• Tidak ada hasil yang ditemukan

Total PDRB

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah

Analisis Shift-Share mengasumsikan bahwa perubahan struktur atau kinerja perekonomian suatu daerah dipengaruhi oleh struktur perekonomian dari kesatuan wilayah yang lebih tinggi/luas. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektor-sektor perekonomian suatu wilayah adalah komponen pertumbuhan wilayah.

Ketiga komponen pertumbuhan wilayah tersebut yaitu pertumbuhan regional (PR), pertumbuhan proporsional (PP) dan pertumbuhan pangsa wilayah(PPW).

5.3.1 Kota Medan

Tabel 5.13. Analisis Shift Share di Kota MedanTahun 2014 - 2018

No Sektor PRij PPij PPWij

Juta (Rp) Juta (Rp) Juta (Rp) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 289280,90 (2725,93) (43.809,82)

2 Pertambangan dan Penggalian 451,40 35,00 (640,11)

3 Industri Pengolahan 4061748,89 (1176684,34) (318.699,49) 4 Pengadaan Listrik dan Gas 31546,81 (3697,52) (7.188,80) 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

43618,49 2539,33 20.081,95

6 F. Konstruksi 4888846,05 717828,52 1.431.907,04

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

6687709,18 181717,60 1.519.221,69 8 Transportasi dan Pergudangan 1599412,65 397023,99 (65.610,93) 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum

640755,92 268061,13 (11.407,33) 10 Informasi dan Komunikasi 1644039,46 1011562,24 (294.564,96) 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1803032,78 (662269,11) (110.570,15)

12 Real Estat 1958467,89 413040,89 378.815,82

13 Jasa Perusahaan 604869,69 187124,52 981,50

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

464318,31 (75451,48) (21.643,09)

15 Jasa Pendidikan 752374,13 22918,39 197.560,82

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 363852,33 147369,41 158.922,21

17 Jasa lainnya 269415,86 88298,00 28.290,37

Sumber: BPS, PDRB Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara (diolah)

Pada tabel 5.13 secara sektoral dapat dilihat bahwa peningkatan sektoral terbesar terdapat pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor sebesar Rp. 6687709,18juta. Komponen PR terkecil yaitu sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu sebesar Rp. 451,40 juta.

Pada tabel dapat dilihat bahwa beberapa Sektor mengalami penurunan kontribusi terhadap PDRB Kota Medan. Sektor yang memiliki nilai PP terbesar (PPij > 0) adalah sektor Informasi dan Komunikasi sebesar Rp. 1011562,24 juta, sektor ini sangat baik dikembangkan di Kota Medan karena sektor ini mengalami pertumbuhan yang baik. Sektor yang memiliki nilai PP terkecil (PPij < 0) adalah sektor industri pengolahan.

Jika PPWij > 0, maka sektor i tergolong memiliki dayasaing baik, sedangkan jika PPWij < 0, maka sektor i tersebut digolongkan yangmempunyai daya saing yang kurang baik. Sektor yang memiliki nilai PPWij yang positif yaitu sektor Jasa lainnya, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Jasa Pendidikan, Jasa Perusahaan, Real Estat, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Konstruksi dan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.

Hal ini berarti sektor – sektor ini memiliki daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya di Provinsi Sumatera Utara.

5.3.2 Kota Binjai

Tabel 5.14. Analisis Shift Share di Kota Binjai Tahun 2014-2018

No Sektor PRij PPij PPWij

Juta (Rp) Juta (Rp) Juta (Rp) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 54.196,17 (510,70) (47406,2) 2 Pertambangan dan Penggalian 43.865,89 3401,24 (12487,9) 3 Industri Pengolahan 159.851,25 (46308,74) 7517,902 4 Pengadaan Listrik dan Gas 2.169,34 (254,26) 1192,643 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 1.620,67 94,35 212,8309

6 F. Konstruksi 161.648,47 23734,82 174,2501

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 391.530,05 10638,61 138668,5 8 Transportasi dan Pergudangan 109.123,27 27087,79 17078,55

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 86.156,80 36043,82 (50607,8)

10 Informasi dan Komunikasi 37.135,00 22848,82 8578,963 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 52.061,03 (19122,46) (15040,3)

12 Real Estat 93.615,38 19743,48 5765,507

13 Jasa Perusahaan 11.052,22 3419,15 (5207,28)

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 91.889,27 (14931,96) (14554,2)

15 Jasa Pendidikan 66.876,29 2037,15 (7587,37)

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 14.153,72 5732,61 (7486,97)

17 Jasa lainnya 7.766,22 2545,29 (5416,59)

Sumber: BPS, PDRB Kota Binjai dan Provinsi Sumatera Utara (diolah)

Pada Tabel 5.14 secara sektoral dapat dilihat bahwa peningkatan sektoral terbesar terdapat pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar Rp. 391.530,05 juta. Komponen PR terkecil yaitu sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang yaitu sebesar Rp.

1.620,67 juta.

Pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat lima Sektor mengalami penurunan kontribusi terhadap PDRB Kota Binjai. Sektor yang memiliki nilai PP terbesar (PPij > 0) adalah sektor Informasi dan Komunikasi sebesar Rp. 36043,82 juta, sektor ini baik dikembangkan di Kota Binjai karena sektor ini mengalami pertumbuhan yang baik. Sektor yang memiliki nilai PP terkecil (PPij < 0) adalah sektor industri pengolahan.

