• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema Aku dan Teman Baru mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran subtema Aku dan Teman Baru mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Renanda Christya Anggita NIM: 111134160. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR. Oleh: Renanda Christya Anggita NIM: 111134160. Telah disetujui oleh:. Pembimbing I. Drs. Puji Purnomo, M.Si.. Tanggal 19 Januari 2015. Pembimbing II. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd.. Tanggal 19 Januari 2015. ii.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR Dipersiapkan dan ditulis oleh: Renanda Christya Anggita NIM: 111134160. Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 12 Februari 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap. Tanda Tangan. Ketua. : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A.. …………... Sekretaris. : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.. .................. Anggota. : Drs. Puji Purnomo, M.Si.. .................. Anggota. : Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd.. ................... Anggota. : Drs. Y.B. Adimassana, M.A.. ................... Yogyakarta, 12 Februari 2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,. Rohandi, Ph.D. iii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:. Tuhan Yesus Kristus, Sahabat terbaik yang selalu memberi kekuatan dan tak pernah lelah meraih tanganku untuk terus bangkit Kedua orangtuaku, Haryanto Sampurna Djati dan Siwi Wahyuni, atas dukungan dan doa yang tidak ada putusnya. Kedua Kakakku, Harvina Prima Anggita dan Andwira Stella Anggita, yang selalu menyediakan semangat dan sukacita. Sahabat-sahabatku yang selalu ada untuk berbagi cerita dan menyalakan kembali semangat. Rusyadi Adi Wibowo yang selalu mendampingi dan mengingatkan untuk mengandalkan Tuhan dalam tiap perkara. Teman-teman Avengers dengan segala pengalaman yang pernah kudapat selama 3 tahun ini. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian (Amsal 2: 6). Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (Matius 11: 28). Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan memegang aku. (Mazmur 139: 9-10). v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 12 Februari 2015 Peneliti,. Renanda Christya Anggita. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Renanda Christya Anggita. Nomor Mahasiswa. : 111134160. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Aku dan Teman Baru Mengacu KurikulumSD 2013 untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar.. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam. bentuk. media. lain,. mengelolanya. dalam. bentuk. pangkalan,. mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 12 Februari 2015. Yang menyatakan,. Renanda Christya Anggita. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA AKU DAN TEMAN BARU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR. Renanda Christya Anggita Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian dilakukan karena masih banyak guru yang belum memahami tentang pembuatan perangkat pembelaaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu menghasilkan satu perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan saintifik, pendidikan karakter dan dinilai secara otentik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas I SD Negeri Tegalrejo, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua orang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas I SD. Hasil validasi dari dua orang Pakar Kurikulum 2013 yaitu 4,56 (sangat baik) dan 4,8(sangat baik),sedangkan hasil dari dua orang guru SD kelas 1 yaitu 4,67 (sangat baik) dan 4,84 (sangat baik). Rerata perangkat pembelajaran diperoleh 4,72 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Kata kunci: Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELPOMENT OF LEARNING ISTRUMENT BASED ON ELEMENTARY CURRICULUM 2013 SUBTHEME “AKU DAN TEMAN BARU” FOR FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL. Renanda Christya Anggita Sanata Dharma University 2015. The research is conducted because there are many teachers who do not understand about making learning device refers Elementary Curriculum 2013. The main objective of this research is generating a learning device refers Elementary Curriculum 2013 using a thematic approach to integrative and scientific, educational character and judged authentic. This research is the development of research. The development of this learning device using procedures Jerold E Kemp and development research procedure proposed by Borg and Gall. Both of that development procedures are adapted into a simpler model of development, which is used as a basis in research. Development procedures used in the study includes five steps: (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, and (5) revision of the design, to produce the final product design such as learning tools which refers Curriculum 2013 for grade 1 elementary school. Instruments in this study is a list of interview questions and needs analysis questionnaire. Interviews were used for analysis needs to first grade Tegalrejo elementary school teacher, while the questionnaire is used to validate the quality of learning by two experts Curriculum 2013, two first grade elementary school teacher. The results from the two expert validation Curriculums 2013 are 4.56 (very good) and 4.8 (very good), while the results of two teachers grade 1 is 4.67 (very good) and 4.84 (very good) . Average gained 4.72 and learning tools are included in the category of "very good". The validation results based on the 11 aspects: 1) the identity RPPTH, 2) formulation of indicators, 3) formulating learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning resources, 6) selection of learning media, 7) learning method, 8) scenario learning, 9) assessment, 10) student worksheets, 11) languages. Thus the developed learning tools already fit for use as a learning device refers Curriculum 2013. Key words: 2013 curriculum, learning instrument. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan. rahmat. dan. berkah-Nya,. sehingga. skripsi. yang. berjudul. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Aku dan Teman Baru Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.B.S.T.MA. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD. 4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 7. Kepala sekolah serta guru SD Kristen 2 Purwokerto yang telah membantu melakukan validasi produk. 8. SD Negeri Tegalrejo 1 yang telah memberi ijin bagi peneliti untuk melakukan wawancara mengenai Kurikulum SD 2013.. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. Kedua orangtua saya, Haryanto Sampurna Djati dan Siwi Wahyuni, yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan bagi saya. 10. Kedua kakak saya, Harvina Prima Anggita dan Andwira Stella Anggita yang selalu memberi semangat. 11. Teman-teman. satu. perjuangan. 32. mahasiswa. skripsi. payung. pengembanganbahan ajar mengacuKurikulum SD 2013. 12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.. Yogyakarta,12 Februari 2015 Penulis. Renanda Christya Anggita. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman. HALAMAN JUDUL …………………………………………………........ .. i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN………………………......... ........................ iv. HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii. ABSTRAK ....................................................................................................... viii. ABSTRACT ...................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR..................................................................................... x. DAFTAR ISI.................................................................................................... xii. DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv. DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xvi. DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1. 1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1. 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 7. 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7. 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7. 1.5 Batasan Istilah ............................................................................................. 9. 1.6 Spesifikasi Produk....................................................................................... 10. BAB 2 LANDASAN TEORI .......................................................................... 11. 2.1 Kajian Pustaka............................................................................................. 11. 2.1.1 Kurikulum SD 2013.......................................................................... 11. 2.1.1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013............... 12. 2.1.1.2 Pendidikan Karakter ............................................................. 17. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 2.1.1.3 Berpikir Tingkat Tinggi........................................................ 19. 