• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.3. Analisis Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa

Analisis sistem pemeliharaan gedung Rusunawa disusun berdasar hasil komponen yang sudah dianalisis sebelumnya. Analisis yang dilakukan meliputi Analisis Komponen Arsitektural, Struktural, Utilitas, Aksesibilitas serta Tata Ruang dan Bangunan.

4.3.1. Analisis Komponen Arsitektural

Komponen arsitektural dalam Form meliputi Ruang Dalam dan Ruang Luar. Ruang dalam memiliki bobot 80% sedangkan ruang luar 20 %.

a. Ruang Dalam (80%)

1. KELOMPOK KOMPONEN : ARSITEKTURAL

1.1.KOMPONEN : RUANG DALAM

Keterangan :

A : Andal, kondisi (85%-100%)

KA: Kurang Andal, kondisi (75%-<85%) TA: Tidak Andal, kondisi (<75%)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 4.30. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur Sub.Komponen Ruang Dalam (80%).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 1.1.1. SUB KOMPONEN: Kesesuaian Penggunaan fungsi

A Sesuai Fungsi Tidak ada 1.1.1.a

KA Masih sesuai dengan fungsi Penyesuaian ringan 1.1.1.b TA Tidak sesuai dengan fungsi Penyesuaian berat 1.1.1.c 1.1.2. SUB KOMPONEN: Pelapis Muka Lantai

A Baik Pemeliharaan rutin 1.1.2.a

KA Retak rambut Mengganti Pelapis

lantai yg retak

1.1.2.b

TA Belah, pecah Mengganti Pelapis

lantai yg

belah/pecah

1.1.2.c

1.1.3. SUB KOMPONEN: Plesteran Lantai

A Baik Pemeliharaan rutin 1.1.3.a

KA Retak rambut Perbaikan ringan 1.1.3.b

TA Retak, belah, pecah Perbaikan berat 1.1.3.c 1.1.4. SUB KOMPONEN: Pelapis muka dinding

A Baik Pemeliharaan rutin 1.1.4.a

KA Buram, terkelupas <10% Perbaikan ringan 1.1.4.b TA Hilang, tidak tampak Perbaikan berat 1.1.4.c 1.1.5. SUB KOMPONEN: Pintu/Jendela

A Berfungsi baik Pemeliharaan rutin 1.1.5.a

KA Masih berfungsi Dilakukan

perbaikan/penggantian pd elemen yg rusak.

1.1.5.b

TA Tidak berfungsi Penggantian

Pintu/Jendela yg tdk berfungsi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b. Ruang Luar (20%)

1. KELOMPOK KOMPONEN : ARSITEKTURAL

1.1.KOMPONEN : RUANG LUAR

Keterangan :

A : Andal, kondisi (85%-100%)

KA: Kurang Andal, kondisi (75%-<85%) TA: Tidak Andal, kondisi (<75%)

Tabel 4.31. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur Sub.Komponen Ruang Luar (20%).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 1.2.1.SUB KOMPONEN: Penutup Atap

A Baik Pemeliharaan rutin 1.2.1.a

KA Berlubang Mengganti bagian

yang berlubang.

1.2.1.b

TA Berlubang, hancur Mengganti bagian yg berlubang dan hancur.

1.2.1.c

1.2.2.SUB KOMPONEN: Pelapis muka dinding luar (cat).

A Baik Pemeliharaan rutin 1.2.2.a

KA Buram <50% Pengecatan ulang;

1x cat

finishing;sesuai warna semula.

1.2.2.b

TA Buram ≥50% Pengecatan ulang;

1x cat dasar, 2x cat finishing.

1.2.2.c

1.2.3.SUB KOMPONEN: Pelapis muka lantai luar (paving).

A Baik Pemeliharaan rutin 1.2.3.a

KA Aus, bergelombang,kasar Perbaikan ringan 1.2.3.b TA Terbelah,pecah,lepas Perbaikan berat 1.2.3.c

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 4.31. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur Sub.Komponen Ruang Luar (20%) (Lanjutan).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 1.2.4.SUB KOMPONEN: Plesteran lantai luar.

