• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.2. Analisis Komponen Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa

Komponen Penilaian Keandalan Bangunan Gedung Rusunawa dibuat dengan mengacu pada Sertifikat Laik Fungsi Gedung (SLF) yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum (Kementrian PU). Rusunawa memiliki karakteristik tertentu dengan komponen yang khusus, sehingga perlu dibuat program yang khusus untuk menilai keandalan bangunan gedung tersebut. Program Penilaian Keandalan gedung Rusunawa dibuat dengan dasar komponen dari Form SLF, kemudian masing- masing komponen yang ada dikaji untuk kemudian disesuaikan dengan eksisting gedung Rusunawa.

Form Penilaian Keandalan Bangunan dalam SLF Gedung memiliki 5 Komponen yang dinilai meliputi; Arsitektur, Struktur Rangka beton dan dinding pasangan, Utilitas dan proteksi kebakaran, Aksesibilitas, Tata bangunan dan lingkungan. Kelima Komponen tersebut masing-masing telah memiliki bobot tertentu sebagai tolak ukur keandalan bangunan gedung seperti yang ditunjukkan dalam Lampiran LA-2.

Sebagai gedung dengan fungsi khusus maka Gedung Rusunawa memiliki komponen-komponen tertentu yang sudah ditentukan dalam Daftar Uraian Pekerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

yang sudah ditetapkan oleh Kementrian P.U dan berlaku sama untuk rencana 1000 tower yang tersebar di seluruh Indonesia. Dartar uraian Pekerjaan tersebut ditunjukkan dalam Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Daftar Uraian Pekerjaan Gedung Rusunawa no Jenis Pekerjaan Sub Pekerjaan 1 Pekerjaan Persiapan, Prasarana

dan Penunjang

2 Pekerjaan Struktur a) Pekerjaan pondasi b) Pekerjaan lantai dasar c) Pekerjaan lantai satu d) Pekerjaan lantai dua e) Pekerjaan lantai tiga

f) Pekerjaan ringbalk, enterance dan atap

g) Pekerjaan rooftank h) Pekerjaan konstruksi atap

3 Pekerjaan Arsitektur; a) Pekerjaanpasangan dan plesteran

b) Pekerjaan penutup lantai dan

watterprofing

c) Pekerjaan kusen, pintu dan jendela d) Pekerjaan sanitair

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

e) Pekerjaan plafond f) Pekerjaan enutup atap g) Pekerjaan pengecatan 4 Pekerjaan Mekanikal &

Elektrikal;

a) Pekerjaan air kotor dan bekas b) Pekerjaan air bersih

c) Pekerjaan hidrant

d) Pekerjaan penangkal petir e) Pekerjaan listrik

f) Pekerjaan fire alarm

5 Pekerjaan Luar Bangunan; a) Pekerjaan pematangan tanah

b) Pekerjaan saluran keliling bangunan c) Pekerjaan groundtank

Berdasar komponen dalam Form SLF Gedung dan Tabel Daftar Uraian Pekerjaan Gedung Rusunawa dapat diketahuai kesesuaian dari masing-masing elemen yang dapat dinilai keandalanya.

Analisis dilakukan pada masing-masing sub komponen penilai yaitu ; Analisis pada Komponen Arsitektural, Komponen Struktural, Komponen Utilitas dan Proteksi Kabakaran, Komponen Utilitas serta Komponen Tata Bangunan dan Lingkungan. Analisis dilakukan dengan membandingkan Komponen yang terdapat pada Form SLF Gedung dengan komponen yang terdapat pada Bangunan Gedung Rusunawa. Perbandingan tersebut akan menunjukkan komponen penilaian serta pembobotan yang sesuai dengan kondisi Gedung Rusunawa.

Apabila komponen dalam Form SLF sesuai dengan kondisi Gedung Rusunawa, maka tidak perlu dilakukan pembobotan ulang. Bobot yang digunakan pada penilaian gedung Rusunawa dapat langsung menggunakan bobot yang telah ada dalam Form SLF Gedung.

Apabila komponen dalam Form SLF tidak sesuai dengan kondisi Gedung Rusunawa maka dilakukan pembobotan ulang. Pembobotan ulang dilakukan dengan mendistribusikan bobot sub komponen secara proporsional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Komponen arsitektural dalam Form SLF meliputi Ruang Dalam dan Ruang Luar. Ruang dalam memiliki bobot 80% sedangkan ruang luar 20 %.

Ruang Dalam pada bangunan gedung Rusunawa meliputi ruang-ruang hunian/sewa. Sedangkan Ruang luar meliputi; selasar, zona publik.

a. Ruang Dalam (80%)

Gedung Rusunawa merupakan bangunan fungsi khusus, dimana fungsi utama bangunan adalah sebagai tempat hunian dengan karakteristik utama adalah kamar- kamar sewa. Penilaian pada Komponen ruang dalam khusus untuk Gedung Rusunawa disesuaikan dengan komponen di dalam fungsi utama yang meliputi ruang utama, ruang dapur dan toilet.

Tabel 4.6. Analisis Kesesuaian Komponen Arsitektural Sub Komponen Ruang Dalam.

No Form SLF Bangunan Gedung Pembobotan Kesesuaian Komponen Rusunawa

Sesuai Tidak sesuai

1 Kesesuaian penggunaan fungsi 15 √

2 Pelapis muka lantai 10 √

3 Plesteran lantai 10 √

4 Pelapis muka dinding (cat) 10 √

5 Plesteran dinding 10 √

6 Pintu/Jendela 15 √

7 Pelapis muka langit-langit 10 √

Hunian pada Gedung Rusunawa pada rencana maupun pelaksanaan bangunan menggunakan batako ekspose tanpa plesteran dan langit-langit ekspose tanpa pelapis sehingga komponen yang terdapat dalam SLF Gedung tidak sesuai dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

komponen yang terdapat dalam Gedung Rusunawa sehingga pembobotan ulang perlu dilakukan.

Pembobotan Ulang

Bobot baru = Bobot lama + ሰpmp 㜠 ᄄne ㈈ ሰpmp ᄸeᴄe

꫸ᄄᴄᄸe贃 ሰpmp p eᄸሰpmp ᄄne

1. Kesesuaian Penggunaan Fungsi = 15 + 弰원7 원7 ㈈원Ǵ

7 원7 원7

= 15 + 5 = 20

2. Pelapis muka Lantai =10 + 弰원7 원7 ㈈원7 7 원7 원7 =10 + 3,3 =13,3 3. Plesteran Lantai =10 + 弰원7 원7 ㈈원7 7 원7 원7 =10 + 3,3 =13,3

4. Pelapis muka Dinding (cat) =10 + 弰원7 원7 ㈈원7 7 원7 원7 =10 + 3,4 =13,4 5. Pintu / Jendela = 15 +弰원7 원7 ㈈원Ǵ 7 원7 원7 = 15 + 5 = 20

Jumlah total bobot baru = 20 + 13,3+ 13,3 +13,4 +20 = 80

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 4.7. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur Sub.Komponen Ruang Dalam (80%).

No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Pembobotan (dalam %)

1 Kesesuaian penggunaan fungsi 20

2 Pelapis muka lantai 13,3

3 Plesteran lantai 13,3

4 Pelapis muka dinding (cat) 13,4

5 Pintu/Jendela 20

jumlah 80

b. Ruang Luar (20%)

Tabel 4.8. Analisis Kesesuaian Komponen Arsitektural Sub Komponen Ruang Luar. No Form SLF Bangunan Gedung Pembobotan Kesesuaian

Komponen Rusunawa Sesuai Tidak

sesuai

1 Penutup atap 10 √

2 Pelapis muka dinding luar 2.5 √

3 Plesteran muka lantai luar 3 √

4 Plesteran lantai luar 2.5 √

5 Pelapis muka langit-langit luar 2 √

Analisis dilakukan dengan membandingkan komponen yang ada dalam Form SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa . Komponen Pelapis muka langit-langit luar tidak sesuai dengan kondisi gedung, karena gedung Rusunawa menggunakan sistem langit-langit ekspose tanpa pelapis. Berdasar analisis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

yang sudah dilakukan maka untuk Komponen Ruang Dalam keseluruhan komponen belum sesuai dengan Form SLF sehingga perlu dilakukan pembobotan ulang.

