• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

4.4. Analisis Kebutuhan

Sesuai dengan fungsi dari RS Kelas D Pratama di Kecamatan Seririt yang disiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kecamatan Seririt khususnya dan daerah Kabupaten Buleleng bagian Barat pada umumnya dengan kondisi kependudukan, sosial budaya dan perekonomian yang ada, maka diharapkan RS Kelas D Pratama ini dapat menjadi tumpuan kesehatan bagi masyarakat. Untuk itu, dalam perwujudannya dilakukan analisis kebutuhan terhadap beberapa aspek penting antara lain kebutuhan ruang, kebutuhan lahan, peralatan medis dan non medis, sumber daya manusia, serta organisasi dan uraian tugas.

1) Kebutuhan Ruang

Ruang-ruang yang dibutuhkan dalam pembangunan RS Kelas D Pratama yang direncanakan dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 : Kebutuhan Jenis dan Luasan Ruang RS Kelas D Pratama

No Jenis Ruang Jumlah

Ruang

Luasan (M²)

I RUANG PERAWATAN/RUANG UTAMA

1 Ruang Perawatan I (1) @7 TT 7 320.60

2 Ruang Perawatan I (2) @11TT 1 91.60

3 Poliklinik Penyakit Menular 1 39.00

4 Poliklinik Gigi 1 42.00

5 Poliklinik Gizi 1 42.00

6 Poliklinik THT 1 42.00

7 Poliklinik Anak 2 84.00

8 Poliklinik Umum 1 42.00

9 Poliklinik Penyakit Dalam 1 35.00

10 Poliklinik Kebidanan & Pol Vaksinasi 1 35.00

11 Ruang PMI 1 22.50

12 Ruang Rekam Medik 1 22.50

13 Ruang Deservasi 1 45.50

16 Ruang Obgyn 1 30.80

17 Ruang Rebusitasi 1 15.00

18 Ruang Radiologi 1 28.60

Ruang Ganti (Rg Radiologi) 1 6.30

19 Ruang OP 1 35.00

Ruang Scrub 1 6.00

Ruang Ganti (OP) 1 4.00

Ruang PreOP 1 18.00 Area Steril 1 17.50 20 Ruang USG 1 20.25 21 Ruang Tindakan 1 45.00 22 Ruang Triage 1 28.00 23 Apotik 1 12.50 24 Ruang Obat 1 6.80

25 Ruang Rekam Medik 1 10.00

26 Ruang Mayat 1 22.50

27 Ruang Tunggu (1) 1 18.00

Ruang Tunggu (2) 1 31.50

Jumlah 1,219.45

II RUANG STAFF & PARAMEDIS

28 Ruang Direktur 1 44.20

29 Ruang Dokter 1 21.30

30 Ruang Pertemuan Dokter 1 12.25

31 Ruang Jaga Dokter (1) 1 12.25

32 Ruang Jaga Dokter (2) 1 21.75

33 Ruang Jaga Perawat (1) 1 24.80

34 Ruang Jaga Perawat (2) 1 21.75

35 Nurse Station (1) 1 21.00

Nurse Station (2) 1 8.00

36 Ruang Staff 1 44.20

37 Ruang Gas Medis 1 15.75

38 Ruang CS (1) 1 7.88

39 Ruang Persiapan 1 49.00

40 Ruang Operator (1) 1 10.00

Ruang Operator (2) 1 18.00

41 Ruang Pendaftaran (1) 1 6.25

Ruang Pendaftaran (2) 1 10.20

Ruang Pendaftaran & Pembayaran (3) 1 9.80

42 Ruang Gelap 1 6.25

43 Ambulance Driver Station 1 12.90

44 Kantin Dokter & Paramedis 1 31.50

45 Dapur Kantin 1 17.50

46 Ruang Satpam 1 3.00

47 Ruang Racik Obat 1 6.25

Jumlah 444.53

III RUANG SERVIS (INDOOR)

48 Ruang Linen 1 13.50 49 Gudang Linen 1 11.25 50 Gudang Alat (1) 1 9.00 Gudang Alat (2) 1 8.75 51 Spoel Hock (1) 1 8.75 Spoel Hock (2) 1 9.00 52 Gudang Obat (1) 1 5.00 Gudang Obat (2) 1 17.50 Gudang Obat (3) 1 13.75 53 Locker 1 16.10 54 Pantry 1 8.40 TOILET PASIEN