A Baik Pemeliharaan rutin 1.2.4.a

KA Retak,terkelupas,berlubang< 5%

Perbaikan ringan 1.2.4.b

TA Terbelah,pecah,terkelupas Perbaikan berat 1.2.4.c

4.3.2. Analisis Komponen Struktural

Komponen Struktural dalam Form meliputi Struktur Bawah (25%), Struktur Atas(60%), dan Struktur Pelengkap (15%).

a. Struktur Bawah (25%)

2. KELOMPOK KOMPONEN : STRUKTURAL

2.1.KOMPONEN : STRUKTUR BAWAH

Keterangan :

A : Andal, kondisi (95%-100%)

KA: Kurang Andal, kondisi (85%-<95%) TA: Tidak Andal, kondisi (<85%)

Tabel 4.32. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Bawah (25%).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 2.1.1.SUB KOMPONEN: Pondasi, Kepala Pondasi, Balok Pondasi. A Kuat, kaku, stabil. Pemeliharaan rutin 2.1.1.a KA Kuat, kurang kaku, stabil. Perkuatan pondasi 2.1.1.b TA Tidak stabil, retak, tidak

kuat, pecah.

Perbaikan dan perkuatan pondasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2.2.KOMPONEN : STRUKTUR ATAS

Keterangan :

A : Andal, kondisi (95%-100%)

KA: Kurang Andal, kondisi (85%-<95%) TA: Tidak Andal, kondisi (<85%)

Tabel 4.33. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Atas (60%).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 2.2.1.SUB KOMPONEN : Dinding Pasangan

A Bahan/dimensi OK Bebas retak, stabil

Tidak ada. 2.2.1.a

KA Kuat, kaku, retak, lentur kecil

Perbaikan ringan pada dinding.

2.2.1.b

TA Kurang kuat, retak diagonal/ melintang

Perbaikan berat pada dinding.

2.2.1.c

2.2.2.SUB KOMPONEN : Kolom, Balok praktis

A Kuat, Kaku, berfungsi baik Pemeliharaan rutin 2.2.2.a KA Kuat, kurang kaku, fungsi

baik

Perkuatan kekakuan kolom, balok.

2.2.2.b

TA Kurang kuat/kaku, kurang stabil

Perbaikan dan perkuatan kolom, balok.

2.2.2.c

2.2.3.SUB KOMPONEN : Slab lantai A Kuat, kaku, bebas retak,

rata

Pemeliharaan rutin. 2.2.3.a

KA Kuat, kurang kaku, retak halus/bocor

Perkuatan kekakuan slab lantai.

2.2.3.b

TA Retak, bocor, tidak dapat dipakai

Perbaikan dan perkuatan slab lantai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 4.33. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Atas (60%) (Lanjutan).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 2.2.4SUB KOMPONEN : Rangka Atap, Ikatan Angin, Gording. A Rangka dan tumpuan kuat,

kaku, stabil

Pemeliharaan rutin. 2.2.4.a KA Kuat, kurang kaku, awet,

ada lendut

Perbaikan ringan 2.2.4.b TA Lendut, lapuk, pecah,

kropos/ karat

Perbaikan berat 2.2.4.c

2.3.KOMPONEN : STRUKTUR PELENGKAP

Keterangan :

A : Andal, kondisi (95%-100%)

KA: Kurang Andal, kondisi (85%-<95%) TA: Tidak Andal, kondisi (<85%)

Tabel 4.34. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Pelengkap (15%).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 2.3.1. SUB KOMPONEN : Rangka Langit-Langit.

A Kuat, kaku, rata. Pemeliharaan rutin 2.3.1.a KA Kuat, kaku, kurang rata Perbaikan ringan 2.3.1.b TA Lendut, lapuk, pecah, tidak

rata

Perbaikan berat 2.3.1.c 2.3.2. SUB KOMPONEN : Penutup Langit-Langit.