Sektor yang memiliki nilai PPWij yang positif yaitu sektor Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Informasi dan Komunikasi dan Real Estat. Hal ini berarti sektor ini memiliki daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya di Provinsi Sumatera Utara.

5.3.3 Kabupaten Deli Serdang

Tabel 5.15. Analisis Shift Share di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 - 2018

No Sektor PRij PPij PPWij

Juta (Rp) Juta (Rp) Juta (Rp) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1525661,29 (14376,51) (204245,5) 2 Pertambangan dan Penggalian 102255,38 7928,61 (20876,1) 3 Industri Pengolahan 4045625,26 (1172013,34) 207091,5 4 Pengadaan Listrik dan Gas 18522,69 -2171,00 5198,531 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 5559,52 323,66 (708,22)

6 F. Konstruksi 1799490,49 264218,91 128781,9

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 2033752,25 55260,86 246963,9

8 Transportasi dan Pergudangan 992701,03 246419,29 (9480,79) 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 313362,03 131095,44 57389,75

10 Informasi dan Komunikasi 184803,61 113707,95 (86563,2) 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 340517,70 (125075,01) 35298,2

12 Real Estat 390378,45 82330,82 174392,6

13 Jasa Perusahaan 52800,27 16334,47 3577,811

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 232659,60 (37807,06) (17813)

15 Jasa Pendidikan 209771,34 6389,93 17422,22

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 111243,27 45056,34 (813,114)

17 Jasa lainnya 32697,69 10716,30 (5508,1)

Sumber: BPS, PDRB Kabupaten Deli Serdang dan Provinsi Sumatera Utara (diolah).

Pada tabel 5.15 secara sektoral dapat dilihat bahwa peningkatan sektoral terbesar terdapat pada sektor Industri Pengolahan sebesar Rp. 4045625,26 juta.

Komponen PRterkecil yaitu sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang yaitu sebesar Rp. 18522,69 juta.

Pada tabel dapat dilihat bahwa terdapat beberapa Sektor mengalami penurunan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Deli Serdang. Sektor yang memiliki nilai PP terbesar (PPij > 0) adalah Konstruksi sebesar Rp. 264218,91 juta, sektor ini baik dikembangkan di Kabupaten Deli Serdang karena sektor ini mengalami pertumbuhan yang baik. Sektor yang memiliki nilai PP terkecil (PPij < 0) adalah sektor industri pengolahan.

Sektor yang memiliki nilai PPWij yang positif yaitu sektor Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Keuangan dan Asuransi, Jasa Perusahaan, Jasa Pendidikan. Hal ini berarti sektor ini memiliki daya saing yang baikdibandingkan dengan wilayah lainnya di Provinsi Sumatera Utara.

5.3.4 Kabupaten karo

Tabel 5.16. Analisis Shift Share di Kabupaten Karo Tahun 2014-2018

No Sektor PRij PPij PPWij

Juta (Rp) Juta (Rp) Juta (Rp) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1469658,38 (13848,79) (342562) 2 Pertambangan dan Penggalian 6283,71 487,22 (1344,22)

3 Industri Pengolahan 75333,40 (21824,01) 44916,44

4 Pengadaan Listrik dan Gas 2265,16 (265,49) 215,7821

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 2057,48 119,78 (233,575)

6 F. Konstruksi 165844,15 24350,87 (11892,8)

7 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 227952,87 6193,91 128760,3 8 Transportasi dan Pergudangan 111513,64 27681,15 (10298) 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 58116,33 24313,05 2753,358

10 Informasi dan Komunikasi 23149,07 14243,41 (10369,6) 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 31403,20 (11534,66) 10771,82

12 Real Estat 75161,38 15851,54 5906,222

13 Jasa Perusahaan 4753,96 1470,70 (1302,77)

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 141510,09 (22995,32) 16002,02

15 Jasa Pendidikan 61413,94 1870,76 5126,068

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 26818,11 10862,01 10096,88

17 Jasa lainnya 29827,60 9775,66 3426,979

Sumber: BPS, PDRB Kabupaten Karo dan Provinsi Sumatera Utara (diolah)

Pada Tabel 5.16 secara sektoral dapat dilihat bahwa peningkatan sektoral terbesar terdapat pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar Rp.

1469658,38 juta. Komponen PRterkecil yaitu sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang yaitu sebesar Rp. 2057,48 juta.

Pada tabel dapat dilihat bahwa beberapa Sektor mengalami penurunan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Karo. Sektor yang memiliki nilai PP terbesar (PPij >

0) adalah sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar Rp. 27681,15 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor Transportasi dan Pergudangan mempunyai laju pertumbuhan yang cepat, sektor ini baik dikembangkan di Kabupaten Karo karena sektor ini mengalami pertumbuhan yang baik. Sektor yang memiliki nilai PP terkecil (PPij < 0) adalah sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib.

Sektor yang memiliki nilai PPWij yang positif yaitu sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estat, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, dan Jasa lainnya.

Hal ini berarti sektor ini memiliki daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya di Provinsi Sumatera Utara.

Dokumen terkait