POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
K. DEKARYA TULIS ILMIAH SWOT TIAP KOMPONEN
5. Analisis Keterkaitan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi Prodi D III DIII Jamu memiliki visi “ Menjadi program studi DIII Jamu yang
unggul, kompetitif, dan mampu bersaing di pasar global dengan unggulan estetika tradisional dalam praktik pelayanan DIII Jamu tahun 2035” Standar kualifikasi calon mahasiswa yang terbaik dengan melaksanakan seleksi dalam setiap penerimaan mahasiswa baru. Selain itu untuk menghasilkan lulusan yang professional dan yang mampu berkompetitif di era global di dukung dengan pelaksanaan tata kelola penyelenggaran pendidikan yang akuntabel dengan jaminan mutu dengan cara melakukan tracer study untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Profesionalisme dosen difasilitasi dengan memberikan kesempatan studi lanjut, pelatihan/workshop dan seminar, memberikan dukungan dana untuk kegiatan penelitian dan pengabmas. Adanya pelaksanaan strategi tersebut maka ada peningkatan judul penelitian dan pengabdian masyarakat, memiliki desa binaan yang dipakai sebagai tempat pengabmas yaitu desa desa di wilayah puskesmas klaten selatan.
Tabel A.1. Dekarya tulis ilmiah SWOT Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi D III DIII Jamu Jurusan DIII Jamu Poltekkes kemenkes Surakarta
KEKUATAN ( S) Kelemahan (W)
D3 DIII Jamu merupakan satu satunya milik pemerintah pusat berdasarkan SK
Menteri Kesehatan No :
HK02.25/1.2/02514/2011 tertanggal 09 Januari 2011 dan SK alih bina dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan no 2153/E1.3/HK/2012 tanggal 10 Oktober 2012
Penyusunan visi misi melibatkan Stakeholder Alumni dan pengguna (user)
Prodi D III DIII Jamu Poltekkes Kemenkes Surakarta menjadi rujukan dari institusi pendidikan yang lain dalam bentuk studi banding (pendidikanFarmasi, keperawatan, pengobat tradisional UNAIR, sekolah pertanian dll ).
Sarana dan prasarana yang memadai untuk pembelajaran baik dari segi gedung, peralatan laboratorium, media pembelajaran dan suasana akademik
Tersedianya 6 ruang
Laboratoriunpraktikummahasiswa sesuai dengan standar laboratorium Nasional dan peralatan yang lengkap sesui standar
Lulusan DIII Jamu dapat bekerja di pabrikan DIII Jamu , griya sehat, maupun pelayanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan konvensional di Puskesmas, RS,
Belum diterapkan pelayanan integrasi antara pelayanan konvensional dan tradisional
Alumnus kebanyakan bekerja di pabrikan, klinik kecantikan, di pendidikan,serta di Suasta, karena lulusan DIII belumdibukaFormasi Pegawai Negeri sipil ( PNS ) atau Aparatur Sipil Negara ( ASN)
Belum ada program
pendidikanlanjutdariDIII ke S-1 Terapan dan ke S-2 JurusanDIII Jamu di Indonesia
Belum memilikitempatpraktek griyasehatsendiri
Belum memiliki pembimbing lapangan yang berpendidikan DIII maupun Sarjana
Model bimbingan mahasiswa di lahan sebagian belum memberikan otonomi mahasiswa untuk berlatih sesuai dengan tujuan praktik
klinik saintifikasi DIII Jamu maupun praktek mandiri
Memilikikerjasamadengan B2P2TOOT, Dinkes, Pabrikan DIII Jamu , para penyehat Tradisional serta Beberapa Perguruan tinggi bak negeri maupun swasta serta institusi luar negeri
Peluang (O) Ancaman (T)
Rencana penerapan pelayanan integrasi dari kesehatan tradisional dan konvensional di puskesmas dan RS oleh pemerintah ( Pengarahan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional di Jakarta Tahun 2018) membutuhkan Nakestrad dalam jumlah banyak, sesui PP No. 103 Tahun 2014 tentang Nakestrad dan PMK No. 37 Tahun 2017 tentang pelayanan kesehatan tradisional integrasi.
Rencana pembangunan Griya sehat untu pelayanan kesehatan tradisional dengan ketenagaan dari Nakestrad (Pengarahan Direktur Pelayanan Kes Tradisional di Jakarta Tahun November 2018 dan PMK Tahun 2018 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional komplementer).
Minat tinggi dari lulusan SMU untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru
Kewenangan untuk mengembangkan dan mempersiapkan kurikulum Program DIII DIII Jamu yang sesuai dengan kebutuhan serta pencapaian sasaran dan tujuan
Berkembangnya pengobatan sinshe di Indonesia saat ini yang memberikan terapi pengobatan China, akan berpengaruh pada pengembangan kesehatan tradisional Indonesia.
Pelayanan kesehatan tradisional belum bisa masuk dalam skema pelayanan BPJS pada masyarakat
Berkembangnya pendidikan kesehatan tradisional Tiongkok di Indonesia
pendidikan.
Tabel A.2. Analisis Strategi SWOT Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Program Studi D III DIII Jamu Jurusan DIII Jamu Poltekkes Kemenkes Suarakarta
STRATEGI ( S – O ) STRATEGI ( W – O )
Sosialisasi visi misi dalam berbagai bentuk forum secara berkelanjutan perlu terus dipertahankan
Meningkatkan relevansi pendidikan dengan mengembangkan kurikulum atau telaah kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dengan
unggulan estetika tradisional .
Meningkatkan efisiensi efektifitasproses pembelajaran dengan meningkatkan kualitas kerja dan kinerja kemampuan staf akademik melalui kegiatan serdos/
sertifikasi dosen.
Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan praktek laboratorium dan pelayanan agar mahasiswa menjadi trampil.
Melakukan monitoring kuliah, beban tugas dan aktivitas bimbingan, melengkapi fasilitas pembelajaran
Melakukan upaya advokasi ke Pemerintah dan organisasi profesi agar segera dibuka pelayanan integrasi dan griya sehat
Melatih mahasiswa untuk melakukan usaha intetpreneur agar mampu bersaing dengan lulusan dari Luar negeri
Melakukan sosialisasi terus menerus kepada masyarakt agar mengenal jurusan DIII Jamu serta profil lulusan agar lebih banyak yang tertarik untuk kuliah di jurusan DIII Jamu
Meningkatkan Jejaring Kerjasama Alumni untuk Promosi mahasiswa baru dan lowongan kerja
Membuka program S1 terapan dan profesi kesehatan tradisional
STRATEGI ( S –T ) STRATEGI ( W – T )
Resource Sharing antar prodi sehingga pelaksanaan program kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien
Kerjasama dengan lahan praktik baik dengan instansi pemerintah maupun lembaga swasta yang saling
Menyiapkan sumberdaya manusia yang unggul dan professional agar dapat bersaing di tingkat nasional maupun global dengan cara meningkatkan pendidikan dosen melalui studi lanjut S3 atau mengikuti pelatihan sesuai dengan peminatan dosen.
Menyiapkan perumusan pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan
Membangun jejaring MoU dengan berbagai stakeholder dapat memberi masukan kebutuhan tenaga yang dibutuhkan masyarakat serta memanfatkan lulusan
menguntungkan
Meningkatkan kemampuan dosen dalam membimbing mahasiswa dengan metode pembelajaran praktek lebih luas dan lebih banyak
Mempersiapkan prodi S1 terapan dan profesi agar memiliki kemampuan lebih baik dan luas kompetensinya
Menambah koleksi buku pustaka yang berkaitan dengan terapi komplementer
Advokasi pada pemerintah agar pelayanan kesehatan tradisional bisa masuk ke skema pembayaran BPJS kesehatan
REFERENSI
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Sertifikat Dosen.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Sertifikat Dosen.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen.
Pedoman Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Kurikulum Program Studi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I SK Penetapan Visi Misi
Lampiran 2 Rencana Strategis (RENSTRA) Poltekkes Kemenkes Surakarta Tahun2015-2019.
Lampiran 3 Pedoman Akademik Poltekkes Kemenkes Surakarta Tahun 2019.
Lampiran 4 Pedoman Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Surakarta Tahun 2019.