A Bahan/dimensi OK, rata, kuat

Pemeliharaan rutin 2.3.2.a

KA Rata, kurang mulus, ada retak

Perbaikan ringan. 2.3.2.b TA Kusam dan retak.rusak tak

berfungsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 4.34. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Pelengkap (15%) (Lampiran).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 2.3.3.SUB KOMPONEN : Tangga

A Kuat, Kaku, berfungsi baik Pemeliharaan rutin 2.3.3.a KA Kuat, kurang kaku, fungsi

baik

Perkuatan kekakuan tangga.

2.3.3.b

TA Kurang kuat/kaku, kurang stabil

Perbaikan dan perkuatan tangga.

2.3.3.c

2.3.4.SUB KOMPONEN : lantai bawah.

A Kuat, rata, padat, kedap air Pemeliharaan rutin 2.3.3.a KA Rata, padat, kedap air,

retak-retak

Perbaikan ringan. 2.3.3.b

TA Retak, basah, amblas, tidak rata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

4.3.3. Analisis Komponen Utilitas dan Proteksi Kebakaran 1. KELOMPOK KOMPONEN : UTILITAS Keterangan :

A : Andal, kondisi (100%)

KA: Kurang Andal, kondisi (95%-<100%) TA: Tidak Andal, kondisi (<95%)

Tabel 4.35. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Utilitas. Tingkat

Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 3.1.SUB KOMPONEN : Instalasi Pencegahan Kebakaran.

A Baik , Berfungsi normal 100%

Pemeliharaan rutin 3.1.a KA Baik, Berfungsi 95%-

<100%

Perbaikan pada elemen yg rusak/tdk berfungsi normal

3.1.b

TA Kurang baik, kurang berfungsi, kondisi<95%

Perbaikan dan reparasi berat pada Instalasi Pencegah kebakaran, penggantian elemen yg rusak sehingga bisa berfungsi normal

3.1.c

3.2.SUB KOMPONEN : Plumbing A Baik , Berfungsi normal

100%

Pemeliharaan rutin. 3.2.a KA Baik, Berfungsi 95%-

<100%

Perbaikan pada elemen yg rusak/tdk berfungsi normal

3.2.b

TA Kurang baik, kurang berfungsi, kondisi<95%

Perbaikan dan reparasi, penggantian pada elemen yang rusak sehingga bisa berfungsi normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 4.35. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Utilitas (Lampiran).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode

3.3.SUB KOMPONEN : Instalasi Listrik. A Baik , Berfungsi normal

100%

Pemeliharaan rutin 3.3.a KA Baik, Berfungsi 95%-

<100%

Perbaikan pada elemen yg rusak/tdk berfungsi normal

3.3.b

TA Kurang baik, kurang berfungsi, kondisi<95%

Perbaikan dan reparasi, penggantian pada elemen yang rusak sehingga bisa berfungsi normal

3.3.c

3.4.SUB KOMPONEN : Instalasi Penangkal Petir. A Baik , Berfungsi normal

100%

Pemeliharaan rutin 3.4.a KA Baik, Berfungsi 95%-

<100%

Perbaikan pada elemen yg rusak/tdk berfungsi normal

3.4.b

TA Kurang baik, kurang berfungsi, kondisi<95%

Perbaikan dan reparasi, penggantian pada elemen yang rusak sehingga bisa berfungsi normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

4.3.4. Analisis Komponen Aksesibilitas Bangunan gedung 4.KELOMPOK KOMPONEN : AKSESIBILITAS Keterangan :

A : Andal, kondisi (95%>-100%)

KA: Kurang Andal, kondisi (75%-=<95%) TA: Tidak Andal, kondisi (=<75%)

Tabel 4.36. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Aksesibilitas.

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 4.1.SUB KOMPONEN : Ukuran dasar ruang.

A Memenuhi Tidak ada 4.1.a

KA Kurang Memenuhi Perbaikan fasilitas penunjang,sehingga fungsi bisa tercapai.

4.1.b

TA Tidak Memenuhi Perbaikan fasilitas penunjang,sehingga fungsi bisa tercapai.

