja tersebut masih terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam pencapaian sarsan yaitu :

a. Luasnya cakupan penegakan perda yang meliputi luas wilayah, jumlah perda dan masyarakat atau Badan Usaha;

b. Kurangnya jumlah PPNS untuk penegakan perda.

c. Kurangnya sarana dan anggaran untuk penegakan perda

Untuk mengatasi hambatan tersebut, dilakukan upaya sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Satpol PP kab/kota dalam

melaksanakan penegakan Perda secara terpadu ;

b. Mengirimkan anggota Satpol PP untuk mengikuti diklat PPNS.

c. Mengusulkan Penambahan kegiatan dan volume kegiatan 2) Jumlah penurunan kasus pelanggaran perda

Target : 15 kasus, Realisasi : 20 kasus, capaian kinerja 133.33% (BAIK SEKALI).

Keberhasilan pencapaian kinerja pada indikator sasaran tersebut dikarenakan program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan efektif dengan dilaksanakannya pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap masyarakat, kelompok masyarakat, badan hukum serta aparatur. Selain itu diberlakukannya peninndakan terhadap pelanggar perda menjadi pendorong akan keberhasilan pencapaian kinerja sasaran tersebut sehingga memperoleh predikat Baik Sekali.

b. Sasaran ke dua : Tingkat penanganan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum

SASARAN IDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Kreteria

2 3 4 5 6

1) Jumlah gangguan Trantibum

Target : 110 kali, Realisasi 97 kali, capaian kinerja 88.18 % (BAIK) Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut merupakan wujud komitmen pimpinan dalam mencapai visi Satpol PP Provinsi Jawa Barat yaitu, Jawa Barat tertib dan tentram dengan mengoptimalkan pelaksanaan patroli yang dilaksanakan tiga kali sehari di dalam kota, luar kota serta daerah perbatasan Provinsi yang dilaksanakan oleh anggota Satpol PP Provinsi Jawa Barat. Namun dibalik keberhasilan tersebut masih terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi diantaranya adalah :

a. Banyaknya aset pemerintah provinsi yang belum teramankan dengan baik sehingga memerlukan pengawasan dan penertiban;

b. Kurangnya jumlah anggota Satpol PP;

c. Sarana dan prasana yang masih belum memadai sesuai standar dalam meunjang SOP.

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan Biro terkait terkait pengamanan asset;

b. Melakukan koordinasi dengan Satpol PP Kab/Kota dalam pelaksanaan program kegiatan di kab/kota;

c. Memaksimalkan fungsi sarana dan prasanana yang ada serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.

2) Jumlah penurunan unjuk rasa yang anarkis

Target : 21 kali, Realisasi : 10 kali, capaian kinerja 100 % (BAIK)

Jalur komunikasi dan koordinasi yang baik antar pimpinan dengan jajaran TNI/Polri serta perangkat daerah terkait lainnya, serta jejaring informasi dari tim deteksi dini Sauan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dengan Forum Komunikasi Intelijen Daerah (Kominda) menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam mencegah dan menurunkan aksi unjuk rasa yang anarkis, Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran jumlah penurunan unjuk rasa yang anarkis dengan predikat cukup didukung oleh beberapa faktor pendukung diantaranya adalah :

a. Koordinasi dan komunikasi yang baik atara Satpol PP Provinsi dengan TNI/Polri, Satpol PP Kab/Kota serta instansi terkait lainnya;

b. Jaringan informasi yang baik dengan forum komunikasi intelijen daerah;

c. Sosialisasi dan patrol yang rutin dilakukan oleh Satpol PP Provinsi dan Satpol PP Kab/Kota kepada masyarakat.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran adalah sebagai berikut :

a. instensitas aksi unjuk rasa akibat konflik berbasis sara ( dugaan penistaan agama, penolakan paham syiah), ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah berupa tuntutan kepada pemerintah;

b. Masih banyaknya gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah perbatasan provinsi;

c. SDM dan sarana prasarana yang masih belum memadai.

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Meningkatkan intensitas koordinasi dengan instansi terkai;

b. Melakukan patrol wilayah;

c. Melakukan koordinasi dengan Satpol PP Kab/Kota serta memaksimalkan fungsi sarana dan prasarana yang ada sambal berupaya melakukan penambahan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan.

c. Sasaran ke tiga : Persentase anggota Linmas Desa di Jawa Barat SASARAN IDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Kreteria

2 3 4 5 6

Persentase Anggota Linmas

Desa di Jawa Barat 59.15

Jumlah Monitoring kejadian bencana alam

10 10 100 Baik

Jumlah anggota Linmas Desa perwilayah Desa/

Kelurahan

190.25 120.334 63.13 CUKUP

1) Jumlah monitoring kejadian bencana alam Target : 10 kali, Realisasi : 10 kali, capaian kinerja 100% BAIK Keberhasilan pencapaian kinerja tersebut dikarenakan :

a. Proses pembinaan anggota Satlinmas yang dilaksanakan oleh Satpol PP Provinsi di Kab/Kota berjalan dengan baik;

b. Peningkatan peran dan fungsi satlinmas di Kab/Kota;

c. Sinergitas yang terjalin baik antara Satpol PP Provinsi dan Satpol PP Kab/Kota.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai indikator kinerja sasaran tersebut diantaranya adalah :

a. Rasio antara jumlah penduduk dan anggota Satlinmas masih belum ideal;

b. Sebagian besar daerah di Jawa Barat merupakan dareh yang termasuk keldalam zona rawan bencana;

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Melibatkan unsur masyarakat dan kelompok masyarakat dalam menciptakan keamanan lingkungan;

b. Meningkatkan kemampuan anggota Satlinmas dalam mitigasi bencana.

2) Jumlah anggota Linmas Desa Perwilayah Desa/ Kelurahan

Target : 190 Orang, Realisasi : 120 Orang, capaian kinerja 63.16 % (CUKUP) pencapaian target kinerja sasaran Tahun 2020 disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah :

a. Rekrutmen anggota Satlinmas di Kab/Kota terkendala regulasi dan anggaran;

b. Banyaknya anggota Satlinmas di Kab/Kota yang meninggal dunia dan sudah dalam usia lanjut;

c. Keengganan sebagaian masyarakat yang masih dalam usia produktif menjadi anggota Satlinmas.

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dan Satuan Polisi Pamong Praja Kab/Kota melakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Melakukan koordinasi dengan kemendagri, Bupati dan Walikota melalui Kasatpol PP Kab/Kota kaitan regulasi rekrutmen anggota Satlinmas serta pendanaannya;

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung peran dan fungsi Satlinmas untuk membantu menciptakaan keamanan lingkungan;

c. Melakukan pembinaan terhadap anggota Satlinmas yang ada untuk merubah paradigma tugas dan fungsi Satlinmas, sehingga menarik bagi anggota masyarakat yang masih produktif untuk menjadi anggota Satlinmas.

d. Sasaran ke tiga : Persentase Anggota Satpol PP dan PPNS yang Kompeten SASARAN IDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Kreteria

2 3 4 5 6 Capaian Kinerja 100% (BAIK). Keberhasilan Pencapain kinerja tersebut dikarenakan :

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai indikator kinerja sasaran tersebut diantaranya adalah :

a. Rasio antara ASN dan menjadi PPNS masih belum ideal;

b. Masiih Pariatifnya jenjang Pendidikan dan Dasar Keilmuan yang menjadi PPNS

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Mengusulkan Pembentukan calon PPNS

b. Meningkatkan kemampuan dan keahlian PPNS melalui jenjang Diklat Keterampilan .

2) Persentase Peningkatan Teknis Anggota Pol PP

Target : 51 Orang, Realisasi : 100 Orang, capaian kinerja 200 % (Baik Sekali)

Tingginya pencapaian target kinerja sasaran Tahun 2020 disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah :

Banyaknya anggota Satpol PP yang dilibatkan dalam Penegakan Peraturan kesehatan Pencegahan Wabah Covid-19

Dokumen terkait