• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Initial Public Offering Perusahaan Sampel

PT Bisi International Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang tanaman pangan. Perusahaan tersebut memproduksi bibit untuk komoditas jagung, padi, buah-buahan dan sayuran. PT Bisi International Tbk berdiri pada 1 Januari 1983 dan mencatatkan sahamnya di bursa efek pada 28 Mei 2007. Pada saat melakukan initial public offering, PT Bisi International Tbk dibantu oleh sebuah perusahaan penjamin emisi yaitu PT Indo Premier Securities. Perusahaan penjamin emisi tersebut tidak termasuk ke dalam 10 besar perusahaan penjamin emisi yang paling aktif berdasarkan frekuensi perdagangan. Perusahaan tersebut pada tahun 2007 hanya melakukan perdagangan sebanyak 287.515 kali dan menempatkan perusahaan tersebut pada urutan ke 25 berdasarkan total frekuensi perdagangan.

Pada saat PT Bisi International Tbk melakukan initial public offering,

harga yang ditawarkan perusahaan tersebut sebesar Rp 200 per lembar saham dan jumlah saham yang ditawarkan perusahaan ke publik mencapai 900 juta lembar saham atau sebesar 30 persen dari total saham perusahaan. Harga initial public offering yang dibuka tersebut merupakan harga yang ditentukan berdasarkan

51 kesepakatan antara perusahaan emiten dan perusahaan penjamin emisi. Pada hari pertama melakukan initial public offering, harga saham PT Bisi International Tbk berhasil naik dan pada penutupan hari pertama harga saham perusahaan tersebut ditutup pada harga Rp 310 per lembar saham. Kenaikan harga pada penutupan tersebut menunjukan perusahaan memperoleh initial return positif sebesar 55 persen. Kenaikan tersebut juga dapat menunjukan keberhasilan perusahaan dalam melakukan initial public offering karena calon investor banyak yang tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut sehingga harga naik dan perusahaan memperoleh keuntungan sebesar 55 persen.

Perusahaan yang memutuskan untuk go public akan memperoleh keuntungan dari keputusannya tersebut. Salah satu keuntungan yang didapat ketika perusahaan sudah go public yaitu tersedianya sumber pendanaan bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja dari operasional perusahaan. Sebelum melakukan initial public offering kinerja keuangan pada neraca konsolidasi PT Bisi International Tbk selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2004, PT Bisi International Tbk memiliki total aktiva sebesar 262,6 milyar rupiah dan meningkat menjadi 343,9 milyar rupiah pada tahun 2005. Pada tahun berikutnya di tahun 2006, total aktiva PT Bisi International Tbk kembali meningkat menjadi 534,2 milyar rupiah. Peningkatan total aktiva tersebut disebabkan karena bisnis perusahaan mengalami perkembangan sebelum melakukan initial public offering. Peningkatan total aktiva PT Bisi International Tbk juga diikuti oleh peningkatan jumlah kewajibannya. Pada tahun 2004 tercatat perusahaan memiliki jumlah kewajiban sebesar 124,3 milyar rupiah dan meningkat pada tahun 2005 menjadi 149,6 milyar rupiah. Jumlah kewajiban tersebut kembali meningkat pada tahun 2006 menjadi 268,8 milyar rupiah. Jumlah kewajiban yang meningkat menunjukan bahwa perusahaan memiliki utang yang terus meningkat. Pada tahun 2004, total ekuitas PT Bisi International Tbk tercatat sebesar 109,03 milyar rupiah dan meningkat pada 2005 menjadi 156,01 milyar rupiah. Kemudian pada tahun 2006, total ekuitas tersebut kembali meningkat menjadi 217,5 milyar rupiah. Total ekuitas yang terus meningkat dipengaruhi oleh peningkatan laba perusahaan yang berasal dari usaha perusahaan.