2.1.1.4 Pendekatan Tematik Integratif ............................................. 21. 2.1.1.5 Pendekatan Saintifik ............................................................. 25. 2.1.1.6 Penilaian Otentik .................................................................. 26. 2.1.2Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ................................ 29. 2.2 Penelitian yang Relevan.............................................................................. 37. 2.3 Kerangka Berpikir....................................................................................... 40. 2.4 Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 41. BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................... 42. 3.1 Jenis Penelitian............................................................................................ 42. 3.2 Prosedur Pengembangan ............................................................................. 45. 3.2.1 Potensi dan Masalah ......................................................................... 46. 3.2.2 Pengumpulan Data ............................................................................ 46. 3.2.3 Desain Produk ................................................................................... 46. 3.2.4 Validasi Desain ................................................................................. 47. 3.2.5 Revisi Desain .................................................................................... 47. 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 48. 3.3.1 Instrumen Penelitian ......................................................................... 48. 3.3.2 Teknik Pengumpulan Data................................................................ 50. 3.3.3 Teknik Analisis Data......................................................................... 50. 3.3.3.1 Data Kualitatif ...................................................................... 50. 3.3.3.2 Data Kuantitatif .................................................................... 50. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 54. 4.1 Analisis Kebutuhan ..................................................................................... 54. 4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ................................................ 54. 4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ........................... 58. 4.2 Deskripsi Produk Awal ............................................................................... 59. 4.2.1 Silabus............................................................................................... 59. 4.2.2.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ....... 60. 4.3 Data Validasi dan Revisi Produk ................................................................ 62. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 4.3.1 Data Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk .......... 62. 4.3.2 Data Validasi Guru SD yang Sudah Melaksanakan Kurikulum 2013 dan Revisi Produk ................................................. 64. 4.4 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ....................................................... 66. 4.4.1 Kajian Produk Akhir ......................................................................... 66. 4.4.4.1 Silabus .................................................................................. 66. 4.4.4.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)............................................................................. 67. 4.4.2 Pembahasan....................................................................................... 69. BAB 5 PENUTUP............................................................................................ 74. 5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 74. 5.2 Keterbatasan Pengembangan ...................................................................... 75. 5.3 Saran............................................................................................................ 75. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76. LAMPIRAN..................................................................................................... 79. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman. Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum ................................................ 12. Tabel.2.2 Penyempurnaan Pola Pikir ................................................................ 15. Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 48. Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima................................................................ 50. Tabel 3.3 Kriteria Skor Skala Lima .................................................................. 53. Tabel 4.1 Komentar Pakar Kurikulum dan Revisi ............................................ 64. Tabel 4.2 Komentar Guru Kelas IV SD dan Revisi .......................................... 65. Tabel 4.3 Rekapitulasi Skor Validasi dan Uji Coba Lapangan......................... 69. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Revisi Taksonomi Bloom............................................................. 20. Gambar.3.1 Langkah-langkah Prosedur Pengembangan R&D......................... 42. Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran.......... 45. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR BAGAN Halaman Gambar 2.1 Sistem Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold. E. Kemp............................................................. 30. Gambar.2.2 Kerangka Berpikir ......................................................................... 40. xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Penelitian.............................................................................. 80. Lampiran 2 Surat dari SD ................................................................................. 81. Lampiran 3 Hasil Wawancara ........................................................................... 82. Lampiran 5 Data Mentah Validator Ahli .......................................................... 84. Lampiran 6 Data Mentah Validasi Guru ........................................................... 94. Lampiran 7 Silabus .......................................................................................... 104 Lampiran 8 Biodata.......................................................................................... 172 Lampiran 9 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah). xviii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan sebagai tindakan awal sebelum menjalankan suatu program memungkinkan. seseorang. atau. kelompok. untuk. mempersiapkan. segala. kebutuhan, guna mencapai sasaran-sasaran secara efektif. Perencanaan menurut Kaufman ( dalam Harjanto, 2006: 2) merupakan sebuah proyeksi mengenai halhal yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang absah dan bernilai. Perencanaan juga perlu dilakukan dalam mempersiapkan suatu pembelajaran di kelas. Pada sebuah. pembelajaran, perencanaan dapat dipandang sebagai suatu proses. sistematis yang dilakukan oleh pembimbing atau guru agar peserta didik memiliki pengalaman belajar serta mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, instansi atau sekolah harus menyusun sebuah alat yang di dalamnya mencakup perencanaan materi, pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan dalam masa tertentu. Kurikulum merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan (Hamalik, 2005: 26). Kurikulum berasal dari kata Latin currere artinya lari dan curricula yang berarti jarak yang harus ditempuh seorang pelari dari awal sampai akhir. Kemudian dalam dunia pendidikan diadopsi sehingga munculah istilah kurikulum. Menurut Undang-Undang Nomor 20 (2003: 2), kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang dilaksanakan harus dapat mengembangkan karakter siswa yang komprehensif agar siswa menjadi pribadi yang matang. Kebutuhan inilah yang mendorong pemerintah untuk melakukan pengembangan kurikulum yang ada di Indonesia. Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, kurikulum terus mengalami perubahan yaitu tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004, tahun 2006 dan yang terbaru adalah kurikulum tahun 2013. Kurikulum SD 2013 yang dikeluarkan oleh pemerintah merupakan lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 yang dapat mencakup aspek sikap, pengetahuan, serta keterampilan (Hidayat, 2013: 3). Kurikulum SD 2013 dirancang dengan karakteristik (1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik, (2) sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang harus mempersiapkan peserta diidik untuk terjun ke lingkungan masyarakat juga, dan (3) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. Permendikbud (2013: 4) menyebutkan bahwa Kurikulum SD 2013 bertujuan untuk mempersiapkan para generasi penerus Indonesia agar memiliki pribadi yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan perdaban dunia. Di dalam kegiatan pembelajarannya, kurikulum ini menggunakan pendekatan tematik integratif dan saintifik..

