www.dinkes.bantenprov.go.id
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)
TAHUN 2020
DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
ii
LAPORAN KINERJA
2020
SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN ... i DAFTAR ISI ... ii RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Landasan Hukum... 2 1.3. Organisasi Dinas Kesehatan ... 2
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017-2022 ... 6 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ... 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi ... 13
1. Membandingkan antara target dan realisai kinerja tahun ini ... 13 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir………...………14 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi……….16 4. Membandingkan Kinerja dengan Capaian Nasional………..17 5. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun
Kegagalan Pencapaian Kinerja………..………..……...18 6. Analisis Atas Efesiensi Penggunaan Sumber Daya ……….………..20 7. Analisis Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja……….………..….21
B. Realisasi Anggaran………..……30 BAB IV PENUTUP………..43 LAMPIRAN ...
LAPORAN
KINERJA
2020
iii
.
U
RINGKASAN EKSKLUSIF
paya merealisasikan sebuah tata pemerintahan yang baik (good governance) yaitu melalui reformasi birokrasi, dimana merupakan alat utama dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan karena berfungsi untuk menerjemahkan berbagai keputusan politik ke dalam berbagai kebijakan publik serta untuk menjamin pelaksanaan kebijakan tersebut secara operasional, terutama dalam memberikan pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk mendukung capaian kinerja tahun 2020 telah direalisasikan anggaran pada Dinas Kesehatan Provinsi Banten sebesar Rp.
660.980.567.091 atau sebesar 85.65% terhadap pagu sebesar Rp. 771.763.199.639,-.
Capaian penyerapan anggaran tersebut secara simultan mendukung pencapaian indikator kinerja sasaran, kinerja program dan kinerja kegiatan. Pencapaian indikator kinerja pada seluruh sasaran secara umum Sangat Baik, namun demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang belum tercapai dengan optimal, untuk itu masih diperlukan kerja keras segenap aparatur Dinas Kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri, anggota keluarga dan masyarakat sekitar.
Pada tahun 2020 DInas Kesehatan melaksanakan 8 Program terbagi dalam 70 Kegiatan (belanja langsung), 3 kegiatan belanja tidak langsung dan 3 kegiatan pendapatan serta 2 kegiatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada RSUD Banten dan RSUD Malingping.
LAPORAN KINERJA
2020
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangKeberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam melaksanakan upaya percepatan pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten secara umum memiliki tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-berhasil-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat banten yang setinggi– tingginya. Tujuan dan Sasaran pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2017-2022 yang secara langsung berkaitan dengan urusan kesehatan, yaitu: (1). Terwujudnya kelembagaan pemerintahan daerah yang berakhlakul karimah dengan efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan sumber daya aparatur berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarakat dan (2). Terwujudnya peningkatan kualitas akses dan pemerataan pelayanan kesehatan. Adapun Sasarannya yaitu: (1). Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektif, dan efisien; (2). Pelayanan Kesehatan berkualitas dan Mudah di Akses; (3). Keikutsertaan masyarakat dalam jaminan kesehatan; (4). Pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal.
LAPORAN KINERJA
2020
2
1.2 Landasan HukumDalam Penyusunan Laporan Kinerja, terdapat Peraturan Perundang-undangan yang menjadi dasar penyusunan sebagai berikut:
1. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
4. Peraturan Menteri PAN RB Republik Indonesia tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
1.3 Organisasi
Dinas Kesehatan adalah merupakan unsur pelaksana di bidang kesehatan pada Pemerintah Provinsi Banten, yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Provinsi Banten melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten, Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahanan di bidang kesehatan dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagaimana Undang - Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai berikut:
1. Pengelolaan UKP rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah kabupaten/kota;
2. Pengelolaan UKM Daerah provinsi dan rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah kabupaten/kota;
LAPORAN KINERJA
2020
3
3. Penerbitan rekomendasi izin rumah sakit kelas B dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah provinsi;
4. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah provinsi;
5. Penerbitan pengakuan Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang dan cabang Penyalur Alat Kesehatan (PAK);
6. Menetapkan rekomendasi Penerbitan izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT)
7. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat Provinsi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 86 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Dinas Kesehatan Provinsi Banten memiliki UPTD sebagai berikut: Unit Pelatihan Kesehatan (Upelkes), Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), RSUD Malingping dan RSUD Banten. Susunan organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Banten sebagaimana pada Lampiran 1.
1.4 Penghargaan Yang Diterima
Pada Tahun 2020 Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten menerima Penghargaan terkait bidang Kesehatan sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA
2020
4
Penghargaan Provinsi dengan Capaian Program HIV/AIDS IMS Tertinggi Tahun 2020
Penghargaan Mitra Bakti Husana
Kepada Dinas Kesehatan
Provinsi Banten Karena Telah
Melaksanakan Penerapan
Protokol Kesehatan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran Kategori OPD Provinsi Tahun 2020
LAPORAN KINERJA
2020
5
Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia, Tes HIV Secara Serentak di Provinsi Terbanyak
Tanda Penghargaan Bagi Institusi yang Berjasa Dalam Pembangunan Kesehatan Kepada Dinas Kesehatan Provinsi Banten Dalam Rangka Penerapan Protokol Kesehatan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran Kategori OPD Provinsi
LAPORAN KINERJA
2020
6
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD 2017 – 2022Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih periode 2017–2022 dituangkan kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017–2022. RPJMD Provinsi Banten Tahun 2017–2022 merupakan tahapan ke-empat dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Banten Tahun 2005–2025 yang berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang terdapat di Banten dalam segala bidang, guna menyiapkan kemandirian masyarakat Banten. Visi yang tertuang dalam RPJMD 2017 - 2022 yaitu “Banten yang Maju, Mandiri,
Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlaqul Karimah”.
Dalam rangka mendorong efektivitas dan efesiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dalam upaya mewujudkan visi tersebut, maka Pemerintah Provinsi Banten menetapkan 5 (lima) misi, yaitu:
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), 2. Membangun dan Meningkatkan kualitas infrastruktur,
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan berkualitas,
4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan berkualitas, 5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Untuk mewujudkan kelima misi tersebut diperlukan keterlibatan semua pihak dengan leading sektor OPD Provinsi Banten sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Kesehatan Provinsi Banten memiliki peranan yang sangat penting dalam mengemban misi ke-empat yaitu
“Meningkatkan Akses dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan
LAPORAN KINERJA
2020
7
dibidang Kesehatan. Tujuan dari misi ke-empat tersebut adalah
Terwujudnya Peningkatan Kualitas Akses dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan, sedangkan Sasaran yang ingin dicapai dalam misi tersebut
adalah Pelayanan Kesehatan berkualitas dan Mudah di Akses,
Keikutsertaan masyarakat dalam jaminan kesehatan serta Pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahanan di bidang kesehatan dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi. Adapun faktor-faktor permasalahan pelayanan sektor kesehatan yang mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur diantaranya: (1). Masih Minimnya Pembangunan fasilitas Pelayanan Kesehatan; (2). Belum optimalnya Pengembangan Rumah Sakit Rujukan Regional; (3). Masih tingginya Angka Kematian Ibu; (4). Masih tingginya Angka Kematian Bayi; (5). Belum optimalnya Kinerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; (6). Belum optimalnya kinerja SDM kesehatan dan Kefarmasian.
