• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan media konvesiona berbasis kecerdasan ganda mengacu kurikulum 2013. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan langkah-langkah pengembangan media konvensional berbasis kecerdasan ganda yang telah dijabarkan dalam bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru kelas I SD Negeri Kalasan 1 yaitu ibu F pada hari selasa 28 Juli 2015 pukul 10.00 di ruang kelas I A SD Negeri Kalasan 1. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan. Permasalahan tersebut terkait sejauh mana pemahaman guru mengenai media konvensional berbasis kecerdasan ganda yang mengacu kurikulum SD 2013. Dari hasil wawancara tersebut di jadikan acuan dalam pengembangan media konvensional berbasis kecerdasan ganda yang akan dibuat sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

1. Hasil wawancara analisis kebutuhan

Wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan berpedoman pada 11 butir pertanyaan yang telah dibuat peneliti. Berikut ini merupakan data hasil wawancara dengan guru kelas 1 A SD Negeri Kalasan 1.

Pertanyaan pertama yaitu tentang sudah pernah atau belumnya Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran dalam mengajar. Guru mengatakan bahwa beliau sudah pernah menggunakan media dalam proses pembelajaran belajar dalam kelas

Pertanyaan kedua yaitu tentang pemahaman terhadap media pembelajaran yang Bapak/Ibu gunakan dalam mengajar. Guru mengatakan bahwa media yang digunakan beliau didasarkan pada pemahaman bahwa madia dapat membantu guru dan mempermudah guru dalam proses menyampaikan materi kepada siswa selama pembelajaran berlangsung.

Pertanyaan ketiga yaitu tentang alasan media pembelajaran dianggap penting bagi Bapak/Ibu dalam mengajar. Guru mengatakan bahwa media pembelajaran dianggap penting dalam mengajar karena media pembelajaran dapat membantu mempermudah pemahaman siswa pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru.

Pertanyaan keempat yaitu tentang seberapa sering Bapak/Ibu menggunakan media dalam proses pembelajaran dan alasannya. Guru mengatakan bahwa beliau masih belum begitu sering menggunakan media dalam proses pembelajaran. Beliau hanya kadang-kadang

menggunakan media pembelajaran, tergantung materi yang akan disampaikan, misalnya terlalu sulit dipahami maka diperlukan media untuk memfasilitasnya. Penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan materi atau jika dibutuhkan, sehingga media tidak selalu digunkan dalam setiap pembelajaran

Pertanyaan kelima yaitu tentang media pembelajaran yang digunakan dibuat sendiri oleh Bpak/Ibu atau cuplikan dari orang lain (buku). Guru mengatakan bahwa terkadang media pembelajaran yang digunakan beliau diambil dari buku-buku dan terkadang media pembelajaran yang digunakan dibuat sendiri oleh biliau. Media pembelajaran dibuat sendiri oleh beliau apabila media dari buku tidak sesuai dengan materi yang diajarkan

Pertanyaan keenam tentang dasar pembuatan media pembelajaran media dan dari mana sumber yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran. Guru mengatakan bahwa media pembelajaran yang dibuat didasarkan materi yang akan disampaikan dan sumber yang digunakan dalam pembuatan maedia pembelajaran dari buku penunjang atau buku panutan dari kurikulum 2013. Selain itu yang lain juga dipakai beliau yakni dari internet

Pertanyaan ketujuh yaitu tentang jenis-jenis kecerdasan dari konsep kecerdasan ganda yang diketahui Bapak/Ibu. Guru mengatakan bahwa sudah mengenal beberapa jenis kecerdasan ganda tetapi belum sepenuhnya memahami.

Pertanyaan kedelapan yaitu tentang pandangan Bapak/Ibu mengenai tren pembelajaran masa kini dalam mengembangkan kecerdasan ganda. Guru mengatakan bahwa saat ini memang sedang gencar-gencarnya untuk mengembangkan kecerdasan ganda, yang diharapkan dari hasil pengembangan kecerdasan ganda tersebut. Selain itu sangat perlu bila diadakan praktik bagi guru/ kepada sekolah untuk mendunkung pemeblajaran kecerdasan ganda.

Pertanyaan kesembilan yaitu tentang kecerdasan –kecerdasan yang paling dominan digunakan oleh Bapak/Ibu dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa kecerdasan yang paling dominan diajarkan beliau yaitu kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan intelektual. Kecerdasan intelektual biasanya diajarkan dalam mata pelajaran matematika dan bahasa Indonesia. Menurut beliau kecerdasan diajarkan secara terpisah.

Pertanyaan kesepuluh yaitu tentang kecerdasan yang porsinya sedikit digunakan oleh Bapak/Ibu. Guru mengatakan bahwa kecerdasan ganda yang paling sedikit porsinya yang digunakan beliau dalam proses pembelajaran adalah kecerdasan sosial. Hal tersebut dikarenakan beliau belum begitu memahami konsep kecerdasan ganda secara utuh dan mendalam

Pertanyaan kesebelas yaitu tentang kesulitan yang Bapak/Ibu hadapi dalam mengembangkan media pembelajaran dengan kecerdasan ganda. Guru mengatakan bahwa kesulitan yang beliau

hadapi dalam mengembangkan media pembelajaran dengan kecerdasan ganda yakni terbatasnya waktu dalam pembelajaran, kurangnya pemahaman mengenai konsep kecerdasan ganda, serta sarana dan prasarana yang belum memadai.

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan diatas, peniliti berkesimpulan bahwa guru memahami fungsi dan peran media dalam proses pemebelajaran. Selain itu, guuru juga memahami pentingnya kehadiran serta penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar di kelas. Meskipun tidak sering, tetapi guru sudah mampu merancang, membuat dan menerapkan penggunaan media pembelajaran dalam mengajar. Selain membuat sendiri media pembelajaran yang akan digunakan, guru juga menggunakan media pembelajaran yang sudah disediakan , baik sekolah maupun cuplikan dari buku-buku pengangan guru. Guru lebih sering menggunakan media pembelajaran konvensioanal dibandingkan dengan jenis media pembelajaran lainnya. Media pembelajaran konvensioanal dipilih karena dianggap lebih mudah dan sederhana, serta tersedia di sekolah.

Guru sedikit mengenal konsep kecerdasan ganda, meskipun secara umum pengetahuan guru mengenai kecerdasan ganda masih sangat minim. Terlihat dari jawaban guru tentang jenis-jenis kecerdasan ganda dalam konsep kecerdasan ganda, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengenalan/pemahaman guru terhadap masing-masing

kecerdasan ganda masih sangat awam. Meskipun telah mengetahui bahwa konsep kecerdasan ganda sedang gencar-gencarnya dikembangkan, serta menyadari pentingnya menerapkan konsep kecerdasan ganda guru masih kesulitan menerapkan konsep kecerdasan ganda tersebut dalam proses pembelajaran di kelas.

Guru sudah cukup memahami kriteria media pembelajaran yang baik, sehingga memungkinkan guru untuk membuat sendiri media pembelajaran konvensional, akan tetapi pengetahuan guru mengenai konsep kecerdasan ganda masih sangat minim. Hal inilah yang membuat guru belum mampu merancang, membuat dan menerapkan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda. Selain itu, faktor lain seperti terbatasnya waktu dalam kegiatan pembelajaran, serta sarana dan prasarana di sekolah yang belum memadai turut pula menjadi kendala bagi guru untuk mengambangkan media pembelajaran konvensioanl berbasis kecerdasan ganda.

Dokumen terkait