• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesesuaian Masing-Masing Bank Umum Syariah

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN BUS UUS BPRS (Halaman 34-46)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kesesuaian Masing-Masing Bank Umum Syariah

Penulis akan melakukan pengindeksan terhadap informasi yang menjadi ukuran kesesuaian berdasar PSAK 101 pada laporan tahunan BMI dan BSM dari periode 2007 – 2009. Proses analisis kesesuaian diukur dengan menggunakan analisisa konten untuk melihat keberadaan laporan tahunan yang dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Melalui proses ini akan terlihat informasi apa saja yang sudah sesuai atau belum sesuai dengan nilai – nilai Islam dalam KDPPLKS. Nilai maksimal dengan pendekatan KDPPLKS dan PSAK 101 adalah 28 sama dengan tingkat kesesuaian sebesar 100%.

a) Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Proses analisis BMI ditunjukkan melalui Tabel 4.1. Tabel ini akan memperlihatkan informasi kesesuaian apa saja yang terdapat dalam laporan tahunan BMI pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

35

2007 KET 2008 KET 2009 KET Informasi Posisi

Keuangan

Neraca

1 1 CALK, hal i-iii 1 CALK, hal i-iv 1 Lap Tahunan Konsolidasi , hal 142-145 Informasi Perubahan

Posisi Keuangan Laporan Arus kas 1 1 CALK, hal vi 1 CALK, hal vii - viii 1

Lap Tahunan Konsolidasi, hal 148 - 149 Laporan Laba

Rugi 1 1 CALK, hal iv 1 CALK, hal v 1

Lap Tahunan Konsolidasi, Hal 146 Laporan

Perubahan Dana Investasi Terikat

1 1 CALK, hal vii 1 CALK, hal ix 1 Lap Tahunan Konsolidasi, hal 150 Laporan rekonsiliasi pendapatan bagi hasil. 1 0 - 0 - 0 -Laporan Perubahan Ekuitas

1 1 CALK, hal v 1 CALK, hal vi 1 Lap Tahunan Konsolidasi, hal 147 Informasi tak terpisahkan

dengan Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan

1 1 Lap. Tahunan , hal 126 1 Lap. Tahunan Hal 162 1 Lap Tahunan Konsolidasi, hal 151-257

1) Komposisi DPS 1 1 69, 83-84, CALK, hal 6Lap. Tahunan , hal 8, 1 Lap Tahunan, hal 8, 113-114, CALK, hal 7 1

Lap. Tahunan Konsolidasi, Hal 8, 94, 99-100, 153

Catatan 1 2) Laporan opini

DPS 1 1 Lap. Tahunan, hal 9 1 Lap. Tahunan Hal 9 1

Lap. Tahunan Konsolidasi, Hal 8, Catatan 253 No 53 1) Catatan atas

laporan keuangan 1 1 CALK, hal 23 1 CALK, hal 34 1

Lap Tahunan Konsolidasi hal 150 No.5, Hal 209

No.18 2) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan 1 0 - 0 - 0 -3) Informasi Pemeriksaan Badan Independen Laporan Auditor Independen 1 1

Lap. Tahunan Hal 124-125 1

Lap Tahunan, hal

160-161 1

Lap. Tahunan Konsolidasi, hal 140 - 141

2) Informasi pemenuhan tanggung jawab bank terhadap dana investasi terikat

2) Laporan perubahan dana investasi terikat

1 1 CALK, hal vii 1 CALK, hal ix 1 Lap Tahunan Konsolidasi Hal 150 1) Laporan sumber dan penggunaan dana ZIS 1 0 - 0 - 0 -2) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan 1 0 - 0 - 0 -3) Laporan kepedulian sosial (Corporate Sosial Responsibility)

1 1 Lap. Tahunan, hal

78-80 1

Lap Tahunan, hal

102-109 1

Lap Tahunan Konsolidasi, Hal 88 - 92

Pengakuan Finansial 1 1 CALK 1 CALK 1 CALK

1) Saat penyusunan

Laporan Keuangan Biaya historis 1 1 CALK, hal 7, No. 2a 1 CALK, hal 9 No.2a 1

Lap Tahunan Konsolidasi Hal 160 CALK No 3a 2) Saat penyajian bagi

efek - efek tertentu, AYDA dll

Biaya kini / nilai

realisasi 1 1

CALK, hal 11-12 No

2g 1

CALK, hal 18 No.2g, Hal 19 No.2h 1

Lap Tahunan Konsolidasi Hal 164 CALK No 2h, Hal

165 CALK No 2i Informasi asumsi dasar

saat Penyajian laporan keuangan (Akrual Basis), (kecuali Lap Arus Kas)

