• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN HASIL ANALISA DATA

D. Analisis Data

4. Analisis Keseluruhan

Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data kuantatif dan kualatif, sehingga perlu dilakukan analisa data lebih lanjut untuk bisa mengambil kesimpulan dari hasil penelitian ini. Setelah semua data terkumpul, proses selanjutnya adalah triangulasi data. Tujuan dari triangulasi adalah untuk mengecek kebenaran data dan berbagai sudut pandang ynag berbeda dengan cara mengurangi sebanyak-banyaknya bisa yang kemungkinan terjadi pada saat pengumpulan dan proses analisa data (Arifin, 2011: 1640. Adapun langkahh-langkah yang dilakukan dalam proses triangulasi adalah sebagai berikut :

a. Menyajikan kesimpulan dari masing-masing sumber data (kuisoner, tes, wawancara).

b. Meninjau kesimpulan dari hasil angket, tes dan wawancara dengan beberapa pedoman evaluasi proses pembelajaran.

c. Menarik kesimpulan dan tinjauan.

J. Tahap Pelaksanaan Penelitian Keseluruhan

Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan rencana kegiatan. Rencana kehiatan yang disusun peneliti adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap awal penelitian, peneliti membuat proposal penelitian. Didalam proposal,npeneliti merencanakan penelitian yang akan dilakukan. Rencana yang disusun kemudian dipraktekkan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru pada saat melakukan pembelajaran. Penelitian ini dilakukan tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengamatan. Secara rinci langkah-langkah tersebut dijabarkan sebagai berikut :

a. Menghubungi sekolah yang diajukan sebagai subyek penelitian.

b. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran di sekolah dan menentukan materi yang akan diajarkan dengan model pembelajaran Quantum Learning.

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang diajarkan. RPP dibuat untuk 4 kali pertemuan , Latihan soal dan soal tes.

d. Menyusun dan menyiapkan instrumen peneliti yang akan digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data kualitatif berupa panduan wawancara siswa, dan angket motivasi belajar siswa.

e. Menyusun dan menyiapkan instrumen peneliti yang akan digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data kuantitatif berupa tes hasil belajar siswa.

f. Menyusun dan menyiapkan media pembelajaran.

g. Meminta penilaian dan pendapat guru mengenai pembelajaran dan instrumen penelitian yang telah dipersiapkan untuk mengetahui kelayakannya.

h. Menyiapkan bahan – bahan untuk pembelajaran Quantum Learning: 1) Penataan tempat duduk siswa

Cara pengaturan bangku memainkan peran penting dalam pengorkestraan belajar. Bangku siswa dapat disusun untuk mendukung tujuan belajar tertentu. Guru bisa meminta siswa untuk mengatur ulang bangku mereka untuk memudahkan jenis interaksi belajar yang diperlukan. Pengaturan yang membuat siswa menghadap ke satu arah dan tetap fokus, baik untuk presentasi siswa atau pemutaran video. Pengaturan bangku agar siswa saling

berhadapan akan lebih baik untuk kegiatan diskusi dan kerja kelompok.

2) Menentukan musik instrumen yang akan digunakan

Peneliti menentukan musika yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Musik instrumen yang digunakan adalah music yang lembut dan yang membuat siswa nyaman dalam mengikuti pelajaran. Penggunaan musik tersebut dimaksudkan agar meningkatkan motivasi siswa.

3) Menyiapkan slogan – slogan yang akan digunakan dalam pembelajaran Quantum Learning. Slogan – slogan tersebut berisi kalimat - kalimat positif yang dapat membuat siswa bersemangat dalam belajar. Kalimat – kalimat positif yang tergantung di dinding akan menjadi pengingat abadi akan potensi dan kelebihan anak. Diantara slogan – slogan ini bertuliskan Aku Juara, Aku Pasti Bisa Mempelajarinya, Aku Hebat.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksana, peneliti yang bertindak sebagai guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disiapkan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning sesuai dengan yang telah direncanakan. Selama proses pembelajaran berlangsung , peneliti mengajar sesuai dengan RPP perubahan- perubahan sesuai dengan yang terjadi dilapangan.

Dalam penelitian ini kerangka perancangan pembelajaran dengan Quantum Learning adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan pendahuluan

1) Memberikan apersepsi dengan mengingat kembali tentang materi sebelumnya atau dengan membahas PR. (Sesuai dengan langkah 8(melatih kekuatan memori anak)).

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Memberikan motivasi kepada siswa berupa: informasi tentang pentingnya materi pelajaran matematik yang diajarkan. (Sesuai dengan langkah 1(kekuatan Ambak)).

4) Informasi pemberian penghargaan kepada siswa yang aktif dalam diskusi maupun presentasi, dan kepada siswa yang mempunyai nilai terbaik.

b. Kegiatan inti

1) Mengelompokkan siswa ke dalam kelompok diskusi (sesuai dengan langkah 2(penataan lingkungan belajar).

2) Membagikan soal latihan kepada tiap- tiap kelompok diskusi. (sesuai dengan langkah 2(penataan lingkungan belajar).

3) Saat siswa mendiskkusikan soal latihan, guru berkeliling dengan tujuan memotivasi dan memfasilitasi siswa serta membantu siswa yang mengalami kesulitan. (sesuai dengan langkah 1(kekuatan Ambak)).

4) Memperdengarkan musik untuk mencegah kebosanan siswa dalam belajar matematika. (sesuai dengan langkah 2(pentaan lingkungan belajar)).

5) Apabila ada siswa yang tidak bersedia mengerjakan soal latihan sesuai dengan perintah yang diberikan disediakan catatan yang bisa digunakan untuk menjawab soal-soal yang ada pada latihan. (sesuai dengan langkah 4(bebaskan gaya belajar, 6(membiasakan membaca) dan langkah 7(jadikan anak lebih kreatif).

6) Beberapa kelompok diskusi mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Kelompok lain yang tidak presentasi memeriksa kebenaran jawaban serta mencatat hasil kerja kelompok yang presentasi. (sesuai dengan langkah 5(membiasakan mencatat) dan langkah 6(membiasakan membaca).

7) Pemberian penghargaan kepada siswa yang aktif. (sesuai dengan langkah 3(memupuk sikap juara)).

8) Dengan tanya jawab guru dan siswa membahas hasil kerja siswa. Pembahasan diakhiri dengan penegasan dari guru tentang materi yang sedang dipelajari. (sesui dengn langkah 8(Melatih kekuatan memori anak))

9) Dalam setiap kelompok secara individu siswa mengerjakan soal- soal latihan sebagai evaluasi atau pengecekan pemahaman siswa. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dokumentasi nilai sebagai nilai tugas individu. (sesuai dengan langkah

5(membiasakan mencatat), langkah 6 (membiasakan membaca), dan langkah 8(melatih kekuatan memori anak).

c. Kegiatan penutup

1) Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sedang dipelajari. (sesuai dengan langkah 5(membiasakan mencatat), langkah 6(membiasakan membaca) dan langkah 8( melatih kekuatan memori anak).

2) Memberi perintah untuk mempelajari materi berikutnya (sesuai dengan langkah 6(membiasakan membaca)).

3) Guru memberikan PR (sesuai dengan langkah 6(membiasakan membaca) dan langkah 8(melatih kekuatan memori anak).

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL ANALISA DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

Sekolah yang digunakan oleh peneliti sebagai tempat pelaksanaan penelitian adalah SMP Negeri 3 Depok-Sleman Yogyakarta. Sekolah ini beralamatkan di Sopalan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY. Pada tahun 1979 SMP Negeri 3 Depok-Sleman didirikan diatas tanah seluas ±7488 m2. Bangunan yang dimiliki oleh sekolah ini sudah merupakan bangunan permanen. Fasilitas yang dimiliki oleh bangunan SMP Negeri 3 Depok ini yaitu halaman sekolah, parkiran motor untuk guru, parkiran sepeda untuk siswa, kantin sekolah, aula, kantor Kepala Sekolah, kantor Tata Usaha, kantor guru, kantor BK, ruangan kelas, lapangan basket, laboratorium komputer, perpustakaan dan kamar kecil. Halaman yang dimiliki oleh sekolah ini tidak terlalu luas, namun memiliki beberapa pohon yang rindang.

Sekolah ini memiliki 12 ruangan kelas, yang terdiri dari 4 ruangan untuk kelas VII, 4 ruangan untuk kelas VIII, dan 4 ruangan untuk kelas XI. Ukuran kelas kira – kira 7m x 8m. setiap kelas memiliki ventilasi yang cukup sehingga sirkulasi udara di dalam kelas dapat berjalan dengan baik. Masing – masing kelas dilengkapi dengan sepasang white board dan dilengkapi dengan viewer dan screen yang dapat digunakan guru untuk menunjang proses

pembelajaran. Jumlah guru yang ada di sekolah ini berjumlah 33 guru, sedangkan untuk karyawan berjumlah 8 orang sehingga total guru dan karyawan di sekolah ini berjumlah 41. Untuk jumlah siswa di masing – masing kelas berjumlah 32 siswa, sehingga jumlah total seluruh siswa dari kelas VII sampai dengan kelas IX berjumlah 384 siswa. Sekolah juga menyediakan fasilitas penunjang proses belajar mengajar seperti perpustakaan sebagai sumber belajar yang lengkap dan wi-fi yang dapat diakses siswa untuk mendapatkan tambahan informasi belajar.

B. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian 1. Observasi

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi di dalam kelas saat guru mengajar dengan tujuan untuk melihat kondisi kelas dan berkenalan dengan siswa. Observasi tersebut dilakukan di kelas VIID dan di kelas VIIA. Berdasarkan observasi tersebut terlihat bahwa guru menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab dalam menyampaikan materi pelajaran yang kemudian dilanjutkan dengan latihan soal. Selama pembelajaran, peneliti mengamati bahwa perilaku siswa di dalam kelas sangat bervariasi. Ada siswa yang sangat antusias dalam bertanya ketika mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, menyimak pelajaran, akan tetapi masih banyak siswa yang sibuk mengobrol dengan temannya dan usil hanya untuk mencari perhatian guru dan teman- teman disekitarnya. Melalui metode ceramah

dan Tanya jawab yang diterapkan guru tersebut terlihat bahwa kurangnya keaktifan siswa atau peran serta siswa didalam pembelajaran sehingga siswa cenderung bosan dan membuat kegaduhan yang mengganggu proses pembelajaran.

Selain melakukan pengamatan di dalam kelas, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru. Menurut guru tersebut dalam proses pembelajaran di dalam kelas biasanya hanya menggunakan metode Tanya jawab dan latihan soal. Guru jarang mengadakan kegiatan kerja kelompok karena akan menimbulkan kegaduhan sehingga siswa tidak fokus pada soal latihaan yang diberikan. Akan tetapi, Guru selalu memotivasi siswa dengan menuliskan kata- kata penyemangat disetiap soal latihan atau soal tes yang diberikan. Peneliti juga sempat menanyakan tentang bagaimana pemahaman murid terhadap materi yang diajarkan guru, menurut sebagian siswa materi yang diajarkan tidak mereka pahami dengan baik, mereka bosan dengan penjelasan guru yang monoton. Melalui observasi ini peneliti mencoba mengubah lingkungan belajar mereka menjadi lebih menyenagkan sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. 2. Pelaksanaan Tes Uji Coba

Tes uji coba/ tes awal dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 September 2013. Karena kelas yang akan diteliti adalah kelas VIID SMPN 3 Depok, maka tes tersebut diberikan di kelas yang setara yaitu VIIA yang diikuti oleh 32 siswa. Tes tersebut digunakan untuk mencari validitas dan

reliabilitas soal tes yang nantinya digunakan untuk penelitian di kelas VIID.

Tes tersebut terdiri dari dua macam. Yang pertama merupakan soal tes yang terdiri dari 5 soal bercabang berupa soal isian singkat dengan materi bentuk aljabar. Dan yang kedua merupakan pernyataan angket motivasi belajar siswa yang terdiri dari 20 pernyataan. Tes tersebut dikerjakan selama 1 x 40 menit atau satu jam pelajaran dan dilanjutkan dengan uji coba angket motivasi. Siswa diminta mengerjakan sendiri- sendiri tanpa bekerja sama dengan teman yang lain.

3. Validitas dan Reliabilitas

Perhitungan validitas dan reliabilitas dilakukan agar seluruh instrument yang berkaitan dengan pengukuran data dapat dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk kegiatan penelitian.

a. Validitas Isi Angket Motivasi Belajar Siswa

Untuk mengukur validasi isi dari kuisioner motivasi belajar siswa maka harus dilihat kesesuaian antara masing – masing butir pernyataan dalam angket dengan kisi- kisi dan indicator motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

Tabel 4.1

Indikator Angket Motivasi Belajar Siswa

Variabel Indikator

Motivasi

1. Keinginan/ dorongan untuk belajar 2. Kemauan mengerjakan tugas

3. Keinginan meningkatkan hasil belajar 4. Mandiri, tidak mudah menyerah 5. Tidak mudah putus asa

Berikut ini adalah hasil analisis validitas isi angket motivasi belajar siswa.

Tabel 4.2

Validitas isi Angket Motivasi Belajar Siswa

No Pernyataaan Indikator

1 Saya belajar atas kemauan sendiri tanpa disuruh orang lain untuk belajar

1 2 Saya mempelajari kembali pelajaran yang disampaikan

guru di rumah

1 3 Saya tidak pernah mempersiapkan materi pelajaran untuk

hari berikutnya

1 4 Saya belajar agar dapat memahami materi pelajaran

dengan baik

1 5 Saya menganggap tugas dari guru adalah penting

sehingga saya harus mengerjakannya

2 6 Saya akan tetap berusaha untuk mengerjakan tugas

walaupun saya mengalami kesulitan

2 7 Saya tidak suka menunda pekerjaan ( tugas ) yang

diberikan oleh guru

2 8 Saya hanya menyalin tugas teman dan tidak mengerjakan

sendiri

2 9 Saya rajin dan tekun belajar setiap hari untuk

meningkatkan prestasi

3 10 Saya puas dengan nilai yang saya dapat selama ini

sehingga tidak perlu belajar lagi

3 11 Nilai teman lain lebih bagus, mendorong saya untuk

belajar lebih giat lagi dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan

3

12 Saya mencoba untuk mempelajari materi yang belum dibahas guru

4 13 Saya berusaha mencari buku pelajaran dari sumber –

sumber yang lain untuk menambah pengetahuan

4 14 Saya malas untuk membaca buku dan hanya tahu

pelajaran ketika sedang diajar oleh ibu guru

4 15 Saya akan berhenti belajar apabila saya sudah merasa

lelah

5 16 Saya baru akan menerima bantuan teman apabila saya

merasa sudah tidak bisa mengerjakannya

5 17 Saya kecewa jika mendapat nilai jelek sehingga saya

malas belajar

5 18 Saya selalu bertanya ketika saya tidak memahami materi

pelajaran yang diberikan guru

19 Saya selalu berpern aktif pada saat pelajaran berlangsung 6 20 Saya sering mengganggu teman pada saat pelajaran

berlangsung

6

Setiap pernyataan telah mewakili semua kisi- kisi. Maka angket motivasi belajar siswa valid dan dapat digunakan.

b. Validitas Butir Item Angket Motivasi Belajar Siswa

Pada pengujian angket motivasi terdapat 20 butir pernyataan yang diuji coba. Setelah pengujian angket selesai dilaksanakan, peneliti melanjutkan dengan perhitungan validitas angket motivasi untuk memastikan bahwa angket motivasi tersebut mudah dipahami dan tidak menimbulkan makna yang berbeda.

Untuk keperluan validitas butir item perlu dihitung terlebih dahulu besarnya nilai korelasi dari setiap butir item angket yang kemudian akan dibandingkan dengan rtabel.

Untuk uji validitas item angket motivasi siswa, peneliti melakukan uji coba terhadap angket di kelas VII-A (kelas yang berbeda dengan kelas penelitian).

(Perhitungan korelasi butir angket motivasi siswa dapat dilihat

pada lampiran C.1)

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 32, maka nilai r table dapat diperoleh melalui table r dengan df (degree of freedom) = n-2. Jadi, df = 32 -2 =30 dengan taraf signifikansi 0,05. Diperoleh r tabel = 0,301. Butir angket dikatakan valid apabila nilai

rhitung ≥ rtabel. Sedangkan jika rhitung ˂ rtabel maka butir Angket dikatakan tidak valid.

Dari hasil perhitungan korelasi butir item angket motivasi siswa, diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4. 3

Hasil Uji Validitas Butir Angket Motivasi Siswa Butir Angket ke- rhitung rtabel Keterangan

1 0,35 0,301 Valid 2 0,49 0,301 Valid 3 0,45 0,301 Valid 4 0,50 0,301 Valid 5 0,32 0,301 Valid 6 0,47 0,301 Valid 7 0,51 0,301 Valid 8 0,53 0,301 Valid 9 0,55 0,301 Valid 10 0,50 0,301 Valid 11 0,53 0,301 Valid 12 0,68 0,301 Valid 13 0,70 0,301 Valid 14 0,55 0,301 Valid 15 0,31 0,301 Valid 16 0,33 0,301 Valid 17 0,35 0,301 Valid 18 0,49 0,301 Valid 19 0,35 0,301 Valid 20 0,33 0,301 Valid

Karena pada setiap butir soal nilai rhitung > rtabel maka butir soal dikatakan valid sehingga butir soal dapat digunakan pada kelas penelitian.

c. Reliabilitas Angket Motivasi Siswa

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama – sama terhadap

seluruh butir item pernyataan pada angket. Jika nilai Alpha ≥ 0,60

maka angket dikatakan reliabel. Dan sebaliknya jika perhitungan nilai alpha < 0,60 maka soal dikatakan tidak reliabel.

(Perhitungan reliabilitas angket motivasi siswa dapat dilihat

pada lampiran C.2)

Perhitungan koefisien Cronbach Alpha (r) sebagai berikut : r = . = . = . = 0,7875

Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa nilai Alpha = 0,7875, maka nilai alpha ≥ 0,60 sehingga angket motivasi siswa dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian.

d. Validitas Isi Akhir

Untuk mengukur validitas isi dari soal tes akhir, maka harus dilihat kesesuaian antara masing – masing butir soal dengan indikator

– indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran ini. Berikut ini adalah indikator kognitif untuk soal tes akhir yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4. 4

Indikator Soal Tes Akhir

No Indikator Kognitif Aspek Penilaian Ingatan Pemahaman Konsep Aplikasi/ Penerapan 1. Menentukan nilai kebenaran kalimat pernyataan Ya Ya Tidak 2. Menentukan bentuk PLSV, bukan PLSV dan variabelnya Ya Ya Tidak 3. Menentukan himpunan penyelesaian PLSV Ya Ya Tidak 4. Menentukan himpunan penyelesaian PLSV jika variable pada himpunan bilangan rasional

Ya Ya Tidak

5. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan PLSV

Ya Ya Tidak

Berikut ini adalah hasil uji validitas isi tes akhir berdasarkan indikator kognitif diatas.

Tabel 4. 5

Hasil Uji Validitas Isi Tes Akhir No.

Soal Soal Tes Akhir

No. Indikator 1 1. Tentukan nilai kebenaran kalimat berikut ini !

a. Hasil kali 6 dan 11 adalah 66. b. 16 lebih dari 10.

c. 600 dibagi 25 sama dengan 16. d. 3 adalah bilangan prima terkecil. e. Selisih dari 80 dan 16 adalah 65.

1 2 Persamaan PLSV/ Bukan PLSV Variabel x + 9 = 25 2x – y = 10 x + y + z = 10 2

p2– q2 = 12 3 (x + 2) = 2

3 Tentukan himpunan penyelesaian PLSV dibawah ini ! a. 3x + 7 = 25

b. -3x + 4 = 19 c. 3x – 2 = 2 (x – 5)

3

4 Tentukan himpunan penyelesaian persamaan - persamaan berikut jika variabel pada himpunan bilangan rasional! a. x + 3 = 2 b. 3x + = c. 6t + = 2t - 4

5 Harga 1 buah buku sama dengan harga 3 buah pena. Jika harga 2 buah buku dan 5 buah pena adalah 38.500.

a. Buatlah model matematikanya!

b. Berapa harga 1 buah buku dan 1 buah pena? c. Tentukan harga 3 buah buku dan 4 buah pena!

5

Dari validasi isi di atas dapat dilihat bahwa masing – masing indikator pada kisi – kisi soal dipenuhi/ diwakili oleh butir – butir soal, maka soal tes valid dan soal dapat digunakan sebagai instrumen. e. Validitas Butir Item Tes Akhir

Soal tes akhir ini diberikan/ diujicobakan di kelas VII-A (kelas yang berbeda dengan kelas penelitian dan dipilih secara acak). Dari pelaksanaan uji coba tersebut diperoleh hasil atau nilai sebagai berikut:

Tabel 4. 6

Daftar Nilai Hasil Uji Coba Tes Akhir No Nama Siswa Nilai

1 Siswa 1 60 2 Siswa 2 65 3 Siswa 3 88 4 Siswa 4 70 5 Siswa 5 56 6 Siswa 6 33 7 Siswa 7 8 8 Siswa 8 46 9 Siswa 9 46 10 Siswa 10 45 11 Siswa 11 43 12 Siswa 12 63 13 Siswa 13 33 14 Siswa 14 33 15 Siswa 15 16 16 Siswa 16 53 17 Siswa 17 51 18 Siswa 18 43 19 Siswa 19 15 20 Siswa 20 33 21 Siswa 21 45 22 Siswa 22 33 23 Siswa 23 33 24 Siswa 24 45 25 Siswa 25 46 26 Siswa 26 45 27 Siswa 27 48 28 Siswa 28 4,3 29 Siswa 29 66 30 Siswa 30 48 31 Siswa 31 41 32 Siswa 32 30

(Daftar nilai hasil uji coba tes akhir dapat dilihat pada lampiran C. 3)

Seperti pada uji coba soal tes akhir, berdasarkan hasil yang diperoleh dari daftar nilai di atas, maka dapat ditentukan validitas butir item dari soal tersebut.

(Perhitungan korelasi dapat dilihat pada lampiran C. 4)

Setelah mengetahui nilai korelasi antara setiap butir soal terhadap total skornya, maka dapat ditentukan apakah butir soal tersebut valid atau tidak dengan cara membandingkan besarnya rhitung dengan rtabel. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 32, maka nilai rtabel dapat diperoleh melalui table r dengan df (degree of freedom) = n – 2. Jadi, df = 32 – 2 = 30 dengan taraf signifikansi 0,05, diperoleh rtabel = 0,301.

Butir soal dikatakan valid apabila nilai rhitung ≥ rtabel. Sedangkan jika rhitung < rtabel maka soal dikatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan korelasi pada masing – masing butir soal diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4. 7

Hasil Uji Validitas Butir Soal

No soal rhitung rtabel Keterangan

1a. 0,56 0,301 Valid 1b. 0,39 0,301 Valid 1c. 0,56 0,301 Valid 1d. 0,56 0,301 Valid 1e. 0,501 0,301 Valid 2a. 0,47 0,301 Valid 2b. 0.33 0,301 Valid 2c. 0,307 0,301 Valid 2d. 0,31 0,301 Valid 2e. 0,406 0,301 Valid 3a. 0,76 0,301 Valid 3b. 0,73 0,301 Valid 3c. 0,76 0,301 Valid 4a. 0,67 0,301 Valid 4b. 0,63 0,301 Valid 4c. 0,55 0,301 Valid 5a. 0,44 0,301 Valid

5b. 0,54 0,301 Valid 5c. 0,48 0,301 Valid

Karena pada setiap butir soal nilai rhitung ≥ rtabel maka butir soal dikatakan valid sehingga butir soal dapat digunakan pada kelas

penelitian.

f. Reliabilitas Tes Akhir

Untuk mengetahui reliabilitas dari soal tes uji coba tersebut dilakukan perhitungan koefisien Alpha (r) dengan menggunakan bantuan tabel perhitungan reliablitas. Apabila nilai Alpha ≥ 0,60 maka

soal dikatakan reliabel. Dan sebaliknya, jika perhitungan nilai Alpha ≥

0,60 maka soal dikatakan tidak reliabel.

(Perhitungan reliabilitas soal tes akhir dapat dilihat pada

lampiran C. 5)

Perhitungan koefisien Cronbach Alpha (r) sebagai berikut: r = . = . = ) . (1 – 0,22) = (1,05) . (0,23) = 0,81

Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa nilai

Alpha ≥ 0,60 yaitu 0,81 ≥ 0,60, maka soal dikatakan reliable dan dapat digunakan dalam penelitian.

4. Pelaksanaan Pengambilan Data

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Depok-Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 3 September 2013, 6 September 2013, 7 September 2013, 10 September 2013, 13 September 2013, 14 September 2013, 17 September 2013. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII-D yang berjumlah 32 orang.

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan perlakuan kepada para siswa yang menjadi subyek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. Pemberian perlakuan berupa kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Quantum Learning untuk mengetahui motivasi belajar, dan hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan Persamaan Linear Satu Variabel.

Penelitian berlangsung selama 13 jam pelajaran (tiap jam pelajaran adalah 40 menit) yang terbagi dalam 7 pertemuan. Proses belajar mengajar pada tiap pertemuan adalah sebagai berikut.

1. Pertemuan 1 (Selasa, 3 September 2013)

Pada pertemuan pertama, peneliti mengawali kegiatan dengan memperkenalkan diri kepada siswa, dan menyampaikan maksud dan tujuan peneliti mengadakan penelitian di kelas tersebut. Kemudian peneliti memberitahukan bahwa pembelajaran pada hari ini dan pertemuan-pertemuan berikutnya akan dilaksanakan agak berbeda dengan hari-hari biasa yaitu menerapkan pembelajaran melalui Quantum Learning. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan

menyampaikan sedikit informasi tentang inti atau langkah-langkah dari pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar siswa tidak kaget dan bingung saat pembelajaran dilaksanakan.

Sebelum memberikan materi ajar kepada siswa, terlebih dahulu peneliti memberikan soal tes awal kepada siswa. Soal tes awal ini merupakan soal tes awal prasyarat untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi aljabar yang telah mereka pelajari sebelumnya untuk modal dalam pembelajaran yang berkaitan dengan PLSV. Soal tes awal terdiri atas 5 soal. Peneliti memberikan waktu 25 menit kepada siswa untuk mengerjakan soal tes awal. Selama proses mengerjakan soal secara individu, peneliti bertindak sebagai pengawas. (Soal tes awal dapat dilihat dalam lampiran A. 6 dan kunci jawaban

soal tes awal pada lampiran A. 7)

Setelah siswa mengerjakan tes awal, peneliti memberikan angket motivasi kepada siswa untuk dikerjakan selama 15 menit. Kemudian peneliti menjelaskan materi PLSV. Sebelum peneliti menjelaskan materi PLSV, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai aljabar yang berkaitan dengan materi PLSV (sebagai apersepsi). Masih terdapat siswa yang tidak ingat tentang apersepsi yang diberikan, terlihat bahwa siswa tersebut tidak ikut menjawab pertanyaan. Saat guru menegur siswa tersebut, siswa menjawab sudah lupa. Kemudian guru menyampaikan motivasi kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari ini akan bermanfaat bagi materi-materi

selanjutnya. Jadi, siswa harus bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan mencermati materi ini. Setelah itu, peneliti melanjutkan pembelajaran dengan menjelaskan sub pokok materi awal PLSV yaitu pernyataan, kalimat terbuka dan pengertian PLSV.

Untuk penataan lingkungan belajar yang nyaman, siswa

Dokumen terkait