• Tidak ada hasil yang ditemukan

( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net

4.4 Analisis Kinerja Bidang Bina Marga Kota Padang 4.4.1 Jalan

Peningkatan prasarana jalan dan jembatan merupakan kebutuhan utama dalam mendukung aktifitas perkotaan. Panjang jalan kota di Kota Padang selama kurun waktu 5 tahun terakhir (periode 2005-2010) menunjukkan perkembangan yang cukup pesat, yaitu terjadi pertambahan total panjang jalan sekitar 598,98 Km (63,53%) dari 942,84 km pada tahun 2005 menjadi 1.541,82 km pada tahun 2010. Tahun 2005 jumlah panjang jalan dalam kondisi baik sepanjang 564,88 km. Hingga tahun 2010 panjang jalan dalam kondisi baik telah mencapai 865,87 km atau dibandingkan dengan tahun 2005 telah terjadi peningkatan sebesar 53,28%. Akan tetapi bila ditinjau dari rasio panjang jalan dalam kondisi baik terhadap jumlah panjang jalan secara keseluruhan terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005 sebelumnya ada 59,91% jalan dalam kondisi baik kemudian terus menurun di tahun 2010 sebesar 56,16%. Kondisi ini disebabkan semakin bertambahnya panjang jalan secara keseluruhan namun tidak diikuti dengan kualitas jalan yang memadai.

Tabel 4.19 Persentase Kondisi Jalan Baik Tahun 2005 - 2010

URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Panjang jalan kondisi

baik (Km) 564,88 564,88 567,28 563,92 865,87 865,87

Panjang jalan kondisi

sedang (Km) 271,72 271,72 271.72 271,72 551,35 551,35

Panjang jalan kondisi

buruk (Km) 106,24 106,24 107,34 117,65 124,60 124,60

Panjang jalan

keseluruhannya (Km) 942,84 942,84 946,34 953,29 1.541,82 1.541,82

Kondisi jalan baik (%)

59,91 59,91 59,94 59,16 56,16 56,16

Sumber: Dinas PU Kota Padang (Data Diolah).

Kualitas jalan yang semakin menurun ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : 1) Tonase kendaraan yang melintasi jalan melebihi batas maksimal kapasitas jalan , 2) Tingginya tingkat kemacetan di jalan, 3) Umur jalan biasanya hanya berkisar lima tahun, dan 4) Minimnya anggaran untuk rehabilitasi

44

( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net /pemeliharaan jalan dan jembatan.

4.4.2 Jembatan

Jumlah jembatan pada tahun 2005 ada 163 buah dengan jumlah panjang sekitar 7.385,00 m’. Pada tahun 2008 sampai dengan 2010 jumlahnya berkurang menjadi 151 buah dengan jumlah panjang 3.719 m’. Sedangkan jembatan yang berstatus jembatan kota berjumlah 98 buah dengan jumlah panjang 1.993,50 m’ (tabel 4.7). Berkurangnya jumlah jembatan ini disebabkan karena ada jembatan yang hanyut tersapu banjir dan ada jembatan-jembatan yang sudah rusak tapi tidak bisa diperbaiki karena teknik penanganannya tergolong rumit dan membutuhkan biaya yang besar sehingga akhirnya jembatan ini tidak difungsikan lagi.

Untuk mengetahui kondisi jembatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.20 Jumlah Jembatan Kota di Kota Padang Menurut Jenis dan Kondisinya Tahun 2008-2010

No Jenis Jembatan Jumlah(buah)

Kondisi Jalur LL Kondisi Konstruksi

BS B S Br B S Br

1 Jembatan Gantung 13 2 7 4 - 3 7 3

2 Jembatan Rangka Baja 16 - 13 - 3 15 - 1

3 Jembatan Leger INP 11 - 4 3 4 4 3 4

4 Jembatan Beton 58 - 55 1 2 55 1 2

Total 98 2 79 8 9 77 11 10

Sumber: Dinas PU Kota Padang Keterangan :

Kondisi Jalur Lalu Lintas :

BS = Baik Sekali (dapat dilalui kendaraan dengan kec. > 60 km/jam).

B = Baik (tidak berlubang, dapat dilalui kendaraan dengan kec. 40-60 km/jam). S = Sedang (agak berlubang, dapat dilalui kendaraan dengan kec. 20-40 km/jam). Br = Buruk (banyak lubang, dapat dilalui kendaraan dengan kec. 10-20 km/jam). K = Kritis ( parah, dapat dilalui kendaraan dengan kec. < 10 km/jam).

Kondisi Konstruksi : B = Baik (mantap).

S = Sedang (belum ada penurunan). Br = Buruk (sudah terjadi penurunan).

K = Kritis (penurunan sudah mengarah ambruk).

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk jembatan dengan kondisi jalur lalu lintas yang baik ada 82,65%, dan jembatan dengan kondisi konstruksi baik

45

( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net ada sekitar 78,57%. Untuk penanganan jembatan-jembatan yang ada, dilakukan pemeliharaan rutin yang bersifat temporer seperti penggantian kayu, overlay, pengecatan, pembersihan sendimen pada konstruksi jembatan, dan lain-lain sehingga jembatan tetap masih bisa dipakai.

4.4.3 Perkembangan Anggaran Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang

Perkembangan APBD dan anggaran Bidang Bina Marga di Kota Padang selama tahun 2008-2010 dapat dilihat pada tabel 5.21 di bawah ini :

Tabel 4.21 Perkembangan Anggaran Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang Tahun 2008-2010 TAHUN BELANJA APBD (Juta Rp) REALISASI BELANJA APBD (Juta Rp) ANGGARAN BIDANG BINA MARGA

(Juta Rp)

REALISASI ANGGARAN BIDANG BINA MARGA

(Juta Rp)

2008 1.010.677,26 881.727,53Total 36.894,14Total 34.606,67

B. Pegawai 679,17B. Pegawai 393,48

B. Barang & Jasa 1.822,52B. Barang & Jasa 1.474,13

B. Modal 34.392,44B. Modal 32.739,06

2009 1.050.192,70 996.418,37Total 23.510,36Total 16.215,48

B. Pegawai 552,35B. Pegawai 373,52

B. Barang & Jasa 1.256,79B. Barang & Jasa 959,56

B. Modal 21.701,22B. Modal 14.882,40

2010 1.185.934,73 1.100.368,16Total 23.345,23Total 21.558,93

B. Pegawai 721,29B. Pegawai 477,71

B. Barang & Jasa 2.368,99B. Barang & Jasa 2.107,81

B. Modal 20.245,96B. Modal 18.973,41

Sumber : DPKA dan Dinas PU Kota Padang.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah anggaran Bidang Bina Marga dari tahun ke tahun semakin menurun. Pada tahun 2008 sampai 2010 dibanding dengan APBD anggarannya berturut-turut hanya 3,65%, 2,24% dan 1,97%. Sedangkan rasio realisasi anggarannya adalah 3,92%, 1,63%, dan 1,96%. Bila dilihat dari rasio realisasi anggaran Bidang Bina Marga terhadap anggarannya sendiri, terjadi fluktuasi. Dibanding tahun 2008 realisasi anggaran turun pada

46

( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net tahun 2009, yaitu dari 93,80% menjadi 68,97%. Hal ini disebabkan karena terjadinya gempa pada tangggal 30 September sehingga ada kegiatan yang tidak selesai dan tidak jadi dilaksanakan. Kemudian pada tahun 2010 naik lagi menjadi 92,35. Jika dilihat secara rata-rata dalam periode tersebut realisasi anggaran mencapai angka 85,04%.

Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa persentase anggaran Bidang Bina Marga untuk belanja modal pada tahun 2008 sampai 2010 berturut-turut sebanyak 93,11%, 92,30%, dan 86,92%. Sedangkan persentase realisasi anggaran belanja modalnya berturut-turut 94,60%, 91,78%, dan 88,00%.

Penurunan jumlah anggaran tersebut memberikan dampak negatif terhadap kinerja Bidang Bina Marga. Hal ini dapat dilihat dengan terjadinya penurunan kualitas jalan dan jembatan karena jumlah jalan dan jembatan yang harus direhabilitasi/dipelihara terus meningkat sedangkan anggaran yang tersedia sangat terbatas.

Adapun sumber pembiayaan dari Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.22 Sumber Pembiayaan Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang Tahun 2008-2010

No. PembiayaanSumber Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

1. APBD 27.532.136.248,- 15.300.359.836,-

9.435.957.723,-2. DAK 9.362.000.000,- 8.210.000.000,-

4.047.000.000,-3. DPDF dan PPD - -

9.862.274.000,-Jumlah 36.894.136.248,- 23.510.359.836,-

23.345.231.723,-Sumber : DPKA dan Dinas PU Kota Padang.

Dari tabel 5.25 di atas dapat dijelaskan bahwa anggaran Bidang Bina Marga yang berasal dari APBD pada tahun 2008 sampai dengan 2010 berturut-turut sebesar 74,62%, 65,08%, dan 40,42%. Sedangkan sisanya masing-masing 25,38%, 34,92%, dan 59,58% berasal dari APBN (DAK, DPDF

47

( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net dan PPD). Dengan melihat angka-angka tersebut menunjukkan besarnya porsi anggaran yang berasal dari Pemerintah Pusat.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait