• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DI KOTA PADANG : KASUS BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DI KOTA PADANG : KASUS BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PADANG"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DI KOTA PADANG : KASUS BIDANG BINA MARGA

DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PADANG I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang.

Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2004 pengganti UU Nomor 22 tahun 1999 menjelaskan pemberian otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Padang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya berupaya melaksanakan pembangunan di segala bidang, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. Infrastruktur dalam lingkup pekerjaan umum diantaranya adalah infrastruktur jalan dan jembatan, sebagai prasarana distribusi lalu-lintas barang dan manusia maupun sebagai prasarana pembentuk struktur ruang wilayah.

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan mempunyai peran vital dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Infrastruktur jalan dan jembatan juga memiliki keterkaitan terhadap proses pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau region. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan indikasi bahwa wilayah yang memiliki kelengkapan sistem infrastruktur jalan dan jembatan yang berfungsi lebih baik dibandingkan dengan wilayah lainnya mempunyai tingkat kesejahteraan sosial dan kualitas lingkungan serta pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pula.

Untuk itulah pemerintah berkomitmen mengutamakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan karena peran dan konstribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi sangat besar. Karena pentingnya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, maka harus disikapi dengan serius perencanaan dan penganggarannya.

(2)

Agar perencanaan dan penganggaran bersifat realistik dan tepat sasaran maka perlu didukung oleh Peraturan Pemerintah yang menjabarkan konsep dan ketentuan lebih rinci mengenai kerangka rencana dan anggaran.

Yang terjadi selama ini menunjukkan bahwa perencana cenderung mengabaikan dokumen-dokumen dalam perencanaan dan penganggaran serta tidak adanya keterkaitan antar dokumen. Permasalahan berikutnya adalah masih sangat dirasakan “ego sektoral” antara para aparat pemerintah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Masing-masing dinas dan instansi cenderung mengatakan tugas dan fungsinyalah yang terpenting dalam kegiatan pembangunan. Permasalahan tersebut menyebabkan koordinasi dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan pembangunan menjadi sulit dilakukan. Akibat selanjutnya adalah kurang optimalnya pelaksanaan proses pembangunan dan bahkan sasaran yang dituju dapat tidak terlaksana sama sekali.

Oleh sebab itu, dirasa perlu melakukan penelitian tentang “Analisis Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran di Kota Padang : Kasus Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang”.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang diarahkan sebagai berikut :

1. Bagaimana konsistensi Dokumen Perencanaan dengan Dokumen Penganggaran dan apa penyebabnya bila terjadi ketidakkonsistenan? 2. Bagaimana kinerja Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang? 3. Implikasi kebijakan apa yang sebaiknya dilakukan :

- agar antara program dan kegiatan dalam perencanaan dan dalam penganggaran tetap konsisten dijalankan sehingga target dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai serta ?

- agar kinerja Bidang Bina Marga dapat dipertahankan/ditingkatkan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis konsistensi Dokumen Perencanaan dengan Dokumen

(3)

Penganggaran dan penyebabnya apabila terjadi ketidakkonsistenan; 2. Menganalisis kinerja Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang. 3. Merumuskan kebijakan yang sebaiknya dilakukan :

- agar antara program dan kegiatan dalam perencanaan dan dalam penganggaran tetap konsisten dijalankan sehingga target dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai.

- agar kinerja Bidang Bina Marga dapat dipertahankan/ditingkatkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Perencanaan Pembangunan 2.1.1. Perencanaan Pembangunan Daerah

Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), “Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia”. Sedangkan “Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara”. Perencanaan secara umum dapat diartikan sebagai usaha menentukan cara terbaik guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

SPPN 2004 menetapkan ada lima dokumen perencanaan pembangunan yang perlu disusun oleh badan perencana, baik pada tingkat nasional maupun tingkat daerah, yaitu :

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional/Daerah (RPJPN/D) adalah dokumen perencanaan jangka panjang untuk periode selama 20 tahun. Bersifat umum dan menyeluruh seperti visi dan misi daerah serta arah pembangunan jangka panjang. RPJP ini selanjutnya dijadikan dasar dalam penyusunan RPJM dan dokumen perencanaan lainnya yang terkait. b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/Daerah (RPJMN/D)

adalah dokumen perencanaan jangka menengah untuk periode 5 tahun ke depan yang berisikan jabaran lebih kongkrit dari visi dan misi presiden

(4)

(pada tingkat nasional) atau visi dan misi kepala daerah (untuk tingkat provinsi, kabupaten, dan kota).

c. Rencana Strategis (Renstra), lazim disebut sebagai Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang berisikan jabaran dari visi dan misi kepala SKPD yang diturunkan dari visi dan misi Kepala Daerah. Renstra SKPD lebih rinci sampai ke kegiatan karena ruang lingkupnya lebih kecil, yaitu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari institusi bersangkutan. Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 tahun.

d. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) / Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan rencana jabaran dari RPJM yang berisikan kebijakan, program, dan kegiatan untuk 1 tahun (annual planning) sesuai dengan sumber daya yang tersedia pada tahun bersangkutan, khususnya dana. RKPD selanjutnya dijadikan dasar untuk penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).

e. Rencana Kerja Institusi (Renja) atau Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) juga merupakan rencana tahunan bersifat operasional yang isinya merupakan jabaran dari Renstra yang dibuat oleh masing-masing SKPD sesuai dengan tupoksinya.

2.1.2. Musrenbang dan Forum SKPD

Untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, Pemerintah Daerah menyelenggarakan forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang, mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota, termasuk penyelenggaraan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD) di tingkat kabupaten.

Musrenbang adalah forum multi-pihak terbuka yang secara bersama mengindentifikasi dan menentukan prioritas kebijakan pembangunan masyarakat. Kegiatan ini berfungsi sebagai proses negosiasi, rekonsiliasi, dan harmonisasi

(5)

perbedaan antara pemerintah dan pemangku kepentingan non pemerintah, sekaligus mencapai konsensus bersama mengenai prioritas kegiatan pembangunan berikut anggarannya.

Selain itu pada tingkat kecamatan dan kabupaten/kota terdapat pula kegiatan serupa yang disebut Forum SKPD, yang membahas sektor-sektor spesifik seperti kesehatan, dan pendidikan. Kegiatan ini memungkinkan setiap SKPD memadukan program-program mereka dengan perspektif dan prioritas masyarakat. Hasil dari Musrenbang kecamatan menjadi bahan diskusi pada Forum SKPD, dan hasilnya kemudian dibawa ke Musrenbang kabupaten/kota untuk dibahas lebih lanjut.

2.1.3. Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan

Keterkaitan antara perencanaan pembangunan nasional dan daerah terdapat pada setiap tingkatan perencanaan. Adanya otonomi dengan memberi kewenangan luas kepada Kepala Daerah memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan, baik pembangunan nasional, pembangunan daerah maupun pembangunan antar daerah. Hubungan antara rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek diperlihatkan oleh gambar 2.1. berikut :

Gambar 2.1 Hubungan Antara Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Jangka Pendek

Kementrian Lembaga

Pemerintah

Pemerintah

(6)

Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek

2.2 Konsep Anggaran

Menurut Mardiasmo (2002), anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.

Sistem anggaran kinerja pada dasarnya merupakan sistem yang mencakup kegiatan penyusunan program dan tolok ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran program. Penetapan sistem anggaran kinerja dalam penyusunan anggaran dimulai dengan perumusan program dan penyusunan struktur organisasi pemerintah yang sesuai dengan program tersebut. Kegiatan tersebut mencakup pula penentuan unit kerja yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program, serta penentuan indikator kinerja yang digunakan sebagai tolok ukur dalam mencapai tujuan program yang telah ditetapkan.

2.3 Keterkaitan Antara Perencanaan dan Penganggaran.

Perencanaan dapat dikatakan sebagai suatu upaya institusi publik untuk membuat arah kebijakan pembangunan yang harus dilakukan di sebuah wilayah baik negara atau daerah dengan didasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Sedangkan anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.

Perencanaan dan penganggaran merupakan proses yang terintegrasi, oleh karenanya output dari perencanaan adalah penganggaran. Perumusan program di dalam perencanaan pada akhirnya berimplikasi pada besarnya kebutuhan anggaran yang harus disediakan, sehingga keberhasilan penggunaan anggaran dimulai dari perencanaannya.

(7)

2.4 Prosedur Penyusunan Anggaran Daerah dan Indonesia

Penyusunan APBD dimulai dari penentuan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal oleh Pemerintah. Dokumen ini disampaikan kepada DPR untuk dibahas sebagai pembicaraan pendahuluan penyusunan Rancangan APBN. Sedangkan di tingkat daerah, penyusunan APBD diawali oleh Pemerintah Daerah dengan menyusun Kebijakan Umum APBD (KUA) sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). KUA disampaikan kepada DPRD untuk dibahas sebagi pembicaraan pendahuluan Rancangan APBD.

Setelah kesepakatan antara Pemerintah dengan DPR atau Pemerintah Daerah dengan DPRD pada pembicaraan pendahuluan, Pemerintah bersama Wakil Rakyat menyusun Kebijakan Umum dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sebagai dasar bagi tiap unit kerja untuk penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA).

Adapun sinkronisasi penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003, UU No. 25 Tahun 2004, UU No. 32 Tahun 2004, dan UU No. 33 Tahun 2004 diperlihatkan oleh gambar 2.2. berikut :

Gambar 2.2 Penyusunan Rancangan Perda tentang APBD

RPJM RPJMD Dibahas bersama DPRD RENSTRA RKPD (1 tahun) (1 tahun)RKP RENJA SKPD KUA PPAS NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DG KDH

(8)

2.5. Konsep Konsistensi

Konsistensi adalah terjemahan dari kataconsistency yang berasal dari kata

consistent yang mengandung pengertian : always behaving in the same way, having the same opinion, standard, etc (oxford english dictionary).

Dalam hal ini konsisten adalah terhadap rencana dan anggaran yang telah disepakati dalam dokumen perencanaan dan penganggaran. Bahkan pengertian konsisten tidak sebatas itu, konsistensi antara aturan main dengan pelaksanaan , janji dengan implementasi, peraturan yang lebih tinggi dengan peraturan yang lebih rendah, dan tidak ada perlakuan diskriminatif dalam berbagai bidang. Namun dalam hal ini perencanaan yang konsisten terjadi apabila terdapat kesinambungan program dan kegiatan dan sinkronisasi dan sinergitas setiap program dan kegiatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data yang dikeluarkan oleh dinas/instansi terkait. Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dengan pejabat yang terkait dalam proses penyusunan perencanaan dan penganggaran, serta kinerja Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang.

RKA SKPD (1 tahun)

(9)

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Kajian Dokumen

· Peraturan perundang-undangan tentang perencanaan dan penganggaran, digunakan untuk mengetahui bagaimana aturan penyusunan perencanaan dan penganggaran yang berlaku.

· Dokumen tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Kebijakan Umum dan Arah APBD, Perda tentang APBD Kota Padang, Peraturan Walikota Padang tentang penjabaran APBD Kota Padang, Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang, Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dinas PU, Laporan Realisasi APBD Kota Padang digunakan sebagai bahan analisis perbandingan antara peraturan yang berlaku dengan realita yang telah dilaksanakan, serta membandingkan antara dokumen perencanaan dengan dokumen anggaran.

· Studi perpustakaan dan referensi yang berhubungan dengan penelitian, digunakan sebagai sarana untuk menganalisis permasalahan.

b. Wawancara mendalam

Pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara atau interview dan berdiskusi langsung dengan narasumber yang terkait dalam penelitian ini. Akan ada beberapa jenis responden dalam wawancara ini yang akan dikelompokkan berdasarkan kedudukan dalam jabatan dinas yaitu BAPPEDA, DPKA, Dinas PU, anggota DPRD. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses penyusunan perencanaan dan penganggaran serta kinerja Bidang Bina Marga Dinas PU.

(10)

3.2 Metoda Analisis Data

.1 Metoda Analisis Konsistensi Dengan Matrik Konsolidasi Perencanaan dan Penganggaran (MKPP)

Analisis konsistensi yang diformulasikan dengan Matrik Konsolidasi Perencanaan dan Penganggaran (MKPP) merupakan alat bantu untuk mengkonsolidasi dokumen perencanaan dan penganggaran secara menyeluruh.

MKPP ini dapat disusun dengan membandingkan antara 2 (dua) dokumen perencanaan, yaitu melalui integrasi antara dokumen-dokumen berikut ini :

1. Integrasi RPJMD dengan Renstra SKPD,

2. Integrasi Renstra SKPD dengan Rencana Kerja SKPD, 3. Integrasi RPJMD dengan RKPD,

4. Integrasi RKPD dengan PPAS, 5. Integrasi PPAS dengan APBD.

Pengukuran konsistensi perencanaan dapat disederhanakan seperti tertera pada tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 Pengukuran Konsistensi Perencanaan

No. Program dan kegiatan

Dokumen A Dokumen B Penilaian konsistensi

1 Ada Ada ➔ Konsisten

2 Ada Tidak Ada ➔ Tidak konsisten

3 Tidak Ada Ada ➔ Tidak konsisten

Konsistensi program dan kegiatan diukur melalui perbandingan jumlah program konsisten dengan jumlah program dan kegiatan keseluruhan.

(11)

dan kegiatan, juga dilakukan konsistensi anggaran. Konsistensi anggaran dilakukan terhadap program dan kegiatan yang telah konsisten berdasarkan indikator konsistensi tersebut diatas. Konsistensi anggaran dihitung berdasarkan perbandingan alokasi anggaran pada APBD dengan alokasi anggaran perencanaan pada PPAS. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini :

Gambar 3.1 Flowchart Analisis Konsistensi Dokumen PPAS dengan APBD

.2 Metoda Deskriptif Untuk Mengetahui

Penyebab Terjadinya Ketidakkonsistenan Dan Kinerja Bidang Bina Marga

Analisis deskriptif dilakukan dengan menganalisis hasil wawancara yang diperoleh tentang penyebab terjadinya ketidakkonsistenan tersebut dengan cara membuat deskripsi mengenai fakta-fakta fenomena yang diselidiki. Sedangkan untuk kinerja Bidang Bina Marga selain dengan menganalisis hasil wawancara, juga dilakukan dengan menganalisis dokumen anggaran dengan dokumen tentang realisasi APBD dan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas PU Kota Padang.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran Pada Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang

4.1.1 Analisis Antara Dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 dengan Renstra Dinas PU Kota Padang Tahun 2009-2014.

PPAS Nomenklatur APBD

Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan

Analisis Penyebabnya

(12)

RPJMD memberikan gambaran kepada seluruh stakeholder mengenai perkiraan pencapaian kondisi yang diharapkan lima tahun ke depan. Sebagai upaya untuk mempertegas dan memperinci perencanaan lima tahun tiap-tiap fungsi pemerintahan, RPJMD Kota Padang dijabarkan ke dalam program di dalam Renstra SKPD.

Renstra SKPD merupakan fungsi pemerintahan yang menjadi tanggung jawab sebuah unit kerja daerah yang disusun berpedoman pada tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja. Renstra SKPD disusun dengan menggunakan RPJM Daerah sebagai acuan dan harus dilakukan melalui koordinasi antara unit kerja yang bersangkutan dengan Bappeda.

Adapun matrik konsolidasi dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 dengan Renstra Dinas PU Tahun 2009-2014 yang disusun untuk melihat sejauhmana konsistensi program-program antara kedua dokumen tersebut adalah sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1 di bawah ini :

Tabel 4.1 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 dengan Renstra Dinas PU Tahun 2009-2014.