Catatan Atas Laporan Keuangan

1 1 CALK, hal 7, No. 2a 1 CALK, hal 9 No.2a 1 Lap Tahunan Konsolidasi, Hal 160 CALK No 3a Informasi asumsi dasar

saat perhitungan pendapatan untuk pembagian hasil usaha ( Cash Basis)

Catatan Atas Laporan Keuangan1 1 CALK, Hal 18 No 2u 1 CALK, hal 26 No 2u, Hal 27 No 2v 1

Lap Tahunan Konsolidasi, Hal 173 CALK No 2y, Hal

174 CALK No 2z Kelangsungan

Usaha

Informasi tentang asumsi keberlangsungan usaha dimasa depan

Laporan Auditor

Independen 1 1

Lap. Tahunan Hal 124-125 1

Lap. Tahunan hal .

160-161 1

Lap. Tahunan Konsolidasi, hal 140 - 141, hal 254

CALK No 54 1) Pemilik Dana

Investasi 1 1

CALK, Hal vii, 17 No.

2t, 18 No. v 1 CALK, hal ix, 1

Lap Tahunan Konsolidasi Hal 150, hal 161 CALK No

3a, 2) Sumber dan

pengguna dana sosial

1 1 Lap Tahunan Hal 32 1 - 1

Lap Keuangan Konsolidasi 2009, Lap Tahunan, hal 160 No 3a, hal 228 CALK

No. 39 3) Dewan

Pengawas Sharia 1 1 CALK, hal 6, b7 1

CALK, hal 8, 9, Hal 111 No. 50 1

Lap Tahunan Konsolidasi Hal 8, 94, 99-100, 153 Catatan 1a, 253 CALK

No.53 4) Regulator 1 1 CALK, hal 21 No 3 1 CALK, hal 3 No. 1c, 1

Lap Tahunan Konsolidasi Hal 155 CALK No 1c , hal

160 CALK No 3a 5) Stakeholder lainnya 1 1 CALK, hal 19 No x, Hal 58 No 24, Hal 70 No.39

1 CALK, hal 86 No.38 1 Lap Tahunan Hal 221 CALK No 28

28 24 24 24 100% 86% 86% 86% Asumsi Dasar Dasar Akrual Pengguna Stakeholder

Total skor kesesuaian dengan pendekatan KDPPLKS dan PSAK 101 Persentase (nilai total / maksimal)

1

Lap Tahunan Konsolidasi , hal 142-145, hal 216 CALK

No 27

Aspek Sosial 1) Informasi pemenuhan fungsi sosial bank

Transaksi Finansial

Pengukuran Moneter

1) Neraca (Dana

Syirkah Temporer) 1 1 1 CALK, hal iii Tujuan

Umum Aspek Keuangan

Informasi Kinerja Entitas Syariah

Tujuan Lain Aspek Syariah

1) Informasi Kepatuhan Terhadap Prinsip Syariah

2) Informasi kepatuhan entitas atas keterdapatan unsur - unsur laporan keuangan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah

Aspek Keuangan

1) Informasi pemenuhan tanggung jawab bank sebagai manajer investasi dari dana nasabah

Keterangan Pendekatan KDPPLKS dan PSAK 101 Alat Ukur Maksimal

Nilai BMI

CALK, hal iii

Tabel 4.1 Pengukuran Tingkat Kesesuaian Laporan Tahunan BMI Terhadap Nilai – Nilai Islam Dalam KDPPLKS dan PSAK 101

36

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa kecenderungan tingkat kesesuaian laporan tahunan BMI selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 tidak mengalami pergerakan yang drastis, atau dapat dikatakan tingkat kecenderungan laporan tahunan BMI selama tiga periode tersebut terlihat stabil.

