• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesan Kualitas (Perceived Quality)

Dalam dokumen Analisis Ekuitas Merek Kedai Telapak (Halaman 67-71)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Analisis Kesan Kualitas (Perceived Quality)

Analisis Kesan Kualitas adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Analisis kesan kualitas dilakukan untuk mengetahui persepsi konsumen Kedai Telapak terhadap kualitas dan pelayanan Kedai Telapak dapat diihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rataan nilai Perceived Quality

No Atribut-atribut Nilai rataan

1 Rasa produk 3,78

2 Kualitas produk (kesegaran dan kebersihan produk) 3,78

3 Variasi menu produk 3,59

4 Kenyamanan dan kebersihan Kafe 3,72

5 Peralatan makan 3,82

6 Harga produk 3,63

7 Pengetahuan pramusaji terhadap produk 3,75 8 Kesesuaian pesanan dengan produk yang disajikan 3,81

9 kesigapan pelayan 3,56

10 Kemampuan pramusaji berkomunikasi dengan konsumen

3,62

11 Kesopanan dan perhatian pramusaji 3,8

12 Keramahan karyawan 3,64

13 Kecepatan penyajian 3,34

14 Penampilan pelayan yang diharapkan 3,48

15 Ketersediaan fasilitas penunjang (toilet, mushola, tempat parkir, music, hot spot)

3,73 16 Kesesuaian pesanan dengan waktu yang dijanjikan 3,46

17 Jam operasional kafe 4,01

18 Perhatian terhadap keluhan konsumen 3,55

19 Kecepatan dalam transaksi pembayaran 3,56

56

Kesan kualitas ini akan membentuk persepsi kualitas dari suatu produk di mata pelanggan. Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari suatu produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek. Kesan kualitas yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap suatu produk. Sebaliknya, jika kesan kualitas pelanggan negatif, produk tidak akan bertahan lama di pasar.

Berdasarkan hasil analisis rata-rata konsumen yang menilai kualitas yang diberikan oleh Kedai Telapak sudah baik dengan nilai rataan sebesar 3,69. Berdasarkan dari 20 atribut yang diberikan untuk responden diperoleh hasil lokasi yang strategis mendapat penilaian tertinggi dengan rataan penilaian sebesar 4,1 kemudian jam operasional kafe dengan nilai rataan sebesar 4,01 dan yang paling rendah adalah kecepatan penyajian dengan proporsi penilaian rataansebesar 3,34 dan kesesuaian pesanan dengan waktu penyajian sebesar 3,46. Munculnya lokasi strategis sebagai proporsi nilai yang paling tinggi disebabkan karena lokasi dari kedai yang strategis sehingga mempermudah konsumen untuk datang ke Kedai.

Rataan penilaian yang baik ini menunjukkan kesan konsumen terhadap kualitas yang ditawarkan pihak Kedai sudah memadai, sehingga dapat menumbuhkan loyalitas konsumen terhadap Kedai Telapak sebaliknya jika hasil penilaian yang diberikan konsumen sangat buruk maka Kedai Telapak harus segera berbenah untuk membangun kualitas yang baik sehingga loyalitas konsumen terhadap kedai terjalin kuat

Atribut-atribut yang membentuk kualitas merek Kedai Telapak dapat dilakukan dengan menggunakan analisis faktor, dimana analisis faktor bertujuan untuk mengelompokkan atribut-atribut menjadi beberapa kelompok berdasarkan hubungan keterkaitan dengan atribut lain. Berdasarkan analisis faktor diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 7.

57

Tabel 7. Hasil Analisis Faktor No Komponen

Utama Variabel penciri Faktor loading

1. Pelayanan 1.Kesesuaian pesanan dengan produk yang disajikan .796

2.Pengetahuan pramusaji terhadap produk .693

3.Kecepatan dalam transaksi pembayaran .684

4.Kesesuaian pesanan dengan waktu yang dijanjikan .668

5.Penampilan pelayan yang diharapkan .655

6.Perhatian terhadap keluhan konsumen .601

7.Kesopanan dan perhatian pramusaji .597

8.Kemampuan pramusaji berkomunikasi dengan

konsumen .515 9.Keramahan karyawan .513 10.kesigapan pelayan .437 11.Kecepatan penyajian .396 2. Fasilitas & Lokasi 1. Peralatan makan .687

2. Kenyamanan dan kebersihan Kafe .610

3. Jam operasional kafe .507

4. Lokasi/ tempat strategis .428

5. Ketersediaan fasilitas penunjang (toilet, mushola,

tempat parkir, music, hot spot)

.402

3. Kualitas Produk 1. Peralatan makan .687

2. Variasi menu produk .546

3. Kualitas produk (kesegaran dan kebersihan produk) .516

4. Rasa produk .461

Hasil analisis faktor dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, adapun hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Komponen Utama Pertama (Pelayanan)

Faktor ini merupakan faktor yang paling penting dipertimbangkan konsumen dalam memilih suatu kafe. Faktor ini memiliki nilai eigenvalues terbesar yaitu 5,056 diantara faktor lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor ini merupakan faktor yang paling dipentingkan serta mempengaruhi konsumen dalam melakukan kegiatan pembelian di Kedai Telapak. Faktor ini dapat menjelaskan keragaman data sebesar 25,28 persen. Berdasarkan nilai factor loading-nya terlihat bahwa kesebelas variabel tersebut mempunyai nilai factor loading yang cukup kuat dan memiliki korelasi yang positif antara atribut. Artinya dengan semakin baiknya kualitas pelayanan yang diberikan akan diperoleh suatu manfaat atau hasil yang optimal, sehingga konsumen akan merasa puas serta tertarik untuk melakukan pembelian di Kedai Telapak. Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan bahwa faktor

58

pelayanan merupakan bagian penting bagi setiap kafe untuk dilakukan, dengan meningkatkan pelayanan tentunya akan memberi kesan yang baik bagi konsumen mereka. Atribut yang memiliki nilai faktor loading terbesar adalah kesesuaian pesanan dengan produk yang disajikan yaitu sebesar 0,796 disusul dengan atribut pengetahuan pramusaji terhadap produk sebesar 0,693 dan atribut kecepatan transaksi pembayaran. 2. Komponen Utama Kedua (Fasilitas dan Lokasi)

Atribut-atribut yang membentuk faktor ini merupakan atribut yang mewakili fasilitas dan lokasi Kedai Telapak. Nilai korelasi antara variabel yang termasuk dalam faktor ini seluruhnya bernilai positif. Artinya semakin baik fasilitas yang diberikan dan semakin strategis lokasi kafe akan semakin menarik perhatian konsumen untuk melakukan aktivitas pembelian di Kedai Telapak. Berdasarkan nilai factor loading- nya terlihat bahwa ke lima variabel tersebut mempunyai nilai factor loading yang cukup kuat dan memiliki korelasi yang positif antara atribut. Artinya dengan semakin baiknya kualitas yang diberikan akan diperoleh suatu manfaat atau hasil yang optimal, sehingga konsumen akan merasa puas serta tertarik untuk melakukan pembelian di Kedai Telapak.

3. Komponen Utama Ketiga (Kualitas Produk)

Komponen ini dibentuk oleh atribut peralatan makan, variasi menu produk, kualitas produk (kesegaran dan kebersihan produk), rasa produk. komponen utama ketiga ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari setiap kafe karena dengan semakin baik kualitas produk yang diberikan akan semakin menarik minat konsumen untuk kembali berkunjung kekafe. Berdasarkan nilai factor loading-nya terlihat bahwa ke empat atribut tersebut mempunyai nilai factor loading yang cukup kuat dan memiliki korelasi yang positif antara atribut. Artinya dengan semakin baiknya kualitas yang diberikan akan diperoleh suatu manfaat atau hasil yang optimal, sehingga konsumen akan merasa puas serta tertarik untuk melakukan pembelian di Kedai Telapak. Hasil analisis perceived quality dapat dilihat pada Lampiran 5.

59

Dalam dokumen Analisis Ekuitas Merek Kedai Telapak (Halaman 67-71)

Dokumen terkait