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Pembelajaran tematik integratif merupakan pembelajaran yang terdiri dari beberapa mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dan disatukan melalui suatu tema besar. Pada pelaksanaannya, pembelajaran tematik integratif dilakukan secara fleksibel serta mengalir sehingga beberapa mata pelajaran yang disajikan tidak lagi terkotak-kotak melainkan saling mengkait, melengkapi serta menggunakan. pendekatan. saintifik.. Pembelajaran. dengan. menggunakan. pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar dapat membuat anak lebih aktif dalam membentuk konsep, pola pikir, serta prinsip melalui. tahapan-tahapan. mengamati,. merumuskan. masalah,. mengajukan. hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, pola pikir, atau prinsip yang ditemukan. Maka dari itu, peserta didik harus didorong untuk mencari tahu melalui berbagai sumber serta observasi. Sementara itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kompetensi dasar. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, dan perbaikan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Menurut buku Panduan Teknis Penilaian Kurikulum SD 2013, penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Kurikulum SD 2013 menekankan pada penilaian yang otentik sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa secara.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. holistik. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input), proses, sampai keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Pada lingkup pendidikan di sekolah dasar, seorang guru harus mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya. Rencana pembelajaran tersebut di susun secara sistematis dan sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar yakni pola pikir yang holistik. Selain itu, dalam pelaksanaannya selalu ditekankan nilai-nilai hidup melalui pendidikan karakter yang dapat membantu peserta didik membentuk karakter mereka. Pembelajaran yang dilakukan selama siswa di didik di sekolah harus mencakup kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara seimbang sehingga akan berdampak pula pada pembentukan karakter siswa yang lebih baik. Pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dengan tujuan membantu manusia untuk memahami, peduli serta melakukan nilai-nilai etika (David Elkind dalam Zubaedi, 2011: 5). Sedangkan menurut Zubaedi (2011: 6) di dalam buku yang ia tulis, pendidikan karakter dipahami sebagai upaya penanaman kecerdasan.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, serta implementasinya pada Tuhan, diri sendiri, keluarga, dan lingkungan. Kurikulum SD 2013 diperkenalkan dengan cara menunjuk beberapa sekolah di tiap daerah untuk menjadi pilot pelaksanaan kurikulum SD 2013. Sekolah-sekolah inilah yang nantinya akan dijadikan contoh bagi sekolah lain saat kurikulum SD 2013 dilakukan secara serentak. Sekolah pilot akan mendapat pelatihan terlebih dahulu yang diselenggarakan oleh pemerintah. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih guru untuk melaksanakan kurikulum SD 2013. Pada pelaksanaan Kurikulum SD 2013, guru harus mampu menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, RPPTH, rubrik penilaian, dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Oleh karena itu, guru harus memahami secara utuh mengenai perangkat pembelajaran yang baik sebelum melaksanakan pembelajaran (Mulyasa, 2013: 181). Berangkat dari pernyataan di atas, peneliti melakukan wawancara oleh seorang guru kelas 1 yang berinisial TS di SD Negeri Tegalrejo, Yogyakarta pada tanggal 17 April 2014 pukul 12.00 WIB. Sekolah ini telah menerapkan kurikulum 2013. Berdasarkan wawancara tersebut, peneliti menemukan beberapa informasi mengenai pendapat dan kesulitan yang dialami guru dalam melaksanakan kurikulum 2013. Pemahaman guru terhadap kurikulum 2013 diperoleh dari kegiatan diklat yang diadakan 2 kali sehingga TS masih merasa belum cukup, sehingga beliau masih harus mencari informasi mengenai kurikulum 2013. Beberapa hal yang telah dipahami dengan baik oleh TS adalah pendekatan saintifik dan tematik integratif yang diterapkan dalam pembelajaran. Beliau.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. menyadari bahwa saat ini, guru harus membuat siswa menjadi aktif dan kreatif dalam mencari informasi. Guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing apabila siswa mengalami kesulitan. Pembelajaran tematik yang dilakukan juga tidak menyulitkan beliau karena kelas 1 memang telah menggunakan pembelajaran yang terintegrasi. Penilaian otentik yang dilakukan juga dapat berjalan lancar, hanya saja terkadang sangat menguras waktu dan tenaga. Hal ini disebabkan karena beliau harus melakukan penilaian di setiap proses pembelajaran dan dijadikan portofolio. Selain itu, beliau masih sangat membutuhkan contoh-contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian karena contoh – contoh yang diberikan masih kurang jelas dan kurang beragam. Guru sering kesulitan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran. Media yang harus disediakan juga belum lengkap karena ada beberapa media yang sulit didapat atau dihadirkan kepada siswa. Pemahaman akan pendidikan karakter juga belum mendalam. TS menuturkan bahwa beliau kesulitan dalam mencari sumber-sumber khususnya penguatan pendidikan karakter. Jadi, selama ini beliau hanya mengandalkan informasi dari internet. Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran tema Diriku pada subtema Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) sekolah dasar semester gasal guna membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut dikembangkan karena subtema tersebut merupakan materi awal pada pembelajaran di kelas satu semester gasal yang membahas tentang cara bersosialisasi dengan teman satu kelas. Selain itu, kurikulum SD 2013 belum.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. tersampaikan secara optimal, baik dalam pembuatannya oleh guru dan penyampaiannya kepada peserta didik. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar? 1.2.2 Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar menurut pakar Kurikulum SD 2013 ? 1.2.3 Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar menurut guru Sekolah Dasar kelas 1 pelaksana Kurikulum SD 2013? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran subtema satu Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar 1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema satu Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar menurut pakar Kurikulum SD 2013 1.3.3 Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema satu Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar menurut guru Sekolah Dasar kelas 1 pelaksana Kurikulum SD 2013 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi mahasiswa Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman melakukan pengembangan perangkat pembelajaran subtema satu Aku dan Teman Baru Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) sekolah dasar dengan Research and Development. 1.4.2 Bagi guru Guru dapat memperoleh model perangkat pembelajaran subtema satu Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) sekolah dasar. 1.4.3 Bagi siswa Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dengan menggunakan pengembangan perangkat pembelajaran subtema satu Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) sekolah dasar dengan Research and Development. 1.4.4 Bagi sekolah Sekolah dapat menambah bahan bacaan khususnya pengembangan perangkat pembelajaran subtema Aku dan Teman Baru mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) sekolah dasar dengan Research and Development..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. 1.4.5 Bagi Prodi PGSD Prodi PGSD dapat menambah acuan untuk mengembangkan produk yang lain mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Aku dan Teman Baru untuk siswa kelas satu (1) sekolah dasar. 1.5 Batasan Istilah 1. Kurikulum SD 2013 adalah kurikulum lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2. Pendidikan karakter adalah proses pembentukan jati diri seseorang untuk menjadi lebih baik yang diwujudkan dari cara berpikir, bersikap, dan aplikasinya terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain. 3. Berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir seseorang hingga mampu mencapai aspek analisa, evaluasi, dan mencipta sebagai pedoman dalam berpikir. 4. Pendekatan. tematik. integratif. pembelajaran di mana antar mata. adalah. pendekatan. dalam. suatu. pelajaran tidak lagi terkotak-kotak. melainkan disatukan dalam sebuah tema besar sehingga semua mata pelajaran dilakukan secara mengalir. 5. Pendekatan saintifik adalah pendekatan dalam suatu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah dalam sains untuk mendorong siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah informasi secara mandiri sehingga dapat membantunya dalam menganalisa dan memecahkan masalah sedangkan guru hanya sebagai fasilitator..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. 6. Penilaian otentik adalah penilaian menyeluruh (aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik) bagi siswa yang dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran dan dilaksanakan secara alami tanpa adanya siswa yang tertekan. 7. Perangkat pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa media yang dipersiapkan oleh guru sebelum mengajar sehingga dapat membantu guru mencapai tujuan pembelajaran. Perangkat pembelajaran terdiri dari Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. 1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap yaitu: 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) materi ajar, 5) sumber belajar, 6) media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, dan 10) lembar kerja siswa. 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. 4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. 5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. 6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan zaman yang terjadi di masyarakat. Pengembangan tersebut merupakan konsekuensi logis dari perubahan yang terjadi dalam sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan teknologi. Orientasi kurikulum SD 2013 adalah adanya peningkatan dan keseimbangan pada. kompetensi. sikap, keterampilan, dan pengetahuan bagi siswa sekolah dasar. Secara konseptual, kurikulum SD 2013 dicita-citakan untuk mampu melahirkan para generasi di masa depan yang cerdas secara komprehensif sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan teknologi. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 (2013: 3), secara umum kurikulum SD 2013 memiliki beberapa karakteristik seperti: 1) mengembangkan keselarasan pada aspek sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama, intelektual dan psikomotorik, 2) sekolah sebagai bagian dari masyarakat dapat memberikan pengalaman langsung bagi siswa melalui masyarakat untuk. 11. mempelajari materi tertentu serta.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. menerapkannya pada masyarakat tersebut, 3) mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi di sekolah maupun masyarakat, 4) menyediakan waktu yang cukup banyak agar siswa dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, 5) kompetensi yang ingin dicapai dinyatakan ke dalam bentuk kompetensi inti kelas dan dirinci dalam kompetensi dasar pada tiap muatan pelajaran, 6) Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan agar dapat mencapai kompetensi inti yang merupakan unsur pengorganisasi kompetensi dasar, dan 7) kompetensi dasar yang dikembangkan berdasar. pada. prinsip. akumulatif,. saling. memperkuat,. dan. memperkaya antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan. 2.1.1.1. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 Tantangan internal dan eksternal merupakan dua hal yang. harus dihadapi seiring dengan perkembangan zaman. Hal lain yang perlu dihadapi adalah kesenjangan kurikulum yang berlaku pada saat ini dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Mulyasa, 2013: 61-63). Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum Konsep Saat Ini. 1. Konsep Ideal. A. Kompetensi Lulusan Belum sepenuhnya menekankan 1 Berkarakter mulia pendidikan karakter. 2. Belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan. 2. Keterampilan yang relevan. 3. Pengetahuan-pengetahuan lepas. 3. Pengetahuan-pengetahuan.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. terkait B. Materi Pembelajaran 1. Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan. 1. Relevan dengan materi yang dibutuhkan. 2. Beban belajar terlalu berat. 2. Materi esensial. 3. Terlalu luas, kurang mendalam. 3. Sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Kondisi Saat Ini. Konsep Ideal. C. Proses Pembelajaran 1. Berpusat pada guru. 1. Berpusat pada peserta didik. 2. Proses pembelajaran berorientasi pada pada buku teks. 2. Sifat pembelajaran yang kontekstual. 3. Buku teks hanya memuat materi bahasan. 3. Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan. D. Penilaian 1. Menekankan aspek kognitif. 1. Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proposional. 2. Tes menjadi cara penilaian yang dominan. 2. Penilaian tes pada portofolio saling melengkapi. E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Memenuhi kompetensi profesi saja. 1. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal. 2. Fokus pada ukuran kinerja PTK. 2. Motivasi mengajar. F. Pengelolaan Kurikulum. 1. Satuan pendidikan mempunyai pembebasan dalam pengelolaan kurikulum. 1. Pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan. 2. Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyususn kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi. 2. Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. 14. satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah.. peserta didik, dan potensi daerah. Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran. Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman. 3. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 67 (2013: 1-3), perubahan serta pengembangan kurikulum didasarkan oleh 5 faktor utama, yaitu: 1) Faktor internal yang berasal dari tuntutan pendidikan, mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Selain itu, faktor internal juga berasal dari pertumbuhan penduduk yang pesat, khususnya. penduduk. usia. produktif. (15-64. tahun). yang. diperkirakan mencapai 70% antara tahun 2020-2035. Fenomena inilah yang menjadi tantangan pemerintah agar penduduk produktif dapat diberdayakan dan tidak menjadi beban bagi negara. 2) Faktor eksternal terkait dengan arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan IPTEK, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industry kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan, serta hasil. Trends in International.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan. 3) Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 2 (Mulyasa, 2013: 63). Tabel 2.2 Penyempurnaan Pola Pkir No. 1. 2.. 3.. 4. 5.. KBK 2004. KTSP 2006. Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pemisahan antara mata pelajaran pembentukan sikap, pembentukan keterampilan, dan pembentukan pengetahuan Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah. Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai Semua mata pelajaran diikat oleh Kompetensi Inti (tiap kelas). Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: o Pola. pembelajaran. yang. berpusat. pada. guru. menjadi. pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. o Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didikmasyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya); o pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); o pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains); o pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); o pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; o pola. pembelajaran. berbasis. massal. menjadi. kebutuhan. pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; o pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi. pembelajaran. ilmu. pengetahuan. jamak. (multidisciplines); dan o pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. 4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum. Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum SD 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum SD 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: o tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; o penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan o penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran 5) Penguatan Materi. Penguatan materi dalam kurikulum 2013 dilakukan dengan menggunakan cara pendalaman serta perluasan materi yang relevan bagi peserta ddik. 2.1.1.2 Pendidikan Karakter Karakter berasal dari bahasa Latin yang berarti “dipahat” (Rutland, 2009: 1). Kertajaya (dalam Hidayatullah, 2010: 13) berpendapat bahwa karakter merupakan ciri khas asli dan mengakar pada tiap-tiap individu. Karakter yang dimiliki oleh seseorang dapat mendorongnya untuk bertindak, bersikap, berujar, dan sesuatu.. merespon. Selain itu, karakter memungkinkan seseorang untuk. mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan sebab karakter dapat memberikan energi, konsistensi, dan integritas. Maka, pendidikan harus menekankan nilai-nilai karakter pada siswanya. Raka (2011: 11).

