• Tidak ada hasil yang ditemukan

UCAPAN TERIMA KASIH

METODA PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu

4.4 Analisis Data 1 Analisis deskriptif

4.4.2 Analisis kuantitatif

a Daya tetas telur

DTT = ∑ telur yang menetas x 100 ∑ telur yang dihasilkan

b Mortalitas M = ∑ merak mati x 100 ∑ merak hidup c. Penyakit M = ∑ merak sakit x 100 ∑ merak sehat c Keberhasilan Penangkaran:

Keberhasilan penangkaran ditentukan dengan melihat 3 kriteria utama yakni reproduksi, kondisi kesehatan, dan tingkat mortalitas anakan. Kriteria untuk menentukan keberhasilan penangkaran merak hijau jawa adalah:

1. Berhasil : jika merak hijau jawa betina berhasil bertelur, menetaskan telurnya dan anak berhasil bertahan hidup minimal 3 bulan. 2. Cukup berhasil : jika merak hijau jawa betina berhasil bertelur dan

menetaskan telurnya, tetapi anak tidak berhasil bertahan hidup hingga 3 bulan.

3. Kurang berhasil : jika merak hijau jawa betina berhasil bertelur tetapi telur-telurnya tidak ada yang menetas.

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil

5.1.1 Penangkaran Merak Hijau Jawa di Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah

5.1.1.1 Kandang sebagai habitat buatan

Kandang merupakan tempat hidup habitat buatan satwa di penangkaran (ex- situ). Kandang harus disesuaikan dengan jenis satwa serta menyerupai kondisi habitat asli di alam. Sistem perkandangan yang digunakan di Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah adalah sistem kandang semi tertutup yaitu bagian depannya dipagari jeruji besi dan disekat dengan tembok atau kawat dan beratap. Atap kandang berupa kawat jeruji sama seperti dinding kandangnya (Gambar 1).

Bentuk kandang terdiri dari dua macam yaitu bentuk kubah setengah lingkaran dan bentuk persegi empat yang berada di dalam kubah. Kubah tempat tangkar merak hijau jawa di Taman Burung TMII ini disebut dengan Kubah Barat. Ukuran kandang bentuk kubah setengah lingkaran adalah panjang diameter 68 m dan tinggi 30 m. Kubah ini memiliki beberapa sub-kandang berbentuk persegi empat. Terdapat koridor dengan dua pintu utama yang digunakan untuk masuk atau keluar pengunjung. Pintu-pintu masuk ke dalam sub-kandang terbuat dari besi.

Ukuran kandang bentuk persegi empat adalah panjang 6 m, lebar 4 m, tinggi 10 m. Kandang berbentuk persegi empat ini terletak di dalam kubah setengah lingkaran. Terdapat 3 kandang persegi empat dengan masing-masing berisi 2 ekor merak hijau jawa. Bahan kandang berbentuk persegi empat terdiri dari besi bulat sebagai rangka bangunan (diameter 5 cm), sisi-sisinya ditutup dengan kawat ram dengan salah satu sisinya berdinding beton. Diameter kawat ram tersebut adalah 0,3 cm (3 mm) dengan jarak kotak antar kawat 5 x 5 cm. Pondasi bagian bawah kawat berupa adonan pasir dengan semen yang berbentuk balok dengan tinggi 20 cm, lebar 20 cm dan panjangnya mengitari kandang (Gambar 1).

Gambar 1 Bentuk kawat ram kandang dan pondasi bawah dinding kandang.

Sebagai alas atau lantai kandang adalah tanah yang ditumbuhi oleh rumput dan sebagian ada tataan batu sungai berukuran kecil (Gambar 2 : a dan b). Sisi bagian atasnya juga ditutup dengan kawat ram yang ukurannya sama dengan ukuran dinding kandang (Gambar 2 : c).

(a) (b)

(c)

Gambar 2 (a) Bebatuan sungai berukuran kecil yang menutupi lantai kandang persegi empat, (b) lantai kandang yang ditumbuhi rumput, dan (c) atap kandang yang berupa kawat ram.

