• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2020"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP )

TAHUN 2020

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2020

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat ALLAH SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah - NYA, kami dapat menyusun Laporan Kinerja Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) atas pelaksanaan Program dan Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Tahun 2020.

Penyusunan Laporan ini berpedoman kepada Instruksi Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Negara, diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing – masing instansi Pemerintah.

Laporan ini berfungsi sebagai :

1. Wujud Pertanggung jawaban kepada Publik / Stake holders atas keberhasilan atau kegagalan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dalam Pencapaian Sasaran, Program dan Kegiatan selama Tahun 2020;

2. Bahan Penyusunan LKIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2020.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat maupun bagi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada umumnya, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab.

Demikian untuk dijadikan bahan seperlunya.

Bandung, 31 Maret 2021

KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA BARAT,

Drs. M. ADE AFRIANDI, MT

NIP. 19661027 198702 1 002

(3)

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... ii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A Gambaran Umum Organisasi ... 1

B Peran Strategis dan Isu Strategis ... 4

BAB II : PERENCANAAN KINERJA………. ... 6

A Perencanaan Kinerja ... 6

B Perjanjian Kinerja……….. ... 12

C Alokasi Anggaran Satuan Polisi Pamong Praja Prov. Jabar ... 16

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ... 19

A Pengumpulan Data Kinerja…... 19

B Capaian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Prov. Jabar ... 21

C Realisasi Anggaran Satuan Polisi Pamong Praja Prov. Jabar ... 32

BAB IV : PENUTUP ... 37

A Capaian Kinerja……….. ... 37

B Realisasi Anggara ... 38

C Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang……… 40

Hal DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Matrik Renstra 2018-2023 Satpol PP Prov. Jabar……….. 8

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2020………. 26

Tabel 2.3 Anggaran Belanja Langsung Per Sasaran Strategis……….. 15

Tabel 2.4 Alokasi Anggaran Program dan Kegiatan Satpol PP Prov. Jabar Tahun 2020……… 16

Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran Tahun 2020……… 22

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Per Indikator Sasaran Tahun 2020………. 23

Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dengan Tahun

(4)

2023 Terhadap Target Renstra……… 24

Tabel 3.4 Anggaran dan Realisasi Belanja Kegiatan Satpol PP Prov. Jabar Tahun 2020……….. 32

Tabel 3.5 Realisasi Kinerja Anggaran……… 34

Tabel 3.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya……… 35

Tabel 4.1 Realisasi Anggaran Tahun 2020……….. 38 DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Satpol PP Provinsi Jawa Barat 4

Gambar 3.1 Chart Pencapaian Indikator Kinerja 25

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi

Beradasarkan Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang pemerintahan Daerah. PP No. 16 Tahun 2020 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 6 Tahun 2016, tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Peraturan Daerah provinsi Jawa Barat Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban Umum dan perlindungan Masyarakat; Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor : 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasai Perangkat Daerah Provinsi Jawa. Tugas Satpol PP sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 54 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok Fungsi , Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat adalah merumuskan kebijakan teknis penegakan Peraturan Daerah dan peraturan pelaksanaannya, penyelenggaraan pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis penegakan Peraturan Daerah, peraturan pelaksanaannya, produk hukum lainnya, norma-norma yang berlaku, penyelenggaraan pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;

b. Penyelenggaraan perumusan program di bidang penegakan Peratuaran Daerah, peraturan pelaksanaannya dan produk hukum lainnya, norma-norma yang berlaku, pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;

c. Penyelenggaraan dan fasilitasi penegakan Peraturan Daerah, peraturan

pelaksanaannya dan produk hukum lainnya, norma-norma yang berlaku,

pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta

perlindungan masyarakat masyarakat.

(6)

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat periode Desember 2020 memiliki Sumber Daya Aparatur sebanyak 106 orang yang tersebar ditempatkan di Bidang-bidang dan Sekretariat Satuan Pelayanan pada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat.

Sumber Daya Aparatur yang dimiliki tersebut dapat digambarkan pada tabel dibawah ini :

Keadaan Pegawai Berdasarkan Jabatan

1. Pejabat Struktural : 20 orang

2. Pejabat Fungsional Angka Kredit : 12 orang 3. Jabatan Fungsional Umum : 74 orang

Keadaan Pegawai Menurut Jenis Kelamin 1. Laki-Laki : 101 orang

2. Perempuan : 5 orang

(7)

101 5

Laki_laki Perempuan

Keadaan Pegawai Menurut Usia

1. Kelompok Usia 25-30 : 0 orang

2. Kelompok Usia 31-40 : 19 orang

3. Kelompok Usia 40-50 : 50 orang

4. Kelompok Usia 51-60 : 37 orang

(8)

Keadaan Pegawai Berdasarkan Pendidikan

Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan / Ruang

N0. GOL / RUANG JUMLAH KETERANGAN

1 IV/e 0 -

2 IV/d 0 -

3 IV/c 1 -

4 IV/b 5 -

5 IV/a 9 -

JUMLAH 15 -

6 III/d 10 -

7 III/c 6 -

8 III/b 17 -

9 III/a 11 -

No Pendidikan Jumlah Ket.

1 SD - -

2 SLTP 5 -

3 SLTA 52 -

4 D1 / D2 1

5 SARMUD / D3 5 -

6 DIV / SARJANA 27 -

7 S – 2 16 -

8 S – 3 -

JUMLAH 360 -

(9)

JUMLAH 44 - 1

0 II/d 6 -

1 1 II/c 24 -

1

2 II/b 7 -

3 1 II/a 1 -

JUMLAH 38 -

1

4 I/d 1 -

1

5 I/c 0 -

1 6

I/b 1 -

1

7 I/a -

JUMLAH 2 -

TOTAL 360 -

0 0 1

5

9 10

6 17

11

6 24

7

1 1

0 1

0 0

5 10 15 20 25 30

IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a

(10)

Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat terdiri dari : a. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;

2. Sub Bagian Keuangan dan Aset;

3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

c. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, membawahi : 1. Seksi Deteksi Dini;

2. Seksi Operasi;

3. Seksi Pengamanan dan Ketertiban.

d. Bidang Penegakan Perda dan Pergub, membawahi : 1. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan;

2. Seksi Pembinaan dan Penyuluhan;

3. Seksi Pengawasan dan Penindakan.

e. Bidang Pembinaan Masyarakat dan Aparatur, membawahi : 1. Seksi Kerjasana;

2. Seksi Peningkatan Kompetensi Pol PP;

3. Seksi Peningkatan Kapasitas PPNS.

f. Bidang Perlindungan Masyarakat, membahawahi : 1. Seksi Bina Potensi Masyarakat;

