• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna

BAB II : PT BANK SUMUT KCP USU

G. Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna

Kredit Mempunyai peranan yang sangat penting bagi dunia

perbankan,karena penghasilan bank yang paling dominan berasal dari bunga kredit. Disamping itu kredit juga merupakan bisnis yang sangat beresiko, karena ada kemungkinan kredit yang telah diberikan tidak tertagih, untuk itu dalam pemberian kredit yang diajukan oleh nasabah perlu adanya sebuah sistem analisis kredit, agar tujuan dari pemberian kredit itu dapat tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan bank.

Menurut Lukman Dendawijaya (2005:88) :

“Analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk

debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank

bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak (feasible)”.

Ada beberapa prinsip-prinsip dalam penilaian analisis kredit yang sering dilakukan oleh pihak bank yang dikenal dengan analisis 5C, dan studi kelayakan.

Dalam bab ini penulis akan menjabarkan satu-per satu dari 2 analisis yang dilakukan dalam pemberian Kredit, Khususnya dalam hal ini Kredit Multi Guna yang ada Pada PT. Bank SUMUT KCP USU.

1. Analisis Pemberian Kredit Multi Guna dengan Analisis 5C

Pihak Bank sering menggunakan Analisis 5C dalam menilai layak tidaknya suatu kredit diberikan kepada pihak nasabahnya. Adapun Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5C kredit dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Character

Pengertian Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini

calon debitur. Tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-

benar dapat dipercaya. Character merupakan ukuran untuk menilai

“kemauan” nasabah membayar kreditnya. Orang yang memiliki karakter

baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan berbagai cara.

Dalam penilaian Character ini kita dapat melihat watak debitur yang

sebenarnya melalui SID ( Sistem Informasi Debitur) apakah debitur itu masuk kategori Sandi 1,Sandi 2,Sandi 3,Sandi 4 ataupun Sandi 5.

SID merupakan singkatan dari Sistem Informasi Debitur, dimana SID yang berarti informasi yang diperoleh dari Bank Indonesia mengenai data- data nasabah, apakah nasabah tersebut tergolong nasabah aktif ataupun nasabah yang telah masuk dalam daftar nasabah yang diblacklist oleh Bank Indonesia. SID ini berupa sandi-sandi tentang masalah dari nasabah.

 Sandi 1 berarti pembayaran kredit lancar.

 Sandi 2 berarti pembayaran kreditnya dalam perhatian khusus.

 Sandi 3 berarti pembayaran kreditnya kurang lancar.

 Sandi 4 berarti pembayaran kreditnya diragukan.

 Sandi 5 berarti pembayaran kredit nasabah dikatakan dalam keadaan

macet.

2. Capacity (Capability)

Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang

dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta

kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin banyak sumber pendapatan seseorang, semakin besar kemampuannya untuk membayar kredit dan hal ini dapat membantu nasabah dalam membayar kredit yang telah diterimanya.

3. Capital

Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai suatu usaha 100%, artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri dengan kata

lain, capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

4. Colleteral

Merupakan jaminan yang diiberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari risiko kerugian.

5. Condition of economy

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil, sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha tersebut di masa yang akan datang sehingga dapat meminimalisir risiko yang akan timbul jika terjadi hal yang dapat merugikan kedua belah pihak.

Dari kelima persyaratan diatas PT. Bank Sumut KCP USU lebih

mengutamakan persyaratan pada character dan capacity dalam pemberian

kredit. Karena menurut pengalaman dari PT. Bank Sumut KCP USU,

nasabah dapat diketahui characternya pada saat wawancara, dapat

diketahui capacitynya dari daftar Gaji yang diterima setiap bulannya. PT.

menyalurkan kreditnya kepada nasabah sehingga terhindar dari kredit macet.

2. Analisis Kelayakan Pemberian Kredit Multi Guna dengan Studi Kelayakan

Dalam menilai suatu Kredit Multi Guna layak atau tidak layak diberikan kepada pihak debitur ada beberapa aspek yang perlu dianalisis, analisis kelayakan ini dilakukan oleh analis kredit untuk mencegah yang namanya kredit bermasalah atau kredit macet, tahap analis kredit ini dilakukan untuk memutuskan apakah permohonan pengajuan kredit yang diajukan oleh debitur diterima ataupun ditolak.

a. Aspek Hukum

Dalam aspek ini tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan oleh Debitur. Penilaian aspek hukum ini juga dimaksudkan agar jangan sampai dokumen yang diajukan palsu atau dalam kondisi sengketa, sehingga menimbulkan masalah. Aspek Hukum merupakan salah satu aspek yang penting sekali dinilai oleh Pihak Bank. Adapun dokumen-dokumen yang harus diperiksa keaslian atau keabsahannya dalam hal pengajuan Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP USU adalah sebagai berikut :

 Surat Pengantar permohonan pinjaman dari Kepala

Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan ke Bank.

 Formulir Permohonan kredit yang telah ditandatangani pemohon dan

 Surat Pernyataan dan Kuasa yang ditandatangani oleh pemohon dan Suami/Istri pemohon yang diketahui Kepala Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan.

 Fotocopy daftar gaji pegawai yang dilegalisir (bulan terakhir) dari

Kepala Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan tempat pemohon bekerja.

 Asli SK Pengangkatan sebagai Pegawai atau SK. Kenaikan

Golongan/Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (bagi pegawai).

 Asli SK Pengangkatan CPNS dari instansi yang berwenang atau SK

Gaji CPNS (untuk CPNS).

 Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari Kepala

Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan yang

bersangkutan dan menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah

benar bekerja pada Kepala Dinas/Instansi/Koperasi

Pegawai/Lembaga/Perusahaan tersebut atau yang dipersamakan dengan itu.

 Fotocopy identitas diri pemohon dan istri/suami yang masih berlaku

(KTP,SIM,PASPOR, atau yang dipersamakan dengan itu).

 Fotocopy NPWP pribadi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Apabila Dokumen-Dokumen yang diberikan oleh Debitur telah terbukti keaslian dan keabsahannya maka PT. Bank Sumut KCP USU dapat melanjutkan proses analisis ke aspek berikutnya.

b. Aspek Pemasaran

Merupakan aspek untuk menilai apakah kredit yang dibiayai akan laku di pasar dan bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan. Dalam aspek ini yang akan dinilai adalah prospek usaha sekarang dan di masa yang akan datang. Aspek Pemasaran ini perlu dianalisis ketika seorang Debitur mengajukan Kredit Multi Guna yang bersifat Modal Kerja dan Investasi. Bagaimana para Debitur dapat memasarkan Bisnis yang akan mereka kelola sehingga akan memberikan hasil yang bagus terhadap bisnis mereka.

c. Aspek Keuangan

Untuk menilai Aspek Keuangan dalam hal pengajuan Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP USU, Daftar Gaji dan penghasilan tambahan dari Debitur sangat mempengaruhi untuk melihat maksimum Plafond yang akan diberikan sehingga Plafond yang diberikan tidak akan lebih besar dari Gaji yang diterima si Debitur sehingga tidak menimbulkan Kredit Bermasalah. Contoh : Bapak Herry merupakan salah satu dosen pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang mana pihak Bank Sumut telah melakukan kerjasama pada instansi tersebut. Bapak Herry hendak mengajukan Kredit Multi Guna- Konsumtif pada Bank Sumut, Gaji per bulan Bapak Herry Rp 4.000.000. Pembayaran Gaji Bapak Herry melalui Bank Sumut dan hendak mengajukan Kredit Multi Guna-Konsumtif dengan jangka waktu 4 tahun sehingga maksimum Plafond yang boleh dipinjam adalah sebagai berikut :

= 40 % x Rp 4.000.000 x 48 bulan = Rp 76.800.000

Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa untuk menentukan aspek keuangan dibutuhkan daftar gaji dari dinas yang terkait untuk dapat menentukan maksimum plafond yang akan diberikan sehingga pada saat Debitur membayar angsuran dari kredit yang diajukan tidak mengalami masalah karena dapat langsung dipotong dari gaji yang mereka terima.

d. Aspek Teknis/ Operasi

Pada aspek ini analis kredit menilai masalah lokasi usaha, kemudian kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki, temasuk layout gedung dan ruangan. Dalam pengajuan Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP USU khususnya untuk KMG- yang bersifat modal kerja dan investasi debitur harus melengkapi dan menyerahkan berkas :

 Rincian hasil usaha dan pendapatan lain.

 Rincian pengeluaran usaha dan keluarga.

 Foto Usaha

 Surat Keterangan Usaha

Hal ini diperlukan untuk menganalisis apakah Usaha yang didirikan memang betul-betul ada sehingga kredit multi guna yang bersifat modal kerja dan investasi tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini juga

berfungsi sebagai penambah pendapatan debitur sehingga dapat

e. Aspek Manajemen

Aspek manajemen berfungsi untuk menilai pengalaman Debitur dalam mengelola usahanya, termasuk SDM yang dimilikinya. Apabila Debitur memiliki SDM yang bagus maka besar kemungkinan mereka akan bisa mengelola usahanya dengan baik dan akan menghasilkan pendapatan yang akan membantu proses pengembalian kredit yang dipinjam oleh debitur.

f. Aspek Jaminan

Salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam rangka pemberian kredit multi guna pada PT. Bank Sumut KCP USU adalah penyerahan jaminan oleh calon debitur. Suatu jaminan yang diserahkan oleh debitur dalam rangka pemberian kredit multi guna oleh bank harus diteliti dan dinilai secara baik untuk mendapatkan nilai prakiraan yang wajar. Adapun jaminan yang disertakan dalam Pengajuan Kredit Multi guna pada PT. Bank Sumut KCP USU adalah sebagai berikut :

 Gaji beserta hak lainnya yang dinyatakan dalam Gaji beserta hak

lainnya yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan dan Kuasa yang ditandatangani debitur beserta suami/istri dan diketahui Kepala Dinas/ Instansi/Korporasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan.

 Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai atau Surat

Keputusan Kenaikan Golongan/Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (untuk Pegawai).

 Asli Surat Keputusan Pengangkatan CPNS dari Instansi yang

 Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari

Dinas/Instansi/Koperasi Pegawai/Lembaga/Perusahaan yang

bersangkutan dan menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah

benar bekerja pada Dinas/ Instansi/Koperasi

Pegawai/Lembaga/Perusahaan tersebut atau yang dipersamakan dengan itu.

 Penyimpanan dokumen asli Jaminan kredit sesuai dengan SOP kredit

komersil yang berlaku.

g. Aspek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Dalam penilaian aspek AMDAL hal yang harus dinilai oleh analis kredit adalah pengaruh usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh debitur terhadap sosial ekonomi masyarakat setempat khususnya di sekitar tempat tinggal debitur.

PT. Bank Sumut KCP USU sebagai salah satu bank yang menyalurkan Kredit Multi Guna baik yang bersifat konsumtif, investasi dan modal kerja telah melakukan analisis-analisis baik analisis 5C,dan analisis kelayakan dengan efektif dan efisien dari proses awal hingga proses pencairan Kredit Multi Guna tersebut.

Apabila dari analisis-analisis yang dilakukan tidak terdapat hal-hal yang bertolak belakang dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan baik pihak bank akan memberikan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK).

Apabila dari analisis-analisis yang dilakukan ditemukan hal-hal yang bertolak belakang dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan baik

pihak bank akan memberikan Surat Pemberitahuan Penolakan Permohonan Kredit. Hal ini dilakukan oleh PT. Bank Sumut KCP USU untuk menghindari kredit-kredit macet atau kredit bermasalah yang dapat merugikan pihak Bank.

Dokumen terkait