• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA ASPEK FINANSIAL Aspek finansial dalam analisis kelayakan Usaha Konveksi Kulit Domba

berkaitan dengan seluruh aktivitas yang dijalankan oleh usaha ini dilihat dari sisi finansial (keuangan). Analisis aspek finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian investasi, meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Period. Sebelum menghitung kelayakan usaha menggunakan kriteria penilaian investasi, terlebih dahulu akan diproyeksikan laporan laba/rugi dan arus kas (cashflow). Sedangkan umur proyek yang akan digunakan yaitu 10 tahun, yang ditentukan berdasarkan umur ekonomis dari aset terbesar usaha ini.

Arus Kas (Cashflow)

Arus Penerimaan (Inflow)

Arus kas dari Usaha Konveksi Kulit Domba dihitung selama 10 tahun yaitu tahun 2013 sampai tahun 2022. Arus penerimaan yang diperoleh dari Usaha Konveksi Kulit Domba berasal dari aktivitas bisnis utama, akivitas bisnis tambahan, penerimaan modal pinjaman, dan penerimaan nilai sisa. Arus penerimaan (inflow) dapat dilihat pada Lampiran 5. Pada tahun ke-1 terdiri dari 8 bulan produksi karena bulan ke-1 sampai bulan ke-4 merupakan tahap persiapan dan tahun ke-2 sampai tahun ke-10 terdiri dari 12 bulan produksi dan diasumsikan sama karena adanya keterbatasan data terkait dengan penjualan- penjualan tersebut.

Total penerimaan tahun ke-1 aktivitas bisnis utama dan aktivitas bisnis tambahan adalah Rp 452 950 000 yang merupakan penerimaan dari jaket motor sebanyak 240 unit jaket dengan harga Rp 780 000/jaket, penerimaan jaket fashion sebanyak 4 unit jaket dengan harga Rp 2 900 000/jaket, penerimaan jaket formal sebanyak 80 unit jaket dengan harga Rp 2 340 000/jaket,

penerimaan jaket anak-anak sebanyak 1 unit jaket dengan harga Rp 550 000/jaket, penerimaan sisa kulit domba sebanyak 80 kg dengan harga

Rp 30 000/kg, penerimaan sarung tangan sebanyak 80 unit sarung tangan dengan harga Rp 50 000/sarung tangan, dan penerimaan jasa dengan total penerimaan Rp 60 000 000. Rincian proyeksi penerimaan aktivitas bisnis utama dan tambahan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Proyeksi penerimaan aktivitas bisnis utama dan tambahan Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2013

Macam penerimaan Jumlah Harga (rupiah) Total penerimaan (rupiah)

Jaket motor 240 780 000 187 200 000

Jaket fashion 4 2 900 000 11 600 000

Jaket formal 80 2 340 000 187 200 000

Jaket anak-anak 1 550 000 550 000

Sisa kulit domba 80 kg 30 0000 2 400 000

Sarung tangan 80 50 000 4 000 000

Jasa (vermak, cuci, dan perbaikan jaket)

- - 60 000 000

Sumber: Data primer (diolah)

Total penerimaan pada tahun ke-2 sampai tahun ke-10 diasumsikan besarnya sama yaitu Rp 679 700 000 yang merupakan penerimaan dari jaket motor sebanyak 360 unit jaket dengan harga Rp 780 000/jaket, penerimaan jaket fashion sebanyak 6 unit jaket dengan harga Rp 2 900 000/jaket,

penerimaan jaket formal sebanyak 120 unit jaket dengan harga Rp 2 340 000/jaket, penerimaan jaket anak-anak sebanyak 2 unit jaket dengan

harga Rp 550 000/jaket, penerimaan sisa kulit domba sebanyak 120 kg dengan harga Rp 30 000/kg, penerimaan sarung tangan sebanyak 120 unit sarung tangan dengan harga Rp 50 000/sarung tangan, dan penerimaan jasa dengan total penerimaan Rp 90 000 000. Rincian proyeksi penerimaan aktivitas bisnis utama dan tambahan pada tahun 2014 sampai tahun 2022 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Proyeksi penerimaan aktivitas bisnis utama dan tambahan Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2014-2022