2. Seksi Satlinmas;

3. Seksi Peningkatan Kapasitas Satlinmas.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dalam melakukan pembagian fungsi – fungsi manajemen pada Satpol PP

Provinsi Jawa Barat ditetapkan struktur organisasi yang berdasarkan pada Peraturan

Gubernur Jawa Barat Nomor 54 tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian

Tugas Unit Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dapat kita

lihat pada gambar 1.1 sebagai berikut:

(11)

Gambar 1.1

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

LAMPIRAN IX PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT

NOMOR :

TANGGAL :

TENTANG : KEDUDUKANDANSUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

KEPALA PROVINSI JAWA BARAT

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN

PERENCANAAN DAN KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN DAN

PELAPORAN ASET UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG

PENEGAKAN PERATURAN PEMBINAAN

KETENTERAMAN DAN PERLINDUNGAN

DAERAH DAN PERATURAN MASYARAKAT DAN

KETERTIBAN UMUM MASYARAKAT

GUBERNUR

APARATUR

KELOMPOK

SEKSI SEKSI SEKSI

SEKSI

JAFUNG BINA POTENSI

DETEKSI DINI PENYEL IDIKAN DAN PEM BINAAN MASYARAKAT

MASYARAKAT

PENYIDIKAN

DAN KERJASAMA

SEKSI

SEKSI

SEKSI

SEKSI

OPERASI PEM BINAAN DAN PENINGKATAN

SATLINMAS

PENYULUHAN KOMPETENSI POL PP

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

PENGAM ANAN DAN PENGAWASAN DAN PENINGKATAN PENINGKATAN

KETERTIB AN PENINDAKAN KAPA SITA S PPNS KAPA SITA S LINMA S

GUBERNUR JAWA BARAT,

AHMAD HERYAWAN

Sumber Data : Lampiran Peraturan Gubenrur No. 54 Tahun 2016

B. Peran Strategis dan Isu Strategis Satpol PP Provinsi Jawa Barat

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat merupakan garda terdepan dalam hal pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah (Perkada), Perda dan Perkada yang dibuat oleh Pemerintah tidak akan berjalan optimal tanpa adanya aparatur yang mengawal bahwa Perda dan Perkada tersebut dilaksanakan serta dipatuhi baik oleh masyarakat, badan hukum maupun aparatur itu sendiri.

Peran strategis Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan Undang-Undang No.

23 Tahun 2014 Pasal 12 ayat 1 (satu) huruf e, disebutkan bahwa ketentraman,

ketertiban umum dan perlindungan masyarakat merupakan urusan Pemerintahan

Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang harus diselenggarakan dan

menjadi tugas dari Kepala Daerah. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat

(12)

sebagai kepanjangan tangan dari Kepala Derah untuk membantu dalam hal penyelenggaraan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat, dibentuk untuk menegakan Perda dan Perkada, meyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman, serta menyelenggarakan perlindungan masyarakat.

Suasana tentram dan tertib menjadi modal dasar baik dalam menjalankan roda pemerintahan maupun roda perekonomian, roda pemerintahan dan roda perekonomian tidak akan berjalan dengan optimal apabila kondisi ketentraman ketertiban dan perlindungan masyarakat tidak terselenggara dengan baik oleh sebab itu, ketiga aspek pelayanan dasar tersebut menjadi aspek strategis bagi Satuan Polisi Pamong Praja sehingga pemerintah berkewajiban mendukung penguatan kelembagaan dan penganggaran guna menunjang pelaksanaan cipta kondisi tibumtranmas serta perlindungan masyarakan yang kondusif dan berjalan secara optimal.

Dari permasalahan - permasalahan penegakakkan Perda/ Perkada, penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat serta masih adanya permasalahan asset di Jawa Barat maka dapat ditentukan isu-isu strategis yang akan ditangani Satpol PP Prov. Jabar, meliputi :

1. Masih terjadinya pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur;

2. Masih adanya gangguan keamanan dan kenyamanan lingkungan;

3. Masih adanya kriminalitas dan gangguan ketertiban dalam masyarakat;

4. Masih adanya asset pemerintah yang bermasalah dan dikuasi oleh masyarakat maupun kelompok masyarakat yang berbadan hukum;

5. Masih minimnya peran serta masyarakat dalam meningkatkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

6. Masih minimnya kemampuan anggota Satpol PP dan PPNS 7. Masih minimnya anggota Satpol PP Perempuan;

8. Masih minimnya sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja aparat Satpol PP.

9. Masih minimnya jumlah anggota Linmas yang telah mendapat pengetahuan dan ketrampilan kelinmasan.

(13)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA BARAT

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah, Rencana Stratejik merupakan langkah awal perencanaan untuk memberikan arah pembangunan serta memberikan jawaban terhadap tuntutan lingkungan stratejik lokal, nasional dan global serta tetap berada dalam tata Administrasi Negara. Melalui pendekatan perencanaan stratejik yang jelas dan bersinergi, instansi pemerintah dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan senantiasa mempehatikan potensi yang dimiliki, peluang dan kendala yang mungkin akan dihadapi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja.

Rencana Stratejik merupakan perencanaan untuk memberikan arah pembangunan serta visi dan misi jangka menengah tahun 2018 – 2023 sesuai dengan pedoaman yang diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 54 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 – 2023. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dalam mengimplementasikan Rencana Strategik dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja tersebut :

1. Membuat Rencana Kerja (Renja) setiap tahun anggaran, yaitu mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2023:

2. Membuat usulan kegiatan tahun anggaran berkenaan bahan pembahasan pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat;

3. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) sesuai dengan pedoman Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Program Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi Jawa Barat;

4. Melaksanakan penyempurnaan Draft RKA menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) setelah ditetapkannya APBD Provinsi Jawa Barat.

Untuk keberhasilan implementasi Rencana Strategik Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 – 2023 diperlukan adanya kesepakatan,

kesepahaman dan komitmen bersama antara jajaran Satuan Polisi Pamong Praja

dengan seluruh Stakeholders di Jawa Barat.

(14)

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan tantangan dan peluang yang ada di Jawa Barat, maka Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2018 – 2023 yang hendak dicapai pada Tahapan Ketiga Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat adalah :

" Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin Dengan Inovasi dan Kolaborasi"

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Rencana Strategis (RENSTRA) 2013-2020 bahwa Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat mengacu kepada Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat terutama pada Misi kedua, “ Melahirkan Manusia Yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia Dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik Yang Inovatif ”. Hal ini untuk mewujudkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2020 yaitu pemerintahan Jawa Barat yang dapat diandalkan untuk mengawal pembangunan, profesional, akuntabel dan kerjasama kemitraan strategis dengan berbagai tingkatan.

