• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Analisis Korelasi (Hubungan)

1. Analisis Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak Orang

Pribadi dengan Penggunaan e-Filing

Analisis untuk melihat hubungan persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel berikut ini:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

Tabel 5.17 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kebermanfaatan Correlations Kebermanfaata n Penggunaan e-Filing Spearman' s rho Kebermanfaatan Correlation Coefficient 1.000 .335 Sig. (2-tailed) . .011 N 57 57 Penggunaan e-Filing Correlation Coefficient .335 1.000 Sig. (2-tailed) .011 . N 57 57

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.17, dapat diketahui nilai koefisien korelasi 0,335, hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup kuat dan positif persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang cukup kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,25 – 0,5. Angka korelasi yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang positif atau searah persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kebermanfaatan meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga meningkat dan jika persepsi kebermanfaatan menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga akan menurun.

2. Analisis Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing

Analisis untuk melihat hubungan persepsi kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 5.18 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kemudahan Correlations Kemudahan Penggunaan e-Filing Spearman' s rho Kemudahan Correlation Coefficient 1.000 .604 Sig. (2-tailed) . .000 N 57 57 Penggunaan e-Filing Correlation Coefficient .604 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 57 57

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.18, dapat diketahui nilai koefisien korelasi 0,604, hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat dan positif variabel persepsi kemudahan dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kemudahan dengan penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,5 – 0,75. Angka korelasi yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi kemudahan dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang positif atau searah persepsi kemudahan

dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kemudahan meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga meningkat dan jika persepsi kemudahan menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga akan menurun.

3. Analisis Hubungan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing

Analisis untuk melihat hubungan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.19 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kepuasan Correlations Kepuasan Penggunaan e-Filing Spearman' s rho Kepuasan Correlation Coefficient 1.000 .751 Sig. (2-tailed) . .000 N 57 57 Penggunaan e-Filing Correlation Coefficient .751 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 57 57

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.19, dapat diketahui nilai koefisien korelasi 0,751, hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif variabel persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kepuasan dengan

penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang sangat kuat kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,75 – 0,99. Angka korelasi yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang positif atau searah persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kepuasan meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga meningkat dan jika persepsi kepuasan menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga akan menurun.

4. Analisis Hubungan Persepsi Kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing

Analisis untuk melihat hubungan persepsi kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses menggunakan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti pada tabel berikut:

Tabel 5.20 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kerumitan Correlations Kerumitan Penggunaan e-Filing Spearma n's rho Kerumitan Correlation Coefficient 1.000 -.271 Sig. (2-tailed) . .041 N 57 57 Penggunaan e-Filing Correlation Coefficient -.271 1.000 Sig. (2-tailed) .041 . N 57 57

Berdasarkan tabel 5.20, dapat diketahui nilai koefisien korelasi -0,271, hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup kuat dan negatif persepsi kerumitan (kompleksitas) dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kerumitan dengan penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang cukup kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,25 – 0,5. Angka korelasi yang negatif, menunjukkan adanya hubungan yang negatif atau tidak searah persepsi kerumitan (kompleksitas) dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang negatif atau tidak searah antara persepsi kerumitan (kompleksitas) dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kerumitan (kompleksitas) meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan menurun dan jika persepsi kerumitan menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan meningkat.

5. Analisis Hubungan Persepsi Risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing

Analisis untuk melihat hubungan persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman dan diproses menggunkan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi seperti pada tabel 5.21 berikut ini:

Tabel 5.21 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Risiko Correlations Risiko Penggunaan e-Filing Spearman' s rho Risiko Correlation Coefficient 1.000 -.116 Sig. (2-tailed) . .388 N 57 57 Penggunaan e-Filing Correlation Coefficient -.116 1.000 Sig. (2-tailed) .388 . N 57 57

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 5.21, dapat diketahui nilai koefisien korelasi -0,116, hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat lemah dan negatif persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang sangat lemah karena nilai koefisien berada pada rentang > 0 – 0,25. Angka korelasi yang negatif, menunjukkan adanya hubungan yang negatif atau tidak searah antara persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang negatif atau tidak searah antara persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi risiko meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan menurun dan jika persepsi risiko menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan meningkat.

Dokumen terkait