Macam penerimaan Jumlah Harga (rupiah) Total penerimaan (Rupiah)

Jaket motor 360 780 000 280 800 000

Jaket fashion 6 2 900 000 17 400 000

Jaket formal 120 2 340 000 280 800 000

Jaket anak-anak 2 550 000 1 100 000

Sisa kulit domba 120 kg 30 000 3 600 000

Sarung tangan 120 50 000 6 000 000

Jasa (vermak, cuci, dan perbaikan jaket)

- - 90 000 000

Sumber: Data primer (diolah)

1. Penerimaan dari Aktivitas Bisnis Utama

Penerimaan dari aktivitas bisnis utama berasal dari penjualan jaket yang terdiri dari jaket motor, jaket fashion, jaket formal, dan jaket anak-anak. Harga jaket kulit semua model dan ukuran diasumsikan sama, yaitu jaket motor Rp 780 000, jaket fashion Rp 2 900 000, jaket formal Rp 2 340 000, dan jaket anak-anak Rp 550 000. Usaha Konveksi Kulit Domba mendapatkan penerimaan

penjualan setiap bulannya dari jaket motor sebanyak 30 unit jaket dan jaket formal 10 unit jaket. Jaket fashion mendapatkan penerimaan penjualan sebanyak 1 unit jaket selama 2 bulan, sedangkan jaket anak-anak 1 unit jaket selama 6 bulan. Proyeksi siklus penjualan Usaha Konveksi Kulit Domba dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7.

Pada tahun ke-1 hanya terdiri dari 8 bulan produksi karena bulan ke-1 sampai bulan ke-4 merupakan tahap persiapan. Proyeksi penerimaan pada tahun ke-1 sebesar Rp 386 550 000 yang merupakan penjualan dari jaket motor sebanyak 240 (73.85 persen) dengan harga Rp 780 000/jaket, penjualan jaket fashion sebanyak 4 (1.23 persen) dengan harga Rp 2 900 000/jaket, penjualan jaket formal sebanyak 80 (24.61 persen) dengan harga Rp 2 340 000/jaket, dan

penjualan jaket anak-anak sebanyak 1 (0.31 persen) dengan harga Rp 550 000/jaket. Proyeksi penerimaan jaket tahun 2013 dapat dijelaskan pada

Tabel 7.

Tabel 7 Proyeksi penjualan jaket Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2013

Macam jaket Total penjualan (unit) Harga jual (rupiah) Penerimaan penjualan (rupiah) Jaket motor 240 780 000 187 200 000 Jaket fashion 4 2 900 000 11 600 000 Jaket formal 80 2 340 000 187 200 000 Jaket anak-anak 1 550 000 550 000

Sumber: Data primer (diolah)

Proyeksi penerimaan pada tahun ke-2 sampai tahun ke-10 terdiri dari 12 bulan produksi dengan penerimaan besarnya sama yaitu Rp 580 100 000 yang merupakan penjualan dari jaket motor sebanyak 360 (73.77 persen) dengan harga Rp 780 000/jaket, penjualan jaket fashion sebanyak 6 (1.23 persen) dengan harga Rp 2 900 000/jaket, penjualan jaket formal sebanyak 120 (24.59 persen) dengan harga Rp 2 340 000/jaket, dan penjualan jaket anak-anak sebanyak 2 (0.41 persen) dengan harga Rp 550 000/jaket. Proyeksi penerimaan penjualan jaket tahun ke-2 sampai tahun ke-10 diasumsikan sama karena adanya keterbatasan data terkait dengan penjualan-penjualan tersebut. Proyeksi penerimaan jaket tahun 2014 sampai tahun 2022 dapat dijelaskan pada Tabel 8. Tabel 8 Proyeksi penjualan jaket Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun

2014-2022

Macam jaket Total penjualan (unit) Harga jual (rupiah) Penerimaan penjualan (rupiah) Jaket motor 360 780 000 280 800 000 Jaket fashion 6 2 900 000 17 400 000 Jaket formal 120 2 340 000 280 800 000 Jaket anak-anak 2 550 000 1 100 000

2. Penerimaan dari Aktivitas Bisnis Tambahan

Selain aktivitas bisnis utama, Usaha Konveksi Kulit Domba mempunyai aktivitas bisnis tambahan seperti penjualan sisa kulit domba, penjualan sarung tangan, dan jasa (vermak, cuci, dan perbaikan jaket). Proyeksi penerimaan aktivitas tambahan pada tahun ke-1 sebesar Rp 66 400 000 yang terdiri dari penjualan sisa kulit domba sebesar Rp 2 400 000, penjualan sarung tangan sebesar Rp 4 000 000, dan penjualan jasa sebesar Rp 60 000 000. Sisa kulit domba setiap bulannya menjual 10 kg dengan harga Rp 30 000/kg. Berdasarkan hal tersebut maka penjualan sisa kulit domba tahun 2013 sebanyak 80 kg dengan harga Rp 30 000/kg, sehingga total penerimaan sebesar Rp 2 400 000. Sedangkan sisa kulit domba tahun 2014 sampai tahun 2022 diasumsikan sama penjualannya sebanyak 120 kg dengan harga Rp 30 000/kg, sehingga total penerimaan sebesar Rp 3 600 000. Proyeksi penjualan sisa kulit domba dapat dijelaskan pada Tabel 9.

Tabel 9 Proyeksi penjualan sisa kulit domba Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2013-2022

Tahun Total penjualan (kilogram) Harga jual (rupiah) Penerimaan penjualan (rupiah) 2013 80 30 000 2 400 000 2014–2022 120 30 000 3 600 000

Sumber: Data primer (diolah)

Proyeksi penerimaan tahun ke-2 sampai tahun ke-10 besarnya sama yaitu

Rp 99 600 000 yang terdiri dari penjualan sisa kulit domba sebesar Rp 3 600 000, penjualan sarung tangan sebesar Rp 6 000 000, dan penjualan

jasa (vermak, cuci, dan perbaikan jaket) sebesar Rp 90 000 000. Penerimaan tahun ke-2 sampai tahun ke-10 diasumsikan sama, asumsi tersebut diambil karena adanya keterbatasan data terkait dengan penjualan-penjualan tersebut. Dan penerimaan setiap bulan jasa (vermak, cuci, dan perbaikan jaket) sebesar Rp 7 500 000, dengan penerimaan setiap harinya Rp 250 000 yang terdiri dari penerimaan cuci Rp 50 000 dan vermak atau perbaikan jaket Rp 200 000. Data tersebut diasumsikan sama karena keterbatasan data terkait dengan penjualan jasa tersebut. Sarung tangan setiap bulannya menjual 10 unit sarung tangan dengan harga Rp 50 000/sarung tangan. Berdasarkan hal tersebut maka penjualan sarung tangan tahun 2013 sebanyak 80 unit sarung tangan dengan

harga Rp 50 000/sarung tangan, sehingga total penerimaan sebesar Rp 4 000 000. Sedangkan sarung tangan tahun 2014 sampai tahun 2022

diasumsikan sama penjualannya sebanyak 120 unit sarung tangan dengan harga Rp 50 000/kg, sehingga total penerimaan sebesar Rp 6 000 000. Proyeksi penjualan sarung tangan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Proyeksi penjualan sarung tangan Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2013-2022

Tahun Total penjualan (unit) Harga jual (rupiah) Penerimaan penjualan (rupiah) 2013 80 50 000 4 000 000 2014-2022 120 50 000 6 000 000

Sumber: Data primer (diolah)

3. Penerimaan Modal Pinjaman

Sumber penerimaan pinjaman pada Usaha Konveksi Kulit Domba ini berasal dari Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) yaitu sebesar Rp 450 000 000 dengan jangka waktu pengembaliannya adalah 3 tahun. Bunga yang dikenakan setiap tahunnya adalah sebesar 12 persen. Modal pinjaman ini diperoleh pada tahun ke-1 yaitu tahun 2013 dan digunakan untuk biaya investasi di tahun yang sama. Pengembalian modal pinjaman tersebut selesai di akhir tahun ke-3.

4. Penerimaan dari Nilai Sisa

Penerimaan nilai sisa adalah jumlah nilai barang atau peralatan yang tidak habis selama usaha berjalan. Nilai sisa termasuk komponen inflow dan dihitung diakhir proyek. Jumlah nilai sisa pada tahun 2022 adalah Rp 262 700 000. Secara lebih rinci, nilai sisa terlihat pada Lampiran 4.

Arus Pengeluaran (outflow)

Arus pengeluaran (outflow) adalah arus pengurangan kas, akibat biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat pendirian usaha maupun pada saat tahun berjalan. Komponen biaya dikelompokkan menjadi dua, yaitu biaya investasi dan biaya operasional.

1. Biaya Investasi

Biaya investasi yang dilakukan Usaha Konveksi Kulit Domba dilakukan pada tahun 2013 dan dilakukan re-investasi jika umur ekonomisnya kurang dari 10 tahun. Total biaya investasi pada tahun 2013 adalah Rp 608 475 500. Biaya

investasi yang terbesar adalah biaya mendirikan bangunan sebesar Rp 250 000 000. Penjelasan mengeni rincian biaya investasi yang dikeluarkan

adalah sebagai berikut: a) Tanah

Tanah merupakan komponen investasi yang tidak mengalami penyusutan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli tanah sebesar Rp 262 500 000 dengan luas 175 m2.

b)Bangunan

Bangunan merupakan komponen investasi terbesar pada Usaha Konveksi Kulit Domba. Bangunan tersebut mempunyai luas 125 m2 yang terdiri dari tempat konveksi, outlet, ruang terima tamu, dan wc. Biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan bangunan tersebut sebesar Rp 250 000 000. Umur ekonomis bangunan tersebut diperkirakan sekitar 10 tahun.

c) Mesin Jahit

Mesin jahit digunakan untuk menjahit kulit domba dan bahan lainnya hingga menjadi jaket kulit. Usaha Konveksi Kulit Domba memiliki 3 unit mesin jahit dengan harga Rp 5 500 000/mesin jahit. Umur ekonomis mesin jahit diperkirakan selama 2 tahun.

d) Gunting

Gunting digunakan untuk memotong bahan yang akan digunakan oleh Usaha Konveksi Kulit Domba. Usaha ini mempunyai 4 unit gunting dengan harga Rp 300 000/gunting. Umur ekonomis gunting diperkirakan mencapai 2 tahun.

e) Alat Pemasang Kancing

Alat pemasang kancing digunakan untuk memasang kancing pada jaket kulit. Usaha Konveksi Kulit Domba mempunyai 2 unit alat pemasang kancing dengan harga Rp 600 000/alat pemasang kancing. Umur ekonomis alat pemasang kancing diperkirakan selama 10 tahun.

f) Meja

Meja digunakan sebagai alas untuk melakukan proses pembuatan jaket kulit. Usaha Konveksi Kulit Domba memiliki 2 unit meja dengan harga Rp 2 000 000/meja. Umur ekonomis meja diperkirakan mencapai 5 tahun.

g) Kursi

Kursi digunakan sebagai tempat duduk penjahit dan tamu. Usaha Konveksi Kulit Domba mempunyai 2 jenis kursi yaitu kursi penjahit sebanyak 3 unit kursi dengan harga Rp 250 000/kursi dan kursi tamu sebanyak 4 unit kursi dengan harga Rp 425 000/kursi. Umur ekonomis kursi diperkirakan selama 5 tahun.

h) Motor

Motor digunakan untuk mobilitas pegawai dalam membeli bahan baku Usaha Konveksi Kulit Domba. Usaha ini mempunyai 2 unit motor dengan harga Rp 15 000 000/motor. Umur ekonomis motor diperkirakan selama 10 tahun. i) Instalasi Listrik dan Telepon

Biaya pemasangan listrik sebesar Rp 1 000 000 dengan umur ekonomis diperkirakan selama 10 tahun. Sedangkan biaya pemasangan telepon yang digunakan untuk akses internet mengeluarkan biaya sebesar Rp 300 000 dengan umur ekonomis diperkirakan selama 10 tahun.

j) Handphone

Handphone digunakan untuk akses komunikasi dengan konsumen atau produsen bahan baku. Handphone yang dimiliki Usaha Konveksi Kulit Domba sebanyak 2 unit handphone dengan harga Rp 500 000/handphone. Umur ekonomisnya diperkirakan mencapai 2 tahun.

k) Pompa Air

Pompa air digunakan untuk menyerap air yang ada di tanah untuk keperluan Usaha Konveksi Kulit Domba. Usaha ini hanya mempunyai 1 unit pompa air dengan harga Rp 300 000/pompa air. Umur ekonomis pompa air diperkirakan selama 3 tahun.

l) Hanger dan Hanger Stand

Hanger berfungsi untuk menggantung jaket kulit yang sudah jadi. Usaha

Konveksi Kulit Domba mempunyai 100 unit hanger dengan harga Rp 2 000/hanger. Umur ekonomis hanger diperkirakan selama 5 tahun.

Sedangkan hanger stand berfungsi untuk menggantung hanger jaket kulit tersebut untuk dijual di outlet. Usaha ini mempunyai 2 unit hanger stand dengan harga Rp 1 500 000/hanger stand. Umur ekonomis hanger stand diperkirakan selama 10 tahun.

m) Etalase

Etalase digunakan untuk menyimpan sarung tangan yang dijual di outlet.

Usaha Konveksi Kulit Domba mempunyai 6 unit etalase dengan harga Rp 2 000 000/etalase. Umur ekonomis etalase diperkirakan mencapai 10 tahun.

n) Manekin

Manekin digunakan untuk menampilkan jaket kulit hasil karya Usaha Konveksi Kulit Domba. Usaha ini mempunyai 6 unit manekin dengan harga Rp 1 500 000/manekin. Umur ekonomis manekin diperkirakan mencapai 10 tahun.

o) PC (Komputer)

PC (komputer) digunakan untuk transaksi terhadap konsumen mengenai data penjualan pada Usaha Konveksi Kulit Domba. Usaha ini mempunyai 1 unit PC (komputer) dengan harga Rp 3 500 000/komputer. Umur ekonomis PC (komputer) diperkirakan selama 5 tahun.

p) AC (Air Conditioner)

AC (Air Conditioner) digunakan untuk pendingin ruangan sekaligus menjaga agar jaket kulit tersebut tidak lembab. Usaha Konveksi Kulit Domba mempunyai 3 unit AC (Air Conditioner) dengan harga Rp 2 000 000/AC. Umur ekonomis AC (Air Conditioner) diperkirakan selama 10 tahun.

q) Rak Stainless

Rak stainless pada Usaha Konveksi Kulit Domba terdiri dari rak stainless besar dan kecil. Rak stainless ini berfungsi untuk menyimpan jaket kulit yang belum dijual di outlet dan kulit domba kering yang akan dibuat menjadi jaket

kulit. Usaha ini mempunyai 1 unit rak stainless besar dengan harga Rp 800 000/rak stainless dan umur ekonomis diperkirakan selama 10 tahun.

Rak stainless kecil yang dipunyai usaha ini sebanyak 1 unit rak stainless kecil dengan harga Rp 500 000/rak stainless dan umur ekonomis diperkirakan selama 10 tahun.

r) Meteran

Meteran digunakan untuk mengukur jaket kulit tersebut apakah sesuai dengan keinginan konsumen. Usaha Konveksi Kulit Domba mempunyai 2 unit meteran dengan harga Rp 1 500/meteran. Umur ekonomis meteran diperkirakan selama 5 tahun.

s) Penggaris

Penggaris digunakan untuk membantu mengukur dalam membuat pola jaket kulit. Usaha Konveksi Kulit Domba mempunyai 3 unit penggaris dengan harga Rp 7 500/penggaris. Umur ekonomis penggaris diperkirakan selama 5 tahun.

Secara lebih rinci, biaya investasi Usaha Konveksi Kulit Domba dapat disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11 Rincian biaya investasi pada Usaha Konveksi Kulit Domba

Sumber: Laporan keuangan Usaha Konveksi Kulit Domba tahun 2013 (diolah)

2. Biaya Operasional

Biaya operasional menggambarkan pengeluaran untuk menghasilkan produksi dalam satu periode. Terdiri dari dua komponen, yaitu biaya variabel dan biaya tetap.

a) Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap tahun. Biaya variabel untuk tahun ke-1 sebesar Rp 217 524 300 dan untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-10 diasumsikan sama sebesar Rp 326 582 700, karena adanya keterbatasan data terkait dengan biaya-biaya tersebut. Biaya variabel dalam Usaha Konveksi Kulit Domba ini terdiri dari kulit domba, kain keras, kain satin, benang, kancing, zipper (resleting), gesper, lem, lotion, plastik, jarum, dan double tape.

1) Kulit Domba

Besarnya pembelian kulit domba ditentukan oleh banyaknya penjualan jaket kulit. Kulit domba ini terdiri dari kulit domba warna hitam, kulit domba warna coklat, dan kulit domba selain warna hitam dan coklat. Persentase pembelian kulit domba warna hitam (70 persen), warna coklat (20 persen), dan warna selain hitam dan coklat (10 persen) dari 325 jaket untuk tahun 2013 dan 488 jaket untuk tahun 2014 sampai tahun 2022 setiap tahunnya. Harga untuk kulit domba warna hitam dan coklat sama yaitu Rp 7 000/feet dan harga kulit

No Investasi Tahun

pembelian

Umur ekonomis

Nilai investasi (rupiah)

1 Tanah 2013 - 262 500 000 2 Bangunan 2013 10 250 000 000 3 Mesin jahit 2013 2 16 500 000 4 Gunting 2013 2 1 200 000 5 Alat pemasang kancing 2013 10 1 200 000 6 Meja 2013 5 4 000 000 7 Kursi 2013 5 2 450 000 8 Motor 2013 10 30 000 000 9 Instalasi listrik 2013 10 1 000 000 10 Handphone 2013 2 1 000 000 11 Instalasi telepon 2013 10 300 000 12 Pompa air 2013 3 300 000 13 Hanger 2013 5 200 000 14 Hanger stand 2013 10 3 000 000 15 Etalase 2013 10 12 000 000 16 Manekin 2013 10 9 000 000 17 PC (komputer) 2013 5 3 500 000 18 AC (Air Conditioner) 2013 10 6 000 000

19 Rak stainless besar 2013 10 800 000

20 Rak stainless kecil 2013 10 500 000

21 Dispenser 2013 5 1 000 000

22 Televisi 2013 5 1 000 000

23 Meteran 2013 5 3 000

24 Penggaris 2013 5 22 500

domba selain warna hitam dan coklat 15 persen lebih mahal yaitu Rp 8 000/feet. Proyeksi pembelian kulit domba tahun 2013 sampai tahun 2022 dapat disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12 Proyeksi pembelian kulit domba Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2013-2022

Macam kulit domba

Jumlah kulit (feet) Harga beli (rupiah) Total pengeluaran (rupiah) 2013 2014-2022 2013 2014-2022 Kulit domba hitam 15 960 23 940 7 000 111 720 000 167 580 000 Kulit domba coklat 4 550 6 860 7 000 31 850 000 48 020 000 Kulit domba selain hitam dan coklat 2 240 3 360 8 000 17 920 000 26 880 000

Sumber: Data primer (diolah)

2) Kain Keras

Kain keras digunakan untuk melapisi kulit domba pada bagian saku, kerah, dan bagian depan resleting. Dalam membuat 1 jaket, dibutuhkan 1/3 m dengan harga Rp 7 000/m. Pada tahun 2013, untuk membuat 325 jaket dibutuhkan 108.33 m sehingga pengeluarannya sebesar Rp 758 300 dan pada tahun 2014 sampai tahun 2022, setiap tahunnya dibutuhkan 162.67 m untuk membuat 488 jaket sehingga pengeluarannya sebesar Rp 1 138 700. Proyeksi pembelian kain keras tahun 2013 sampai tahun 2022 dapat terlihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Proyeksi pembelian kain keras Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2013-2022

Tahun Jumlah kain keras (meter) Harga beli (rupiah) Total pengeluaran (rupiah) 2013 108.33 7 000 758 300 2014-2022 162.67 7 000 1 138 700

Sumber: Data primer (diolah)

3) Kain Satin

Kain satin berfungsi sebagai pelapis bagian dalam dari jaket kulit. Kain satin terdiri dari kain satin warna hitam, kain satin warna coklat, dan kain satin selain warna hitam dan coklat. Dalam membuat 1 jaket, dibutuhkan 1.5 m dengan harga Rp 13 000/m untuk warna hitam dan coklat dan Rp 15 000/m untuk warna selain hitam dan coklat. Persentase pembelian kain satin mengikuti pembelian kulit domba, untuk kain satin warna hitam (70 persen), warna coklat (20 persen), dan warna selain hitam dan coklat (10 persen) dari 325 jaket untuk tahun 2013 dan 488 jaket setiap tahunnya untuk tahun 2014 sampai tahun 2022. Proyeksi pembelian kain satin tahun 2013 sampai tahun 2022 dapat dijelaskan pada Tabel 14.

Tabel 14 Proyeksi pembelian kain satin Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2013-2022

Macam kulit domba

Jumlah kain satin (meter) Harga beli (rupiah) Total pengeluaran (rupiah) 2013 2014-2022 2013 2014-2022 Kain satin hitam 342 513 13 000 4 446 000 6 669 000 Kain satin coklat 97.5 147 13 000 1 267 500 1 911 000 Kain satin selain hitam dan coklat 48 72 15 000 720 000 1 080 000

Sumber: Data primer (diolah)

4) Benang

Dalam membuat 1 jaket, dibutuhkan 0.1 gulung benang dengan harga Rp 20 000/gulung. Pada tahun 2013, untuk membuat 325 jaket dibutuhkan 32.5 gulung dengan total pengeluaran sebesar Rp 650 000 dan tahun 2014 sampai tahun 2022 untuk membuat 488 jaket setiap tahunnya dibutuhkan 48.8 gulung dengan total pengeluaran sebesar Rp 976 000.

5) Kancing

Dalam membuat 1 jaket diperlukan 4 kancing dengan harga Rp 1 000/kancing. Pada tahun 2013, dibutuhkan 1 300 kancing untuk 325 jaket

dengan pengeluarannya sebesar Rp 1 300 000 sedangkan tahun 2014 sampai tahun 2022, dibutuhkan 1 952 kancing setiap tahunnya untuk 488 jaket dengan pengeluaran sebesar Rp 1 952 000.

6) Zipper (Resleting)

Zipper (resleting) terdapat 2 macam yaitu zipper (resleting) panjang dan zipper (resleting) pendek. Dalam membuat 1 jaket, diperlukan 1 resleting panjang dengan harga Rp 12 500/resleting dan 6 resleting pendek dengan harga Rp 6 000/resleting. Pada tahun 2013, diperlukan 325 resleting panjang dan 1 950 resleting pendek dengan total biaya sebesar Rp 15 762 500 dan tahun 2014 sampai tahun 2022 diperlukan 488 resleting panjang dan 2 928 resleting pendek setiap tahunnya dengan total biaya sebesar Rp 23 668 000.

7) Gesper

Dalam membuat 1 jaket, diperlukan 2 gesper dengan harga Rp 3 000/gesper. Pada tahun 2013, diperlukan 650 gesper untuk 325 jaket

dengan total biaya sebesar Rp 1 950 000 dan tahun 2014 sampai tahun 2022

diperlukan 976 gesper setiap tahunnya dengan total biaya sebesar Rp 2 928 000.

8) Lem

Dalam penggunaan lem, diperlukan 3 kaleng lem setiap bulannya. Pada

tahun 2013, penggunaannya sebanyak 24 kaleng dengan harga Rp 60 000/kaleng sehingga total biaya sebesar Rp 1 440 000 dan tahun 2014

sampai tahun 2022 diperlukan 36 kaleng setiap tahunnya dengan total biaya sebesar Rp 2 160 000.

9) Lotion

Lotion digunakan untuk perawatan jaket kulit oleh pemilik. Pada tahun 2013, diperlukan 60 botol setiap bulannya dengan harga Rp 40 000/botol sehingga pengeluarannya sebanyak 480 botol dengan total biaya sebesar Rp 19 200 000 dan pada tahun 2014 sampai tahun 2022 diperlukan 720 botol setiap tahunnya dengan total biaya sebesar Rp 28 800 000.

10) Plastik

Plastik digunakan untuk membungkus jaket kulit dan sarung tangan jika konsumen telah melakukan pembelian produk maupun jasa. Pada tahun 2013, penggunaan plastik Rp 30 000/bulan sehingga pengeluarannya sebesar Rp 240 000. Dan pada tahun 2014 sampai tahun 2022, pengeluaran plastik sebesar Rp 360 000 setiap tahunnya.

11) Jarum

Dalam membuat 1 jaket diperlukan 4 jarum dengan harga Rp 5 000/jarum. Pada tahun 2013, diperlukan 1 300 jarum untuk 325 jaket dengan total biaya Rp 6 500 000. Dan pada tahun 2014 sampai tahun 2022 setiap tahunnya diperlukan 1 952 jarum untuk 488 jaket dengan total biaya Rp 9 760 000.

12) Double Tape

Double tape digunakan untuk membantu dalam membuat pola pada kulit domba tersebut. Dalam satu hari diperlukan 3 gulung double tape dengan harga Rp 2 500 sehingga tahun 2013 diperlukan 720 gulung dengan total biaya sebesar Rp 1 800 000. Tahun 2014 sampai tahun 2022 diperlukan 1 080 gulung dengan total biaya sebesar Rp 2 700 000.

b) Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh perkembangan produksi atau penjualan setiap tahun. Biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2013 hanya terdiri dari 8 bulan produksi sedangkan tahun 2014 sampai tahun 2022 terdiri dari 12 bulan produksi dan diasumsikan sama karena adanya keterbatasan data terkait dengan biaya-biaya tersebut. Penjelasan mengeni rincian proyeksi biaya tetap yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:

1) Biaya Pajak

Biaya pajak kendaraan telah dikeluarkan Usaha Konveksi Kulit Domba pada tahun 2013. Kendaraan yang dipunyai usaha ini yaitu motor sebanyak 2. Pajak untuk 1 motor sebesar Rp 200 000. Sehingga pada tahun 2013 sampai tahun 2022 setiap tahunnya Usaha Konveksi Kulit Domba mengeluarkan biaya pajak kendaraan sebesar Rp 400 000 dan diasumsikan besarnya sama hingga akhir umur bisnis. Kemudian biaya pajak selanjutnya adalah biaya pajak bumi dan bangunan. Biaya pajak bumi dan bangunan Usaha Konveksi Kulit Domba telah dikeluarkan pada tahun 2013 sebesar Rp 150 000 dan diasumsikan sama hingga akhir umur bisnis. 2) Biaya Gaji

Biaya gaji yang dikeluarkan Usaha Konveksi Kulit Domba adalah biaya gaji yang dibayarkan untuk satpam, penjaga outlet, dan penjahit.

Satpam pada usaha ini hanya 1 orang. Gaji satpam sebesar Rp 1 000 000/bulan sehingga tahun 2013 yang terdiri dari 8 bulan produksi

mengeluarkan biaya sebesar Rp 8 000 000 sedangkan tahun 2014 sampai tahun 2022 terdiri dari 12 bulan produksi sehingga mengeluarkan biaya

sebesar Rp 12 000 000. Penjaga outlet usaha ini terdiri dari 3 karyawan.

Dokumen terkait