Suatu kandang satwa tidak hanya dilihat dari bahan penyususn kandang tetapi juga komponen yang ada di dalamnya. Dalam satu kandang merak hijau jawa terdapat beberapa komponen habitat buatan yang berfungsi untuk mendukung keberhasilan penangkarannya. Taman Burung TMII mendesain kandang merak hijau jawa dan burung-burung lainnya sedemikian rupa sesuai dengan habitat alaminya. Komponen habitat buatan yang ada di Kubah Barat Taman Burung TMII antara lain tempat istirahat, tempat tidur, tempat makan, tempat minum, tempat berteduh, pasir, padang rumput dan semak (Tabel 1). Tabel 1 Komponen Habitat Buatan di Kubah Barat Taman Burung TMII

No Jenis Kandang Komponen Habitat Buatan

Keterangan

1. KB (3,7, dan 10) Tempat istirahat Ada 3 macam : batang pohon (1 buah),

lantai kandang (pasir dan rerumputan) dan bambu yang digantung melintang (2 buah)

Tempat tidur Berupa bambu yang digantung melintang

(juga digunakan sebagai tempat istirahat) berukuran panjang 3 meter, diameter 10 cm dan ketinggian dari lantai kandang 6 m. Di atasnya tedapat penutup berbahan seng dengan ukuran panjang 2 meter dan lebar 1 meter

Tempat makan Berupa nampan plastik sebanyak 1 buah

dengan ukuran panjang 45 sentimeter, lebar 30 sentimeter dan tinggi 5 sentimeter

Tempat minum Berupa kolam dengan panjang 2 meter,

lebar 1 meter dan dalam 30 sentimeter

Tempat berteduh Berupa semak-semak dan bambu yang

digantung dengan penutup diatasnya yang terbuat dari seng

Pasir (untuk mandi debu) Hampir menutupi lantai kandang (seluas kurang lebih 2x4 meter dengan campuran bebatuan kecil)

Padang rumput Sebagian menutupi lantai kandang (rata-

rata berukuran seluas 4x3 meter)

Semak Terletak di sisi ujung ruang kandang,

rata-rata luas 2x2 meter

2. Kubah besar Tempat istirahat Ada 3 macam : tanaman yang ada di

dalam kubah, lantai kubah dan kerangka- kerangka besi yang ada di dalam kubah.

Tabel 1 (Lanjutan)

No. Jenis Kandang Komponen Habitat Buatan

Keterangan

Tempat tidur Pepohonan yang ada di dalam kubah

dengan ketinggian > 5 meter

Tempat makan Berupa nampan plastik sebanyak 1 buah

dengan ukuran panjang 45 sentimeter, lebar 30 sentimeter dan tinggi 5 sentimeter dan diletakkan di beberapa sudut halaman kubah

Tempat minum Berupa kolam-kolam yang ada di dalam

kubah dengan rata-rata ukuran panjang 3x3 meter dengan kedalaman kurang lebih 60 sentimeter

Tempat berteduh Berupa pepohonan dan semak yang ada

di dalam kubah.

Pepohonan tersebut menyebar rata di dalam kubah dan kandang persegi.

Pasir Ada 3 tempat, rata-rata berukuran 2x3

meter

Padang rumput Hampir penutup lantai kubah berupa

rerumputan

Semak Ada 3 plot utama yang digunakan merak

dengan rata-rata berukuran 2x3 meter Di dalam kandang merak hijau jawa di Kubah Barat TMII, baik kandang persegi maupun kubah besar, terdapat beberapa jenis vegetasi. Merak hijau jawa banyak menggunakan vegetasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Vegetasi-vegetasi yang ada di dalam kandang beraneka macam tingkatan dan berfungsi sebagai tempat istirahat, tempat tidur dan tempat berteduh bagi merak hijau jawa (Tabel 2).

Tabel 2 Tingkatan Vegetasi yang ada di dalam Kubah Barat TMII beserta fungsinya bagi merak hijau jawa

No Tingkat Vegetasi Nama Lokal Nama Ilmiah Fungsi

1. Pohon Sempur Dillenia exelsa Tempat istirahat dan

tempat tidur Ayang-ayang Eleaocarpus glandiflorus Tempat berteduh Nyamplung Dillenia philippinensis

Tempat istirahat dan

tempat tidur

Gondang Ficus sp

Tempat berteduh dan

tempat istirahat

Bisbul Dyospiros

discolour

Nagasari Messua ferrea

Kepel Stelechocarpus

Tabel 2 (Lanjutan) No Tingkat Vegetasi Nama Lokal Nama Ilmiah Fungsi Salam Syzygium polyanthum

Tempat istirahat dan

tempat tidur

Jeruk kingkit Triphesia trifolia

Tempat berteduh

Lengkeng Euphoria lungan

Namnam Cynometra

cauliflora

Rukem Flacoutin rukam

2. Semak Drasenia Dracenia sp Tempat berteduh

3. Rumput Paitan Axonopus

compressus

Tempat istirahat, berjemur dan mencari makan

5.1.1.2 Pakan dan minum

Jenis-jenis makanan pokok (utama) yang diberikan kepada merak hijau jawa di Taman Burung TMII ada 2 (dua) jenis, yaitu pakan kering dan pakan segar/basah (Gambar 3 : a dan b).

(a) (b)

Gambar 3 Komposisi makanan merak hijau jawa : (a) kering, (b) segar

Komposisi bahan penyususn dan perbandingannya serta berat total yang diberikan per pasang burung per hari seperti disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Komposisi dan perbandingan bahan pakan kering dan basah untuk merak hijau jawa di penangkaran TB TMII

Jrnis Pakan Komposisi Bahan

Pakan

Perbandingan Berat

(gram/pasang/hari)

Pakan kering 1. Jagung giling 1 7

2. Beras merah 1 7

3. Kacang hijau 1 7

4. Gabah 2 14

Jumlah berat total 35

Pakan basah/segar 1. Tauge 1 15

2. Kangkung 1 15

Selain pakan pokok, setiap satu minggu merak hijau diberi makanan tambahan berupa kalsium yang berasal dari cangkang/kulit kerang dan food-dog (Gambar 4 : a dan b).

(a) (b)

Gambar 4 Makanan tambahan : (a) cangkang kerang dan (b) food-dog

Seluruh makanan disajikan dalam satu tempat berbentuk nampan atau baki terbuat dari plastik dengan ukuran panjang 45 sentimeter, lebar 30 sentimeter dan tinggi 5 sentimeter (Gambar 5).

Gambar 5 Nampan plastik yang berisi makanan merak hijau jawa

Air minum disediakan dalam kolam berukuran rata-rata panjang 2 meter, lebar 1 meter dan dalam 50 sentimeter (Gambar 6).

Gambar 6 Kolam tempat minum merak hijau jawa

5.1.1.3 Penyakit

Penyakit pulorum, tetelo, infeksi, dan gangguan saluran pencernaan pernah di jumpai di tempat penangkaran merak hijau jawa Taman Burung TMII. Jenis penyakit yang ditemukan menyerang merak hijau jawa selama penelitian adalah pulorum dan masuk angin (Tabel 4).

Tabel 4 Jenis Penyakit yang Menyerang Merak Hijau Jawa di Kubah Barat Taman Burung TMII Tahun 2010-2011

No. Nama Penyakit Merak Hijau Jawa yang Terserang

Penyakit

Keterangan

1. Pulorum 1 ekor Betina dewasa berumur 3

tahun yang ada di kandang dalam kubah

2. Tetelo -

3. Infeksi -

4. Gangguan saluran pencernaan -

5. Masuk angin 1 ekor Anakan berumur 1 bulan

yang di lepas di dalam kubah

5.1.1.4 Populasi

5.1.1.4.5 Jumlah merak

Jumlah merak hijau jawa di Kubah Barat Taman Burung TMII sebanyak 6 ekor. Selain ditempatkan di Kubah Barat, beberapa merak hijau jawa juga di tempatkan di kubah lama atau yang disebut Taman Konservasi (4 ekor), di penangkaran anakan (4 ekor) dan di Unit Karantina (1 ekor).

5.1.2.2 Sex ratio

Merak hijau jawa yang berada di Kubah Barat terdiri dari 4 ekor betina dan 2 ekor jantan. Penempatan merak hijau jawa berdasarkan sex ratio di Kubah Barat Taman Burung TMII dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Penempatan merak hijau jawa di Kubah Barat Taman Burung TMII

Nomor Kandang

Ukuran kandang (p x l x t)

(m)

Jumlah merak hijau jawa (ekor)

KB 3 6 x 4 x 10 1 ekor jantan dan 1 ekor betina

KB 7 6 x 4 x 10 2 ekor betina

KB 10 6 x 4 x 10 1 ekor jantan dan 1 ekor betina Keterangan : KB = Kandang Burung

5.1.2.3 Struktur umur

Umur merak hijau jawa di Kubah Barat Taman Burung TMII tahun 2010- 2011 beraneka macam. Menurut hasil penelitian sampai dengan bulan Januari 2011, 3 ekor merak hijau jawa betina berumur 2 tahun, 1 ekor merak hijau jawa betina berumur 3 tahun, 2 merak hijau jawa jantan berumur 3 tahun dan 4 ekor anakan masih berumur 2 bulan (Tabel 6).

Tabel 6 Struktur Umur Merak Hijau Jawa yang Ada di Kubah Barat Taman Burung TMII Tahun 2010-2011.

No. Struktur Umur Jumlah Merak Keterangan

1. Dewasa (>3 tahun) 3 ekor 1 ekor betina dan 2 ekor jantan

2. Remaja (1-3 tahun) 3 ekor Betina semua

3. Anakan (<1 tahun) 4 ekor -

5.1.3 Perilaku 5.1.3.1 Perkawinan

Perkawinan dimulai dengan terlebih dahulu terjadi penjodohan. Penjodohan atau pembentukan pasangan kawin merak hijau jawa jantan dengan merak hijau jawa betina di Kubah Barat Taman Burung TMII terjadi secara alami yakni merak dibiarkan memilih sendiri pasangannya. Merak hijau jawa betina memilih sendiri pasangannya, yaitu merak hijau jawa jantan menentukan sendiri yang ia sukai dan bersedia untuk dikawini. Proses perkawinan terjadi secara alami. Terdapat 2 ekor jantan di mana 1 ekor jantan mengawini 1 ekor betina dan 1 ekor jantan lain mengawini 2 ekor betina lain. Sebelum terjadi proses kawin, merak jantan membentangkan bulu hiasnya dan kemudian melakukan tarian untuk menarik

perhatian betina (Gambar 7). Musim kawin merak hijau jawa ini terjadi antara Agustus hingga November.

Gambar 7 Merak hijau jawa jantan

menari untuk menarik

perhatian merak hijau jawa betina.

5.1.3.2 Bertelur

Berdasarkan hasil penelitian, merak hijau jawa betina yang ada di Kubah Barat Taman Burung TMII ini bertelur antara September 2010 hingga Januari 2011. Sebelum bertelur, merak hijau tersebut menentukan lokasi sarang mereka berupa hamparan tanah berukuran kurang lebih 50 cm x 50 cm tanpa ditutupi rerumputan (gambar 8). Bila sudah saatnya untuk beretelur merak hijau jawa mengeluarkan dan mengumpulkan telur-telurnya pada satu lokasi. Ukuran rata- rata telur merak hijau jawa di TB TMII panjang 8 cm dan dimeter 5 cm.

Gambar 8 Telur merak hijau jawa rata-rata berjumlah 4-6 butir.

Jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh sepasang merak hijau jawa di tempat ini adalah 4-6 butir (Tabel 7). Di Kubah Barat Taman Burung Taman Burung TMII terdapat 3 pasang merak hijau jawa yang kawin dan berhasil bertelur. Piyik yang berhasil hidup hingga dewasa umumnya adalah 2-3 ekor. Tabel 7 Data merak hijau jawa yang bertelur dan banyaknya telur yang menetas di

Taman Burung TMII.

No. Merak Hijau Jawa Betina

Jumlah

Keterangan Telur Menetas

1. Betina 1 4 2 Menetas di sarang yang

berada di dalam kubah

2. Betina 2 5 3 Menetas di sarang yang

berada di dalam kubah

3. Betina 3 5 0 -

Jumlah 14 5

Persentase rata-rata daya tetas telur merak hijau jawa di Taman Burung TMII adalah 36,6 % (Tabel 8). Penetasan telur-telur tersebut terjadi secara alami, yaitu induk atau merak hijau jawa betina mengerami telur-telur mereka sendiri di lokasi mereka bertelur selama kurang lebih 28 hari.

Tabel 8 Persentase daya tetas telur di Taman Burung TMII

Merak Betina Jumlah Telur Menetas % Tetas

1 4 2 50

2 5 3 60

3 5 0 0

Jumlah 14 5 36,6

5.1.4 Gangguan

Selama penelitian berlangsung, gangguan yang terjadi pada merak hijau jawa di lokasi ini adalah pengunjung. Pengunjung membuat perilaku beberapa merak hijau jawa yang dilepas di dalam kubah besar menjadi tidak seperti di habitat alaminya yang peka terhadap manusian dari radius kurang lebih 5 meter. Mereka menjadi tidak begitu takut terhadap manusia yang jaraknya tidak jauh dari mereka. Bahkan, ada juga merak hijau yang biasa saja saat pengunjung melewatinya.

5.1.5 Pengelolaan 5.1.5.1 Pakan

Jenis pakan yang diberikan ada 2 macam yaitu pkan segar dan pakan kering. Pakan segar meliputi kangkung dan tauge, sedangkan pakan kering meliputi

jagung giling, beras merah, kacang hijau, dan gabah. Pakan tersebut ditakar oleh pengurus satwa yang telah diletakkan di nampan-nampan berukuran panjang 45 cm dan lebar 30 cm dan diberikan langsung kepada merak hijau jawa dengan diletakkan di dalam kandang. Pemberian pakan diberikian setiap pagi pukul 06.00 WIB sebelum pintu pengunjuk dibuka. Setiap sore pukul 17.00 WIB tempat pakan diambil lalu dicuci/dibersihkan dan kemudian digunakan lagi sebagai tempat pakan pada keesokan harinya.

Sumber pakan biasanya dipasok dari KopkarBiotek LIPI Bogor, selaku pemegang kontrak. Pasokan dilakukan setiap 2 hari sekali untuk papaya dan jagung, pembelian sayur-sayuran dilakukan 2 hari, untuk pakan yang tahan lama seperti biji-bijian dan pakan lainnya dibeli seminggu sekali.

Pakan tambahan yang diberikan berupa kerang tumbuk dan dogfood diberikan atau disiapkan setiap dua hari sekali. Pemberian vitamin dan antibiotik ini dilakukan secara ditaburkan pada pakan biji-bijian atau diolesi pada pakan buah-buahan.

5.1.5.2 Kubah

Pengelolaan kubah dilakukan untuk menjaga keindahan dan kebersihan tempat hidup merak hijau jawa. Kubah tersebut berukuran cukup luas (panjang 6 m, lebar 4 m, dan tinggi 10 m), di dalamnya dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk menunjang hidup merak hijau jawa, sehingga mereka dapat hidup sesuai dengan habitat aslinya. Fasilitas tersebut meliputi pepohonan, semak-semak, kolam, tempat istirahat dan beberapa tempat tenggeran untuk menaruh pakan berupa buah-buahan dan jagung, serta beberapa rumah-rumahan untuk menaruh pakan yang berbentuk biji.

Perawatan kubah dilakukan setiap hari dimulai dari pukul 07.00 WIB. Pengelolaan yang dilakukan meliputi pembersihan sangkar-sangkar, baik yang ada di dalam maupun di luar kubah, serta membersihkan jalan dari feses, sampah organik maupun anorganik. Pembersihan jalan dilakukan dengan cara menyapu dan menyikat kemudian disiram air.

Bagian ini berfungsi untuk mengawinkan atau mengembangbiakkan burung, menetaskan telur, merawat dan membesarkan anak (piyik). Perawatan anaknya (piyik) dilakukan dengan tujuan agar terhindar dari gangguan dari burung lain dan anak yang tidak dirawat induknya. Perawatan anakan ini juga dilakukan pada anak burung lain.

5.1.5.4 Kesehatan

Semua kegiatan yang berhubungan dengan perawatan dan pengobatan burung dipusatkan pada bagian kesehatan. Bagian ini meliputi karantina dan klinik. Perawatan yang dilakukan karantina dan klinik meliputi sanitasi kandang, pemberian pakan, pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat.

Karantina merupakan tempat untuk menampung burung-burung yang baru masuk agar menyesuaikan diri dengan pakan dan lingkungan Taman Burung sebelum dilepas ke kubah. Selain itu karantina juga berfungsi sebagai tempat untuk mencegah tersebarnya penyakit yang mungkin terbawa oleh burung dari tempat aslinya.

Klinik merupakan tempat untuk menampung, merawat dan mengobati burung-burung yang sakit baik berasal dari kubah, penangkaran maupun karantina. Obat yang diberikan disuap langsung atau dicampurkan ke dalam pakan burung.

5.1.6 Faktor penentu keberhasilan penangkaran

Dilihat dari segi habitat, populasi, perilaku, dan pengelolaan, keberhasilan penangkaran di Taman Burung TMII ini sudah mencukupi kriteria-kriteria keberhasilan penangkaran. Merak hijau jawa yang ada di lokasi ini hidup dan berkembang dengan baik. Dilihat dari segi penetasan telur, hampir semua telur merak hijau jawa menetas dan anakan tersebut hidup hingga dewasa. Pakan yang diberikan pun mencukupi gizi dan jumlah yang dibutuhkan merak hijau jawa. Hanya saja perilaku merak hijau jawa terhadap manusia (pengunjung) berbeda dengan perilaku alaminya. Mereka tidak begitu takut jika didekati oleh manusia, padahal di habitat alaminya mereka sangat peka jika ada manusia dan akan segera berlari untuk bersembunyi atau pun menghindar.

Tabel 9 Faktor-faktor penentu keberhasilan penangkaran merak hijau jawa di Taman Burung TMII.

No. Kriteria penentu Keberhasilan Keterangan Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai 1. Habitat

- Kandang Luasan sangat mencukupi untuk

merak bergerak (minimal berukuran 2 m x 3 m x 4 m) dan komponen kandang sesuai dengan kebutuhan merak (terdapat tempat istirahat, tempat tidur, tempat makan, tempat minum, tempat berteduh, area pasir, padang rumput, dan semak) dimana ukuran dan jumlah komponen kandang juga mencukupi.

- Pakan dan

minum

Jenis dan komposisinya sesuai dengan yang dibutuhkan merak hijau jawa. Jenis kering (pur burung, jagung giling, beras merah, kacang hijau, dan gabah) dengan komposisi 1:1 (kecuali gabah 2) total 35 gr/hari/sepasang merak. Jenis segar/basah (kangkung dan tauge) dengan komposisi 2:1. Kandungan protein dalam pakan tidak melebihi 50 %.

- Penyakit Terdapat 1 ekor anakan merak hijau

jawa yang mati karena kedinginan, 1 ekor anakan mati karena penyakit tetelo, dan 1 ekor merak hijau jawa betina remaja mati karena pulorum.

2. Populasi

- Jumlah

merak

Jumlah merak hijau yang ada sesuai dengan luasan kandang merak hijau jawa yaitu satu kandang terdapat sepasang merak hijau jawa dan sisanya di lepas di dalam kubah besar.

- Sex ratio Perbandingan jantan betina kurang

sesuai dengan perbandingan merak hijau di alam (1 jantan : 4 betina)

- Umur Perbandingan kelas umur sesuai

dalam upaya pelestarian populasi merak hijau jawa (dewasa 3 ekor, remaja 3 ekor, anakan 4 ekor).

3. Perilaku

- Reproduksi Musim kawin dan proses kawinnya

sesuai seperti di alam (Agustus- November). Pemilihan pasangan

dilakukan oleh merak itu sendiri bukan di jodohkan. Tabel 5 (lanjutan) No. Kriteria penentu Keberhasilan Keterangan Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai - Bertelur dan menetas

Dari 3 ekor merak hijau jawa betina yang bertelur, hanya 1 ekor merak hijau jawa betina yang tidak berhasil menetaskan telur-telurnya. Semua jumlah telur yang dihasilkan tiap indukan sesuai dengan jumlah telur merak hijau jawa di alam.

- Gangguan Tidak ada gangguan yang menyerang

merak hijau jawa

4. Pengelolaan

- Pakan Pemberian pakan rutin (setiap hari

dan satu hari satu kali pemberian pakan setiap pagi hari) tetapi kuantitas pakan kurang sesuai kebutuhan merak (berat pakan seharusnya 20% dari berat badan) meskipun merak tidak kelaparan.

- Kandang/

kubah

Kandang selalu dibersihkan dan dirawat setiap hari dari pagi hingga sore

- Kesehatan Kesehatan merak dipantau setiap hari

tanpa menunggu ada merak yang sakit terlebih dahulu

5.2 Penangkaran Merak Hijau Jawa di Taman Margasatwa Ragunan 5.2.1 Habitat

5.2.1.1 Kandang

Kandang-kandang yang ada di penangkaran TMR umunya berbentuk empat persegi panjang, ada juga yang berbentuk lain yaitu kubah (Gambar 9 a dan b). Ukuran kandang persegi panjang adalah panjang 5 m, lebar 4 m, tinggi 6 m.

(a) (b)

Gambar 9 Bentuk kandang merak hijau jawa : (a) kubah dan (b) persegi

Bahan kandang berbentuk persegi empat terdiri dari besi bulat sebagai rangka bangunan, sisi-sisinya ditutup dengan kawat ram dengan ukuran diameter kawat 0,3 cm (3 mm) dan jarak kotakan antar kawat 5 x 5 cm. Sebagai alas atau lantai kandang adalah tanah dan sebagian ada tataan batu berukuran kecil (Gambar 10). Sisi bagian atasnya juga ditutup dengan kawat ram. Sebagian atap kandang ditutupi oleh asbes.

Gambar 10. Bebatuan sungai berukuran kecil yang menutupi lantai kandang persegi empat

TMR mendesain kandang merak hijau jawa dan burung-burung lainnya sedemikian rupa sesuai dengan habitat alaminya. Komponen habitat buatan yang ada di tiap kandang merak hijau di TMR antara lain tempat istirahat, tempat tidur, tempat makan, tempat minum, tempat berteduh, dan pasir (Tabel 10).

Tabel 10 Komponen Habitat Buatan di TMR

No Jenis Kandang Komponen Habitat Buatan

Keterangan

1. Kandang

berbentuk persegi panjang

Tempat istirahat Ada 3 macam : batang pohon (1 buah),

lantai kandang (pasir dan rerumputan) dan bambu yang digantung melintang (2 buah)

Tempat tidur Berupa bambu yang digantung melintang

(juga digunakan sebagai tempat istirahat) berukuran panjang 3 meter, diameter 10 cm dan ketinggian dari lantai kandang 4,5 m

Tempat makan Berupa nampan plastik sebanyak 1 buah

dengan ukuran panjang 45 sentimeter, lebar 30 sentimeter dan tinggi 5 sentimeter

lebar 1 meter dan dalam 30 sentimeter

Tabel 10 (Lanjutan)

No Jenis Kandang Komponen Habitat Buatan

Keterangan

Tempat berteduh Berupa ruang kandang dan bambu yang

digantung dengan penutup atapnya yang terbuat dari asbes

Pasir (untuk mandi debu)

Setengan bagian dari lantai kandang

Di dalam kandang merak hijau jawa di TMR terdapat beberapa jenis vegetasi. Merak hijau jawa banyak menggunakan vegetasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Vegetasi-vegetasi yang ada di dalam kandang

Dokumen terkait