2.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
LAPORAN KINERJA
2020
8
Perjanjian Kinerja Tahun 2020 merupakan kinerja tahun kedua dari RPJMD Provinsi Banten 2017 – 2022 serta Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Banten 2017 – 2022, yang didukung dengan anggaran Pembangunan Kesehatan pada APBD sebesar Rp.793.088.198.936,00,- yang terbagi dalam 56 kegiatan (Belanja Langsung),3 Kegiatan (Belanja Tidak Langsung) serta 2 kegiatan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) pada RSUD Malingping dan RSUD Banten. Pada Urusan Wajib Kesehatan didukung oleh 7 Program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten, meliputi:
1. Program Tata Kelola Pemerintahan
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, UPT Pelatihan Kesehatan, UPT Laboratorium Kesehatan, RSU Malingping, RSU Banten melalui Kegiatan sebagai berikut: 1)Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Aset, 2)Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, 3)Dukungan Manajemen BOK (DAK), 4)Peningkatan Kapasitas Aparatur, 5)Penyediaan Barang dan Jasa, Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran, 6)Pelaksanaan Tata Usaha pada UPTD Pelatihan Kesehatan, dan 7)Pelaksanaan Tata Usaha pada UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah. Indikator Kinerja Program Yaitu: Nilai IKM Target 3,00 (skala 1-4)
2. Program Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan 8 kegiatan, yaitu: 1)Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi, 2)Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi (DAK), 3)Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4)Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, 5)Upaya Kesehatan Kerja dan Olah raga, 6)Upaya Kesehatan Kerja dan Olah raga (DAK), 7)Peningkatan Kesehatan Lingkungan 8)Peningkatan Kesehatan Lingkungan (DAK). Indikator Kinerja Program meliputi:
LAPORAN KINERJA
2020
9
1. Perentase persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, target 86% 2. Prevalensi Stunting, target 24,6%
3. Cakupan Kab/Kota Sehat, target 7 Kab/Kota
3. Program Pencegahan Pengendalian Penyakit
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan delapan (8) kegiatan yaitu: 1)Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, 2)Pencegahan dan PengenDalian Penyakit Menular Bersumber Binatang, 3)Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular dan Menular Bersumber Binatang (DAK), 4) Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 5)Upaya Kesehatan Jiwa, 6)Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Jiwa (DAK), 7) Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan, 8)Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan (DAK). Indikator Kinerja Program meliputi:
1. Keberhasilan Pengobatan TB (success rate) di Kab/Kota, target 90% 2. Prevalensi HIV, target <0,50
3. Incident Rate DBD (per 100.000 penduduk), target <49 4. Prevalensi Hipertensi, target 24%
5. Terlaksananya Gerakan Bebas Pasung Di Kab/Kota, target 8 Kab/Kota 6. Presentase Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Terdampak Krisis
Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Berpotensi Bencana Provinsi, target 100%
7. Presentase Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Terdampak dan Beresiko pada Kondisi Kejadian Luar Biasa Provinsi, target 100%
8. Presentase Kab/Kota yang Mencapai Imunisasi Dasar Lengkap (IDL 95%), target 75%
4. Program Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan 4 kegiatan, yaitu: 1) Pembinaan Upaya Kesehatan rujukan,
LAPORAN KINERJA
2020
10
2) Kerja sama Pelayanan Kesehatan, 3) Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, 4) Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin. Indikator Kinerja Program meliputi:
1. Persentase P e l a y a n a n K e s e h a t a n y a n g Te r a k r e d i t a s i ( F K TP , F K R T L , L a b o r a t o r i u m ) , t a r g e t 8 6 %
2. Presentase Terbangunnya RS Jiwa dan Pusat Rehabilitas Ketergantungan Obat, target 50%
3. Presentase Terbangunnya RS Banten Selatan, target 40%
4. Presentase Penduduk yang Mendapatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan, target 100%
5. Program Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan 3 Kegiatan, yaitu: 1)Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya, 2)Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, 3)Pengendalian, Pengawasan Produk dan Distribusi. Indikator Kinerja Program meliputi:
1. Jumlah Dokter/Dokter Gigi, Tenaga Kesehatan yang direkrut dan ditingkatkan Kompetensinya, target 470 Nakes
2. Persentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, target 100%
3. Persentase Pembinaan Sarana Kefarmasian, target 70%
6. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Kesehatan
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh UPTD Pelatihan Kesehatan yang terbagi atas 2 kegiatan yaitu 1)Pengkajian Pengembangan dan Pengendalian Mutu Kesehatan, dan 2)Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan. Indikator Kinerja program adalah Cakupan
LAPORAN KINERJA
2020
11
Terlatihnya SDM Kesehatan dan Masyarakat dengan target kinerja 150 Orang
7. Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah
Pelaksanaan Program ini dilaksanakan oleh UPTD Labkesda yang dalam pelaksanaan program didukung oleh kegiatan 1) Pelayanan Laboratorium Klinik dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, dan 2)Pengendalian Mutu Laoboratorium Kesehatan Daerah. Dengan Indikator Kinerja Program Presentase Jenis Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Daearah, target kinerja 45%
8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh UPT RSUD Malingping dan UPT RSUD Banten. Pelaksanaan program oleh UPT RSUD Banten dengan melaksanakan 9 kegiatan, yaitu: 1)Pemantauan Pelayanan, 2)Operaional Pelayanan, 3)Asuhan Etika dan Mutu Keperawatan, 4)Pembinaan dan Pengembangan Keperawatan, 5 ) P e n g e l o l a a n B a r a n g M e d i s R S U D B a n t e n , 6 ) P e n g e l o l a a n B a r a n g N o n M e d i s R S U D B a n t e n , 7 ) S i s t e m I n f o r m a s i M a n a j e m e n R u m a h S a k i t , 8 ) R e k a m m e d i s , 9 ) P e l a y a n a n B L U D . Indikator Kinerja program pada UPT RSUD Banten meliputi:
1 Capaian SPM Pelayanan Medis dan SPM Pelayanan Keperawatan, target 90%
2 Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Banten, target 90%
3 Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Banten, target 90%
4 Capaian Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana RSUD Banten dan Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan, target 85%
LAPORAN KINERJA
2020
12
6 Presentase Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan, target 85%
Pada RSUD Malingping didukung melalui pelaksanaan 7 kegiatan sebagai berikut, yaitu: 1)Pengembangan Mutu dan Kerja sama RSUD Malingping, 2)Etika dan Mutu Pelayanan RSUD Malingping, 3 ) Peningkatan Mutu Keperawatan Rawat Inap, 4)Peningkatan Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan dan Rawat Khusus, 5) Mutu Penunjang Medis RSUD Malingping, 6)Mutu Penunjang Non Medis RSUD Malingping, 7)Pelayanan Kesehatan (BLUD). Indikator Kinerja Program pada RSUD Malingping yaitu:
1 Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Malingping, target 100%
2 Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Malingping, target 100% 3 Capaiann SPM Penunjang RSUD Malingping, target 100%
LAPORAN KINERJA
2020
13
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Membandingkan antara target dan realisai kinerja tahun ini
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Dokumen RPJMD 2017-2022 serta penetapan kinerja (PERKIN) Tahun 2020 dengan realisasinya. Terdapat 3 (tiga) tujuan dengan 4 (empat) Indikator sasaran yang didukung 7 (tujuh) Program dengan 24 (dua puluh empat) Indikator sasaran program pada Dinas Kesehatan, 3 (tiga) Indikator Kinerja Program pada RSUD Malingping dan 6 (enam) Indikator Kinerja Program pada RSUD Banten. Adapun target capaian kinerja dibandingakn dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 dapat diilustrasikan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1
Pengukuran Kinerja Dibandingkan dengan Target dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020
No Sasaran Strategis/Program Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1
Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektir dan Efisien
Capaian
SAKIP OPD Nilai 80 80 100 2 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan
Angka Kematian
Ibu Rasio Perubahan Renstra Angka Kematian Bayi Rasio Jumlah Kematian Ibu Jumlah 237 237 100 Jumlah Kematian Bayi Jumlah 1139 1068 106,65
LAPORAN KINERJA
2020
14
No Sasaran Strategis/Program Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian3
Meningkatnya Aksesibilitas Layanan Kesehatan
Masyarakat yang Merata dan Terjangkau Presentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan % 100 100 100 4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Sesuai dengan
Standar Pelayanan Minimal
BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD Banten % 70 67,06 95,8 BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD Malingping % 65 50,28 83,8
Berdasarkan tabel di atas, terdapat realisasi kinerja sasaran strategis yang tidak mencapai target yaitu sasaran strategis Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dengan indicator kinerj BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD Banten dengan capaian 67,08% atau sebesar 95,80% dari target tahun 2020 sebesar 70%. Dan BOR (Bed Ocupancy Ratio) RSUD Malingping dengan capaian kinerja sebesar 50,28 atau sebesar 83,80% dari target kinerja tahun 2020 sebesar 65%.
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Berdasarkan tabel di bawah, ada sasaran strategis yang tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya dikarenakan terjadinya perubahan Rencana Stategis Dinas Kesehatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan indicator kinerja pada sasaran strategis tahun 2020 yaitu: pada sasaran strategis Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan, semula sampai dengan tahun 2019 memiliki Indicator Kinerja Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), dirubah menjadi Jumlah Kematian Ibu dan Jumlah Kematian Bayi. Dan mengalami penambahan Sasaran Strategis yaitu Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Sesuai dengan dengan Standar Pelayanan Minimum dengan indicator kinerja indikatro kinerja menjadi BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD Banten dan BOR RSUD Malingping.
LAPORAN KINERJA
2020
15
Table 3.2Pengukuran Kinerja Dibandingkan dengan Tahun Sebelumnya
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 2019 2020 2019 2020 2019 2020 1 Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektir dan Efisien Capaian SAKIP OPD Nilai 75 80 75 80 100 100
2 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Angka Kematian Ibu Rasio 30 5,06 100 Angka Kematian Bayi Rasio 300 84,64 100 Jumlah Kematian Ibu Jumlah 237 237 100 Jumlah Kematian Bayi Jumlah 1139 1068 106,65 3 Meningkatnya Aksesibilitas Layanan Kesehatan Masyarakat yang Merata dan Terjangkau Presentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan % 100 100 94,23 100 94,23 100 4. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD Banten % 70 67,06 95,8 BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD Malingping % 50 65 58,18 50,28 105,94 83,8
LAPORAN KINERJA
2020
16
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan targetjangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Tabel 3.3
Capaian Kinerja Tahun 2020 Dibandingakn dengan Target Akhir Renstra 2017 – 2022
No Strategis/Program Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi 2020
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode Renstra 1 Tercapainya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel, Efektir dan Efisien
Capaian
SAKIP OPD Nilai 80 80 90
2 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan
Angka Kematian Ibu Rasio Angka Kematian Bayi Rasio Jumlah Kematian Ibu Jumlah 237 237 227 Jumlah Kematian Bayi Jumlah 1139 1068 1129 3 Meningkatnya Aksesibilitas Layanan Kesehatan
Masyarakat yang Merata dan Terjangkau Presentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan % 100 100 100
4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD Banten % 70 67,06 80 BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD Malingping % 65 50,28 75
LAPORAN KINERJA
2020
17
Sasaran Kinerja untuk tahun 2020 dapat dikategorikan "Sangat Baik" karena sudah dapat mencapai target kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun 2020, namun belum dapat mencapai target kinerja akhir Pembangunan Jangka Menengah.
Hanya Sasaran Strategis Meningkatnya Aksesibilitas Layanan Kesehatan Masyarakat yeng Merata dan Terjangkau dengan Indikator Kinerja Presentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan sudah mencapai target kinerja sasaran akhir pembangunan jangka menengah yaitu dengan capaian 100% pada tahun 2020. Namun hal ini perlu dilakukan pengecekan data jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten secara lebih komprehensif dan akurat apakah benar bahwa suluruh penduduk miskin di Provinsi Banten sudah terdata dengan baik dan tingkat keakuratan data dapat dipertanggungjawabkan.
4. Membandingkan Kinerja dengan Capaian Nasional
Menurut data yang dirilih oleh BPS Provinsi Banten, UHH Provinsi Banten tahun 2020 adalah 69.96 Tahun. Artinya rata-rata usia hidup maksimal masyarakat banten mencapai 69,96 tahun. UHH Provinsi Banten tahun 2020 mengalami peningkatan jika dibanding dengan tahun 2019 yaitu sebesar 69,84, walau tidak signifikan kenaikannya hal ini dapat mencerminkan bahwa telah terjadi peningkatan pembangunan bidang Kesehatan di Provinsi Banten. Berikut adalah rincian UHH masing-masing Kabupaten/kota:
Tabel 3.4
Usia Harapan Hidup Tahun 2019 dan 2020
No Kab/Kota 2020 2019
1 Kab. Pandeglang 64,66 64,49
2 Kab. Lebak 67,21 67,04
LAPORAN KINERJA
2020
18
No Kab/Kota 2020 2019 4 Kab. Tangerang 69.89 69,79 5 Kota Cilegon 66,67 66,60 6 Kota Tangerang 71,60 71,57 7 Kota Serang 68,00 67,80 8 Kota Tangsel 72,47 72,41 Provinsi 69,96 69,84 Nasional 73,4* 71,34Keterangan: * proyeksi Bappenas
Jika dibandingkan dengan proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Nasional, capaian UHH Provinsi Banten masih berada di bawah rata-rata capaian Nasional. Hal ini menadakan masih diperlukannya peningkatan pelayanan di bidang Kesehatan dan intensitas promosi Kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke Masyarakat luas harus lebih ditingkatkan. Agar masyarakat dapat terus terjaga kesehatannya sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.
5. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Kinerja
Secara umum pencapaian kinerja untuk semua sasaran pada tahun 2020 sudah mencapai target, hanya pada Sasaran Strategis ke empat yaitu Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dengan indicator kinerja BOR RSUD Banten yang capaian kinerjanya yang mencapai 95,80 dan BOR RSUD Malingping capaian kinerjanya mencapai 83,80. Keberhasilan dalam pencapaian kinerja tidak terlepas dari factor internal dan eksternal organisasi. Adapun faktor internal dan eksternal keberhasilan tersebut antara lain disebabkan oleh:
LAPORAN KINERJA
2020
19
a. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing penanggung jawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan untuk kinerja tahun 2020,
b. Perencanaan dari masing-masing kegiatan telah focus pada apa yang akan dicapai,
c. Telah diimplementasikannya penganggaran yang berbasis kinerja, dimana setiap anggaran yang telah dikeluarkan dapat menghasilkan kinerja yang optimal,
d. Telah dilakukannya evalusi perbulan atas pelaksanaan kegiatan baik terkait realisasi keuangan maupun realisi fisiknya, hal ini dimungkinkan untuk dapat melakukan perbaikan apabila terdapat kegiatan yang tidak focus pada hasil,
e. Optimalnya koordinasi dengan berbagai stakeholder baik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun Pemerintah Vertikal teknis, OPD teknis mitra Dinas Kesehatan, Organisasi Profesi maupun Organisasi Masyarakat dan Masyarakat secara luas. Sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan efektif, efiesien dan tepat sasaran, dan
f. Yang terpenting adalah adanya sinergitas program/kegiatan baik antara Kementrian Kesehatan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten maupun dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Selain faktor penunjang keberhasilan dalam pencapaian sasaran kinerja, tentu ada faktor yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan program yang tentu saja dapat mempengaruhi pencapaian target sasaran yang telah ditetapkan, diantaranya:
a. Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh dalam pelaksanaan kegiatan program terutama pada UPT RSUD Banten dan RSUD Malingping. RSUD Banten telah ditunjuk untuk menjadi RS Rujukan penanganan Covid-19 sehingga pelayanan kepada masyarakat umum terhenti sementara, hal ini mengakibatkan target kinerja SPM RSUD Banten tidak tercapai. Demikian juga terjadi pada RSUD Malingping meskipun tidak menjadi
LAPORAN KINERJA
2020
20
RS Rujukan penanganan Covid-19, pelayanan yang diberikan kepada Masyarakat menjadi tidak optimal karena adanya
Pada RSUD Malingping adanya kejadian pasien pulang paksa pada instalasi rawat inap dan kekurangan visit dokter pada instansi rawat inap dikarenakan kekurangan tenaga dokter berakibat pada tidak tercapainya target kinerja BOR RSUD Malingping.
6. Analisis Atas Efesiensi Penggunaan Sumber Daya
Penggunaan sumber daya dalam rangka mendukung pelaksanaan program/kegiatan terdiri atas dua yaitu sumber daya pendanaan (anggaran) dan sumber daya manusia serta kelengakapan peralatan dan infrastruktur. Analisis efesiensi dalam penggunaan anggaran pada tahun anggaran 2020 disebabkan oleh adanya Pandemi Covid-19. Ada beberapa pelaksanaan kegiatan yang anggarannya mengalami refocusing untuk penanganan Pandemi Covid-19, namum jika dilihat dari sisi pencapaian sasaran kinerja, Dinas Kesehatan berusaha untuk mencapai target kinerja yang telah ditentukan.
Dari sisi analisis efesiensi penggunaan sumber daya manusia, dengan adanya Pandemi Covid-19 SDM pada Dinas Kesehatan terkonsentrasi pada upaya penanganan pandemi dan pelaksanaan kegiatan program, dengan demikian menjadikan beberapa pelaksanaan kegiatan program yang tidak optimal pelaksanaannya karena keterbatasan SDM yang tersedia. Selain itu masih kurangnya jumlah tenaga dokter pada UPT RSUD menjadikan pemberian pelayanan Kesehatan kepada masyarakat menjadi tidak maksimal
Dari sisi sumber daya infrastruktur dan kelengkapan yang tersedia khususnya pada UPT RSUD masih perlu ada peningkatan seperti jumlah ruang perawatan, peralatan medis dan penunjang lainnya.
LAPORAN KINERJA
2020
21
7. Analisis Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupunkegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Tabel di bawah ini menggambarkan target, realisasi, dan capaian kinerja program pada Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2020
Tabel
Capaian Kinerja Program Dinas Kesehatan Tahun 2020
Tujuan/ Sasaran IKU Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian (%) 2 3 4 6 7 8 Mennigkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntable, Efektif dan Efesien Capaian
SAKIP Program Tata Kelola Pemerintahan
1
Presentase Terwujudnya Penatausaha Keuangan dan Pencapaian Kinerja Program yang Mendukung
Kelancaran Tugas dan Fungsi SKPD
100 100 100
2
Capaian kesesuaian dengan Parameter penilaian
dokumen perencanaan, evaluasi dan pelaporan perangkat daerah
100 100 100
3
Persentase terwujudnya peningkatan kapasitas sumberdaya Aparatur yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD
100 100 100
4
Persentase Sarana
Prasarana Perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi
administrasi perangkat daerah
LAPORAN KINERJA
2020
22
Tujuan/ Sasaran IKU Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian (%) 2 3 4 6 7 8
5
Persentase Sarana
Prasarana Perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi
administrasi perangkat daerah
100 100 100
6
Persentase Sarana
Prasarana Perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi
administrasi perangkat daerah 100 100 100 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Akses dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan
UHC Program Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 1 Persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi (FKTP, FKRTL,
Laboratorium) 86 100 116,28
2
Persentase Penduduk yang mendapatkan Jaminan Pelayanan
Kesehatan 100 100 100
Program Pemberdayaan Sember Daya Kesehata dan Kefarmasian
1
Jumlah Dokter/Dokter Gigi, Tenaga Kesehatan yang diRekrut dan
ditingkatkan Kompetensinya 470 441 93,83
2 Presentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 100 100 100
3 Persentase Pembinaan Sarana Kefarmasian 70 70 100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Kesehatan
1
Cakupan Terlatihnya SDM
Kesehatan dan Masyarakat 150 150 100
Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah 1 Persentase Jenis Pemeriksaan Laboratorium kesehatan yang di
layani 45 47,34 105,2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Jumlah Kematian Ibu
Program Upaya Peningkatan Kesehatan
Masyarakat Jumlah
Kematian Anak 1
Persentase Persalinan di fasilitas
pelayanan kesehatan 86 95,89 111,5
2 Prevalensi Stunting 24,6 23,4 100
LAPORAN KINERJA
2020
23
Tujuan/ Sasaran IKU Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian (%) 2 3 4 6 7 8
Program Pencegahan Pengendalian
Penyakit
1 keberhasilan Pengobatan TB (success rate) di Kab/Kota 90 92 102,22
2 Prevalensi HIV <0,50 0,33 100
3 Inciden Rate DBD (Per 100.000 Penduduk) <49 23,67 100
4 Pevalensi Hipertensi 24 39 125
5 Terlaksananya gerakan bebas pasung di kab/kota 8 8 100
6
Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
100 100 100
7
Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak dan beresiko pada kondisi kejadian luar biasa provinsi
100 100 100
8
Persentase Kab/Kota yang
Mencapai Imunisasi Dasar Lengkap
(IDL 95%) 75 50 66,67
Tabel 3.2
Capaian Kinerja Program UPT RSUD Banten
NO Tujuan/
Sasaran IKU Program dan Kegiatan Target Realisasi
Capaian (%) 1 2 3 4 5 6 7 1 Tercapainya Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar dengan SPM BOR RSUD Banten
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
RSUD Banten
1 Capaian SPM Pelayanan Medis dan SPM Pelayanan Keperawatan 90 90 100
2 Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Banten 90 90 100
3 Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Banten 90 90 100
4
Capaian pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Banten dan kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
85 85 100
5 Capaian pemenuhan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit 85 85 100 6 Presentase kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai
LAPORAN KINERJA
2020
24
TabelCapaian Kinerja Program UPT RSUD Malingping
NO Tujuan/
Sasaran IKU Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian (%) 1 2 3 4 6 7 8 1 Tercapainya Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar dengan SPM BOR RSUD
Malingping Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD Malingping
1 Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Malingping 100 74,24 74,24
2 Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Malingping 100 98,08 98,08
3 Capaian SPM Penunjang RSUD Malingping 100 88,91 88,91
Sarasan Strategis 1: Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan
Sasaran strategis kesatu memiliki Indikator kinerja sasaran Penurunan Jumlah Kematian Ibu (AKI) dengan target kinerja sasaran tahun 2020 sebesar 237 orang dan Penurunan Jumlah Kematian Bayi (AKB) dengan target kinerja tahun 2020 sebesar 1139 orang.