Pembobotan Ulang : 1. Penutup atas = 10 + ㈈원7 7

= 10 + 1,1 = 11,1

2. Pelapis muka dinding luar. = 2,5 + ㈈ ,Ǵ

7

= 2,5 + 0,28 = 2,78

3. Plesteran muka lantai luar = 3 + ㈈

7

= 3 + 0,34 = 3,34

4. Plesteran lantai luar = 2,5 + ㈈ ,Ǵ

7

= 2,5 + 0,28 = 2,78

Jumlah total bobot baru = 11,1 + 2,78 + 3,34 +2,78 = 20

Tabel 4.9. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur Sub.Komponen Ruang Luar (20%).

No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Pembobotan (dalam %)

1 Penutup atap 11,1

2 Pelapis muka dinding luar 2,78

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4 Plesteran lantai luar 2,78

jumlah 20

4.2.2. Komponen Struktur (Struktur Dinding Pasangan dan beton pracetak). a. Struktur Bawah

Tabel 4.10. Analisis Kesesuaian Komponen Struktur Sub Komponen Struktur Bawah.

No Form SLF Bangunan Gedung Pembobotan Kesesuaian

Komponen Rusunawa Sesuai Tidak

sesuai 1 Pondasi, Kepala Pondasi, Balok

Pondasi

25 √

Analisis dilakukan dengan membandingkan komponen yang ada dalam Form SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa . Berdasar analisis yang sudah dilakukan maka untuk sub Komponen Struktur Bawah keseluruhan komponen sesuai dengan Form SLF sehingga tidak perlu dilakukan pembobotan ulang.

Tabel 4.11. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen Struktural Sub.Komponen Struktur Bawah (25%).

No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Pembobotan (dalam %) 1 Pondasi, Kepala Pondasi, Balok Pondasi 25

jumlah 25 b. Struktur Atas

Tabel 4.12. Analisis Kesesuaian Komponen Struktur Sub Komponen Struktur Atas. No Form SLF Bangunan Gedung Pembobotan Kesesuaian

Komponen Rusunawa

Sesuai Tidak sesuai

1 Dinding Pasangan Bata/Batako 30 √

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3 Slab lantai 4.5 √

4 Slab atap 0.5 √

5 Rangka atap, ikatan angin, gording 5 √

Analisis dilakukan dengan membandingkan komponen yang ada dalam Form SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa . Komponen Slab Atap tidak sesuai dengan kondisi gedung. Berdasar analisis yang sudah dilakukan maka untuk Komponen Struktural sub komponen Struktur Pelengkap belum sesuai dengan Form SLF sehingga perlu dilakukan pembobotan ulang.

Pembobotan Ulang ;

1. Dinding Pasangan Bata/Batako = 30 + 7,Ǵ ㈈ 7

㱈7 7,Ǵ

= 30 + 0,25 = 30,25

2. Kolom dan Balok praktis = 20 + 7,Ǵ ㈈ 7 㱈7 7,Ǵ = 20 + 0,17 = 20,17 3. Slab lantai = 4,5 + 7,Ǵ ㈈ ,Ǵ 㱈7 7,Ǵ = 4,5 + 0,038 = 4,538

4. Rangka atap, ikatan angin, gording = 5 + 7,Ǵ ㈈Ǵ

㱈7 7,Ǵ

= 5 + 0,042 = 5,042

Jumlah total bobot baru = 30,25 + 20,17 + 4,538 + 5,042 = 60

Tabel 4.13. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen Struktural Sub.Komponen Struktur Atas (60%).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Pembobotan (dalam %)

1 Dinding Pasangan Bata/Batako 30,25

2 Kolom/balok praktis 20,17

3 Slab lantai 4,538

4 Rangka atap,ikatan angin, gording 5,042 jumlah 60 c. Struktur pelengkap

Tabel 4.14. Analisis Kesesuaian Komponen Struktur Sub Komponen Struktur Pelengkap.