Program Yang Konsisten

RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 Renstra Dinas PU Tahun 2009-2014

Misi :

Mewujudkan Kota Padang yang Aman Sasaran :

Berkembangnya permukiman skala besar, prasarana dan sarana penunjang

Strategi Pembangunan :

Penyediaan fasilitas umum, prasarana jalan dan perhubungan

Program Prioritas :

1. Program Pembangunan Jalan & Jembatan Tahun 2009 Rp 17.988.740.000,-Tahun 2010 Rp 9.057.840.000,-Tahun 2011 Rp 12.192.190.000,-Tahun 2012 Rp Tahun 2013 Rp Tahun 2014 Rp

14.000.000.000,-2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

Tahun 2009 Rp 3.799.370.000,-Tahun 2010 Rp

14.035.390.000,-1. Program pembangunan jalan dan jembatan a. Perencanaan pembangunan jembatan, b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan,

d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, e. Supervisi pembangunan jembatan dan

pembuatan duiker, f. Infrastuktur jalan (DAK),

g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, h. Peningkatan jalan (Debt Sweep), i. Supervisi peningkatan (Debt Sweep), j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK)

2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

a. Perencanaan Rehabilitasi/pemeliharaan jalan, b. Rehabilitasi/pemeliharaan jembatan, c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan

jembatan.

3. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan. a. Inspeksi kondisi jalan.

(13)

Tahun 2011 Rp 12.238.020.000,-Tahun 2012 Rp 12.500.000.000,-Tahun 2013 Rp 13.000.000.000,-Tahun 2014 Rp 14.000.000.000,-3. Program Inspeksi Jalan dan Jembatan

Tahun 2009 Rp Tahun 2010 Rp Tahun 2011 Rp 0,-Tahun 2012 Rp 49.250.000,-Tahun 2013 Rp 49.500.000,-Tahun 2014 Rp

55.000.000,-4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan Tahun 2009 Rp 1.500.000.000,-Tahun 2010 Rp 252.000.000,-Tahun 2011 Rp 100.000.000,-Tahun 2012 Rp Tahun 2013 Rp Tahun 2014 Rp

200.000.000,-b. Inspeksi kondisi jembatan

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan.

a. Pengadaan alat-alat berat.

Program Yang Tidak Konsisten

RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 Renstra Dinas PU Tahun 2009-2014

- 1. Program Pembangunan Sistem Informasi /

Database Jalan dan Jembatan. a. Pemutakhiran data.

Sumber : 1. RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014, 2. Renstra Dinas PU Tahun 2009-2014

Pada matrik di atas terlihat bahwa di dalam dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 program telah disusun dengan target biaya pertahunnya. Pada Renstra Dinas PU ada empat program (80%) yang konsisten dan satu program (20%) yang tidak konsisten dengan RPJMD.

Tabel 4.2 Program Bidang Bina Marga dalam RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 dan Program Bidang Bina Marga pada Renstra Dinas PU Tahun 2009-2014.

Status Program

RPJMD Renstra SKPD

Jumlah

Program % ProgramJumlah %

1. Konsisten 4 100,00 4 80,00

2. Tidak Konsisten

a. Ada di RPJMD, tidak ada di Renstra SKPD b. Ada di Renstra SKPD, tidak ada di RPJMD

-1 -20,00 Jumlah 4 100,00 5 100,00

Sumber : Data diolah.

Program Pembangunan Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan pada Renstra Dinas PU sebenarnya merupakan program pendukung dari program-program sebelumnya.

(14)

Kota Padang Tahun 2009 dan 2010.

Dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 5 ayat (2) dinyatakan bahwa “RPJM Daerah merupakan visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umumn, dan program SKPD, lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif”. Sedangkan ayat (3) menjelaskan bahwa “RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat”.

Matrik konsolidasi dokumen RPJMD Tahun 2009-2014 dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah :

(15)

Tabel 4.3 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010. RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 RKPD Kota Padang Tahun 2009 Tahun 2010

Misi : Mewujudkan Kota Padang yang Aman

Sasaran :Berkembangnya permukiman skala besar, prasarana dan sarana penunjang

Strategi Pembangunan: Penyediaan fasilitas umum, prasarana jalan dan perhubungan

Program Prioritas :

1. Program Pembangunan Jalan & Jembatan

Tahun 2009 Rp 17.988.740.000,-Tahun 2010 Rp 9.057.840.000,-Tahun 2011 Rp 12.192.190.000,-Tahun 2012 Rp Tahun 2013 Rp Tahun 2014 Rp

14.000.000.000,-2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan & jembatan

Tahun 2009 Rp 3.799.370.000,-Tahun 2010 Rp 14.035.390.000,-Tahun 2011 Rp 12.238.020.000,-Tahun 2012 Rp 12.500.000.000,-Tahun 2013 Rp 13.000.000.000,-Tahun 2014 Rp

14.000.000.000,-3. Program Inspeksi Jalan dan Jembatan

Tahun 2012 Rp 49.250.000,-Tahun 2013 Rp 49.500.000,-Tahun 2014 Rp

55.000.000,-4. Program Peningkatan Sarana & Prasarana Kebinamargaan Tahun 2009 Rp 1.500.000.000,-Tahun 2010 Rp 252.000.000,-Tahun 2011 Rp 100.000.000,-Tahun 2012 Rp Tahun 2013 Rp Tahun 2014 Rp 200.000.000,-Program Pembangunan :

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Rp 14.738.500.000,-

a. Perencanaan pembangunan jembatan, Rp 85.000.000,-b. Perencanaan pembukaan & pengkrekelan jalan, Rp 78.500.000,-c. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, Rp 4.500.000.000,-d. Perencanaan peningkatan jalan , Rp 75.000.000,-e. Peningkatan jalan, Rp

5.000.000.000,-f. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, Rp

5.000.000.000,-2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Rp

14.655.000.000,-a. Perencanaan rehabilitasi pemeliharaan jalan, Rp 75.000.000,-b. Rehabilitasi pemeliharaan jalan, Rp

5.000.000.000,-c. Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jembatan, Rp 80.000.000,-d. Rehabilitasi pemeliharaan jembatan, Rp 4.500.000.000,-e. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan,

Rp

5.000.000.000,-3. Program Peningkatan Sistem Informasi /Database Jalan dan Jembatan, Rp

85.500.000,-a. Penyusunan data informasi jalan & jembatan, Rp

85.500.000,-4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, Rp

8.500.000.000,-a. Pengadaan alat-alat berat, Rp 5.000.000.000,-b. Pengadaan kendaraan operasional, Rp

3.500.000.000,-Program Pembangunan :

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Rp 3.350.000.000,-

a. Perencanaan pembangunan jembatan, Rp 250.000.000,-b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, Rp 150.000.000,-c. Perencanaan peningkatan jalan, Rp 165.000.000,-d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, Rp

250.000.000,-e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan duiker, Rp

65.000.000,-f. Infrastruktur jalan (DAK), Rp

1.000.000.000,-g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, Rp 100.000.000,-h. Peningkatan jalan, Rp

1.250.000.000,-i. Supervisi peningkatan jalan, Rp 60.000.000,-j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK), Rp

60.000.000,-2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Rp

1.665.359.000,-a. Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan, Rp 70.000.000,-b. Rehabilitasi pemeliharaan jalan, Rp 1.000.000.000,-c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan,

Rp 595.359.000,-

3. Program Pembangunan Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan, Rp

50.000.000,-a. Update data infrastruktur jalan dan jembatan, Rp

50.000.000,-4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, Rp

1.000.000.000,-a. Pengadaan alat-alat berat, Rp

1.000.000.000,-Sumber : 1. RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014, 2. RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010.

(16)
(17)

Pada matrik di atas dapat dilihat bahwa dalam RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 program yang disusun bersifat kualitatif. Di dalam dokumen tersebut dinyatakan bahwa kebijakan strategis diarahkan dalam kerangka memenuhi kebutuhan dasar rakyat dan pelayanan publik (basic needs and public services) yang terkait dengan penyediaan fasilitas umum, prasarana jalan dan perhubungan.

Pada dokumen RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010, sudah ada program-program yang akan dilaksanakan disertai dengan kegiatan dari masing-masing program berikut anggarannya. Semua program yang direncanakan telah mengacu kepada program-program yang terdapat pada RPJMD.

4.1.3 Analisis Antara Dokumen Renstra Dinas PU Tahun 2009-2014 dengan Rencana Kerja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010.

Renstra SKPD merupakan rencana lima tahun ke depan yang merupakan pedoman dan arahan dalam upaya mencapai sasaran–sasaran pembangunan yang ditetapkan. Dengan Renstra SKPD maka masing-masing bidang dan bagian di SKPD mempunyai acuan tentang arah pembangunan ke-PU-an di daerah. Arahan ini tentu saja masih harus dijabarkan dan dirinci lebih lanjut menjadi rencana tahunan, agar skala prioritas program dan kegiatan menjadi lebih konkrit dalam bentuk Rencana Kerja SKPD.