4.1.c

4.2.SUB KOMPONEN : Jalur Pedestrian dan RAM.

A Memenuhi Pemeliharaan rutin 4.2.a

KA Kurang Memenuhi Perbaikan fasilitas Jalur pedestrian dan RAM

4.2.b

TA Tidak Memenuhi Perbaikan fasilitas Jalur pedestrian dan RAM

4.2.c

4.3.SUB KOMPONEN : Area Parkir

A Memenuhi Pemeliharaan rutin 4.3.a

KA Kurang Memenuhi Perbaikan fasilitas Area parkir

4.3.b

TA Tidak Memenuhi Perbaikan fasilitas Area parkir

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.36. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Aksesibilitas (Lanjutan).

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

Tindakan Kode 4.4.SUB KOMPONEN : Perlengkapan dan Peralatan Kontrol

A Memenuhi Pemeliharaan rutin 4.4.a

KA Kurang Memenuhi Perbaikan fasilitas Perlengkapan dan Peralatan Kontrol

4.4.b

TA Tidak Memenuhi Perbaikan fasilitas Perlengkapan dan Peralatan Kontrol

4.4.c

4.5.SUB KOMPONEN : Toilet

A Memenuhi Pemeliharaan rutin 4.5.a

KA Kurang Memenuhi Perbaikan fasilitas Toilet Aksesibilitas

4.5.b

TA Tidak Memenuhi Perbaikan fasilitas Toilet Aksesibilitas

4.5.c

4.6.SUB KOMPONEN : Pintu

A Memenuhi Pemeliharaan rutin 4.6.a

KA Kurang Memenuhi Perbaikan fasilitas Pintu Aksesibilitas

4.6.b

TA Tidak Memenuhi Perbaikan fasilitas Pintu Aksesibilitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

4.3.5. Analisis Komponen Kesesuaian Dengan Dokumen Rencana Kota

5.KELOMPOK KOMPONEN : KESESUAIAN DOKUMEN RENCANA KOTA

Keterangan :

A : Andal, kondisi (100%) TA: Tidak Andal, kondisi (0%)

Tabel 4.37. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Kesesuaian Dengan Dokumen Rencana Kota.

Tingkat Keandalan

Identifikasi Keandalan Tindakan

5.1.SUB KOMPONEN : Kesesuaian Koefisien Dasar Bangunan A Sesuai dengan Dokumen Tidak Ada

TA Tidak sesuai Pemeriksaan dokumen lanjutan* 5.2.SUB KOMPONEN : Kesesuaian Koefisien Lantai Bangunan

A Sesuai dengan Dokumen Tidak Ada

TA Tidak sesuai Pemeriksaan dokumen lanjutan* 5.3.SUB KOMPONEN : Kesesuaian Garis Sempadan Bangunan

A Sesuai dengan Dokumen Tidak Ada

TA Tidak sesuai Pemeriksaan dokumen lanjutan* Keterangan:

1) *) Pemeriksaan dokumen lanjutan diperlukan sebagai langkah pengambilan kebijakan pada bangunan yang sudah berdiri, tetapi tidak memenuhi Komponen legalitas.

2) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah koefisien perbandingan antara luas lantai dasar bangunan terhadap luas persil/ kaveling/ blok peruntukan.

3) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah koefisien perbandingan antara luas keseluruhan lantai bangunan terhadap luas persil/ kaveling/ blok peruntukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4) Garis Sempadan Bangunan merupakan jarak bebas minimum dari bidang terluar suatu massa bangunan terhadap :

a) Batas lahan yang dikuasai, b) Batas tepi sungai/pantai,

c) Antar masa bangunan lainnya, atau

d) Rencana saluran, jaringan tegangan tinggi listrik, jaringan pipa gas dan sebagainya.

4.3.6. Analisis Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung Rusunawa.

Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung Rusunawa disusun berdasar referensi :

1) SNI, 2008a, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NO.26/PRT/M/2008

Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan, Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Cipta Karya.

2) ---, 2008b, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

NO.24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya.

3) ---, 2007a, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

NO.45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta

Karya, Indonesia.

4) Program Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi (PROTAK), 2009, Pelatihan Sertifikasi Ahli Perawatan Bangunan Gedung, BPKSDM Dep.Pekerjaan Umum-LPJK-HAPBI.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa.

KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 1. KELOMPOK KOMPONEN : ARSITEKTUR Kesesuaian Penggunaan fungsi

1.1.1.a Tidak dilakukan tindakan karena semua ruang telah difungsikan dan digunakan sesuai dengan rencana.

1.1.1.b Dilakukan penyesuaian ringan terhadap beberapa ruang (25%-<15%) yang belum dimanfaatkan sesuai fungsinya dikarenakan kendala non teknis (difungsikan untuk kegiatan lain). Penyesuaian ruang meliputi penggunaan ruang sesuai fungsinya kembali.

1.1.1.c Dilakukan penyesuaian berat terhadap beberapa ruang (>25%) yang belum dimanfaatkan sesuai fungsinya dikarenakan kendala teknis ( ruang tidak layak), ataupun non teknis (difungsikan untuk kegiatan lain). Penyesuaian ruang meliputi penggunaan ruang sesuai fungsinya kembali dan perbaikan ruang sehingga dapat digunakan sesuai dengan fungsinya kembali.

Pelepis Muka Lantai (Lantai Keramik) 1.1.2.a Pemeliharaan Kebersihan Lantai Keramik:

1. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu: Mesin poles, dry & wet vacuum cleaner, ember, stripping

pad, chemical cleaner, sikat tangan, sponge/tapas, stick mop, check mesin-mesin harus siap pakai, bila kedapatan ada kabel

yang terkelupas harus diperbaiki dahulu, karena sangat berbahaya bagi keselamatan.

2. Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah / asbak dan benda lain yang berada pada lokasi kerja, kemudian disingkirkan untuk sementara dan ditempatkan kembali apabila pekerjaan telah selesai dikerjakan. Vacuum/sapu lantai keramik terlebih dahulu untuk menghilangkan debu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa (Lanjutan).

KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

3. Basahilah lantai keramik merata, gunakan bahan kimia chemical

cleaner atau yang setara dicampur air (1:20) tunggu ± 5 (lima)

menit, lakukan brushing dengan pad halus.

4. Lakukan pembersihan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles, gunakan sikat dorong (sikat tangan/tapas) pakai sarung tangan karet untuk mencegah kulit tangan terlindung dari bahan kimia yang digunakan.

5. Gunakan wet vacuum cleaner untuk menghisap cairan kotoran lantai keramik yang terangkat.

Pel berulang kali, minimal 3 (tiga) kali, bilas dengan air bersih gunakan

stick mop katun.

1.1.2.b. Jika terdapat retak rambut pada lantai keramik (15%-<25%),dilakukan penggantian pada pelapis lantai yang rusak dengan jenis dan warna

keramik yang sama, kemudian mengisi nat keramik dengan semen pengisi nat sesuai warna semula.

1.1.2.c. Jika terdapat belah, pecah pada lantai keramik (>25%): 1. Mengangkat keramik yang belah, pecah dari lantai.

2. Mengecek kondisi dasar lantai; jika lantai bergelombang atau tidak rata, maka diperbaiki terlebih dahulu sehingga rata. 3. Penggantian pada pelapis lantai yang rusak dengan jenis dan

warna keramik yang sama, kemudian mengisi nat keramik dengan semen pengisi nat sesuai warna semula.

Plesteran lantai semen.

1.1.3.a Pemeliharaan Kebersihan Lantai Semen:

1. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu: Mesin poles, Scrubbing Pad, sikat dorong, sikat tangan, sarung tangan karet, Wiper Floor, ember, Wet vaccum cleaner,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa (Lanjutan).

KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

2. Cek mesin-mesin harus siap laik pakai, bila ada kabel yang terkelupas harus diperbaiki dahulu, karena sangat berbahaya bagi keselamatan.

3. Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah / asbak yang berada pada lokasi kerja. Pindahkan untuk sementara tempat sampah dan asbak tersebut, kembalikan ke tempat semula apabila pekerjaan telah selesai dikerjakan.

4. Larutkan chemical cleaner atau yang setara dengan air (1:20) dalam ember, vacuum lantai terlebih dahulu, pel lantai semen dengan cairan pembersih. Bila terdapat noda, gunakan larutan chemical cleaner kemudian sikatlah dengan mesin poles. Untuk mengangkat kotoran, vacuum cairan kotoran dengan menggunakan wet vacuum cleaner.

5. Gunakan sikat dorong atau sikat tangan untuk membersihkan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles. Gunakan sarung tangan karet (hand glove) dan masker untuk melindungi kulit tangan dan penciuman dari bahan kimia yang digunakan.

6. Lakukan wet mopping (mengepel basah) untuk mengangkat sisa kotoran pada permukaan lantai yang tidak rata.

7. Bersihkan dengan kain lap basah semua permukaan benda-benda, plin kayu yang kena percikan obat pada waktu mesin dioperasikan.

Bilas lantai yang sudah disikat dengan air bersih berulangkali, minimal 3 (tiga) kali, kemudian keringkan.

1.1.3.b Jika terjadi retak rambut, maka;

1. Bersihkan muka lantai plesteran yang retak rambut dengan kapi atau sikat besi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa (Lanjutan).

KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

2. Bersihkan dengan lap basah untuk menghilangkan kotoran dan debu sekaligus melakukan pembasahan plesteran.

3. Tutup celah pada lokasi retak rambut dengan semen khusus untuk pengisi nat keramik lantai.

4. Gosok dengan gerinda sehingga licin.

1.1.3.c Jika terjadi Retak, belah , pecah, hendaknya dilakukan Uji Lapangan dan Uji Laboratorium dengan Teknisi khusus untuk melakukan tindakan berikutnya.

Pelapis muka dinding.

1.1.4.a Pemeliharaan Kebersihan Dinding Cat

1. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkanlah peralatan kerja selengkapnya yaitu : tangga, rakbol, ember, kain majun, stick mop, deterjen, tapas, sponge.

2. Bersihkan debu yang melekat pada dinding bercat minyak (water

seal) dengan menggunakan kain majun, untuk bagian atas

gunakan tangga atau rakbol. Pembersihan ini untuk daily

maintenance.

3. Bersihkan noda (spot & kotoran ) yang terdapat pada dinding bercat minyak, gunakan campuran deterjen dengan air secukupnya sapukan merata, mengerjakan harus teliti, apabila terlalu banyak menggunakan air akibatnya akan merusak permukaan cat.

4. Caranya hilangkan noda secara bertahap, tunggu kering dahulu baru diulang kembali, gunakan sponge dan langsung keringkan dengan kain majun. Setelah itu bersihkan sisa larutan yang jatuh kelantai gunakan stick mop. Pembersihan ini dilakukan secara priodik bulanan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa (Lanjutan).

KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

1. Bersihkan noda (spot & kotoran) yang terdapat pada dinding bercat minyak (water seal), gunakan larutan washing compound digosok dengan sponge, kemudian bilas dengan air bersih sampai larutan tidak tersisa dan biarkan dinding sampai kering kembali. Setelah itu bersihkan sisa larutan yang jatuh kelantai gunakan stick

mop. Pembersihan ini dilakukan secara priodik bulanan.

1.1.4.b Jika buram,terkelupas < 10% dilakukan pengecatan ulang, dengan cara; 1. Bersihkan permukaan dinding dengan spong, untuk

menghilangkan debu dan kotoran yang menempel.

2. Pengecatan ulang 1x cat, dengan cat finishing yang sesuai dengan jenis dan warna semula dengan merk yang sama.

1.1.4.c Jika hilang, tidak tampak ( >25%) dilakukan pengecatan ulang, dengan cara;

1. Kerok seluruh lapisan cat dengan kapi atau sikat besi. 2. Lanjutkan dengan pengampelasan .

3. Bersihkan dinding dengan roll atau lap basah untuk menghilangkan kotoran dan debu sekaligus melakukan pembasahan dinding.

4. Lapisi permukaan dinding dengan cat dasar atau cat sealer 1x. 5. Dicat dengan cat warna 2x.

Pintu/Jendela alumunium

1.1.5.a Pemeliharaan Kusen Aluminium.

1. Kusen aluminium harus diperlihara pada bagian karet penjepit kaca (sealant).

2. Kusen aluminum ”harus dibersihkan” dengan finishing powder

coating setiap 1 (satu) bulan sekali.

3. Pada tempat-tempat yang menghasilkan debu, pembersihan dilakukan setiap hari.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa (Lanjutan).

KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

4. Jangan menggunakan bahan pembersih yang korosif kecuali dengan sabun cair atau pembersih kaca.

1.1.5.b Jika Pintu/Jendela masih berfungsi, dengan kerusakan pada beberapa elemen pendukung, seperti grendel, engsel, handel, tangan gareng, maka dilakukan penggantian pada elemen-elemen yang rusak tersebut.

1.1.5.c Jika Pintu/Jendela tidak berfungsi maka dilakukan penggantian pada pintu/jendela dan elemen pendukungnya sehingga pintu/ jendela bias berfungsi lagi.

Penutup Atap

1.2.1.a 1. Pemeliharaan Atap Seng dan Cement Fiber Gelombang

a) Pengecatan dilakukan dengan meni sekurang-kurangnya setiap 4 (empat) tahun sekali

b) Periksa paku atau angkur pengikat terutama pada karet seal untuk mencegah bocor

c) Ganti karet seal bila rusak

d) Cat kembali permukaan seng dengan meni secara merata 2.Pemeliharaan Atap Genteng Metal

a) Bersihkan secara periodik permukaan atas atap dari kotoran agar tidak berkarat

b) Lakukan pemeriksaan setiap bulan

c) Bersihkan dengan air dan sikat permukaan atap agar tampilannya selalu rapi.

3. Pemeliharaan Listpang Kayu

a) Periksa setiap 6 (enam) bulan kondisi listplank.

b) Bersihkan dari kotoran yang melekat dengan menggunakan sikat yang lembut dan airan sabun atau deterjen.

c) Bila terdapat retak-retak tutup dengan plamur kayu dan cat kembali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa (Lanjutan).

KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

d) Perbaikan yang sempurna dapat dilakukan dengan mengerok sampai habis cat lama yang melekat, ampelas dan cat kembali dengan cat dasar serta cat penutup khusus untuk kayu.

1.2.1.b Jika atap berlubang , maka dilakukan penggantian pada bagian yang berlubang sesuai dengan atap semula.

1.2.1.c Jika atap berlubang, hancur maka dilakukan penggantian pada bagian yang berlubang atau hancur sesuai dengan atap semula; jika diketahui bahwa penyebab atap hancur ataupun berlubang dikarenakan bahan penutup atap yang digunakan cepat aus, hancur atau berlubang; maka dilakukan penggantian seluruh atap dengan penutup atap yang lebih kuat terhadap cuaca

Pelapis Muka Dinding Luar (Cat eksterior). 1.2.2.a Pengecatan Luar Bangunan

Cat dinding luar bangunan penting untuk penampilan bangunan. Sebaiknya pengecatan ulang dilakukan pada tembok bangunan setiap 2 (dua) atau 3 (tiga) tahun. Kerusakan cat pada bangunan antara lain:

a. Bila Menggelembung (Blestering), penyebabnya adalah: 1) Pengecatan pada permukaan yang belum kering

2) Pengecatan terkena terik matahari langsung

3) Pengecatan atas permukaan yang lama sudah terjadi pengapuran 4) Pengecatan atas permukaan yang kotor dan berminyak

5) Bahan yang dicat menyusut / memuai, ini terjadi apabila permukaan yang dicat mengandung air atau menyerap air.

Dokumen terkait