Dalam upaya mencapai penurunan AKI dan AKB didukung oleh
Program Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Program Pengendalian Penyakit. Dalam pelaksanaan program Upaya Peningkatan
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan melaksanakan 8 kegiatan, yaitu: 1) Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi, 2) Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi (DAK), 3) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, 4) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (DAK), 5) Upaya Kesehatan Kerja dan Olah Raga, 6) Upaya Kesehatan dan Olah raga (DAK), 7) Peningkatan Kesehatan Lingkungan, 8) Peningkatan Kesehatan
LAPORAN KINERJA
2020
25
Lingkungan (DAK), Adapun Indikator Kinerja Program meliputi:
1. Presentase Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, target 86% dengan raealisai target 95,85%
2. Prevalensi Stunting, target 24,6 dengan realisasi target 23,4
3. Cakupan Kab/Kota Sehat, target 7 Kab/Kota dengan realisasi target 7 Kab/Kota.
Sedangkan dalam pelaksanaan Program Pencegahan Pengendalian
Penyakit, dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1) Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular, 2) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bersumber Binatang (DAK), 3) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Upaya Kesehatan Jiwa, 4) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (DAK), Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan, dan 5) Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan (DAK). Sedangkan Indikator Kinerja Program yaitu:
1. Keberhasilan Pengobatan TB (success rate) di Kab/Kota, target 90% dengan realisasi target 92%
2. Prevalensi HIV, target <0,05 dengan realisasi target 0,33
3. Inciden Rate DBD (per 100.000 penduduk), target <49 dengan realisasi target 23,67
4. Prevalensi Hipertensi, target 24% dengan realisasi 30%
5. Terlaksananya Gerakan Bebas Pasung di Kab/Kota, target 8 Kab/Kota dengan realisasi 8 Kab/Kota
6. Presentase Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Berpotensi Bencan Provinsi, target 100% dengan realisasi target 100%
7. Presentase Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Terdampak dan Beresiko pada Kondisi Kejadian Luar Biasa, target 100% dengan realisasi target 100%
8. Presentase Kab/Kota yang Mencapai Imunisasi Dasar Lengkap (IDL 95%), target 75% dengan realisasi 50%
LAPORAN KINERJA
2020
26
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Aksesibilitas Layanan Kesehatan Masyarakat yang Merata dan TerjangkauSasaran Strategis 2 memiliki Indikator kinerja sasaran yaitu Presentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan dengan target kinerja sasaran sebesar 100% pada tahun 2020
Dalam upaya mencapai Indikator sasaran tersebut didukung oleh 1) Program Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, 2) Program Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian, 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Kesehatan serta 4) Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah.
Program Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan 4 kegiatan, yaitu: Pembinaan Upaya Rujukan, Kerjasama Pelayanan Kesehatan, Pembiayaan dan Jaminan, dan Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin Adapun Indikator Kinerja Program meliputi:
1. Persentase Pelayanan Kesehatan yang Terakreditasi (FKTP, FKRTL, Loboratorium), target 86% dengan realisasi target 100%
2. Persentase Terbangunnya Rumah Sakit Jiwa dan Pusat Rehabititasi Ketergantungan Obat, target 50% dengan realisasi target 50%
3. Persentase Pembangunan Rumah Sakit Banten Selatan, target40% dengan realisasi target 40%
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan, target 100% Penduduk dengan realisasi target sebesar 100%
Program Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan melaksanakan 3 kegiatan, yaitu: Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, dan
LAPORAN KINERJA
2020
27
kegiatan Pengendalian, Pengawasan Produk dan Distribusi Kefarmasian dan Pangan. Adapun Indikator Kinerja Programnya yaitu:
1. Jumlah Dokter/Dokter Gigi. Tenaga Kesehatan yang Direkrut dan Ditingkatkan Kompetensinya, target 470 Orang dengan realisasi kinerja 441 Orang,
2. Presentase Pemenuhan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, target 100% dengan realisasi kinerja 100%
3. Presentase Pembinaan Sarana Kefarmasian, target 70% dengan realisasi kinerja 70%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Kesehatan dalam
pelaksanaannya didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: Pengkajian dan Pengendalian Mutu Kesehatan, Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan. Dengan Indikator Kinerja Kegiatan yaitu Cakupan Terlatihnya SDM Kesehatan dan Masyarakat dengan target kinerja 150 orang dengan capaian kinerja 150 orang atau 100%.
Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah
dalam pelaksanaannya didukung oleh kegiatan Pelayanan Laboratorium Klinik dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan kegiatan Pengendalian Mutu Laboratorium Kesehatan Daerah. Dengan Indikator Kinerja Program Presentase Jenis Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan yang Dilayani, dengan target kinerja 45% dan realisasi kinerja sebesara 47,34%.
Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Sesuai Dengan Standar Pelayanan Minimum
Sasaran strategis keempat dilaksanakan untuk dapat mendukung capaian Indikator kinerja sasaran BOR (Bed Occupancy Ratio) RUSD Banten dan BOR (Bed Occupancy Ratio) RSUD Malingping. Sasaran lain dari meningkatnya pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
LAPORAN KINERJA
2020
28
minimal yaitu Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat. Menurut data yang dirilih oleh BPS Provinsi Banten, UHH Provinsi Banten tahun 2020 adalah 69.96 Tahun. Artinya rata-rata usia hidup maksimal masyarakat banten mencapai 69,96 tahun. UHH Provinsi Banten tahun 2020 mengalami peningkatan jika dibanding dengan tahun 2019 yaitu sebesar 69,84, walau tidak signifikan kenaikannya hal ini dapat mencerminkan bahwa telah terjadi peningkatan pembangunan bidang Kesehatan di Provinsi Banten. Berikut adalah rincian UHH masing-masing Kabupaten/kota:
Tabel
Usia Harapan Hidup Tahun 2019 dan 2020
No Kab/Kota 2020 2019 1 Kab. Pandeglang 64,66 64,49 2 Kab. Lebak 67,21 67,04 3 Kab. Serang 66,70 64,47 4 Kab. Tangerang 69.89 69,79 5 Kota Cilegon 66,67 66,60 6 Kota Tangerang 71,60 71,57 7 Kota Serang 68,00 67,80 8 Kota Tangsel 72,47 72,41 Provinsi 69,96 69,84
Dalam usaha pencapaian sasaran strategis keempat, Dinas Kesehatan Provinsi Banten didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan oleh RSUD Banten dan RSUD Malingping selaku Unit Pelaksana Teknis Daerah. BOR). Dalam pelaksanaan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan di RSUD Banten didukung oleh 9 pelaksanaan kegiatan, yaitu: 1) Pemantauan Pelayanan, 2) Operasional
LAPORAN KINERJA
2020
29
Pelayanan, 3) Asuhan dan Etika Keperawatan, 4) Pembinaan dan Pengembangan Keperawatan, 5) Pengelolaan Barang Medis RSUD Banten, 6) Pengelolaan Barang Non Medis RSUD Banten, 7) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, 8) Rekam Medis, dan 9) Pelayanan Kesehtan (BLUD). Adapun target dan realisasi dari Indikator Kinerja Program RSUD Banten adalah sebagai berikut:
1. Capaian SPM Pelayanan Medis dan SPM Pelayanan Keperawatan, target 90% dengan realisasi kinerja 90%
2. Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Banten, target 90% dengan realisasi kinerja 90%
3. Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Banten, target 90% dengan realisasi kinerja 90%
4. Capaian Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana RSU Banten dan Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan, target 85% dengan realisasi kinerja 85%
5. Capaian Pemenuhan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, target 85% dengan realisasi kinerja 85%
6. Presentase Kelengkapan Pengisian Rekam medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan, target 85% dengan realisasi kinerja 85%
Sedangkan untuk RSUD Malingping, dalam pelaksanaan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD Malingping didukung oleh kegiatan sebagai berikut: 1) Pengembangan Mutu dan Kerja Sama RSUD Malingping, 2) Etika dan Mutu Pelayanan RSUD Malingping, 3) Peningkatan Pelayanan Keperawatan Rawat Inap, 4) Peningkatan Pelayanan Keperawatan Jalan Rawat Khusus, 5) Mutu Penunjang Medis RSUD Malingping, 6) Pelayanan Kesehatan (BLUD).
Target dan realisasi dari Indikator Kinerja Program RSUD Malingping adalah sebagai berikut:
1. Capaian SPM Pelayanan Medis RSUD Malingping, target 100% dengan realsiasi kinerja 74,24%
LAPORAN KINERJA
2020
30
2. Capaian SPM Pelayanan Keperawatan RSUD Malingping, target 100% dengan realisasi kinerja 98,08%
3. Capaian SPM Penunjang RSUD Malingping, target 100% dengan realisasi 88,91%
B. Realisasi Anggaran Tahun 2020
1. Alokasi dan Realisasi Belanja Dinas Kesehatan
Alokasi belanja Dinas Kesehatan (termasuk UPT Labkesda dan UPT Upelkes) pada tahun 2020 untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.28.967.000.000,00 dengan realisasi Rp.27.642.653.588,00 atau sebesar
95,43%. Sedangkan untuk Belanja Langsung Sebesar
Rp.337.598.849.298,00 dengan realisasi sebesar Rp.327.971.125.751,00 atau sebesar 97,14%
Untuk UPT RSUD Banten, Alokasi belanja tahun 2020 untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.52.033.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp.46.977.486.716,00 atau sebesar 90,28%. Sedang untuk alokasi Belanja Langsung sebesar Rp.230.894.536.286,00 dengan realisasi sebesar Rp.114.060.741.468,00 atau sebesar 62,39%
Sedangkan pada UPT RSUD Malingping alokasi belanja tahun 2020, untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.24.127.000.000 dengan realisasi sebesar Rp.23.743.635.553 atau sebesar 98,41%. Sedang untuk Belanja Langsung sebesar Rp.98.109.814.055,00 dengan realisasi sebesar Rp.90.493.924.299,00 atau sebesar 92,24%
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2020 sebesar Rp. 771.763.199.639.00. Sedangkan untuk realisasi penggunaan APBD Tahun 2020 pada Dinas Kesehatan Provinsi Banten adalah sebesar 85,65% atau sebesar Rp. 660.980.567.091.00 dari total anggaran Dinas Kesehatan sebesara Rp. 771.763.199.639.00. Dengan rincian sebagai berikut:
LAPORAN KINERJA
2020
31
TabelRealisasi Belanja Dinas Kesehatan Tahun 2020
No Keterangan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Persentasi (%)
1. Dinas Kesehatan 348.072.690.698,00 339.639.720.520,00 97,54% 2. UPT.Labkesda 17.457.369.000,00 15.042.725.942,00 86,17% 3. UPT.Upelkes 1.068.789.600,00 931.332.877,00 87,14% 4. APBD RS Banten 190.339.458.705,00 157.139.559.581,00 82,56% 5. BLUD RS Banten 92.588.077.581,00 33.989.668.319,00 36,61% 6. APBD UPT.RSUD Malingping 100.911.824.758,10 97.433.213.740,00 96,55% 7. BLUD UPT.RSUD Malingping 21.324.989.296,90 16.804.346.112,00 78,80% Total 771.763.199.639.00 660.980.567.091 85,65% Tabel
Realisasi Keuangan Dinas Kesehatan Tahun 2020
No Nama Kegiatan Pagu
(Rp.) Realisasi (Rp.) Keu (%) Fisik (%) I BELANJA TIDAK LANGSUNG 28.967.000.000 27.642.653.588 95,43 100 II BELANJA LANGSUNG 337.631.849.298 327.971.125.751 97,14% 100 1. Penyusunan Laporan
Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
157.370.000 63.527.499 40.37 100 2. Perencanaan, Evaluasi dan
LAPORAN KINERJA
2020
32
3. Penyediaan Barang Jasa, Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran 16.284.350.968 15.165.969.079 93.13 100 4. Peningkatan Kapasitas Aparatur 32.908.000 32.908.400 100 100 5. Dukungan Manajemen BOK 13.990.686.150 13.885.950.499 99.04 100 6. Peningkatan Kesehatan
Keluarga dan Gizi 4.897.128.050 4.816.961.914 98.36 100 7. Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat 80.516.000 68.791.482 85.44 100 8. Upaya Kesehatan Kerja
dan Olahraga 60.334.000 59.833.500 99.17
100 9. Peningkatan Kesehatan
Keluarga dan Gizi (DAK) 7.236.515.850 5.515.618.600 76.63 86.49 10. Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat (DAK)
1.000.000.000 664.366.000 66.44 100 11. Upaya Kesehatan kerja
dan Olah Raga (DAK) 500.000.000 254.866.500 50.97 83.11 12. Peningkatan Kesehatan
Lingkungan (DAK) 500.000.000 500.000.000 71.38 81.80 13. Pembinaan Upaya
Kesehatan Rujukan 495.435.000 369.385.000 74.56 85.68 14. Pembiayaan dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan 245.197.578.463 244.275.135.915 99.62 100 15. Pelayanan Kesehatan bagi
LAPORAN KINERJA
2020
33
16. Kerjasama Pelayanan Kesehatan 284.297.500 218.469.485 76.85 90.23 17. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 185.872.000 161.206.000 86.73 100 18. Pencegahan, PengendalianPenyakit Tidak Menular 138.208.400 138.208.400 100 100 19. Surveilans, Imunisasi dan
Krisis Kesehatan 874.836.315 831.315.915 95.03
100 20. Upaya Kesehatan Jiwa 173.606.000 173.605.600 99.99 100 21. Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular Bersumber Binatang 41.632.000 39.229.815 94.23 100 22. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Menular Bersumber Binatang (DAK)
600.000.000 502.700.414 83.78 100 23. Pencegahan, Pengendalian
Penyakit tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (DAK)
800.000.000 746.600.000 93.33 100 24. Surveilans, Imunisasi dan
Krisis Kesehatan (DAK) 600.000.000 321.402.990 53.57 80 25. Perencanaan dan
Pendayagunaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan 20.587.984.000
19.982.107.330 97.06 100 26. Ketersediaan Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan 3.573.063.502 2.571.253.155 71.96 71.96 27. Pengendalian, Pengawasan
Produk dan Distribusi Kefarmasian dan Pangan
LAPORAN KINERJA
2020
34
28. Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Pelatihan
Kesehatan 1.026.039.600
896.868.877 87.41 100 29. Penyelengaraan
Pendidikan dan Pelatihan
Kesehatan 4.200.000 4.200.000 100 100 30. Pengkajian, Pengembangan dan Pengendalian Mutu 38.550.000 30.264.000 78.51 100 31. Pelayanan Tata Usaha
pada UPTD Labkesda 4.776.225.000 4.631.091.589 96.96 98.46 32. Pelayanan Laboratorium
Klinik dan Laboratorium
Kesehatan Masyaraka 12.167.498.000 9.946.374.721 81.75 100 33. Pengendalian Mutu Laboratorium Kesehatan Daerah 513.646.000 465.259.632 90.58 91.07 JUMLAH 366.598.849.298 355.613.779.339 97,58 % 99,32
2. Permasalahan dan Solusi kinerja keluaran masing-masing urusan sesuai dengan target dalam dokumen anggaran dan masalah yang dihadapi serta solusi pemecahannya
Permasalahan:
Terdapat 15 kegiatan dari 33 kegiatan yang penyerapan anggarannya di bawah 90 %. Dan terdapat 8 kegiatan yang realisasi fisiknya di bawah 100%. Berikut penjelasan dari permasalahan dan solusi dari kegiatan tersebut:
LAPORAN KINERJA
2020
35
a) Penyusunan Laporan Keuangan dan Neraca AsetAdanya kekosongan jabatan esselon IV pada Subbag Keuangan, sehingga penyerapan untuk belanja perjalanan dinas esselom IV tidak dapat terserap
b) Promosi Kesehatan Kerja dan Olahraga
Tidak terserapnya anggaran karena adanya efesiensi
c) Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Gizi (DAK)
Adanya efesiensi kontrak penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil/KEK dan distribusi makanan tambahan bagi ibu hamil/KEK dari Provinsi ke Puskemas dikarenakan adanya pandemi covid-19.
d) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (DAK)
Kegiatan lomba PHBS bersama PKK di 8 Kab/Kota tidak diselenggarakan karena adanya pandemic covid19 dengan jumlah anggaran Rp.173.904.000 dengan anggaran sebesar Rp.97.840.000. dan kegiatan perkemahan peran Saka di Bangka Belitung tidak jadi terselenggara karena COVID19 dengan besaran anggaran sebesar Rp.97.840.000.000.
e) Upaya Kesehatan Kerja dan Olah Raga (DAK)
Serapan anggaran pada Pembinaan Kesehatan Kerja ke Perusahaan tidak dapat optimal karena perusahaan tidak membuka akses untuk masuk karena menghindari penularan covid 19 sehingga ada sisa anggaran untuk Bimtek ke Perusahaan.
f) Upaya Kesehatan Lingkungan (DAK)
Pelaksanaan Perjalanan Dinas Pemeriksaan Air Tidak Terserap Optimal Karena Lab Pemeriksaan Tidak Menerima dikarenakan tenaga Lab Fokus Untuk Pemeriksaan Covid-19.
g) Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
Pada Kegiatan Operasional BPRS tidak terserap honor sebanyak 2 bulan dan perjalanan dinas ke BPRS Pusat dan ke RS dikarenakan pandemi di lakukan melalui zoom meeting. Pada kegiatan pertemuan terdapat narasumber pusat yang tidak terserap dikarenakan tidak dapat hadir offline di tempat kegiatan. Pada kegiatan monitoring ke RS, Labkesda
LAPORAN KINERJA
2020
36
dan UTD PMI tidak dapat dilakukan semua di karenakan beberapa dilakukan secara online zoom meeting serta keterbatasan waktu monitoring secara langsung pada kegiatan tersebut. Solusinya Optimalkan Penganggaran dan Ketepatan Realisasi Pencairan di sesuaikan dengan RAK yang sudah di Buat di awal tahun
h) Surveilans, Imunisasi dan Krisis Kesehatan (DAK)
Adanya pemeriksaan spesimen covid 19 di Labkesda Provinsi Banten, ada beberapa kegiatan penyelidikan Epidemiologi tidak didampingin oleh kab/kota, beberapa kegiatan Epidemiologi Tim pelaksanaan Tidak sesuai dengan DPA. Lokasi kegiatan sebagian besar di daerah KP3B, adanya pengembalian hotel pada kegiatan Workshop.
i) Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Anggaran 1 M untuk beli VTM dan APD tidak diserap karena anggaran bersumber dari dana PEN untuk penanganan covid tidak disetujui/batal.
j) Pelayanan Tata Usaha pada UPTD Upelkes
Berdasarkan surat edaran Gubernur Banten No. 050/820-Bapp/2020, tgl 3 April 2020 dalam rangka penanganan covid 19 di Provinsi Banten TA. 2020, BBM dan rapat makmin tidak di serap, untuk listrik ada pembebasan biaya beban dan rekening minimum bagi pelanggan sosial
k) Pengkajian, Pengembangan dan Pengendalian Mutu
Berdasarkan surat edaran Gubernur Banten No. 050/820-Bapp/2020, tgl 3 April 2020 dalam rangka penanganan covid 19 di Provinsi Banten TA. 2020 maka anggaran perjadin keluar daerah tidak dilaksanakan dan dilakukan melalui via online/webinar
l) Pelayanan Laboratorium Klinik dan Laboratorium
KesehatanMasyarakat
Karena adanya efesiensi sisa kontrak
Solusi
a) Kekosangan jabatan struktural akan segera diusulkan ke BKD agar segera di isi
LAPORAN KINERJA
2020
37
b) Sebagian besar realisasi anggaran dari pelakasanaan kegiatan tidak optimal serapannya disebabkan oleh terjadinya pandemic covid-19. Kegiatan pertemuan yang mengundang banyak orang dan perjalanan dinas tidak dapat dilaksanakan karena adanya protokol Kesehatan yang wajib diterapkan. Sebagai solusi, untuk tahun anggaran 2021 dalam pelaksanaan pertemuan akan dilakukan via webinar
c) Untuk pelaksanaan kegiatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan solusinya akan lebih cermat menentukan sumber pendanaan kegiatan sehingga diharapkan tahun depan tidak ada lagi kegiatan yang tidak terlaksana dikerenakan tidak dicover pendanaannya.
Tabel 3.8
Realisasi Keuangan UPTD RSUD Banten Tahun 2020
No Nama Kegiatan Pagu
(Rp.) Realisasi (Rp.) Keuangan (%) Fisik (%)
I Blanja Tidak Langsung 52.033.000.000 46.977.486.716,00 90,28 100
II Belanja Langsung 230.894.536.286 144.037.089.968, 62,38 83,99
1.
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset 2.700.000 2.700.000 100 100 2. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 17.068.000 17.068.000 100 100 3. Peningkatan Kapasitas Aparatur pada RSUD Banten
47.686.000 47.686.000 100 100 4.