No Form SLF Bangunan Gedung Pembobotan Kesesuaian

Komponen Rusunawa Sesuai Tidak sesuai 1 Rangka langit-langit 3 √ 2 Penutup langit-langit 2 √ 3 tangga 6 √ 4 Lantai bawah 4 √

Analisis dilakukan dengan membandingkan komponen yang ada dalam Form SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa . Berdasar analisis yang sudah dilakukan maka untuk sub Komponen Struktur Pelengkap keseluruhan komponen sesuai dengan Form SLF sehingga tidak perlu dilakukan pembobotan ulang.

Tabel 4.15. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen Struktural Sub.Komponen Struktur Pelengkap (15%).

No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Pembobotan (dalam %)

1 Rangka langit-langit 3

2 Penutup langit-langit 2

3 tangga 6

4 Lantai bawah 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

4.2.4. Komponen Utilitas

Tabel 4.16. Analisis Kesesuaian Komponen Utilitas.

No Form SLF Bangunan Gedung Pembobotan Kesesuaian

Komponen Rusunawa Sesuai Tidak

sesuai 1 Instalasi Pencegahan Kebakaran 20 √

2 Transportasi Vertikal 15 √

3 Plambing 15 √

4 Instalasi Listrik 20 √

5 Tata Udara/AC 15 √

6 Instalasi Penangkal Petir 5 √

7 Instalasi Komunikasi 10 √

Analisis dilakukan dengan membandingkan komponen yang ada dalam Form SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa. Berdasar data pekerjaan dan kondisi lapangan hunian pada gedung Rusunawa pada umumnya tidak terdapat Tata Udara/AC dan Instalasi Komunikasi , dan Transportasi Vertikal(Lift) sehingga dengan perbedaan komponen tersebut maka perlu dilakukan pembobotan ulang pada Komponen Utilitas.

Pembobotan Ulang :

1. Instalasi Pencegahan Kebakaran = 20 + 弰 원Ǵ 원7 원Ǵ ㈈ 7 원77 원Ǵ 원7 원Ǵ = 20 + 13,4 = 33,4 2. Plumbing = 15 + 弰 원Ǵ 원7 원Ǵ ㈈ 원Ǵ 원77 원Ǵ 원7 원Ǵ = 15 + 10 = 25 3. Instalasi Listrik = 20 + 弰 원Ǵ 원7 원Ǵ ㈈ 7 원77 원Ǵ 원7 원Ǵ

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

= 20 + 13,4 = 33,4

4. Instalasi Penangkal Petir = 5 + 弰 원Ǵ 원7 원Ǵ ㈈ Ǵ

원77 원Ǵ 원7 원Ǵ

= 5 + 3,2 = 8,2

Tabel 4.17. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen Utilitas ( 100%)

No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Pembobotan (dalam %)

1 Instalasi Pencegahan Kebakaran 33,4

2 Plambing 25

3 Instalasi Listrik 33,4

4 Instalasi Penangkal Petir 8,2

jumlah 100

Penilaian Keandalan pada form Utilitas bangunan berdasar pada kondisi kefungsian komponen Utilitas yang ditunnjukkan dalam Tabel Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas.

Tabel 4.18. Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas No Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas

1.Instalasi Pencegahan Kebakaran

Pembobotan (dalam %)

1.1 Sist.Alarm Kebak. berfungsi baik/kurang/tidak berfungsi

20 1.2 Sprinkler, berfungsi baik/ kurang/tidak berfungsi 20 1.3 Gas pemadam, berfungsi baik/ kurang/tidak

berfungsi

20

1.4 Hidran, kapasitas …………. % 20

1.5 Tabung PAR ……….% 20

jumlah 100 2.A.Plumbing Air Bersih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2A.1 Supply Air PAM kapasitas ….. % 5

2A.2 Tangki Air Kapasitas ……. % 6

2A.3 Kapasitas Pompa Air …… % 6

2A.4 Kran kondisi ……… % 5

Bag. Komp. Util. lain baik/ kurang/tidak berfungsi

28

2B.1 Kloset kondisi baik ……. % 7

2B.2 Saluran kondisi baik …… % 6

2B.3 Pipa Air hujan kondisi baik ….. % 6 2B.4 Bag. Komp. Util. Sisa lain baik/kurang/tidak

berfungsi

31 jumlah 100

3.Instalasi Listrik

3.1 Kabel-kabel kondisi …. % 7

3.2 Lampu-lampu TL kondisi baik …. % 7

3.3 Bag. Komp. Lain baik/ kurang/tidak berfungsi 36

3.4 GENSET, kondisi …. %

Bag. Pelengkap kondisi baik/kurang/tidak

berfungsi 50

jumlah 100 No Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas

4.Instalasi Proteksi Petir

Pembobotan (dalam %)

4.1 Eksternal : berfungsi baik/kurang/tidak berfungsi 50 4.2 Internal : Berfungsi baik/ kurang/tidak berfungsi 50

jumlah 100 4.2.4. Analisis Aksesibilitas Bangunan

Tabel 4.19. Analisis Kesesuaian Komponen Aksesibilitas.

No Form SLF Bangunan Gedung Pembobotan Kesesuaian Komponen Rusunawa

Sesuai Tidak sesuai

1 Ukuran Dasar Ruang 15 √

2 Jalur Pedestrian & RAM 15 √

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4 Perlengkapan & Peralatan Kontrol 10 √

5 Toilet 20 √

6 Pintu 15 √

7 Lift Aksesibilitas 10 √

Analisis dilakukan dengan membandingkan komponen yang ada dalam Form SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa. Lift Aksesibilitas merupakan persyaratan bangunan gedung >5lt, dalam Bangunan Gedung Rusunawa Lift ksesibilitas belum dipersyaratkan, sehingga perlu dilakukan pembobotan ulang. Pembobotan Ulang :

1. Ukuran Dasar Ruang = 15 +원7 ㈈ 원Ǵ

원77 원7

= 15 + 1,7 = 16,7

2. Jalur Pedestrian & RAM = 15 + 원7 ㈈ 원Ǵ 원77 원7 = 15 + 1,7 = 16,7 3. Area Parkir = 15 + 원7 ㈈ 원Ǵ 원77 원7 = 15 + 1,7 = 16,7

4. Perlengkapan & Peralatan Kontrol = 10 + 원7 ㈈ 원7 원77 원7 = 10 + 1,1 = 11,1 5. Toilet = 20 + 원7 ㈈ 7 원77 원7 = 20 + 2,2 = 22,2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

6. Ukuran Dasar Ruang = 15 + 원7 ㈈ 원Ǵ

원77 원7

= 15 + 1,7 = 16,7

Tabel 4.20. Hasil Pembobotan Ulang Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen Aksesibilitas ( 100%).

No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Pembobotan (dalam %)

1 Ukuran Dasar Ruang 16,7

2 Jalur Pedestrian & RAM 16,7

3 Area Parkir 16,7

4 Perlengkapan & Peralatan Kontrol 11,1

5 Toilet 22,2

6 Pintu 16,7

jumlah 100

Penilaian Keandalan pada form Aksesibilitas bangunan berdasar pada kondisi kefungsian komponen Assesibilitas dalam Tabel Kondisi Kefungsian Komponen Aksesibilitas.

Tabel 4.21. Kefungsian Komponen Aksesibilitas. No Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas

1.Ukuran dasar Ruang

Pembobotan (dalam %) 1.1 Ukuan dasar ruang sudah memenuhi asas keselamatan,

kemudahan, kegunaan, dan kemandirian sesuai dengan fungsi bangunan gedung

100,00 jumlah 100

2.Jalur Pedestrian & RAM

2.1 Jalur pedestrian (Ada/Tidak) 20

2.2 Kondisi permukaan

Stabil 2

Kuat 2

Tahan terhadap cuaca 2

Bertekstur halus tapi tidak licin 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

120 cm (jalur searah) dan 160 cm (jalur dua arah)

Bebas dari pohon, tiang rambu-rambu, lubang, dan benda-

benda yang menghalangi 2

Kemiringan pedestrian maksimum 1:8 2

Setiap jarak 900 cm ada bagian datar (area istirahat) minimal

120 cm 2

Pencahayaan cukup terang 2

2.3 Drainase jalur pedestrian (Ada/Tidak) 5

Kedalaman kurang dari 1,5 cm 1

Mudah dibersihkan 1

Perletakan tidak jauh dari tepi ram 1

2.4 Tepi pengaman/kanstin/low curb (Ada/Tidak) 5 120 cm untuk jalur searah atau 160 cm untuk jalur dua arah 2

2.5 Jalur Pemandu (Ada/Tidak) 5

Ubin (guiding block) sesuai dengan persyaratan pada permen 30 tahun 2006

2 Penempatan dan pemasangan ubin sesuai dengan kebutuhan 2 2.6 RAM (Ada/Tidak)

-Dalam bangunan -Luar Bangunan

20

Dalam bangunan, kemiringan tidak lebih dari 7º atau perbandingan tinggi dan landai tidak lebih dari 1:8

2

Tabel 4.21. Kefungsian Komponen Aksesibilitas (Lanjutan).

No Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas Pembobotan (dalam %) Diluar bangunan, kemiringan tidak lebih dari 6º atau

perbandingan tinggi dan landai tidak lebih dari 1:10

2 Terdapat pencahayaan yang cukup untuk penggunaan pada

malam hari

2 Terdapat handrail/pegangan rambat yang mudah dipegang

dengan ketinggian 65-80 cm

2 Lebar minimum ram 95 cm (tidak termasuk tepi pengaman) 2 Setiap jarak 900 cm ada bagian datar minimal 120 cm 2 Muka bordes datar dan memungkinkan untuk ruang gerak

kursi roda

2 Permukaan awalan dan akhiran ram harus bertekstur sehingga

tidak licin

2 Lebar tepi pengaman ram/kanstin/low curb 10 cm 2 Dalam bangunan, kemiringan tidak lebih dari 7º atau

perbandingan tinggi dan landai tidak lebih dari 1:8

2 2 Jumlah 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3.Area Parkir

3.1 Fasilitas parkir kendaraan (Ada/Tidak) 40 Posisi tempat parkir tidak lebih dari 60 meter dari

bangunan/fasilitas yang dituju

2

Ditempatkan dekat jalur pedestrian 2

Area parkir mempunyai ruang bebas di sekitarnya 2

Diberi penandaan khusus 2

Area parkir duhubungkan dengan ram dan jalan menuju

fasilitas lainnya 2

Ruang parkir mempunyai lebar min 370 cm untuk parkir

tunggal dan 620 cm untuk parkir ganda 2

Jumlah 3.1. 52 3.Area Parkir

3.2 Daerah Menaik-Turunkan Penumpang (Ada/Tidak) 40 Kedalaman minimal daerah menaik-turunkan penumpang

darI jalan/jalur lalul-lintas sibuk adalah 360 cm dan panjang minimal 600 cm

2 Dilengkapi ram, jalur pedestrian, dan rambu penyandang

cacat 2

Kemiringan maksimal adalah 1 : 11 2

Diberi penandaan khusus 2

Jumlah 3.2 48

Jumlah 3.1 + 3.2 100

Tabel 4.21. Kefungsian Komponen Aksesibilitas (Lanjutan). No Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas

4.Perlengkapan dan Peralatan kontrol

Pembobotan (dalam %) 4.1 Perlengkapan & peralatan kontrol (Ada/Tidak) 40

Stop Kontak, tombol & perlengkapan kontrol lainnya berada

pada posisi yang mudah dijangkau 5

Rambu aksesibilitas 5

4.2 Perlengkapan peralatan peringatan darurat (Ada/Tidak) 40

Peringatan berbentuk suara 1

Peringatan berbentuk visual 5

Peringatan berbentuk getaran 4

jumlah 100 Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas

5.Toilet

5.1 Toilet aksesibilitas ( Ada/Tidak) 60

Dilengkapi rambu 5

Kloset duduk dengan ketinggian 45-50 cm 5

Terdapat handrail 5

Pemasangan keran, tisu, shower mudah dijangkau oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Bahan lantai tidak licin 5

Kunci-kunci toilet dan grendel dapat dibuka dari luar jika

kondisi darurat 5

Posisi toilet strategis dan mudah dijangkau 5 Terdapat tombol darurat dalam keadaan emergensi 5

jumlah 100 6.Pintu

6.1 Pintu Aksesibilitas (Ada/Tidak) 60

Mudah dibuka oleh penyandang cacat

Lebar bersih min 90 cm, pintu kurang penting bisa 80 cm,

khusus rumah sakit wajib min 90 cm 10

Di daerah sekitar pintu masuk tidak terdapat ram atau

perbedaan ketinggian lantai 20

Terdapat plat tendang pada bagian bawah pintu atau mempunyai tenggang waktu tutup 3 menit bagi pintu otomatis

5 jumlah 100

4.2.5. Analisis Tata Bangunan dan Lingkungan

Tabel 4.22. Analisis Kesesuaian Komponen Tata Bangunan dan Lingkungan. No Form SLF Bangunan Gedung Pembobotan Kesesuaian

Komponen Rusunawa Sesuai Tidak sesuai 1 Kesesuaian KDB 40 √ 2 Kesesuaian KLB 40 √ 3 Kesesuaian GSB 20 √

Analisis dilakukan dengan membandingkan komponen yang ada dalam Form SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa . Berdasar analisis yang sudah dilakukan maka untuk Komponen Tata Bangunan dan Lingkungan keseluruhan komponen sesuai dengan Form SLF sehingga tidak perlu dilakukan pembobotan ulang.

Tabel 4.23. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen Tata Bangunan dan Lingkungan (100%).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Pembobotan (dalam %)

1 Kesesuaian KDB 40

2 Kesesuaian KLB 40

3 Kesesuaian GSB 20

jumlah 100

4.2.5. Hasil Analisis Pembobotan Penilaian Keandalan Bangunan Gedung Rusunawa.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa sub komponen yang terdapat pada SLF Gedung tidak terdapat pada Gedung Rusunawa. Perbedaan sub komponen tersebut menyebabkan perbedaan pembobotan sub komponen. Perbedaan Pembobotan dalam SLF Gedung dengan Pembobotan Gedung Rusunawa dapat dilihat dalam Tabel 4.24 dan Tabel 4.25.

Tabel 4.24.Pembobotan Total Nilai Keandalan SLF Gedung.

Komponen No Sub Komponen Pembobotan (%) Arsitektur (10%)

Ruang dalam 1 Kesesuaian penggunaan fungsi 1,5

2 Pelapis muka lantai 1

3 Plesteran lantai 1

4 Pelapis muka dinding (cat) 1

5 Plesteran dinding 1

6 Pintu/Jendela 1,5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Ruang luar 1 Penutup atap 1

2 Pelapis muka dinding luar 0,25 3 Plesteran muka lantai luar 0,3

4 Plesteran lantai luar 0,25

5 Pelapis muka langit-langit luar 0,2 Struktur (30%)

Struktur bawah 1 Pondasi, Kepala Pondasi, Balok

Pondasi 7,5

Struktur atas 1 Dinding Pasangan Bata/Batako 9

2 Kolom/balok praktis 6

3 Slab lantai 1,35

4 Slab atap 0,15

5 Rangka atap, ikatan angin, gording 1,5 Struktur pelengkap 1 Rangka langit-langit 0,9

2 Penutup langit-langit 0,6

3 tangga 1,8

4 Lantai bawah 1,2

Utilitas (50%)

1 Instalasi Pencegahan Kebakaran 10

2 Transportasi Vertikal 7,5

3 Plambing 7,5

4 Instalasi Listrik 10

5 Tata Udara/AC 7,5

6 Instalasi Penangkal Petir 2,5

7 Instalasi Komunikasi 5

Tabel 4.24.Pembobotan Total Nilai Keandalan SLF Gedung (Lanjutan).

Komponen No Sub Komponen Pembobotan (%) Aksesibilitas (5%)

1 Ukuran Dasar Ruang 0,75

2 Jalur Pedestrian & RAM 0,75

3 Area Parkir 0,75

4 Perlengkapan & Peralatan Kontrol 0,5

5 Toilet 1

6 Pintu 0,75

7 Lift Aksesibilitas 0,5

Tata Bangunan & Lingkungan (5%)

1 Kesesuaian KDB 2

2 Kesesuaian KLB 2

3 Kesesuaian GSB 1

jumlah 100 Tabel 4.25. Hasil Pembobotan Total Nilai Keandalan Gedung Rusunawa.

Komponen No Sub Komponen Pembobotan (%) Arsitektur (10%)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Ruang dalam 1 Kesesuaian penggunaan fungsi 2 2 Pelapis muka lantai 1,33

3 Plesteran lantai 1,33

4 Pelapis muka dinding (cat) 1,34

5 Pintu/Jendela 2

Ruang luar 1 Penutup atap 1,11

2 Pelapis muka dinding luar 0,278 3 Pelapis muka lantai luar 0,334 4 Plesteran lantai luar 0,278 Struktur (30%)

Struktur bawah 1 Pondasi, Kepala Pondasi, Balok Pondasi

7,5 Struktur atas 1 Dinding Pasangan Bata/Batako 9,075

2 Kolom/balok praktis 6,05

3 Slab lantai 1,36

4 Rangka atap,ikatan angin, gording 1,515 Struktur pelengkap 1 Rangka langit-langit 0,9

2 Penutup langit-langit 0,6

3 tangga 1,8

4 Lantai bawah 1,2

Utilitas (50%)

1 Instalasi Pencegahan Kebakaran 16,7

2 Plambing 12,5

3 Instalasi Listrik 16,7

4 Instalasi Penangkal Petir 4,1

Tabel 4.25. Hasil Pembobotan Total Nilai Keandalan Gedung Rusunawa (Lanjutan). Komponen No Sub Komponen Pembobotan (%) Aksesibilitas (5%)

1 Ukuran Dasar Ruang 0,835

2 Jalur Pedestrian & RAM 0,835

3 Area Parkir 0,835

4 Perlengkapan & Peralatan Kontrol 0,555

5 Toilet 1,11

6 Pintu 0,835

Tata Bangunan & Lingkungan (5%)

1 Kesesuaian KDB 2

2 Kesesuaian KLB 2

3 Kesesuaian GSB 1

jumlah 100

Dari tabel 4.24 dan Tabel 4.25 diketahui perbedaan sub komponen meliputi sub komponen yang berada di dalam komponen; Arsitektural, Struktural dan Utilitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Sub komponen yang berada di dalam Komponen Aksesibilitas maupun Tata Ruang dan Bangunan antara SLF Gedung dengan SLF Rusunawa tidak mengalami perubahan.Perbedaan sub komponen penyusun gedung tersebut dikarenakan perbedaan spesifikasi teknis rencana Rusunawa dengan SLF Gedung.

Dari Tabel Hasil Pembobotan Total Nilai Keandalan Gedung Rusunawa dibuat grafik ditunjukkan dalam Gambar 4.4. Grafik menggambarkan nilai bobot masing-masing sub komponen terhadap bobot total. Dari grafik ditunjukkan bahwa nilai tertinggi dipengaruhi faktor Utilitas. Sub Komponen Utilitas yang paling berpengaruh dalam penilaian adalah Instalasi Listrik ( 16,7 %), Instalasi Pencegahan Kebakaran (16,7%) dan Plumbing (12,5 %).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 4.4. Grafik Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa

0 5 10 15 20 Kesesuaian penggunaan fungsi

Pelapis muka lantai Plesteran lantai Pelapis muka dinding (cat) Pintu/Jendela Penutup atap Pelapis muka dinding luar Plesteran muka lantai luar Plesteran lantai luar Pondasi, Kepala Pondasi, Balok … Dinding Pasangan Bata/Batako

Kolom/balok praktis Slab lantai Rangka atap,ikatan angin, gording Rangka langit-langit Penutup langit-langit tangga Lantai bawah Instalasi Pencegahan Kebakaran Plambing Instalasi Listrik Instalasi Penangkal Petir Ukuran Dasar Ruang Jalur Pedestrian & RAM Area Parkir Perlengkapan & Peralatan Kontrol Toilet Pintu Kesesuaian KDB Kesesuaian KLB Kesesuaian GSB

Grafik Pembobotan Penilaian Keandalan

Gedung Rusunawa

Dokumen terkait