• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kebutuhan

Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Pelaksanaan analisis kebutuhan oleh peneliti didasarkan pada langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah diuraikan dalam bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara. Kegiatan wawancara berlangsung pada tanggal 17 April 2014 di SD Negeri Tegalrejo, Yogyakarta dengan narasumber ibu TS selaku guru kelas 1. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui dan mengobservasi adanya fakta serta masalah atau hambatan yang terjadi di lapangan berkaitan dengan perangkat pembelajaran yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga perangkat pembelajaran yang penulis kembangkan dapat disusun sesuai dengan upaya mencapai tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum SD 2013.

4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara pada tanggal 17 April 2014 di SD Negeri Tegalrejo, Yogyakarta dengan narasumber Ibu TS selaku wali kelas 1. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan survei kebutuhan terhadap perangkat

pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut data hasil wawancara yang akan peneliti jelaskan setiap butir.

Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa pemahamannya terhadap Kurikulum SD 2013 ini masih belum maksimal. Beliau telah mengikuti penataran Kurikulum SD 2013 sebanyak 2 kali, namun beliau masih mengeluhkan tentang waktu pelatihan yang sangat singkat. Akhirnya beliau belajar secara pribadi dan berusaha memahami Kurikulum SD 2013 melalui pelaksanaan pembelajaran di kelasnya.

Butir pertanyaan kedua yakni mengenai pemahaman guru terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa. Guru menjelaskan bahwa dirinya masih dalam tahap belajar dalam pelaksanaannya. Perumusan tujuan juga masih dirasa sulit karena harus menyertakan susunan ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree). Namun, dalam menyusun indicator dan tujuan, guru sudah mampu mencakup Kompetensi Inti 1 sampai 4.

Butir pertanyaan ketiga mengenai pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru menyatakan bahwa tidak ada kesulitan yang berarti karena saat kurikulum KTSP dilaksanakan, kelas satu juga telah melakukan pembelajaran secara tematik. Hanya saja penilaian menjadi lebih rumit karena sangat kompleks yakni dari aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan spiritualitas.

Butir pertanyaan keempat yaitu mengenai pemahaman guru mengenai penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru memahami bahwa dalam penerapan pendekatan saintifik, anak –anak dapat berkreasi sendiri. Anak – anak harus lebih aktif dan guru hanya memberi pengarahan. Namun, peran guru sebagai fasilitator masih belum maksimal karena biasanya guru berperan banyak sebagai sumber pengetahuan.

Butir pertanyaan kelima yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik. Guru menjawab bahwa dalam melakukan penilaian otentik, guru harus menilai aktifitas siswa yang kemudian dijadikan portofolio.

Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai perlunya contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru merasa masih memerlukan contoh – contoh rubrik penilaian karena pemahaman dalam pembuatan rubrik penilaian masih kurang. Butir pertanyaan ketujuh membahas mengenai pemahaman guru tentang penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Guru menjelaskan bahwa dirinya belum pernah ditatar atau dilatih secara formal. Jadi, selama ini guru hanya belajar dari buku-buku.

Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru ternyata belum terlalu memahami jenis-jenis karakter tersebut. Hal ini karena guru masih kurang informasi mengenai sistem pembelajaran pada Kurikulum SD 2013 ini.

Butir pertanyaan kesembilan yaitu kesulitan –kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu

Kurikulum SD 2013 beserta alasannya. Guru menjelaskan bahwa masih merasa kesulitan khususnya pada penyusunan materi. Materi yang disajikan sangat seikit, namun harus dilakukan selama satu hari penuh. Guru sering kesulitan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran tersebut. Selain itu, unjuk kerja yang harus dilakukan juga menjadi sulit karena keterbatasan media. Guru membutuhkan alternatif-alternatif media yang lebih mudah didapatkan.

Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai ketersediaan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013 di sekolah tersebut. Guru memberi jawaban bahwa contoh sudah ada yang diberikan tetapi belum lengkap. Contoh-contoh tersebut hanya memaparkan secara garis besar saja. Selain itu, soal-soal yang membuat siswa untuk berpikir tingkat tinggi juga masih sangat sedikit.

Butir pertanyaan kesebelas bertanya mengenai keperluan guru terhadap contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Berdasarkan pernyataan guru pada pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, guru masih sangat memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran tersebut. Guru membutuhkan banyak referensi contoh kegiatan pembelajaran.

Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai kebutuhan guru terhadap karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013. Guru ternyata masih membutuhkan RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013. Sebelumnya, guru telah membuat pada saat diklat namun hal tersebut dirasa

belum cukup. Guru juga masih membutuhkan rubrik penilaian yang mencakup Kompetensi Inti 1 sampai 4.

Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang ingin guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru menyampaikan agar fasilitas dalam pelaksanaan pembelajaran dipenuhi, seperti media pembelajaran, baha ajar, dan buku-buku penunjang. Guru juga berharap agar bahan ajar serta kegiatan pembelajaran dapat lebih lengkap.

4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan

Berdasarkan pemaparan hasil wawancara di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru telah memahami Kurikulum SD 2013 melalui kegiatan penataran sebanyak dua kali. Namun, pemahaman tersebut belum terlalu mendalam atau hanya secara garis besar. Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik tidak menjadi kendala karena pada kurikulum KTSP guru telah melakukan pembelajaran secara tematik. Namun, guru masih memerlukan banyak contoh perangkat pembelajaran khususnya RPPTH beserta penilaian yang mencakup Kompetensi Inti 1 sampai 4. Selain itu, guru merasa kesulitan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran agar dapat memenuhi jam belajar yaitu 6 x 35 menit bagi kelas 1.

Pada akhir wawancara, guru memberi saran agar pemerintah dapat melengkapi fasilitas –fasilitas yang dibutuhkan seperti media pembelajaran, bahan ajar, dan buku-buku penunjang lainnya. Bahan ajar, materi dan kegiatan

pembelajaran diharapkan dapat ditambah agar guru dapat memenuhi jam belajar.

Dokumen terkait