Sebelum melakukan initial public offering, PT Bisi International Tbk berhasil meningkatkan jumlah laba bersih selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2004, PT Bisi International Tbk memperoleh laba bersih sebesar 25,2 milyar rupiah dan meningkat pada tahun 2005 menjadi 46,9 milyar rupiah. Laba bersih PT Bisi International Tbk kembali meningkat pada tahun 2006 menjadi 60,7 milyar rupiah. Laba bersih yang terus meningkat menunjukan perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban usaha perusahaan (Tabel 7).

Tabel 7. Neraca Keuangan PT Bisi International Tbk Tahun 2004-2006

Uraian Tahun 2006 2005 2004 Total Aktiva (Rp) 534.262.000.000 343.943.000.000 262.618.000.000 Total Kewajiban (Rp) 268.873.000.000 149.633.000.000 124.332.000.000 Total Ekuitas (Rp) 217.513.000.000 156.011.000.000 109.037.000.000 Laba Bersih (Rp) 60.737.000.000 46.974.000.000 25.263.000.000 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010

Nilai rasio solvabilitas PT Bisi International Tbk seperti Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Assets Ratio (DAR) pada tahun 2004 sebesar 114,03 dan 47,34 persen. Nilai DER sebesar 114,03 persen menunjukan bahwa perbandingan antara kewajiban dan modal sendiri adalah 114,03 dan nilai DAR 47,34 persen menunjukan bahwa jumlah aktiva yang dibiayai utang sebesar 47,34 persen. Pada tahun 2005, DER PT Bisi International Tbk turun menjadi 95,91 persen dan kembali meningkat pada tahun 2006 menjadi 50,33 persen. Nilai DAR PT Bisi International Tbk pada tahun 2005 juga mengalami penurunan menjadi 95,91 persen. Hal tersebut menunjukan bahwa aktiva yang dibiayai oleh utang turun pada tahun tersebut. Total aktiva yang dibiayai utang kembali naik pada tahun 2006 dimana nilai DAR naik menjadi 123,61 persen. Selain rasio solvabilitas, kinerja keuangan perusahaan juga dapat dihitung dengan menghitung nilai rasio profitabilitas yang terdiri dari Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). ROA PT Bisi International Tbk pada tahun 2004 bernilai 9,62 persen. ROA sebesar 9,62 persen berarti bahwa laba bersih yag diperoleh perusahaan adalah sebesar 9,62 persen dari total aktiva. Pada tahun 2005 nilai ROA PT Bisi International Tbk meningkat menjadi 13,66 persen dan kembali turun pada tahun 2006 menjadi 11,37 persen. ROA yang meningkat menunjukan naiknya tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik pula

53 posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. ROE PT Bisi International Tbk pada tahun 2004 bernilai 23,17 persen. ROE sebesar 23,17 persen tersebut menunjukan bahwa tingkat return yang diperoleh perusahaan atas modal yang diinvestasikan sebesar 23,17 persen. Pada tahun 2005, ROE PT Bisi International Tbk bernilai 30,11 persen dan pada tahun 2006 nilai ROE tersebut turun menjadi 27,92 persen. Nilai ROE yang tinggi menunjukan para pemegang saham akan memperoleh dividen yang tinggi dan kenaikan ROE akan mengakibatkan kenaikan harga saham (Tabel 8).

Tabel 8.Kinerja Keuangan PT Bisi International Tbk Tahun 2004-2006

Uraian Tahun 2006 2005 2004 DAR (%) 50,33 43,51 47,34 DER (%) 123,61 95,91 114,03 ROA (%) 11,37 13,66 9,62 ROE (%) 27,92 30,11 23,17

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010

Initial public offering PT Bisi International Tbk berhasil memperoleh

initial return sebesar 55 persen. Perusahaan tersebut berhasil memperoleh initial return sebesar 55 persen meskipun tidak menggunakan jasa penjamin emisi yang memiliki reputasi di Bursa Efek Indonesia. Initial return perusahaan tersebut juga tidak terpengaruh nilai DAR dan DER yang tinggi. Selain itu, initial return

tersebut juga tidak dipengaruhi oleh ROA yang rendah. Initial return PT Bisi International Tbk dipengaruhi oleh umur perusahaan yang sudah tua, total aktiva yang tinggi, nilai ROE yang tinggi dan persentase saham yang dijual ke publik besar.

6.2.2 PT Malindo Feedmill Tbk

PT Malindo Feedmill Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pakan ternak. Perusahaan tersebut memproduksi dan menjual pakan ternak, khususnya pakan ternak ayam ras pedaging induk, pakan ternak ayam ras pedaging komersial, pakan ternak ayam ras petelur, dan anak ayam berusia satu hari (DOC). PT Malindo Feedmill Tbk berdiri pada 10 Juni 1997 dengan nama PT Gymtech Feedmill Indonesia dan bergabung di bursa efek pada 10 Februari 2006. PT Malindo Feedmill Tbk dibantu oleh sebuah perusahaan penjamin emisi pada saat melakukan initial public offering yaitu PT CIMB-GK Securities Indonesia. Perusahaan penjamin emisi tersebut termasuk ke dalam 10 besar perusahaan

penjamin emisi yang paling aktif berdasarkan frekuensi perdagangan. Pada tahun 2006, perusahaan penjamin emisi tersebut melakukan perdagangan sebanyak 254.310 kali dan menempati peringkat ke 6 berdasarkan total frekuensi perdagangan.

PT Malindo Feedmill Tbk dan perusahaan penjamin emisi menetapkan harga penawaran perdana saham perusahaan tersebut sebesar Rp 880 per lembar saham dan jumlah saham yang ditawarkan PT Malindo Feedmill Tbk sebesar 61 juta lembar saham atau sebesar 17,99 persen dari total saham perusahaan. Pada hari pertama melakukan initial public offering, harga saham PT Malindo Feedmill Tbk berhasil naik dan pada penutupan hari pertama harga saham perusahaan tersebut ditutup pada harga Rp 1.130 per lembar saham. Pada hari pertama tersebut PT Malindo Feedmill Tbk berhasil memperoleh initial return sebesar 28,41 persen. Kenaikan tersebut menunjukan keberhasilan perusahaan dalam melakukan initial public offering karena banyak investor yang membeli saham perusahaan tersebut sehingga harga saham meningkat.

Sebelum melakukan initial public offering neraca konsolidasi PT Malindo Feedmill Tbk selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2003, PT Malindo Feedmill Tbk memiliki total aktivasebesar192,7 milyar rupiah dan naik menjadi 239,3 milyar rupiah pada tahun 2004. Pada tahun berikutnya di tahun 2005, total aktiva PT Malindo Feedmill Tbk kembali meningkat menjadi 314,02 milyar rupiah. Meningkatnya total aktiva PT Malindo Feedmill Tbk disebabkan oleh berkembangnya bisnis perusahaan. Akibat meningkatnya total aktiva, total kewajiban PT Malindo Feedmill Tbk juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2003 PT Malindo Feedmill Tbk memiliki jumlah kewajiban sebesar 153,1 milyar rupiah dan meningkat pada tahun 2004 menjadi 194,9 milyar rupiah. Jumlah kewajiban kembali meningkat pada tahun 2005 menjadi 208,3 milyar rupiah. Jumlah kewajiban yang terus meningkat menunjukan terjadinya kenaikan jumlah utang perusahaan yang harus dibayarkan. Pada tahun 2003, total ekuitas PT Malindo Feedmill Tbk tercatat sebesar 39,5 milyar rupiah dan meningkat pada 2004 menjadi 44,3 milyar rupiah. Kemudian pada tahun 2005, total ekuitas tersebut kembali meningkat menjadi 105,7 milyar rupiah. Total ekuitas yang terus meningkat terjadi karena meningkatnya laba perusahaan.

55 PT Malindo Feedmill Tbk berhasil meningkatkan jumlah laba bersih sebelum perusahaan tersebut initial public offering. Pada tahun 2003, PT Malindo Feedmill Tbk memperoleh laba bersih sebesar 6,2 milyar rupiah dan turun pada tahun 2004 menjadi 4,8 milyar rupiah. Laba bersih PT Malindo Feedmill Tbk berhasil naik kembali pada tahun 2005 menjadi 47,05 milyar rupiah. Laba bersih yang meningkat tersebut menunjukan perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban usaha (Tabel 9).

Tabel 9. Neraca Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk Tahun 2003-2005 Uraian Tahun 2005 2004 2003 Total Aktiva (Rp) 314.028.000.000 239.342.000.000 192.721.000.000 Total Kewajiban (Rp) 208.304.000.000 194.958.000.000 153.197.000.000 Total Ekuitas (Rp) 105.724.000.000 44.384.000.000 39.524.000.000 Laba Bersih (Rp) 47.058.000.000 4.860.000.000 6.219.000.000 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010

Nilai rasio solvabilitas PT Malindo Feedmill Tbk seperti Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Assets Ratio (DAR) pada tahun 2003 bernilai 387,6 dan 79,4 persen. Nilai DER sebesar 387,6 persen menunjukan bahwa perbandingan antara kewajiban dan modal sendiri adalah 387,6 dan nilai DAR 79,4 persen menunjukan bahwa jumlah aktiva yang dibiayai utang sebesar 79,4 persen. Pada tahun 2004, DER PT Malindo Feedmill Tbk naik menjadi 439,25 persen dan turun pada tahun 2005 menjadi 197,03 persen. Nilai DAR PT Malindo Feedmill Tbk pada tahun 2004 mengalami meningkat menjadi 81,46 persen. Hal tersebut terjadi karena aktiva yang dibiayai oleh utang perusahaan naik pada tahun tersebut. Total aktiva yang dibiayai utang turun pada tahun 2005 dimana nilai DAR turun menjadi 66,33 persen. Selain rasio solvabilitas, kinerja keuangan perusahaan juga dapat dihitung dengan menghitung nilai rasio profitabilitas yang terdiri dari Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). ROA PT Malindo Feedmill Tbk pada tahun 2003 bernilai 3,23 persen. ROA sebesar 3,23 persen menunjukan bahwa laba bersih yag diperoleh perusahaan adalah sebesar 3,23 persen dari total aktiva. Pada tahun 2004 nilai ROA PT Malindo Feedmill Tbk turun menjadi 2,03 persen dan naik pada tahun 2005 menjadi 14,99 persen. ROA yang meningkat menunjukan naiknya tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi

penggunaan asset. ROE PT Malindo Feedmill Tbk pada tahun 2003 bernilai 15,73 persen. ROE sebesar 15,73 persen tersebut menunjukan bahwa tingkat return

yang diperoleh perusahaan atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 15,73 persen. Pada tahun 2004, ROE PT Malindo Feedmill Tbk turun menjadi 10,95 persen dan pada tahun 2005 nilai ROE tersebut naik menjadi 44,51 persen. Nilai ROE yang meningkat menunjukan para pemegang saham akan memperoleh dividen yang tinggi dan kenaikan ROE akan mengakibatkan harga saham naik (Tabel 10).

Tabel 10.Kinerja Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk Tahun 2003-2005 Uraian Tahun 2005 2004 2003 DAR (%) 66,33 81,46 79,49 DER (%) 197,03 439,25 387,60 ROA (%) 14,99 2,03 3,23 ROE (%) 44,51 10,95 15,73

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010

Initial public offering yang dilakukan PT Malindo Feedmill Tbk berhasil memperoleh initial return sebesar 28 persen. Initial return tersebut tidak dipengaruhi oleh ROA yang rendah, umur perusahaan yang masih muda dan persentase saham yang ditawarkan ke publik sedikit. Jumlah saham PT Malindo Feedmill Tbk yang ditawarkan ke publik berjumlah 17,99 persen. Hal tersebut membuat calon investor memiliki peluang yang kecil untuk mendapatkan saham perusahaan tersebut. Selain itu, nilai DAR dan DER yang tinggi tidak mempengaruhi initial return PT Malindo Feedmill Tbk. Initial return PT Malindo Feedmill Tbk dipengaruhi oleh penggunaan jasa penjamin emisi yang memiliki reputasi, ROE yang tinggi dan total aktiva yang tinggi.

6.2.3 PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk

PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang bioteknologi pertanian khususnya jenis tanaman hutan. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk berdiri pada 6 Juni 2001 dan mulai bergabung di bursa efek pada 14 Mei 2004. Pada saat melakukan initial public offering PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk dibantu oleh dua perusahaan penjamin emisi yaitu PT Inovasi Utama Sekurindo dan PT Meridian Capital Indonesia. Dua perusahaan penjamin emisi tersebut tidak masuk ke dalam 10 besar perusahaan penjamin

57 emisi terbaik yang aktif berdasarkan frekuensi perdagangan. Pada saat PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk melakukan initial public offering, kedua perusahaan penjamin emisi tersebut berada pada peringkat diluar 50 besar penjamin emisi teraktif berdasarkan total frekuensi perdagangan.

Pada saat initial public offering, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk menetapkan harga penawaran perdana saham sebesar Rp 125 per lembar saham. Total saham yang ditawarkan kepada publik yaitu sebesar 120 juta lembar saham atau 13,04 persen dari seluruh saham perusahaan. Pada hari pertama melakukan

initial public offering, harga saham PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk berhasil ditutup naik pada harga Rp 210 per lembar saham. Pada hari pertama tersebut PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk berhasil memperoleh initial return sebesar 68 persen. Kenaikan tersebut menunjukan banyak investor yang membeli saham perusahaan tersebut pada saat initial public offering sehingga saham perusahaan mengalami kenaikan.

Pada tahun 2001, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk memiliki total aktiva sebesar 1,8 milyar rupiah dan turun menjadi 1,7 milyar rupiah pada tahun 2002. Pada tahun berikutnya di tahun 2003, total aktiva PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk naik menjadi 80,1 milyar rupiah. Peningkatan total aktiva tersebut menunjukan bisnis perusahaan mengalami peningkatan sebelum melakukan initial public offering. Peningkatan total aktiva PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk tidak diikuti oleh naiknya jumlah kewajiban perusahaan. Pada tahun 2001 tercatat perusahaan memiliki total kewajiban sebesar 551,4 juta rupiah dan naik pada tahun 2002 menjadi 822,4 juta rupiah. Jumlah kewajiban tersebut turun pada tahun 2003 menjadi 290,5 juta rupiah. Turunnya total kewajiban PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk menunjukan perusahaan mengurangi jumlah utang dalam menjalankan bisnisnya. Pada tahun 2001, total ekuitas PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk tercatat sebesar 1,2 milyar rupiah dan turun pada 2002 menjadi 822,4 juta rupiah. Kemudian pada tahun 2003, total ekuitas tersebut meningkat menjadi 79,8 milyar rupiah. Total ekuitas yang meningkat pada tahun 2003 menunjukan bahwa laba perusahaan mengalami kenaikan.

Sebelum melakukan initial public offering, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk mengalami kerugian pada tahun 2001 dan 2002. Pada tahun 2001 PT Bumi

Teknokultura Unggul Tbk mengalami kerugian sebesar 226,1 juta rupiah dan pada tahun 2002 perusahaan juga mengalami kerugian sebesar 326,07 juta rupiah. Pada tahun 2003, keuangan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk mengalami perbaikan dengan berhasil memperoleh laba bersih sebesar 446,4 juta rupiah. Laba bersih yang naik tersebut menunjukan perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban usaha (Tabel 11).

Tabel 11. Neraca Keuangan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk Tahun 2001- 2003 Uraian Tahun 2003 2002 2001 Total Aktiva (Rp) 80.184.773.290 1.770.249.924 1.825.309.371 Total Kewajiban (Rp) 290.517.052 822.476.894 551.458.547 Total Ekuitas (Rp) 79.894.256.238 947.773.030 1.273.850.824 Laba Bersih (Rp) 446.483.208 -326.077.794 -226.149.176 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010

Nilai rasio solvabilitas PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk seperti Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Assets Ratio (DAR) pada tahun 2001 bernilai 43,29 dan 30,21 persen. Nilai DER sebesar 43,29 persen menunjukan bahwa perbandingan antara kewajiban dan modal sendiri adalah 43,29 dan nilai DAR 30,21 persen menunjukan bahwa jumlah aktiva yang dibiayai utang sebesar 30,21 persen. Pada tahun 2002, DER PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk naik menjadi 86,78 persen dan turun pada tahun 2003 menjadi 0,36 persen. Nilai DAR PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk pada tahun 2002 mengalami kenaikan menjadi 46,46 persen. Hal tersebut menunjukan bahwa aktiva yang dibiayai oleh utang naik pada tahun tersebut. Total aktiva yang dibiayai utang turun pada tahun 2003 dimana nilai DAR turun menjadi 0,36 persen. Selain rasio solvabilitas, kinerja keuangan perusahaan juga dapat dihitung dengan menghitung nilai rasio profitabilitas yang terdiri dari Return on Asset (ROA) dan Return on Equity

(ROE). ROA PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk pada tahun 2001 dan 2002 bernilai -12,39 dan -18,42 persen. ROA bernilai negatif tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian dalam menjalankan bisnis. Pada tahun 2003 nilai ROA PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk meningkat menjadi 0,56 persen. ROA yang meningkat menunjukan naiknya tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. ROE PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk pada tahun 2001

59 dan 2002 bernilai -17,75 dan -34,40 persen. Pada tahun 2003 ROE PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk bernilai 0,56 persen. Nilai ROE yang tinggi menunjukan para pemegang saham akan memperoleh dividen yang tinggi dan kenaikan ROE akan mengakibatkan harga saham perusahaan naik (Tabel 12). Tabel 12. Kinerja Keuangan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk Tahun 2001-

2003 Uraian Tahun 2003 2002 2001 DAR (%) 0,36 46,46 30,21 DER (%) 0,36 86,78 43,29 ROA (%) 0,56 -18,42 -12,39 ROE (%) 0,56 -34,40 -17,75

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010

Initial public offering yang dilakukan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk berhasil memperoleh initial return sebesar 68 persen. Perusahaan tersebut berhasil memperoleh initial return sebesar 68 persen tanpa menggunakan jasa penjamin emisi yang memiliki reputasi di Bursa Efek Indonesia berdasarkan total frekuensi perdagangan. Initial return PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk tersebut tidak dipengaruhi oleh nilai ROA dan ROE yang kecil. Selain itu, umur perusahaan yang masih muda, total aktiva yang rendah dan persentase saham yang ditawarkan ke publik sedikit tidak mempengaruhi nilai initial return PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. Initial return PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk dipengaruhi oleh nilai DAR dan DER yang rendah.

6.2.4 PT Gozco Plantations Tbk

PT Gozco Plantations Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan dan pengolahan inti sawit, minyak kelapa dan minyak sawit mentah. PT Gozco Plantations Tbk berdiri pada 10 Agustus 2001 dan bergabung di bursa efek pada 14 Mei 2008. Initial public offering PT Gozco Plantations Tbk dibantu oleh dua perusahaan penjamin emisi yaitu PT CLSA Indonesia dan PT Semesta Indovest. Kedua perusahaan penjamin emisi tersebut tidak masuk ke dalam 10 besar perusahaan penjamin emisi terbaik yang aktif berdasarkan frekuensi perdagangan. Pada tahun pertama PT Gozco Plantations Tbk melakukan initial public offering, PT CLSA Indonesia berada pada peringkat 12 dengan frekuensi perdagangan sebanyak 39.649 kali. Sedangkan PT Semesta Indovest berada pada peringkat 33 dengan frekuensi perdagangan sebanyak 15.695 kali.

Harga initial public offering PT Gozco Plantations Tbk ditetapkan sebesar Rp 225 per lembar saham. Jumlah saham yang ditawarkan pada hari pertama tersebut mencapai 1,5 milyar lembar saham atau 30 persen dari total saham perusahaan. Penetapan harga penawaran perdana saham tersebut merupakan hasil kesepakatan antara PT Gozco Plantations Tbk dan penjamin emisi. Pada hari pertama melakukan initial public offering, harga saham PT Gozco Plantations Tbk berhasil ditutup naik pada ke Rp 275 per lembar saham. Pada hari pertama initial public offering tersebut PT Gozco Plantations Tbk berhasil memperoleh initial return sebesar 22,22 persen. Kenaikan harga saham tersebut menunjukan banyak investor yang tertarik membeli saham perusahaan tersebut sehingga harga saham perusahaan tersebut dapat naik.

Pada tahun 2005, PT Gozco Plantations Tbk memiliki total aktivasebesar 387,6 milyar rupiah dan naik menjadi 433,6 milyar rupiah pada tahun 2006. Pada tahun berikutnya di tahun 2007, total aktiva PT Gozco Plantations Tbk kembali naik menjadi 1,01 triliun rupiah. Peningkatan total aktiva tersebut menunjukan perusahaan berhasil dalam mengembangkan bisnis perusahaan.Jumlah kewajiban PT Gozco Plantations Tbk pada tahun 2005 tercatat berjumlah 558,5 milyar rupiah dan meningkat pada tahun 2006 menjadi 611,2 milyar rupiah. Jumlah kewajiban tersebut turun pada tahun 2007 menjadi 480,6 milyar rupiah. Jumlah kewajiban yang meningkat menunjukan bahwa perusahaan banyak menggunakan utang untuk menjalankan kegiatan bisnis perusahaan dan turunnya jumlah kewajiban perusahaan pada tahun 2007 menunjukan perusahaan telah mengurangi dana yang berasal dari pinjaman. Pada tahun 2005, total ekuitas PT Gozco Plantations Tbk tercatat sebesar -173,7 milyar rupiah dan turun pada 2006 menjadi -193,9 milyar rupiah. Kemudian pada tahun 2007, total ekuitas perusahaan meningkat menjadi 28,8 milyar rupiah. Total ekuitas yang meningkat dipengaruhi oleh peningkatan laba perusahaan yang berasal dari usaha perusahaan.

Sebelum melakukan initial public offering, PT Gozco Plantations Tbk berhasil meningkatkan jumlah laba bersih selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2005, PT Gozco Plantations Tbk mengalami kerugian sebesar 63 milyar rupiah dan pada tahun 2005 PT Gozco Plantations Tbk masih mengalami kerugian

61 sebesar 23,1 milyar rupiah. PT Gozco Plantations Tbk pada tahun 2007 berhasil memperoleh laba bersih sebesar 25,8 milyar rupiah. Laba bersih yang terus membaik menunjukan perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban usaha (Tabel 13).

Tabel 13. Neraca Keuangan PT Gozco Plantations Tbk Tahun 2005-2007

Uraian Tahun 2007 2006 2005 Total Aktiva (Rp) 1.018.105.800.000 433.698.100.000 387.697.600.000 Total Kewajiban (Rp) 480.628.000.000 611.248.200.000 558.520.300.000 Total Ekuitas (Rp) 506.317.200.000 -193.964.500.000 -173.732.300.000 Laba Bersih (Rp) 25.803.100.000 -23.194.600.000 -63.004.000.000 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2010

Nilai rasio solvabilitas PT Gozco Plantations Tbk seperti Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Assets Ratio (DAR) pada tahun 2005 bernilai - 321,48 dan 144,06 persen. Nilai DER sebesar -321,48 persen menunjukan bahwa

Dokumen terkait