55 Toilet Pasien Wanita (1) 2 11.90

56 Toilet Pasien Pria (2) 2 16.90

57 Toilet Pasien (3) 1 10.00 58 Toilet Pasien (4) 2 5.94 59 Toilet Rg Obgyn 1 3.20 60 Toilet (Rg Radiologi) 1 3.60 TOILET STAFF 61 Toilet Rg Pendaftaran 1 3.00 62 Toilet (Rg Perawatan) (1) 7 3.20 Toilet (Rg Perawatan) (2) 2 6.40

63 Toilet (Rg Jaga Perawat) (1) 1 3.20

Toilet (Rg Jaga Perawat) (2) 1 3.00

64 Toilet (Rg Staff) 1 4.80

65 Toilet (Rg Direktur) 1 4.80

66 Toilet (Rg Dokter) 1 3.20

67 Toilet Rg Jaga Dokter 1 3.00

68 Toilet Ambulance Driver 1 3.60

69 Toilet (Rg Linen) 2 18.00

70 Ruang Sirkulasi Dalam 390.20

71 Ruang Hijau di Dalam 3 562.70

72 Ruang Servis 8 273.00

Jumlah 891.94

IV RUANG LUAR 73 Tempat Suci (1) 1 35.00 74 Tempat Suci (2) 1 10.50 75 Ambulance Station 1 64.25 76 Parkir 1,013.70 77 Ruang Luar ##### Jumlah 4242,07

TOTAL RUANG DALAM 2,665,67

TOTAL RUANG LUAR 1.576,4

Luas Site yang dibutuhkan 10.605.15

Site yang tersedia 11,155.25

2) Kebutuhan Lahan

Sesuai hasil analisis kebutuhan ruang untuk RS Kelas D Pratama di atas, maka luas lahan yang dibutuhkan adalah 10.605,15 M2. Luas lahan (site) yang tersedia lebih kurang 11.155,25 M2 dan penggunaan KDB 40%. Dalam analisis ini, bangunan hanya diperhitungkan berlantai 1 (satu) dan prediksi proyeksi pelayanan rumah sakit sampai dengan 20 tahun mendatang. Dengan demikian, pertimbangan secara teknis untuk mengembangkan bangunan ke atas/ke arah vertikal (menambah lantai) menjadi sangat penting, mengingat proyeksi pertumbuhan penduduk Kecamatan Seririt yang akan dilayani cukup pesat, apalagi bila ditambahkan dengan pelayanan terhadap tiga kecamatan lainnya yaitu Gerokgak, Busungbiu, dan Banjar.

Sesuai dengan data kependudukan, jumlah penduduk Kecamatan Seririt pada Tahun 2014 adalah sebanyak 84.128 jiwa dan proyeksi 20 tahun mendatang (Tahun 2034) menjadi 120.552 jiwa. Jika dikaji berdasarkan standar WHO bahwa rasio ideal jumlah tempat tidur (TT) rumah sakit terhadap jumlah penduduk adalah 1 TT untuk 1.000 orang, maka saat ini saja (Tahun 2014) selayaknya RS Kelas D Pratama menyiapkan minimal 84 TT.

Berdasarkan luas lahan yang tersedia dan analisis kebutuhan ruang, maka jumlah TT untuk pelayanan rawat inap yang direncanakan di RS Pratama saat ini adalah lebih kurang 75% dari kebutuhan yaitu sebanyak 60 TT. Penyediaan jumlah 60 TT ini dengan asumsi bahwa 25% kebutuhan pelayanan rawat inap masyarakat di Kecamatan Seririt dilayani oleh Puskesmas dan Rumah Sakit (Pemerintah/Swasta) yang ada di Kabupaten Buleleng.