Tabel 2.1

MATRIK RENCANA STRATEGIS SATPOL PP PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018-2023

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR SASARAN

STRATEGIS SATUAN

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN

KONDISI AKHIR

2023

2019 2020 2021 2022 2023 Meningkatnya

Penegakan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah serta

Keamanan dan Ketertiban Umum

Berkurangnya pelanggaran terhadap PERDA dan Perkada

Laju Penegakan

Perda dan Perkada Persen 5 3 4 5 6

Tingkat Penanganan Gangguan ketentraman dan ketertiban Umum masyarakat

Persen 70 85 87 90 90

Persentase Anggota Linma sUntuk Perlindungan Masyarakat

Persen 75 80 85 90 95

Persentase anggota Satpol PP dan PPNS yang Kompeten

Persen 70 40 75 85 90

Tingkat Pemenuhan Dukungan Manajemen Perkantoran

Persen 80 85 90 95 100

(15)

Kebijakan dan Program Kebijakan

a. Melakukan peningkatan koordinasi dengan instansi terkait secara intensif;

b. Melakukan pengawasan secara periodik terhadap pelaksanaan perda dan peraturan pelaksanaannya;

c. Membangun database penegakkan Perda, menyelenggarakan Tibumtranmas dan Perlindungan masyarakat;

d. Menyelenggaran Bimbingan Teknis bagi SATPOL PP maupun dan PPNS;

e. Menyelenggarakan pelayanan administrasi perkantoran dan dukungan teknis Program

Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, disusun rencana program sebagai berikut : a. Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

b. Program penanggulangan Bencana Alam, Bencana Sosial dan Perlindungan masyarakat;

c. Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik Daerah;

d. Program Perencanaan, pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah;

e. Program Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ;

f. Program pengembagnan Kompetensi Aparatur;

g. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur;

h. Program Penataan peraturan perundang-Undangan, Kesadaran Hukum dan HAM;

i. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur;

j. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apratur;

k. Program pelayanan Adiministrasi Perkantoran;

Perencanaan Kinerja Satpol PP Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 mengacu

kepada Rencana Strategis 2013-2020 yang dijabarkan ke dalam program dan

kegiatan sebagai berikut :

(16)

1 Program Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Kegiatan Penertiban Aset dan Pengamanan Objek Vital Pemerintah Provinsi

Jawa Barat

Kegiatan Patroli, Pengamanan dan Penanganan Gangguan Tibumtranmas di Jawa Barat

Kegiatan Penyelenggaraan dan Pemeliharaan Tibumtranmas Secara Terpadu di Wilayah Perbatasan Prov/Kab/Kota

Kegiatan Operasi Praja Wibawa dan Operasi Bhakti Praja

Kegiatan Deteksi Dini, Pengumpulan dan Analisis Bahan Keterangan Kegiatan Analisis, Evaluasi dn Pengawasan Dampak Operasi

Tibumtranmas

Kegiatan Pengamanan Wilayah Pemilu Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan wakil Walikota

2 Program Penanggulangan Bencana Alam, Bencana Sosial dan Perlindungan Masyarakat

Kegiatan Pengerahan Linmas dalam Pemilukada Serentak (DPSD) di Jawa Barat

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Linmas dalam Pemilukada Serentak (DPSD) di Jawa Barat

Kegiatan Identifikasi Persiapan Pelaksanaan Pemilukada Serentak (DPSD) di Jawa Barat

3 Program Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP

Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

4 Program Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

Kegiatan Forum OPD Satpol PP se Jawa Barat

5 Program Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan

Kegiatan Peningkatan Wawasan Bidang Penatausahaan dan Pengelolaan Keuangan

Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja anggaran Satpol PP Prov. Jabar Kegiatan Penyusunan Renja Satpol PP Prov. Jabar

Kegiatan Penyusunan Laporan kuntabilitas Kinerja (LAKIP) Satpol PP Prov.

Jabar

(17)

Kegiatan Penyusunan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah (LPPD) Kegiatan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Satpol PP Prov. Jabar

Kegiatan Penyusunan Laporan Bulanan Satpol PP Prov. Jabar Kegiatan Penyusunan Laporan Triwulanan Satpol PP Prov. Jabar Kegiatan Penyusunan Laporan Semesteran Satpol PP Prov. Jabar Kegiatan Penyusunan Laopran Tahunan Satpol PP Prov. Jabar Kegiatan Penyusunan Laporan Sismontev Satpol PP Prov. Jabar Kegiatan Monitoring Evaluasi Kegiatan Satpol PP Prov. Jabar Kegiatan Penyusunan Renstra Satpol PP Tahun 2020-2023

Kegiatan Peningkatan Wawasan Bidang Penatausahaan dan Pengelolaan Keuangan

6 Program Program Pengembangan Kompetensi Aparatur Kegiatan Pembinaan Masyarakat, Aparatur dan Kerjasama Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Pol PP

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur PPNS Provinsi dan Kabupaten/

Kota

7 Program Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur Kegiatan Pengadaan Pakaian dan Atributnya

Kegiatan Sewa Gedung /Lapang dan Pakaian Adat/Tradisional

Kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan 8 Program Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan,

Kesadaran Hukum dan HAM

Kegiatan Operasional Sekretariat PPNS Provinsi Jawa Barat

Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum Kedisiplinan Aparatur PNS Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan Penyelidikan dan Penyidikan Pelanggaran Peraturan Daeah dan Peraturan Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan Operasional Terpadu Penegakan Pelanggaran Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat

9 Program Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan Pemeliharaan Rutin Gedung Kantor

Kegiatan Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional

Kegiatan Pemeliharaan Alat Perlengkapan Gedung Kantor

(18)

10 Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Satuan Polisi Pamong

Praja Provinsi Jawa Barat

11 Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perelngkapan Kantor Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan, Keamanan dan Jasa Kantor Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan Kegiatan Penyediaan Makan dan Minuman

Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

B. Perjanjian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, dijelaskan bahwa Perjanjian Kinerja merupakan dokumen yang

berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada

pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan Program/Kegiatan

yang telah ditetapkan sebelumnnya dan disertai dengan indicator kinerja.

(19)

Melalui Perjanjian Kinerja yang telah disepakati tersebut diharapkan akan terwujud komitmen atas pencapaian target kinerja secara terukur, yang telah ditetapkan antara penerima amanah dalam hal ini adalah Kepala Perangkat Daerah dan Pemberi amanah yaitu Gubernur Jawa Barat yang berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia.

Perjanjian Kinerja Satuan polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2020 yang merrupakan penjabaran dari Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2020. Renstra tersebut digunakan sebagai pedoman serta acuan dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi Satpol PP yang dijabarkan melalui tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dan sasaran yang akan dicapai dalam setiap tahun dalam periode Renstra tersebut.

Tabel 2.2

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2020

(1) (2) (3) (4)

1 Berkurangnya pelangggran terhadap

Perda dan Perkada Laju Penegakan Perda

dan Perkada 6%

2 Bekurangnya gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Jawa Barat

Tingkat Penanganan Gangguan

Ketentraman dan

Ketertiban Umum

Masyarakat

75 %

3 Meningkatnya perlindungan

masyarakat di Jawa Barat Persentase anggota

linmas untuk

perlindungan masyarakat

80%

4 Meningkatnya kualitas Sumber Daya

Aparatur Satpol PP dan PPNS Persentase Angggota

Satpol PP dan PPNS yang Kompeten

75%

5 Terpenuhinya dukungan manajemen

perkantoran Tingkat pemenuhan

dukungan manajemen perkantoran

85%

(20)

Program Anggaran Ket 1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja Rp. 72.055.240,- APBD 2. Program Dukungan manajemen Perkantoran Satuan Polisi Pamong Praja Rp. 7.519.509.045,- APBD

3. Program Pembinaan masyarakat dan Aparatur Rp. 1.273.974650,- APBD

4. Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Kententraman Masyarakat Rp. 2.301.402.000,- APBD

5. Program Penegakan Peraturan Daerah dan peraturan Kepala Daerah

Rp. 977.374.156,- APBD

6. Program Perlindungan masyarakat Rp. 809.669.400,- APBD

JUMLAH Rp. 12.953.984.491,-

Rencana Kinerja Tahun 2020 Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat bertumpu kepada Pencapaian Sasaran, Indikator Sasaran, Program dan Pelaksanaan Kegiatan. Adapun sasaran stratejik dan indikator sasaran dalam Perencanaan Kinerja Tahun 2020, adalah sebagai berikut :

Sasaran Stratejik

a. Meningkatkan Upaya

b. Berkurangnya gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Jawa Barat;

c. Meningkatnya Perlindungan Masyarakat di Jawa Barat.

Indikator Sasaran

a. Jumlah penanganan pelanggaran Non Yustisi Perda;

b. Jumlah penanganan pelanggaran Pro Yustisi Perda;

c. Jumlah gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

d. Jumlah penurunan unjuk rasa yang anarkis;

e. Jumlah ancaman keselamatan masyarakat;

(21)

f. Jumlah anggota Linmas per 100 orang penduduk;

g. Jumlah Anggota Satpol PP yang memiliki kompetensi teknis;

h. Jumlah anggota Satpol PP per 10.000 orang penduduk;

i. Jumlah dan kualitas Penyidik PNS provinsi.

Tabel 2.3

Tabel Anggaran Belanja Langsung Per Sasaran Strategis

No

Sasaran

Indikator

Anggaran

Realisasi

Target

% Anggaran

Strategis Kinerja Rp Rp Keu %

1. Berkurangnya Jumlah 1.618.738.500 1.558.396.150 100 96,27

pelanggaran penanganan

terhadap pelanggaran

Peraturan Non Yustisi

Daerah dan Perda

Peraturan

Pelaksanaannya

Jumlah

penanganan

pelanggaran

Pro Yustisi

Perda

2. Berkurangnya Jumlah 3.264.315.000 3.260.217.100 100 99,87

gangguan gangguan

ketertiban ketertiban

umum dan umum dan

ketentraman ketentraman

masyarakat di masyarakat

Jawa Barat

Jumlah

unjuk rasa

yang

anarkis

3. Meningkatnya Jumlah 1.160.190.000 1.151.094.000 100 99,22

perlindungan ancaman

masyarakat di keselamatan

Jawa Barat masyarakat

Jumlah

anggota

Linmas per

100 orang

penduduk

(22)

C. Alokasi Anggaran Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 sesuai dengan RENSTRA dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 35 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat memperoleh dukungan anggaran (setelah perubahan) dalam rangka pencapaian target sasaran kinerja seluruhnya mencapai RP. 27.569.632.670,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp. 20.496.146.553,- dan Belanja Langsung Rp. 7.073.486.117,-.

Tabel 2.4

Alokasi Anggaran Program dan Kegiatan Satpol PP Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

1 2 3

058 BELANJA DAERAH 27.569.632.670.00

058 BELANJA TIDAK LANGSUNG 20.496.146.553.00

058 BELANJA LANGSUNG 7.073.486.117.00

023 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

56.273.140.00

013 Penyedian Alat Pendukung Fasilitas Kantor 56.273.140.00

014 Penyedian Makan Minum, Akomodasi dan Rapat Luar kantor 1.935.680.900.00

015 Penyediaan Sewa Publikasi dan Dokumentasi Kantor 343.960.000.00

016 Penyedian Alat Pakai Habis 543.356.370.00

017 Penyediaan Jasa Tenaga Kerja dan Perlengkapannya 1.602.661.950.00

018 Penyediaan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 703.192.000.00

019 Pemeliharaan Fasilitas dan Gedung Kantor 141.600.000.00

020 Penyediaan Tenaga Ahli, kerohanian, Saran dan Prasarana Olah raga 54.900.550.00

021 Penyediaan Diklat Kursus Singkat dan Bintek Aparatur 0

060 PROGRAM PEMBINAAN MASYARAKAT DAN APARATUR 584.844.852.00

001 Pembinaan Masyarakat Apratur Kerjasama 208.238.000.00

002 Peningkatan Kapasitas Aparatur PPNS Provinsi san Kabupaten / Kota 206.433.600.00

003 Peningkatan Profesionalisme Pol PP 170.173.252.00

004 Pengembangan Kerjasama (PKS) Cipta Kondisi Tentram Tertib di Wilayah Perbatasan Jawa Barat Banten

0

005 Kajian Pilot Projek Pembangunan Posko Pemantauan di Perbatasan Jabar- Banten 0 061 PROGRAM PEMELIHARAAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN

MASYARAKAT 438.880.000.00

(23)

001 Analisis Evaluasi dan Pengawasan Dampak Opersional Trantibum 32.209.000.00

002 Deteksi Dini Pengumpulan Analisa Bahan Keterangan 64.767.000.00

003 Operasi Pengamanan Dan Penertibana Kawasan Lindung Daerah Aliran Sungai Citarum

41.806.000.00

004 Operasi Praja Wibawa dan Operasi Bhakti Praja 37.828.000.00

005 Patro;i Pengamanan dan Penanganan Gangguan Trantibum di Jawa Barat 88.324.000.00 006 Penertiban Asaet dan Pengamana Objek Vital Pemerintah Provinsi Jawa Barat 56.305.000.00 008 Penyelenggarasan dan Pemeliharaan Trantibum secara Terpadu di Wilayah