Gambar 4.1

Grafik kecenderungan kesesuaian BMI selama 2007 - 2009

Tingkat kesesuaian yang dihasilkan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 cenderung sama, yaitu hanya sebesar 86%. Persentase ini menggambarkan bahwa kesesuaian BMI hanya mencapai 24 dari 28 total kesesuaian informasi dalam tabel pengukuran yang dibuat oleh Penulis.

Hal ini disebabkan karena, BMI tidak menyajikan laporan laporan rekonsiliasi pendapatan bagi hasil, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, dan laporan sumber dan pengunaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh.

37

· Laporan rekonsiliasi pendapatan bagi hasil yang merupakan salah satu alat ukur bagi informasi keuangan yang harus disajikan entitas syariah.

· Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan yang merupakan alat ukur bagi informasi terdapatnya pos yang menandakan terdapatnya aktivitas yang tidak sesuai dengan prinsip syariah dan juga sebagai informasi atas tanggung jawab bank atas fungsi sosialnya.

· Laporan sumber dan penggunaan dana ZIS yang merupakan alat ukur sebagai wujud pertanggungjawaban bank syariah atas fungsi sosialnya.

Kebijakan akuntansi yang terdapat dalam laporan tahunan BMI 2007 menyatakan bahwa, laporan keuangan masih disajikan sesuai dengan PSAK 59. Penggunaan PSAK 59 pada tahun ini dimaklumi, karena pada tahun ini merupakan transisi yaitu masih diperbolehkan menggunakan PSAK 59 karena PSAK 101 di sahkan pada 27 juni 2007 dan baru berlaku efektif per 1 Januari 2008.

Pada ikhtisar kebijakan akuntansi BMI 2007 (CALK hal 7 No 2a) dinyatakan: Berdasarkan PSAK 59, laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut:

(i) Neraca

(ii) Laporan laba rugi

(iii) Laporan arus kas

(iv) Laporan perubahan ekuitas

(v) Laporan perubahan dana investasi terikat

(vi) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan

shadaqah

(vii) Laporan sumber dan penggunaan dana Qardhul hasan

38

Meskipun demikian, BMI tetap tidak menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana ZIS dan laporan sumber dan penggunaan dana Qardhul hasan. Alasan tidak menyajikan laporan tersebut adalah bank secara tidak langsung menjalankan fungsi penyaluran zakat, infak dan shadaqah. Dalam laporan tahunan BMI dinyatakan Pada tanggal 16 Juni 2000, Bank mendirikan Yayasan Baitul Maal Muamalat yang risalah pendiriannya didokumentasikan dalam akta Notaris Atrino Leswara, S.H., No. 76 tanggal 22 Desember 2000. Salah satu unit usaha yayasan tersebut adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah disahkan sebagai Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada tanggal 7 November 2001 oleh Departemen Agama dengan surat No. 481/2001.

Pendirian Baitul Maal Muamalat ini ditujukan untuk mendorong terwujudnya manajemen zakat, infaq dan shadaqah yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial. Bank menyalurkan penerimaan zakat dan dana Qardhul Hasan kepada Lembaga Amil Zakat tersebut, sehingga Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah dan dana Qardhul Hasan (lihat CALK BMI 2007 1a).

Akibat tidak terdapat penyajian laporan sumber dan penggunaan dana ZIS dan laporan sumber dan penggunaan dana Qardhul hasan, Penulis merasa kurang tersedianya nilai – nilai Islam seperti khilafah dan takaful. Dalam laporan sumber dan penggunaan dana ZIS terdapat distribusi sebagian harta yang wajib dikeluarkan dan disalurkan kepada mustahiq, yaitu orang atau entitas yang berhak menerima zakat.

Sesuai dengan salah satu penjabaran khilafah, yaitu tanggung jawab perbaikan kesejahteraan individu, hal ini dapat diwujudkan melalui penyaluran zakat. Untuk laporan sumber dan penggunaan dana Qardhul hasan, Penulis tidak dapat melihat informasi yang mengungkapkan terdapatnya pos pendapatan non halal yang juga merupakan salah satu tujuan lain laporan keuangan dalam KDPPLKS. Salah satu penjabaran yang terkandung dalam nilai takaful ialah jaminan untuk amar ma`ruf nahi munkar,

39

yaitu dengan mendorong adanya informasi yag simetris dan transparan bagi kepentingan publik, stakeholder, demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik untuk umat.

Nilai – nilai Islam yang diharapkan ada, hanya berkurang kapasitasnya, dalam:

· CALK 2007 (Hal 23 No 4):

Pendapatan jasa giro yang diterima dari giro pada bank umum konvensional sebesar Rp 470.920, dimana sebesar Rp 4.093 pada tahun 2007 dan Rp 63.216 pada tahun 2006 disalurkan ke rekening Majelis Ulama Indonesia No.301.00032.10 c.c Yayasan Dana Dakwah Pembangunan untuk tujuan sosial dan sebesar Rp 68.031 masih ada dalam titipan dana sosial (Catatan 17)

· CALK 2008:

Pendapatan jasa giro yang diterima dari giro pada Bank umum konvensional tahun 2008 sebesar Rp 441.803, dimana sebesar Rp 3.134 disalurkan ke rekening Majelis Ulama Indonesia No. 301.00032.10 c.c. Yayasan Dana Dakwah Pembangunan dan Muamalat club sebesar Rp 365.457 untuk tujuan sosial dan sebesar Rp 73.212 ke lembaga sosial lainnya dan sebesar Rp 65.281 masih ada dalam titipan dana sosial (Catatan 17).

40

· CALK 2009 dinyatakan (Hal 41, No 5):

Pendapatan jasa giro yang diterima dari giro pada bank umum konvensional tahun 2009 adalah sebesar Rp 987.409. Pendapatan tersebut telah disalurkan ke rekening Majelis Ulama Indonesia No. 301.00032 q.q. Yayasan Dana Dakwah Pembangunan Muamalat Club sebesar Rp 15.368, untuk tujuan sosial sebesar Rp 623.429, ke lembaga sosial lainnya sebesar Rp 53.742, serta masih ada dalam titipan dana sosial sebesar Rp 294.870 (Catatan 18).

Entitas syariah diharapkan memberikan informasi yang sejujur – jujurnya tanpa ada yang disembunyikan terhadap pengguna laporan keuangan. Penyajian yang jujur juga merupakan salah satu karakteristik dalam penyajian laporan keuangan. Untuk ketiadaan penyajian laporan rekonsiliasi pendapatan bagi hasil dikarenakan standar yang saat itu berlaku dan kebijakan yang digunakan juga belum mengatur penyajian laporan rekonsiliasi pendapatan bagi hasil, karena laporan ini baru ada dalam PSAK 101.

Pada tahun 2008 (CALK hal 8 No 2a) diketahui bahwa ikhtisar kebijakan akuntansi BMI menyatakan laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 tentang ”Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, padahal seperti yang diketahui dalam dalam PSAK 101 terdapat sembilan komponen laporan keuangan bank syariah yang lengkap, termasuk laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil. Pada laporan tahunannya BMI 2008 mencatat bahwa:

Berdasarkan PSAK No. 101, laporan keuangan bank

Syariah yang lengkap terdiri dari komponen-

komponen sebagai berikut:

(i) Neraca;

41

(iii) Laporan arus kas;

(iv) Laporan perubahan ekuitas;

(v) Laporan perubahan dana investasi terikat;

(vi) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat,

infaq dan shadaqah;

(vii) Laporan sumber dan penggunaan dana Qardhul hasan;

(viii) Catatan atas laporan keuangan.

Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil tidak menjadi bagian dalam kebijakan akuntansinya. Bukan berarti pula dengan tidak terdapatnya penyajian laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil dalam laporan tahunan, menandakan indikasi tidak dibuatnya juga laporan tersebut walaupun tidak juga menjadi bagian dari kebijakan bank syariah.

Posisi persentase dan ketiadaan penyajian ketiga komponen laporan keuangan tersebut berlangsung hingga tahun 2009, walaupun pada tahun 2008 PSAK 101 telah mulai efektif untuk digunakan.

b) Bank Syariah Mandiri (BSM)

Proses analisis laporan tahunan BSM ditunjukkan melalui Tabel 4.2. Tabel ini akan memperlihatkan informasi kesesuaian apa saja yang terdapat dalam laporan tahunan BSM pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.

42

2007 KET 2008 KET 2009 KET

Informasi Posisi

Keuangan Neraca 1 1

Lap. Tahunan 2007,

hal 90-93 1 Lap. Tahunan 2008 hal 100 - 103 1 Lap Keuangan 2009 hal 1-5 Informasi Perubahan

Posisi Keuangan Laporan Arus kas 1 1

Lap. Tahunan 2007, hal 96 1

Lap. Tahunan 2008 hal

106 1

Lap Keuangan 2009 hal 9-10 Laporan Laba

Rugi 1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 94 1 Lap. Tahunan 2008 hal 104 1 Lap Keuangan 2009 hal 6-7 Laporan

Perubahan Dana Investasi Terikat

1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 97 1

Lap. Tahunan 2008 hal

107 1

Lap Keuangan 2009 hal 11 Laporan

rekonsiliasi pendapatan bagi hasil.

1 0 - 1 Lap. Tahunan 2008 hal

110 1

Lap Keuangan 2009 hal 12 Laporan Perubahan Ekuitas 1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 95 1

Lap. Tahunan 2008 hal

105 1 Lap Keuangan 2009 hal 8 Informasi tak terpisahkan

dengan Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan 1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 100 - 170 1

Lap. Tahunan 2008 hal 111 - 200 1

Lap Keuangan 2009 hal 15-82 1) Komposisi DPS 1 1 Lap. Tahunan 2007,

hal 14 1

Lap. Tahunan 2008 hal 14, hal 113 CALK No 1 1

Lap Tahunan 2009 hal 30, Lap Keuangan 2009 hal 20

No.1a 2) Laporan opini

DPS 1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 15 1

Lap. Tahunan 2008 hal 15, hal 112 CALK No1, hal 196 CALK No. 50

1

Lap Tahunan 2009 hal 13, Lap. Keuangan hal 80

CALK No. 47 1) Catatan atas

laporan keuangan 1 1

Lap Tahunan 2007, hal 99, hal 106 CALK No 2e, hal 116 CALK No 4, hal 142 CALK

No 14. 1

Lap. Tahunan 2008 hal 121 CALK No 2e, hal 133

CALK No 4, hal 162 CALK No.14

1

Lap Keuangan 2009 hal 19 CALK No.2a, hal 23 CALK No 2e, hal 34 CALK No 4, hal 53 CALK No 14 2) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan 1 1 Lap Tahunan 2007, hal 99 1

Lap. Tahunan 2008 hal

109 1

Lap Keuangan 2009 hal 14 3) Informasi Pemeriksaan Badan Independen Laporan Auditor Independen 1 1 Lap Tahunan 2007, hal 88 1

Lap. Tahunan 2008 hal

96 - 97 1 Lap Keuangan 2009 hal 3

2) Informasi pemenuhan tanggung jawab bank terhadap dana investasi terikat

2) Laporan perubahan dana investasi terikat

1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 97 1 Lap. Tahunan 2008 hal 107 1 Lap Keuangan 2009 hal 11 1) Laporan sumber

dan penggunaan dana ZIS

1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 98 1

Lap. Tahunan 2008 hal

108 1

Lap Keuangan 2009 hal 13 2) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan 1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 99 1

Lap. Tahunan 2008 hal

109 1

Lap Keuangan 2009 hal 14 3) Laporan

kepedulian sosial (Corporate Sosial Responsibility)

1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 70 1 Lap. Tahunan 2008 hal 76 1 Lap Tahunan 2009 hal 96

Pengakuan Finansial 1 1 CALK 1 CALK 1 CALK

1) Saat penyusunan

Laporan Keuangan Biaya historis 1 1

Lap. Tahunan 2007, hal 103 CALK No.2a 1

Lap. Tahunan 2007 hal 112 CALK No 2a 1

Lap Keuangan 2009 hal 19 CALK No 2a 2) Saat penyajian bagi

efek - efek tertentu, AYDA dll

Biaya kini / nilai

realisasi 1 1 hal 103 CALK No.2aLap. Tahunan 2007, 1 Lap. Tahunan 2007 hal 112 CALK No 2a 1 Lap Keuangan 2009 hal 19 CALK No 2a 1 Lap Keuangan 2009 hal 1-5

Aspek Sosial 1) Informasi pemenuhan fungsi sosial bank

Transaksi Finansial Pengukuran Moneter

1) Neraca (Dana

Syirkah Temporer) 1 1 Lap. Tahunan 2008 hal 100 - 103 Tujuan

Umum

Aspek

Keuangan Informasi Kinerja Entitas Syariah

Tujuan Lain

Aspek Syariah

1) Informasi Kepatuhan Terhadap Prinsip Syariah 2) Informasi kepatuhan entitas atas keterdapatan unsur - unsur laporan keuangan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah

Aspek Keuangan

1) Informasi pemenuhan tanggung jawab bank sebagai manajer investasi dari dana nasabah

Keterangan Pendekatan KDPPLKS dan PSAK 101 Alat Ukur Maksim al

BSM

Lap. Tahunan 2007, hal 90-93 1

Informasi asumsi dasar saat Penyajian laporan keuangan (Akrual Basis), (kecuali Lap Arus Kas)

Catatan Atas Laporan Keuangan1 1 Lap. Tahunan 2007, hal 103 CALK No.2a 1

Lap. Tahunan 2007 hal 112 CALK No 2a 1

Lap Keuangan 2009 hal 19 CALK No 2a, hal 22 CALK 2c, hal 23 CALK No

2g, Informasi asumsi dasar

saat perhitungan pendapatan untuk pembagian hasil usaha ( Cash Basis)

Catatan Atas Laporan Keuangan1 1

Lap. Tahunan 2007, hal 111 CALK No.2w,

x

1

Lap. Tahunan 2007 hal 112 CALK No 2a, hal 121

CALK No 2e, hal 128 CALK No. 2v, w

1

Lap Tahunan 2009 hal 114, 121 CALK No.2e, hal

29 CALK No 2w Kelangsungan

Usaha

Informasi tentang asumsi keberlangsungan usaha dimasa depan

Laporan Auditor

Independen 1 1

Lap Tahunan 2007, hal 88, 165 CALK No.

43

1

Lap. Tahunan 2008 hal 96 - 97, hal 191 CALK No

48

1 Lap Keuangan 2009 hal 3, hal 75 CALK No 45 1) Pemilik Dana

Investasi 1 1

Lap. Tahunan 2007, hal 97 1

Lap. Tahunan 2008 hal 107, hal 188 CALK No 45 1

Lap Keuangan 2009 hal 11, 72 CALK No 42 2) Sumber dan pengguna dana sosial 1 1 Lap Tahunan 2007, hal 98, 99, Hal CALK 1a, hal 104 CALK No. 2a, Hal 142 CALK No.

14

1 Lap. Tahunan 2008 hal 76 1 Lap Tahunan 2009 hal96, 3) Dewan

Pengawas Sharia 1 1

Lap. Tahunan 2007, hal 14, 15, 101 CALK No. 1a, hal 169 CALK

No.45

1 Lap. Tahunan 2008

hal196 No50 1 Lap Tahunan 2009 hal 70 4) Regulator 1 1

Lap Tahunan 2007, hal 113 No 2ad, hal 146, CALK No 19

1

Lap. Tahunan 2008 hal 114 CALK No 2a, hal 164

CALK No 19 1

Lap Keuangan 2009 hal 19 CALK No. 2a, Hal 55

CALK No 18 5) Stakeholder

lainnya 1 1

Lap Tahunan 2007, hal 39, hal 112 CALK

No 2aa, 158, CALK No 36

1 Lap. Tahunan 2008 Hal 43, 51, 66, 1

Lap Keuangan 2009 hal 29, CALK No 2z, hal 79, CALK No 46, 28 27 28 28 100% 96% 100% 100% Asumsi Dasar Dasar Akrual Pengguna Stakeholder

Total skor kesesuaian dengan pendekatan KDPPLKS dan PSAK 101 Persentase (nilai total skor/skor maksimal)

Tabel 4.2 Pengukuran Tingkat Kesesuaian Laporan Tahunan BSM Terhadap Nilai – Nilai Islam Dalam KDPPLKS dan PSAK 101

43

Tabel 4.2 memperlihatkan, bahwa BSM mengalami kecenderungan kesesuaian yang meningkat. Pada tahun 2007 hingga tahun 2008 terdapat kenaikan tingkat kesesuaian sebanyak 4%, walaupun kecil tetapi kenaikan ini menyebabkan BSM mencapai kesesuaian yang sempurna, yaitu 100%. Tahun 2008 dan 2009 BSM dapat mempertahankan tingkat kesesuaian tertingginya, yakni tercapainya seluruh kesesuaian yang diminta dalam tabel pengukuran kesesuaian berdasarkan KDPPLKS dan PSAK 101 yang disusun menurut Penulis.

Gambar 4.2 Grafik kecenderungan kesesuaian BSM selama tahun 2007 - 2009

Persentase kesesuaian laporan tahunan BSM terhadap nilai – nilai Islam selama tahun 2007 – 2009 meningkat stabil, yaitu terdapat peningkatan sebesar 4 % dari 2007 ke 2008. Untuk 2008 sampai dengan 2009 konstan dengan nilai maksimal 100% tingkat kesesuaian terhadap nilai – nilai Islam. Hal yang menyebabkan BSM tidak mencapai 100% pada 2007 ialah laporan rekonsiliasi pendapatan bagi hasil yang tidak disajikan. Dari total 28 kesesuaian hanya satu yang tidak dapat terlengkapi, yaitu laporan rekonsiliasi pendapatan bagi hasil. Pencapaian 27 jumlah kesesuaian yang terdapat dalam

44

laporan tahunan 2007 dikarenakan sistem akuntansi yang digunakan pada saat itu masih berdasarkan PSAK 59 (laporan tahunan BSM 2007, hal 55).

Sebagai bank syariah yang dinilai sebagai bank yang beroperasi secara sehat dan tumbuh berkembang pesat, namun tetap prudent serta sesuai prinsip syariah oleh BI, dibuktikan dengan menggunakan,“… sistem akuntansi mengikuti PSAK 59 Syariah (dan terus disempurnakan dengan PSAK 101 tahun 2008)…”. Sementara untuk pelaporannya mengunakan pedoman yang sama, dalam CALK 2007 No. 2a:

“Laporan keuangan Bank disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah”

Penyempurnaan menggunakan PSAK 101 benar – benar dilakukan oleh BSM untuk menjaga komitmen seperti pada paragraf sebelumnya, hingga mencapai kesesuaian 100% dan dapat mempertahankannya pada dua tahun berikutya (2008-2009).

4 2. Analisis Perbandingan Kesesuaian Bank Umum Syariah

Setelah analisis dilakukan, Penulis dapat melihat pergerakan serta perbedaan kesesuaian yang ditampilkan oleh masing – masing bank syariah. Pada BMI dengan persentase konstan selama periode 2007 – 2009 sebesar 86%, kendala yang melandasinya ialah kebijakan yang digunakan oleh bank syariah sendiri. Masih berpegang pada alasan bahwa bank secara tidak langsung menjalankan fungsi penyaluran zakat, infak dan shadaqah menyebabkan belum tercapainya kesesuaian yang utuh (100%). Hal ini juga membuat BMI tidak menjalankan kewajibannya dalam menginformasikan dana sosial yang dihimpun terkait fungsi bank syariah sebagai pengelola dan penyalur dana sosial.

45

Untuk BSM, bank syariah yang satu ini sangat konsisten dengan mengikuti standar yang ada dan kebijakan yang dijalankan. Oleh karena itu pantaslah mencapai tingkat kesesuaian tinggi, yaitu 96% untuk tahun 2007, 100% untk tahun 2008-2009 dan juga transparansi informasi sangat terlihat dari informasi yang diperlukan bagi penelitian ini.

Akhirnya didapati tingkat kesesuaian pada tahun 2007, untuk masing – masing bank syariah sebesar 86% (BMI) dan 96% (BSM). Untuk tahun pelaporan 2008 didapati sebesar 86% (BMI) dan 100%(BSM. Serta pada tahun 2009 menghasilkan tingkat kesesuaian sebesar 86% (BMI) dan 100% (BSM)).

Tabel 4.4 Tingkat Kesesuaian Laporan Tahunan BMI, BSM dan BSMI Terhadap Nilai – Nila Islam Berdasakan Pendekatan KDPPLKS dan PSAK 101

46

BAB V

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN BUS UUS BPRS (Halaman 34-46)

Dokumen terkait