Matrik konsolidasi dokumen Renstra Dinas PU Kota Padang Tahun 2009-2014 dengan Rencana Kerja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010 pada Bidang Bina Marga disusun untuk melihat sejauh mana konsistensi program-program antara dokumen tersebut sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.4 di bawah ini :

(18)

Tabel 4.4 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen Renstra Dinas PU Kota Padang Tahun 2009-2014 dengan Renja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010.

Renstra Dinas PU Tahun 2009-2014

Renja Dinas PU Tahun 2009 Renja Dinas PU Tahun 2010

Program dan Kegiatan (Jutaan Rp)Anggara Program dan Kegiatan (Jutaan Rp)Anggaran

1. Program pembangunan jalan dan jembatan a. Perencanaan pembangunan jembatan, b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan,

d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan

duiker,

f. Infrastuktur jalan (DAK),

g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, h. Peningkatan jalan (Debt Swept), i. Supervisi peningkatan (Debt Swept), j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK)

2. Program Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

a. Perencanaan Rehabilitasi /pemeliharaan jembatan, b. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan,

c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan.

3. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan. a. Inspeksi kondisi jalan.

b. Inspeksi kondisi jembatan

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan.

a. Pengadaan alat-alat berat.

5. Program Pembangunan Sistem Informasi / Data base Jalan dan Jembatan.

a. Pemutakhiran data.

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan a. Perencanaan pembangunan jembatan, b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan,

d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan

duiker,

f. Infrastuktur jalan (DAK),

g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, h. Peningkatan jalan (Debt Swept), i. Supervisi peningkatan (Debt Swept), j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK)

2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

a. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan,

b. Perencanaan Rehabilitasi /pemeliharaan jembatan, c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan

jembatan.

3. Program Pembangunan Sistem Informasi / Data base Jalan dan Jembatan.

a. Pemutakhiran data.

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan.

a. Pengadaan alat-alat berat.

17.576,89 130,98 144,40 38,26 2.598,95 30,00 9.081,05 229,60 5.248,65 35,00 40,00 1.519,05 771,31 43,58 704,17 250,00 250,00 2.000,00 2.000,00

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

a. Perencanaan pembangunan jembatan, b. Perencanaan pembukaan dan pengkrekelan

jalan,

c. Perencanaan peningkatan jalan, d. Penggantian jembatan dan pembuatan

duiker (dana pendamping), e. Infrastruktur jalan (DAK), f. Infrastruktur jalan (DAK) luncuran, g. Pembukaan jalan baru (Debt Swept) 2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan

dan Jembatan

a. Perencanaan rehabilitasi / pemeliharaan jalan,

b. Rehabilitasi / pemeliharaan jalan, c. Operasional dan pemeliharaan jalan dan

jembatan.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

a. Operasional dan pemeliharaan peralatan ke-PU-an. 9.055,94 200,00 100,00 150,00 527,750, 4.515,16 1.025,58 2.537,45 3.485,40 50,00 1.935,40 1.500,00 125,00 125,00

(19)

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada Renja Dinas PU telah disusun program-program yang disertai dengan kegiatan-kegiatan dari tiap program. Untuk setiap kegiatan telah direncanakan anggarannya. Semua program dan kegiatan yang ada di dalam Renstra Dinas PU telah terakomodir pada Renja Dinas PU.

4.1.4 Analisis Antara Dokumen Rencana Kerja (Renja) Dinas PU dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010.

RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang merupakan kompilasi kritis atas Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan kurun waktu satu tahun. Dokumen RKPD disusun sebagai landasan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan Tahun 2010 merupakan dokumen perencanaan tahunan dan merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang tahun pertama dan kedua, yang memuat rancangan kerangka ekonomi makro, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaan indikatif, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun melalui partisipasi masyarakat dan mengacu pada RKPD Propinsi.

Adapun matrik konsolidasi dokumen Renja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010 dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010 terkait Bidang Bina Marga yang disusun untuk melihat sejauh mana konsistensi program-program antara kedua dokumen tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4 dan 5.5 dibawah ini :

(20)

Tabel 4.5 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen Renja Dinas PU dengan RKPD Kota Padang Tahun 2009

Renja Dinas PU Tahun 2009 RKPD Tahun 2009

Program dan Kegiatan (Jutaan Rp)Anggaran Program dan Kegiatan (Jutaan Rp)Anggaran

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

a. Perencanaan pembangunan jembatan, b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan,

d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker,

e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan duiker, f. Infrastuktur jalan (DAK),

g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar, h. Peningkatan jalan (Debt Swept), i. Supervisi peningkatan (Debt Swept), j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK)

2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan &Jembatan a. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan,

b. Perencanaan Rehabilitasi /pemeliharaan jembatan, c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan.

3. Program Pembangunan Sistem Informasi / Data base Jalan dan Jembatan.

a. Pemutakhiran data.

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan.

a. Pengadaan alat-alat berat.

17.576,89 130,98 144,40 38,26 2.598,95 30,00 9.081,05 229,60 5.248,65 35,00 40,00 1.519,05 771,31 43,58 704,17 250,00 250,00 2.000,00 2.000,00

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan,

a. Perencanaan pembangunan jembatan

b. Perencanaan pembukaan & pengkrekelan jalan c. Pembukaan dan pengkrekelan jalan

d. Perencanaan peningkatan jalan e. Peningkatan jalan

f. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker

2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

a. Perencanaan rehabilitasi pemeliharaan jalan b. Rehabilitasi pemeliharaan jalan

c. Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jembatan d. Rehabilitasi pemeliharaan jembatan

e. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan

3. Program Peningkatan Sistem Informasi /Database Jalan dan Jembatan

a. Penyusunan data informasi jalan & jembatan

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

a. Pengadaan alat-alat berat

b. Pengadaan kendaraan operasional

14.738,50 85,00 78,50 4.500,00 75,00 5.000,00 5.000,00 14.655,00 75,00 5.000,00 80,00 4.500,00 5.000,00 85,50 85,50 8.500,00 5.000,00 3.500,00 Sumber : 1. Renja Dinas PU Tahun 2009,

(21)

Tabel 4.6 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen Renja Dinas PU dengan RKPD Kota Padang Tahun 2010

Renja Dinas PU Tahun 2010 RKPD Tahun 2010

Program dan Kegiatan (Jutaan Rp)Anggaran Program dan Kegiatan (Jutaan Rp)Anggaran

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

a. Perencanaan pembangunan jembatan,

b. Perencanaan pembukaan dan pengkrekelan jalan, c. Perencanaan peningkatan jalan,

d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker (dana pendamping),

e. Infrastruktur jalan (DAK),

f. Infrastruktur jalan (DAK) luncuran, g. Pembukaan jalan baru (Debt Swept)

2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

a. Perencanaan rehabilitasi / pemeliharaan jalan, b. Rehabilitasi / pemeliharaan jalan,

c. Operasional dan pemeliharaan jalan dan jembatan.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

a. Operasional dan pemeliharaan peralatan ke-PU-an.

9.055,94 200,00 100,00 150,00 527,75 4.515,16 1.025,58 2.537,45 3.485,40 50,00 1.935,40 1.500,000 125,00 125,00

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

a. Perencanaan pembangunan jembatan b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan c. Perencanaan peningkatan jalan

d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker

e. Supervisi pembangunan jembatan dan pembuatan duiker f. Infrastruktur jalan (DAK)

g. Rehabilitasi dan pembangunan trotoar h. Peningkatan jalan

i. Supervisi peningkatan jalan j. Supervisi infrastruktur jalan (DAK)

2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

a. Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan b. Rehabilitasi pemeliharaan jalan

c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan

3. Program Pembangunan Sistem Informasi/Database Jalan dan Jembatan

a. Update data infrastruktur jalan dan jembatan

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

Pengadaan alat-alat berat

3.350,00 250,00 150,00 165,00 250,00 65,00 1.000,00 100,00 1.250,00 60,00 60,00 1.665,36 70,00 1.000,00 595,36 50,00 50,00 1.000,00 1.000,00

Sumber : 1. Renja Dinas PU Tahun 2010, 2. RKPD Kota Padang Tahun 2010.