Untuk mengantisipasi kebutuhan TT untuk pelayanan rawat inap hingga Tahun 2034, baik pelayanan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Seririt maupun tiga kecamatan di sekitarnya, diupayakan melalui pengembangan ke arah vertikal yaitu penambahan jumlah lantai maksimal sesuai ketentuan yang berlaku. Pengembangan juga memungkinkan

secara horizontal yaitu dengan menambah luas areal lahan rumah sakit, mengingat lahan di sekitarnya merupakan tanah milik Pemprov Bali. Hal ini tentunya membutuhkan komunikasi dan koordinasi yang baik antara Pemkab Buleleng dengan Pemprov Bali guna mendukung pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Buleleng.

3) Peralatan Medis dan Non Medis

Sesuai dengan tipenya, RS Kelas D Pratama membutuhkan peralatan medis dan non medis sebagaimana diuraikan pada Tabel 13 sampai dengan Tabel 19 di bawah.

Tabel 13 : Kebutuhan Peralatan Ruang Rawat Inap

No Nama Alat Merk Type Qty

1 Bed Pasien 3 Crank Manual OneMed ABS 60

2 Overbed Table OneMed 60

3 Bedside Cabinet OneMed 60

4 Trolley Makan/Stainless Food Trolley MAK 35203 6 5 Trolley Baju Bersih/Steel Linen Hamper MAK 35302B 6 6 Trolley Baju Kotor/Laundry Trolley MAK 35301 6 7 Trolley Memandikan/Dressing Trolley MAK 35102 6

8 Pispot Stainless OneMed 6

9 Urinal Stainless OneMed 6

Tabel 14 : Kebutuhan Peralatan Unit Gawat Darurat (UGD)

No Nama Alat Merk Type Qty

1 Bed Periksa Stainless Steel OneMed SS 6 2 Branchard Dorong Beroda SS + Tempat O2 OneMed SS 6 3 Trolley Instrument OneMed 2 Tingkat 4

4 Suction Portable 2000 OneMed 1

5 EKG 3 Channel Commen 1

6 Tabung O2 Kecil (Lengkap) OneMed 1m3 2

7 Tensimeter Air Raksa Riester 1

8 Timbangan dan Tinggi Badan Riester 1

9 Tensimeter Beroda OneMed 1

10 Stetoskop Dewasa OneMed 1

11 Hecting Set OneMed 2

12 Film Viewer Double OneMed Supertin 1

13 Tong Spatel OneMed SS 1

14 Reflex Hammer OneMed Tylor 1

15 Korentang + Tempatnya OneMed SS 1 16 Kupet Instrument sedang (509) OneMed SS 1 17 Kupet Instrument besar (512) OneMed SS 1

18 Standar Infus kaki 3 OneMed SS 1

19 Bengkok (Nierbekken 23cm) OneMed SS 1

20 Tromol Gaas (27cm) OneMed SS 1

21 Gunting Verban (18cm) OneMed SS 1

22 Penlight OneMed 1

23 Sterilisator Elitech Elitech 2 Pintu 1

24 Bedah Minor Set OneMed 2

25 Lampu Periksa Halogen OneMed LED 1 26 Defribilator Benedhearth Mindray D3 1

Tabel 15 : Kebutuhan Peralatan Poliklinik Vaksinasi

No Nama Alat Merk Type Qty

1 Bed Periksa Stainless Steel OneMed SS 1 2 Trolley Instrument OneMed 2 Tingkat 1

3 EKG 3 Channel Commen 1

4 Tabung O2 Kecil (Lengkap) OneMed 1m3 1

5 Tensimeter Air Raksa Riester 1

6 Stetoskop Dewasa Riester 1

7 Nebulizer CE-28 Omron CE-28 1

8 Film Viewer Double OneMed Supertin 1

9 Tong Spatel OneMed SS 1

10 Reflex Hammer OneMed Tylor 1

11 Korentang + Tempatnya OneMed SS 1 12 Kupet Instrument sedang (509) OneMed SS 1 13 Kupet Instrument besar (512) OneMed SS 1

14 Standar Infus kaki 3 OneMed SS 1

15 Bengkok (Nierbekken 23cm) OneMed SS 1

16 Tromol Gaas (27cm) OneMed SS 1

17 Gunting Verban (18cm) OneMed SS 1

18 Penlight OneMed 1

19 Sterilisator Elitech Elitech 2 Pintu 1

20 Vaksin Box OneMed 5L 1

21 Freezer OneMed 2

Tabel 16 : Kebutuhan Peralatan Ruang Tindakan

No Nama Alat Merk Type Qty

1 Bed Periksa Stainless Steel OneMed SS 1 2 Trolley Instrument OneMed 2 Tingkat 1 4 Tabung O2 Kecil (Lengkap) OneMed 1m3 1

5 Tensimeter Air Raksa Riester 1

6 Stetoskop Dewasa Riester 1

7 Hecting Set OneMed 2

8 Film Viewer Double OneMed Supertin 1

9 Tong Spatel OneMed SS 1

10 Reflex Hammer OneMed Tylor 1

11 Korentang + Tempatnya OneMed SS 1 12 Kupet Instrument sedang (509) OneMed SS 1 13 Kupet Instrument besar (512) OneMed SS 1

14 Standar Infus kaki 3 OneMed SS 1

15 Bengkok (Nierbekken 23cm) OneMed SS 1

16 Tromol Gaas (27cm) OneMed SS 1

17 Gunting Verban (18cm) OneMed SS 1

18 Penlight OneMed 1

19 Sterilisator Elitech Elitech 2 Pintu 1

20 Bedah Minor Set OneMed 2

21 Lampu Periksa Halogen OneMed LED 1

Tabel 17 : Kebutuhan Peralatan Poliklinik Penyakit Dalam

No Nama Alat Merk Type Qty

1 Bed Periksa Stainless Steel OneMed SS 1

2 Trolley Instrument OneMed 2 Tingkat 1

3 EKG 3 Channel Commen 1

4 Tabung O2 Kecil (Lengkap) OneMed 1m3 1

5 Tensimeter Air Raksa Riester 1

6 Stetoskop Dewasa Riester 1

7 Nebulizer CE-28 Omron CE-28 1

8 Film Viewer Double OneMed Supertin 1

9 Tong Spatel OneMed SS 1

10 Reflex Hammer OneMed Tylor 1

11 Korentang + Tempatnya OneMed SS 1

12 Kupet Instrument sedang (509) OneMed SS 1

13 Kupet Instrument besar (512) OneMed SS 1

14 Standar Infus kaki 3 OneMed SS 1

15 Bengkok (Nierbekken 23cm) OneMed SS 1

16 Tromol Gaas (27cm) OneMed SS 1

17 Gunting Verban (18cm) OneMed SS 1

18 Penlight OneMed 1

19 Sterilisator Elitech Elitech 2 Pintu 1

Tabel 18 :. Kebutuhan Peralatan Ruang Obgyn

No Nama Alat Merk Type Qty

1 Meja Periksa Obgyn OneMed SS 1

2 IUD Kit OneMed 1

3 Doppler Hi Baby 1

4 Tabung O2 Kecil (Lengkap) OneMed 1m3 1

5 Tensimeter Air Raksa Riester 1

6 Stetoskop Dewasa Riester 1

7 Hecting Set OneMed 2

8 Vaginal Speculum S,M,L OneMed SS 1

9 Tong Spatel OneMed SS 1

10 Reflex Hammer OneMed Tylor 1

11 Korentang + Tempatnya OneMed SS 1 12 Kupet Instrument sedang (509) OneMed SS 1 13 Kupet Instrument besar (512) OneMed SS 1

14 Standar Infus kaki 3 OneMed SS 1

15 Bengkok (Nierbekken 23cm) OneMed SS 1

16 Tromol Gaas (27cm) OneMed SS 1

17 Gunting Verban (18cm) OneMed SS 1

18 Penlight OneMed 1

19 Sterilisator Elitech Elitech 2 Pintu 1 20 Timbangan & Tinggi Badan OneMed 1 21 Lampu Periksa Halogen OneMed LED 1

Tabel 19 : Kebutuhan Peralatan Poliklinik Anak

No Nama Alat Merk Type Qty

1 Bed Pasien SS OneMed SS 1

2 Timbangan Bayi OneMed 1

3 Tabung O2 Kecil (Lengkap) OneMed 1m3 1

4 Tensimeter Air Raksa Riester 1

5 Stetoskop Pediatric Riester 1

6 Nebulizer Ultrasonic Omron NE-U 17 1

7 Tong Spatel OneMed SS 1

8 Reflex Hammer OneMed Tylor 1

9 Korentang + Tempatnya OneMed SS 1

10 Kupet Instrument sedang (509) OneMed SS 1 11 Kupet Instrument besar (512) OneMed SS 1

12 Standar Infus kaki 3 OneMed SS 1

13 Bengkok (Nierbekken 23cm) OneMed SS 1

14 Tromol Gaas (27cm) OneMed SS 1

15 Gunting Verban (18cm) OneMed SS 1

16 Penlight OneMed 1

17 Sterilisator Elitech Elitech 2 Pintu 1 18 Masker Nebulizer Anak & Dewasa Besmed 2 19 Lampu Periksa Halogen OneMed LED 1

4) Sumber Daya Manusia

Dalam rancangan sistem kesehatan nasional khususnya dalam subsistem sumber daya manusia kesehatan, perencanaan sumber daya manusia kesehatan merupakan salah satu unsur utama dari subsistem tersebut yang menekankan pentingnya upaya penetapan jenis, jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Sehingga dalam hal pemenuhan ketenagaan atau SDM kesehatan di RS Kelas D Pratama yang direncanakan, perlu mempertimbangkan/memperhitungkan tenaga seefisien dan seefektif mungkin agar menjadikan manajemen pengelolaan rumah sakit dapat berlangsung secara optimal.

Rencana penyediaan SDM kesehatan secara makro (eksternal) bertujuan menambah kekurangan tenaga kesehatan di Fasyankes yang terdapat di Kabupaten Buleleng berdasarkan rasio pelayanan per 100.000 penduduk. Sedangkan secara mikro (internal) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan SDM kesehatan di RS Kelas D Pratama agar dapat beroperasi dengan baik.

Pedoman Penyelenggaraan RS Kelas D Pratama telah menetapkan ketentuan ketenagaan minimal yang harus tersedia di sebuah RS Kelas D Pratama. Di samping ketentuan tersebut, penyediaan SDM/ketenagaan di RS Kelas D Pratama ini juga didasarkan atas jenis dan jumlah pelayanan yang direncanakan, jumlah TT untuk pelayanan rawat inap,

serta peralatan medis dan non medis yang digunakan. Untuk itu, kebutuhan SDM di RS Kelas D Pratama adalah sebagai berikut :

1) Kepala/Direktur RS; 1 orang dokter/dokter gigi.

2) Tenaga Dokter; menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 262 Tahun 1979 menetapkan bahwa rasio Dokter : Tempat Tidur (TT) untuk Rawat Inap adalah 1 : (4~7). Dengan rencana penyediaan 60 TT, maka kebutuhan minimal Tenaga Dokter Umum adalah sebanyak (1 Dokter : 7 TT) x 60 TT = 8,57 ≈ 9 orang.

3) Tenaga Dokter Spesialis; sesuai dengan jumlah layanan Poliklinik yang disediakan, maka dibutuhkan minimal tenaga dokter spesialis sebanyak 8 orang.

4) Tenaga Paramedis Perawat; menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 262 Tahun 1979 menetapkan bahwa rasio Tenaga Paramedis Perawat : Tempat Tidur (TT) untuk Rawat Inap adalah (3~4) : 2. Dengan rencana penyediaan 60 TT, maka kebutuhan minimal Tenaga Paramedis Perawat adalah sebanyak (3 Paramedis Perawat : 2 TT) x 60 TT = 90

orang.

5) Tenaga Paramedis Non Perawat; menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 262 Tahun 1979 menetapkan bahwa rasio Tenaga Paramedis Non Perawat : Tempat Tidur (TT) untuk Rawat Inap adalah 1 : 3. Dengan rencana penyediaan 60 TT, maka kebutuhan Tenaga Paramedis Non Perawat adalah (1 Paramedis Non Perawat : 3 TT) x 60 TT = 20

orang.

6) Tenaga Non Medis/Karyawan; menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 262 Tahun 1979 menetapkan bahwa rasio Tenaga Non Medis/Karyawan : Tempat Tidur (TT) untuk Rawat Inap adalah 1 : 1. Dengan rencana penyediaan 60 TT, maka kebutuhan Tenaga Non Medis/Karyawan adalah (1 Karyawan : 1 TT) x 60 TT = 60 orang.

Perhitungan kebutuhan SDM/tenaga di atas adalah dalam jumlah minimal dan sudah termasuk tenaga keamanan dan tenaga servis yang disediakan oleh RS Kelas D Pratama. Hal yang perlu diingat adalah kebijakan pemerintah melalui Kemenkes yang mengisyaratkan agar RS Kelas D Pratama secara bertahap harus ditingkatkan menjadi RSU Kelas D. Dengan demikian, maka kebutuhan jumlah, jenis, dan kualifikasi tenaga juga semakin bertambah sejalan dengan peningkatan klasifikasi rumah sakit.

5) Organisasi dan Uraian Tugas

Orginasasi rumah sakit adalah suatu organisasi yang dibangun untuk mempermudah dan mempercepat masyarakat agar lebih efisien dalam memperoleh pelayanan di rumah sakit.

pasien dapat dengan cepat ditangani. Tidak hanya memudahkan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, organisasi rumah sakit yang baik juga akan membantu menciptakan iklim kerja yang sehat dan mendukung perkembangan kinerja operasional rumah sakit.

Sebagai sebuah rumah sakit milik pemerintah, maka setiap tenaga di RS Kelas D Pratama memiliki tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang jelas, sesuai bagian/bidangnya masing- masing. Secara umum, uraian tugas masing-masing tenaga di RS Pratama dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu :

a) Direktur

Direktur Rumah Sakit mempunyai Tugas Pokok : Membantu dalam pengelolaan Rumah

Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dalam menyelenggarakan tugas, Direktur RS mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Perumusan kebijakan Rumah Sakit

 Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit.

 Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang kesehatan.

b)Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pokok : Memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur dilingkungan kantor Rumah Sakit. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Penyusunan kebijakan bidang teknis administrasi perencanaan, adminstrasi umum dan kepegawaian serta adminstrasi keuangan dan aset Rumah Sakit.

 Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan program dan kegiatan bagian tata usaha.

Kepala Seksi Pelayanan Medik

Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi medis di Rumah Sakit.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :

 Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik.

 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik.

 Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik.

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan

perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas :

 Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

 Pembinaan, pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik

Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik di Rumah Sakit.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik mempunyai tugas :

 Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik.

 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik.

 Pembinaan, pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi. .

c) Bidang Pelayanan

Kepala Bidang Pelayanan

Kepala Bidang Pelayanan, mempunyai Tugas Pokok : Merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas bidang pelayanan.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Pelayanan mempunyai fungsi :

 Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medik.

 Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan keperawatan.

 Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan non medik.

Kepala Seksi Pelayanan Medik

Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi medis di Rumah Sakit.

 Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik.

 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik.

 Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik.

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas :

 Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

 Pembinaan, pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik

Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik di Rumah Sakit.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik mempunyai tugas :

 Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik.

 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik.

 Pembinaan, pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik.

d)Bidang Penunjang

Kepala Bidang Penunjang

Kepala Bidang Penunjang, mempunyai Tugas Pokok : Merencanakan operasionalisasi , memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas bidang penunjang.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas:

 Penyelenggaraan program dan kegiatan logistik dan diagnostik.

 Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan sarana dan Prasarana.

 Penyelenggaraan program dan kegiatan pengendalian instalasi.

 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik.

Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik

Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Logistik dan Diagnostik di Rumah Sakit.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik mempunyai tugas :

 Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik.

 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik.

 Pembinaan, pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan dan fasilitasiPerlengkapan sarana dan Prasarana di Rumah Sakit.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas :

 Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana.

 Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana.

 Pembinaan, pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana.

Kepala Seksi Pengendalian Instalasi

Kepala seksi Pengendalian Instalasi, mempunyai Tugas Pokok : Mempersiapkan, memperbaiki, dan memelihara sarana dan prasarana Instalasi Rumah Sakit.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pengendalian Instalasi mempunyai tugas :

 Pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Pengendalian Instalasi.

 Pembinaan, pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan Pengendalian Instalasi.

4.5. Kelayakan Teknis

Dokumen terkait