• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tes Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Analisis Proses Berbasis Kecakapan Vokasional Siswa

BERBASIS KECAKAPAN VOKASIONAL DENGAN METODE KOLABORASI

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Profil Kemampuan Menulis Siswa

3. Analisis Tes Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Analisis Proses Berbasis Kecakapan Vokasional Siswa

Berikut ini akan dipaparkan contoh hasil analisis tes awal dan tes akhir kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa yang telah disalin ulang.

Berikut merupakan data tes awal kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa.

Langkah memulai Siklus Akuntansi adalah dengan bukti transaksi yang akan kita terima Pada Saat kita melakukan Pembelian barang Seperti Faktur, kwintansi, Nota Debet dll. Kemudian transaksiIIyang dilakukan kita Pindahkan ke jurnal transaksi yang mana berisi transaksiIIyg kita lakukan Setelah selesai kita pindahkan AkunII itu ke dalam Buku Besar Satu Persatu akunIInya. Kemudian kita membuat Buku Besar Pembantu untuk sahap Perusahaan /PT. Langkah selanjutnya adalah membuat neraca Saldo yang mana berisi Sekelompok akun yang ada di Buku Besar. lalu akunII neraca Saldo yang disesuaikan dipindahkan ke Jurnal Penyesuaian kemudian kita membuat Neraca Lajur yg berisi ikhtisar Laba/Rugi, Neraca, Neraca Saldo, Penyesuaian dan langkah terakhir membuat Laporan Keuangan, ada 3 Laporan yaitu ; Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Neraca

Hasil analisis kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa adalah sebagai berikut.

Karangan ini mengandung kecukupan informasi dan substansi. Alur kegiatan masih dijelaskan secara umum, belum detail. Meskipun demikian, informasi kecakapan kerja yang disampaikan melalui tulisan ini masih cukup dapat dipahami dengan baik. Selain itu, dari pola pengembangan prosedural kerja, belum dikembangkan secara detail dan rinci. Oleh karena itu, karangan ini tergolong cukup tuntas dalam pengembangan prosedural kerja. Sementara itu, jika direlevansikan dengan kebutuhan dunia kerja, karangan yang ditulis cukup relevan.

Dalam karangan ini terlihat sekali bahwa karangan ini tergolong cukup jelas dan diungkapkan dengan ekspresi yang cukup lancar sehingga inti keterampilan kerja dapat dipahami dengan cukup baik. Jika diperhatikan dari segi pola penyusunan pemikiran atau gagasan, karangan ini sudah memiliki pola penyusunan pemikiran dan

pengembangan gagasan yang lebih mendalam lagi sehingga penjelasan yang diberikan pun semakin jelas. Jika dilihat dari pola penyusunan prosedur kerja, terlihat sangat logis, cukup jelas, dan berurut.

Sementara itu, jika dilihat dari aspek pemakaian kosakata khusus dunia kerja, karangan ini sebenarnya sudah memunculkan istilah-istilah bidang akuntansi dengan potensial dan sering digunakan. Jika dilihat dari pilihan katanya, karangan ini sudah ditulis dengan pilihan kata yang sesuai. Hanya ada satu kata yang salah dalam penulisannya, tetapi hal tersebut tidak mengubah makna yang ingin disampaikan. Selain itu, karangan ini juga ternyata masih ditulis dengan menggunakan kata tidak baku. Meskipun demikian, hal itu tidak mengubah makna yang ingin disampaikan. Sementara itu, dari pembentukan kata yang ditulis, karangan ini masih ditulis dengan bentukan kata yang disingkat sehingga dapat merusak bahasa, terutama bahasa tulisan.

Jika dilihat dari pola keefektifan kalimat yang digunakan, karangan ini ditulis dengan pola kalimat yang kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh pemakaian bahasa Inggris. Jelas sekali, bentuk penggunaan kata yang seperti itu dapat merusak bahasa. Jika dilihat dari penggunaan ragam bahasa bisnis, karangan ini ditulis dengan ragam bahasa bisnis yang kurang baik. Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahan dalam penulisan pilihan kata, penulisan kata tidak baku, dan juga adanya penggunaan kalimat yang kurang efektif sehingga makna rusak.

Jika dilihat dari segi ejaan, karangan ini ditulis dengan ejaan yang kurang baik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kalimat yang tidak membubuhi tanda baca pada salah satu kalimat sehingga maknanya pun rusak. Dalam karangan ini pun masih menggunakan penulisan huruf kapital yang kurang tepat. Adanya penggunaan huruf kapital di tengah kalimat membuktikan hal ini. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengubah makna. Selain itu, ada pula kalimat yang tidak menggunakan huruf kapital di awal kalimat. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengubah makna.

Berikut merupakan data tes akhir kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa yang telah disalin ulang.

Pembuatan Laporan Keuangan di Ms.Excel

Ada beberapa langkah dalam pembuatan laporan keuangan dengan bantuan Ms.Excel. Pertama, kita harus membuat daftar akun untuk mengidentifikasi jurnal-jurnal yang akan kita lakukan nantinya pada sebuah jurnal. Buatlah tabel daftar akun pada sheet 1 dan isikan di dalamnya nomor akun, nama akun, dan saldo awal akun. Lengkapi pula kolom pos untuk tiap-tiap kelompok akun sebagai berikut: kelompok aktiva (debet), hutang (kredit), ekuitas (kredit), harga pokok (debet), pendapatan (kredit), biaya (debet). Jumlahkan sisi debet dan kredit. Jumlah kedua sisi tersebut harus seimbang dengan laporan keuangan sebelumnya.

Selanjutnya, buatlah jurnal umum pada sheet 2 sekaligus isikan transaksi di dalamnya. Sebaiknya kelompokkan untuk tiap transaksi berdasarkan jenis transaksi seperti penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian, dan memorial.

Terakhir yaitu buat laporan neraca dan laba rugi pada sheet 3. Akan tetapi, kita harus membuat rumus-rumus untuk setiap kolom debit dan kredit. Copy rumus itu untuk baris berikutnya. Lalu, jumlahkan kolom debet/kredit neraca maupun laba – rugi. Selisihkan antara jumlah debet dan kredit laba rugi sebagai laba bersih, kemudian nilai laba bersih tersebut bersih tersebut letakkan ke dalam neraca sebagai pos laba bersih.

(disalin sesuai aslinya) Jika dilihat dari kualitas isi kecakapan kerja, karangan ini sangat informatif dan sangat substantif. Dalam karangan ini, proses kerja sudah dijelaskan dengan sangat detail dan rinci. Dengan demikian, informasi kecakapan kerja yang disampaikan melalui tulisan ini dapat dipahami dengan baik. Selain itu, pola pengembangan prosedural kerja dalam karangan ini, sudah dikembangkan dengan sangat baik. Setiap tahapan dalam prosedur kerja dijelaskan dengan cukup baik. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya pembuatan dan petunjuk proses kerja yang sangat jelas di setiap tahapan mulai dari bagaimana cara melakukan pekerjaan langkah demi langkah sampai dengan apa saja yang diperlukan dalam setiap langkah pekerjaan. Oleh karena itu, karangan ini dikatakan sangat tuntas dalam mengembangkan prosedural kerja.

Sementara itu, jika direlevansikan dengan kebutuhan dunia kerja, karangan yang ditulis dapat dikatakan sangat relevan dengan kecakapan vokasional, terlebih lagi karangan ini berisi kecakapan dalam bidang computer akuntansi yang memang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Pengambilan ide yang inovatif dan pengembangan prosedural kerja yang dijelaskan dengan sangat detail di setiap tahapannya, membuat kecakapan kerja ini dapat dimanfaatkan dalam dunia kerja.

Dalam karangan ini, terlihat sekali bahwa karangan ini sangat jelas dan diungkapkan dengan ekspresi yang sangat lancar sehingga inti kecakapan kerja dapat dipahami dengan baik. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya keruntutan, kelengkapan, dan kerapihan dalam menuliskan prosedural kerja pembuatan laporan keuangan di Microsoft Excel sehingga makna yang ingin disampaikan tak kabur.

Jika diperhatikan dari segi pola penyusunan pemikiran atau gagasan, karangan ini sudah memiliki pola penyusunan pemikiran dan gagasan yang sangat baik. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya keteraturan menuliskan ide-ide kecakapan kerja dalam pembuatan laporan keuangan di Microsoft Excel pada setiap tahapannya. Dengan demikian, uraian ide yang diberikan dapat dipahami dengan baik. Jika dilihat dari pola penyusunan prosedur kerja, karangan ini sudah disusun dan dijelaskan dengan prosedur kerja yang sangat lengkap, logis, berurut, dan baik. Dengan demikian, tahapan dalam prosedur kerja dapat dipahami dengan baik.

Sementara itu, jika dilihat dari aspek pemakaian kosakata khusus dunia kerja, karangan ini sebenarnya sudah memunculkan istilah-istilah bidang akuntansi. Istilah-istilah yang digunakan dalam karangan ini potensial dan sering dimunculkan. Jika dilihat dari pilihan katanya, karangan ini sudah ditulis dengan pilihan kata yang sesuai. Tidak ada lagi kata yang ditulis dengan bentuk kata tidak baku, kata yang penulisannya disingkat, dan kata ulang yang penulisannya disingkat.

Selain itu, karangan ini juga ternyata menggunakan satu istilah computer karena kecakapan ini berkaitan dengan komputer akuntansi. Adanya katacopydalam karangan ini membuktikan hal tersebut. Sementara itu, dari pembentukan kata yang ditulis, karangan ini sudah ditulis dengan bentukan kata yang tepat. Sudah tidak ada lagi bentukan kata yang salah. Dengan demikian, makna yang ingin disampaikan dalam kecakapan kerja benar-benar dipahami dengan baik.

Jika dilihat dari pola keefektifan kalimat yang digunakan, karangan ini ditulis dengan pola kalimat yang kompleks dan efektif. Tidak ada kalimat yang ditulis dengan tidak efektif sehingga makna yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Jika dilihat dari penggunaan ragam bahasa bisnis, karangan ini ditulis dengan ragam bahasa bisnis yang sangat baik. Hal ini disebabkan oleh pilihan kata, pembentukan kata, dan keefektifan kalimat yang sudah tepat. Dengan demikian, kecakapan kerja yang ditulis dapat dipahami dengan baik pula.

Jika dilihat dari segi ejaan, karangan ini sudah mulai ditulis dengan ejaan yang baik. Karangan ini pun sudah menggunakan penulisan huruf kapital yang tepat. Sudah tidak ada lagi penggunaan huruf kapital di tengah kalimat. Selain itu, tidak ada lagi kalimat yang tidak menggunakan huruf kapital di awal kalimat. Penggunaan huruf secara keseluruhan sudah tepat.

Berikut adalah tabel yang diperoleh dari nilai rata-rata tes awal dan tes akhir kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa kelas eksperimen.

Tabel 1

Nilai Rata-Rata Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen Keterampilan Berbicara Rata-Rata

Tes awal (Pretest) 71,27 Tes akhir (Posttest) 87,77

Berikut adalah tabel yang diperoleh dari nilai rata-rata tes awal dan tes akhir kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa kelas kontrol.

Tabel 2

Nilai Rata-Rata Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol Keterampilan Berbicara Rata-Rata

Tes awal (Pretest) 72,47 Tes akhir (Posttest) 78,67

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen pada pelaksanaan tes awal, yaitu sebesar 71,27. Selain itu, dari tabel di atas juga diperoleh nilai rata-rata siswa pada pelaksanaan tes akhir, yaitu sebesar 87,77. Dari hasil penghitungan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa ketika tes akhir lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa ketika tes awal. Hal itu

terbukti dengan adanya kenaikan yang signifikan terhadap kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa.

Selain itu, pada tabel kedua merupakan nilai rata-rata siswa di kelas kontrol pada pelaksanaan tes awal, yaitu sebesar 72,47 sedangkan nilai rata-rata siswa pada pelaksanaan tes akhir, yaitu sebesar 78,67. Sama dengan kelas eksperimen, kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa di kelas kontrol pun mengalami peningkatan. Dari hasil penghitungan nilai rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa ketika tes akhir lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa ketika tes awal. Akan tetapi, peningkatan nilai tidak sebesar kelas eksperimen.

Perbedaan kenaikan nilai rata-rata tersebut belum dapat membuktikan bahwa metode kolaborasi efektif untuk pembelajaran menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa. Kepastian keefektifan akan terlihat jika nilai tersebut sudah digunakan dalam penghitungan pembuktian hipotesis.

Dari hasil data yang telah dianalisis, diperoleh t hitung sebesar 5,24 dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) serta derajat kebebasan 58 diperoleh ttabelsebesar 2,00. Dengan demikian, dapat dibuktikan bahwa t0= (5,24) > t(0,05)(58)= (2,00). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan rata-rata nilai tes awal dan tes akhir terbukti signifikan. Hal ini sekaligus membuktikan hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini, yaitu metode kolaborasi efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional siswa SMK Mutiara Baru Kota Bekasi kelas XI Akuntansi, terbukti diterima.

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil wawancara mengenai profil kemampuan menulis siswa kelas XI SMK Mutiara Baru Kota Bekasi, diperoleh sebuah data bahwa kemampuan menulis siswa masih rendah. Siswa banyak yang tidak menyukai pembelajaran menulis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi kendala utama dalam menulis. Kendala pertama yaitu kesulitan dalam menentukan ide karangan. Selain itu, kendala lain yang timbul adalah kesulitan dalam mengorganisasikan ide. Keterbatasan dalam kosakata juga mempengaruhi hal tersebut. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya latihan menulis dan kurangnya minat membaca siswa. Begitu pula dalam tata cara penulisan. Hal yang sama juga terjadi pada pembentukan kata, misalnya kata berimbuhan. Terkadang siswa juga masih sering menyingkat penulisan kata.

Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan, diperoleh sebuah simpulan bahwa pembelajaran menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional dengan menggunakan metode kolaborasi dilakukan dalam dua kali pertemuan. Hal ini disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode kolaborasi cukup panjang sehingga tidak mungkin dilakukan hanya dalam satu kali pertemuan. Pada pertemuan pertama, pembelajaran lebih difokuskan pada kecakapan vokasional siswa. Hal ini dilakukan agar timbul kesadaran dalam diri siswa terhadap kecakapan vokasional yang mereka

intersiswa untuk membuat draft tulisan karangan eksposisi analisis proses berdasarkan pengalaman praktik kerja yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh data bahwa t hitungsebesar 5,24 dan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) serta derajat kebebasan 58 diperoleh ttabel2,00. Ini berarti t0= (5,24) > t(0,05)(58)= (2,00). Mengacu pada kriteria pengujian bahwa jika thitunglebih besar dari ttabel, maka hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini diterima. Hal ini membuktikan bahwa metode kolaborasi efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi analisis proses berbasis kecakapan vokasional.

Daftar Pustaka

Akhadiah, S. dkk. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, A. C. dan Susanna, S. (2005). Pokoknya Menulis: Cara Baru! Menulis dengan Metode Kolaborasi.Bandung: Kiblat.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMK/MAK.Jakarta: BSNP.

Darmadi, H. (2011).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Illahi, M. T. (2012).Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental Vocational Skill. Yogyakarta: Diva Press.

Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2008).Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda.

Tarigan, H. G. (1982).Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI