• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.5 Analisis Kuantitatif

4.5.1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk menganalisis hubungan linear anatara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan kata lain untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk harga terhadap minat beli Dalam perhitungannya, penulis menggunakan program software SPSS 16.0 for windows.

Berikut merupakan perhitungan regresi berganda secara komputerisasi dengan SPSS 16.0 for windows sebagai berikut :

Tabel 4.25

Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.028 2.129 -.013 .990 kualitas produk .215 .077 .245 2.776 .007 Harga .670 .119 .494 5.608 .000

96

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh bentuk persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Dari persamaan regresi linear berganda diatas diperoleh nilai konstanta sebesar -0.028 artinya jika variabel minat beli (Y) tidak dipengaruhi oleh kedua varibel bebasnya, maka besarnya rata-rata minat beli akan bernilai -0.028.

Tanda koefisien variabel bebas menunjukkan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan minat beli. Koefisien regresi untuk variabel bebas bernilai positif, menunjukkan hubungan yang searah antara kualitas produk ( ) dengan minat beli (Y). Koefisien regresi untuk variabel bebas bernilai positif, menunjukkan koefisien arah regresi positif, menunjukkan hubungan yang searah antara harga dan minat beli.

4.5.2. Uji Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan linier antara kualitas produk , harga terhadap minat beli.. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).

A. secara korelasi parsial antara (kualitas produk ) dengan Y (minat beli), apabila (harga) dianggap konstan dengan perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows sebagai berikut :

Tabel 4.26

Korelasi Secara parsial Antara kualitas produk dan minat beli Correlations

Control Variables kualitas produk minat beli harga kualitas produk Correlation 1.000 .285

Significance (2-tailed) . .007

Df 0 87

minat beli Correlation .285 1.000

Significance (2-tailed) .007 .

Df 87 0

Hasil perhitungan SPSS 16.0 for windows menghasilkan nilai r yaitu 0.285 dengan arah positif. Artinya kualitas produk memiliki hubungan yang rendah dan searah dengan minat beli, dikatakan rendah karena nilai korelasi sebesar 0.285. berada pada interval 0.21 – 0.40 yang dapat dilihat pada tabel interpretasi.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

B. secara korelasi parsial antara (harga) dengan Y (minat beli), apabila (kualitas produk) dianggap konstan dengan perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows sebagai berikut :

Tabel 4.27

98

Correlations

Control Variables Harga minat beli

kualitas produk Harga Correlation 1.000 .515 Significance (2-tailed) . .000

Df 0 87

minat beli Correlation .515 1.000 Significance (2-tailed) .000 .

Df 87 0

Hasil perhitungan dengan SPSS 16.0 for windows menghasilkan nilai r yaitu 0.515 dengan arah positif. Nilai korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara harga dan minat beli sedang dan searah. Hubungan antara variabel (harga) dan Y (minat beli) dikatakan sedang karena korelasi sebesar 0.515 berada pada interval 0.41 – 0.60 yang dapat dilihat pada tabel interpretasi.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

4.5.3. Uji Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh (kualitas produk) dan (harga) terhadap Y (minat beli) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau singkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya.

Tabel 4.28

Uji Koefisien Determinasi kualitas produk dan harga dengan minat beli

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .791a .679 .338 2.43124

a. Predictors: (Constant), harga, kualitas produk

Berdasarkan hasil output menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat diperoleh koefisien determinasi, yaitu sebesar 0.791 ini berarti bahwa secara parsial kualitas produk ( ), harga ( ) mempengaruhi minat beli (Y) adalah sebesar 62,5% sedangkan sisanya sebesar 37,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Tabel 4.29

Pengaruh Parsial Dengan Rumus Beta X Zero Order

Model Beta Zero-order

1 (Constant)

Kualitas produk .245 .923

Harga .494 .807

Berikut adalah hasil pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap terikat dengan rumus X zero order :

1. Variabel kualitas produk = 0,245 x 0,923 = 0,226 x 100% = 22,6% 2. Variabel harga = 0,494 x 0,807 = 0,399 x 100% = 39,9%

Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat adalah variabel harga ( ) sebesar 39,9%, kualitas produk ( ) sebesar 22,6%, sedangkan sisanya 62,5% merupakan kontribusi variabel lain.

4.6 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen,

100

yaitu pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli secara parsial. Adapun kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial sebagai berikut :

1. , dengan = 5%, maka Ho ditolak artinya signifikan. 2. , dengan = 5%, maka Ho diterima artinya tidak signifikan. 4.6.1 Pengujian Hipotesis kualitas produk Terhadap minat beli

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Hipotesis :

= , kualitas produk ( ) tidak berpengaruh signifikan terhadap minat

beli (Y)

, kualitas produk ( ) berpengaruh signifikan terhadap minat beli

(Y) = 5%

Tabel 4.30

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) kualitas produk Terhadap minat beli Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.028 2.129 -.013 .990 kualitas produk .215 .077 .245 2.776 .007 harga .670 .119 .494 5.608 .000

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil tersebut dibandingkan dengan nilai . diperoleh dari tingkat kepercayaan dengan taraf nyata = 0,05, dimana df = n-k-1 = 90-2-1 = 87. Maka t (0,05:87) = 1.988

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai variabel kualitas produk 2.776 dengan Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa kualitas produk nilai signifikan 0,007. Karena nilai 2.776 lebih besar dari 1.988 maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan ditolak. Artinya kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli. Sesuai dengan yang dikatakan oleh sciffman dan kanuk (1997) dikutip dalam Aditya Hermawan dan Harti (2013) bahwa eavaluasi konsumen terhadap kualitas produk akan dapat membantu mereka dalam mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli.

Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan sebagai berikut :

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho

= -1.988 = 1.988 = 2.776 Gambar 4.4

102

Daerah penerimaan dan Penolakan Ho atarakualitas produk terhadap minat beli

4.6.2 Pengujian Hipotesis harga Terhadap minat beli

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Hipotesis :

= , harga ( ) berpengaruh tidak signifikan terhadap minat beli (Y)

, harga ( ) berpengaruh signifikan terhadap minat beli (Y)

= 5%

Tabel 4.31

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T)harga Terhadap minat beli

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.028 2.129 -.013 .990 kualitas produk .215 .077 .245 2.776 .007 harga .670 .119 .494 5.608 .000

a. Dependent Variable: minat beli

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil tersebut dibandingkan dengan nilai . diperoleh dari tingkat kepercayaan dengan taraf nyata = 0,05, dimana df = n-k-1 = 90-2-1 = 87 Maka t (0,05:87) = 1.988.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai variabel harga 5.608 dengan nilai signifikan 0,000. Karena nilai 5.608 lebih besar

1.988 maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan Ho ditolak. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa harga memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh oleh (Kotler dan Keller, 2007:210) bahwa harga merupakan salah satu dari bauran pemasaran yang menjadi pertimbangan seseorang dalam memutuskan membeli produk dengan keterlibatan tinggi.

Berdasarkan uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan sebagai berikut :

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

= -1.988 = 1.988 = 5.608 Gambar 4.5

104 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan data yang ada, mengenai Pengaruh Kualitas produk dan harga terhadap minat beli speedy (Studi Kasus Pada PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi Periode Januari – Desember 2014), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kualitas produk pada PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi secara rata-rata masuk ke dalam kriteria baik. Hal ini ditandai dengan mayoritas responden menjawab “ Setuju “ terhadap indicator daya tahan sebesar 40 responden atau 44,44% dan minoritas responden menjawab “ Tidak Setuju “ terhadap indicator kehandalan sebesar 5 responden atau 5,55%. Sehingga kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli dengan arah hubungan positif. Artinya semakin baik kestabilan produk speedy maka akan semakin baik minat beli konsumen. 2. Harga pada PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi

secara rata-rata masuk ke dalam kriteria baik.. Hal ini ditandai dengan mayoritas responden menjawab “ Sangat Setuju “ terhadap indicator kesesuaian harga dengan manfaat sebesar 57 responden atau 63,33% dan minoritas responden menjawab “ Tidak Setuju “ terhadap indicator daya saing harga sebesar 1 atau 1,11%%.Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli dengan arah hubungan positif. Artinya semakin baik penetapan

harga speedy dengan kualitas maka akan semakin baik minat beli konsumen.

3. Minat beli pada PT Telkom Indonesia Cabang Witel Jabar Selatan Sukabumi secara rata-rata masuk ke dalam kriteria baik. Hal ini ditandai dengan mayoritas responden menjawab “ Setuju “ terhadap indicator minat transaksional dan minat refrensial sebesar 52 responden atau 57,77% dan minoritas responden menjawab “ Tidak Setuju “ terhadap indicator minat eksploratif sebesar 5 responden atau 5,55%. Minat beli berpengaruh signifikan terhadap minat beli dengan arah hubungan positif. Artinya semakin baik keingintahuan produk speedy maka akan semakin baik minat beli konsumen.

4. Dapat disimpulkan secara parsial bahwa variabel kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Dengan variable kualitas produk berpengaruh sebesar 22,6% dan variabel harga berpengaruh sebesar 39,9% ,sehungga variable harga lebih berpengaruh dibandingkan kualitas produk, karena konsumen lebih mementingkan harga yang terjangkau dibandingkan kualitas untuk menunjang aktivitas konsumen.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan saran kepada pihak yang berkaitan maupun pihak lainnya yaitu sebagai berikut :

106

1. Bagi perusahaan harus lebih memperhatikan tentang kehandalan produk speedy agar tidak terjadi gangguan pada saat speedy beroperasi, serta cepat dalam bertindak pada saat terjadi keluhan oleh sehingga konsumen merasa dperhatikan dan terpuaskan..

2. Bagi perusahaan disarankan untuk memperhatikan daya saing harga dalam penetepan harga lebih dikaji ulang sesuai dengan pendapatan masyarakat umumnya, sehingga harga yang di tetapkan dapat menembus semua lapisan, dan agar dapat meningkatkan minat beli speedy.

3. Bagi perusahaan disarankan untuk lebih meningkatkan minat eksploratif, sehingga rasa keingintahuan terhadap produk speedy ting serta akan meningkatkan minat beli produk speedy.

4. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel bebas lainnya selain dari variabel kualitas produk dan harga yang telah berpengaruh sebesar 62,5%, sehingga dapat mengetahui variabel lain yang dapat mempengaruhi minat beli.

Dokumen terkait