Perbendaharaan dan Verifikasi pada RSUD Banten
3.192.000 3.192.000 100 100 5. Pelayanan Tata Usaha 66.104.684.118 50.927.787.873 77.04 94.35
LAPORAN KINERJA
2020
38
3. Permasalahan dan Solusi realisasi anggaran pada RSUD Banten adapada kegiatan Pelayanan Tata Usaha pada RSUD Banten, yaitu pada sub kegiatan:
a) Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, realisasi keuangan hanya sebesar 75,10 % dan realisasi fisik sebesar 94,35% dikarenakan adanya efesiensi dalam pelaksanaan kegiatan
b) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran, realisasi
pada RSUD Banten 6. Pemantauan
Pelayanan 14.412.000 14.412.000 100 100 7. Operasional
Pelayanan 15.403.500 15.403.500 100 100 8. Asuhan dan Etika
Keperawatan 26.014.500 26.014.500 100 100 9. Pembinaan dan Pengembangan Keperawatan 1.630.000 1.630.000 100 100 10. Pengelolaan Barang
Medis RSUD Banten 68.742.564.880 56.463.742.795 82.14 81.85 11.
Pengelolaan Barang Non Medis RSUD Banten 3.297.513.707 2.608.846.481 79.12 100 12. Sistem Infoemasi Manajemen Rumah Sakit 20.040.000 20.040.000 100 100 13. Rekam Medis 13.490.000 13.490.000 100 100 JUMLAH 282.927.536.286 191.014.576.684, 67,51 86,94
LAPORAN KINERJA
2020
39
keuangan sebesar 79,83% dan realisasi fisik 90% dikarenakan adanya efesiensi dalam pelaksanaan kegiatan
c) Pengadaan Lahan Area RS tidak jadi dilaksanakan karena anggaran dialihkan untuk penanganan pandemic covid19.
d) Kegiatan Pengelolaan Barang Medis RSUD Banten terdapat sub kegiatan yang anggarannya masuk ke dalam refocusing sehingga tidak jadi dilaksanakan pada tahun 2020. Untuk pelaksanaan sub kegiatan pengadaan obat-obatan dan bahan habis pakai realisasi keuangan sebesar 67,6% dan realisasi fisik sebesar 85% dikarenakan adanya efesiensi dan adanya anggaran belanja yang tidak jadi dibiayai oleh skema PEN.
Solusi
a) Solusinya dalam penyusunan anggaran kegiatan di tahun depan akan lebih memperhatikan standar satuan harga dan perencanaan pengaggaran lebih cermat lagi.
b) Lebih cermat dalam menentukan sumber pendanaan dalam pelaksanaan kegiatan. Seperti diketahui bahwa pembiayaan melalui skema PEN hanya dipergunakan untuk kegiatan yang menunjang pemulihan ekonomi terdampak pandemic covid-19
c) Untuk pelaksanaan kegiatan yang terkena refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 akan Kembali dianggarakan pada Tahun Anggaran 2021
LAPORAN KINERJA
2020
40
Tabel 3.9Realisasi Keuangan UPTD RSUD Malingping Tahun 2020
NO NAMA KEGIATAN PAGU REALISASI KEUANGAN REALISASI FISIK (Rp) %
1 2 3 4 5 6
PENDAPATAN 15.000.000.000,00 20.535.628.142,39 136,90 136,90 I BELANJA TIDAK LANGSUNG 24.127.000.000,00 23.743.635.553,00 98,41 100,00 II BELANJA LANGSUNG 98.109.814.055,00 90.493.924.299,00 92,24 98,07 A
Program Tata Kelola Pemerintahan RSUD
Malingping 39.123.089.895,10 36.911.786.092,00 94,35 99,91
1 Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Pada RSUD
Malingping 149.200.000,00 149.010.000,00 99,87 100,00
2 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan Dan Neraca Aset
Pada Rsud Malingping 145.440.000,00 145.427.909,00 99,99 100,00
3 Pelayanan Tata Usaha pada UPT RSUD Malingping 38.828.449.895,10 36.617.348.183,00 94,31 99,73
B Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan RSUD Malingping
37.661.734.863,00 36.777.792.095,00 97,65 97,11
4 Etika dan Mutu Pelayanan RSUD Malingping 110.060.000,00 91.855.182,00 83,46 90,00
5 Pengembangan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kerjasama RSUD Malingping
40.960.000,00 40.700.000,00 99,37 100,00 6 Peningkatan Mutu Pelayanan Rawat Inap RSUD Malingping 122.410.000,00 113.096.600,00 92,39 97,00
7 Peningkatan Mutu Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Khusus RSUD Malingping
115.000.000,00 108.339.500,00 94,21 97,00
8 Mutu Penunjang Medis RSUD Malingping 32.765.545.019,00 32.275.245.271,00 98,50 100,00
9 Mutu Penunjang Non Medis RSUD Malingping 4.507.759.844,00 4.148.555.542,00 92,03 98,67
10 Pelayanan Kesehatan (BLUD) 21.324.989.296,90 16.804.346.112,00 78,80 93,33
LAPORAN KINERJA
2020
41
4. Permasalah dan Solusi untuk Realiasasi Keuangan pada UPTD RSUDMalingping Permasalahan
RSUD Malingping pada Tahun Anggaran 2020 terdapat 2 Kegiatan dan 13 Sub Kegiatan. Secara keseluruhan jika dilihat dari pagu anggaran, untuk realisasi keuangan mencapai 93,46% dan realisasi fisik mencapai 97,79%. Terdapat 2 sub kegiatan yang realisasi keuangannya di bawah 90% yaitu:
1. Pelayanan Kesehatan (BLUD) sebesar 78,80, karena belanja bahan habis pakai kesehatan dan obat pada anggaran BLUD sudah tercover oleh anggaran APBD sehingga anggaran diblud tidak digunakan. Anggaran BLUD dipergunakan untuk mengkover apabila terjadi kekurangan penganggaran pada belanja APBD, apabila kebutuhan sudah tercukupi oleh APBD maka belanja pada BLUD tidak dilaksanakan. Secara keseluruhan realisasi anggaran yang tidak terserap disebabkan adanya efesiensi anggaran dalam pelaksanaan kegiatan.
2. Dan sub kegiatan Etika Mutu Pelayanan RSUD Malingping realisasi keuangan 83% dan realisasi fisik sebesar 90% dari Rp.110.060.000,00 yang dianggarkan. Hal ini dipengaruhi adanya pandemic covid-19 sehingga pelaksanaan kegiatan seminar/diklat dokter dan nakes tidak dapat dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya, dilaksanakan melalui webinar sehingga terjadi efesiensi anggaran yang cukup besar. 3. Untuk pelaksanaan kegiatan yang lainnya serapan anggaran tidak
mencapai 100% karena adanya efesiensi dari sisa kontrak pelaksanaan kegiatan.
LAPORAN KINERJA
2020
42
SolusiDalam proses perencanaan anggaran akan lebih cermat sehingga penggunaan anggaran dan penyerapan anggaran dapat lebih optimal. Selain itu, untuk tahun 2021 segala jenis pelatihan/diklat dianggarkan pelaksanaannya melalui webinar sehingga kebutuhan anggaran telah disesuaikan dengan kebutuhan dan diharapkan tidak terjadi lagi silpa anggaran.
Untuk penggunaan dana BLUD dalam kegiatan belanja habis pakai dan obat-obatan baru dapat digunakan apabila kebutuhan bahan habis pakai dan obat dari APBD sudah tidak dapat mencukupi lagi. Penggunaan dana BLUD bersifat fleksibel, silpa tahun kemarin masih dapat digunakan untuk penganggaran tahun berikutnya.