(22)

Dari kedua tabel di atas terlihat antara program dan kegiatan di dalam Renja Dinas PU dan RKPD Kota Padang tahun 2009 dan 2010 ada ketidakkonsistenan satu dengan lainnya. Di dalam Renja Dinas PU tahun 2009 terdapat 15 kegiatan sedangkan di dalam RKPD terdapat 14 kegiatan dan hanya 10 kegiatan yang konsisten. Sedangkan dalam Renja Dinas PU tahun 2010 terdapat 3 program dengan 11 kegiatan sedangkan di dalam RKPD terdapat 4 program dengan 15 kegiatan dan hanya 3 program dengan 7 kegiatan yang konsisten.

Tabel 4.7 Jumlah Kegiatan Renja Dinas PU Kota Padang dan Kegiatan RKPD Kota Padang Tahun Anggaran 2009 dan 2010.

Status Kegiatan Renja Dinas PU Tahun 2009 RKPD Tahun 2009 Jumlah Kegiatan % Jumlah Kegiatan % 1. Konsisten 10 66,67 10 71,43 2. Tidak konsisten :

a. Ada di Renja Dinas PU, tdk ada di RKPD 5 33,33 -

-b. Tidak ada di Renja Dinas PU, ada di RKPD - - 4 28,57

Jumlah 15 100,00 14 100,00 Status Kegiatan Renja Dinas PU Tahun 2010 RKPD Tahun 2010 Jumlah Kegiatan % Jumlah Kegiatan % 1. Konsisten 7 63,64 7 46,67 2. Tidak konsisten :

a. Ada di Renja Dinas PU, tdk ada di RKPD 4 36,36 -

-b. Tidak ada di Renja Dinas PU, ada di RKPD - - 8 53,33

Jumlah 11 100,00 15 100,00

Sumber : 1. Renja Dinas PU Tahun 2009 dan 2010,

2. RKPD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010. (Data diolah)

Ketidakkonsistenan yang terjadi disebabkan karena pada saat penyusunan program dan kegiatan RKPD dilakukan hanya dengan menyaring hasil dari musrenbang kota. Indikatornya adalah program prioritas pada RPJMD tanpa memperhitungkan kemampuan keuangan daerah.

(23)

4.1.5 Analisis Antara Dokumen RKPD Kota Padang dengan PPAS Kota Padang Tahun 2009 dan Tahun 2010.

Matrik konsolidasi dokumen RKPD dengan PPAS Kota Padang Tahun 2009 dan 2010 ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen RKPD dengan PPAS Kota Padang Tahun 2009.

RKPD Kota Padang Tahun 2009 PPAS Kota Padang Tahun 2009

Program Pembangunan :

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Rp 14.738.500.000,-

a. Perencanaan pembangunan jembatan, Rp

85.0000.000,-b. Perencanaan Pembukaan & Pengkrekelan Jalan, Rp

78.500.000,-c. Pembukaan dan Pengkrekelan Jjalan, Rp

4.500.000.000,-d. Perencanaan Peningkatan Jalan, Rp

5.000.000.000,-e. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, Rp

5.000.000.000,-2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Rp

14.655.000.000,-a. Perencanaan Rehabilitasi Pemeliharaan Jalan, Rp

75.000.000,-b. Rehabilitasi Pemeliharaan Jalan, Rp

5.000.000.000,-c. Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jembatan, Rp

80.000.000,-d. Rehabilitasi Pemeliharaan Jembatan, Rp

4.500.000.000,-e. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, Rp

5.000.000.000,-3. Program Peningkatan Sistem Informasi /Database Jalan dan Jembatan, Rp

85.500.000,-a. Penyusunan Data Informasi Jalan dan Jembatan, Rp

85.500.000,-4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, Rp

8.500.000.000,-a. Pengadaan alat-alat berat, Rp

5.000.000.000,-b. Pengadaan Kendaraan Operasional, Rp

3.500.000.000,-Program Pembangunan :

1. Pembangunan Jalan dan Jembatan Rp

17.576.880.000,-a. Perencanaan Pembangunan Jembatan, Rp

130.975.000,-b. Pembukaan dan Pengkrekelan Jalan, Rp

144.400.000,-c. Perencanaan Peningkatan Jalan, Rp

38.255.000,-d. Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker (Debt Swept), Rp

2.598.950.000,-e. Supervisi Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker, Rp 30.000.000,-f. Infrastruktur Jalan (DAK),

Rp

9.081.050.000,-g. Rehabilitasi dan Pembangunan Trotoar, Rp 229.600.000,-h. Peningkatan Jalan,

Rp

5.248.650.000,-i. Supervisi Peningkatan Jalan, Rp

35.000.000,-j. Supervisi Infrastruktur Jalan, Rp

40.000.000,-2. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Rp

1.519.053.136,-a. Perencanaan Rehabilitasi

/Pemeliharaan Jembatan, Rp

43.575.000,-b. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan, Rp

771.311.176,-c. Operasional dan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan, Rp

704.166.960,-3. Pembangunan Sistem Informasi / Data Base jalan dan Jembata, Rp

250.000.000,-a. Pemutakhiran Data, Rp

(24)

Kebinamargaan, Rp

2.000.000.000,-a. Pengadaan Alat-alat Berat, Rp

2.000.000.000,-Sumber : 1. RKPD Kota Padang Tahun 2009, 2. PPAS Kota Padang Tahun 2009.

Tabel 4.9. Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen RKPD dengan PPAS Kota Padang Tahun 2010.

RKPD Kota Padang Tahun 2010 PPAS Kota Padang Tahun 2010

Program Pembangunan :

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Rp3.350.000.000,-

a. Perencanaan pembangunan jembatan, Rp

250.000.000,-b. Pembukaan dan pengkrekelan jalan, Rp

150.000.000,-c. Perencanaan peningkatan jalan, Rp

165.000.000,-d. Penggantian jembatan dan pembuatan duiker, Rp

250.000.000,-e. Supervisi Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker, Rp 65.000.000,-f. Infrastruktur jalan (DAK),

Rp

1.000.000.000,-g. Rehabilitasi dan Pembangunan Trotoar, Rp

100.000.000,-h. Peningkatan Jalan, Rp 1.250.000.000,-i. Supervisi Peningkatan Jalan,

Rp

60.000.000,-j. Supervisi Infrastruktur Jalan, Rp

60.000.000,-2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Rp

1.665.359.000,-a. Perencanaan rehabilitasi/pemeliharaan jalan, Rp

70.000.000,-b. Rehabilitasi pemeliharaan jalan, Rp

1.000.000.000,-c. Operasional dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, Rp

595.359.000,-3. Program Pembangunan Sistem Informasi/ Database Jalan dan Jembatan,

Rp

50.000.000,-a. Update Data Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Rp

50.000.000,-Program Pembangunan :

1. Pembangunan Jalan dan Jembatan, Rp

9.057.838.423,-a. Perencanaan Pembangunan Jembatan, Rp

200.000.000,-b. Pembukaan dan Pengkrekelan Jalan, Rp

100.000.000,-c. Perencanaan Peningkatan Jalan, Rp

150.000.000,-d. Pembangunan Jembatan dan

Pembuatan Duiker (Debt Swept), Rp

527.750.000,-e. Infrastruktur Jalan (DAK), Rp

4.517.161.434,-f. Pembukaan Jalan Baru (Debt Swept), Rp

2.538.250.000,-g. Infrastruktur Jalan (DAK Luncuran), Rp

1.024.676.989,-2. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Rp

14.048.588.300,-a. Perencanaan Rehabilitasi

/Pemeliharaan Jalan, Rp 50.000.000,-b. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan,

Rp

1.879.894.300,-c. Operasional dan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan, Rp

2.000.000.000,-d. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan (Dana DPDF & PPD), Rp 9.862.274.000,-e. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

(Pendamping Dana DPDF dan PPD), Rp

256.420.000,-3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, Rp

202.000.000,-a. Operasional dan Pemeliharaan

(25)

202.000.000,-4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan, Rp

1.000.000.000,-a. Pengadaan alat-alat berat, Rp

1.000.000.000,-Sumber : 1. RKPD Kota Padang Tahun 2010, 2. PPAS Kota Padang Tahun 2010.

(26)

Dari dua tabel di atas menunjukkan bahwa di dalam dokumen RKPD tahun 2009 dan 2010 telah disusun program-program yang akan dilaksanakna pada tahun bersangkutan. Program tersebut dilengkapi dengan rincian kegiatan beserta anggarannya. Demikian juga dengan dokumen PPAS, program-program yang direncanakan telah disertai dengan kegiatan dan anggarannya. Dalam dokumen PPAS kegiatan telah disusun dengan target biaya pertahunnya.

Pada dokumen PPAS tahun 2009, untuk program tingkat konsistensinya dengan RKPD adalah 100%, sedangkan untuk kegiatan tingkat konsistensinya adalah 60% (9 kegiatan). Sedangkan pada dokumen tahun 2010, ada 8 kegiatan (61,54%) yang konsisten dengan RKPD sedangkan 5 kegiatan (38,46%) lagi tidak konsisten. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.10 Program dan Kegiatan Bidang Bina Marga dalam RKPD dan PPAS Tahun 2009 dan 2010.

Status Program

RKPD Tahun 2009 PPAS Tahun 2009 Jumlah

Kegiatan % KegiatanJumlah %

1. Konsisten 9 69,23 9 60,00

2. Tidak Konsisten

a. Ada di RKPD, tidak ada di PPAS. b. Ada di PPAS, tidak ada di RKPD.

4 -30,77 -6 -40,00 Jumlah 13 100,00 15 100,00 Status Kegiatan

RKPD Tahun 2010 PPAS Tahun 2010 Jumlah Kegiatan % Jumlah Kegiatan % 1. Konsisten 8 53,33 8 61,54 2. Tidak Konsisten

a. Ada di RKPD, tidak ada di PPAS. b. Ada di PPAS, tidak ada di RKPD.

7 -46,67 -5 -38,46 Jumlah 15 100,00 13 100,00

Sumber : Data diolah.

Ketidakkonsistenan pada program dan kegiatan yang ada dalam RKPD dengan PPAS terjadi karena a) Saat penyusunan program dan kegiatan RKPD dilakukan hanya dengan menyaring hasil dari musrenbang kota tanpa memperhitungkan kemampuan keuangan daerah, b) Informasi anggaran dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat terlambat diterima, sehingga kegiatan ini tidak tercantum dalam dokumen RKPD.

(27)

4.1.6 Analisis Antara Dokumen PPAS dengan APBD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010.

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) merupakan progam prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam menyusun RKA SKPD. PPAS yang telah disepakati oleh Pemerintah Daerah dan DPRD selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD pada masing-masing SKPD.

RKA SKPD dari seluruh dinas setelah dikompilasi akan disusun menjadi Raperda APBD. Setelah melalui tahapan pembahasan dan persetujuan dengan DPRD, Raperda APBD ditetapkan menjadi Perda APBD setelah sebelumnya dievaluasi oleh pemerintah atasan, dalam hal ini Raperda APBD Kota Padang dievaluasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Matrik konsolidasi dokumen PPAS dengan APBD Kota Padang Tahun 2009 dan 2010 yang disusun untuk melihat sejauhmana konsitensi program-program antara kedua dokumen tersebut adalah sebagimana ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

(28)

Tabel 4.11 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen PPAS Kota Padang Tahun 2009 dengan APBD Kota Padang Tahun 2009.

PPAS Kota Padang Tahun 2009 APBD Kota Padang Tahun 2009

Program dan Kegiatan (Jutaan Rp)Anggaran Program dan Kegiatan (Jutaan Rp)Anggaran

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, a. Perencanaan Pembangunan Jembatan b. Pembukaan dan Pengkrekelan Jalan c. Perencanaan Peningkatan Jalan

d. Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker (Debt Swept)

e. Supervisi Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker

f. Infrastruktur Jalan (DAK)

g. Rehabilitasi dan Pembangunan Trotoar h. Peningkatan Jalan

i. Supervisi Peningkatan Jalan j. Supervisi Infrastruktur Jalan (DAK)

2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, a. Perencanaan Rehabilitasi /Pemeliharaan Jembatan b. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan

c. Operasional dan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan

3. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan

- Pemutakhiran Data

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

- Pengadaan Alat-Alat Berat

17.576,89 130,98 144,40 38,26 2.598,95 30,00 9.081,05 229,60 5.248,65 35,00 40,00 1.519,05 43,58 771,31 704,17 250,00 250,00 2.000,00 2.000,00

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, a. Perencanaan Pembangunan Jembatan b. Pembukaan dan Pengkrekelan Jalan c. Perencanaan Peningkatan Jalan

d. Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker (Debt Swept)

e. Supervisi Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker

f. Infrastruktur Jalan (DAK)

g. Rehabilitasi dan Pembangunan Trotoar h. Peningkatan Jalan

i. Supervisi Peningkatan Jalan j. Supervisi Infrastruktur Jalan (DAK) k. Pembukaan Jalan Baru (Debt Swept)

2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, a. Perencanaan Rehabilitasi /Pemeliharaan Jembatan b. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan

c. Operasional dan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan

3. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan

- Pemutakhiran Data

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

- Pengadaan Alat-Alat Berat

17.988,74 130,07 144,40 37,57 2.598,95 28,67 9.286,57 226,68 5.023,00 33,84 38,54 440,43 3.767,65 43,27 2.715,37 1.009,00 178,67 178,67 1.500,00 1.500,00 Sumber : 1. PPAS Kota Padang Tahun 2009,

(29)

2. APBD Kota Padang Tahun 2009.

Tabel 4.12 Analisa Matrik Konsolidasi Dokumen PPAS Kota Padang Tahun 2010 dengan APBD Kota Padang Tahun 2010. PPAS Kota Padang Tahun 2010 APBD Kota Padang Tahun 2010

Program dan Kegiatan Anggaran

(Jutaan Rp) Program dan Kegiatan

Anggaran (Jutaan Rp) 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan,

a. Perencanaan Pembangunan Jembatan b. Pembukaan dan Pengkrekelan Jalan c. Perencanaan Peningkatan Jalan

d. Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker (Debt Swept)

e. Infrastruktur Jalan (DAK)

f. Pembukaan Jalan Baru (Debt Swept) g. Infrastruktur Jalan (DAK Luncuran) 2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan,

a. Perencanaan Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan b. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan

c. Operasional dan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan

d. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan (Dana DPDF dan PPD)

e. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan (Pendamping Dana DPDF dan PPD)

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan 9.057,84 200,00 100,00 150,00 527,75 4.517,16 2.538,25 1.024,68 14.048,59 50,00 1. 879,89 2.000,00 9.862,27 256,42 202,00 202,00

1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, a. Perencanaan Pembangunan Jembatan b. Perencanaan Pembukaan dan Pengkrekelan

Jalan

c. Perencanaan Peningkatan Jalan

d. Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker (Debt Swept)

e. Infrastruktur Jalan (DAK)

f. Pembuatan Jalan Baru (Debt Swept) g. Infrastruktur Jalan (DAK Luncuran)

2. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan,

a. Perencanaan Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan b. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan

c. Operasional dan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan

d. Rehabilitasi Jalan dan Jembatan (Dana DPDF dan PPD)

e. Rehabilitasi Jalan dan Jembatan (Pendamping Dana DPDF dan PPD)

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

9.057,84 200,00 100,00 150,00 527,75 4.517,16 2.538,25 1.024,68 14.035,39 50,00 1.879,89 2.200,00 9.862,27 43,23 252,00

(30)

- Operasional dan Pemeliharaan Peralatan ke-PU-an. Kebinamargaan

- Pengadaan Alat-Alat Berat

252,00 Sumber : 1. PPAS Kota Padang Tahun 2010,

(31)

Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa pada dokumen PPAS Tahun 2009 terdapat 4 program dengan 15 kegiatan. Sementara pada dokumen APBD Tahun 2009 juga terdapat 4 program yang sama dengan 16 kegiatan. Jadi untuk program, tingkat konsistensinya 100%, sedangkan untuk kegiatan ada 15 kegiatan (93,75%) yang konsisten dan ada 1 kegiatan (6,25%) yang tidak konsisten dengan PPAS.

