4.1 Analisis Kepuasan Pengguna Data Terhadap Kualitas Layanan BPS Provinsi NTT
4.1.1 Analisis Kepuasan Pengguna Data Terhadap Pelayanan BPS Provinsi NTT Berdasarkan Kuadran Cartesius
Kepuasan pengguna data merupakan evaluasi terhadap kinerja BPS sebagai pemberi jasa. Kepuasan pelayanan data hanya dapat dinilai berdasarkan pengalaman yang pernah dialami responden saat proses pemberian layanan. Analisis ini memiliki nilai kepuasan dan nilai harapan. Perbedaan antara harapan dan penilaian pengguna data terhadap kinerja pelayanan BPS dapat terjadi karena adanya kesenjangan atau gap antara harapan pengguna data dan kenyataan pelayanan yang diterima. Kesenjangan tersebut muncul sebagai akibat tidak terpenuhinya harapan pengguna data.
Menurut Kotler dalam Samuel (2005), kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa dengan seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Apabila kinerja lebih kecil dari harapan maka pengguna data merasa kurang puas terhadap layanan BPS dalam menyediakan data yang dibutuhkan. Apabila kinerja sama dengan harapan maka pengguna data akan merasa puas terhadap pelayanan BPS. Sedangkan jika kinerja lebih besar dari harapan maka pengguna data akan merasa sangat puas terhadap pelayanan BPS.
Penelitian ini memiliki 24 variabel yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja BPS sebagai penyedia data. Kepuasan pengguna data dapat dilihat pada Gambar 4.1, yang menunjukkan nilai rata-rata dari kinerja dan harapan tiap variabel yang digunakan. Grafik Radar (Gambar 4.1) menunjukkan jarak garis merah (harapan/kepentingan) dan garis biru (kinerja). Jarak tersebut adalah kesenjangan atau gap–nilai gap, dapat dilihat pada Gambar 4.3. Semakin kecil nilai gap maka kinerja pelayanan BPS semakin bagus atau mendekati harapan pengguna data. Terlihat jelas bahwa variabel 15 memiliki nilai gap/kesenjangan yang sangat kecil artinya kinerja BPS dalam menyediakan “Ruang pelayanan yang nyaman bagi konsumen” sudah bagus karena hampir mendekati harapan pengguna data.
Nilai gap yang paling besar adalah variabel 19 artinya mengenai penindaklanjutan saran/ pengaduan/masukan para pengguna data yang belum diperhatikan oleh BPS. Jika dilihat dari rata-rata, maka dapat dilihat bahwa seluruh kinerja tiap variabel lebih kecil dari harapan tiap varibel. Penjelasan lebih jelas mengenai urutan pelayananan yang harus diprioritaskan oleh BPS dapat dilihat pada hasil analisis kepentingan kerja (IPA) – Kuadran Cartesius (Gambar 4.2). Variabel-variabel pelayanan yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna data dipetakan dalam empat kuadran yaitu kuadran A, B, C dan D seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.1 Kepuasan Pengguna Data Terhadap Pelayanan BPS Provinsi NTT Tahun 2015
Gambar 4.2 menunjukkan BPS dapat menentukan proritas perbaikan. Variabel-variabel dalam kuadran A menjadi proiritas utama perbaikan karena unit layanan BPS belum dapat melayani pengguna data sesuai dengan keinginan pengguna data. Variabel yang berada di Kuadran B harus dipertahankan karena kinerja yang telah dilakukan oleh unit pelayanan BPS sudah berhasil memenuhi keinginan pengguna data.
Gambar 4.2. Rata-Rata Kinerja, Rata-Rata Harapan dan Nilai Gap Setiap Variabel
Variabel yang berada pada kuadran C menjadi prioritas kedua karena unit pelayanan BPS melayani secara biasa-biasa saja dan pengguna data menganggap variabel tersebut kurang penting, sedangkan variabel-variabel pada kuadran D merupakan pelayanan yang berlebihan karena pelayanan yang dilakukan oleh unit pelayanan BPS melebihi keinginan pengguna data.
Selain letak variabel-variabel pada setiap kuadran–Diagram Cartesius (Gambar 4.2 dan Lampiran 1), prioritas perbaikan dapat ditentukan berdasarkan besaran nilai gap. Semakin besar nilai gap maka semakin penting variabel tersebut diperbaiki. Ada 2 variabel pada
sudah diurutkan dari yang nilai gap paling besar sampai paling kecil pada Tabel 4.1 - Tabel 4.3.
Tabel 4.1 Daftar Variabel yang Menjadi Prioritas Perbaikan
Rank Variabel
1 Persyaratan pelayanan terpublikasi 2 Sarana Pendukung Tersedia 3 Pengaduan ditindaklanjuti
4 Jumlah petugas pelayanan memadai 5 Biaya diinformasikan dengan jelas 6 Informasi prosedur terpublikasi 7 Pelayanan selesai sesuai target 8 Target waktu selesai terpublikasi 9 Tersedia sarana pengaduan 10 Layanan seusai maklumat
Tabel 4.2 Daftar Variabel yang Harus Dipertahankan Kinerjanya
Rank Variabel
1 Data Mudah dan Cepat didownload 2 Data Web Mudah ditemukan 3 Website mudah diakses 4 Fitur Web Lengkap dan mudah 5 Petugas memberi solusi 6 Bahasa web mudah dipahami 7 Persyaratan mudah dipenuhi 8 Waktu pelayanan sesuai 9 Waktu pelayanan terpublikasi 10 Ruang pelayanan nyaman
Tabel 4.3 Daftar Variabel Pelayanan yang Sangat Memuaskan
Rank Variabel
1 Kemasan rapi dan formal 2 Alur proses pelayanan jelas 3 Petugas siap, cepat dan cekatan 4 Mudah bertemu dan berkomunikasi
Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa semua variabel pada tiap kuadran memiliki nilai rata-rata kinerja (garis biru) lebih kecil terhadap nilai rata-rata –rata-rata harapan (garis merah). Pada Grafik Radar (Gambar 4.3) terlihat dengan jelas jarak/kesenjangan antara garis biru (harapan) dan garis merah (kepuasan) dari tiap variabel pada tiap kuadran pada Diagram Cartesius (Gambar 4.2 dan Lampiran 1)
4.1.2 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Layanan BPS Berdasarkan Segmentasi
a) Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Layanan BPS Menurut Tempat Beraktivitas Responden
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pengguna data/responden berasal dari kementrian/lembaga pemerintahan, Lembaga Pendidikan dan Penelitian serta Perbankan menyatakan pelayanan BPS Provinsi sudah sangat memuaskan. SKPD, Media Massa dan lainnya (Individual, LSM, Freelance) menyatakan bahwa kualitas layanan BPS Provinsi NTT memuaskan.
Tabel 4.4 Tingkat Kepuasan Konsumen Menurut Tempat Beraktivitas
Pekerjaan Utama Rata-rata
Kepuasan
Tingkat
Kepuasan Kategori
Kementerian/ Lembaga Pemerintahan 3.46 86.38 Sangat Memuaskan
SKPD 3.05 76.35 Memuaskan
Lembaga Pendidikan dan Penelitian 3.33 83.13 Sangat Memuaskan
Media Massa 2.63 65.76 Memuaskan
Perbankan 4.00 100.00 Sangat Memuaskan
Perusahaan Swasta* - - -
Lainnya 3.10 77.40 Memuaskan
Rata - Rata 3.26 81.50 Sangat Memuaskan *) Tidak ada responden dari Perusahaan Swasta
b) Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Layanan BPS Menurut Pendidikan Responden
Tabel 4.5 dapat diperhatikan rata-rata pengguna data/responden yang dikelompokkan menurut pendidikan terakhir menyatakan kinerja BPS Provinsi NTT dalam melayani konsumen sudah sangat memuaskan. Responden lulusan S2/S3 dan SLTA kebawah menyatakan bahwa layanan BPS Provinsi NTT sangat memuaskan.
Tabel 4.5 Tingkat Kepuasan Konsumen Menurut Pendidikan Responden
Pendidikan yang Ditamatkan Rata-rata Kepuasan Tingkat Kepuasan Kategori
SLTA kebawah 3.70 92.61 Sangat Memuaskan
D1/D2/D3 3.08 76.95 Memuaskan
D4/S1 2.97 74.25 Memuaskan
S2/S3 3.29 82.31 Sangat Memuaskan
c) Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Layanan BPS Menurut Jenis Media Komunikasi Utama
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata responden yang menggunakan media komunikasi menyatakan bahwa dengan layanan BPS melalui website sudah sangat memuaskan. Responden yang menggunakan e-mail, surat, datang langsung dan lainnya menyatakan bahwa Layanan BPS sudah memuaskan.
Tabel 4.6 Tingkat Kepuasan Konsumen Menurut Jenis Media Komunikasi Utama
Pekerjaan Utama Rata-rata
Kepuasan
Tingkat
Kepuasan Kategori
Website 3.37 84.1 Sangat Memuaskan
E-mail 3.06 76.5 Memuaskan
Surat 2.83 70.8 Memuaskan
Telepon* - - -
Datang Langsung 3.10 77.5 Memuaskan Lainnya 2.95 73.7 Memuaskan Rata-rata 3.06 76.5 Memuaskan *) Tidak ada responden yang menggunakan telepon
4.1.3 Persentase Kepuasan Terhadap Kualitas Layanan BPS dari Seluruh Variabel
Pada Tabel 4.7 tersajikan jumlah pengguna data yang puas terhadap tiap variabel/indikator kualitas layanan BPS. Persentase paling besar adalah variabel P11 (Mudah bertemu dan berkomunikasi dengan petugas pelayanan) dan P15 (Ruang pelayanan nyaman bagi konsumen) sebesar 97,4%. Variabel ini masuk dalam kudaran B (kategori kinerjanya harus dipertahankan) dan kuadran D (kategori sangat memuaskan).
Variabel yang memiliki persentase konsumen paling kecil adalah P19; Sarana pengaduan disediakan bagi konsumen untuk memberikan pengaduan/keluhan terhadap layanan yang dirasakan yaitu hanya 67,9% responden. Variabel ini masuk dalam kuadran C kategori prioritas perbaikan kedua. Rata-rata konsumen yang puas adalah 31 orang yang berarti sebanyak 86,7% konsumen/pengguna data menyatakan puas terhadap kualitas layanan BPS Provinsi NTT.
Tabel 4.7 Persentase Konsumen yang Puas dari Masing-masing Variabel Kualitas Layanan BPS
Variabel Hal yang dinilai Puas Persentase
P1 Persyaratan pelayanan terpublikasi atau terpampang pada tempat yang mudah
terlihat dengan bahasa yang mudah dipahami sesuai dengan jenis pelayanan 35 87.5 P2 Persyaratan untuk mendapatkan pelayanan mudah dipenuhi 35 89.7 P3 Informasi mengenai prosedur pelayanan terpublikasi atau terpampang pada
tempat yang mudah terlihat dapat diketahui oleh seluruh pengguna layanan 33 82.5
P4 Alur dari prosedur pelayanan jelas 34 89.5
P5 Waktu pelaksanaan layanan terpublikasi atau terpampang pada tempat yang
mudah terlihat 36 92.3
P6 Waktu pelaksanaan layanan sesuai dengan waktu layanan 34 87.2 P7 Target waktu penyelesaian layanan terpublikasi atau terpampang pada tempat
yang mudah terlihat 35 89.7
P8 Pelayanan selesai sesuai target waktu penyelesaian layanan 36 92.3 P9 Biaya atau tarif pelayanan diinformasikan dengan jelas dan dapat diakses
dengan mudah oleh pengguna layanan 25 71.4
P10 Petugas pelayanan tersedia dalam jumlah yang memadai/seimbang dengan
jumlah konsumen 29 78.4
P11 Mudah bertemu dan berkomunikasi dengan petugas pelayanan 37 97.4 P12 Petugas pelayanan menunjukkan sikap siap, cepat dan cekatan dalam melayani 35 92.1 P13 Petugas pelayanan mampu memberikan solusi pada setiap permasalahan
konsumen 36 92.3
P14 Pelaksanaan layanan sesuai dengan maklumat/janji pelayanan yang ditetapkan 33 86.8 P15 Ruang pelayanan nyaman bagi konsumen 37 97.4 P16 Ketersediaan fasilitas pendukung di ruang pelayanan BPS seperti sarana
internet (wifi) 32 86.5
P17 Kemasan produk layanan rapi dan formal 37 94.9 P18 Sarana pengaduan disediakan bagi konsumen untuk memberikan
pengaduan/keluhan terhadap layanan yang dirasakan 31 86.1 P19 Pengaduan/saran/masukan konsumen ditindaklanjuti dengan baik 19 67.9 P20 Halaman website BPS mudah ditemukan 26 86.7 P21 Data BPS mudah ditemukan melalui website BPS 25 83.3 P22 Fitur website BPS lengkap dan mudah dipahami (tabel,grafik,peta) 24 80.0 P23 Mudah dan cepat untuk mendapatkan (download) data BPS 25 83.3
P24 Bahasa website mudah dipahami 26 86.7
4.1.4 Indeks Kualitas Data
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui Nilai Indeks dari Kualitas layanan konsumen BPS Provinsi NTT adalah 79,90 yang masuk dalam kategori memuaskan. Jadi kinerja BPS Provinsi NTT dalam melayani konsumen sudah bagus dan perlu ditingkatkan beberapa hal yang belum maksimal.
Tabel 4.8 Indeks Kualitas Layanan Konsumen BPS Pertanyaan Rata-Rata Kepuasan Rata-Rata Harapan Bobot Penimbang Faktor ke - i Indeks P1 3.10 3.58 0.042 0.13 P2 3.23 3.55 0.042 0.14 P3 3.85 3.48 0.041 0.16 P4 3.21 3.48 0.041 0.13 P5 3.31 3.55 0.042 0.14 P6 3.23 3.55 0.042 0.14 P7 3.05 3.40 0.040 0.12 P8 3.15 3.53 0.042 0.13 P9 2.91 3.40 0.040 0.12 P10 2.95 3.48 0.041 0.12 P11 3.37 3.53 0.042 0.14 P12 3.26 3.48 0.041 0.13 P13 3.21 3.55 0.042 0.13 P14 3.13 3.48 0.041 0.13 P15 3.53 3.63 0.043 0.15 P16 3.16 3.63 0.043 0.14 P17 3.18 3.45 0.041 0.13 P18 3.03 3.38 0.040 0.12 P19 2.82 3.50 0.041 0.12 P20 3.23 3.70 0.044 0.14 P21 3.17 3.68 0.043 0.14 P22 3.17 3.58 0.042 0.13 P23 3.17 3.70 0.044 0.14 P24 3.27 3.60 0.042 0.14 Jumlah 84.83 3.20
Nilai Indeks Kualitas Data 79.90
Kesimpulan 4.1 :
Tingkat kepuasan masing-masing kelompok konsumen/pengguna data menurut tempat beraktivitas, pendidikan yang ditamatkan dan jenis media komunikasi utama dapat disimpulkan bahwa Kualitas Layanan BPS Provinsi NTT sudah memuaskan. Kualitas Layanan BPS yang sudah baik perlu dipertahankan dan tingkatkan yang belum maksimal. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.5, 98% konsumen menyatakan penting adanya perbaikan kualitas pelayanan BPS. Secara keseluruhan 87,3% pegguna data menyatakan puas dengan kualitas layanan BPS Provinsi NTT (Gambar 4.4).
Gambar 4.4 Persentase Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Layanan BPS Provinsi NTT
Gambar 4.5 Persentase Konsumen terhadap Harapan/Kepentingan Perbaikan Kualitas Layanan BPS Provinsi NTT
4.2 Analisis Kepuasan Kualitas Data pada Setiap Ragam Data 4.2.1 Kualitas Data pada Ragam Data Statistik Sosial
Gambar 4.6 menjelaskan rata-rata kinerja, rata-rata harapan dan kesenjangan pada setiap variabel pada ragam data statistik sosial. Berdasarkan Gambar 4.7 terlihat bahwa kesenjangan yang paling besar dari seluruh variabel adalah kemutakhiran data sebesar 28,33%. Nilai gap yang paling kecil adalah 5,83%, yaitu variabel Interpretabilitas (data disajikan secara jelas dan mudah dipahami). Variabel interpretabilitas yang memiliki nilai kesenjangan terendah ini dapat diartikan hampir mendekati harapan pengguna data. Dengan demikian variabel kemutakhiran data pada ragam data statistik sosial diharapkan menjadi perhatian khusus untuk perbaikan di masa mendatang. Lebih jelasnya perhatikan
Tabel 4.9 yang merupakan hasil analisis kepentingan–kinerja (IPA). Kondisi ini menunjukkan variabel-variabel mana saja yang harus menjadi prioritas perbaikan dan mana yang harus dipertahankan.
Gambar 4.6 Grafik Persentase dari Rata-rata Kinerja, Rata-rata Harapan dan Kesenjangan pada Ragam Data Sosial
Tabel 4.9 Daftar Variabel Berdasarkan Prioritas dan Kuadran [Hasil analisis Kepentingan-Kinerja]
Kuadran Rank Variabel
A dan C : Prioritas Perbaikan
1 P2 Kemutakhiran data 2 P1 Akurasi/Ketepatan data
3 P6 Koheren (Data Konsisten dan Selaras dengan Sumber lain) 4 P9 Aktualitas dan Ketepatan Waktu
B : Kinerja yang dipertahankan
1 P8 Data tersedia secara jelas
2 P3 Relevansi Data (Data Sesuai dengan kebutuhan pengguna) D: Pelayanan yang
Berlebihan
2 P5 Komparibilitas Data 3 P4 Aksesibilitas Data 4 P7 Interpretabilitas
Tabel 4.10 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Data Ragam Statistik Sosial Menurut Tempat Beraktivitas Pengguna Data
Pekerjaan Utama Rata-rata
Kepuasan
Tingkat
Kepuasan Kategori
Kementerian/ Lembaga Pemerintahan 3.02 75.46 Memuaskan
SKPD 2.87 71.70 Memuaskan
Lembaga Pendidikan dan Penelitian 2.76 68.89 Memuaskan Media Massa 2.11 52.78 Tidak Memuaskan Perbankan 3.44 86.11 Sangat Memuaskan
Perusahaan Swasta* - - -
Lainnya 3.28 81.88 Sangat Memuaskan
Rata - Rata 2.91 72.80 Memuaskan *) Tidak ada responden dari Perusahaan Swasta
Pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengguna data yang dikelompokkan menurut tempat beraktivitas menyatakan data statistik sosial sudah memuaskan. BPS Provinsi NTT sudah dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
4.2.2 Kualitas Layanan Data pada Ragam Data Statistik Produksi
Rata-rata kinerja, rata-rata harapan dan kesenjangannya pada setiap variabel pada ragam data statistik produksi disajikan pada Gambar 4.7, dimana terlihat bahwa kesenjangan yang paling besar dari seluruh variabel adalah kemutakhiran data yaitu sebesar 27,5%. Kasus ini sama dengan kasus pada ragam data statistik sosial. Nilai gap yang paling kecil adalah 7,5%, pada variabel Interpretabilitas, ini berarti bahwa data telah disajikan secara jelas dan mudah dipahami. Variabel interpretabilitas yang memiliki nilai kesenjangan terendah dapat diartikan telah mendekati harapan pengguna data. Sehingga, variabel kemutakhiran data pada ragam data statistik produksi diharapkan menjadi perhatian khusus untuk perbaikan di masa mendatang. Lebih jelasnya perhatikan Tabel 4.11 yang merupakan hasil analisis kepentingan–kinerja (IPA). Tabel ini menunjukkan variabel-variabel mana yang harus menjadi prioritas perbaikan dan mana yang harus dipertahankan.
Gambar 4.7 Grafik Rata-rata Kinerja, Rata-rata Harapan dan Kesenjangan pada Ragam Data Statistik Produksi
Tabel 4.11 Daftar Variabel Statistik Produksi Berdasarkan Prioritas dan Kuadran [Hasil analisis Kepentingan – Kinerja]
Kuadran Rank Variabel
A dan C : Prioritas Perbaikan
1 P2 Kemutakhiran data
2 P9 Aktualitas dan Ketepatan Waktu 3 P1 Akurasi/Ketepatan data
4 P6 Koheren (Data Konsisten dan Selaras dengan Sumber lain) B : Kinerja yang
dipertahankan
1 P8 Data tersedia secara jelas
2 P3 Relevansi Data (Data Sesuai dengan kebutuhan pengguna) D : Pelayanan yang
Berlebihan
2 P4 Aksesibilitas Data 3 P5 Komparibilitas Data 4 P7 Interpretabilitas
Tabel 4.12 Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Kualitas Data Ragam Statistik Produksi Menurut Tempat Beraktivitas Pengguna Data
Pekerjaan Utama Rata-rata
Kepuasan
Tingkat
Kepuasan Kategori
Kementerian/ Lembaga Pemerintahan 2.76 68.89 Memuaskan
SKPD 2.89 72.22 Memuaskan
Lembaga Pendidikan dan Penelitian 3.26 81.48 Sangat Memuaskan
Media Massa 3.00 75.00 Memuaskan
Perbankan* - - -
Perusahaan Swasta* - - -
Lainnya 2.93 73.15 Memuaskan
Rata-rata 2.97 74.15 Memuaskan *) Tidak ada responden dari Perusahaan Swasta dan Perbankan
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata pengguna data yang dikelompokkan menurut tempat beraktivitas menyatakan data statistik produksi sudah memuaskan. Pengguna data dari Lembaga Pendidikan dan Penelitian menyatakan data statistik produksi BPS Provinsi NTT sudah sangat memuaskan.
4.2.3 Kualitas Layanan Data pada Ragam Data Statistik Distribusi dan Jasa
Rata-rata kinerja, rata-rata harapan dan kesenjangannya pada setiap variabel pada ragam data Statistik Distribusi dan Jasa disajikan pada Gambar 4.8, dimana kesenjangan yang paling besar dari seluruh variabel adalah Koheren yaitu sebesar 32,14%. Kondisi tersebut diharapkan variabel ini menjadi perhatian khusus untuk perbaikan di masa mendatang. Nilai gap yang paling kecil adalah 3,57%, ada pada variabel Interpretabilitas. Ini berarti bahwa data telah disajiikan secara jelas dan mudah dipahami. Variabel interpretabilitas memiliki nilai kesenjangan terendah yang dapat diartikan hampir mendekati harapan pengguna data. Responden mengharapkan variabel koheren data pada ragam data statistik distribusi dan jasa, bisa menjadi perhatian khusus untuk perbaikan di masa mendatang. Lebih jelasnya perhatikan Tabel 4.13 yang merupakan hasil analisis kepentingan–kinerja (IPA) menunjukkan variabel-variabel prioritas perbaikan dan yang harus dipertahankan. Tabel tersebut menunjukkan bahwa tidak ada sama sekali variabel yang berada di Kuadran B. Ragam data Statistik Distribusi dan Jasa belum berhasil memenuhi keinginan pengguna data.
Gambar 4.8 Grafik Rata-rata Kinerja, Rata-rata Harapan dan Kesenjangan pada Ragam Data Statistik Distribusi dan Jasa
Tabel 4.13 Daftar Variabel Berdasarkan Prioritas dan Kuadran pada Statistik Distribusi dan Jasa
Kuadran Rank Variabel
A dan C : Prioritas Perbaikan
1 P2 Kemutakhiran data 2 P4 Aksesibilitas Data
3 P6 Koheren (Data Konsisten dan Selaras dengan Sumber lain) 4 P9 Aktualitas dan Ketepatan Waktu
5 P8 Data tersedia secara jelas
6 P3 Relevansi Data (Data Sesuai dengan kebutuhan pengguna) B : Kinerja yang dipertahankan - D : Pelayanan yang Berlebihan 1 P5 Komparibilitas Data 2 P1 Akurasi/Ketepatan data 3 P7 Interpretabilitas
Tabel 4.14 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Data Ragam Distribusi dan Jasa Menurut Tempat Beraktivitas Pengguna Data
Pekerjaan Utama Rata-rata
Kepuasan
Tingkat
Kepuasan Kategori
Kementerian/ Lembaga Pemerintahan 2.83 70.83 Memuaskan
SKPD 2.78 69.44 Memuaskan
Lembaga Pendidikan dan Penelitian 2.89 72.22 Memuaskan
Media Massa 2.56 63.89 Memuaskan
Perbankan 3.67 91.67 Sangat Memuaskan
Perusahaan Swasta* - - -
Lainnya* - - -
Rata-rata 2.94 73.61 Memuaskan
Pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa rata-rata pengguna data yang dikelompokkan menurut tempat beraktivitas menyatakan data pada ragam data distribusi dan jasa sudah memuaskan. Dalam hal ini pengguna data dari Perbankan meyatakan bahwa data distribusi dan jasa sudah sangat memuaskan.
4.2.4 Kualitas Layanan Data pada Ragam Data Neraca dan Analisis Statistik
Gambar 4.9 menunjukkan grafik kesenjangan terhadap rata–rata kinerja dan harapan dari pengguna data. Grafik ini sangat menarik karena memuat nilai kesenjangan yang sangat unik. Nilai kesenjangan pada ragam data neraca dan analisis statistik bernilai positif, nol (0) dan negatif. Nilai kesenjangan yang paling besar adalah variabel aktualitas data dan koheren sebesar 18,75% jadi kedua variabel tersebut yang menjadi prioritas perbaikan dimasa mendatang. Hal menarik lagi adalah variabel akurasi/ketepatan data bernilai nol (0) yang artinya kinerja sudah mencapai harapan pengguna data. Satu lagi hal yang unik adalah variabel interpretabilitas data yang kesenjangannya sebesar -3,13% yang artinya nilai kinerja lebih besar dari yang diharapkan. Jadi kinerja dari variabel ini dianggap berlebihan. Lebih jelasnya perhatikan Tabel 4.15 yang merupakan hasil analisis kepentingan–kinerja (IPA) menunjukan variabel-variabel yang menjadi prioritas perbaikan dan yang harus dipertahankan.
Gambar 4.9 Grafik Rata-rata Kinerja, Rata-rata Harapan dan Kesenjangan pada Ragam Data Neraca dan Analisis Statistik
Tabel 4.15 Daftar Variabel Berdasarkan Prioritas dan Kuadran pada Neraca dan Analisis Statistik
Kuadran Rank Variabel
A dan C : Prioritas Perbaikan
1 P9 Aktualitas dan Ketepatan Waktu
2 P6 Koheren (Data Konsisten dan Selaras dengan Sumber lain) 3 P3 Relevansi Data (Data Sesuai dengan kebutuhan pengguna) 4 P2 Kemutakhiran data
B : Kinerja yang dipertahankan 1 P4 Aksesibilitas Data
D: Pelayanan yang Berlebihan
1 P8 Data tersedia secara jelas 2 P5 Komparibilitas Data 3 P1 Akurasi/Ketepatan data 4 P7 Interpretabilitas
Tabel 4.16 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Ragam Data Neraca dan Analisis Statistik Menurut Tempat Beraktivitas Pengguna Data
Pekerjaan Utama Rata-rata
Kepuasan
Tingkat
Kepuasan Kategori
Kementerian/ Lembaga Pemerintahan 3.06 76.39 Memuaskan
SKPD 3.89 97.22 Sangat Memuaskan
Lembaga Pendidikan dan Penelitian 2.67 66.67 Memuaskan
Media Massa 3.00 75.00 Memuaskan
Perbankan 3.44 86.11 Sangat Memuaskan Perusahaan Swasta*
Lainnya*
Rata - Rata 3.21 80.28 Memuaskan *)Tidak ada responden dari Perusahaan Swasta dan Lainnya
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa rata-rata pengguna data yang dikelompokkan menurut tempat beraktivitas menyatakan bahwa data pada ragam data neraca dan analisis statistik sudah memuaskan. Bahkan, pengguna data dari SKPD dan Perbankan menyatakan bahwa data neraca dan analisis statistik sangat memuaskan.
4.2.5 Kualitas Layanan Data pada Ragam Data Metodologi Statistik
Gambar 4.10 menunjukkan nilai kesenjangan pada ragam data metodologi statistik yang paling besar adalah 25%. Nilai kesenjangan yang paling besar adalah variabel aktualitas data, koheren dan kemutakhiran data. Sedangkan variabel akurasi data yang paling kecil adalah 10%. Variabel akurasi data memiliki nilai kesenjangan terendah yang dapat diartikan hampir mendekati harapan pengguna data.
Dengan demikian diharapkan variable-variabel aktualitas data dan koheren dan kemutakhiran data pada ragam data metodologi statistik diharapkan menjadi perhatian khusus untuk perbaikan di masa mendatang. Lebih jelasnya perhatikan Tabel 4.17 yang merupakan hasil analisis kepentingan – kinerja (IPA) menunjukkan variabel-variabel prioritas perbaikan dan yang harus dipertahankan.
Gambar 4.10 Grafik Rata-rata Kinerja, Rata-rata Harapan dan Kesenjangan pada Ragam Data Metodologi Statistik
Tabel 4.17 Daftar Variabel Metodologi Statistik Berdasarkan Prioritas dan Kuadran – Hasil Analisis Kepentingan – Kinerja
Kuadran Rank Variabel
A dan C : Prioritas Perbaikan
1 P9 Aktualitas dan Ketepatan Waktu
2 P6 Koheren (Data Konsisten dan Selaras dengan Sumber lain) 3 P2 Kemutakhiran data
4 P4 Aksesibilitas Data B : Kinerja yang
dipertahankan
1 P8 Data tersedia secara jelas 1 P5 Komparibilitas Data 2 P7 Interpretabilitas D: Pelayanan yang
Berlebihan
3 P3 Relevansi Data (Data Sesuai dengan kebutuhan pengguna) 4 P1 Akurasi/Ketepatan data
Tabel 4.18 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Data Ragam Data Metodologi Statistik Menurut Tempat Beraktivitas Pengguna Data
Pekerjaan Utama Rata-rata Kepuasan Tingkat Kepuasan Kategori
Kementerian/ Lembaga Pemerintahan 3.04 75.93 Memuaskan
SKPD 3.11 77.78 Memuaskan
Lembaga Pendidikan dan Penelitian 3.07 76.85 Memuaskan Media Massa*
Perbankan*
Perusahaan Swasta*
Lainnya 2.44 61.11 Tidak Memuaskan
Rata - Rata 2.92 72.92 Memuaskan
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa pengguna data dari kementerian/lembaga pemerintahan, SKPD, Lembaga Pendidikan dan Penelitian menyatakan bahwa kualitas data BPS sudah memuaskan. Rata-rata pengguna data yang dikelompokkan menurut tempat beraktivitas menyatakan data pada ragam metodologi statistik sudah memuaskan.
4.2.6 Indeks Masing-Masing Ragam Data
Berdasarkan metode analisis yang digunakan untuk menghitung indeks kualitas data diperoleh indeks dari masing-masing ragam data yang disediakan oleh BPS disajikan pada Tabel 4.19. Adapun nilai-nilai indeks berturut-turut; Statistik Sosial: 74.3; Statistik Produksi: 73.1; Statistik Distribusi dan Jasa: 72,5; Neraca dan Analisis Statistik: 80,5 dan Metodologi Statistik: 75,3. Seluruh ragam data masuk dalam kategori memuaskan, sehingga dari nilai-nilai indeks tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas dari kelima ragam data masuk dalam kategori sudah memuaskan.
Tabel 4.19 Indeks Kualitas Data pada Masing-Masing Ragam Data
Ragam Data Indeks Kategori
Statistik Sosial 74.3 Memuaskan
Statistik Produksi 73.1 Memuaskan
Statistik Distribusi dan Jasa 72.5 Memuaskan
Neraca dan Analisis Statistik 80.5 Memuaskan
Metodologi Statistik 75.3 Memuaskan
Rata-rata Indeks 75.16 Memuaskan
4.2.7 Kesimpulan Kesenjangan Layanan Data pada Lima Ragam Data BPS
Nilai Kesenjangan yang paling besar dari variabel-variabel pada kelima ragam data tersebut sebesar 32,14% yaitu variabel koheren data pada ragam data statistik distribusi dan jasa.