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. berpendapat bahwa pendidikan karakter merupakan sebuah proses yang harus berjalan terus dan tidak pernah berenti sebab pendidikan karakter diperlukan oleh setiap manusia agar menjadi pribadi yang lebih baik dalah kehidupan bermasyarakat. Pendidikan karakter menurut Zubaedi (2011: 14) diartikan sebagai usaha secara sadar dan sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah untuk membantu pengembangan karakter secara optimal. Hal ini berarti bahwa seluruh komponen di sekolah harus mampu mendukung perkembangan karakter siswa, baik dari isi kurikulum, proses pembelajaran, kualitas hubungan, mata pelajaran, pelaksanaan aktivitas ko-kurikuler, serta etos seluruh lingkungan sekolah. Pendidikan karakter dipahami sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilainilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, sesama, dan lingkungannya (Zubaedi, 2011: 17). Sedangkan menurut Thomas Lickona (dalam Listyarti, 2012: 8) pendidikan karakter merupakan suatu hal yang dijadikan sebagai sekolah karakter, di mana sekolah adalah tempat terbaik untuk menanamkan karakter itu sendiri. Menurut Fathurrohman ( 2013: 97) fungsi pendidikan karakter ada 3 yaitu: 1) mengembangkan potensi siswa sehingga dapat berperilaku yang mencerminkan karakter bangsa, 2). memperkuat peran. pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. postensi siswa yang lebih bermartabat, dan 3) menyaring antara karakter bangsa Indonesia dan karakter bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan karakter bangsa. Di dalam pendidikan karakter terdapat 18 nilai yang terkandung dan sesuai dengan karakter bangsa. Nilai-nilai tersebut meliputi: 1) religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,. cinta. tanah. air,. menghargai. prestasi,. bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,dan tanggung jawab. Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter dapat membantu ntuk mencapai tujuan dari pendidikan karakter yaitu membentuk pribadi siswa agar menjadi insan dan masyarakat yang baik. Berdasarkan pendapat dan penjelasan para ahli di atas mengenai pendidikan karakter, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah proses pembentukan jati diri seseorang untuk menjadi lebih baik yang diwujudkan dari cara berpikir, bersikap, dan aplikasinya terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain. 2.1.1.3 Berpikir Tingkat Tinggi Kurikulum SD 2013 juga memiliki ciri khas yaitu menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Benyamin. S Bloom (dalam Windie, 2013: 17) menerangkan bahwa berpikir tingkat tinggi merupakan sebuah proses kognitif yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. pengetahuannya. Menurut Anderson (2010: 43), ada enam. 20. ranah. dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu: 1) mengingat, 2) memahami, 3) menerapkan,, 4) menganalisis, 5) mengevaluasi, dan 6) mencipta. Berikut bagan berpikir tingkat tinggi:. Gambar 2.1. Revisi Taksonomi Bloom Berdasarkan gambar tingkatan berfikir menurut Taksonomi Bloom yang telah direvisi, enam tingkat tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut : 1. Tahap Mengingat (remembering) Mendapatkan informasi mengenai suatu pengetahuan dengan menggunakan ingatan. 2. Memahami (understanding) Membangun makna dari pengetahuan yang didapat termasuk pada materi pembelajaran baik yang diucapkan, ditulis, dan digambarkan oleh guru..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. 3. Menerapkan ( applying) Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. 4. Menganalisis (analyzing) Menganilisis mencakup kemampuan untuk dapat merinci kesatuan dengan mengkategorikannya ke dalam bagian-bagian sehingga strktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. 5. Mengevaluasi (evaluating) Kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai beberapa hal. 6. Mencipta (create) Memadukan dan mengolah bagian-bagian untuk membentuk suatu karya yang baru. Menurut Bloom (dalam Wendie, 2013: 17), terdapat 3 aspek yang menjadi bagian dari kemampuan berpikir tinggi yaitu aspek analisa, aspek evaluasi, dan aspek mencipta sebagai pedoman berpikir. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir seseorang hingga mampu mencapai aspek analisa, evaluasi, dan mencipta sebagai pedoman dalam berpikir. 2.1.1.4. Pendekatan tematik integratif Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik. cara belajar anak, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. pendekatan yang dilakukan dalam. 22. proses pembelajaran bagi anak. sekolah dasar yaitu pendekatan tematik integratif. Majid (2014: 119120) menjelaskan pembelajaran tematik merupakan suatu konsep atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi, sehingga memberikan pengalaman langsung bagi siswa secaras bermakna. Disebut bermakna karena siswa dapat menghubungkan pembelajaran yang dilalui dengan konsep lain yang dipahami siswa. Sedangkan Joni dalam Trianto (2011: 56) menguraikan pengertian pembelajaran intergratif (terpadu) sebagai suatu sistem pembelajaran yang mengaktifkan siswa baik secara individu maupun kelompok untuk mencari, menggali serta menemukan konsep bahkan prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Berdasarkan pengertian di atas, pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik integratif yaitu pendekatan yang di dalam pembelajarannya menggabungkan beberapa mata pelajaran yang relevan dan dikemas dalam satu tema tertentu sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik integratif memiliki beberapa karakteristik, yakni : 1. Berpusat pada siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran, siswa diberi tempat sebagai subjek belajar. Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam melakukan aktivitas belajarnya..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. 2. Memberikan pengalaman langsung. Melalui pengalaman langsung, siswa akan dihadapkan pada sesuatu yang nyata sehingga dapat dijadikan dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak. 3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas. Pembelajaran berfokus pada pembahasan tema-tema yang paling dekat dengan kehidupan siswa. 4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran. Konsep-konsep yang disajikan dalam pembelajaran merupakan kumpulan atau gabungan dari berbagai matapelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa mamu memcahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 5. Bersifat fleksibel. Pelaksanaan pembelajaran tematik dapat mengaitkan satu bahan ajar dengan bahan ajar lainnya dari mata pelajaran yang berbeda. 6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ia miliki. 7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menikmati kegiatan belajarnya tanpa rasa jenuh atau takut. Pembelajaran tematik integratif dilaksanakan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pada implementasi Kurikulum. SD. 2013, tema tidak dinegosiasikan dengan siswa, tetapi sudah ditetapkan oleh pemerintah, bahkan silabus tematik, buku guru, dan buku siswa.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. telah disediakan oleh pemerintah. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan yang menjadi pokok pembicaraan. Melalui tema, siswa diharapkan menerima keuntungan, antara lain: 1) Mudah memusatkan perhatianpada suatu tema tertentu. 2) Mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama. 3) Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. 4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengelaman pribadi siswa. 5) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata. 6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. 7) Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan untuk dua atau tiga pertemuan sekaligus. Pendekatan. yang. digunakan. untuk. mengintegrasikan. kompetensi dasar dari berbagai matapelajaran yaitu intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner, dan trans-disipliner. Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap matapelajaran. Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. menggabungkan kompetensi-kompetensi dasar beberapa matapelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran. Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap matapelajaran sehingga tiap matapelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri. Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai matapelajaran yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi kontekstual. 2.1.1.5. Pendekatan saintifik Implementasi dari Kurikulum SD 2013 dalam pembelajaran. dengan pendekatan saintifik yaitu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar memungkinkan siswa untuk mengonstruksi konsep atau rinsip secara aktif melalui tahap-tahap yang sistematis (Hosnan, 2014: 34). Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik. modern. dalam. pembelajaran,. yaitu. menggunakan. pendekatan ilmiah atau saintifik (Kemendikbud, 2013a: 233). Pendekatan saintifik menyebabkan semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk kemudahan pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi dasar kedua matapelajaran ini diintegrasikan ke matapelajaran lain (integrasi inter-disipliner). Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke kompetensi.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. dasar matapelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar matapelajaran Matematika. Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke kompetensi dasar matapelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar matapelajaran Pendidikan Pancasila. dan. Kewarganegaraan,. dan. ke. kompetensi. dasar. matapelajaran Matematika. Hosnan (2014 : 36) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode saintifik memiliki beberapa karakteristik yaitu : 1) berpusat pada siswa, 2) melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip, 3) melibatkan proses-proses kognitif yang dapat mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi, dan 4) dapat mengembangkan karakter siswa. 2.1.1.6. Penilaian Otentik Penilaian adalah sejumlah kegiatan yang digunakan untuk. mendapatkan, mengalisia, serta mengartikan proses dan hasil belajar dari siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentkan tingkat ketercapaian kompetensi yang ditentukan (Majid, 2014: 235). Kunandar (2014: 35) juga berpendapat mengenai penilaian yang merupakan proses untuk mengumpulkan data-data yang dapat menggambarkan perkembangan belajar siswa. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. proses,dan keluaran (output) pembelajaran (Kemendikbud, 2013: 5). Penilaian otentik sebenarnya sudah lama dikenal dalam dunia pendidikan walau di Indonesia hal itu masih terkesan baru. Penilaian otentik. menekankan. kemempuan. peserta. didik. untuk. mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna.. Sebagaimana. yang. dinyatakan. Callison. (dalam. Nurgiyantoro, 2011: 29), penilaian otentik merupakan suatu bentuk penilaian proses yang di dalamnya terdapat tugas yang menghendaki siswa untuk menunjukkan kinerjanya dalam belajar, pencapaian hasil, motivasi, dan sikap yang terkait dengan kegiatan pembelajaran. Jenis penilaian dalam pendekatan tematik integratif dibagi menjadi dua yaitu penilaian tes dan bukan tes. Jenis penilaian tes disebut dengan penilaian konvensional. Tes digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan saja dan tidak dapat melihat kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Oleh sebab itu, penilaian non tes diperlukan untuk gambaran kemajuan belajar siswa. Penilaian bukan tes dapat dilakukan dengan cara portofolio, proyek, kinerja dn sebagainya. Hasil dari penilaian bukan tes dapat digunakan sebagai umpan balik bagi siswa, mematau kemajuan dan diagnosis, dan masukan untuk perbaikan program pembelajaran (Ahmadi, 2014: 277). Penilaian otentik dalam Kurikulum SD 2013 menurut Kunandar (2014: 119-318) terdiri dari 4 ranah yaitu pengetahuan, keterampilan, sosial, dan spiritual. Ranah pengetahuan dinilai dengan.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. beberapa penilaian yaitu 1) tes tertulis yang memberikan soal serta jawaban dalam bentuk lisan, 2) tes lisan yaitu tes yang diberikan dengan cara memberikan pertanyaan dan ditanggapi secara langsung dengan bahasa verbal, 3) penugasan atau proyek yakni dengan memberikan pekerjaan rumah yang dapat dikerjakan secara individu maupun kelompok. Ranah keterampilan dinilai dengan cara : 1) kinerja atau performance yang merupakan penilaian tindakan praktek yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang keterampilan yang diharapkan, 2) proyek yaitu kegiatan penilaian terhadap tugas yang meliputi pengumpulan, pengorganisasian, atau penyajian data yang diselesaikan. dalam. waktu. tertentu.. Tugas. tersebut. meliputi. perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Proyek dapat mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah, 3) portofolio yakni folder atau dokumen yang berisi hasil karya siswa. Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru dapat mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan siswa dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Berdasarkan penjelasan dari beberapa teori di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penilaian otentik adalah Penilaian otentik adalah. penilaian. menyeluruh. (aspek. kognitif,. afektif,. dan. psikomotorik) bagi siswa yang dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran dan dilaksanakan secara alami tanpa adanya siswa yang tertekan..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.2. 29. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan bagian penting yang mendukung. berlangsungnya suatu pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang digunakan merupakan serangkaian sarana dan langkah-langkah sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Maka, model pengembangan yang digunakan harus sesuai. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang peneliti pilih adalah pengembangan perangkat milik Kemp karena memiliki sistematika yang relatif lebih lengkap dari pengembangan perangkat yang lain. Menurut Kemp (dalam Trianto, 2009: 179), pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Pengembangan perangkat dapat dimulai dari titik manapun di dalam siklus tersebut, tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan evaluasi dan setelah evaluasi dapat dilakukan revisi untuk memperbaiki produk yang dibuat. Bentuk bagan pengembangan adalah lingkaran dan arah pengembangan perangkat berlangsung searah jarum jam dimulai dari identifikasi masalah, analisis siswa, analisis tugas, merumuskan. indikator,. penyusunan. instrumen. evaluasi,. strategi. pembelajaran, pemilihan media atau sumber belajar, pelayanan pendukung, kemudian evaluasi formatif dan evaluasi sumatif yang dilanjutkan dengan adanya revisi perangkat. Kemp mengungkapkan bahwa uji coba produk yang dikembangkan merupakan uji coba terbatas oleh karena itu sampel uji coba produk dapat dilakukan kepada responden dengan jumlah yang sedikit..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. Di bawah ini akan dipaparkan tahapan model pengembangan menurut Jerold E Kemp (dalam Morrison, 2011: 1) :. Bagan 2.1. Sistem Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold E Kemp Berdasarkan gambar sistem pengembanan tersebut, adapun unsurunsur pengembangan perangkat pembelajaran dijelaskan sebagai berikut (Morrison, 2011: 15-18): 1.. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan untuk mengindentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan dari kurikulum dengan faka atau kenyataan yang terjadi di lapangan, seperti metode, pendekatn, model, teknik maupun strategi yang dipakai guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan, selanjutnya merupakan.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. salah satu alternatif atau cara pembelajaran yang sesuai dalam upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam kurikulum. 2.. Analisis Siswa (Learner Characteristic) Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok. Analisis siswa tersebut adalah: 1) Tingkah Laku Awal Siswa Kardi. dalam. Trianto. (2009:. 180),. mengatakan. bahwa. identifikasi keterampilan khusus yang harus dapat dilakukan oleh siswa diperlukan agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.perlunya mengidentifikasi keterampilan khusus yang harus dapat siswa lakukan untuk memulai pembelajaran agar dapat berjalan lancar dan efektif serta efisien. 2) Karakteristik Siswa Karakteristik siswa yang dianalisis meliputi Analisis ciri, kemampuan, dan pengalaman siswa baik sebagai individu maupun kelompok. Menurut Ibrahim dalam Trianto (2009: 180), mengatakan analisis karakteristik ini meliputi: kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial, dan sebagainya. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.. 32. Analisis Tugas (Task Analysis) Analisis tugas merupakan sekumpulan prosedur yang digunakan untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai tujuan, sehingga analisis ini mencakup analisis struktur isi, analisis konsep, analisis prosedural, dan pemrosesan informasi yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). 1) Analisis Struktur Isi Analisis. Struktur. Isi. dilakukan. dengan. memperhatikan. kurikulum GBPP yang sesuai dengan bahan kajian, pokok bahasan, sub pokok bahasan, dan garis besar perincian isi pokok bahasan. 2) Analisis Konsep Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi fakta, prinsip, konsep, dan aturan yang diperlukan dalam pengajaran. Analisis konsep dilakukan dengan cara mengidentifikasi konsep utama yang akan diajarkan kemudian disusun secara sistematis sesuai.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. urutan penyajiannya dan merinci konsep-konsep yang relevan. Hasil dari analisis ini adalah peta konsep. 3) Analisis Prosedural Analisis prosedural adalah analisis tugas yang dilakukan dengan mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas sesuai dengan bahan kajian. Hasil dari analisis ini berupa peta tugas dan analisis prosedural. 4) Analisis Pemrosesan Informasi Analisis. pemrosesan. informasi. dilakukan. untuk. mengelompokkan tugas-tugas yang dilaksanakan siswa selama pemelajaran. Hasil analasis ini berupa cakupan konsep yang akan diajarkan dalam satu rencana pembelajaran. 4. Merumuskan Indikator (Instructional Objective) Indikator adalah tujuan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis tujuan. Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa. 5. Urutan Isi (Content Sequencing) Menentukan urutan isi berdasarkan tingkat kesuitannya untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6.. 34. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies) Pada tahap ini dipilih strategi mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini meliputi: pemilihan model, pendekatan dan metode; pemilihan format, yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran.. 7.. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Designing the Message) Pemilihan alat dan bahan yang sesuai dengan tujuan dapat membantu keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran (Morrison, 2011: 16). Jika sumber-sumber pembelajaran dipilih dan dipersiapkan dengan baik, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran antara lain memotivasi siswa dengan menarik serta menstimulasi pehatian pada materi pelajaran, melibatkan siswa, menjelaskan, dan menggambarkan isi materi dengan lebih jelas.. 8.. Pengembangan Instruksi (Development of Instruction) Morrison (2011: 16) menjelaskan bahwa setelah melengkapi proses analisis serta mendesain media dan sumber belajar. Langkah selanjutnya yaitu menyiapkan semua bahan ajar seperti bahan cetak, rekaman video, dan halaman web.. 9.. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyusunan tes evaluasi hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan indikator dan ketuntasan penguasaan siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. jumlah soal yang dijawab benar, dalam bidang pengujian dan pengukuran, hubungan ini merupakan petunjuk keabsahan soal ujian. 10. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Revisi dilakukan setelah mendapat masukan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar. Revisi dibuat berdasarkan masukan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas, sehingga validasi ini lebih pada tujuan kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkannya sebagai perangkat pembelajaran di sekolah. 11. Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil posttes dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. 12. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation) Evaluasi formatif berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga kekurangan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. 13. Evaluasi Penegasan (Confirmative Evaluation) Proses evaluasi penegasan merupakan proses untuk menentukan kesesuaian desain yang telah dirancang dari waktu ke waktu (Morrison, 2011: 18). 14. Perencanaan (Planing) Perencanaan sangatlah penting untuk mengembangkan dan mengelola jadwal serta anggaran untuk proyek. Menurut Morrison (2011: 17), proyek desain instruksional bervariasi dalam tingkat kerumitan, jumlah perencanaan, dan manajemen yang mereka butuhkan. 15. Pelaksanaan (Implementation) Selain mendesain instruksi, penting juga untuk merencanakan pelaksanaan. Perencanaan dalam pelaksanaan yang dilakukan seawal mungkin. dapat. membantu. memastikan. kelancaran. program. instruksional. 16. Manajemen Proyek (Project Management) Manajemen proyek diperlukan untuk mengelola jadwal dan anggaran untuk proyek. Upaya yang diperlukan untuk manajemen proyek ditentukan oleh lingkup proyek. 17. Pelayanan Pendukung (Support Services) Selama pengembangan pelayanan pendukung cukup penting bagi terlaksananya pengembangan yang baik. Pelayanan pendukung yang dimaksud seperti staf tata usaha, kebijakan kepala sekolah, guru mitra, dan tenaga-tenaga terkait lainnya. Selain itu, anggaran atau dana,.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. fasilitas, bahan, dan perlengkapan juga merupakan salah satu pelayanan. pendukung. yang. dapat. membantu. berlangsungnya. pengembangan. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan peneliti adalah silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Silabus merupakan garis besar atau gambaran umum mengenai program pembelajaran. Sedangkan RPPTH adalah rencana pembelajaran tematik terpadu yang dikembangkan secara rinci dari suatu tema atau subtema untuk mencapai kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. Di dalam RPPTH juga terdapat Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja siswa biasanya terdapat petunjuk, langkah-langkah mengerjakan tugas, dan tugas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (Depdiknas,2004: 18). 2.2 Penelitian yang Relevan Penelitian. pengembangan. perangkat. pembelajaran. yang. mengacu. Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini tiga penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran. Pertama, analisis perangkat pembelajaran yang berjudul Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh Kusuma (2013). Dalam analisis ini, penulis menganalisis komponen-komponen kurikulum 2013 berdasarkan Bahan Uji.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. Publik Kurikulum 2013. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui komponen pengembangan kurikulum apa saja yang terdapat pada kurikulum 2013. Selain itu, analisis ini pun bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari komponen pengembangan kurikulum 2013 yang terdapat pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Kedua, jurnal yang meneliti tentang rencana pembelajaran berjudul Effective Use of Lesson Plans to Enhance Education yang ditulis oleh Cicek(2013). Jurnal ini meninjau berjalannya suatu rencana pembelajaran. Biasanya. implementasi. dari. rencana. pembelajaran. adalah. dengan. melaksanakannya di kelas, seperti materi yang akan diajarkan, prosedur yang akan digunakan, bahan atau materi yang diperlukan, pertanyaan-pertanyaan, praktek mandiri,. dan. evaluasi.. Namun,. ada. cara. baru. untuk. menulis. dan. mengimplementasikan rencana pembelajaran yang disiapkan agar lebih efektif baik dari segi waktu maupun manajemen kelas, yaitu dengan memiliki harapan positif bagi para siswa. Guru dapat mengatur rutinitas di awal dan akhir pembelajaran seperti melakukan presensi dan ditutup di akhir pelajaran dengan melakukan refleksi serta masukkan dari guru dan pemberian reward. Ketiga,. penelitian. mengenai. pendekatan. saintifik. yang. berjudul. “Mengkondisikan Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik” yang dilakukan oleh Sujarwanto (2012). Penelitian ini mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang. menekankan. pada. pemberian. pengalaman. secara. langsung. baik. menggunakan observasi, eksperimen maupun cara yang lainnya, sehingga realitas yang akan berbicara sebagai informasi atau data yang diperoleh selain valid juga.

Gambar

Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Tabel 2.2 Penyempurnaan Pola Pkir
Gambar 2.1. Revisi Taksonomi Bloom
Gambar 3.1 Langkah-langkah prosedur pemngembangan R&D Berdasarkan    bagan  di  atas,  dapat  diberikan  penjelasan  sebagai berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

“The Pink Ribbon” 2003 further advances the inquiry into the relationship between ageing, the body and subjectivity, by linking them to issues of personhood and agency in a person

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Dwivedi (2008), juga turut membuktikan bahwa konsentrasi sulfur dioksida dapat dipengaruhi salah satunya oleh faktor perbedaan

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data ini diperoleh dari studi dokumentasi yang

[r]

 Guru menanyakan kepada siswa bagaimana cara mengetahui Kerusakan yang terjadi pada setrika listrik.  Siswa mampu menjelaskan penyebab kerusakan

kDcED nqck B4 sd4N

oooo This research pervades with the report of the sources and uses of working capital regarding to the financial statement of PT Semen Padang in 2010-2011.