Sedangkan pada dokumen PPAS Tahun 2010 terdapat 3 program dengan 13 kegiatan. Demikian juga pada dokumen APBD Tahun 2010, tapi ada 2 kegiatan yang tidak konsisten dengan PPAS. Jadi untuk program tingkat konsistennya adalah 100% dan untuk kegiatan 11 kegiatan (84,62%) yang konsisten dan 2 kegiatan (15,38%) yang tidak konsisten dengan PPAS.

Tabel 4.13 Kegiatan Bidang Bina Marga dalam PPAS dan dalam APBD Tahun 2009 dan 2010.

Status Kegiatan

PPAS Tahun 2009 APBD Tahun 2009 Jumlah Kegiatan % Jumlah Kegiatan % 1. Konsisten 15 100,00 15 93,75 2. Tidak Konsisten

a. Ada di PPAS, tidak ada diAPBD

b. Ada di APBD, tidak ada di PPAS

-1 -6,25 Jumlah 15 100,00 16 100,00 Status Kegiatan

PPAS Tahun 2010 APBD Tahun 2010 Jumlah

Kegiatan % KegiatanJumlah %

1. Konsisten 11 84,62 11 84,62

2. Tidak Konsisten

a. Ada di PPAS, tidak ada diAPBD

b. Ada di APBD, tidak ada di PPAS

2

- 15,38- 2- 15,38

-Jumlah 13 100,00 13 100,00

Sumber : Data diolah.

Dari kegiatan-kegiatan yang konsisten pada dokumen PPAS dan APBD Tahun 2009 dan 2010, terdapat ketidakkonsistenan dalam penganggaran budget. Berdasarkan budget yang telah dianggarkan dalam dokumen PPAS dan APBD

(32)

akan dihitung deviasinya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.14 di bawah ini :

Tabel 4.14 Deviasi Budget per Kegiatan Dokumen PPAS dan APBD Kota Padang Tahun 2009

Kegiatan Yang Konsisten PPAS(Rp) APBD(Rp) Deviasi

Jumlah (Rp) % a. Perencanaan Pembangunan

Jembatan

b. Pembukaan dan Pengkrekelan Jalan

c. Perencanaan Peningkatan Jalan d. Pembangunan Jembatan dan

Pembuatan Duiker (Debt Swept) e. Supervisi Pembangunan Jembatan

dan Pembuatan Duiker Infrastruktur Jalan (DAK) f. Infrastruktur Jalan (DAK) g. Rehabilitasi dan Pembangunan

Trotoar

h. Peningkatan Jalan

i. Supervisi Peningkatan Jalan j. Supervisi Infrastruktur Jalan

(DAK)

k. Perencanaan Rehabilitasi /Pemeliharaan Jembatan l. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan m. Operasional dan Pemeliharaan

Rutin Jalan dan Jembatan n. Pemutakhiran Data o. Pengadaan Alat-Alat Berat

130.975.000 144.400.000 38.255.000 2.598.950.000 30.000.000 9.081.050.000 229.600.000 5.248.650.000 35.000.000 40.000.000 43.575.000 771.311.176 704.166.960 250.000.000 2.000.000.000 130.069.400 144.400.000 37.572.000 2.598.950.000 28.672.200 9.286.574.400 226.684.600 5.023.001.500 33.842.300 38.542.100 43.272.100 2.715.371.500 1.009.002.736 178.672.100 1.500.000.000 (905.600) -(683.000) -(1.327.800) 205.524.400 (2.915.400) (225.648.500) (1.157.700) (1.457.900) (302.900) 1.944.060.324 304.835.776 (71.327.900) (500.000.000) (0,69) 0,00 (1,79) 0,00 (4,43) 2,26 (1,27) (4,30) (3,31) (3,64) (0,70) 252,05 43,29 (28,53) (25,00)

Sumber : 1. PPAS Kota Padang Tahun 2009, 2.APBD Kota Padang Tahun 2009

(Data diolah).

Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa :

· Terdapat 13,33% atau 2 (dua) kegiatan yang konsisten anggarannya antara PPAS dan APBD.

· Untuk tingkat deviasi budget < 10% ada 60,00% atau 9 (sembilan) kegiatan.

(33)

· Untuk tingkat deviasibudget < 50% ada 20,00% atau 3 (tiga) kegiatan, dan

· Untuk tingkat deviasibudget > 50% ada 6,67% atau 1 (satu) kegiatan.

Tabel 4.15 Deviasi Budget per Kegiatan Dokumen PPAS dan APBD Kota Padang Tahun 2010

Kegiatan Yang Konsisten PPAS(Rp) APBD(Rp) Deviasi Jumlah (Rp) % a. Perencanaan Pembangunan

Jembatan

b. Perencanaan Peningkatan Jalan

c. Pembangunan Jembatan dan Pembuatan Duiker (Debt Swept)

d. Infrastruktur Jalan (DAK) e. Pembukaan Jalan Baru (Debt

Swept)

f. Infrastruktur Jalan (DAK Luncuran)

g. Perencanaan Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan h. Rehabilitasi /Pemeliharaan

Jalan

i. Operasional dan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan j. Rehabilitasi Jalan dan

Jembatan (Dana DPDF dan PPD)

k. Rehabilitasi Jalan dan Jembatan (Pendamping Dana DPDF dan PPD) 200.000.000 150.000.000 527.750.000 4.517.161.434 2.538.250.000 1.024.676.989 50.000.000 1. 879.894.300 2.000.000.000 9.862.274.000 256.420.000 200.000.000 150.000.000 527.750.000 4.517.161.434 2.538.250.000 1.024.676.989 50.000.000 1.879.894.300 2.200.000.000 9.862.274.000 43.225.000 -200.000.000 (213.195.900) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10,00 0,00 (83,14)

Sumber : 1. PPAS Kota Padang Tahun 2010, 2.APBD Kota Padang Tahun 2010. (Data diolah).

Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa :

(34)

anggarannya antara PPAS dan APBD.

· Untuk tingkat deviasibudget < 50% ada 9,09% atau 1 (satu) kegiatan, dan

· Untuk tingkat deviasibudget > 50% ada 9,09% atau 1 (satu) kegiatan. Terjadinya ketidakkonsistenan kegiatan yang terdapat dalam PPAS dengan kegiatan pada APBD disebabkan karena beberapa hal, antara lain (a) tidak tertampungnya kegiatan yang diusulkan dalam RKPD dan PPAS, (b) Sejalan dengan perkembangan pembangunan, kegiatan semula yang ada dalam PPAS ternyata tidak diperlukan pada saat itu, (c) Anggaran dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat terlambat diterima informasinya, bukan pada awal penyusunan perencanaan tetapi pada saat proses penyusunan PPAS atau APBD.

4.1.7 Kesimpulan Analisis Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang

Atas dasar analisis yang telah dilakukan terhadap dokumen perencanaan dan penganggaranTahun 2009, maka dapat dilihat rendahnya tingkat konsistensi antara dokumen perencanaan (Renja Dinas PU, dan PPAS) dengan dokumen penganggaran (APBD) karena naik turunnya jumlah anggaran kegiatan. Ketidakkonsistensi juga ditunjukkan dengan munculnya kegiatan yang sebelumnya tidak ada dalam dokumen perencanaan namun tiba-tiba muncul di dalam APBD. Gambaran di atas dapat dilihat pada tabel 4.16 di bawah ini :

Tabel 4.16 Program dan Kegiatan Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang Tahun 2009

No. Program dan Kegiatan

Pagu Anggaran Tahun 2009 Renja

(Juta Rp) (Juta Rp)PPAS (Juta Rp)APBD 1 Pembangunan Jalan dan Jembatan 17.576,89 17.576,87 17.988,72

a. Perencanaan Pembangunan Jembatan 130,98 130,97 130,07

b. Pembukaan dan Pengkrekelan Jalan 144,40 144,40 144,40

c. Perencanaan Peningkatan Jalan 38,26 38,25 37,57

d. Peningkatan Jalan (Debt Swept) 5.248,65 5.248,65 5.023,00

e. Pembangunan Jembatan dan Pembuatan

Duiker (Debt Swept) 2.598,95 2.598,95 2.598,95

(35)

Pembuatan Duiker

g. Infrastruktur Jalan (DAK) 9.081,05 9.081,05 9.286,57

h. Rehabilitasi dan Pembangunan Trotoar 229,60 229,60 226,68

i. Supervisi Peningkatan Jalan (Debt Swept) 35,00 35,00 33,84

j. Supervisi Infrastruktur Jalan (DAK) 40,00 40,00 38,54

k. Pembuatan Jalan Baru (Debt Swept) - - 440,43

2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 1.519,05 1.519,05 3.767,64

a. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan 771,31 771,31 2.715,37

b. Perencanaan Rehabilitasi /Pemeliharaan

Jembatan 43,57 43,57 43,27

c. Operasional dan Pemeliharaan Rutin Jalan dan

Jembatan 704,17 704,17 1.009,00

3 Pembangunan Sistem Informasi / Data Base jalan danJembatan 250,00 250,00 178,67

- Pemutakhiran Data 250,00 250,00 178,67

4 Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

2.000,00 2.000,00 1.500,00

- Pengadaan Alat-alat Berat 2.000,00 2.000,00 1.500,00

Sumber : 1. Renja Dinas PU Tahun 2009, 2. PPAS Tahun 2009, 3. APBD Tahun 2009.

Sementara berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap dokumen perencanaan dan penganggaran Tahun 2010, maka dapat dilihat ketidakkonsistensi antara dokumen perencanaan dengan dokumen anggaran. Ketidakkonsistensi dapat dilihat pada jumlah anggaran kegiatan yang berubah-ubah. Ketidakkonsistensi selanjutnya terjadi pada kegiatan yang sebelumnya ada dalam dokumen Renja tetapi tidak muncul dalam dokumen PPAS atau APBD dan sebaliknya, munculnya kegiatan baru pada PPAS atau APBD yang mulanya tidak ada pada Renja. Untuk memperjelas gambaran di atas ditunjukkan oleh tabel berikut ini :

Tabel 4.17 Program dan Kegiatan Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang Tahun 2010

No. Program dan Kegiatan

Pagu Anggaran Tahun 2010 Renja (Juta Rp) PPAS (Juta Rp) APBD (Juta Rp) 1 Pembangunan Jalan dan Jembatan 9.057,94 9.057,84 9.057,84

a. Perencanaan Pembangunan Jembatan 200,00 200,00 200,00

b. Perencanaan Pembukaan dan

Pengkrekelan Jalan 100,00 - 100,00

c. Pembukaan dan Pengkrekelan Jalan - 100,00

-d. Perencanaan Peningkatan Jalan 150,00 150,00 150,00

e. Pembangunan Jembatan dan

Pembuatan Duiker (Debt Swept) 527,75 527,75 527,75

(36)

g. Pembukaan Jalan Baru (Debt Swept) 2.537,45 2.538,25 2.538,25 h. Infrastruktur Jalan (DAK Luncuran) 1.025,58 1.024,68 1.024,68 2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan 3.485,40 28.083,96 14.035,38

a. Perencanaan Rehabilitasi

/Pemeliharaan Jalan 50,00 50,00 50,00

b. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan 1.935,40 1.879,89 1.879,89

c. Operasional dan Pemeliharaan Rutin

Jalan dan Jembatan 1.500,00 2.000,00 2.200,00

d. Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan

(Dana DPDF dan PPD) - 9.862,27 9.862,27

e. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan

(Pendamping Dana DPDF dan PPD) - 256,42 43,22

3 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kebinamargaan 125,00 202,00 252,00

- Operasional dan Pemeliharaan

Peralatan ke-PU-an 125,00 202,00 252,00

Sumber : 1. Renja Dinas PU Kota Padang Tahun 2010, 2. PPAS Kota Padang Tahun 2010

3. APBD Kota Padang Tahun 2010.

4.2 Analisis Temuan Wawancara Mendalam

Ada dua jenis responden dalam wawancara ini yang dikelompokkan berdasarkan kedudukan dalam jabatan dinas, yaitu : (1) Aparat Pemerintah Daerah (2) Anggota DPRD. Tujuan yang akan dicapai adalah mengetahui proses penyusunan perencanaan dan penganggaran serta kinerja dari Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Padang.

4.2.1 Wawancara Dengan Aparat Pemerintah Daerah

Untuk mendapatkan informasi tentang proses penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran serta kinerja Bidang Bina Marga dilakukan wawancara kepada pejabat dan staf di instansi yang terkait dengan penyusunan perencanaan dan penganggaran serta kinerja dari Bidang Bina Marga. Ada tiga instansi utama yang diwawancarai, yaitu Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Pengelola Keuangan dan Aset (DPKA).

Responden di Bappeda menjelaskan proses penyusunan perencanaan sesuai dengan pedoman yang ada (Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional).

(37)

Responden N menyatakan :

“Proses penyusunan perencanaan sampai dengan penganggaran pada prinsipnya sudah mengacu dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, namun substansi yang ada belum seperti yang diharapkan oleh peraturan tersebut”.

Pernyataan ini disebabkan oleh rentang waktu yang singkat dalam proses penyusunannya. Disamping itu juga di dalam penyusunan perencanaan sampai dengan penganggaran dipengaruhi kemampuan keuangan daerah yang terbatas serta adanya unsur politis.

Sedangkan mengenai pentingnya keterkaitan antara dokumen perencanaan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS) dan dokumen penganggaran (APBD), responden M menyatakan :

“Keterkaitan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran sangat penting agar program yang sudah direncanakan atau diprioritaskan di dalam RPJMD dapat dijabarkan/direalisasikan anggarannya”.

Mengenai munculnya kegiatan baru pada APBD, responden Q menyatakan : “Di dalam APBD kadang-kadang terdapat kegiatan yang tiba-tiba muncul padahal tidak diusulkan oleh Dinas PU atau tidak ada di dalam dokumen perencanaan sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya aspirasi anggota Dewan dan ketika berhadapan dengan program Pusat dan Provinsi”.

Responden H (Dinas PU) menyatakan :

“Semua proses penyusunan perencanaan telah melalui tahapan musrenbang kecamatan dan kota. Kemudian di lingkungan Dinas PU, penyusunan perencanaan diserahkan pada masing-masing bidang yang selanjutnya dikompilasi menjadi perencanaan dinas”.

Responden juga mengeluhkan mengenai keterbatasan jumlah staf perencanaan di dinas. Hal ini juga menjadi penyebab perencanaan yang kurang matang.

4.2.2 Wawancara Dengan Anggota DPRD

Dari informasi dan dokumen yang dapat dikumpulkan, proses penyusunan perencanaan dan penganggaran Tahun 2009 dan 2010 telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Gambar

Gambar  2.1  Hubungan  Antara  Rencana  Pembangunan  Jangka  Panjang, Jangka Menengah, dan Jangka Pendek
Tabel 3.1 Pengukuran Konsistensi Perencanaan
Gambar 3.1  Flowchart Analisis  Konsistensi Dokumen PPAS dengan APBD
Tabel 4.2 Program Bidang Bina Marga dalam RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014 dan Program Bidang Bina Marga pada Renstra Dinas PU Tahun 2009-2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Taksonomi Tumbuhan Jeruk Telur Buaya dari Herbarium.. Bogoriense

Dalam hal Bank tidak menyampaikan akta Perjanjian Kredit sebagaimana dimaksud dalam butir a atau butir b paling lambat 30 (tiga puluh) menit setelah waktu pengajuan FPJP

at the beginning of the day prior to the commencement of Debit Clearing in accordance with the stipulations of Bank Indonesia concerning the National Clearing System (SKNBI).

Melaksanakan pengembangan sekolah/ madrasah sesuai dengan rencana jangka panjang, menengah, dan jangka pendek sekolah menuju tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah. 1 2 3

Aryo Teguh Pribadi Djamhur Hamid Mochammad Djudi Mukzam, 2011, Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kemampuan dan Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PDAM

Aborsi buatan/ sengaja/ Abortus Provocatus Criminalis adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram sebagai suatu

Kondisi ini menyebabkan terjadinya proses perubahan garis pantai (shore line) Delta Sungai Bodri, yang secara spasial menghasilkan lahan-lahan baru beserta ekosistemnya...

Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.. Botani Bawang Merah Teknologi Produksi