Perbatasan Prov/Kab/Kota 83.463.000.00

009 Operasi Terpadu Penegekan Perda dan Trantibum Linmas di Perbatasan 34.178.000.00 010 Pembentukan Forum Koordinasi Tarantibum Linmas di Kecamatan Perbatasan

Jawa Barat-Banten 0

062 PROGRAM PENEGAK PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH

128.158.955.00

001 Operasional Penyidikan dan Penyelidikan Pelanggaran Peraturan Daerah dan

Peraturan Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat 58.026.995.00

003 Operasional Terpadu Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Peraturan Daerah 30.480.000.00 004 Peningkatan Operasional Kesadaran Hukum Kedisiplinan ASN Provinsi Jawa Barat

Tahun 2020 39.651.960.00

064 PROGRAM PERLINDUNGAN MASYRAKAT 32.467.400.00

001 Identifikasi Satlinmas Dalam Penyelenggaraan Pilkada serentak di Jawa Barat 32.460.400.00

003 Pengerahan Linmas Dalam Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 0

004 Peningkatan Kapasitas Linmas se Jawa Barat 0

Jumlah 7.073.486.117.00

Alokasi anggaran Tahun 2020 pada Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa

Barat dialokasikan untuk menunjang pelaksanan 5 (lima) Program sdan 29 (dua

puluh sembilan) Kegiatan.

(24)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUMPULAN DATA KINERJA

Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten, yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan prinsip – prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan efektivitas. Untuk itu perlu dibangun sistem informasi kinerja yang mengintegrasikan data yang dibutuhkan dari unit – unit yang bertanggung jawab dalam pencatatan, secara terpadu dengan sistem informasi yang ada. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mewajibkan menyampaikan laporan data kinerja secara regular baik mingguan, bulanan. Triwulanan dan seterusnya.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan VISI dan MISI instansi pemerintah.

Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator – indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak, sebagaimana diuraikan pada Bab sebelumnya. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.

Pengukuran Capaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dilakukan dengan menggunakan indikator sasaran kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Data kinerja lazimnya dapat diperoleh melalui 2 (dua) sumber, yaitu (1) data internal, berasal dari sistem informasi yang diterapkan pada instansi, dan (2) data eksternal, berasal dari luar instansi baik data primer maupun data sekunder.

Pengumpulan data kinerja untuk indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari indikator – indikator masukan, keluaran dan hasil, dilakukan secara terencana dan sistematis setiap tahun untuk mengukur kehematan, efektifitas, efisiensi dan kualitas pencapaian sasaran.

Adapun batasan indikator Kinerja Kegiatan tersebut diatas yang akan

ditetapkan, adalah :

(25)

a. Masukan ( Input ) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan outputs misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan sebagainya;

b. Keluaran ( Outputs ) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan Non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu Kegiatan dan Program berdasarkan Masukan yang digunakan;

c. Hasil ( Outcomes ) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran Kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Pengukuran kinerja dimaksud dapat dilakukan dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sebagai berikut :

Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus :

Persentase Realisasi

pencapaian

Rencana tingkat = x 100 %

capaian

Rencana

Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus :

Persentase Realisasi – (Realisasi-Rencana) pencapaian

Rencana tingkat = x 100 %

capaian

Rencana

Nilai Capaian Kinerja Indikator sasaran ditetapkan dalam Skala Ordinal yang dapat memberikan makna atas Capaian Kinerja dengan Nilai sebagai berikut :

a. Diatas 100 % b. 80 – 100 %

= Baik Sekali

= Baik

c. 55 – 79 % d.

Dibawah 50

= Cukup

= Kurang

(26)

Sedangkan pengumpulan data kinerja untuk indikator manfaat dan dampak dapat diukur pada akhir periode selesainya suatu program atau dalam rangka mengukur pencapaian tujuan – tujuan instansi pemerintah.

Hal ini terkait pada pertimbangan biaya dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam mengukur indikator kinerja dampak. Dalam hal ini instansi disarankan untuk dapat melakukan survey sendiri guna mendapatkan data mengenai hasil yang ditetapkan, kepuasan masyarakat yang dilayani dan manfaat / dampak kebijakan instansi terhadap masyarakat.

B. Capaian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai dan menentukan keberhasilan ataupun kegagalan dalam pelaksanaan program dan kegiatan, yang sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat. Tahun 2020 merupakan tahun kelima dan merupakan tahun terakhir dalam periode Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat 2013-2020.

Pengukuran kinerja mencakup kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing – masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing - masing indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Program dan Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2020, adalah sebagai berikut :

(27)

1. Capaian Kinerja Tahun 2020

Tabel 3.1

Pencapaian Kinerja Sasaran Tahun 2020

1 Laju Penegakan Perda dan Perkada

persen 6

Jumlah Penanganan Kasus Pelanggaran Perda dan Perkada yang terlaksana

Kasus 28 43 153,57 5 A 0,63

Jumlah Penurunan Kasus Pelanggaran Perda dan Perkada

Kasus 15 20 133,33 5 A 0,63

2 Tingkat Penanganan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum Masyarakat

persen 75

Jumlah Gangguan Trantibum

kasus 700 97 13,86 5 A 0,63

Jumlah Unjuk Rasa kasus 30 10 33,33 2 D 0,26

3 Persentase Anggota Linmas Desa di Jaw a Barat

persen 65

Jumlah monitoring kejadian bencana alam

kasus 10 10 100,00 5 A 0,63

Jumlah anggota Linmas Desa per w ilayah Desa/Kelurahan

orang 190.624 120.334 63,13 3 C 0,38

4 Persentase Anggota Satpol PP dan PPNS yang kompeten

persen 68

Persentase peningkatan kualitas PPNS

persen 10,00 10 100,00 5 A 0,63

Persentase peningkatan kualitas teknis anggota satpol pp

persen 0,51 0,51 100,00 5 A 0,63

Realisasi

Target 2020 Skor Penilaian

Jumlah Nilai Persepsi Capaian

No. Aspek/Indikator Kinerja (%) Pembangunan Daerah Satuan

Dari data pada tabel di atas, dapat kita evaluasi dan analisis data tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Stratejik.

Evaluasi dan Analisis tersebut meliputi uraian, sebagai berikut :

a. Jumlah Penanganan kasusu Pelanggaran Perda dan Perkada yang terlaksana dengan capaian kinerja 153,57 %

b. Jumlah penurunan Kasus Pelanggaran Perda dan Perkada capaian kinerja 133,33 %;

c. Jumlah Gangguan Tarantibum dengan capaian kinerja 13,86 %

d. Jumlah Unjuk Rasa dengan Capaian kinerja 33,33 %

(28)

e. Jumlah monitoring Kejadian Bencana alam dengan capaian kinerja 100 % f. Jumlah anggota Linmas Desa per Wilayah Desa/ kelurahan dengan capaian

kinerja 63.13 %

g. Persentase peningkatan kualitas PPNS dengan capaian kinerja 100 % h. Persentase peningkatan kualitas teknis anggota satpol PP dengan Capaian

kinerja 100 %

Tabel 3.2

Capaian Kinerja Per Indikator Sasaran Tahun 2020

NO SASARAN IDIKATOR

SASARAN TARGET

RENSTRA REALISASI CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6

1 Laju Penegakan Perda

dan Perkada 4.5

Jumlah Penanganan kasus Pelanggaran perda dan Perkada yang terlaksana

28 43 153.57

Jumlah Penurunan Kasus Pelanggaran

Perda dan perkada 15 20 133.33

2

Tinggkat Penanganan Gangguan

Ketentranman dan Ketertiban Umum

68.25 88.18

Jumlah Gangguan

Trantibum 110 97 88.18

Jumlah Unjuk Rasa 21 10 47.62

3

Persentase Anggota Linmas Desa di Jawa

Barat 59.15

Jumlah Monitoring

kejadian bencana alam 10 10 100

Jumlah anggota Linmas Desa perwilayah Desa/

Kelurahan

190.25 120.334 63.13

4

Persentase Anggota Satpol PP san PPNS

yang Kompeten 68.25

Persentase

peningkatan Kualitas PPNS

10 10 100

Pesentase Peningkatan Teknis anggota Satpol

PP 0.51 100 100

(29)

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa capaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja pada Tahun 2020 terdapat 1 (tiga) indikator sasaran yang meraih capaian kinerja baik sekali (BS) karena capaian kinerja melebihi target, namun dapat kita lihat juga bahwa masih terdapat capaian kinerja yang dibawah 50%

sehingga memperoleh predikat capaian kinerja kurang (K).

2. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 Dengan Tahun 2019 dengan Target Kinerja Sasaran Renstra yang direncanakan

Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun sebelumnya dengan Target Kinerja Sasaran Jangka Menengah yang direncanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat selama lima tahun mendatang diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Tahun 2019 Terhadap Target Renstra 2013-2020

No Sasaran Indikator Sasaran

Realisasi

Ket Tahun

2020

Tahun 2019

1 2 3 4 5 6

1 Laju Penegakan Perda

dan Perkada -74.1 33.38

Terjadinya penurunan yang siknipikat tersebut dikarenakan hampir seluruh aktivitas kegiatan masyarakat dan dunia usaha tidak ada di karenakan adanaya wabah Virus Covid-19

Jumlah Penanganan kasus Pelanggaran perda dan

Perkada yang terlaksana 43 166

Penurunan Kasus tersebut dikarenakan pada tahun 2020 hampir tidak ada kegiatan perizinan dan usaha

masyarakat untuk melakukan aktivitas karen wabah Virus Covid-19

Jumlah Penurunan Kasus

Pelanggaran Perda dan

perkada 20 NA

Karena ada

perubahan

indikator Penilaian pad tahun 2020 2 Tinggkat Penanganan

Gangguan Ketentranman dan

88.18 70 Peningkatan

gangguan tersebut

dikarenakan

(30)

Ketertiban Umum banyakanya masyarakat yang tidak patuh aturan dan menjalankan protokol kesehatan dalam

penanggualang Wabah Covid-19

Jumlah Gangguan

Trantibum 97 509

Jumlah Unjuk Rasa 10 NA

Karena ada

perubahan

indikator Penilaian pad tahun 2020 3

Persentase Anggota Linmas Desa di Jawa Barat

91

Jumlah Monitoring kejadian

bencana alam 10 NA

Jumlah anggota Linmas Desa perwilayah Desa/

Kelurahan 120.334 216

4 Persentase Anggota Satpol PP san PPNS yang Kompeten

0 70

Dikarenakan tidak adanya

pelaksanaan diklat hal tersebut dikarenakan Wabah Covid-19 Persentase peningkatan

Kualitas PPNS 10 NA

Karena ada

perubahan

indikator Penilaian pad tahun 2020

Pesentase Peningkatan

Teknis anggota Satpol PP 100 NA

Karena ada perubahan indikator Penilaian pad tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas tampak capaian indikator kinerja sasaran rata-rata

dapat diraih sesuai dengan target yang telah ditetapkan, selanjutnya apabila

dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun sebelumnya yaitu tahun 2019 di

bawah rata-rata kecuali untuk indikator jumlah penanganan kasus pelanggaran perda

yang terlaksana menunjukan tahun 2020 kinerja yang mengalami penurunan dibanding

2019 meskipun secara capain kinerja secara keseluruhan untuk sasaran tersebut

realisasinya melebihi target. Ini berarti bahwa program kegiatan yang dilaksanakan

pada tahun 2020 pada bidang Penegakan Peraturan Daerah, bidang Tibumtranmas dan

bidang Linmas berkinerja cukup tinggi yang berdampak secara langsung terhadap

pencapaian indikator kinerja sasaran lebih signifikan, meskipun untuk beberapa sasaran

masih belum bisa tercapai secara optimal sesuai dengan target dikarenakan akibat

recofusing angggaran kegiatan untuk penanggulangan Wabah Covid-9.

(31)

3. Analisis Keberhasilan dan Kegagalan Pencapaian Kinerja Tahun 2020

Evaluasi dan analisis pencapaian kinerja dilakukan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, kendala atau hambatan apa saja yang timbul dalam pelaksanaannya dan langkah antisipatif serta strategi apa saja yang diambil atau dilakukan untuk mengatasi segala kendala/hambatan tersebut.

Berikut adalah hasil evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran berikut keberhasilan dan kegagalannya melalui kegiatan yang dilaksanakan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat selama tahun 2020.

a. Sasaran Pertama : Laju Penegakan Perda dan Perkada

SASARAN IDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Kreteria

2 3 4 5 6

Laju Penegakan

Perda dan Perkada 4.5

Jumlah Penanganan kasus Pelanggaran perda dan Perkada yang terlaksana

28 43 153.57 Baik Sekali

Jumlah Penurunan Kasus Pelanggaran Perda dan perkada

15 20 133.33 Baik Sekali

1) Jumlah penanganan kasus pelanggaran Perda yang terlaksana.

Target: 28 kasus, Realisasi: 43 Kasus, capaian kinerja 111% (BAIK SEKALI).

Keberhasilan pencapaian kinerja dikarenakan adanya komitmen pimpinan

dalam merespon serta menindaklanjuti setiap laporan tentang adanya

indikasi pelanggaran perda, serta hasil dari patroli yang dilaksanakan oleh

(32)

anggota Satpol PP dilapangan sehingga, sehingga indicator kinerja sasaran tersebut memperoleh predikat Baik Sekali. namun dari keberhasilan capaian kinerja tersebut masih terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam pencapaian sarsan yaitu :

a. Luasnya cakupan penegakan perda yang meliputi luas wilayah, jumlah perda dan masyarakat atau Badan Usaha;

b. Kurangnya jumlah PPNS untuk penegakan perda.

c. Kurangnya sarana dan anggaran untuk penegakan perda

Untuk mengatasi hambatan tersebut, dilakukan upaya sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Satpol PP kab/kota dalam

melaksanakan penegakan Perda secara terpadu ;

b. Mengirimkan anggota Satpol PP untuk mengikuti diklat PPNS.

c. Mengusulkan Penambahan kegiatan dan volume kegiatan 2) Jumlah penurunan kasus pelanggaran perda

Target : 15 kasus, Realisasi : 20 kasus, capaian kinerja 133.33% (BAIK SEKALI).

Keberhasilan pencapaian kinerja pada indikator sasaran tersebut dikarenakan program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan efektif dengan dilaksanakannya pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap masyarakat, kelompok masyarakat, badan hukum serta aparatur. Selain itu diberlakukannya peninndakan terhadap pelanggar perda menjadi pendorong akan keberhasilan pencapaian kinerja sasaran tersebut sehingga memperoleh predikat Baik Sekali.

b. Sasaran ke dua : Tingkat penanganan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum

SASARAN IDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Kreteria

2 3 4 5 6

Tinggkat Penanganan Gangguan Ketentranman dan Ketertiban Umum

68.25 88.18

Jumlah Gangguan Trantibum

110 97 88.18 Baik

Jumlah Unjuk

Rasa 21 10 47.62 Baik

(33)

1) Jumlah gangguan Trantibum

Target : 110 kali, Realisasi 97 kali, capaian kinerja 88.18 % (BAIK) Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut merupakan wujud komitmen pimpinan dalam mencapai visi Satpol PP Provinsi Jawa Barat yaitu, Jawa Barat tertib dan tentram dengan mengoptimalkan pelaksanaan patroli yang dilaksanakan tiga kali sehari di dalam kota, luar kota serta daerah perbatasan Provinsi yang dilaksanakan oleh anggota Satpol PP Provinsi Jawa Barat. Namun dibalik keberhasilan tersebut masih terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi diantaranya adalah :

a. Banyaknya aset pemerintah provinsi yang belum teramankan dengan baik sehingga memerlukan pengawasan dan penertiban;

b. Kurangnya jumlah anggota Satpol PP;

c. Sarana dan prasana yang masih belum memadai sesuai standar dalam meunjang SOP.

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan Biro terkait terkait pengamanan asset;

b. Melakukan koordinasi dengan Satpol PP Kab/Kota dalam pelaksanaan program kegiatan di kab/kota;

c. Memaksimalkan fungsi sarana dan prasanana yang ada serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya.

2) Jumlah penurunan unjuk rasa yang anarkis

Target : 21 kali, Realisasi : 10 kali, capaian kinerja 100 % (BAIK)

Jalur komunikasi dan koordinasi yang baik antar pimpinan dengan jajaran TNI/Polri serta perangkat daerah terkait lainnya, serta jejaring informasi dari tim deteksi dini Sauan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dengan Forum Komunikasi Intelijen Daerah (Kominda) menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam mencegah dan menurunkan aksi unjuk rasa yang anarkis, Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran jumlah penurunan unjuk rasa yang anarkis dengan predikat cukup didukung oleh beberapa faktor pendukung diantaranya adalah :

a. Koordinasi dan komunikasi yang baik atara Satpol PP Provinsi dengan

TNI/Polri, Satpol PP Kab/Kota serta instansi terkait lainnya;

(34)

b. Jaringan informasi yang baik dengan forum komunikasi intelijen daerah;

c. Sosialisasi dan patrol yang rutin dilakukan oleh Satpol PP Provinsi dan Satpol PP Kab/Kota kepada masyarakat.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja sasaran adalah sebagai berikut :

a. instensitas aksi unjuk rasa akibat konflik berbasis sara ( dugaan penistaan agama, penolakan paham syiah), ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah berupa tuntutan kepada pemerintah;

b. Masih banyaknya gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah perbatasan provinsi;

c. SDM dan sarana prasarana yang masih belum memadai.

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Meningkatkan intensitas koordinasi dengan instansi terkai;

b. Melakukan patrol wilayah;

c. Melakukan koordinasi dengan Satpol PP Kab/Kota serta memaksimalkan fungsi sarana dan prasarana yang ada sambal berupaya melakukan penambahan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan.

c. Sasaran ke tiga : Persentase anggota Linmas Desa di Jawa Barat SASARAN IDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Kreteria

2 3 4 5 6

Persentase Anggota Linmas

Desa di Jawa Barat 59.15

Jumlah Monitoring kejadian bencana alam

10 10 100 Baik

Jumlah anggota Linmas Desa perwilayah Desa/

Kelurahan

190.25 120.334 63.13 CUKUP

(35)

1) Jumlah monitoring kejadian bencana alam Target : 10 kali, Realisasi : 10 kali, capaian kinerja 100% BAIK Keberhasilan pencapaian kinerja tersebut dikarenakan :

a. Proses pembinaan anggota Satlinmas yang dilaksanakan oleh Satpol PP Provinsi di Kab/Kota berjalan dengan baik;

b. Peningkatan peran dan fungsi satlinmas di Kab/Kota;

c. Sinergitas yang terjalin baik antara Satpol PP Provinsi dan Satpol PP Kab/Kota.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai indikator kinerja sasaran tersebut diantaranya adalah :

a. Rasio antara jumlah penduduk dan anggota Satlinmas masih belum ideal;

b. Sebagian besar daerah di Jawa Barat merupakan dareh yang termasuk keldalam zona rawan bencana;

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Melibatkan unsur masyarakat dan kelompok masyarakat dalam menciptakan keamanan lingkungan;

b. Meningkatkan kemampuan anggota Satlinmas dalam mitigasi bencana.

2) Jumlah anggota Linmas Desa Perwilayah Desa/ Kelurahan

Target : 190 Orang, Realisasi : 120 Orang, capaian kinerja 63.16 % (CUKUP) pencapaian target kinerja sasaran Tahun 2020 disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah :

a. Rekrutmen anggota Satlinmas di Kab/Kota terkendala regulasi dan anggaran;

b. Banyaknya anggota Satlinmas di Kab/Kota yang meninggal dunia dan sudah dalam usia lanjut;

c. Keengganan sebagaian masyarakat yang masih dalam usia produktif menjadi anggota Satlinmas.

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dan Satuan Polisi Pamong Praja Kab/Kota melakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Melakukan koordinasi dengan kemendagri, Bupati dan Walikota melalui

Kasatpol PP Kab/Kota kaitan regulasi rekrutmen anggota Satlinmas serta

pendanaannya;

(36)

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung peran dan fungsi Satlinmas untuk membantu menciptakaan keamanan lingkungan;

c. Melakukan pembinaan terhadap anggota Satlinmas yang ada untuk merubah paradigma tugas dan fungsi Satlinmas, sehingga menarik bagi anggota masyarakat yang masih produktif untuk menjadi anggota Satlinmas.

d. Sasaran ke tiga : Persentase Anggota Satpol PP dan PPNS yang Kompeten SASARAN IDIKATOR

SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%) Kreteria

2 3 4 5 6

Persentase Anggota Satpol PP dan PPNS yang Kompeten

68.25

Persentase peningkatan Kualitas PPNS

10 10 100 Baik

Pesentase Peningkatan Teknis anggota Satpol PP

51 100 100 Baik Sekali

1) Persentase Peningkatan Kualitas PPNS, target : 10 orang realisasi : 10 orang Capaian Kinerja 100% (BAIK). Keberhasilan Pencapain kinerja tersebut dikarenakan :

a. Proses pembinaan PPNS yang dilaksanakan oleh Satpol PP Provinsi di Kab/Kota berjalan dengan baik;

b. Peningkatan peran dan fungsi PPNS;

c. Sinergitas yang terjalin baik antara Satpol PP Provinsi dan Satpol PP Kab/Kota.

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mencapai indikator kinerja sasaran tersebut diantaranya adalah :

a. Rasio antara ASN dan menjadi PPNS masih belum ideal;

b. Masiih Pariatifnya jenjang Pendidikan dan Dasar Keilmuan yang menjadi PPNS

Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Mengusulkan Pembentukan calon PPNS

b. Meningkatkan kemampuan dan keahlian PPNS melalui jenjang Diklat Keterampilan .

2) Persentase Peningkatan Teknis Anggota Pol PP

Target : 51 Orang, Realisasi : 100 Orang, capaian kinerja 200 % (Baik Sekali)

(37)

Tingginya pencapaian target kinerja sasaran Tahun 2020 disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah :

Banyaknya anggota Satpol PP yang dilibatkan dalam Penegakan Peraturan kesehatan Pencegahan Wabah Covid-19

C. Realisasi Anggaran Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat

Pada tahun 2020 Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat memperoleh anggaran sebesar Rp. 29.648.883.250,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung (BTL) Rp. 15.144.549.750,- dan Belanja Langsung (BL) Rp. 14.504.333.500,-. Sedangkan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Satpol PP Prov. Jabar Tahun 2020 dengan jumlah anggaran Rp. 29.227.590.244,- (98.57%) yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung (BTL) Rp. 15.098.993.074,- (99.70%) dan Belanja Langsung (BL) Rp.

14.128.597.170,- (97.41%), dengan perincian sebagaimana Tabel 3.3. berikut :

Tabel 3.4

Anggaran dan Realisasi Belanja

Kegiatan Satpol PP Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

ANGGARAN KEUANGAN FISIK

NO

PROGRAM/KEGIATAN

(Rp.)

REALISASI

PROSENTASI

PROSENTASI

(Rp) REALISASI TARGET DEVIASI REALISASI TARGET DEVIASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5 BELANJA 29.648.883.250.00 29.227.590.244.00 98.57 100.00 1.43 98.57 100.00 1.43 5 BELANJA TIDAK LANGSUNG 15.144.549.750.00 15.098.993.074.00 99.70 100.00 0.30 99.70 100.00 0.30 5 BELANJA LANGSUNG 14.504.333.500.00 14.128.597.170.00 97.41 100.00 2.59 97.41 100.00 2.59 23

PROGRAM PEMELIHARAAN KETERTIBAN

3.264.315.000.00

3.260.217.100.00

99.87

100.00 0.13

99.87

100.00

0.13

UMUM DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT

01 Kegiatan Kegiatan Penertiban Aset dan 300.000.000.00 299.982.000.00 99.99 100.00 0.01 99.99 100.00 0.01

Pengamanan Objek Vital Pemerintah Provinsi

Jawa Barat

02 Kegiatan Kegiatan Patroli, Pengamanan dan 500.000.000.00 499.995.100.00 100.00 100.00 0.00 100.00 100.00 0.00

Penganan Gangguan Tibumtranmas di Jawa

Barat

03 Kegiatan Kegiatan Penyelenggaraan dan 300.000.000.00 299.990.750.00 100.00 100.00 0.00 100.00 100.00 0.00

Pemeliharaan Tibumtranmas secara Terpadu di

Wilayah Perbatasan Prov./Kab/Kota

04 Kegiatan Kegiatan Operasi Praja Wibawa dan 400.000.000.00 398.565.000.00 99.64 100.00 0.36 99.64 100.00 0.36

Operasi Bhakti Praja

05 Kegiatan Kegiatan Deteksi Dini, Pengumpulan 290.000.000.00 289.894.550.00 99.96 100.00 0.04 99.96 100.00 0.04

dan Analisis Bahan Keterangan

06 Kegiatan Kegiatan Analisis, Evaluasi dan 500.000.000.00 499.981.100.00 100.00 100.00 0.00 100.00 100.00 0.00

Pengawasan Dampak Operasi Tibumtranmas

07 Kegiatan Pengamanan Wilayah Pemilu 974.315.000.00 971.808.600.00 99.74 100.00 0.26 99.74 100.00 0.26

Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Serenak

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

No Sasaran Indikator s.d tahun Realisasi 2019 Target Jangka Menengah 1 Meningkatnya Akuntabilitas kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Nilai SAKIP SKPD dan kinerja

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Laporan akuntabilitas kinerja Kecamatan Pahandut Tahun 2015 disusun berguna untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan,

Yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran. Jadi indikator kinerja

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2020 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Sasaran strategis keempat dilaksanakan untuk dapat mendukung capaian Indikator kinerja sasaran BOR (Bed Occupancy Ratio) RUSD Banten dan BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD