Pengambilan Ide Pokok dalam Suatu Observasi
Kelompok 6 Pohon Belimbing
2) Analisis kemampuan membuat kalimat a. Ada (S) beberapa ciri bunga aster (P)
b. Akarnya (S) serabut (P) batangnya (S) berwarna hijau dan bercabang (P). c. Daunnya (S) berbentuk dan lebar seperti jari ada yang satu sampai lima jari
(P).
d. Sedangkan (Peng) bunganya (S) berwarna putih bertumpuk dan tebal sehingga sangat menarik untuk dilihat (P).
e. Bunganya (S) tidak memiliki (P) benangsari dan putik sari (O).
f. Menurut ciri-ciri tersebut (Pel) bunga aster (S) dikelompokan (P) sebagai tumbuhan monokotil (Pel).
g. Untuk menanam bunga aster (K) dibutuhkan (P) bahan-bahan seperti tanah, bibit, pupuk dan pot (O).
h. Untuk memulainya (K) masukan (P) sedikit tanah yang telah dicampuri pupuk (S) ke dalam pot (K) kemudian (Peng), tanam (P) bibitnya (S) setelah (Peng) itu (P), masukan (P) sebagian besar tanah (S) ke dalam pot (K) sehingga bagian akar tertimbun dan tumbuhan tersebut berdiri (K).
i. Keindahan bunga aster (S) terletak pada bunganya yang lebat (P).
j. Bunga aster (S) banyak manfaatnya (P) khususnya untuk memperindah dan dapat menghasilkan oksigen sehingga udara menjadi segar (K).
Kalimat nomor 4 seharusnya diganti dengan membuang kata sedangkan karena kata sedangkan termasuk kata sambung intrakalimat bukan kata sambung antarkalimat.
• Bunganya (S) berwarna putih, bertumpuk, dan tebal (P) sehingga (Peng) sangat menarik untuk dilihat (P).
Kalimat nomor 7 tidak bersubjek karena dimulai oleh kata untuk. Oleh karena itu, kata untuk di awal kalimat tersebut harus dibuang.
• Penanaman bunga aster (S) membutuhkan (P) bahan-bahan seperti tanah, bibit, pupuk, dan pot (O).
Data LKS 4C Kelompok 7
Bunga Air Mancur
Dari berbagai jenis bunga ada satu bunga yang menarik. Bunga tersebut adalah bunga air mancur. Bunga tersebut memiliki akar serabut dan berbunga banyak. Selain itu bunga air mancur memiliki banyak cabang pada setiap batangnya.
Selain mempunyai ciri-ciri banyak itu pun memiliki warna yaitu merah muda, ungu, dan kuning. Warna itu begitu indah jika dipantulkan dengan cahaya matahari.
Bunga air mancur sering tumbuh di pegunungan dan dataran tinggi karena bunga air mancur memerlukan hawa dingin dan tanah di pegunungan.
214
1) Analisis kemampuan menulis kata
Jawaban LKS 4C kelompok 7 tersebut menggunakan kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata depan. Rincian dan jumlahnya adalah sebagai berikut. Kata dasar (44)
ada, akar, banyak, banyak, banyak, bunga, bunga, bunga, bunga, bunga, bunga, bunga, bunga, bunga, cabang, cahaya, dan, dan, dan, dan, dengan, dingin, hawa, indah, itu, itu, itu , begitu, jenis, kuning, jika, karena, pada, pun, satu, tanah, tinggi, tumbuh, ungu, warna, warna, yaitu, yang
kata turunan (26)
adalah, air mancur, air mancur, air mancur, air mancur, air mancur, batangnya, berbagai, dataran, ditampilkan, matahari, memerlukan, memilih, memiliki, memiliki, mempunyai, menarik, merah muda, pegunungan, pegunungan, selain, serabut, sering, setiap, tersebut, tersebut
Kata ulang (1) ciri-ciri
Kata depan (3) dari, di, di
2) Analisis kemampuan membuat kalimat
a. Dari berbagai jenis bunga (K) ada (P) satu bunga yang menarik (S). b. Bunga tersebut (S) adalah bunga air mancur (P).
c. Bunga tersebut (S) memiliki (P) akar serabut dan berbunga banyak (O). d. Selain (peng) itu (P), bunga air mancur (S) memiliki (P) banyak cabang (O)
pada setiap batangnya(K).
e. Selain (peng) mempunyai(P) ciri-ciri banyak itu pun (O) memiliki (P) warna yaitu merah muda, ungu, dan kuning (O).
f. Warna itu (S) begitu indah (P) jika (Peng) dipantulkan (P) dengan cahaya matahari(Pel).
g. Bunga air mancur (S) sering tumbuh (P) di pegunungan dan dataran tinggi (K) karena (peng) bunga air mancur (S) memerlukan (P) hawa dingin dan tanah di pegunungan (O).
Kalimat nomor 5 merupakan kalimat majemuk yang mengandung dua klausa yaitu klausa terikat dan klausa bebas. Klausa terikat mendahului klausa bebas pada kalimat tersebut. Subjek pada kalimat tersebut tidak ada. Berdasarkan konteks, subjek klausa tersebut adalah ciri bunga air mancur.
• Selain (Peng) mempunyai (P) ciri tersebut (O), bunga air mancur (S) memiliki(P) warna merah muda, ungu, dan kuning (O).
Kalimat nomor 7 tidak efektif karena penggunaan katanya tidak hemat. Kalimat majemuk tersebut sebenarnya bisa dijadikan kalimat sederhana.
215
• Bunga air mancur (S) sering tumbuh (P) di pegunungan(K).
3) Analisis Kognitif
Semua karangan tersebut sudah menjadi satu wacana sederhana. Isinya merupakan karangan yang menggambarkan pancaindra mereka terhadap sesuatu objek. Itulah sebabnya jenis karangan siswa termasuk jenis karangan deskripsi.
Data LKS 5
Jawaban LKS 5 Aji Setia Agung
Bunga Behgonia
Bunga Behgonia mempunyai fungsi sebagai tanaman hias. Bunga itu dapat ditanam di dalam pot maupun di halaman rumah. Dan juga bisa ditanam di kebun supaya dapat tumbuh dengan bebas dan baik.
Ciri-ciri bunga behgonia diantaranya adalah: bunga berbentuk anting, rasanya asam, daunnya melipat kedalam dan berwarna hijau serta batangnya agak kemerah-merahan.
Bunga behgonia perlu diberi pupuk supaya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, cepat besar dan bunganya cepat tumbuh besar serta terhindar dari hama atau penyakit.
Data LKS 5 Aji Setia Agung
1) Analisis kemampuan menulis kata
Kata dasar (56)
adalah, agak, agak, anting, asam, atau, baik, baik, bebas, behgonia, behgonia, behgonia, behgonia, besar, besar, bisa, bunga, bunga, bunga, bunga, bunga, bunga, cepat, cepat, dalam, dalam, dan, dan, dan, dan, dan, dapat, dapat, dapat, dengan, dengan, fungsi, halaman, hama, hias, hijau, itu, juga, kebun, maupun, perlu, pot, pupuk, rumah, sera, serta, supaya, supaya, tumbuh, tumbuh, tumbuh
Kata turunan (17)
Antaranya, batangnya, berbentuk, berkembang, berwarna, bunganya, daunnya, diberi, ditanam, ditanam, melipat, mempunyai, penyakit, rasanya, sebagai, tanaman, terhindar
Kata ulang (2)
ciri-ciri, kemerah-merahan Kata depan (5)
216
Setelah mampu menghasilkan suatu wacana sederhana, siswa diberi latihan mengarang cerita pendek. Mula-mula siswa disuruh membaca cuplikan cerita pendek yang berjudul “Jalan Lain ke Roma”. Setelah itu, siswa dipandu untuk menganalisis kerangka cerpen tersebut dengan pertanyaan yang diawali oleh kata mengapa? Selanjutnya, siswa disuruh membuat cerita pendek berdasarkan pengalamannya.
Berikut ini dikutip karangan salah seorang siswa yang bernama Aji Setia Agung kelas IIF. Karangan ini merupakan hasil pekerjaan LKS 6.
Data LKS 6
Naik Sepeda Teman
Kejadian ini terjadi pada hari Minggu tanggal 14 Oktober tahun 2001. Waktu itu saya masih berusia 14 tahun dan duduk di kelas satu SLTP N Banjaran. Karena pada waktu itu adalah hari Minggu, saya bermalas-malasan dirumah dengan menonton televisi sambil tidur-tiduran. Sedang asyik-asiknya menonton film kartun, teman-teman mengajak bermain. Karena saya belum mandi, maka saya menyuruh teman-teman untuk menunggu. Setelah selesai mandinya saya berangkat dengan teman-teman bermain. Kita akan bermain apa?, tanya saya. Lalu mereka menjawab “Bagaimana kalau kita bersepeda. “Walaupun saya belum lancar naik sepeda tapi saya jawab setuju karena malu jika teman-teman tahu saya tidak bisa naik sepeda. Karena takut, saya dibonceng oleh teman saya. Kami bersepeda ke ciherang dan pasti melewati jalan raya. Sesampainya di ciherang, saya melihat banyak orang yang datang. Kami beristirahat dulu karena capek. Setelah istirahat dengan dan jajan, kami berencana untuk pulang, setelah tidak capek lagi kami pun pulang. [148]
Kejadian menariknya berawal ketika dalam perjalanan pulang. Dalam perjalanan pulang, sepeda milik teman saya rantai nya lepas dan ban belakangnya pun kempis karena dipakai untuk membonceng saya. Lalu mereka menyuruh saya membetulkan sepedanya ke bengkel terdekat. Belum berapa lama ketika berjalan kita menemukan sebuah bengkel tambal ban. Teman saya yang tadi membonceng saya, dibonceng oleh teman saya yang lain. Kemudian dia memberi uang RP 1.000,00 untuk menambal banya yang kempis. Saya ditinggal sendirian di bengkel, setelah selesai diperbaiki dan bannya sudah diisi angin. Kemudian saya membayar uang Rp 1.000,00 yang tadi diberikan oleh teman saya. Karena belum lancar naik sepeda, saya menjalankannya dengan pelan saja. Karena di jalan raya, banyak mobil dan motor yang melaju dengan cepat. Setelah mulai terbiasa naik sepeda, saya menjalankannya dengan cukup kencang. Saya melihat ada mobil kijang yang diparkir di jalur saya. Saya mencoba melewatinya, tapi apa yang terjadi ketika saya belokan setangnya ke arah kanan tiba-tiba ada keretek yng melaju cukup kencang. Saya terkejut dan mencoba untuk mengerem, tapi celakanya remnya blong. Tanpa pikir panjang saya membelokan sepeda saya ke arah sebuah gang kecil di sebelah kanan. Sambil memejamkan mata, saya berbelok ke arah gang tersebut. Ketika saya membuka mata, saya menengok ke arah belakang dan akhirnya saya terhindar dari tabrakan dengan kretek tersebut. Tetapi ketika saya membalikan badan ke depan
217
saya menabrak tembok sebuah rumah di gang tersebut. Saya terjatuh dengan sepeda rusak. Kemudian seorang tukang becak bertanya? Remnya blong ya? “, saya pun menjawab “Iya Mang [241] Akhirnya saya pulang dengan penuh luka di siku dan lutut berdarah. Karena sepedanya sudah tidak bisa dipakai lagi terpaksa harus kupapah hingga pulang. Dalam perjalanan pulang saya berpikir bagaimana cara menjelaskan sepeda teman saya yang telah rusak. Lalu ketika sampai di rumahnya saya memberanikan diri untuk berkata jujur. Kemudian saya menceritakan semua kejadiannya. Saya merasa sangat bersalah karena tidak berkata jujur bahwa saya sebenarnya belum lancar naik sepeda. Tetapi dia tidak marah malah tertawa.[466]
Pada bagian ini dikemukakan hasil analisis terhadap karangan Aji Setia Agung tersebut. Analisisnya disatukan antara pengerjaan LKS 5 dan LKS 6. Untuk itu, di sini dikemukakan dahulu hasil pengerjaan LKS 5 dari Aji Setia Agung supaya dapat dibandingkan dengan pengerjaan pada LKS 6.
a. Analisis Kebahasaan
(1) Kemampuan Menulis Kata LKS 6 Kata dasar (337)
ada, ada, adalah, angin, apa, apa, arah, arah, arah, arah, badan, bahwa, ban, ban, banjaran, banyak, banyak, becak, belakang, belum, belum, belum, belum, belum, belum, bengkel, bengkel, bengkel, berapa, bisa, bisa, blong, capek, capek, cara, cepat, ciherang, ciherang, cukup, cukup, dalam, dalam, dalam, dan, dan, dan, dan , dan, dan, dan, dan, dan, dari, datang, dengan, dengan, dengan, dengan, dengan, dengan, dengan, dengan, dengan, dengan, depan, dia, dia, diri, duduk, dulu, film, gang, gang, gang, hari, hari, harus, hingga, ini, istirahat, itu, itu, iya, jajan, jalan, jalan, jalur, jawab, jika, jujur, jujur, kalau, kami, kami, kami, kami, kanan, kanan, karena, karena, karena, karena, karena, karena, karena, karena, karena, kartun, kecil, kempis, kempis, kemudian, kemudian, kemudian, kemudian, kencang, kerana, keretek, keretek, kencang, ketika, ketika, ketika, ketika, ketika, ketika, kijang, kita , kita, kita, kita, kelas, lancar, lagi, lain, lalu, lalu, lancar, lancar, lepas, luka, lutut, maka, malah, malu, mandi, mang, marah, masih, mata, mata, mereka, mereka, milik, minggu, minggu, mobil, mobil, motor, mulai, naik, naik, naik, naik, naik, naik, negeri, oktober, oleh, oleh, oleh, orang, pada, pada, pagi, panjang, pasti, pelan, penuh , pikir, pulang, pulang, pulang, pulang, pulang, pulang, pulang, pun, pun, pun, raya, rp, rp, rumah, rumah, rusak, rusak, saja, sama, sambil, sambil, sampai, sangat, satu, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya , saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya , saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, saya, sebelah, sedang, selesai, semua, sepeda, sepeda, sepeda, sepeda, sepeda, sepeda, sepeda, sepeda, sepeda, sepeda, siku, sudah, sudah, tadi, tadi, tahu, tahun, tahun, takut, tambal, tanggal, tanpa, tanya, tapi, tapi, tapi, telah, televisi, teman, teman, teman, teman,teman, teman, teman, tembok, tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, tukang, uang, uang, untuk, untuk, untuk, untuk, untuk, untuk, untuk, untuk, waktu, waktu, ya, yang, yang, yang, yang, yang, yang, yang , yang, yang, yang
218
Kata turunan (104)
1.000,00, 1.000,00, 14, 14, 2001, akhirnya, akhirnya, bagaimana, bagaimana, bannya, bannya, belakangnya, belokan, berangkat, berawal, berbelok, berdarah, berencana, beristirahat, berjalan, berkata, berkata, bermain, bermain, bermain, berpikir, bersalah, bersepeda, bersepeda, bertanya, berusia, celakanya, diberikan, dibonceng, dibonceng, diisi, dipakai, dipakai, diparkir, diperbaiki, ditinggal, kejadian, kejadian, kejadiannya, kupapah, mandinya, melaju, melaju, melewati, melewatinya, melihat, melihat, membalikan, membayar, membelokan, memberanikan, memberi, membetulkan, membonceng, membonceng, membuka, memejamkan, menabrak , menambal, menariknya, menceritakan, mencoba, mencoba, menemukan, menengok, mengajak, mengerem, menjalankannya, menjalankannya, menjawab, menjawab, menjelaskan, menonton, menonton, menunggu, menyuruh, menyuruh, merasa, perjalanan, perjalanan, perjalanan, rantainya, remnya, remnya, rumahnya, sebelah, sebenarnya, sebuah, sebuah, sebuah, selesai, sendirian, seorang, sepedanya, sepedanya, sesampainya, setelah, SLTP, setangnya, setelah, setelah, setelah, setelah, setuju, tabrakan, terbiasa, terdekat, terhindar , terjadi, terjadi, terjatuh, terkejut, terpaksa, tersebut, tersebut, tersebut, tertawa, tetapi, tetapi, walaupun,
Kata ulang (8)
asyik-asyiknya, bermalas-malasan, teman-teman, teman-teman, teman-teman, teman-teman, tiba-tiba, tidur-tiduran,
kata depan (16)
di, di, di, di, di, di, di, di, di, ke, ke, ke, ke, ke, ke, ke
LKS 5 LKS 6